Anda di halaman 1dari 4

PENGARUH VARIASI KETINGGIAN RISER PROSES PENGECORAN

TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO PADA PROSES


BESI COR NODULAR
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian Kelas A

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ir. Wahyono Suprapto, M.T., Met.

Disusun oleh:
M. Nuzron Al Haqqi (175060200111019)
Ramadhe Rossy Suprapto Putra (175060201111031)
Nidhom Iqbal Ramadhan (185060200111026)
Moh. Ulhaq Fachriro'id (185060200111051)
Mochammad Taufan Ridhwan (185060200111017)

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Era modernisasi yang berlangsung saat ini menuntut rekayasa manusia untuk
menghadapi kebutuhan yang semakin kompleks, terutama dalam hal teknologi yang
berperan penting dalam kelangsungan hidup manusia, seperti rekayasa dan proses
pengolahan logam yang mempunyai pengaruh vital karena bersifat elemen dasar
untuk membuat struktur logam. Proses perawatan ini dapat diartikan sebagai suatu
metode untuk menganalisa cacat-cacat pengecoran yang terjadi pada material
pengecoran. Metode tersebut dapat dijabarkan dari proses pembuatan spesimen
(pengecoran), kemudian dilanjutkan dengan serangkaian pengujian dan pemeriksaan
hasil coran. Kelayakan produk hasil pengecoran yang dibuat tergantung dari bahan
logam yang digunakan. Bahan logam yang digunakan dalam proses pembuatan
specimen uji ini adalah logam besi cor dan aluminium. (Aladin Eko Purkuncoro,
2016)
Besi tuang adalah bahan pengecoran populer yang banyak digunakan dalam
produksi industri modern karena biayanya yang rendah (2040% lebih rendah dari
baja), sifat mampu bentuk yang baik, fleksibilitas penggunaan, sifat pemesinan
yang nyaman, dan berbagai sifat mekanik. Namun, besi cor diketahui memiliki
kemampuan las yang buruk karena kandungan karbonnya yang tinggi, yang
mengarah pada pembentukan pori-pori atau lubang pada lapisan las karena reaksi
dengan oksigen pada suhu tinggi, retak tegangan termal selama / setelah pengelasan
dan struktur mikro yang tidak diinginkan secara struktural martensit, ledeburit dan
grafit tebal, di sekitar manik las dan di zona yang terkena panas.
Dalam pengecoran besi penyusutan adalah salah satu penyebab cacat yang
biasa terjadi. Penyebab utama rongga penyusutan adalah fakta bahwa semua
paduan komersial berkontraksi ketika benda cor mendingin dari temperatur
penuangan ke temperatur solidus. Kontraksi tersebut biasanya antara 1 – 5 %
tergantung pada jenis paduan dan besarnya temperatur penuangan. Kontraksi secara
penuh terjadi ketika antara temperatur penuangan dan temperatur liquidus. Jika
kontraksi tidak diimbangi dengan penambah (riser) logam pada pembuatan pola
cetakan, maka cacat penyusutan akan terjadi yang ditandai adanya rongga atau pori.
( Cahya Rochmat Wibowo, 2010)

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka maka rumusan masalah pada penelitian ini
adalah:
1. Pengaruh ketinggian riser pada cetakan pengecoran
2. Perubahan pada sifat mekanis dan struktur mikro pada ketinggian riser yang berbeda

1.3 Pembatasan Masalah


Untuk mempersempit ruang lingkup permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini,
maka perlu ada batasan masalah sebagai berikut:
1. Penelitian dilakukan hanya pada besi cor nodular
2. Pengujian yang dilaksanakan adalah Pengujian Kekerasan ,Pengujian Komposisi
Kimia, dan Pengujian Struktur Mikro

1.4 Tujuan
Berdasarkan pembatasan masalah, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian
ini adalah:
1. Mengetahui komposisi kimia dari hasil benda uji
2. Mengetahui hasil uji kekerasan dari hasil benda uji
3. Mengetahui struktur mikro dari benda uji
4. Mengetahui pengaruh ketinggian riser pada cetakan cor benda uji

1.5 Manfaat Penelitian


Manfaat yang diharapkan dari penelitian iini adalah:
1. Bagi masyarakat
Dapat memberikan informasi mengenai peningkatan produk besi cor nodular
meliputi spesifikasi dan keunggulan karena pengaruh penambahan magnesium pada
pembuatan besi cor nodular, serta memberikan pengetahuan cara pengecoran besi cor
nodular yang lebih berkualitas.
2. Bagi peneliti
Dapat mengetahui proses pengecoran besi cor nodular dan mengetahui komposisi
kimia, struktur mikro, dan tingkat keausan dari besi cor nodular. Mengetahui pengaruh
variasi kandungan magnesium dalam besi cor nodular.
3. Bagi IPTEK
Memberi penjelasan tentang pengaruh magnesium terhadap proses pengecoran
besi cor nodular sehingga dapat memberikan hasil besi cor yang lebih berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai