Anda di halaman 1dari 31

DIAGNOSIS BANDING NYERI DADA (CARDIOVASCULAR)

PENYAKIT JANTUNG KORONER MIOCARD INFARK


Angina Pektoris Stabil Angina Pektoris Tidak Stabil
Onset Hari-minggu Minggu-bulan (pada orang yang Akut
usianya lebih dari 60 tahun untuk
perempuan, dan 50 tahun untuk
laki-laki)
Kualitas Rasanya seperti cressendo- Crescendo (tambah lama tambah Tambah lama tambah berat, menjalar ke
decressendo (naik turun), menjalar ke sakit), menjalar ke bahu sampai bahu sampai lengan kiri, leher dan rahang
bahu sampai lengan kiri, leher dan lengan kiri, leher dan rahang belakang hingga perut, dada terasa berat
rahang belakang hingga perut, dada belakang hingga perut, dada terasa dan seperti ditekan diikat dan dicekik
terasa berat dan seperti diremas berat dan seperti diremas
Kuantitas 2-5 menit 10-20 menit, hilang timbul Saat istirahat dan lama hilangnya (>30
menit)
Ringan Beristirahat
Berat Saat beraktifitas dan emosi (stres, Beristirahat
cemas, marah, frustasi)
Keluhan lain  Lemas dan pucat, berdebar-  Lemas dan pucat, berdebar-  Sesak napas
debar, sesak napas debar, sesak napas  Hilang kesadaran
 Lemas
 Pucat
 Pusing
 Mual muntah
 Keringat dingin
 Tidak berkurag saat istirahat
Tinjauan sistem & umum Berdebar-debar
RPD  Obesitas  Obesitas  Dislipidemia
 DM  DM  Hipertensi
 Hipertensi  Hipertensi  DM
 Obesitas
RPK  PJK  PJK  PJK
 DM  DM  DM
 Hipertensi  Hipertensi  Hipertensi

©
RKP  Merokok  Merokok  Merokok
 Alkohol  Alkohol  Alkohol
Pemeriksaan  TD meningkat atau normal  Hipertensi/hipotensi
 Napas meningkat atau normal  Takikardi/bradikardi
 Pulsasi iktus cordis (+)  Sesak napas
 BJ 1 dan 2 melemah dan menjauh  Bisa ditemukan regurgitas atau
murmur dan gallop
Edukasi  Pola hidup sehat  Pola hidup sehat
 BB ideal  BBI
 Jangan merokok aau minum alkohol  Jangan merokok
 Rajin berolahraga  Tidak minum alkohol
 Jangan makan makanan berlemak  Jangan makan berlemak
Pemeriksaan penunjang Tes darah (cardiac marker), EKG, treadmill test, X-Ray, echocardiografi Serum cardiac biomarker (pemeriksaan
troponin T, CK, CKMB), pemeriksaan AKG
dan foto polos
Komplikasi  Heart attack  Gagal jantung
 Gagal jantung  Kematian
 Aritmia jantung  Aritmia
DD  Angina pektoris stabil atau tidak stabil  PJK
 Heart burn  Perikarditis
 MCI  Pulmonary emobolism
 Dispepsia
Diagnosis MCI menurut WHO:
 Nyeri dada khas infark
 EKG khas (ST Elevasi)
 Troponin T tinggi

Jika ada 2 dari gejala tersebut, pasti MCI

©
DIAGNOSIS BANDING GANGGUAN BERKEMIH (URINARIA)
INFEKSI SALURAN KEMIH BENIGN PROSTAT HYPERPLASIA (BPH)
PIELONEFRITIS AKUT SISTITIS
Onset Hitungan hari Hitugan hari Kronik (6 bulan-an)
Kadang nyeri dan rasa panas saat
Kadang nyeri dan rasa panas saat Kencingnya tidak lampias, sedikit-sedikit, disertai
berkemih (dysuria), disertai nyeri di
berkemih (dysuria), disertai nyeri di nyeri tidak bisa menahan pipis. Perlu menunggu
Kualitas daerah suprapubic dan punggung, urin
daerah perut dan pinggang, urin untuk pipis, pancaran melemah, terputus-putus,
berwarna kuning pekat dan bisa
berwarna kuning pekat perlu mengedan dan tidak lampias
hematuria
Sering kencing saat malam hari, sering Sering kencing saat malam hari, sering
Kuantitas Malam hari sampai mengganggu tidur
tetapi sedikit-sedikit tetapi sedikit-sedikit
 Higienitas  Higienitas  Higienitas
 DM  DM  DM
 Aktifitas seksual  Aktifitas seksual  Aktifitas seksual
Kronologis
 Pemasangan kateter  Pemasangan kateter  Pemasangan kateter
 Pemakaian alat kontrasepsi  Pemakaian alat kontrasepsi  Pemakaian alat kontrasepsi
 Kehamilan  Kehamilan  Kehamilan
Berubah posisi saat pipis maka akan memperlancar
Ringan
pipis
Banyak minum sehingga mengganggu tidur untuk
Berat
pipis pada malam hari
Nyeri saat BAK dirasakan tertusuk-tusuk pada
Keluhan lain Mual muntah, demam menggigil Demam +/- perut bagian bawah, menjalar sampai ke pinggang
kiri dan menghilang setelah BAK
Tinjauan sistem dan
Retensi urin
umum
 Riwayat penggunaan kateter  Riwayat penggunaan kateter
 DM  DM  Riwayat kencing
 Riwayat gagal ginjal  Riwayat gagal ginjal berdarah/berpasir/batu/nanah
RPD
 Trauma atau menjalani  Trauma atau menjalani operasi  Riwayat trauma
operasi  Riwayat sirkumsisi
 Riwayat sirkumsisi  Riwayat keputihan

©
 DM
RPK  Riwayat BPH
 Riwayat ISK berulang
 Lingkungan atau toilet kotor
 Sanitasi tidak baik
 Tidak mencuci alat kelamin setelah dan sebelum berhubungan seksual
RKP  Suka menahan pipis
 Jarang ganti pembalut
 Suka menggunakan celana yang ketat
 Suka minum alkohol atau kopi
 Pekak pada perkusi kandung kemih
 Suhu febris
 Bulging
 Nyeri ketok CVA (+)  Demam +/-
Pemeriksaan  Prostat membesar, licin, tidak ada nodul,
 Nyeri tekan daerah suprapubis  Nyeri tekan suprapubis (+)
pool atas tidak teraba, sulkus cembung,
(+)
diameter latero lateral >4 cm
 Minum air putih 8 gelas sehari atau 2 liter
 Jaga kebersihan alat kelamin, cuci dari depan ke belakang
 Jangan minum terlalu banyak pada malam
Edukasi  Ganti celana dalam minimal 2x/hari
hari
 Mencuci alat kelamin sebelum dan sesudah berhubungan seksual

Pemeriksaan lab uroflometri, PSA (Prostat Spesific


 Pemeriksaan lan (urinalisis, pemeriksaan darah lengkap: leukosistosis, LED
Antigen) sebagai penanda adanya keganasan,
meningkat, pemeriksaan faal ginjal, kultur kuman)
Pemeriksaan penunjang radiologi, TRUS (Trans Rectal Ultrasonography),
 USG, pielografi intravena (PIV), micturatung systogram, foto polos
PIV, Foto polos abdomen (BNO), Sistogram
abdomen
retrograd, USG
 GGA
 Urosepsis  Hemoroid
Komplikasi
 Nekrosis papila ginjal  Urosepsis
 Batu ginjal
 Karsinoma prostat
 Pelvic inflammatory disease  ISK
DD
 BPH  Batu saluran kemih
 Prostatitis

©
DIAGNOSIS BANDING BERCAK KEMERAHAN (INTEGUMEN)
TINEA KAPITIS (Kurap) TINEA KORPORIS (Badan) TINEA KRURIS (Lipatan)
Regio inguinalis bilateral, simetris,
Badan, bagian kulit yang tidak meluas ke perineum sekitar perineum
Lokasi Kepala, tanya kemungkinan lain
berambut sampai ke gluteus. Dapat meluas ke
suprapubik dan abdomen bagian bawah
Onset Minggu-bulanan Minggu-bulanan Minggu-bulanan
Lesi berbentuk bulat atau lonjong Lesi berbentuk bulat atau lonjong Lesi berbentuk bulat atau lonjong
Kualitas sebesar....... dan bersisik, disertai sebesar....... dan bersisik, disertai rasa sebesar....... dan bersisik, disertai rasa
rasa gatal berwarna merah gatal berwarna merah gatal berwarna merah
 Higienitas
 Higienitas buruk,olahraga
 Pemakaian baju yang lembab,
 Lingkungan buruk dan panas
 Higienitas buruk ketat
Kronologis  Suka main di tanah
 Lingkungan lembab  Tidak ganti baju setelah
 Habis berkontak dengan
berkeringat
binatang
Ringan Obat Obat Obat
Berkeringat makin gatal Berkeringat makin gatal, jika digaruk Berkeringat makin gatal
Berat
makin luas
Kebotakan (alopesia), bersisik, ada
Keluhan lain cairan atau nanah di kepala, rambur Gatal jika berkeringat Gatal jika berkeringat
rontok
Obesitas Obesitas Obesitas
RPK
DM DM DM
 Higienitas  Higienitas  Higienitas, olahraga
 Keringat yang tidak dilap  Keringat yang tidak dilap  Keringat yang tidak dilap
 Olahraga  Olahraga  Suka meminjam handuk dan baju
 Suka meminjam handuk dan  Suka meminjam handuk dan  Memakai pakaian dalam yang
RKP
baju baju lembab dan ketat
 Jarang mengganti pakaian
 Pakaian yang digunakan tidak
bersih
©
 Gray-patch ringworm: papul
milier sekitar muara rambut,
rambut mudah putus,
meninggalkan alopesia yang
berwarna coklat
 Black dot ringworm: infeksi
jamur ada didalam rambut
(endo) diluar (ekso), tampak  Lesi berbentuk makula atau
makula coklat berbintik plak yang merah atau bisa
kehitaman dan warna hiperpigmentasi berbentuk  Plak eritematosa numular sampai
rambut sekitar menjadi polisiklik anular atau geografis geografis berbatas tegas dengan
suram, rambut patah pada dengan tepi aktif dan central tepi aktif terdiri dari papula atau
Pemeriksaan
permukaan kulit healing. Pada tepi lesi bisa pustula. Jika krons, terdapat plak
 Kerion: tampak bisul kecil ditemukan papul-papul hiperpigmentasi dengan skuama
dengan skuamasi akibat eritematosa dan vesikel. Jika diatasnya
radang lokal, rambut putus kronis bisa ditemukan
dan mudah dicabut likenifikasi
 Tinea favosa: bintik-bintik
berwarna merah kuning
ditutupi oleh krusta yang
berbentuk cawan atau
skutula, berbau busuk dan
rambut diatasnya putus-
putus
 Jaga kebersihan diri  Jaga kebersihan diri  Jaga kebersihan diri
 Lap keringat  Lap keringat  Lap keringat
 Mandi bersih dan teratur  Mandi bersih dan teratur  Mandi bersih dan teratur
 Jangan ganti-ganti sabun  Jangan ganti-ganti sabun  Jangan ganti-ganti sabun (batang)
(batang) dan pakaian (batang) dan pakaian dan pakaian
Edukasi
 Pakai obat secara teratur  Pakai obat secara teratur  Pakai obat secara teratur
 Setelah kontrol pada lampu  Setelah kontrol pada lampu  Setelah kontrol pada lampu wood
wood tidak ditemukan jamur, wood tidak ditemukan jamur, tidak ditemukan jamur, tetap
tetap gunakan obat selama 2 tetap gunakan obat selama 2 gunakan obat selama 2 minggu
minggu minggu  Warna kulit akan berubah normal
©
 Warna kulit akan berubah  Warna kulit akan berubah setelah 6 bulan setelah
normal setelah 6 bulan normal setelah 6 bulan setelah pengobatan
setelah pengobatan pengobatan  Jangan digaruk agar tidak lecet
 Jangan digaruk agar tidak Jangan digaruk agar tidak lecet  Ganti pakaian secara teratur
lecet  Jangan gunakan pakaian yang
terlalu ketat
 Cuci pakaian yang bersih
 Lampu wood: berwarna  Kerokan kulit dengan larutan  Kerokan kulit dengan larutan KOH
kehijauan KOH 10% ditemukan hifa sejati 10% ditemukan hifa sejati
 Kerokan kulit dengan
kerokan KOH 10%:
Pemeriksaan penunjang
ditemukan hifa sejati
 Kultur dengan agar
sabouraud: ambil skuama
dan dikultur
Komplikasi Tinea corporis Tinea corporis
 Dermatitis seboroika (untuk  Morbus hansen  Psoriasis
jenis tinea favosa)  Ptiriasis rosea  DKA
 Psoriasis (untuk jenis tinea  Psoriasis  Eritrasma
DD
favosa)  DKA
 Alopesia areata (untuk jenis
black dot)

