Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM KONSEP CARING I

JUDUL : KETERAMPILAN KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE)

DISUSUN OLEH :

ATIKA CRISTINA (191148201069)


CLARA SITUMORANG (191148201075)
GRESTIANTI PUTRI YAHUDA (191148201084)
IMANUEL RINALDY SIDO (191148201088)

DOSEN PEMBIMBING :

apt. Clara Ritawany Sinaga, M.Farm

LABORATORIUM KONSEP CARING

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

STIKES DIRGAHAYU SAMARINDA

TAHUN 2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN

KETERAMPILAN KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE)

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan telah menyelesaikan laporan resmi
Praktikum Konsep Caring I Pertemuan Ke 1 dengan Judul “Keterampilan komunikasi,
informasi dan edukasi (KIE)” jika ditemukan adanya kesamaan isi/materi laporan dengan
kelompok lain yang ditandai oleh adanya minimal 2 buah kalimat berurutan yang sama
persis, maka kami bersedia dipanggil oleh Dosen Pembimbing dan menerima kemungkinan
terburuk yaitu nilai laporan diturunkan 50% dari nilai yang seharusnya diperoleh.

No. Nama Anggota Kelompok NIM Tanda Tangan

1. Atika Cristina 191148201069

2. Clara Situmorang 191148201075

3. Grestianti Putri Yahuda 191148201084

4. Imanuel Rinaldy Sido 191148201088

Tanggal Terima Laporan Nilai Tanda Tangan Dosen


Pembimbing

30 September 2021
DAFTAR ISI
II. TUJUAN................................................................................................................................1
III. TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................................1
IV. ALAT DAN BAHAN..........................................................................................................3
V. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN................................................................3
VI. KESIMPULAN..................................................................................................................15
VII. DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................15
I. TUJUAN

Mahasiswa dapat melakukan keterampilan komunikasi, informasi dan edukasi yang baik.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) merupakan proses penyampaian pesan atau
informasi dalam praktek kefarmasian (terkait obat maupun non obat) dengan menganalisis
kebutuhan pasien dengan tujuan agar terapi menjadi optimal.

Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) ini sangat berpengaruh terhadap kepuasan
pasien. Memberi informasi tersebut perlu adanya penguasaan teknik komunikasi yang
berkaitan dengan pemahaman mengenai latar belakang sosial, budaya dan ekonomi.
Informasi yang diberikan tidak harus ilmah yang terpenting penerima mudah mengerti,
memahami, dan menerima informasi yang dibutuhkan. Diharapkan penyampaian informasi
disampaikan secara jelas, ringkas, terbukti dan menghindari sifat mengurui, memaksa dan
menyalahkan (Trimurthy, 2009). Pemberian informasi obat akan mempengaruhi kepuasan
pasien.

Pelayanan KIE diberikan setelah penyiapan obat, dan setelah dilakukan pemeriksaan
ulang antara penulisan etiket dengan resep. Penyerahan obat dilakukan dengan cara
memanggil nama dan nomor tunggu pasien, memeriksa ulang identitas pasien, menyerahkan
obat yang disertai pemberian informai obat. Informasi yang diberikan antara lain nama obat,
indikasi/kegunaan obat, cara pakai atau penggunaan, aturan pakai, efek samping obat, lama
penggunaan obat, kontraindikasi obat, dan hal-hal lainnya yang harus diperhatikan pasien
saat menerima obat. Dalam melakukan penyerahan obat, hendaklah dilakukan dengan cara
yang baik dan memastikan yang menerima obat adalah pasien atau keluarganya. Tujuan dari
pelayanan KIE yang diberikan, agar pasien dapat mengkonsumsi obat yang diperoleh secara
teratur dan benar, sehingga efek terapi yang diharapkan tercapai.

KIE merupakan gabungan dari 3 kata yang memiliki keterkaitan satu sama lain.
Ketiga kata tersebut adalah :

1
a. Komunikasi

Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada


orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara
lisan (langsung) maupun tidak langsung (menggunakanmedia) (Kock, 2012).

