Anda di halaman 1dari 3

1. Jelaskan hubungan sifat fisik dengan sifat kimia dari molekul obat ?

a. Menggambarkan susunan ruang dari molekul obat


b. Memberikan keterangan untuk sifat kimia atau fisik relative dari suatu
obat.
c. Memberikan metode untuk analisis kualitatif dan analisis kuantitatif untuk
suatu zat farmasi tertentu.

Jabawan :

Hubungan sifat fisik dengan sifat kimia dari molekul obat, yaitu :

a. Menggambarkan susunan ruang dari molekul obat


Aktivitas biologis suatu senyawa dipengaruhi oleh sifat kimia-fisika
salah satunya adalah efek sterik. Efek sterik mempengaruhi keserasian dan
kekuatan obat dengan reseptor.
Dalam hal ini efek sterik terjadi di dalam suatu molekul, dimana efek
sterik merupakan efek yang didasarkan pada setiap atom dalam suatu
molekul obat menempati suatu ruang tertentu.
Efek sterik berhubungan dengan hambatan ruang molekul-molekul
obat, jika hambatan ruang dari molekul besar maka akan sulit untuk
molekul lain untuk berikatan. Molekul obat harus sesui dengan sisi aktif
untuk berikatan satu sama lain. Sisi aktif dari molekul yang akan berikatan
dengan sisi aktif reseptor untuk menimbulkan efek terapeutik.
b. Memberikan keterangan untuk sifat kimia atau fisik relative dari suatu
obat.
Salah satu sifat fisika kimia yang penting adalah ukuran molekul, yang
berperan dalam pelepasan suatu sediaan obat. semakin cepat terjadi
pelesan obat dari sediaan maka semakin cepat obat terdisolusi sehingga
efek yang ditimbulkan dapat dengan cepat terjadi.
c. Memberikan metode untuk analisis kualitatif dan analisis kuantitatif untuk
suatu zat farmasi tertentu.
Proses mengenal sifat-sifat kimia fisika bahan obat disebut dengan
identifikasi atau sering juga disebut dengan analisa. Teknik analisis obat
adalah suatu kegiatan yang diperlukan untuk melakukan pengujian
kualitas bahan obat maupun obat jadi. Analisis kualitatif (identifikasi)
bahan baku obat dan analisis kuantitatif (penetapan kadar) bahan baku
obat maupun sediaan obat dengan kandungan zat aktif tunggal.
1) Analisi Kualitatif
Analisis kualitatif merupakan analisis untuk melakukan
identifikasi elemen, spesies, dan/atau senyawa-senyawa yang ada di
dalam sampel. analisis ini berkaitan dengan cara untuk mengetahui ada
atau tidaknya suatu analit yang dituju dalam suatu sampel.
Analisis kualitatif obat diarahkan pada pengenalan senyawa
obat, meliputi semua pengetahuan tentang analisis yang hingga kini
telah dikenal. Dalam melakukan analisis kita mempergunakan sifat-
sifat zat atau bahan, baik sifat-sifat fisik maupun sifat-sifat kimianya.
Teknik analisis obat secara kualitatif didasarkan pada golongan
obat menurut jenis senyawanya secara kimia, dan bukan berdasarkan
efek farmakologinya. Hal ini disebabkan karena kadang-kadang suatu
obat dengan struktur kimia yang sama, mempunyai efek
farmakologi/daya terapeutis yang jauh berbeda. Misalnya asam
hidroksi benzoat dan turunannya sebagai berikut :
a) Asam salisilat (asam orto-hidroksi benzoat) digunakan sebagai
obat luar (keratolitikum).
b) Asetosal (asam asetil salisilat) digunakan sebagai obat analgetikum
dan antipiretikum.
c) Nipagin (metil-p-hidroksibenzoat) digunakan sebagai zat
pengawet.
Dalam bidang farmasi, analisis kualitatif/identifikasi bahan baku
yang digunakan sebagai bahan obat atau bahan baku pembantu/bahan
tambahan, diperlukan untuk memastikan jenis bahan obat atau bahan
tambahan tersebut. Dalam dunia kedokteran saat ini digunakan sekitar
1000 macam senyawa obat. Tidaklah praktis melakukan identifikasi
sedemikian banyak senyawa, karena itu materi analisis kualitatif ini
diarahkan kepada beberapa golongan obat yang khusus saja.
Dalam analisis kualitatif/identifikasi senyawa-senyawa anorganik
dan senyawasenyawa organik, terdapat perbedaan-perbedaan yang
penting. Sebagian besar senyawasenyawa anorganik merupakan
senyawa-senyawa ionic yang dapat ditentukan dengan suatu bagan
tertentu dalam identifikasinya secara konvensional (secara kimiawi).
Senyawasenyawa organic pada umumnya terikat melalui ikatan
kovalen, dan belum ada suatu skema yang dapat digunakan untuk
melakukan identifikasinya secara konvensional. Mengingat umumnya
senyawa obat adalah senyawa organik, maka hal ini juga menjadi
kendala dalam analisis senyawa obat tersebut.
2) Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif adalah analisis untuk menentukan jumlah
(kadar) dari suatu elemen atau spesies yang ada di dalam sampel.
Dalam bidang farmasi terutama pada industry farmasi, analisis kimia
digunakan secara rutin untuk menentukan suatu bahan baku yang akan
digunakan, produk setengah jadi dan produk jadi. Hasilnya
dibandingkan dengan spesifikasi yang ditetapkan.
Teknik analisis obat secara kuantitatif, dalam beberapa literatur
didasarkan pada golongan obat menurut jenis efek farmakologisnya.
Hal ini dilakukan untuk memudahkan mahasiswa mempelajari
bagaimana menentukan kadar obat masing-masing yang memiliki efek
sama. Misalnya analisis obat golongan analgetika-antipiretika, yaitu :
a) Asetosal dapat ditentukan dengan metode alkalimetri
menggunakan prinsip reaksi netralisasi.
b) Parasetamol dapat ditentukan kadarnya dengan metode nitrimetri
menggunakan prinsip reaksi diazotasi.
c) Asam mefenamat dapat ditentukan dengan metode titrasi bebas air
menggunakan prinsip reaksi netralisasi.
Analisis kuantitatif untuk menentukan jumlah atau kadar dari suatu
elemen atau spesies yang ada di dalam sampel. Analisis kuantitatif
dalam kimia farmasi secara spesifik bertujuan untuk mengetahui kadar
suatu senyawa obat dalam sampel, misalnya dalam sediaan tablet, atau
untuk mengetahui tingkat kemurnian suatu bahan obat.

Anda mungkin juga menyukai