Oleh:
NI PUTU KRISNA ANDIANI
P07120012060
TINGKAT 3.2 REGULER
POLITEKNIK KESEHATAN
DENPASAR JURUSAN DIII
KEPERAWATAN
2015
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN
PADA LANSIA DENGAN OSTEOARTRITIS
Osteoartritis adalaha kondisi dimana sendi terasa nyeri akibat inflamasi ringan
yang timbul karena gesekan ujung- ujung tulang penyusun sendi ( Soenarwo, 2011)
Osteoartritis didefinisikan sebagai penyakit yang diakibatkan oleh kejadian
biologis dan mekanik yang menyebabkan gangguan keseimbangan antara proses
degradasi dan sintesis dari kondrosit matriks ektraseluler tulang rawan sendi dan tulang
subkondral
Osteoartritis yang dikenal sebagai penyakit sendi degeneratif atau
osteoartrosis (sekalipun terdapat inflamasi) merupakan kelainan sendi yang paling
sering ditemukan dan kerapkali menimbulkan ketidakmampuan (disabilitas)
(Smeltzer, 2002)
2. Epide(iolo)i
Angka kejadian OA sering dijumpai pada orang dengan usia #$ tahun keatas
dengan angka kejadian pada wanita lebih banyak daripada pria %iseluruh
dunia, diperkirakan &,6 pria dan 1 wanita berumur 60 tahun keatas, terkena OA
*nsiden OA pada umur kurang dari 20 tahun sekitar 10 dan meningkat lebh dari 0
pada umur lebih dari $$ tahun (Susanto,2011)
3. E*iolo)i
a +aktor redisposisi
eberapa faktor pencetus dari Osteoartritis yang banyak meyebabkan gejala,
meliputi/
1) mur
erubahan fisik dan biokimia yang terjadi sejalan dengan bertambahnya usia
dengan penurunan jumlah kolagen dan kadar air, dan endapannya berbentuk pigmen
yang berwarna kuning
2) engausan
emakaian sendi yang berlebihan secara teoritis dapat merusak rawan sendi
melalui 2 mekanisme yaitu pengikisan dan proses degenerasi karena bahan yang harus
dikandungnya
) egemukan
+aktor kegemukan akan menambah beban pada sendi penopang berat badan,
sebaliknya nyeri atau cacat yang disebabkan oleh osteoartritis mengakibatkan seseorang
menjadi tidak aktif dan dapat menambah kegemukan
#) 3rauma
egiatan fisik yang dapat menyebabkan osteoartritis adalah trauma yang
+. P#*o&isiolo)i
enyakit sendi degeneratif merupakan suatu penyakit kronik, tidak meradang,
dan progresif lambat, yang seakan-akan merupakan proses penuaan, rawan sendi
mengalami kemunduran dan degenerasi disertai dengan pertumbuhan tulang baru pada
bagian tepi sendi roses degenerasi ini disebabkan oleh proses pemecahan
kondrosit yang merupakan unsur penting rawan sendi emecahan tersebut diduga
diawali oleh stress biomekanik tertentu engeluaran enzim lisosom
menyebabkan dipecahnya
polisakarida protein yang membentuk matriks di sekeliling kondrosit sehingga
mengakibatkan kerusakan tulang rawan Sendi yang paling sering terkena adalah sendi
yang harus menanggung berat badan, seperti panggul lutut dan kolumna 5ertebralis
Sendi interfalanga distal dan proksimasi
Osteoartritis pada beberapa kejadian akan mengakibatkan terbatasnya gerakan
4al ini disebabkan oleh adanya rasa nyeri yang dialami atau diakibatkan penyempitan
ruang sendi atau kurang digunakannya sendi tersebut erubahan-perubahan degeneratif
yang mengakibatkan karena peristiwa-peristiwa tertentu misalnya cedera sendi infeksi
sendi deformitas congenital dan penyakit peradangan sendi lainnya akan menyebabkan
trauma pada kartilago yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik sehingga menyebabkan
fraktur ada ligamen atau adanya perubahan metabolisme sendi yang pada akhirnya
mengakibatkan tulang rawan mengalami erosi dan kehancuran, tulang menjadi tebal dan
terjadi penyempitan rongga sendi yang menyebabkan nyeri, kaki kripitasi, deformitas,
adanya hipertropi atau nodulus
5. Kl#si&ik#si
Osteoartritis diklasifikasikan menjadi/
