Anda di halaman 1dari 27

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA Ma’arif NU 1 Sokaraja


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : X / Gasal
Materi Pokok : Hakikat Fisika
Alokasi Waktu : 3 pertemuan (5 x 45’)

A. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan
mengkomunikasikan hasil mengolah informasi) dan model pembelajaran Problem Based Learning peserta
didik mampu memahami hakikat ilmu fisika, prosedur dan metode ilmiah, serta prosedur keselamatan kerja
laboratorium dengan karakter religius, nasionalisme, mandiri, integritas, gotong royong dan peduli
lingkungan.

B. Kegiatan Pembelajaran
Langkah Uraian Kegiatan Pembelajaran
 Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin,
Pendahuluan menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran
dan mengingatkan kebersihan lingkungan.
 Guru menanyakan manfaat ilmu fisika dalam kehidupan sehari-hari?
 Guru memberikan motivasi dengan menunjukkan teknologi-teknologi yang
menerapkan ilmu-ilmu fisika dan tokoh tokoh fisika.
Kegiatan Inti Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah
 Peserta didik mencermati sajian masalah yang ditampilkan pada video, alat peraga,
atau mini riset dengan berkelompok dengan diajukan pertanyaan pengarah untuk
mendorong peserta didik memprediksi atau mengajukan dugaan (hipotesis)
Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
 Peserta didik diorganisasikan untuk belajar dalam bentuk diskusi kelompok kecil,
dijelaskan lebih rinci alternatif-alternatif strategi untuk menyelesaikan masalah
yang ditentukan di LKPD.
Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
 Peserta didik dibimbing untuk menyelidiki melalui berbagai informasi dan
referensi dari media
 Pengumpulan informasi data diklasifikasikan dan dianalisis untuk pemecahan
masalah.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
 Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi, kelompok yang lain menanggapi.
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
 Peserta didik mengkritisi hasil diskusi dengan menganalisis dan mengevaluasinya
serta memberikan kesimpulan tentang hakikat fisika, prosedur dan metode ilmiah,
serta prosedur keselamatan kerja di Laboratorium.
Penutup  Guru bersama siswa mereview proses dan hasil pembelajaran, memberikan kuis,
memberikan umpan balik berupa karakter yang telah dilakukan selama
pembelajaran, memberikan tugas terstruktur, menginformasikan materi yang akan
dipelajari pada pembelajaran berikutnya serta menutup pembelajaran dengan doa
dan salam

C. Penilaian
Aspek yang Bentuk Penilaian
No Instrumen Penilaian Waktu Penilaian
dinilai
1 Sikap Observasi/jurnal Format Pengamatan sikap(jurnal) Selama proses
pembelajaran
2 Pengetahuan Tes Tulis Soal tes Setelah selesai KBM
3 Keterampilan Unjuk Kinerja Format Pengamatan Unjuk Pada saat
Laporan tertulis Kinerja praktikum/diskusi
Format Penilaian Laporan tertulis Pengumpulan Tugas

Sokaraja, 15 Juni 2021


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs. H. Hisyam Thontowi, AM. M.Si. Agustina Eka Fajariyanti, S.Pd.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA Ma’arif NU 1 Sokaraja
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : X / Gasal
Materi Pokok : Besaran dan Pengukuran
Alokasi Waktu : 4 pertemuan (6 x 45’)

A. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan
mengkomunikasikan hasil mengolah informasi) dan model pembelajaran Problem Based Learning peserta
didik mampu memahami besaran dan dimensi, alat-alat ukur fisika, ketelitian dan ketidakpastian pengukuran,
serta aturan angka penting dengan karakter religius, nasionalisme, mandiri, integritas, gotong royong dan
peduli lingkungan.

B. Kegiatan Pembelajaran
Langkah Uraian Kegiatan Pembelajaran
 Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin,
Pendahuluan menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran
dan mengingatkan kebersihan lingkungan.
 Guru menanyakan kembali besaran-besaran pokok pada fisika?
 Guru memberikan motivasi peserta didik.
Kegiatan Inti Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah
 Peserta didik mencermati sajian masalah yang ditampilkan pada video, alat peraga,
atau mini riset dengan berkelompok dengan diajukan pertanyaan pengarah untuk
mendorong peserta didik memprediksi atau mengajukan dugaan (hipotesis)
Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
 Peserta didik diorganisasikan untuk belajar dalam bentuk diskusi kelompok kecil,
dijelaskan lebih rinci alternatif-alternatif strategi untuk menyelesaikan masalah
yang ditentukan di LKPD.
Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
 Peserta didik dibimbing untuk menyelidiki melalui berbagai informasi dan
referensi dari media
 Pengumpulan informasi data diklasifikasikan dan dianalisis untuk pemecahan
masalah.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
 Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi, kelompok yang lain menanggapi.
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
 Peserta didik mengkritisi hasil diskusi dengan menganalisis dan mengevaluasinya
serta memberikan kesimpulan tentang besaran dan dimensi fisika, cara kerja alat
ukur fisika, ketelitian dan ketidakpastian pengukuran fisika, serta penerapan aturan
angka penting dalam fisika.
Penutup  Guru bersama siswa mereview proses dan hasil pembelajaran, memberikan kuis,
memberikan umpan balik berupa karakter yang telah dilakukan selama
pembelajaran, memberikan tugas terstruktur, menginformasikan materi yang akan
dipelajari pada pembelajaran berikutnya serta menutup pembelajaran dengan doa
dan salam

C. Penilaian
N Aspek yang Bentuk Penilaian
Instrumen Penilaian Waktu Penilaian
o dinilai
1 Sikap Observasi/jurnal Format Pengamatan sikap(jurnal) Selama proses pembelajaran
2 Pengetahuan Tes Tulis Soal tes Setelah selesai KBM
3 Keterampilan Unjuk Kinerja Format Pengamatan Unjuk Pada saat praktikum/diskusi
Laporan tertulis Kinerja Pengumpulan Tugas
Format Penilaian Laporan tertulis
Sokaraja, 15 Juni 2021
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs. H. Hisyam Thontowi, AM. M.Si. Agustina Eka Fajariyanti, S.Pd.


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA Ma’arif NU 1 Sokaraja
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : X / Gasal
Materi Pokok : Vektor
Alokasi Waktu : 6 pertemuan (10 x 45’)

A. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan
mengkomunikasikan hasil mengolah informasi) dan model pembelajaran Problem Based Learning peserta
didik mampu memahami besaran vektor, komponen vektor, serta penjumlahan vektor dengan karakter
religius, nasionalisme, mandiri, integritas, gotong royong dan peduli lingkungan.

B. Kegiatan Pembelajaran
Langkah Uraian Kegiatan Pembelajaran
 Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin,
Pendahuluan menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran
dan mengingatkan kebersihan lingkungan.
 Guru menanyakan kembali besaran-besaran pokok pada fisika?
 Guru memberikan motivasi peserta didik.
Kegiatan Inti Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah
 Peserta didik mencermati sajian masalah yang ditampilkan pada video, alat peraga,
atau mini riset dengan berkelompok dengan diajukan pertanyaan pengarah untuk
mendorong peserta didik memprediksi atau mengajukan dugaan (hipotesis)
Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
 Peserta didik diorganisasikan untuk belajar dalam bentuk diskusi kelompok kecil,
dijelaskan lebih rinci alternatif-alternatif strategi untuk menyelesaikan masalah
yang ditentukan di LKPD.
Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
 Peserta didik dibimbing untuk menyelidiki melalui berbagai informasi dan
referensi dari media
 Pengumpulan informasi data diklasifikasikan dan dianalisis untuk pemecahan
masalah.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
 Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi, kelompok yang lain menanggapi.
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
 Peserta didik mengkritisi hasil diskusi dengan menganalisis dan mengevaluasinya
serta memberikan kesimpulan tentang penjumlahan vektor.
Penutup  Guru bersama siswa mereview proses dan hasil pembelajaran, memberikan kuis,
memberikan umpan balik berupa karakter yang telah dilakukan selama
pembelajaran, memberikan tugas terstruktur, menginformasikan materi yang akan
dipelajari pada pembelajaran berikutnya serta menutup pembelajaran dengan doa
dan salam

C. Penilaian
N Aspek yang
Bentuk Penilaian Instrumen Penilaian Waktu Penilaian
o dinilai
1 Sikap Observasi/jurnal Format Pengamatan sikap(jurnal) Selama proses pembelajaran
2 Pengetahuan Tes Tulis Soal tes Setelah selesai KBM
3 Keterampilan Unjuk Kinerja Format Pengamatan Unjuk Pada saat praktikum/diskusi
Laporan tertulis Kinerja Pengumpulan Tugas
Format Penilaian Laporan tertulis
Sokaraja, 15 Juni 2021
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs. H. Hisyam Thontowi, AM. M.Si. Agustina Eka Fajariyanti, S.Pd.