Komunikasi ini dapat dilakukan baik secara verbal maupun non-verbal. Secara non-
verbal artinya tampa kata-kata. Sedangkan secara verbal artinya dengan menggunakan
kata-kata baik secara lisan maupun tertulis. Proses komunikasi secara verbal terdapat
lima proses yaitu berbicara, menulis, mendengarkan, dan berpikir.

Komunikasi adalah satu aspek penting yang mutlak dikuasi oleh seorang farmasis
dalam melakukan praktek kefarmasian khususnya di masyarakat. Seorang farmasis tidak
cukup hanya mampu menjelaskan saja tetapi akan menjadi nilai tambah apabila dapat
memberikan pemahaman dan mengedukasi pengguna sehingga pengguna dapat benar-
benar merasakan manfaat dari layanan yang diberikan farmasis (Siregar, 2006).

b. Informasi

Informasi merupakan pesan yang disampaikan seorang komunikator kepada


komunikan. Informasi obat adalah setiap data atau pengetahuan obyektif, diuraikan
secara ilmiah dan terdokumentasi mencakup farmakologi, toksikologi, dan farmakoterapi
obat. Sasaran Informasi Obat merupakan orang, lembaga, kelompok orang, kepanitiaan,
penerima informasi obat (Siregar, 2006).

Kefarmasian harus memberikan informasi yang jelas, benar dan mudah


dimengerti/dipahami, akurat, etis, bijaksana, dan terkini. Informasi obat yang diberikan
kepada pasien meliputi : cara pemakaian obat, cara penyimpanan obat, jangka waktu
pengobatan, serta makanan dan minuman yang harus dihindari selama terapi (DepKes
RI, 2004).

c. Edukasi

Edukasi merupakan suatu kegiatan untuk memberikan pengetahuan mengenai obat


dan pengobatan serta mengambil keputusan bersama pasien setelah pasien mendapatkan
informasi guna untuk mendapat hasil pengobatan yang optimal.

2
Edukasi yang dapat disampaikan kepada pasien adalah hal-hal yang dapat
menunjang pengobatan yang diberikan, meliputi: cara menggunakan obat yang benar,
lama penggunaan obat, harapan setalah pengobatan, informasi mengenai interaksi obat,
kapan harus kembali ke dokter, informasi cara penanganan efek samping, dan edukasi
cara mengetahui obat yang sudah rusak/kadaluarsa serta cara mengelolanya. Pemberian
edukasi kepada pasien dapat memberikan rasa aman dan dapat membuat pasien tidak
merasa rendah diri dengan keadaan yang sedang dialami. Pemberian edukasi juga sangat
penting bagi pasien yang menggunakan obat dalam jangka waktu yang lama.

Edukasi pasien bukan hanya tanggung jawab etika, melainkan tanggung jawab
hukum medis (medical-legal). Apoteker yang gagal dalam mendiskusikan kontraindikasi
dan reaksi merugikan tertentu, dapat dituntut secara hukum (Siregar, 2006).

III. ALAT DAN BAHAN


1. Resep
2. Jurnal ? Literatur terkait
3. Laptop

IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Resep nomor 2

1.

Dr. Rahayuningtyas
SIP.2131.DU.089.XI.2013

Praktek : sore jam. 17.00-20.00


Jl. Kakatus 150 Surakarta
Telp. 0271.654321.
...............................................................................................................
Tgl.7/09/15

R/ Thrombo aspilet xxx


S1dd1 pc
R/ Farsorbid 5 sl XLV
S3 dd ½ pc

Pro : Tn. Maryadi


Umur :
Obat tidak boleh diganti tampa sepengetahuan dokter

3
SKRINING RESEP 1

1. informasi pasien

nama pasien : ada

umur : -

jenis kelamin : -

berat badan : -

alamat : -

2. informasi dokter penulis resep

nama dokter : ada

nomor Surat Izin Praktik (SIP) : ada

alamat : ada

nomor telepon : ada

paraf : -

3. tanggal penulisan resep (inscriptio) : ada


4. aturan pemakaian obat yang tertulis (signatura) : ada
5. tanda tangan atau paraf dokter penulis resep, sesuai dengan perundang-undangan yang
berlaku (subscriptio) : -
6. Kesesuaian Farmasetik
- Bentuk sediaan yang diberikan Tablet Thrombo Aspilet dan Tablet Farsorbid 
- Bentuk sediaan yang diberikan tidak ada dicampur dalam pengerusan, tidak ada In
kompabilitas secara fisika maupun kimia.
- Stabilitas penyimpanan pada suhu kamar (25℃)