©
DIAGNOSIS BANDING NYERI TELINGA (INDERA)
OMSK OE OMA
Onset Kronis Akut <2 minggu
Pendengaran turun dan nyeri
Pendengaran menurun ketika ada
Kualitas Pendengaran menurun seperti ditekan dan berdenyut
bisul dan kotoran banyak
(pulsaif)
Kuantitas Berulang kali, nyeri hebat yang kontinyu First time First time, nyeri kontinyu
 Bisul (sirkumsripta) karena
suka menggorek telinga
 Korek kuping
 GKS
 Berenang
 Gtal  ISPA
 Luka tidak sembuh
Kronologis  Korek  Alergi
 Obat tetes ringan
 Sakit
 Penyakit lain (ex: infeksi dari
 Berenang
ISPA)
 Korek kuping
 Obat tetes telinga
Berat Batuk pilek
Ringan Obat tetes telinga Obat tetes telinga Obat tetes telinga
Otorrhea (telinga berair cukup banyak
hingga menetes), cairan bisa Berdenging dan terasa penuh, Demam, terasa penuh, tinnitus,
bening/kental/bernanah, telinga terasa kadang ditemukan sekret yang gelisah jika terjadi pada anak,
Keluhan lain
penuh jika cairan tidak keluar, vertigo, berbau tapi tidak bercampur dengan sukar tidur, sering memegang
kebas muka satu sisi, bisa ada benjolan lendir atau musin, gatal telinga yang sakit, sekret +/-
abses pada tipe malignan
Batuk pilek, sakit kepala, mual, muntah, Batuk, pilek, demam, sakit kepala, Batuk, pilek, demam, sakit kepala,
Tinjauan sistem & umum
vertigo, demam +/- mual, muntah, vertigo mual, muntah, vertigo
ISPA, DM, riwayat seperti ini dan diobati
(-) Gejala seperti ini
RPD atau tidak penggunaan obat alergi dan (-) Gejala seperti ini
(+) ISPA
immunosupressant
RPK (+) Gejala seperti ini

©
 Telinga dikorek
 Kebersihan telinga  Higienitas
 Berenang
RKP  Menggorek telinga  Imunisasi lengkap
 Cara membersihkan telinga
 Berenang
 Frekuensi membersihkan telinga
 Nyeri tekan pada retroauricular  Demam bisa febris sampai
 Liang telinga sempit, bengkak, subfebris
 Liang telinga hiperemis,
pucat, ada sekret dan bau serta  Retroauricular nyeri
edema dan ada sekret yang
serumen  Limadenopati
berbau dan tidak
 Membran timpani tidak utuh  Liang teling sempit,
mengandung musin
dan hiperemis, refleks cahaya bengkak, pucat
Pemeriksaan  Nyeri tekan pada tragus
terputus-putus, retraksi dan  Membran timpani
 Demam tapi jarang
perforasi hiperemis, refleks cahaya
 Eczema di telinga
 Test weber: tuli konduktif, terputus dan retraksi
 Adenopati periauricular dan
lateralisasi ke sisi yang sakit  Tes webber: lateralisasi ke
servical
 Tes swabach: memendek pada sisi yang sakit
telinga yang terganggu  Swabah memanjang
 Minum obat teratur
 Minum obat teratur  Mencegah ISPA pada bayi
 Jaga kebersihan telinga
 Jaga kebersihan telinga dan anak
 Bersihkan minimal
 Bers’ihkan minimal 2x/minggu  ASI minimal selama 6
2x/minggu
 Makan makanan dengan gizi bulan
 Makan makanan dengan gizi
seimbbang  Penghindaran pemeberian
Edukasi seimbang
 Jangan sampai air masuk ke susu di botol saat anak
 Jangan sampai air masuk ke
telinga berbaring
telinga
 Jangan mengkorek telinga  Penghindaran pajanan
 Jangan mengkorek telinga
 Jangan berenang terhadap asap rokok
 Jangan berenang
 Telinga harus kering!!  Kebersihan lingkungan
 Telinga harus kering!!
Pemeriksaan audiometri (hasil:tuli
Kultur organism diambil dari
konduktif), cek derajat ketulian dan nilai
sekret telinga jika perforasi (jika
Pemeriksaan Penunjang ambang pendengaran, CT Scan untuk Biakan dari sekret
ada), pemeriksaan audiometri (tuli
melihat apakah ada komplikasi ke otak,
konduktif), cek derajat ketulian
foto mastoid

©
Telinga luar:
 Perforasi persisten pada telinga
tengah
 Erosi tulang pendengaran
 Paralisis nervus VII
Telinga dalam:
 Fistula labirin  OMSK
 Perikondritis
 Labirinitis supuratifa  Abses periosteal
 Seluitis
Komplikasi  Tuli sensorineural  Meningitis dan abses otak
 Stenosis liang telinga
 Ekstradural  Kehilangan pendengaran
 Abses
 Abses ekstradural permanen
 TROMBOSIS SINUS lateralis
 Petrosis
 Intradural
 Meningitis
 Abses otak
 Hidrosefalus otitis
 OE Nekrotik
 OE Bulosa
 Barotitis media
 OE Granulosa
 Otitis eksterna  Serumen prop
 Furunkelosis
DD  Granulomatosis wegener  OMSA
 Karbunkelosis
 OMA  OMSK
 Perikondritis yang berulang
 Otosklerosis
 Dermatitis seperti psoriasis
dan dermatitis seboroika

©
DIAGNOSIS BANDING BINTIK MERAH (INTEGUMEN)
VARICELLA ZOOSTER
Badan, sedikit pada wajah dan ektremitas, mulut, pallatum molle serta
Lokasi
faring
Onset 1-2 hari
Kualitas Bintik merah berair dan gatal, bintik sebesar jarum pentul, polimorfik
Kuantitas Muncul dari central ke perifer, sedikit-sedikit
Keluhan lain Demam, malaise, nyeri kepala
RKP Di lingkungan sekitar ada yang seperti ini
Vesikel berukuran milier sampai lentikuler dengan dasar daerah
Pemeriksaan
eritematosa dan polimorf
 Gizi yang cukup
 Makan teratur
 Istirahat dulu
 Tidak boleh beraktifitas
 Gunakan masker
 Tidak boleh menggunakan handuk bersamaan
Edukasi
 Hindari makanan pedas dan asin
 Mandi teratur 2x/hari
 Mandi dengan antiseptik
 Jangan sampai memecahkan bintik merah, biarkan pecah
sendiri agar tidak berbekas
 Jangan digaruk, gunakan bedak jika gatal
Test Tzanck atau sediaan hapus giemsa dengan bahan kerokan dasar
Pemeriksaan penunjang
vesikel, hasilnya ditemukan sel datia berinti banyak
 Ensefalitis
 Pneumonia
Komplikasi
 Glomerulonefritis
 Hepatitis dan kelainan kongenital
DD Variolla (tapi sudah tidak ada)

