Anda di halaman 1dari 3

1.

Al-Umur bima qosidiha

ِ َ‫ االُٔ ُم ْو ُر ِب ِمق‬.١
‫اص ِد َها‬
“Setiap sesuatu bergantung pada maksud/niat pelakunya”

Hadist Rasulullah dari Umar bin Khattab r.a :

ْ ‫ِإنَّ َما ْاْل َ ْع َما ُل ِبالنِيَّ ِة َو ِلك ُِل‬


‫ام ِرئ َما نَ َوى‬
Artinya : "Sesungguhnya amal tergantung niatnya, dan setiap orang hanya
mendapatkan sesuai niatnya".

Contoh :

Apabila seseorang berkata : "saya hibahkan barang ini untukmu selamanya, tapi
saya minta uang satu juta rupiah", meskipun katanya adalah hiba, tapi dengan
permintaan uang, maka akad tersebut bukan hibah, tetapi merupakan akad jual-
beli.

2. Al yakinu layuzalu bissyakki

. ‫اليَ ِق ْينُ َال يُ َزا ُل ِبالش َِّك‬


“Keyakinan tidak bisa dihilangkan karena adanya keraguan”

Dasar kaidah ini Hadist Rasulullah SAW :

‫إن الشيطان ليا ٔتى احدكم وهو فى صالته فيقول له أحدثت فال‬
‫ ينصرف حتى يسمع صوتا أو يجد ريحا‬.
‫ رواه إبن ماجه و أحمد‬.
Artinya : "Sesungguhnya Setan akan mendatangi salah satu dari kalian yang sedang
melaksanakan shalat, lalu berkata kepadanya "Engkau telah hadats". (Jika itu terjadi)
Maka janganlah berpindah (membatalkan shalatnya) sampai dia (orang yang shalat)
mendengar suara atau mencium bau." (H.R. Ibnu Majah & Ahmad).

Contoh :

Terjadi perselisihan penjual dan pembeli, pembeli ingin mengembalikan barangnya


dan berkata bahwa barang tersebut seharga 15 ribu, sedang penjual berkata harga
tersebut adalah 20 ribu. Maka yang dianggap yakin adalah harga penjual.

3. Al Masyaqqatu tajlib al tay siiro

ُ ‫شقَّةُ تَجْ ِل‬


ِ ‫ب التَّ ْي‬
‫س ْي َر‬ َ ‫ ال َم‬.٣
“Kesukaran/kesulitan itu dapat mendatangkan/ menarik kemudahan”

Al-masyaqqah berarti al-ta'ab yaitu kelelahan, kepayahan, kesulitan dan kesukaran.


sedang al-taysir berarti kemudahan.

Hukum-hukum yang dalam penerapannya menimbulkan kesulitan dan kesukaran


bagi mukallaf, maka syariah meringankannya sehingga mukallaf mampu
melaksanakannyan tanpa kesulitan dan kesukaran.

Kesulitan yang membawa kepada kemudahan antara lain dalam perjalanan (safar),
sakit (maridh), terpaksa yang membahayakan kehidupan, lupa, tidaktahu,
kekurangmampuan bertindak hukum (al-naqsh)

Dasar kaidah ini adalah QS Al Baqarah : 286 dan Al Hajj : 78

Contoh :

Seseorang yang meminjam barang kepunyaan orang yang dikenalnya, kemudian


barang tersebut telah rusak atau hilang sehingga tidak mungkin dikembalikan
kepada pemiliknya, maka penggantinya adalah barang yang sama mereknya,
ukurannya atau diganti dengan harga barang tersebut dengan harga di pasaran.

4. Al Shororu Yuzalu
‫ الض ََر ُر يُ َزا ُل‬.٤
“Kemadaratan harus dihilangkan”
Dasar kaidah ini adalah firman Allah dalam QS Al Baqarah ayat 231 dan hadist
Rasulullah :

‫ رواه أحمد و ابن ماجه و الطبراني‬. ‫ ال ضرر وال ضرار‬.


"Tidak boleh (ada) bahaya dan menimbulkan bahaya." (H.R. Ahmad, Ibnu Majah, dan
Thabrani)

Contoh :

Larangan menimbun barang-barang kebutuhan pokok masyarakat karena


perbuatan tersebut mengakibatkan kemudharatan bagi rakyat

5. Al adatu Muhakkamah
‫ ال َعا َدةُ ُم َح َّك َمة‬.٥
"Adat kebiasaan dapat dijadikan rujukan hukum."

Dasar kaidah ini adalah firman Allah SWT

ِ ‫ش ُروهُ َّن ِب ۡٱل َم ۡع ُر‬


‫وف‬ ِ ‫َوعَا‬
Artinya : "dan pergaulilah mereka secara patut"

Hadist Rasulullah SAW :

‫سيى‬
ٔ ‫ ـ ـ ـ فما رأى المسلمون حسنا فهو عند هللا حسن و ما رأوا سي ٔىا فهو عند هللا‬.
‫ رواه أحمد‬.
Artinya : ".... apa yang kaum muslim anggap baik, maka baik pula menurut Allah. Dan
apa yang kaum muslim anggap buruk, maka buruk pula menurut Allah." (H.R.
Ahmad).

Contoh :

Transaksi kurs mata uang (sharf), penyelesaian transaksi tersebut diadministrasikan


sampai 2 hari kemudian setelah transaksi, hal tersebut dibenarkan.

Anda mungkin juga menyukai