7. Pertimbangan Klinis

4
- Resep diberikan oleh dokter, dilihat dari komposisi resep diduga ditunjukan untuk
pasien dengan penyakit Angina pektoris

Terjemahan :

R/ : recipe : ambillah

Sl : sub lingualy : di bawah lidah

S 1 dd 1 pc : signa semel de die unam post coenam : tandai 1 kali sehari 1 tablet sesudah
makan

S 3 dd ½ pc : signa ter de die dimidum post coenam : tandai 3 kali sehari ½ tablet sesudah
makan

Pro : pronum : untuk

PEMBAHASAN :

THROMBO ASPILETS

THROMBO ASPILETS merupakan obat tablet yang mengandung Acetylsalicylic Acid


80 mg. Acetylsalicylic acid atau dikenal juga dengan Aspirin merupakan senyawa analgesik
non steroid yang digunakan sebagai analgesik, antipiretik, antiinflamasi dan anti-platelet. Pada
dosis kecil (80 mg - 100 mg), Acetylsalicylic acid, memiliki manfaat sebagai anti-platelet atau
pengencer darah yang dapat digunakan untuk mencegah proses agregasi platelet (keping darah
atau trombosit) pada pasien yang mengalami infark miokard atau penyumbatan pada otot
jantung dan kondisi pasca stroke.

● Golongan obat : obat keras, harus menggunakan resep dokter


● Indikasi (ISO 185) :

Pengobatan dan pencegahan proses pembekuan dalam darah (agregasi platelet) seperti
pada infrak miokardia akut dan paska stroke.

- Infrak miokardia akut adalah Infark miokard akut adalah istilah medis dari serangan
jantung. Kondisi ini terjadi saat aliran darah ke arteri koroner jantung mengalami
penyempitan. Kedua hal ini akan membuat otot jantung kekurangan oksigen dan
mengalami kerusakan.

5
● Kontra indikasi (ISO 185) :
1. Obat ini tidak boleh diberikan kepada pasien dengan kondisi hipersensitif
aspirin dan obat antiinflamasi non steroid (termasuk asma)
2. Memiliki riwayat atau sedang mengalami tukak lambung (maag)
3. Pernah atau sering mengalami pendarahan di bawah kulit
4. Hemofilia adalah gangguan pada sistem pembekuaan darah. Kondisi ini
membuat tubuh kekurangan protein yang dibutuhkan dalam proses pembekuaan
darah. Merupakan penyakit keturunan yang sebenarnaya cukup langka.
5. Trombosi-topenia adalah kondisi saat jumlah keping darah (trombosit) rendah,
di bawah nilai normal. Trombosit berperan untuk menghentikan pendarahan saat
terjadi luka atau kerusakan di pembuluh darah. Kurangnya jumlah trombosit
dapat menyebabkan darah sulit membeku.
6. Penderita sedang menerima terapi antikoagulan.
● Efek samping obat (ISO 185) :
1. Dapat terjadi iritasi lambung
2. Mual
3. Muntah
4. Pemakaian jangka panjang dapat terjadi pendarahan lambung, tukak lambung.
● Dosis dan cara penggunaan obat :
1. Penggunaan obat ini harus sesuai dengan petunjuk dokter. 80 mg, diberikan 1
kali per hari
2. Obat diminum dengan air putih, Obat ditelan utuh, jangan dikunyah, dipotong,
atau dihancurkan.
3. Sebaiknya Obat dikonsumsi 30 menit sesudah makan
4. Diusahakan minum pada jam yang sama setiap hari
● Aturan pakai :

S1dd1 pc ( Signa semel de die unam post coenam)

Artinya : tandai satu kali tiap satu hari sesudah makan

Obat diminum 1 kali sehari setelah makan.