a 3ipe primer (idiopatik) tanpa kejadian atau penyakit sebelumnya yang berhubungan
dengan osteoartritis
b 3ipe skunder seperti akibat trauma, infeksi dan pernah mengalami fraktur
6. Gej#l# kliis
a <yeri sendi, keluhan utama
b 4ambatan gerak sendi, gangguan ini biasanya semakin berat dengan pelan- pelan
sejalan dengan bertambahnya rasa nyeri
c aku pagi
d repitasi, rasa gemeretak (kadang- kadang dapat terdengar) pada sendi yang
sakite embesaran sendi (deformitas)
f erubahan gaya berjalan
g 3anda- tanda peradangan, tanda- tanda peradangan pada sendi (nyeri
ekan, gangguan gerak, rasa hangat yang merata dan warna kemerahan)
7. Ko(plik#si
omplikasi yang dapat terjadi bila osteoartritis tidak ditangani yaitu terjadi
deformitas atau kerusakan struktur penunjang sendi dengan perjalanan
penyakit
ergeseran ulnar atau jari, subluksasi sendi metakarpofalangeal, deformitas bautonmere
dan leher angsa pada kaki terdapat protrusi (tonjolan) kaput metatarsal yang timbul
sekunder dari subluksasi metatarsal
elainan sistem pencernaan yang sering dijumpai adalah gastritis dan ulkus
peptikum yang merupakan komplikasi utama penggunaan obat anti inflamasi nonsteroid
(OA*<S) atau obat pengubah perjalanan penyakit (disease modifying antirhematoid
drugs, %:A=%) yang menjadi faktor penyebab morbiditas dan mortalitas utama pada
arthritis reumatoid
omplikasi saraf yang terjadi memberikan gambaran jelas, sehingga sukar
dibedakan antara akibat lesi artikuler dan lesi neuropatik mumnya berhubungan
dengan mielopati akibat ketidakstabilan 5ertebra ser5ikal dan neuropati iskemik akibat
5askulitis
. Pe(e$iks## di#)os*ik /Pej#)
a +oto sinar > pada sendi- sendi yang terkena erubahan-perubahan yang dapat
ditemukan adalah
1) embengkakan jaringan lunak
2) enyempitan rongga sendi
) 9rosi sendi
#) Osteoporosis juksta artikuler
b 3es
Serologi 1) S9
ositif
2) %arah, bisa terjadi anemia dan leukositosis
c emeriksaan radiologi
1) eriarticular osteopororsis, permulaan persendian erosi
2) elanjutan penyakit/ ruang sendi menyempit, sub luksasi dan ankilosis
d Aspirasi sendi
Cairan sino5ial menunjukkan adanya kekurangan serta proses radang aseptik,
cairan dari sendi dikultur dan bisa diperiksa secara makroskopik
hebatAalaupun rasa lelah dan kekakuan sendi itu bisa timbul setiap hari, tetapi ada
masa-
masa ketika pasien merasa lebih baik atau lebih berat ekakuan dan rasa tidak
nyaman dapat meningkat apabila beristirahat, hal ini berarti bahwa pasien dapat
mudah terbangun dari tidurnya pada malam hari karena nyeri
c @atihan- latihan spesifik dapat bermanfaat dalam mempertahankan fungsi
sendi @atihan ini mencakup gerakan aktif dan pasif pada semua sendi yang sakit,
sedikitnya dua kali sehari ompres panas pada sendi- sendi yang sakit
dan
bengkak mungkin dapat mengurangi nyeri :andi parafin dengan suhu yang bisa
diatur dan mandi dengan suhu panas dan dingin dapat dilakukan di rumah
d 3indakan operatif dapat dilakukan apabila tindakan diatas sudah tidak
dapat menolong pasien lagi enggantian engsel (artoplasti) dilakukan dengan
mengganti engsel yang rusak dan diganti dengan alat lain yang terbuat dari plastik
atau metal yang disebut prostesis embersihan sambungan (debridemen) dapat
dilakukan dengan mengangkat serpihan tulang rawan yang rusak yang
mengganggu
pergerakan dan menyebabkan nyeri saat pergerakan tulang enataan tulang dapat
dipilih jika artroplasti tidak dipilih pada kondisi tertentu, seperti osteoartritis pada
anak dan remaja enataan ini dilakukan agar sambungan8 engsel tidakmenerima
beban saat melakukan pergerakan
aji pola istirahat, kualitas dan kuantitas tidur, kalau terganggu kaji penyebabnya
6) ola kognitif-perseptual