©
DIAGNOSIS BANDING HIPERTENSI (CARDIOVASCULAR)
Hipertensi
Lokasi Datang dengan keluhan sakit kepala
Onset Akut ke kronis
Kualitas Makin lama makin berat
Kuantitas Pagi hari lebih berat
Ringan Obat sakit kepala
Berat Pagi hari
 Pingsan
Keluhan lain  Vertigo
 Mual dan muntah (hipertensi berat)
 Perubahan visus
Tinjauan sistem & umum
 Tinnitus
 Obesitas
RPD  DM
 Hipertensi
RPK Hipertensi
RKP Suka makan yang asin
Pemeriksaan Tekanan darah meningkat
 Kurangi makanan yang tinggi garam
 Jangan terlalu stres
 Jangan merokok dan inum alkohol
Edukasi  Rajin olahraga dan kurangi berat badan
 Makn dengan program Dietary Approaches to Stop Hypertension, dengan memakan banyak buah, sayur dan rendah
lemak
 Rajin kontrol dan meminum obat
PP Mengukur TD secara berkala
 Heart attack
Komplikasi
 Stroke
 Stroke
DD  MCI
 Migrain
Derajat hipertensi (sistole/diastole): Normal (<120/<80), Prehipertensi (120-129/<80), Hipertensi derajat 1 (130-139/80-89), Hipertensi derajat 2 (≥140/≥90),
Krisis hipertensi (>180 &/ >120)
©apanih
DIAGNOSIS BANDING DEMAM MENGGIGIL (HEMATOLOGI)
DEMAM BERDARAH DENGUE
Onset 2-7 hari demam menggigil
Menggigil atau rasa kedinginan bisa sampai 41 derajat, demam mendadak. Hari 1-3 demam tinggi, hari ke 4-7 demam
Kualitas
dengan suhu menurun yang sebenarnya shock bleeding
Kuantitas Terus-menerus
 Sakit kepala
 Mialgia pada punggung bawah dan ekstremitas
 Wajah kemerahan dan rasa sensitif
Keluhan lain
 Nyeri retroorbital
 Atralgia
 Ptechie (bercak kemerahan yang khas seperti maklopapular)
 Perdarahan gusi
 Mual muntah
 Diare
Tinjauan sistem & umum  Inda pengecap terganggu
 Anoreksi
 Disertai batuk kering
 Lemah
 Air dibiarkan tergenang
RKP
 Suka menggantung baju
Pemeriksaan  Demam febris
 3M (Menguras, menutup dan mengubur bak yang dapat menampung air)
 Gunakan kassa nyamuk
Edukasi
 Jangan menumpuk atau menggantung baju terlalu lama
 Gunakan lotion anti nyamuk atau kelambu
Pemeriksaan laboratorium (kadar HB,HT, Trombosit dan hapusan darah tepi, limfositosis relatif, trombositopenia, ht
Pemeriksaan penunjang
meningkat sebagai penanda kebocoran plasma), immunoserologi (IgM, IgG), radiologi terutama pada hemithorax kanan
Komplikasi DSS (Dengue Shock Syndrome)
 Demam tifoid
 Campak
DD
 Chikungunya
 Leptospirosis

©
DIAGNOSIS MATA MERAH (INDERA)
KERATITIS KONJUNGTIVITIS
Lokasi Bilateral Bilateral
Onset Akut Akut
Nyeri (-), Gatal (+), Buram (-), Susah membuka mata
Kualitas Nyeri (+), Buram (+), Gatal (-)
pada pagi hari (karena banyak eksudat)
Kuantitas Terus-menerus Terus-menerus
Kronologis  Penggunaan obat tetes mata  Penggunaan obat tetes mata
 Kontak lensa  Kontak lensa
 Pekerjaan  Pekerjaan
Lingkungan yang kotor  Lingkungan yang kotor
Berat Penggunaan lensa kontak Penggunaan lensa kontak
Ringan Obat tetes mata Obat tetes mata
Mata berair, edema palpebra, gangguan penglihatan
Mata berair, tidak ada sekret, fotofobia +++, radang
Keluhan lain sementara pada pagi hari karena kotoran mata banyak,
pada kelopak mata, nyeri dan panas
fotofobia
Tinjauan sistem & umum Sakit kepala, pusing, mual, muntah, batuk, pilek, Sakit kepala, pusing, mual, muntah, batuk, pilek, demam
demam
RPD Operasi dan trauma Operasi dan trauma
RPK Hipertensi, DM dan gejala yang sama Hipertensi, DM dan gejala yang sama
Berenang, lensa kontak yang tidak bersih, obat tetes
RKP Kecolok
mata, terpapar debu, pekerjaan, mengucek mata
 Visus menurun
 Lapangan pandang menyempit  Visus normal
 Palpebra bisa edema  Konjungtiba hiperemis, bergranul, sekret
 Konjungtiva bisa hiperemis dan ada sekret (air/mukoid/mukopurulen)
Pemeriksaan  Sklera bisa hiperemis  Kelopak mata bisa hiperemis dan bengkak
 Apparatus lakrimalis bisa bengkak dan nyeri  Sklera hiperemis
tekan  Apparatus lakrimalis hiperemis, bengkak, nyeri
 Nyeri tekan pada bola mata tekan (+)
 Pupil mengecil, kornea hiperemis

©
 Penggunaan penutup mata untuk mencegah  Jaga kebersihan tangan
penularan  Jangan mengucek-ngucek mata
 Jaga kebersihan tangan  Jangan menggunkan handuk, bantal dan
 Jangan mengucek-ngucek mata saputangan bersamaan karena dapat menularkan
 Jangan menggunakan handuk, bantal dan ke orang lain
saputangan bersamaan karena dapat  Jaga kebersihan lingkungan rumah dan sekitar
Edukasi
menularkan ke orang lain  Penggunaan lensa kontak maksimal 8 jam dan
 Memakai kacamata pelindung (dengan lapisan jangan dipakai tidur
anti UV)  Jangan terlalu sering menggunakan obat tetes
 Hentikan penggunaan lensa kontak dan gunakan mata
cairan desinfektan yang steril untuk  Gunakan kacamata renang
membersihkan lensa kontak  Jangan pegang mata yang sakit
Mikrobiologi dengan kerokan konjungtiva yang dipulas
dengan pulsan gram atau giemsa (jika disebabkan oleh
virus, akan ditemukan monosit. Jika penyebabnya bakteri
Pemeriksaan Penunjang Mikrobiologi dengan swab pada bola mata
akan ditemukan PMN dan bakteri. Jika chlamydia, akan
ditemukan PMN, sel plasma dan badan inklusi. Alergika
akan ditemukan eosinofil)
 Ulkus kornea
 Uveitis  Keratitis
Komplikasi
 Glaukoma  Keratokonjungtivitis
 Endoftalmitis
 Keratokonjungtivitis
 Konjungtivitis
 Keratitis
DD  Keratokonjungtivitis
 Uveitis anterior
 Uveitis anterior
 Glaukoma kongestif