● Penyimpanan : simpan ditempat yang kering pada suhu kamar (25℃), terlindung dari
cahaya matahari langsung

● Contoh obat yang ada di pasaran :

6
FARSORBID.

Farsorbid 5 mg adalah obat yang mengandung bahan aktif isosorbide dinitrate (ISDN)
5mg. Obat ini digunakan untuk mengatasi angina pektoris (nyeri dada) akibat penyakit
jantung. Obat ini masuk ke dalam golongan nitrat yang bekerja dengan cara memperlebar
pembuluh darah sehingga meningkatkan aliran darah dan oksigen ke jantung. Selain itu
Isosorbide Dinitrate juga digunakan sebagai terapi pada gagal jantung.
Obat ini merupakan golongan obat keras sehingga harus menggunakan resep dokter
untuk menebus obat ini. Obat ini hanya dapat dikonsumsi sesuai dengan resep dokter.
 Dosis dan cara konsumsi obat:

1. Obat ini diberikan dengan dosis 1-2 tablet yang dikonsumsi setiap 2-3 jam
atau sesuai dengan anjuran dokter. (ISO)
2. Dalam resep pemberian diberikan 3 kali sehari ½ tablet sesudah makan
dibawah lidah
 Efek samping yang terjadi akibat penggunaan obat ini, yaitu :

1. Sakit kepala
2. Mual
3. Muntah
4. Keringat dingin
5. Jantung berdebar-debar
6. Sesak napas

7
7. Gangguan penglihatan
Hentikan pemakaian obat ini jika terjadi reaksi alergi atau efek samping yang tidak
biasa. Segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis lebih
lanjut.
 Perhatian Penggunaan

1. Obat Farsorbid 5 mg dikontraindikasikan penggunaannya oleh orang dengan


kondisi kesehatan tertentu, seperti :
2. Orang dengan riwayat hipersensitivitas terhadap kandungan Isosorbide Dinitrate
(ISDN)
3. Penderita hipotensi
4. Anemia
5. Hipertiroid
6. Glaukoma

 Interaksi dengan Obat Lain

Obat ini sebaiknya tidak digunakan bersamaan dengan obat-obatan lain guna mencegah
interaksi obat. Obat ini tidak boleh digunakan bersamaan dengan obat-obatan seperti:
1. Slidenafil
2. Phenothiazine
3. Disopyramide
Jika Anda memerlukan penggunaan obat ini bersamaan dengan obat lain,
konsultasikan dengan dokter obat-obatan yang perlu digunakan bersamaan dengan
obat Farsorbid 5 mg tablet.

Obat ini tidak bisa menyembuhkan penyakit-penyakit arteri koroner namun bisa
membantu Anda untuk mengontrol penyakit ini. Jangan gunakan obat ini tanpa resep dokter.
Jangan melebihkan atau mengurangi dosis tanpa pengawasan dokter.

8
2

Dr. Handoko. Sp. THT(K)


Spesialis THT-Konsultan

Praktek : sore jam. 17.00-20.00


Jl. Kapten mulyadi 21 solo, Telp. 652345

...............................................................................................................
Tgl.26/2/04