Status mental klien, kaji nyeri dengan Provokasi (penyebab), Qualitas nyerinya
seperti apa), Region (di daerah mana yang nyeri), Scala (skala nyeri 1-10), Time
(kapan nyeri terasa bertambah berat)
6) ola persepsi diri
ola persepsi diri perlu dikaji, meliputiC harga diri, ideal diri, identitas diri, gambaran
diri
) ola seksual dan reproduksi
kaji manupouse, kaji akti5itas seksual
e.emeriksaan fisik
emeriksaan umum yang lengkap perlu dilakukan %isamping menilai adanya
sino5asi pada setiap sendi, perhatikan juga hal- hal berikut ini/
1) eadaan umum/ komplikasi steroid, berat badan
2) 3angan/ meliputi 5askulitasi dan fungsi tangan
) @engan/ Siku dan sendi bahu, nodul rematoid dan pembesaran kelenjar limfe aksila
#) Aajah/ periksa mata untuk sindroma sjorgen, skleritis, episkelritis,
skleromalasia
perforans, katarak anemia dan tanda- tanda hiper5iskositas pada fundus elenjar
parotis membesar
$) :ulut/ (ring, karies dentis, ulkus) catatan/ artritis rematoid tidak menyeababkan
iritasi
6) @eher/ adanya tanda- tanda terkenanya tulang ser5ikal
6) 3oraks/ 7antung (adanya perikarditis, defek konduksi, inkompetensi katup aorta dan
mitral)aru- paru (aadanya efusi pleura, fibrosis, nodul infark, sindroma caplan)
) Abdomen/ andanya splenomegali dan nyeri tekan epigastrik
&) anggu dan lutut/ tungkai bawah danya ulkus, pembengkakan betis (kista baker yang
ruptur) neuropati, mononeuritis multipleks dan tanda- tanda kompresi medula
spinalis
10) aki/ efusi lutut, maka cairan akan mengisi cekungan medial dan kantong
suprapatelar mengakibatkan pembengkakan diatas dan sekitar patela yang
berbentuk seperti ladam kuda dan efusi sendi pergelangan kaki akan terjadi
pembengkakan pada sisi anterior
11) rinalisis/ untuk protein dan darah, serta pemeriksaan rektum untuk menentukan
adanya darah
&. +ungsional klien
1) *ndeks atz
engkajian menggunakan indeks kemandirian katz untuk akti5itas kehidupan
sehari-hari yang berdasarkan pada e5aluasi fungsi mandiri atau bergantung dari klien
dalam hal/ makan, kontinen (A8A), berpindah, ke kamar mandi, mandi dan
berpakaian *ndeks atz adalah pemeriksaan disimpulkan dengan system penilaian yang
didasarkan pada tingkat bantuan orang lain dalam melakukan akti5itas fungsionalnya
Salah satu keuntungan dari alat ini adalah kemampuan untuk mengukur perubahan
fungsi akti5itas dan latihan setiap waktu, yang diakhiri e5aluasi dan akti5itas rehabilitasi
engukuran pada kondisi ini meliputi/
3ermasuk kategori manakah klienD
a) :andiri dalam makan, kontinensia (A8A), menggunakan pakaian, pergi
ke toilet, berpindah dan mandi
b) :andiri semuanya kecuali salah satu dari fungsi diatas
c) :andiri kecuali mandi dan salah satu fungsi lain
d) :andiri kecuali mandi, berpakaian dan salah satu fungsi diatas
e) :andiri kecuali mandi, berpakaian, ke toilet dan salah satu fungsi yang lain
f) :andiri kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu fungsi yang lain
2. Di#)os# kepe$##*#
a <yeri akut8kronis berhubungan dengan agen cedera biologis, distensi jaringan
oleh akumulasi cairan8proses inflamasi, distruksi sendi
b 4ambatan :obilitas +isik berhubungan dengan deformitas skeletal, nyeri,
ketidaknyamanan, penurunan kekuatan otot
c %efisit perawatan diri berhubungan dengan perubahan dan ketergantungan fisik serta
psikologis yang disebabkan oleh penyakit atau terapi
d =esiko trauma berhubungan dengan keterbatasan ketahanan fisik, perubahan fungsi
sendi
e urang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai penyakit, prognosis
dan kebutuhan perawatan dan pengobatan
berhubungandengan kurangnya
pemahaman8mengingat kesalahan interpretasi informasi
f Bangguan citra tubuh berhubungan dengan deformitas sendi, perubahan