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA Ma’arif NU 1 Sokaraja
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : X / Gasal
Materi Pokok : Gerak Lurus
Alokasi Waktu : 4 pertemuan (10x 45’)

A. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan
mengkomunikasikan hasil mengolah informasi) dan model pembelajaran Discovery Learning peserta didik
mampu memahami gerak lurus beraturan, gerak lurus berubah beraturan, serta gerak vertikal dengan karakter
religius, nasionalisme, mandiri, integritas, gotong royong dan peduli lingkungan

B. Kegiatan Pembelajaran
Langkah Uraian Kegiatan Pembelajaran
 Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin,
Pendahuluan menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran
dan mengingatkan kebersihan lingkungan.
 Guru menanyakan bagaimana kondisi kecepatan benda-benda yang dijatuhkan?
 Guru memberikan motivasi kepada peserta didik.
Kegiatan Inti Stimulation
 Guru memberikan demonstrasi secara langsung atau dengan media (PPT atau video)
peserta didik diminta untuk mengamati demonstrasi yang diberikan.
Data Collection
 Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok heterogen, peserta didik
diminta untuk mengumpulkan informasi yang mengarah kepada persamaan-
persamaan gelombang berjalan atau gelombang berdiri pada Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD) yang berisi permasalahan serta melakukan percobaan gerak lurus
berbantukan aplikasi Tracker Video Analyse.
 Peserta didik mengerjakan LKPD secara berkelompok dari hasil berdiskusi
dan/atau hasil percobaan
Data Processing
 Guru membimbing peserta didik secara individu maupun kelompok dalam
pengerjaan LKPD yang diberikan kepada peserta didik dan mengasosiasi
informasi yang diperoleh.
Verification
 Guru menunjuk kelompok secara acak untuk mempresentasikan hasil diskusi
atau hasil percobaan kelompoknya, kelompok terpilih harus mengkomunikasikan
hasil diskusi kelompoknya.
Generalization
 Bersama peserta didik merumuskan persamaan-persamaan pada gerak lurus.
 Guru membagikan Lembar Tugas Peserta Didik (LTPD)
Penutup  Guru bersama siswa mereview proses dan hasil pembelajaran, memberikan kuis,
memberikan umpan balik berupa karakter yang telah dilakukan selama
pembelajaran, memberikan tugas terstruktur, menginformasikan materi yang akan
dipelajari pada pembelajaran berikutnya serta menutup pembelajaran dengan doa
dan salam

C. Penilaian
N Aspek yang Bentuk Penilaian
Instrumen Penilaian Waktu Penilaian
o dinilai
1 Sikap Observasi/jurnal Format Pengamatan sikap(jurnal) Selama proses pembelajaran
2 Pengetahuan Tes Tulis Soal tes Setelah selesai KBM
3 Keterampilan Unjuk Kinerja Format Pengamatan Unjuk Pada saat praktikum/diskusi
Laporan tertulis Kinerja Pengumpulan Tugas
Format Penilaian Laporan tertulis
Sokaraja, 15 Juni 2021
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs. H. Hisyam Thontowi, AM. M.Si. Agustina Eka Fajariyanti, S.Pd.


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA Ma’arif NU 1 Sokaraja
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : X / Gasal
Materi Pokok : Gerak Parabola
Alokasi Waktu : 5 pertemuan (8 x 45’)

A. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan
mengkomunikasikan hasil mengolah informasi) dan model pembelajaran Discovery Learning peserta didik
mampu memahami gerak parabola dalam kehidupan sehari-hari dengan karakter religius, nasionalisme,
mandiri, integritas, gotong royong dan peduli lingkungan

B. Kegiatan Pembelajaran
Langkah Uraian Kegiatan Pembelajaran
 Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin,
Pendahuluan menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran
dan mengingatkan kebersihan lingkungan.
 Guru menanyakan apa yang akan terjadi apabila kita melempar benda dengan
membentuk sudut elevasi atau melempar benda secara horisontal pada ketinggian
tertentu?
 Guru memberikan motivasi peserta didik
Kegiatan Inti Stimulation
 Guru memberikan demonstrasi secara langsung atau dengan media (PPT atau video)
peserta didik diminta untuk mengamati demonstrasi yang diberikan.
Data Collection
 Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok heterogen, peserta didik
diminta untuk mengumpulkan informasi yang mengarah kepada persamaan-
persamaan gelombang berjalan atau gelombang berdiri pada Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD) yang berisi permasalahan serta melakukan percobaan parabola.
 Peserta didik mengerjakan LKPD secara berkelompok dari hasil berdiskusi
dan/atau hasil percobaan
Data Processing
 Guru membimbing peserta didik secara individu maupun kelompok dalam
pengerjaan LKPD yang diberikan kepada peserta didik dan mengasosiasi
informasi yang diperoleh.
Verification
 Guru menunjuk kelompok secara acak untuk mempresentasikan hasil diskusi
atau hasil percobaan kelompoknya, kelompok terpilih harus mengkomunikasikan
hasil diskusi kelompoknya.
Generalization
 Bersama peserta didik merumuskan persamaan-persamaan pada gerak
parabola
 Guru membagikan Lembar Tugas Peserta Didik (LTPD)
Penutup  Guru bersama siswa mereview proses dan hasil pembelajaran, memberikan kuis,
memberikan umpan balik berupa karakter yang telah dilakukan selama
pembelajaran, memberikan tugas terstruktur, menginformasikan materi yang akan
dipelajari pada pembelajaran berikutnya serta menutup pembelajaran dengan doa
dan salam

C. Penilaian
N Aspek yang Bentuk Penilaian
Instrumen Penilaian Waktu Penilaian
o dinilai
1 Sikap Observasi/jurnal Format Pengamatan sikap(jurnal) Selama proses pembelajaran
2 Pengetahuan Tes Tulis Soal tes Setelah selesai KBM
3 Keterampilan Unjuk Kinerja Format Pengamatan Unjuk Pada saat praktikum/diskusi
Laporan tertulis Kinerja Pengumpulan Tugas
Format Penilaian Laporan tertulis
Sokaraja, 15 Juni 2021
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs. H. Hisyam Thontowi, AM. M.Si. Agustina Eka Fajariyanti, S.Pd.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA Ma’arif NU 1 Sokaraja
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : X / Gasal
Materi Pokok : Gerak Melingkar
Alokasi Waktu : 5 pertemuan (8 x 45’)

A. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan
mengkomunikasikan hasil mengolah informasi) dan model pembelajaran Problem Based Learning peserta
didik mampu memahami gerak melingkar dalam kehidupan sehari-hari dengan karakter religius, nasionalisme,
mandiri, integritas, gotong royong dan peduli lingkungan.

B. Kegiatan Pembelajaran
Langkah Uraian Kegiatan Pembelajaran
 Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin,
Pendahuluan menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran
dan mengingatkan kebersihan lingkungan.
 Guru menanyakan mengapa roda sepeda dapat bergerak padahal yang diputar
gerigi pedal.
 Guru memberikan motivasi kepada peserta didik.
Kegiatan Inti Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah
 Peserta didik mencermati sajian masalah yang ditampilkan pada video dengan
berkelompok dengan diajukan pertanyaan pengarah untuk mendorong peserta
didik memprediksi atau mengajukan dugaan (hipotesis)
Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
 Peserta didik diorganisasikan untuk belajar dalam bentuk diskusi kelompok kecil,
dijelaskan lebih rinci alternatif-alternatif strategi untuk menyelesaikan masalah
yang ditentukan di LKPD.
Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
 Peserta didik dibimbing untuk menyelidiki melalui berbagai informasi dan
referensi dari media . Pengumpulan informasi data diklasifikasikan dan dianalisis
untuk pemecahan masalah.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
 Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi, kelompok yang lain
menanggapi.
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
 Peserta didik mengkritisi hasil diskusi dengan menganalisis dan mengevaluasinya
serta memberikan kesimpulan tentang gerak melingkar.
Penutup  Guru bersama siswa mereview proses dan hasil pembelajaran, memberikan kuis,
memberikan umpan balik berupa karakter yang telah dilakukan selama
pembelajaran, memberikan tugas terstruktur, menginformasikan materi yang akan
dipelajari pada pembelajaran berikutnya serta menutup pembelajaran dengan doa
dan salam

C. Penilaian
N Aspek yang Bentuk Penilaian
Instrumen Penilaian Waktu Penilaian
o dinilai
1 Sikap Observasi/jurnal Format Pengamatan sikap(jurnal) Selama proses pembelajaran
2 Pengetahuan Tes Tulis Soal tes Setelah selesai KBM
3 Keterampilan Unjuk Kinerja Format Pengamatan Unjuk Pada saat praktikum/diskusi
Laporan tertulis Kinerja Pengumpulan Tugas
Format Penilaian Laporan tertulis
Sokaraja, 15 Juni 2021
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs. H. Hisyam Thontowi, AM. M.Si. Agustina Eka Fajariyanti, S.Pd.


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA Ma’arif NU 1 Sokaraja
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : X / Genap
Materi Pokok : Dinamika Partikel
Alokasi Waktu : 6 pertemuan (10 x 45’)

A. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan
mengkomunikasikan hasil mengolah informasi) dan model pembelajaran Problem Based Learning peserta
didik mampu memahami jenis-jenis gaya, hukum-hukum Newton, serta mampu menerapkan hukum-hukum
Newton untuk menganalisis sistem gerak dalam kehidupan sehari-hari dengan karakter religius, nasionalisme,
mandiri, integritas, gotong royong dan peduli lingkungan.