R/ Ventolin spray no I
S2dd1

R/ Stimuno cap no XXI


S3dd1

Pro : Tn. Ralumal


Umur : 42 tahun
Obat tidak boleh diganti tampa sepengetahuan dokter

SKRINING RESEP 2

1. informasi pasien

nama pasien : ada

umur : ada

jenis kelamin : -

9
berat badan : -

alamat : -

2. informasi dokter penulis resep

nama dokter : ada

nomor Surat Izin Praktik (SIP) : -

alamat : ada

nomor telepon : ada

paraf : -

3. tanggal penulisan resep (inscriptio) : ada


4. aturan pemakaian obat yang tertulis (signatura) : ada
5. tanda tangan atau paraf dokter penulis resep, sesuai dengan perundang-undangan yang
berlaku (subscriptio) : -
6. Kesesuaian Farmasetik
- Bentuk sediaan yang diberikan Salbutamol dalam bentuk sediaan Spray dan K
apsul suplemen dengan bahan aktif ekstrak tanaman Phyllanthus niruri L
- Bentuk sediaan yang diberikan tidak ada dicampur dalam pengerusan, tidak ad
a Inkompabilitas secara fisika maupun kimia.
- Stabilitas penyimpanan pada suhu kamar (25℃), terhindar dari matahari langs
ung
7. Pertimbangan Klinis
- Resep diberikan oleh dokter, dilihat dari komposisi resep diduga ditunjukan un
tuk pasien dengan kondisi ketika saluran udara meradang, sempit dan memben
gkak, dan menghasilkan lendir berlebih sehingga menyulitkan bernapas atau bi
sa dikatakan Asma

Terjemahan :

R/ : recipe : ambillah

S 2 dd 1 : signa bis de die unam

10
S 3 dd 1 : signa ter de die unam

PEMBAHASAN :

VENTOLIN SPRAY

VENTOLIN SPRAY merupakan obat dengan kandungan Salbutamol digunakan untuk


mengatasi masalah pernapasan yang disebabkan oleh asma. Salbutamol adalah bronkodilator
yang membantu mengobati asma atau penyakit dada dengan merelaksasikan saluran udara
paru-paru, mengurangi sesak dada, mengi, dan batuk sehingga dapat bernapas dengan lebih
mudah.

 Indikasi (ISO 437) : kejang bronkus pada semua asma bronkial, bronkitis kronis,
emfisema.
- Asma bronkial sebenarnya adalah sebutan lain untuk penyakit asma, yaitu
pembengkakan dinding saluran pernapasan akut yang menyebabkan serangan sesak
napas, suara mengi, dan batuk.
- Bronkitis kronis merupakan peradangan yang terjadi pada saluran bronkus di dalam
paru-paru. Peradangan ini termasuk ke dalam kondisi kronis karena umumnya terjadi
dalam waktu yang lama, serta sering datang dan pergi secara tiba-tiba dalam hitungan
bulan atau tahun.
- Emfisema adalah salah satu penyakit progresif jangka panjang yang menyerang
paru-paru dan umumnya menyebabkan napas seseorang menjadi pendek.
 Golongan obat : 🔴 Obat keras, harus dengan resep dokter
 Komposisi : Per-kali semprot/puff mengandung Salbutamol Sulfate 100 mcg
 Aturan pakai : S 2 dd 1 ( signa bis de die unam : tandai 2 x sehari 1)
 Cara pemakaian :
1. Lepas tutup inhaler
2. Berdirilah atau duduk dengan tegak.
3. Kocok inhaler selama 5 detik
4. Tekan inhaler sekali untuk memastikan inhaler berfungsi dengan baik atau tidak
5. Miringkan kepala sedikit ke belakang, lalu tarik napas dan hembuskan napas
panjang
6. Masukan inhaler di antara gigi anda dan tutup mulut hingga rapat dengan inhaler
7. Tekan inhaler dengan cepat untuk melepaskan obat.

11
8. Tarik napas segera setelah obat inhaler tersemprot keluar agar obat masuk ke dala
m paru-paru.
9. Napas seperti biasa selama 3–5 detik.
10. Tahan napas selama 10 detik untuk membiarkan obat masuk ke dalam paru-paru.

 Efek samping (ISO 437) : pada pemakaian dosis besar kadang ditemukan terjadi
tremor, palpitasi (Palpitasi adalah sebuah sensasi ketika jantung berdegup dengan
kencang. )kejang otot, takikardia ( Takikardia adalah keadaan di mana detak jantung
melebihi 100 kali per menit. sedangkan keadaan normal, jantung berdetak sebanyak
60 hingga 100 kali per menit. ), sakit kepala dan ketegangan
 Penyimpanan : Simpan dalam wadah kering yang tertutup pada suhu ruangan dan
terhindar dari sinar matahari langsung
 Perhatian khusus :

1. hati-hati pada penderita thyrotoksikosis (Tirotoksikosis adalah peningkatan kadar


hormon tiroid di dalam darah yang menimbulkan sejumlah gejala mulai dari tremor,
peningkatan denyut jantung, sampai penurunan berat badan.)