©
DIAGNOSIS BANDING HEMIPARESE (NEUROLOGI)
STROKE ISKEMIK STROKE HEMORAGIK
BELL’S PALSY
TROMBOSIS EMBOLI INTRACEREBRAL SUBARACHNOID
Tergantung nervus yang
Lokasi
terkena
Onset Mendadak saat istirahat Mendadak saat beraktifitas Pagi hari
 TIA: <24 jam tanpa gejala sisa (bicara pelo)
 RIND: >24 jam-3 minggu, sembuh sempurna
 Completed Stroke: berat, menetap dalam
waktu 6 jam, penyembuhan tidak sempurna
Kuantitas 48 jam
>3minggu
 Progressive Stroke: defisit neurologis fokal
yang bertahap, puncaknya 24-48 jam (sistem
karotis) dan 96 jam (sistem VB)

Hemiplegia, disartria, Nyeri belakang telinga,


Hemiplegia, disartria,
disfagia, defisit visual, othalgia, hiperakusis, nyeri
disfagia, defisit visual,
defisit sensori, defisit okuler epifora, penurunan
defisit sensori, defisit
perseptual, defisit bahasa produksi air mata, kelemahan
perseptual, defisit Nyeri kepala berat
atau komunikasi, defisit kelopak mata tidak menutup
bahasa atau komunikasi, saat beraktifitas,
intelektual, disfungsi Sakit kepala sempurna, gangguan
defisit intelektual, bicara pelo, mual
aktfitas mental dan mendadak hebat, pengecap, kebal pada pipi
disfungsi aktfitas mental muntah (proyektil)
Keluhan lain psikolog, gangguan defisit saraf kranialis, atau mulut, hilangnya lipata
dan psikolog, gangguan tanpa aba-aba,
eliminasi seperti kandung penurunan lasonabial dan kening pada sisi
eliminasi seperti kejang, hilang
kemih dan usus, defisit kesadaran, kejang yang lumpuh. Bagian yang
kandung kemih dan kesadaran secara
neurologis lumpuh tidak bisa
usus,penurunan umum,
singkat,penurunan mengerutkan kening, ada
kesadaran saat onset
kesadaran saat onset distorsi wajah dan ada
dalam, defisit
dalam, defisit hemisphere lateralisasi ke sisi yang
hemisphere yang luas
yang luas lumpuh,
 Trombus di
jantung bisa
karena pasca
MCI,katup jantung
protestik, Hipertensi dan Kelainan anatomi
Aterosklerosis, aritmia, endokarditis, penggunaan pembuluh darah
Imunocompromised, hamil,
trombositosis, operasi jantung antikoagulan, seperti aneurisme
RPD HSV1, herpes zooster, neuritis,
hipertensi, DM, terbuka di arteri kelainan anatomi dan AVN, kelainan
iskemik vaskuler
dislipidemia leher atau aorta. pembuluh darah rongga arteri dan
 Emboli lemak otak. tumor
karena fraktur
tulang panjang dan
udara kasus
dekompresi.
RPK Penyakit jantung Penyakit jantung
Riwayat terpapar udara
RKP Rokok, alkohol, kurang olahraga Rokok, alkohol
dingin atau berlebihan
PEMERIKSAAN FISIK
TTV TD meningkat
 Lipatan wajah (-)
 Dahi (-)
 Sudut mulut jatuh
atau mencong pada
yang sehat
Rangsang  Tidak bisa menutup
(+)
Meningeal kelopak mata, jika
ditutup matanya
berputar-putar
 Produksi air mata
turun (epifora)
 Iritasi mata
Refleks Fisiologis