B. Kegiatan Pembelajaran
Langkah Uraian Kegiatan Pembelajaran
 Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin,
Pendahuluan menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran
dan mengingatkan kebersihan lingkungan.
 Guru menanyakan mengapa saat kita mendorong benda di lantai kasar lebih sulit
daripada di lantai licin.
 Guru memberikan motivasi kepada peserta didik.
Kegiatan Inti Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah
 Peserta didik mencermati sajian masalah yang ditampilkan pada video dengan
berkelompok dengan diajukan pertanyaan pengarah untuk mendorong peserta
didik memprediksi atau mengajukan dugaan (hipotesis)
Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
 Peserta didik diorganisasikan untuk belajar dalam bentuk diskusi kelompok kecil,
dijelaskan lebih rinci alternatif-alternatif strategi untuk menyelesaikan masalah
yang ditentukan di LKPD.
Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
 Peserta didik dibimbing untuk menyelidiki melalui berbagai informasi dan
referensi dari media . Pengumpulan informasi data diklasifikasikan dan dianalisis
untuk pemecahan masalah.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
 Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi, kelompok yang lain
menanggapi.
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
 Peserta didik mengkritisi hasil diskusi dengan menganalisis dan mengevaluasinya
serta memberikan kesimpulan tentang gaya, hukum Newton, dan sistem dinamika
partikel.
Penutup  Guru bersama siswa mereview proses dan hasil pembelajaran, memberikan kuis,
memberikan umpan balik berupa karakter yang telah dilakukan selama
pembelajaran, memberikan tugas terstruktur, menginformasikan materi yang akan
dipelajari pada pembelajaran berikutnya serta menutup pembelajaran dengan doa
dan salam

C. Penilaian
N Aspek yang Bentuk Penilaian
Instrumen Penilaian Waktu Penilaian
o dinilai
1 Sikap Observasi/jurnal Format Pengamatan sikap(jurnal) Selama proses pembelajaran
2 Pengetahuan Tes Tulis Soal tes Setelah selesai KBM
3 Keterampilan Unjuk Kinerja Format Pengamatan Unjuk Pada saat praktikum/diskusi
Laporan tertulis Kinerja Pengumpulan Tugas
Format Penilaian Laporan tertulis
Sokaraja, 15 Juni 2021
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs. H. Hisyam Thontowi, AM. M.Si. Agustina Eka Fajariyanti, S.Pd.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Satuan Pendidikan : SMA Ma’arif NU 1 Sokaraja
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : X / Genap
Materi Pokok : Gravitasi Universal
Alokasi Waktu : 5 pertemuan (7 x 45’)

A. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan
mengkomunikasikan hasil mengolah informasi) dan model pembelajaran Problem Based Learning peserta
didik mampu memahami hukum Newton gravitasi, kuat medan gravitasi, potensial dan energi potensial
gravitasi, serta hukum-hukum Kepler untuk menganalisis kesetimbangan alam semesta dengan karakter
religius, nasionalisme, mandiri, integritas, gotong royong dan peduli lingkungan.

B. Kegiatan Pembelajaran
Langkah Uraian Kegiatan Pembelajaran
 Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin,
Pendahuluan menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran
dan mengingatkan kebersihan lingkungan.
 Guru menanyakan mengapa planet-planet dapat mengelilingi Matahari tetap pada
orbitnya, padahal planet bergerak mengelilingi Matahari menghasilkan percepatan
sentrifugal?
 Guru memberikan motivasi kepada peserta didik.
Kegiatan Inti Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah
 Peserta didik mencermati sajian masalah yang ditampilkan pada video dengan
berkelompok dengan diajukan pertanyaan pengarah untuk mendorong peserta
didik memprediksi atau mengajukan dugaan (hipotesis)
Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
 Peserta didik diorganisasikan untuk belajar dalam bentuk diskusi kelompok kecil,
dijelaskan lebih rinci alternatif-alternatif strategi untuk menyelesaikan masalah
yang ditentukan di LKPD.
Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
 Peserta didik dibimbing untuk menyelidiki melalui berbagai informasi dan
referensi dari media . Pengumpulan informasi data diklasifikasikan dan dianalisis
untuk pemecahan masalah.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
 Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi, kelompok yang lain
menanggapi.
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
 Peserta didik mengkritisi hasil diskusi dengan menganalisis dan mengevaluasinya
serta memberikan kesimpulan tentang Hukum Newton tentang Gravitasi, Kuat
medan gravitasi, potensial dan energi potensial gravitasi, serta Hukum-hukum
Keppler.
Penutup  Guru bersama siswa mereview proses dan hasil pembelajaran, memberikan kuis,
memberikan umpan balik berupa karakter yang telah dilakukan selama
pembelajaran, memberikan tugas terstruktur, menginformasikan materi yang akan
dipelajari pada pembelajaran berikutnya serta menutup pembelajaran dengan doa
dan salam
C. Penilaian
N Aspek yang Bentuk Penilaian
Instrumen Penilaian Waktu Penilaian
o dinilai
1 Sikap Observasi/jurnal Format Pengamatan sikap(jurnal) Selama proses pembelajaran
2 Pengetahuan Tes Tulis Soal tes Setelah selesai KBM
3 Keterampilan Unjuk Kinerja Format Pengamatan Unjuk Pada saat praktikum/diskusi
Laporan tertulis Kinerja Pengumpulan Tugas
Format Penilaian Laporan tertulis
Sokaraja, 15 Juni 2021
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs. H. Hisyam Thontowi, AM. M.Si. Agustina Eka Fajariyanti, S.Pd.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Satuan Pendidikan : SMA Ma’arif NU 1 Sokaraja
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : X / Genap
Materi Pokok : Usaha dan Energi
Alokasi Waktu : 6 pertemuan (8 x 45’)

A. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan
mengkomunikasikan hasil mengolah informasi) dan model pembelajaran Problem Based Learning peserta
didik mampu memahami konsep usaha dan energi, hukum kekekalan energi mekanik, serta menerapkan
konsep usaha, energi dan hukum kekekalan energi mekanik untuk menganalisis sistem gerak dalam kehidupan
sehari-hari dengan karakter religius, nasionalisme, mandiri, integritas, gotong royong dan peduli lingkungan.

B. Kegiatan Pembelajaran
Langkah Uraian Kegiatan Pembelajaran
 Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin,
Pendahuluan menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran
dan mengingatkan kebersihan lingkungan.
 Guru menanyakan mengapa saat kita mendorong benda lama-kalamaan kita merasa
lelah.
 Guru memberikan motivasi kepada peserta didik.
Kegiatan Inti Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah
 Peserta didik mencermati sajian masalah yang ditampilkan pada video dengan
berkelompok dengan diajukan pertanyaan pengarah untuk mendorong peserta
didik memprediksi atau mengajukan dugaan (hipotesis).
Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
 Peserta didik diorganisasikan untuk belajar dalam bentuk diskusi kelompok kecil,
dijelaskan lebih rinci alternatif-alternatif strategi untuk menyelesaikan masalah
yang ditentukan di LKPD.
Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
 Peserta didik dibimbing untuk menyelidiki melalui berbagai informasi dan
referensi dari media . Pengumpulan informasi data diklasifikasikan dan dianalisis
untuk pemecahan masalah.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
 Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi, kelompok yang lain
menanggapi.
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
 Peserta didik mengkritisi hasil diskusi dengan menganalisis dan mengevaluasinya
serta memberikan kesimpulan tentang usaha dan energi.
Penutup  Guru bersama siswa mereview proses dan hasil pembelajaran, memberikan kuis,
memberikan umpan balik berupa karakter yang telah dilakukan selama
pembelajaran, memberikan tugas terstruktur, menginformasikan materi yang akan
dipelajari pada pembelajaran berikutnya serta menutup pembelajaran dengan doa
dan salam

C. Penilaian
N Aspek yang Bentuk Penilaian
Instrumen Penilaian Waktu Penilaian
o dinilai
1 Sikap Observasi/jurnal Format Pengamatan sikap(jurnal) Selama proses pembelajaran
2 Pengetahuan Tes Tulis Soal tes Setelah selesai KBM
3 Keterampilan Unjuk Kinerja Format Pengamatan Unjuk Pada saat praktikum/diskusi
Laporan tertulis Kinerja Pengumpulan Tugas
Format Penilaian Laporan tertulis

Sokaraja, 15 Juni 2021


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs. H. Hisyam Thontowi, AM. M.Si. Agustina Eka Fajariyanti, S.Pd.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Satuan Pendidikan : SMA Ma’arif NU 1 Sokaraja
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : X / Genap
Materi Pokok : Momentum dan Impuls
Alokasi Waktu : 5 pertemuan (9 x 45’)

A. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan
mengkomunikasikan hasil mengolah informasi) dan model pembelajaran Problem Based Learning peserta
didik mampu memahami konsep momentum dan impuls, serta menerapkan hukum kekekalan momentum
untuk menganalisis tumbukan dalam kehidupan sehari-hari dengan karakter religius, nasionalisme, mandiri,
integritas, gotong royong dan peduli lingkungan.