2. hipertensi ( tekanan darah tinggi)

3. gangguan kardiovaskuler ( penyakit jantung)

4. hipertiroid

5. sebaiknya dihindari pada kehamilan trimester pertama

12
6. hati-hati pada penggunaan anak dibawah 2 tahun

 Contoh penggunaan obat di pasaran :

STIMUNO FORTE

STIMUNO KAPSUL digunakan untuk membantu memperbaiki sistem imun,


Suplemen ini mengandung bahan aktif dari ekstrak tanaman Phyllanthus niruri L yang
berfungsi sebagai imunomodulator.

 Indikasi Umum : Membantu memperbaiki sistem imun (kekebalan tubuh), membantu


merangsang tubuh memproduksi lebih banyak antibodi dan mengaktifkan sistem
kekebalan tubuh agar daya tahan tubuh bekerja secara optimal.
 Golongan : obat bebas terbatas
 Komposisi : Tiap kapsul mengandung : Ekstrak tanaman Phyllanthus niruri 50 mg
 Aturan pakai : s3 dd 1 (signa tir de die unam ) tandai 3 x sehari 1 capsul

 kontra indikasi : pasien pada kondisi sistem imun yang hiperreaktif, misalnya pada pa
sien dengan riwayat penyakit autoimun atau hipersensitivitas

 Cara penyampaian : obat ini diminum 3 x sehari 1 kapsul dengan selang waktu per 8
jam sesudah makan jika dirasa sudah membaik obatnya bisa di stop, penyimpanan
nya pada suhu ruangan

 Penyimpanan :  simpan ditempat yang kering pada suhu kamar (25℃), terlindung dari
cahaya matahari langsung.

13
 Contoh penggunaan obat di pasaran :

V. KESIMPULAN

KIE merupakan proses penyampaian pesan atau informasi dalam praktek kefarmasian
(terkait obat maupun non obat) dengan menganalisis kebutuhan pasien dengan tujuan agar ter
api menjadi optimal. 

Thrombo Aspilets merupakan obat yang bermanfaat sebagai anti-platelet atau pengence
r darah yang dapat digunakan untuk mencegah proses agregasi platelet (keping darah atau trom
bosit)

Farsorbid 5 mg adalah obat yang mengandung bahan aktif isosorbide dinitrate (ISDN)
5mg. dugunakan untuk terapi angina pektoris (nyeri dada) akibat penyakit jantung. 

Ventolin Spray merupakan obat dengan kandungan Salbutamol digunakan untuk men
gatasi masalah pernapasan yang disebabkan oleh asma.

Stimuno kapsul atau Stimuno Forte bermanfaat untuk membantu memperbaiki sistem
kekebalan tubuh (imunomodulator), dengan membantu merangsang tubuh memproduksi lebi
h banyak antibodi dan mengaktifkannya sehingga bisa bekerja optimal. Obat ini mengandung
bahan aktif ekstrak tanaman meniran hijau (Phyllanthus niruri).

VI. DAFTAR PUSTAKA

Ikatan Apoteker Indonesia. 2016 .ISO Informasi Spesialite Obat Indonesia, Volume 5
0-hal 437.Jakarta: PT ISFI Penerbitan

Ikatan Apoteker Indonesia. 2019 .ISO Informasi Spesialite Obat Indonesia, Volume 5
0-hal 185.Jakarta: PT ISFI Penerbitan

Ikatan Apoteker Indonesia. 2019 .ISO Informasi Spesialite Obat Indonesia, Volume 5
0-hal 277.Jakarta: PT ISFI Penerbitan

14
Sugianto, P. W. (2018). TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN
KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI (KIE) OLEH TENAGA FARMASI
DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT AISYIYAH MUNTILAN (Doctoral diss
ertation, Skripsi, Universitas Muhammadiyah Magelang).

Yaqin, A. A. (2017). Evaluasi kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di I


nstalasi Farmasi RSUD dr. R. Koesma Kabupaten tuban (Doctoral dissertation, U
niversitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).

15

Anda mungkin juga menyukai