Refleks Patologis (+) semua


 Obat tetes mata agar
tidak kering
 Hindari paparan angin
 Obati faktor predisposisi misalnya hipertensi dan DM
langsung ke wajah
 Hindari rokok,obesitas, stres, alkohol dan kopi
 Hindari kontak dengan
Edukasi  Olahraga teratur
air dingin
 Pengaturan airway, breathing, circulation
 Hidup sehat dengan
 Posisi kepala dinaikkan 30-45 derajat
olahraga
 Makan makanan sehat
dan bergizi
Pemeriksaan darah rutin, pemeriksaan kimia,
Pemeriksaan darah rutin, pemeriksaan kimia,
Pemeriksaan pemeriksaan koagulasi, biomarker jantung, EKG,
pemeriksaan koagulasi, biomarker jantung, EKG, Elektromiografi, MRI kepala
Penunjang funduskopi, CT-Scan kepala, CT Perfusion, MRA,
funduskopi, CT-Scan kepala, CT Perfusion, MRA
lumbal pungsi,USG, EKG, ECG, chest X-Ray
 Crocodile tear
phenomenon (keluar
air mata saat makan
Komplikasi Gangguan gerakan tubuh dan kematian Kematian makanan)
 Synkinesis
 Hemifasialspasm
 Kontraktur
DIAGNOSIS BANDING BERSIN DAN HIDUNG TERSUMBAT (THT)
RINITIS ALERGI RINITIS VASOMOTOR POLIP HIDUNG
ANAMNESIS
Onset <1 minggu <1 minggu
Kualitas Mengganggu aktifitas, sekret Mengganggu aktifitas, sekret Hidung tersumbat dengan rhinorhea
bening, susah bernafas, bersin bening, susah bernafas, bersin, jernih sampai purulen disertai nyeri
hidung tersumbat pada hidung, bernapas menggunakan
mulut
Kuantitatif Sering, setiap saat, hilang timbul Sering, setiap saat, hilang timbul Sering, setiap saat, hilang timbul (pagi
(pagi hari atau waktu dingin) hari atau waktu dingin)
Kronologis Alergi seperti dingin, debu, bulu Neurovaskular dengn faktor resiko Ada rhinitis alergi berulang
binatang dingin, idiopatik dar hormonal.
Ringan Istirahat, mengucek hidung, siang Obat alergi
hari, minum obat
Berat Pagi hari, saat bangun tidur Stres dan emosi
Keluhan lain Hidung gatal, mata berair, demam, Hiposmia sampai anosmia, post nasal
malaise drip, suara sengau, gangguan tidur dan
penurunan kualitas hidup
Tinjauan sistem & umum Sakit kepala Sakit kepala Sakit kepala
RPD Alergi, asma dan atopi Riwayat rhinitis alergi dan asma,
intoleransi terhadap aspirin, alergi
obat dan aleri makanan
RPK Alergi, asma dan atopi Asma
RKP Higienitas, tidur tidak teratur, Higienitas, tidur tidak teratur, makan
makan tidak teratur, tidak olahraga tidak teratur, tidak olahraga
PEMERIKSAAN FISIK
Rhinoskopi anterior: Rhinoskopi anterior: Hidung luar:
 Tampak mukosa edema,  Edema mukosa hidung  Tampak deformitas hidung
basah, pucat atau livide  Konka berwarna merah seperti pelebaran batang hidung
Pemeriksaan
 Sekret encer yang banyak gelap atau merah tua (bisa Rhinoskopi anterior:
 Hipertrofi (gejala pucat)  Tampak massa berwarna pucat
persistent)  Konka hipertrofi yang berasal dari meatus
 Bayangan gelap dibawah  Sekret mukoid yang sedikit medius dan mudah digerakkan
mata (allergic shiner)
Hidung luar:
 Allergic sallute (bekas
gosokan di hidung)
 Allergic crease (garis
melintang di hidung)
Tenggorok:
 Faring posterior tampak
granuler dan edema (cobbel
stone appareance)
 Dinding lateral faring
menebal
 Lidah tampak seperti
gambaran peta (geographic
tounge)
Edukasi  Hindari alergen atau faktor
 Hindari faktor resiko
resiko
 Memakai masker  Minum obat secara teratur
 Memakai masker
 Mencuci hidung  Hindari pencetus dari faktor
 Mencuci hidung
 Membereskan kamar serta alergi atau infeksi
 Membereskan kamar serta
rumah
rumah
Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan IgE (ELISA) dan Pemeriksaan IgE dan skin prick test Nasoendoskopi dan foto polos sinus
eosinofil, skin prick test (untuk mengetahui jenis rhinitis) paranasal, CT Scan
Komplikasi  Polip hidung  Sinusitis akut dan kronis
 Otitis media yang residif  Sleep apneu
terutama pada anak-anak  Mengubah bentuk wajah dan
 Rhinosinusitis penglihatan diplopia
DIAGNOSIS BANDING SESAK NAPAS (RESPIRASI)

ASMA BRONKIAL PPOK BRONKHITIS AKUT PNEUMONIA

ANAMNESIS
>2 minggu, pada usia >60
Onset < 1 minggu & <20 tahun >3 bulan, pada usia ≤3 bulan
pertengahan (>40 tahun) tahun

++, berbunyi mengi


Sesak napas dan napas Napas pendek, cepat dan Napas pendek disertai
(wheezing) saat ekspirasi
Kualitas pendek, pursed-lips dangkal disertai ronki batuk produktif terkadang
disertai sakit dada seperti
breathing (±mengi) kering, sakit dada. disertai darah
diikat

Progresif perlahan,
Intermitten (hilang timbul) Semakin lama semakin
Kuantitas menetap dan memburuk Terus-menerus
atau persistent (menetap) berat
serta intermitten

Ringan Menjauh dari etiologi Menjauh dari etiologi

Malam hari dan subuh (jam


2 – 6 pagi) makin berat,
Olahraga, pajanan rokok Olahraga dan aktifitas
Berat pada musim tertentu,
dan aktifitas ringan
terpapar alergen, aktivitas
berat, udara dingin

Demam sampai menggigil


Batuk produktif kronis Batuk kering dan berdahak
(febris >40 derajat), nyeri
awalnya tidak berdahak dengan sputum seperti
Keluhan lain Batuk dan mudah lelah dada (pleuritik, seperti
lama-lama berdahak dan nanah atau kemerahan,
disayat pisau), BB turun,
mudah lelah tenggorokan gatel, demam
mudah lelah
Hidung berair,lelah dan Otot nyeri saat inspirasi,
merasa tidak enak badan, sakit kepala, mual muntah,
Sakit kepala, aktiftas
Tinjauan sistem & umum Gangguan tidur pembengkakan tungkai kiri kulit pucat, banyak
terganggu, lemas
kanan, gangguan keringat dan lembab, serta
penglihatan hilangnya nafsu makan

Alergi, eksim Asma, bronkitis dan


RPD
emfisema
Asma, atopi Bronkitis
RPK
Aktifitas jasmani berat Merokok, terpapar polusi, Merokok
RKP
bahan kimia
PEMERIKSAAN FISIK
Suhu febris dan nadi
TTV Napas dan nadi meningkat Napas meningkat Suhu dan napas meningkat
meningkat
Keadaan umum Sesak napas dan gelisah
(+) Pursed-lips breathing (+) Pernapasan cuping
(+) Bagian yang sakit
(+) Barrel chest (AP=LL) hidung
tertinggal saat bernapas
Inspeksi (+) Retraksi sela iga (+) Kulit kemerahan karena (+) Barrel chest
(+) Retraksi sela iga
emfisema/kuliat sianosis (+) Retraksi sela iga
karena bronkhitis akut (+) Sianosis
Vokal fremitus meningkat
Palpasi Vokal fremitus melemah Normal Vokal fremitus meningkat
karena banyak udara
(+) Hipersonor
(+) Hipersonor
Perkusi ±Hipersonor Batas paru hati lebih (+) Redup (pekak)
Batas paru hati lebih rendah
rendah