bentuk tubuh pada sendi dan tulang
3. I*e$esi
N Di#)os# Re## Kepe$##*#
o Kepe$##*# Tj# I*e$esi R#sio#l
1 <yeri b8d Setelah diberikan 1 aji keluhan nyeri, 1 :embantu dalam
agen cedera asuhan keperawatan catat lokasi dan menentukan
biologis, selama GFG intensitas nyeri kebutuhan
distensi pertemuan diharapkan (skala 0 ; 10), managemen nyeri
jaringan oleh nyeri berkurang atau catat faktor-faktor dan keefektifan
akumulasi terkontrol dengan yang mempercepat program
cairan, kriteria hasil / dan tanda-tanda
destruksi a :ampu rasa nyeri
mengontrol
sendi nyeri (tahu 2 erikan 2 :atras yang
penyebab nyeri, matras atau kasur lembut8empuk,
mampu keras, bantal yang besar
menggunakan tehnik bantal kecil akan mencegah
nonfarmakologi 3inggikan linen pemeliharaan
untuk mengurangi tempat tidur sesuai kesejajaran tubuh
nyeri, mencari kebutuhan yang tepat,
bantuan) menempatkan
b :elaporkan bahwa setres pada sendi
nyeri berkurang yang sakit
dengan eninggian linen
menggunakan tempat tidur
manajemen nyeri menurunkan
c :ampu mengenali
tekanan pada
nyeri (skala,
sendi yang
intensitas, frekuensi
terinflamasi 8
dan tanda nyeri)
nyeri
d :enyatakan rasa iarkan pasien
ada penyakit
nyaman setelah mengambil posisi
berat, tirah baring
nyeri berkurang
yang nyaman pada mungkin
e 3anda 5ital waktu tidur atau
diperlukan untuk
dalam rentang duduk di kursi
membatasi nyeri
normal 3ingkatkan
atau cedera sendi
istirahat di tempat
tidur sesuai
indikasi
# %orong untuk # :encegah
sering mengubah terjadinya
posisi antu kelelahan umum
pasien untuk dan kekakuan
bergerak di tempat sendi
tidur, sokong sendi :enstabilkan
yang sakit di atas sendi,
dan di bawah, mengurangi
hindari gerakan gerakan8rasa sakit
yang menyentak pada sendi
$ Anjurkan pasien $ anas
untuk mandi air meningkatkan
hangat atau mandi relaksasi otot dan
pancuran pada mobilitas,
waktu bangun menurunkan rasa
Sediakan waslap sakit dan
hangat untuk melepaskan
mengompres
sendi-sendi yang kekakuan di pagi
sakit beberapa kali hari Sensitifitas
sehari antau suhu pada panas dapat
air kompres, air dihilangkan dan
mandi luka dermal dapat
6 erikan masase disembuhkan
yang lembut 6 :eningkatkan
kolaborasi elaksasi8mengura
6 eri obat ngi tegangan otot
sebelum akti5itas 6 :eningkatkan
atau relaksasi,
latihan yang mengurangi
direncanakan tegangan otot,
sesuai petunjuk memudahkan
seperti asetil untuk ikut
salisilat serta dalam
2 Bangguan8 Setelah diberikan terapi.
kerusakan asuhan keperawatan 1 ertahankan 1 ntuk
mobilitas fisik selama GFG jam, istirahat tirah mencegah
b8d deformitas diharapkanhambatan baring8duduk jika kelelahan dan
skeletal, mobilisasi fisik dapat diperlukan mempertahankan
nyeri, diatasi dengan kriteria : 2 antu bergerak kekuatan
ketidaknyama a lien meningkat dengan bantuan 2 :eningkatkan
nan, dalam akti5itas fisik seminimal fungsi sendi,
penurunan b :engerti tujuan dari mungkin kekuatan otot dan
kekuatan otot peningkatan %orong klien stamina umum
mobilitas mempertahankan :emaksimalkan
c :em5erbalisasikan postur tegak, fungsi sendi dan
perasaan dalam duduk tinggi, mempertahankan
berdiri dan mobilitas
m e n i n berjalan
kke k u a t
# erikan
g k a
a n lingkungan yang # :enghindari
tk a n aman dan cedera akibat
d a n kecelakaan
menganjurkan
kemampuan seperti jatuh
untuk
berpindah
menggunakan alat
d :emperagakan
bantu
penggunaan alat $ erikan obat-
antu untuk obatan sesuai $ ntuk menekan
mobilisasi (walker) indikasi seperti inflamasi sistemik
steroid akut
%efisit Setelah diberikan 1 aji tingkat fungsi 1 :engidentifikasi
perawatan diri asuhan keperawatan fisik tingkat bantuan8
b8d selama GFG dukungan yang
kelemahan, jam, klien mampu diperlukan
kerusakan 2 ertahankan 2 :endukung
merawat diri dengan
persepsi dan mobilitas, kontrol kemandirian
kriteria hasil :
kognitif a lien terbebas dari terhadap nyeri dan fisik8emosional
progran latihan
bau badan
aji hambatan :enyiapkan
b :enyatakan
terhadap untuk
kenyamanan
partisipasi dalam meningkatkan
terhadap
perawatan diri, kemandirian yang
kemampuan untuk
identifikasi untuk akan
melakukan A%@s
modifikasi meningkatkan
c %apat
lingkungan harga diri
melakukan A
# :emberikan
%@S dengan # *dentifikasikasi kesempatan
bantuan untuk perawatan untuk dapat
yang diperlukan,
misalnyaC lift, melakukan
akti5itas secara
peninggian mandiri
dudukan toilet,
kursi roda
# =esiko 1endalikan 1 @ingkungan yang
cedera
Setelah diberikan lingkungan dengan / bebas bahaya
berhubungan
asuhan keperawatan :enyingkirkan akan mengurangi
dengan
selama G F G jam bahaya yang tampak resiko cedera dan
penurunan
klien dapat jelas, mengurangi membebaskan
fungsi tulang
mempertahankan potensial cedera keluarga dari
keselamatan fisik akibat jatuh ketika kekhawatiran
dengan kriteria hasil tidur misalnya yang konstan
/ menggunakan
• 3idak terjadi cedera penyanggah tempat
• lien tampak tidur, usahakan
berhati-hati dalam posisi tempat tidur
melakukan akti5itas rendah, gunakan
pencahayaan malam
siapkan lampu
panggil 2 :emberikan
2*zinkan pasien merasa
kemandirian dan otonomi, restrain
kebebasan dapat
maksimum dengan meningkatkan
memberikan
kebebasan dalam agitasi,mengaget
lingkungan yang kan pasien akan
aman, hindari meningkatkan
penggunaan restrain, ansietas
ketika pasien
melamun alihkan
perhatiannya
$ urang Setelah dilakukan 1 aji 1 :engidentifikas
pengetahuan asuhan keperawatan tingkat i tingkat
mengenai selama Fjam pemahaman klien pegetahuan
kondisi diharapkan klien tentang pengertian, tentang proses
penyakitnya menunjukkan penyebab, tanda penyakit
berhubungan peningkatan dan gejala, osteoartritis dan
dengan pengetahuan mengenai pencegahan, mempermudah
kurangnya penyakitnya, dengan pengobatan, dan dalam
informasi kriteria hasil / akibat lanjut menentukan
mengenai a :enyatakan inter5ensi
penyakitnya pemahaman 2 +aktor-faktor
2 antu klien dalam
tentang proses resiko telah
penyakit dan mengidentifikasi menunjukan
faktor-faktor
regiment hubungan dalam
resiko yang dapat
pengobatan menunjang
diubah
b :engidentifikasi osteoartritis
efek samping obat esalahan
aji kesiapan dan
dan kemungkinan konsep dan
hambatan dalam
komplikasi yang menyangkal
belajar termasuk
perlu diperhatikan diagnosa karena
orang terdekat
:empertahankan perasaan
3% dalam sejahtera yang
parameter normal sudah lama
dinikmati
mempengaruhi
minimal
klien8orang
terdekat untuk
mempelajari
penyakit,
kemajuan dan
prognosis
# :eningkatkan
# 7elaskan
pemahaman dan
pada klien
pengetahuan
tentang
proses penyakit
osteoartritis
(pengertian, klien tentang
penyebab,tanda dan gejala, proses penyakit osteoatritis
pencegahan,
pengobatan, dan akibat lanjut)
melalui penkes
+. I(ple(e*#si
*mplementasi dilakukan sesuai dengan inter5ensi yang telah direncanakan
1 asien mengatakan nyeri berkurang bahkan hilang
2 <utrisi pasien terpenuhi sesuai dengan kebutuhan
asien mampu melakukan akti5itas kesehariannya secara mandiri
# engetahuan pasien mengenai hipertensi meningkat dan
mampu menerapkannya
$ 3idak terjadi penurunan curah jantung pada pasien
5. E#l#si
95aluasi dilihat berdasarkan hasil dari tujuan awal yang ingin dicapai yang telah
direncanakan sebelumnya
DA8TAR PUSTAKA
Smeltzer, CS dan are, B, 2002, Buku Ajar eperawatan /edikal Bedah Brunner
0 Suddarth (ol)* &disi 1, diterjemahkan dari/ Brunner 0
Suddarth2s
Te3t4ook of /edical$Surgical 5ursing 1th &dition-, oleh Agung Aaluyo,
dkk, 7akarta/ 9BC