B. Kegiatan Pembelajaran
Langkah Uraian Kegiatan Pembelajaran
 Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin,
Pendahuluan menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran
dan mengingatkan kebersihan lingkungan.
 Guru menanyakan bagaimana prinsip kerja pada roket?.
 Guru memberikan motivasi kepada peserta didik.
Kegiatan Inti Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah
 Peserta didik mencermati sajian masalah yang ditampilkan pada video dengan
berkelompok dengan diajukan pertanyaan pengarah untuk mendorong peserta
didik memprediksi atau mengajukan dugaan (hipotesis)
Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
 Peserta didik diorganisasikan untuk belajar dalam bentuk diskusi kelompok kecil,
dijelaskan lebih rinci alternatif-alternatif strategi untuk menyelesaikan masalah
yang ditentukan di LKPD.
Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
 Peserta didik dibimbing untuk menyelidiki melalui berbagai informasi dan
referensi dari media . Pengumpulan informasi data diklasifikasikan dan dianalisis
untuk pemecahan masalah.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
 Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi, kelompok yang lain
menanggapi.
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
 Peserta didik mengkritisi hasil diskusi dengan menganalisis dan mengevaluasinya
serta memberikan kesimpulan tentang momentum, impuls, serta tumbukan.
Penutup  Guru bersama siswa mereview proses dan hasil pembelajaran, memberikan kuis,
memberikan umpan balik berupa karakter yang telah dilakukan selama
pembelajaran, memberikan tugas terstruktur, menginformasikan materi yang akan
dipelajari pada pembelajaran berikutnya serta menutup pembelajaran dengan doa
dan salam

C. Penilaian
N Aspek yang Bentuk Penilaian
Instrumen Penilaian Waktu Penilaian
o dinilai
1 Sikap Observasi/jurnal Format Pengamatan sikap(jurnal) Selama proses pembelajaran
2 Pengetahuan Tes Tulis Soal tes Setelah selesai KBM
3 Keterampilan Unjuk Kinerja Format Pengamatan Unjuk Pada saat praktikum/diskusi
Laporan tertulis Kinerja Pengumpulan Tugas
Format Penilaian Laporan tertulis
Sokaraja, 15 Juni 2021
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs. H. Hisyam Thontowi, AM. M.Si. Agustina Eka Fajariyanti, S.Pd.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Satuan Pendidikan : SMA Ma’arif NU 1 Sokaraja
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : X / Genap
Materi Pokok : Gerak Harmonik Sederhana
Alokasi Waktu : 5 pertemuan (8 x 45’)

A. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan
mengkomunikasikan hasil mengolah informasi) dan model pembelajaran Discovery Learning peserta didik
mampu menganalisis persamaan umum simpangan, kecepatan getaran, dan percepatan getaran pada GHS,
serta menganilis frekuensi dan periode pada getaran pegas dan ayunan bandul dengan karakter religius,
nasionalisme, mandiri, integritas, gotong royong dan peduli lingkungan.

B. Kegiatan Pembelajaran
Langkah Uraian Kegiatan Pembelajaran
 Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin,
Pendahuluan menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran
dan mengingatkan kebersihan lingkungan.
 Apersepsi untuk memotivasi peserta didik dengan menyuruh peserta didik
memejamkan mata untuk mengaitkan materi yang akan diajarkan
“Saat SMP kita sudah memepelajari tentang getaran, apakah ada yang masih
ingat contoh-contoh sederhana getaran?”
 Guru mengajak peserta didik agar senantiasa bersyukur kepada TYME.
Kegiatan Inti Stimulation
 Guru memberikan demonstrasi secara langsung atau dengan media (PPT atau video)
peserta didik diminta untuk mengamati demonstrasi yang diberikan.
Data Collection
 Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok heterogen, peserta didik
diminta untuk mengumpulkan informasi yang mengarah kepada persamaan-
persamaan gelombang berjalan atau gelombang berdiri pada Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD) yang berisi permasalahan serta melakukan percobaan ayunan
bandul atau getaran pegas.
 Peserta didik mengerjakan LKPD secara berkelompok dari hasil berdiskusi
dan/atau hasil percobaan
Data Processing
 Guru membimbing peserta didik secara individu maupun kelompok dalam
pengerjaan LKPD yang diberikan kepada peserta didik dan mengasosiasi
informasi yang diperoleh.
Verification
 Guru menunjuk kelompok secara acak untuk mempresentasikan hasil diskusi
atau hasil percobaan kelompoknya, kelompok terpilih harus mengkomunikasikan
hasil diskusi kelompoknya.
Generalization
 Bersama peserta didik merumuskan persamaan-persamaan pada gerak
harmonik sederhana
 Guru membagikan Lembar Tugas Peserta Didik (LTPD).
Penutup  Guru bersama siswa mereview proses dan hasil pembelajaran, memberikan kuis,
memberikan umpan balik berupa karakter yang telah dilakukan selama
pembelajaran, memberikan tugas terstruktur, menginformasikan materi yang akan
dipelajari pada pembelajaran berikutnya serta menutup pembelajaran dengan doa
dan salam
C. Penilaian
N Bentuk Penilaian
Aspek yang dinilai Instrumen Penilaian Waktu Penilaian
o
1 Sikap Observasi/jurnal Format Pengamatan sikap(jurnal) Selama proses pembelajaran
2 Pengetahuan Tes Tulis Soal tes Setelah selesai KBM
3 Keterampilan Unjuk Kinerja Format Pengamatan Unjuk Pada saat praktikum/diskusi
Laporan tertulis Kinerja Pengumpulan Tugas
Sokaraja, 15 Juni 2021
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs. H. Hisyam Thontowi, AM. M.Si. Agustina Eka Fajariyanti, S.Pd.


Lampiran 1
A. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1. Teknik Penilaian (terlampir)
a. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik terkait dalam
proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen
penilaian sikap
Jumlah Skor Kode
N Aspek Perilaku yang Dinilai
Nama Siswa Skor Sikap Nilai
o
BS JJ TJ DS
1
2 ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin

Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka peserta didik diberikan
kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru
hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai,
kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi,
singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :
N Jumlah Skor Kode
Pernyataan Ya Tidak
o Skor Sikap Nilai
Selama diskusi, saya ikut serta
1
mengusulkan ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi, setiap
2 anggota mendapatkan kesempatan
untuk berbicara.
Saya ikut serta dalam membuat
3
kesimpulan hasil diskusi kelompok.
4 ...

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan keterampilan
- Penilaian Teman Sebaya
Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri. Sama halnya dengan
penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga
menentukan format penilaiannya. Berikut Contoh format penilaian teman sebaya :

Nama yang diamati : ...


Pengamat : ...

N Jumlah Skor Kode


Pernyataan Ya Tidak
o Skor Sikap Nilai
1 Mau menerima pendapat teman.
Memberikan solusi terhadap
2
permasalahan.
Memaksakan pendapat sendiri
3
kepada anggota kelompok.
4 Marah saat diberi kritik.
5 ...

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk pernyataan yang
negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

- Penilaian Jurnal

b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
Jumlah Skor Kode
Skala
N Skor Sikap Nilai
Aspek yang Dinilai
o 10
25 50 75
0
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur

- Penugasan (Lihat Lampiran)


Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah mengerjakan tugas rumah
dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk mendapatkan penilaian.

c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian keterampilan berbicara
sebagai berikut:

Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
N Baik
Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
o (75)
(100) (50) (25)
1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan
Sangat Kurang Tidak
N Baik
Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
o (75)
(100) (50) (25)
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)


100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali skor ideal (100)

Instrumen Penilaian Diskusi


No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

- Penilaian Proyek (Lihat Lampiran)


- Penilaian Produk (Lihat Lampiran)
- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll

Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4

2. Instrumen Penilaian (terlampir)


a. Pertemuan Pertama
b. Pertemuan Kedua
c. Pertemuan Ketiga

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa memberikan soal
tambahan misalnya sebagai berikut :
1) Jelaskan tentang Sistem Pembagian Kekuasaan Negara!
2) Jelaskan tentang Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik Indonesia dan Lembaga Pemerintah
Non Kementerian!
3) Jelaskan tentang Nilai-nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan pemerintahan!

CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..

Nama
N Nilai Indikator yang Bentuk Tindakan Nilai Setelah
Peserta Keterangan
o Ulangan Belum Dikuasai Remedial Remedial
Didik
1
2
3
4
5
Nama
N Nilai Indikator yang Bentuk Tindakan Nilai Setelah
Peserta Keterangan
o Ulangan Belum Dikuasai Remedial Remedial
Didik
6

Lampiran 2

MATERI FISIKA KELAS X

BAB 1 Hakikat Ilmu Fisika Dan Keselamatan Kerja di Laboratorium


- Hakikat fisika
- Keselamatan Kerja di Laboratorium
- Peran fisika dalam kehidupan

BAB 2 Besaran Fisika Dan Pengukurannya


- Pengukuran
- Besaran dan satuan

BAB 3 Vektor
- Pengertian vector
- Penjumlahan vector sebidang

BAB 4 Gerak lurus


- Besaran – besaran pada gerak lurus
- Gerak Lurus Beraturan
- Gerak Lurus Berubah Beraturan

BAB 5 Gerak parabola


- Besaran-besaran pada gerak parabola
- Analisis gerak parabola dengan menggunakan vector

BAB 6 Gerak melingkar beraturan


- Besaran – besaran dalam gerak melingkar
- Gerak melingkar beraturan

BAB 7 Dinamika Partikel


- Formulasi hukum Newton
- Jenis gaya

BAB 8 Hukum Newton tentang gravitasi


- Hukum gravitasi umum
- Gerak planet

BAB 9 Usaha dan energi


- Usaha energi dan daya
- Energi potensial dan gaya konservatif

BAB 10 Impuls dan momentum linear


- Konsep Impuls dan momentum
- Hukum kekekalan momentum
- Jenis tumbukan
BAB 11 Gerak harmonik sederhana
- Gaya pemulih
- Periode gerak harmonik sederhana
MATERI SEMESTER 1