Wheezing di daerah
Bisa ada ronkhi dan Ekspirasi bisa memanjang, Bising dasar bronkhial dan
Auskultasi bronkial
vesikuler melemah ronkhi basah dan wheezing ronkhi basah
 Menjauh dari
alergen bila perlu
didesentisasi,
jangan kelelahan,
 Istirahat
gunakan
 Hindari rokok dan  Minum antibiotik
masker,tidak  Berhenti merokok
iritan lainnya secara teratur
merokok dan  Menyesuaikan
 Cukup minum  Cukup nutrisi
Edukasi hindari perokok, kebiasaan hidup
 Mengontrol suhu  Cegah penularan
hindari stress psikis dengan keadaan
dan kelembapan  Hentikan merokok
dan polusi. pasien
lingkungan dan minum alkohol
 Jika terjadi ISPA,
 Nutrisi yang baik
obati sedini
mungkin.
 Olahraga renang
atau senam asma
Pemeriksaan darah
lengkap (leukosistosis,
peningkatan LED, shift to
Periksa lab: darah rutin Pemeriksaan darah rutin,
the left), pemeriksaan
(peningkatan IgE) dan radiologi, foto thorax AP Pewarnaan gram untuk
Pemeriksaan Penunjang darah, kultur darah, AGD
pemeriksaan sputum serta dan lateral, Faal paru, sputum
(hipoksemia dan
spirometri Spirometri
hipokarbia pada stadium
lanjut), foto thorax PA
Lateral.
 Edema paru akut
 Bronkopneumoni  Efusi pleura
 Penumothorax  Penumothorax  Pneumonia  Empiema
 Emfisema subkutis  Emfisema subkutis  Pleuritis  Abses paru
Komplikasi
 Atelektaksis  Atelektaksis  Memperberat  Pneumothorax
 Gagal napas  Gagal napas penyakit lain seperti  Gagal napas
penyakit jantung,  Sepsis
PJR, hipertensi dan
bronkhiektasis
DIAGNOSIS BANDING CEFALGIA (NEUROLOGIS)
MENINGITIS TB
ANAMNESIS
Onset 3 hari SMRS
Kualitas Sakit kepala sampai ke tengkuk seperti tertusuk-tusuk dan berat pada leher
Kuantitas Sakit kepala hilang timbul sejak 1 bulan yang lalu
Sebelumnya batuk-batuk kemudian 1 bulan yang lalu mulai sakit kepala
Kronologis
(riwayat batuk kronis)
Ringan
Berat Malam hari, aktifitas berat
Batuk berdahak ada darah merah segar (>2 bulan), demam menggigil pada
Keluhan lain malam hari, kesadaran menurun dan lemas terus-menerus, kejang dan
muntah
Tinjauan sistem & umum Nafsu makan menurun, BB turun
RPD Demam tifoid, TBC
RPK
RKP Merokok
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran sopor, tampak sakit berat, GCS 6, napas meningkat, demam
TTV
subfebris-febris
Rangsang Meningeal (+)
Nervi craniales N.3,4,6 (+) langsung dan tidak langsung, (+) doll’s eye,(+) refleks kornea
Refleks Fisiologis (+)
Refleks Patologis (-)
 Jangan batuk sembarangan
Edukasi
 Diet tinggi karbohidrat dan protein, rendah lemak
Pemeriksaan darah rutin, lumbal pungsi ditemukan BTA (+), foto thorax ada
Pemeriksaan Penunjang
nekrosis perkijuan, CT Kepala
 Hidrocephalus
 Edema otak
Komplikasi
 Abses otak
 Renjatan septik
DIAGNOSIS BANDING JAUNDICE (GI TRACT)
ANAMNESIS
SIROSIS HATI
HEPATITIS A AKUT HEPATITIS B AKUT CHOLELITIASIS PANCREATITIS
(DECOMPENSATA)
Onset 1-2 hari 1-2hari Kronis Harian-mingguan 1 minggu
Disertai nyeri perut Saat ikterus muncul, Sklera, pupil, dan kulit
Urin seperti teh,faeces
kuadran kanan atas, gejala prodormal ikterik. Urin seperti teh.
seperti dempul,
Kualitas urin seperti teh,pupil menurun. Sklera, pupil, Ikterik disertai dengan
disertai pruritus
kuning, kulit jingga dan kulit ikterik. Urin ascites dan edema
menetap
kekuningan seperti teh. perifer, grey face
Faktor yang
Berat Mual jika makan memperberat nyeri:
tidak dapat makan
Nyeri pada
epigastrium atau
hipokondrium kiri
secara mendadak dan
konstan, menjalar ke
Flu-like syndrome, Malaise, bb turun,
Trias Charcote punggung seperti ikat
lemas, BB turun, mual, anemia, ginekomastia,
(demam, ikterus, nyeri pinggang, membaik
muntah, pruritus yang Nyeri tekan kuadran mual, muntah,
Keluhan lain kuadran kanan atas), jika duduk tegak
tidak menetap kanan atas abdomen meteorismus (mules
tidak bisa makan sampai mencondong
(MUNCUL SEBELUM dan kembung), impoten
makanan berlemak ke depan bisa >24 jam.
IKTERIK) dan libido menurun
Keringat, lemah,
demam, mual, muntah,
perut kembung, tidak
dapat makan selama
serangan nyeri
Demam disertai
menggigil,
mual/muntah,
anoreksia, nyeri kolik
bb turun, malaise,
Bau mulut khas bilier hipokondrium
mual, keletihan,
*kalo kompensata kanan menjalar ke
atralgia, mialgia, sakit
Tinjauan sistem & Demam, lelah, nafsu semua gejala diatas bahu dan punggung
kepala, fotofobia, idem
umum makan menurun tidak ada, hanya ada kanan biasanya muncul
faringitis, dan
kelelahan, gangguan secara cepat dan
batuk),demam tidak
limbido, gangguan tidur. memburuk pada pagi
terlalu tinggi
atau dini hari dan
konstan (menetap)
selama 4-24 jam, nyeri
datang secara tiba-tiba
RPD Hepatitis B dan C kronis DM
RPK Riwayat ibu hepatitis B
Jajan sembarangan,
higienitas buruk
Alkohol, penggunaan
RKP seperti tidak cuci Tatto dan free sex Alkohol Alkohol
kortokosteroid
tangan, makanan yang
kotor, alkohol.
PEMERIKSAAN FISIK
Suhu dan napas Suhu dan napas TD dan nadi bisa Nadi meningkat atau
TD menurun, suhu dan
TTV meningkat, nadi dan meningkat, nadi dan meningkat, suhu dan normal, suhu dan
napas meningk at
TD menurun. TD menurun. napas meningkat napas meningkat
(+) Spider nevi di (+) Cullen sign
abdomen/leher/dada (ekimosis
(+) Eritema palparis (+)Konjungtiva, sklera, periumbilikus)
Konjungtiva, sklera, Konjungtiva, sklera,
(+) Ginekomastia kulit, ujung jari dan (+) Grey turner sign
kulit, ujung jari dan kulit, ujung jari dan
Inspeksi (+) Hiperpigmentasi kulit kuku kaki tangan (ekimosis pinggang
kuku kaki tangan kuku kaki tangan
(+) Caput medusa ikterik. kanan-kiri)
ikterik. ikterik.
(+) Konjungtiva ikterik Peristaltik menurun
(+) Perut membuncit, (+) Perut membuncit
pusar menonjol (+) Pupil ikterik
Auskultasi Normal Normal (+) Clapotage (+) Clapotage (+) Clapotage
Nyeri +/- kuadran kanan
(+) Nyeri ketok pada
Perkusi Normal Normal atas (+) Nyeri ketok
hiponkondrium kanan
(+) Ascites
(+) Nyeri tekan dan (+) Nyeri tekan dan
nyeri lepas kuadran nyeri lepas kuadran
(+/-) Hepatomegali (tepi
kanan atas kanan atas
tajam, konsistensi (+) Murphy sign
(+) Hepatomegali (Hati (+) Hepatomegali (Hati (+) Nyeri pada
mengeras, permukaan (+) Nyeri tekan jika
Palpasi teraba >1 jari dibawah teraba >1 jari dibawah epigastrium atau
berbenjol-benjol, nyeri hepar teraba
arcus costae, tepi hati arcus costae, tepi hati hipokondrium kiri
tekan +/-)
tajam, permukaan licin, tajam, permukaan licin,
(+) Splenomegali
nyeri tekan (+). nyeri tekan (+).

 Bed rest pada


fase akut  Makan
 Anak harus makanan tidak
rawat inap, berjamur dan
dewasa tidak tdak
perlu berpengawet  Bed rest di UGD
 Makan sedikit-  Hindari  Bed rest  Cukup cairan
 Kalori dan
sedikit dan pengunaan  Jika sudah tidak  NGT
protein yang
sesuai selera jarum suntik makan, perlu  Pemberian
cukup
 Hindari alkohol bersama infus cairan cairan NaCl
 Cukup vitamin
Edukasi dan zat  Gunakan elektrolit atau plasma
 Hindari alkohol
hepatotoksik pengaman saat  Makan intravena
dan hepatotoksik
 Jaga higienitas sex makanan lunak  Makan peroral
 Pembatasan
 Cuci tangan  Hindari alkohol dengan NGT dihentikan
obat OAINS
sebelum makan dan zat sampai rasa
 Vaksin untuk hepatotoksik nyeri hilang
pencegahan  Jaga higienitas
 Hindari  Cuci tangan
penggunaan sebelum makan
jarum suntuk
bersamaan
Pemeriksaan darah
Pemeriksaan lab darah
lengkap (anemia,
lengkap (SGOT/SGPT
leukopenia, Pemeriksaan lab darah
dan bilirubin
trombositopenia, lengkap (bilirubin
Pemeriksaan darah meningkat, amilase
SGOT/SGPT, bilirubin, meningkat,
Pemeriksaan darah lengkap, SGOT/SGPT, serum dan Hb
alkali fosfatase leukositosis, akali
Pemeriksaan lengkap, SGOT/SGPT, pemeriksaan khusus meningkat,
meningkat, albumin fosfatase naik,
Penunjang pemeriksaan khusus IgM anti HbsAg, anti leukositosis,
menurun, gamma SGOT/SGPT meningkat,
IgM anti HAV HBs, antiHBC, HbeAg, hiperglikemi,
globulin meningkat), kolesterol meningkat),
HBV DNA kuantitatif hipokalsemia, C-
pemeriksaan khusus kolesistografi, USG
Reactive protein).
waktu prothrombin abdomen, ERCP
Pemriksaan khusus
meningkat, USG hepar,
(ERCP, CT-Scan, USG)
dan endoskopi GIT.
 Dehidrasi
 Koma hepatik
 Koma hepatik  Ileus paraliti
 Hepatorenal
 Hepatitis B  Shock
syndrome  Kolesistitis
 Hepatitis A kronis  Abses pankreas
 Hematemesis  Kolanitis
Komplikasi berat  Aktivator  DM
melena  Kolestasis
(fulminant) persistent  Gagal jantung,
 Hepatoma  Pankreatitis
 Sirosis hepatis ginjal dan paru
 Infeksi sekunder
 Hepatoma  Perdarahan
 Osteoporosis
usus
DIAGNOSIS BANDING PSIKIATRI
SCHIZOPHRENIA PARANOID SCHIZOPHRENIA SCHIZOPHRENIA PSIKOTIK AKUT LIR
HERBEFRENIK KATATONIK SCHIZOPHRENIA
RIWAYAT PSIKIATRI
AXIS 1 – Diagnosis Halusinasi dan waham ≥1 bulan, dari 15-20 tahun, ≤2 minggu
gangguan jiwa (paling menonjol) ≥1 bulan, kepribadian premorbid
a. Keluhan Utama terus-menerus, konsisten (pemalu dan senang
b. RPS menyendiri)
AXIS 2 – Gangguan Ada kemungkinan terjadi
Kepribadian perubahan yang konsisten
AXIS 3 – Gangguan Sesuai penguji Sesuai penguji Sesuai penguji Sesuai penguji
Organik / Stressor
Biologik
AXIS 4 – Stressor Sesuai penguji Sesuai penguji Sesuai penguji Sesuai penguji
Psikososial
AXIS 5 – Global Hilang minat, merasa tidak Hampa tujuan, hampa
Asessment of Functioning bertujuan, larut dalam diri perasaan
Fungsi sendiri, menarik diri secara
a. Perawatan diri social
b. Pekerjaan/akademik
c. Sosial
d. Sehari – hari

STATUS MENTAL
• Halusinasi (+) paling • Perilaku tidak Minimal 1: • Halusinasi
sering auditorik bertanggung jawab, • Stupor atau • Waham
• Waham bizarre manerisme mutisme • Katatonik
(delusion of control, (kecenderungan • Gaduh gelisah • Inkoherensi
delusion of selalu menyendiri), • Menampilkan posisi
influence, delusion hampa tujuan dan tubuh tertentu yang
of passivity) kejar hampa perasaan
• Gangguan afektif • Afek dangkal dan tidak wajar atau
• Arus pikiran terputus tidak wajar sering aneh
yang berakibat disertai cekikian atau • Negativisme
inkoherensi rasa puas diri • Rigiditas
• Sikap tinggi hati, • Fleksibilitas cerea
tertawa • Command
menyeringai, automatism
mengibuli secara
bersenda gurau,
keluhan
hipokondriakal dan
ungkapan kata yang
diulang-ulang
• Proses pikir
mengalami
disorganisasi dan
pembicaraan tak
menentu
• Inkoherensi
• Gangguan afektif
menonjol
• Ada halusinasi dan
waham tetapi tidak
menonjol
*harus diamati 2-3 bulan

Anda mungkin juga menyukai