I. BAB 1 Hakikat Ilmu Fisika Dan Keselamatan Kerja di Laboratorium


A. Hakikat Fisika
Sains adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala alam melalui pengamatan, eksperimen, dan
analisis. Sains pada hakikatnya merupakan sebuah kumpulan pengetahuan (“a body of knowledge”),
cara atau jalan berpikir (“a way of thinking”), dan cara untuk penyelidikan (“a way of investigating”)”.
Istilah lain yang juga digunakan untuk menyatakan hakekat IPA adalah IPA sebagai produk untuk
pengganti pernyataan IPA sebagai sebuah kumpulan pengetahuan (“a body of knowledge”), IPA
sebagai sikap untuk pengganti pernyataan IPA sebagai cara atau jalan berpikir (“a way of thinking”),
dan IPA sebagai proses untuk pengganti pernyataan IPA sebagai cara untuk penyelidikan (“a way of
investigating”).

a) Fisika sebagai Produk


Produk yang dimaksud dalam fisika adalah kumpulan pengetahuan yang dapat berupa fakta,
konsep, prinsip, hukum, rumus, teori dan model.
b) Fisika sebagai Proses
Fisika sebagai proses ilmiah berkaitan dengan cara kerja para ilmuwan untukmemperoleh
pengetahuan-pengetahuan yang menyusun fisika. Dalam hal ini pengetahuan-pengetahuan yang
dalam fisika tersebut diperoleh melalui suatu cara penyelidikan (a way of investigating) terhadap
suatu fenomena, seorang ilmuwan dituntut melakukan sejumlah proses sains secara terampil.
c) Fisika sebagai Sikap
Setiap langkah dalam proses membutuhkan sikap ilmiah yang baik, antara lain rasa
ingin tahu, rasa percaya, kreatif, teliti, objektif, jujur, terbuka, mau bekerja sama, dan mau
mendengarkan pendapat orang lain.

B. Keselamatan Kerja di Laboratorium


Dalam melakukan penelitian atau praktikum Fisika, kita terkadang diharuskan bekerja di laboratorium.
Laboratorium merupakan ruangan yang memiliki risiko yang cukup besar. Keselamatan semua pihak
merupakan tanggung jawab semua pengguna laboratorium. Namun, banyak pekerja yang meremehkan
risiko kerja, sehingga tidak menggunakan alat-alat pengaman walaupun sudah tersedia Dilaboratorium
banyak terdapat bahan kimia yang merupakan bahan mudah meledak, mudah terbakar, beracun, dll.
Selain itu terdapat juga benda mudah pecah dan menggunakan listrik. Maka dari itu, kita harus sangat
berhati-hati dalam menggunakan laboratorium. Banyak hal yang perlu kita ketahui dan perhatikan demi
menjaga keselamatan diri saat bekerja di laboratorium.

C. Simbol Keselamatan Kerja


Simbol ini harus diperhatikan dan dipahami supaya kalian mengetahui bahaya yang ada pada suatu
benda atau zat kimia.

II. BAB 2 Besaran Fisika Dan Pengukurannya


PENGERTIAN PENGUKURAN
Konsep: Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang
digunakan sebagai satuan.
Misalnya, kamu melakukan kegiatan pengukuran panjang meja dengan pensil. Dalam kegiatan tersebut artinya kamu
membandingkan panjang meja dengan panjang pensil. Panjang pensil yang kamu gunakan adalah sebagai satuan.
Sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan angka disebut besaran, sedangkan pembanding dalam suatu
pengukuran disebut satuan. Satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang sama atau tetap
untuk semua orang disebut satuan baku, sedangkan satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan
hasil yang tidak sama untuk orang yang berlainan disebut satuan tidak baku.

BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN


Konsep: Besaran Pokok adalah besaran yang satuannya telah didefinisikan terlebih dahulu. Besaran Turunan adalah
besaran yang satuannya diperoleh dari besaran pokok.
Pengertian Besaran Fisika, Besaran Pokok, dan Besaran Turunan
Di dalam pembicaraan kita sehari-hari yang dimaksud dengan berat badan adalah massa, sedangkan dalam fisika
pengertian berat dan massa berbeda. Berat badan dapat kita tentukan dengan menggunakan alat timbangan berat
badan. Misalnya, setelah ditimbang berat badanmu 50 kg atau dalam fisika bermassa 50 kg. Tinggi atau panjang
dan massa adalah sesuatu yang dapat kita ukur dan dapat kita nyatakan dengan angka dan satuan. Panjang dan massa
merupakan besaran fisika. Jadi, besaran fisika adalah ukuran fisis suatu benda yang dinyatakan secara kuantitas.
Selain besaran fisika juga terdapat besaran-besaran yang bukan besaran fisika, misalnya perasaan sedih, gembira, dan
lelah. Karena perasaan tidak dapat diukur dan tidak dapat dinyatakan dengan angka dan satuan, maka perasaan bukan
besaran fisika.
Besaran fisika dikelompokkan menjadi dua, yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Besaran pokok adalah besaran
yang sudah ditetapkan terlebih dahulu. Adapun, besaran turunan merupakan besaran yang dijabarkan dari besaran-
besaran pokok.
Sistem satuan besaran fisika pada prinsipnya bersifat standar atau baku, yaitu bersifat tetap, berlaku universal, dan
mudah digunakan setiap saat dengan tepat. Sistem satuan standar ditetapkan pada tahun 1960 melalui pertemuan para
ilmuwan di Sevres, Paris. Sistem satuan yang digunakan dalam dunia pendidikan dan pengetahuan dinamakan sistem
metrik, yang dikelompokkan menjadi sistem metrik besar atau MKS (Meter Kilogram Second) yang disebut sistem
internasional atau disingkat SI dan sistem metrik kecil atau CGS (Centimeter Gram Second).
Besaran pokok dan besaran turunan beserta dengan satuannya dapat dilihat dalam Tabel berikut.

Besaran Pokok

Selain tujuh besaran pokok di atas, terdapat dua besaran pokok tambahan, yaitu sudut bidang datar dengan satuan
radian (rad) dan sudut ruang dengan satuan steradian (sr).
Tabel Beberapa Besaran Turunan beserta Satuannya

Besaran Turunan

Sistem Internasional
Dahulu orang biasa menggunakan jengkal, hasta, depa, langkah sebagai alat ukur panjang. Ternyata hasil pengukuran
yang dilakukan menghasilkan data berbeda-beda yang berakibat menyulitkan dalam pengukuran, karena jengkal orang
satu dengan lainnya tidak sama. Oleh karena itu, harus ditentukan dan ditetapkan satuan yang dapat berlaku secara
umum. Usaha para ilmuwan melalui berbagai pertemuan membuahkan hasil sistem satuan yang berlaku di negara
manapun dengan pertimbangan satuan yang baik harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
a. satuan selalu tetap, artinya tidak mengalami perubahan karena pengaruh apapun, misalnya suhu, tekanan dan
kelembaban.
b. bersifat internasional, artinya dapat dipakai di seluruh negara.
c. mudah ditiru bagi setiap orang yang akan menggunakannya.
Satuan Sistem Internasional (SI) digunakan di seluruh negara dan berguna untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan
perdagangan antarnegara. Kamu dapat membayangkan betapa kacaunya perdagangan apabila tidak ada satuan standar,
misalnya satu kilogram dan satu meter kubik.
Satuan Internasional untuk Panjang
Hasil pengukuran besaran panjang biasanya dinyatakan dalam satuan meter, centimeter, milimeter, atau kilometer.
Satuan besaran panjang dalam SI adalah meter. Pada mulanya satu meter ditetapkan sama dengan panjang
sepersepuluh juta (1/10000000) dari jarak kutub utara ke khatulistiwa melalui Paris. Kemudian dibuatlah batang meter
standar dari campuran Platina-Iridium. Satu meter didefinisikan sebagai jarak dua goresan pada batang ketika bersuhu
0ºC. Meter standar ini disimpan di International Bureau of Weights and Measure di Sevres, dekat Paris.
Batang meter standar dapat berubah dan rusak karena dipengaruhi suhu, serta menimbulkan kesulitan dalam
menentukan ketelitian pengukuran. Oleh karena itu, pada tahun 1960 definisi satu meter diubah. Satu meter
didefinisikan sebagai jarak 1650763,72 kali panjang gelombang sinar jingga yang dipancarkan oleh atom gas krypton-
86 dalam ruang hampa pada suatu lucutan listrik.
Pada tahun 1983, Konferensi Internasional tentang timbangan  dan ukuran memutuskan bahwa satu meter merupakan
jarak yang ditempuh cahaya pada selang waktu 1/299792458 sekon. Penggunaan kecepatan cahaya ini, karena
nilainya dianggap selalu konstan.
Satuan Internasional untuk Massa
Besaran massa dalam SI dinyatakan dalam satuan kilogram (kg). Pada mulanya para ahli mendefinisikan satu
kilogram sebagai massa sebuah silinder yang terbuat dari bahan campuran Platina dan Iridium yang disimpan di
Sevres, dekat Paris. Untuk mendapatkan ketelitian yang lebih baik, massa standar satu kilogram didefinisikan sebagai
massa satu liter air murni pada suhu 4ºC.
Satuan Internasional untuk Waktu
Besaran waktu dinyatakan dalam satuan detik atau sekon dalam SI. Pada awalnya satuan waktu dinyatakan atas dasar
waktu rotasi bumi pada porosnya, yaitu 1 hari. Satu detik didefinisikan sebagai 1/26400 kali satu hari rata-rata. Satu
hari rata-rata sama dengan 24 jam = 24 x 60 x 60 = 86400 detik. Karena satu hari matahari tidak selalu tetap dari
waktu ke waktu, maka pada tahun 1956 para ahli menetapkan definisi baru. Satu detik adalah selang waktu yang
diperlukan oleh atom cesium-133 untuk melakukan getaran sebanyak 9192631770 kali.
Mengonversi Satuan Panjang, Massa, dan Waktu
Setiap besaran memiliki satuan yang sesuai. Penggunaan satuan suatu besaran harus tepat, sebab apabila tidak sesuai
akan berkesan janggal bahkan lucu. Misalnya seseorang mengatakan tinggi badannya 150ºC, orang lain yang
mendengar mungkin akan tersenyum karena hal itu salah. Demikian pula dengan pernyataan bahwa suhu badan orang
yang sehat biasanya 36 meter, terdengar janggal.
Hasil suatu pengukuran belum tentu dinyatakan dalam satuan yang sesuai dengan keinginan kita atau yang kita
perlukan. Contohnya panjang meja 1,5 m, sedangkan kita memerlukan dalam satuan cm, satuan gram dinyatakan
dalam kilogram, dari satuan milisekon menjadi sekon. Untuk mengonversi atau mengubah dari suatu satuan ke satuan
yang lainnya diperlukan tangga konversi. Gambar di bawah menunjukkan tangga konversi panjang, massa, dan waktu,
beserta dengan langkah-langkah penggunaannya.

Tangga Konversi Panjang


Awalan Satuan dan Sistem Satuan di Luar Sistem Metrik
Di samping satuan sistem metrik, juga dikenal satuan lainnya yang sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari,
misalnya liter, inci, yard, feet, mil, ton, dan ons. Satuan-satuan tersebut dapat dikonversi atau diubah ke dalam satuan
sistem metrik dengan patokan yang ditentukan. Konversi besaran panjang menggunakan acuan sebagai berikut:
 1 mil = 1760 yard (1 yard adalah jarak pundak sampai ujung jari tangan orang dewasa).
 1 yard = 3 feet (1 feet adalah jarak tumit sampai ujung jari kaki orang dewasa).
 1 feet = 12 inci (1 inci adalah lebar maksimal ibu jari tangan orang dewasa).
 1 inci = 2,54 cm
 1 cm = 0,01 m
Satuan mil, yard, feet, inci tersebut dinamakan satuan sistem Inggris. Untuk besaran massa berlaku juga sistem
konversi dari satuan sehari-hari maupun sistem Inggris ke dalam sistem SI. Contohnya sebagai berikut.
 1 ton = 1000 kg
 1 kuintal = 100 kg
 1 slug = 14,59 kg
 1 ons (oz) = 0,02835 kg
 1 pon (lb) = 0,4536 kg
Satuan waktu dalam kehidupan sehari-hari dapat dikonversi ke dalam sistem SI yaitu detik atau sekon.
Contohnya sebagai berikut.
 1 tahun = 3,156 x 10pangkat 7 detik
 1 hari = 8,640 x 10 pangkat4 detik
 1 jam = 3600 detik
 1 menit = 60 detik
Di dalam sistem metrik juga dikenal sistem awalan dari sistem MKS baik ke sistem makro maupun ke sistem mikro.
Perhatikan Tabel berikut ini.
Tabel Awalan Satuan Sistem Metrik Besaran Panjang
Tabel Awalan Satuan Sistem Metrik
Penelitian jagad mikro dengan konversi sistem mikro banyak berkembang dalam bidang teknolgi dewasa ini,
contohnya teknologi nano yang menyelidiki jagad renik seperti sel, virus, bakteriofage, dan DNA. Adapun penelitian
jagad makro menggunakan konversi sistem makro karena objek penelitiannya mencakup wilayah lain dari jagad raya,
yaitu objek alam semesta di luar bumi.

Mengonversi Satuan Besaran Turunan


Besaran turunan memiliki satuan yang dijabarkan dari satuan besaranbesaran pokok yang mendefinisikan besaran
turunan tersebut. Oleh karena itu, seringkali dijumpai satuan besaran turunan dapat berkembang lebih dari satu macam
karena penjabarannya dari definisi yang berbeda. Sebagai contoh, satuan percepatan dapat ditulis dengan m/s2 dapat
juga ditulis dengan N/kg. Satuan besaran turunan dapat juga dikonversi. Perhatikan beberapa contoh di bawah ini!
 1 dyne = 10pangkat-5 newton
 1 erg = 10pangkat-7 joule
 1 kalori = 0,24 joule
 1 kWh = 3,6 x 10pangkat6 joule
 1 liter = 10pangkat-3 m3 = 1 dm3
 1 ml = 1 cm3 = 1 cc
 1 atm = 1,013 x 10pangkat5 pascal
 1 gauss = 10pangkat-4 tesla

Pengukuran Besaran Fisika


Peranan pengukuran dalam kehidupan sehari-hari sangat penting. Seorang tukang jahit pakaian mengukur panjang
kain untuk dipotong sesuai dengan pola pakaian yang akan dibuat dengan menggunakan meteran pita. Penjual daging
menimbang massa daging sesuai kebutuhan pembelinya dengan menggunakan timbangan duduk.
Seorang petani tradisional mungkin melakukan pengukuran panjang dan lebar sawahnya menggunakan satuan bata,
dan tentunya alat ukur yang digunakan adalah sebuah batu bata. Tetapi seorang insinyur sipil mengukur lebar jalan
menggunakan alat meteran kelos untuk mendapatkan satuan meter.
Ketika kita mengukur panjang meja dengan penggaris, misalnya didapat panjang meja 100 cm, maka panjang meja
merupakan besaran, 100 merupakan hasil dari pengukuran sedangkan cm adalah satuannya.
Beberapa aspek pengukuran yang harus diperhatikan yaitu ketepatan (akurasi), kalibrasi alat, ketelitian (presisi), dan
kepekaan (sensitivitas). Dengan aspek-aspek pengukuran tersebut diharapkan mendapatkan hasil pengukuran yang
akurat dan benar.
Berikut ini akan kita bahas pengukuran besaran-besaran fisika, meliputi panjang, massa, dan waktu.
1. Pengukuran Panjang
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang benda haruslah sesuai dengan ukuran benda. Sebagai contoh,
untuk mengukur lebar buku kita gunakan pengaris, sedangkan untuk mengukur lebar jalan raya lebih mudah
menggunakan meteran kelos.
a.      Pengukuran Panjang dengan Mistar
Penggaris atau mistar berbagai macam jenisnya, seperti penggaris yang berbentuk lurus, berbentuk segitiga yang
terbuat dari plastik atau logam, mistar tukang kayu, dan penggaris berbentuk pita (meteran pita). Mistar mempunyai
batas ukur sampai 1 meter, sedangkan meteran pita dapat mengukur panjang sampai 3 meter. Mistar memiliki
ketelitian 1 mm atau 0,1 cm.
Alat Ukur Panjang
Posisi mata harus melihat tegak lurus terhadap skala ketika membaca skala mistar. Hal ini untuk menghindari
kesalahan pembacaan hasil pengukuran akibat beda sudut kemiringan dalam melihat atau disebut dengan kesalahan
paralaks.

Pembacaan Skala
b. Pengukuran Panjang dengan Jangka Sorong
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur sampai 10 cm dengan ketelitiannya 0,1 mm
atau 0,01 cm. Jangka sorong juga dapat digunakan untuk mengukur diameter cincin dan diameter bagian dalam sebuah
pipa. Bagian-bagian penting jangka sorong yaitu:
1. rahang tetap dengan skala tetap terkecil 0,1 cm
2. rahang geser yang dilengkapi skala nonius. Skala tetap dan nonius mempunyai selisih 1 mm.

Jangka Sorong
c. Pengukuran Panjang dengan Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm. Mikrometer sekrup dapat digunakan untuk mengukur
benda yang mempunyai ukuran kecil dan tipis, seperti mengukur  ketebalan plat, diameter kawat, dan onderdil
kendaraan yang berukuran kecil.
Bagian-bagian dari mikrometer adalah rahang putar, skala utama, skala putar, dan silinder bergerigi. Skala terkecil
dari skala utama bernilai 0,1 mm, sedangkan skala terkecil untuk skala putar sebesar 0,01 mm. Berikut ini gambar
bagian-bagian dari mikrometer.

Mikrometer Sekrup

2. Pengukuran Massa Benda


Timbangan digunakan untuk mengukur massa benda. Prinsip kerjanya adalah keseimbangan kedua lengan, yaitu
keseimbangan antara massa benda yang diukur dengan anak timbangan yang digunakan. Dalam dunia pendidikan
sering digunakan neraca O’Hauss tiga lengan atau dua lengan. Perhatikan beberapa alat ukur berat berikut ini.
Bagian-bagian dari neraca O’Hauss tiga lengan adalah sebagai berikut:
• Lengan depan memiliki skala 0—10 g, dengan tiap skala bernilai 1 g.
• Lengan tengah berskala mulai 0—500 g, tiap skala sebesar 100 g.
• Lengan belakang dengan skala bernilai 10 sampai 100 g, tiap skala 10 g.
Neraca
3. Pengukuran Besaran Waktu
Berbagai jenis alat ukur waktu misalnya: jam analog, jam digital, jam dinding, jam atom, jam matahari, dan
stopwatch. Dari alat-alat tersebut, stopwatch termasuk alat ukur yang memiliki ketelitian cukup baik, yaitu sampai 0,1
s.

Alat Ukur Waktu

III. BAB 3 Vektor


Simbol besaran vektor dapat dinyatakan dengan huruf cetak tebal atau huruf cetak tipis yang diberi tanda panah
di atasnya. Misalnya vektor gaya dapat dituliskan dengan simbol F atau F⃗, tetapi jika menyatakan besar atau
nilainya saja (tidak menyertakan arahnya) disimolkan dengan huruf cetak tebal atau huruf cetak tipis bertanda
panah di atasnya yang diberi tanda garis mutlak atau cukup huruf cetak tipis. F atau |F⃗|atau |F|. Vektor
digambarkan sebagai sebuah ruas garis berarah (panah) yang mempunyai titik tangkap (titik pangkal) sebagai
tempat permulaan vektor. Panjang garis menunjukkan nilai vektor dan arah panah menunjukkan arah vektor.

IV. BAB 4 Gerak lurus


Gerak adalah proses berpindahnya suatu benda dari satu titik ke titik lain. Syarat utama benda dikatakan
bergerak adalah adanya perubahan posisi benda terhadap titik acuan. Karena titik acuan bisa berbeda-
beda, maka gerak benda bersifat relatif. Artinya,benda yang bergerak menurut acuan A belum tentu
bergerak untuk acuan B. Salah satu jenis gerak yang umum adalah gerak lurus. Sesuai dengan
sebutannya, gerak lurus adalah gerak benda yang lintasannya berupa garis lurus atau lintasan yang
relatif lurus pada selang waktu tertentu.
Gerak lurus dibedakan menjadi dua yaitu gerak lurus dengan kecepatan tetap yang disebut dengan
Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan gerak lurus dengan percepatan tetap yang disebut dengan Gerak
Lurus Berubah Beraturan (GLBB). Apabila benda bergerak lurus dengan lintasan arah vertikal maka
benda dikatan melakukan gerak vertikal. Gerak vertikal terdiri dari Gerak Jatuh Bebas, Gerak Vertikal
keatas dan Gerak Vertikal kebawah.

V. BAB 5 Gerak parabola


Gerak Parabola adalah gerak dengan lintasan berbentuk parabola, yang terjadi dari hasil perpaduan dua
gerak lurus yaitu gerak lurus beraturan pada arah horisontal (sumbu X) dan gerak lurus berubah
beraturan pada arah vertikal (sumbu X) Pembahasan gerak Parabola sangat menarik, betapa tidak
dengan mempelajarinya kita bukan saja mendapatkan peluang untuk menerapkan konsep GLB dan
GLBB, tetapi kita dapat menjelaskan bagaimana alam bekerja, menunjukkan kepada kita kebesaran
Tuhan sang Pencipta mengatur peristiwa di alam ini secara presisi dan dapat kita diprediksi. Kita dapat
memahami dan akhirnya mensyukuri keberadaan gaya gravitasi yang hanya menarik benda-benda pada
arah vertikal saja membuat benda-benda itu jatuh dengan percepatan tetap ke bawah.

VI. BAB 6 Gerak melingkar beraturan


Gerak melingkar adalah gerak yang lintasannya berupa lingkaran. Contoh gerak melingkar dalam
kehidupan sehari-hari adalah mobil yang menikung, gerak kincir angin, gerak bulan mengelilingi bumi,
gerak roler coaster dan gerak roda sepeda yang berputar pada porosnya. Prinsip gerak melingkar juga
banyak diterapkan pada mesin-mesin kendaraan atau pabrik. Secara tidak langsung, pemahaman tentang
gerak melingkar telah memperingan kerja manusia. Oleh karena itu, penting bagi kalian untuk mengerti
tentang gerak melingkar.
Gerak melingkar dibedakan menjadi gerak melingkar beraturan (GMB), yaitu gerak melingkar dengan
kecepatan sudut konstan dan gerak melingkar berubah beraturan (GMBB) yaitu gerak melingkar dengan
percepatan sudut tetap. Salah satu ciri khas gerak meligkar beraturan adalah kelajuan linier tetap, tapi
kecepatan liniernya tidak konstan. Arah kecepatan dari benda yang bergerak melingkar selalu berubah
di setiap titik, sehingga kecepatan tidak konstan. Perubahan kecepatan ini diakibatkan oleh adanya
percepatan sentripetal. Percepatan sentripetal berarah ke pusat lingkaran. Hal inilah yang
mengakibatkan benda tetap berada di lintasan melingkar. Pada GMB hanya dikenal percepatan
sentripetal, namun pada GMBB dikenal dua jenis percepatan, yaitu percepatan sentripetal dan
percepatan tangensial. Percepatan sentripetal hanya merubah arah kecepatan, sedangkan percepatan
tangensial mengubah besar kelajuan. Pada GMBB besar perecepatan tangensial selalu konstan.
Sehingga kelajuan linier benda bertambah secara teratur. Selain kelajuan liniernya berubah, pada
GMBB kecepatan sudutnya juga berubah, Perubahan kecepatan sudut setiap detik inilah yang
disebut dengan percepatan sudut.

VII. BAB 7 Dinamika Partikel

Pengertian Dinamika Partikel

Dinamika partikel merupakan suatu ilmu yang membahas tentang gaya-gaya yang menjadikan suatu partikel yang
semula diam menjadi bergerak, atau yang mempercepat atau memperlambat gerak suatu partikel.

Jenis – jenis Dinamika Partikel

Adapun jenis-jenis dari dinamika partikel yaitu:

Gaya

Jika kita mendorong atau menarik suatu benda, maka dapat disebut bahwa kita melakukan gaya terhadap benda
tersebut. Tetapi gaya juga dapat dilakukan oleh benda-benda mati. Sepergi pada pegas yang regang akan
melakukan gaya terhadap benda-benda yang dihubungkan ke ujung-ujungnya, atau suatu lokomotif akan
melakukan gaya terhadpa deretan gerbong-gerbong yang sedang ditariknya.

Suatu gaya memiliki arah dan besar, sehingga gaya adalah vektor yang mengikuti aturan-aturan penjumlahan
vektor. Gaya dapat dinyatakan dengan sebuah garis yang memiliki tanda panah pada ujungnya sebagai arah dari
gaya tersebut sedangkan panjang garis menyatakan besar gaya tersebt. Didalam satuan Standar Internasional,
satuan gaya adalah Newton (N) atau kg.m/s2.

Gaya Gravitasi

Benda-benda yang dijatuhkan di dekat permukaan bumi akan jatuh dengan percepatan yang sama yaitu sebesar
percepatan gravitasi (g= 9,8 m/s2 = 9,8 N/kg dalam satuan SI), jika hambatan udara dapat diabaikan. Gaya yang
menjadikan percepatan ini disebut dengan gaya gravitasi (FG). Maka dapat disebut bahwa gaya gravitasi yaitu
gaya yang dilakukan oleh bumi terhadap setiap benda yang ada disekitarnya

Hukum gravitasi menyatakan bahwa gaya antara dua partikel yang mempunyai mass m 1 dan m2 dan dipisah oleh
jarak r adalah suatu gaya tarik menarik sepanjang garis yang menghubungkan kedua patikel tersebut dan
mempunyai besar:

Gaya Normal

Gaya normal (N atau FN) yaitu suatu gaya yang timbul jika dua buah benda saling bersentuhan. Arah gaya
normal tetap tegak lurus terhadap permukaan yang bersentuhan (bidang singgung) dengan benda tersebut (lihat
gambar dibawah). Besar atau kecilnya gaya normal bergantung pada besar dan kecilnya gaya tekanan pada
permukan kontak (bidang singgung). Jadi apabila tangan kita menekan permukaan sebuah meja dengan gaya
tekan yang besar, maka gaya normal yang ditimbulkan juga akan besar. Sedangkan apabila kita menekan dengan
lembut, maka gaya normal yang ditimbulkan juga akan kecil.
Gaya Gesek

Suatu benda yang diluncurkan dari atas suatu permukaan horizontal atau rata, maka perlajuannya akan berkurang
dan pada akhirnya berhenti. Sangat jelas jika suatu gaya arah horizontal bekerja pada benda tersebut, yang mana
arah gaya tersebut berlawanan dengan gerak benda. Gaya tersebut sering disebut dengan gaya gesek (f) yang
bekerja pada benda itu dan disebabkan oleh permukaan itu.

Gaya gesek bisa terjadi jika dua buah benda bergesekan, yakni permukaan kedua benda itu saling bersinggungan
di waktu benda yang satu bergerak terhadap benda yang lainnya dan sejajar dengan permukaan yang slaing
bersinggungan tersebut.

Arah gaya gesek yang selalu berlawanan arah dengan arah gerak dari benda yang bergerak (dapat dilihat pada
gambar dibawah). Jadi jika sebuah balok bergerak dari kiri ke kanan atas sebuah lantai, maka sebuah gaya gesek
dengan arah ke kiri akan bekerja pada balok tesebut.

VIII. BAB 8 Hukum Newton tentang gravitasi


Menurut Newton, “Gaya gravitasi antara dua benda merupakan gaya tarik- menarik yang besarnya
berbandinglurus denganperkalian massa masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat
jarak antara keduanya”. Pendapat tersebut selanjutnya dikenal sebagai Hukum Gravitasi Newton yang
secara matematis dituliskan sebagai berikut.

Gaya Gravitasi (F)


Beradasarkan Hukum Gravitasi Newton di atas, telah dijelaskan bahwa Gaya Gravitasi merupakan gaya
tarik menarik akibat interaksi dua buah benda, yang selau berbanding lurus dengan perkalian massa
masing-masing

IX. BAB 9 Usaha dan energi


Dalam ilmu fisika usaha adalah besarnya energi atau gaya yang diberikan untuk memindahkan atau
menggerakkan suatu benda atau objek. Yang dimaksud dengan memindahkan disini artinya tempat atau
letaknya yang berubah setelah dilakukan usaha. Oleh karena itu untuk menghitung seberapa besar usaha
digunakan persamaan berikut
W = F.s
Dimana, F= Gaya (N); W= Usaha (Joule); dan s= Perpindahan (m).
Usaha (W) bertanda positif (+), usaha searah dengan perpindahan benda.
Usaha (W) bertanda negatif (-), usaha berlawanan arah dengan perpindahan benda.
Dalam ilmu fisika yang dimaksudkan dengan energi yang berhubungan dengan usaha adalah
kemampuan untuk melakukan usaha. Mengapa keduanya berhubungan erat? Karena usaha
merupakan perubahan energi yang terjadi pada suatu benda atau objek termasuk perubahan energi
kinetik dan energi potensial. Sehingga energi merupakan komponen yang erat kaitannya dengan usaha. 
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh benda atau objek yang bergerak karena adanya
kecepatan, 
Energi potensial adalah energi yang dimiliki suatu benda atau objek dikarenakan posisi, bentuk, atau
susunannya dan di dalam hubungannya dengan usaha biasa berkaitan erat dengan energi yang dimiliki
karena ketinggiannya letaknya

Lampiran 3
SOAL PENGETAHUAN

BAB 1

1. Tuliskan 3 hakikat fisika!


2. Jelaskan perbedaan fakta dan konsep, berilah contohnya!
3. Tuliskan urutan langkah atau prosedur dalam metode ilmiah!
4. Suatu penelitian mendapatkan simpulan bahwa air murni memiliki titik beku 0,036oC dan titik didihnya
98,966 oC dan setiap penambahan garam dengan konsentrasi 20 gram/liter tititk beku air turun sekitar
-2,5 oC dan titik didihnya naik sebesar 0,4 oC. Berdasarkan pernyataan tersebut,
a. sebutkan variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol!
b. tuliskan judul penelitian yang sesuai!
c. tuliskan rumusan masalah yang sesuai!
5. Pada hari Kamis, 13 Februari 2014 gunung Kelud meletus. Cabang Fisika apakah yang mempelajari
kejadian tersebut? Berilah alasan kalian!
6. Saat bekerja dilaboratorium selain dibutuhkan kedisiplinan tinggi dalam mentaati aturan/tata tertib, di
laboratorium juga harus tersedia alat keselamatan kerja. Tuliskan 5 (lima) contoh alat tersebut!

BAB 2

1. Jelaskan pengertian pengukuran langsung dan pengukuran tidak langsung


2. Ubahlah awalan satuan berikut dan tuliskan dalam notasi ilmiah
a. 720 km/jam = ...m/s
b. 2 dm3 = ...m3
c. 0,24 g/cm3 = ...kg/m3
d. 2,4 kF = ...Μf
3. Disajikan sebuah persamaan F. t = m v dimana F= gaya, t = waktu, m= massa, dan v= kecepatan. Berdasarkan
analisis dimensi, buktikan apakah persamaan tersebut berikut ini benar!
4. Sebuah helikopter memiliki daya angkat P yang tergantung pada berat total w (berat pesawat dan beban yang
diangkut), massa jenis udara ρ dan panjang baling-baling helikopter l. Tentukan rumus hubungan P dengan ρ, w
dan l.

BAB 3
1. Seseorang berjalan ke arah 37o dari barat ke utara sejauh 10 meter kemudian berbelok ke timur dan berjalan
sejauh 8 m.
a. lukiskan pergerakan orang tersebut menjadi dua vektor perpindahan (sebelum dan setelah belok)
b. lukis resultan dua vektor tersebut dengan metode poligon!. Tanpa melakukan pengukuran, perkirakan
apakah nilai resultannya lebih besar dari dua vektor yang diresultankan?
c. berapakah sudut apit dua vektor perpidahan tersebut?
d. dengan menggunakan rumus cosinus tentukan resultan perpindahan orang tersebut!
e. dengan rumus sinus tentukan pula arah perpindahannya!
2. Perahu motor bemaksud menyebragi sungai yang aliran airnya memiliki kecepatan 3 m/s. Perahu yang memiliki
kecepatan 4 m/s diarahkan tegak lurus dengan aliran air. Tentukan resultan kecepatan perahu dan arah gerak
perahu terhadap arah aliran air!

BAB 4
1. Sebuah mobil bergerak dengan kelajuan awal 72 km/jam kemudian direm hingga berhenti pada jarak 8 meter
dari tempat mulainya pengereman. Tentukan nilai perlambatan yang diberikan pada mobil tersebut!
2. Besar kecepatan suatu partikel yang mengalami perlambatan konstan ternyata berubah dari 30 m/s menjadi 15
m/s setelah menempuh jarak sejauh 75 m. Partikel tersebut akan berhenti setelah menempuh jarak....
BAB 5
1. Sebuah bola ditendang dengan sudut elevasi 53o dan kecepatan awal 5 m/s. Tentukanlah jarak tempuh
maksimum yang akan dicapai bola tersebut!
2. Tentukanlah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai ketinggian maksimum jika sebuah batu dilempar dengan
sudut elevasi 30o dan kecepatan awal 6 m/s!
3. Tentukan ketinggian maksimum yang dicapai oleh sebuah bola yang ditendang dengan kecepatan awal 5 m/s
pada sudut elevasi 37o.
4. Sebuah benda dijatuhkan dari pesawat terbang yang bergerak horizontal dengan kelajuan 360 km/jam pada
ketinggian 500 m. Tentukan jarak horizontal jatuhnya benda tersebut!

BAB 6
1. Sebuah partikel bergerak melingkar beraturan dengan posisi sudut awal 5 rad. Jika partikel bergerak dengan
kecepatan sudut 10 rad/s, tentukanlah posisi sudut akhir pada saat t = 5 s.
2. Sebuah benda bergerak melingkar dan selama 60 sekon benda berputar sebanyak 5 kali. Hitunglah periode
dan frekuensi benda tersebut!
3. Bakri memacu sepeda motornya pada lintasan yang berbentuk lingkaran dalam waktu 1 jam. Dalam waktu
tersebut, Bakri telah melakukan 120 putaran. Tentukan periode, frekuensi, kecepatan linear dan kecepatan
sudut Bakri jika lintasan tersebut memiliki diameter 800 m!
4. Sebuah partikel bergerak melingkar pada lintasan berdiameter 7 meter, jika partikel tersebut menempuh 2/3
bagian lintasan lingkaran tersebut, tentukan:
a. Panjang lintasan yang ditempuh oleh partikel
b. Perpindahan sudut dalam radian, putaran dan derajat
5. Bambang mengendarai sepeda motor melewati sebuah tikungan lingkaran yang berjari jari 20 m saat akan
pergi ke sekolah. Jika kecepatan motor Bambang 10 m/s, maka tentukan percepatan Bambang yang menuju ke
pusat lintasan!

BAB 7
1. Sebuah Mobil bermassa 2000 kg bergerak lurus dengan kecepatan 72 km/jam. Mobil direm sehingga berhenti
setelah menempuh jarak 50 m dari saat di rem. Tentukan Besar gaya pengereman yang bekerja pada mobil
tersebut !
2. Balok A bermassa 1 kg dan balok B bermassa 2 kg, terletak di atas bidang licin dan di beri gaya F sebesar 6
Newton, seperti terlihat gambar di samping. Tentukan :
a. Percepatan yang dalami kedua balok tersebut setelah diberi gaya F
b. Kecepatan yang dimiliki kedua balok tersebut setelah bergerak selama 3 sekon
c. Gaya kontak antara balok A dan balok B!

BAB 8
1. Jarak antara Matahari dan Bumi adalah 1,5 x 108 km, sedangkan jarak antara Matahari dan planet X
adalah 4,5 x 108 km. Jika massa Bumi dan planet X dianggap sama dan F adalah gaya gravitasi pada
Bumi oleh Matahari, Tentukan gaya gravitasi di planet X!
2. Tiga buah benda A, B dan C membentuk segitiga sama sisi dengan panjang sisi- sisinya adalah 1
meter, seperti terlihat gambar berikut !
Tentukan besar gaya gravitasi yang bekerja pada benda B
3. Sebuah satelit mengelilingi bumi pada orbit berbentuk lingkaran dengan jari-jari R dan mengalami
kuat medan gravitasi g. Agar kuat medan gravitasi menjadi setengahnya, Tentukan jari-jari orbit
yang harus dditempati oleh satelit tersebut!

BAB 9

1. Sebuah balok ditarik gaya F = 120 N yang membentuk sudut 37o terhadap arah horizontal sehingga
balok bergeser sejauh 10 m seperti pada gambar, tentukan usaha yang dilakukan oleh gaya F pada
balok

Benda 10 kg hendak digeser melalui permukaan bidang miring yang licin seperti gambar berikut!
Tentukan usaha yang diperlukan untuk memindahkan benda tersebut!

Anda mungkin juga menyukai