Anda di halaman 1dari 6

PROSEDUR OPERASIONAL BAKU (POB) KEPERAWATAN DASAR II

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN” JAKARTA

PROSEDUR OPERASIONAL BAKU


PEMERIKSAAN FISIK UMUM

Nama Mahasiswa :
NPM :
Nilailah setiap kinerja yang diamati dengan skala sebagai berikut :
0 : Langkah tidak dikerjakan
1 : Langkah dikerjakan namun belum benar atau tidak sesuai dengan urutan
2 : Langkah dikerjakan dengan benar atau sesuai dengan dengan urutan

NILAI Ket
No TAHAPAN KERJA 0 1 2
FASE PRE INTERAKSI
1 1. Persiapan Alat :
a. Meteran
b. Pen light atau senter.
c. Pulpen /Pensial
d. Kapas
e. Sarung Tangan Berssih
f. Spatel
g. Bengkok
h. Timbangan
FASE ORIENTASI
2 Persiapan lingkungan
Jaga privasi klien
3 Persiapan klien
Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
Atur posisi senyaman mungkin
FASE KERJA
4 Cuci tangan dengan prinsip 6 langkah
5 Pakai sarung tangan bersih
6 Menilai tingkat kesadaran
a. Kaji tingkat kesadaran subyektif
b. Kaji tingkat kesadaran berdasakan nilai GCS

7 Menilai penampilan umum


a. Identifikasi status penampilan kesehatan : sakit
ringan, sedang atau berat.
b. Identifikasi warna kulit

10
PROSEDUR OPERASIONAL BAKU (POB) KEPERAWATAN DASAR II

c. Ukur tinggi badan (dalam cm) dan bentuk


tubuh (tinggi atau pendek)
d. Ukur berat badan ( dalam kg) dan bentuk badan
(kurus, gemuk atau sedang)
e. Identifikasi ekspresi wajah : adakah tanda-tanda
stress, senang, dll.
f. Identifikasi gaya berjalan dan keseimbangan.
g. Identifikasi cara bicara
h. Identifikasi cara berpakaian dan berhias
i. Identifikasi kebersihan secara umum.
j. Identifikasi adanya bau badan dan mulut.

8 Mengukur tanda-tanda vital (lihat format penilaian


pengukuran ttv)
a. Ukur suhu tubuh
b. Hitung pernafasan dalam 1 menit
c. Hitung nadi dalam 1 menit
d. Ukur tekanan darah

9 Pemeriksaan kulit :
a. Inspeksi : warna, lokasi lesi (jika ada), bentuk
(linear, berkumpul atau dermatomal), tipe
(macula, papula, pustule, bula atau tumor,)
warna.
b. Palpasi : kelembaban, suhu, tekstur, turgor kulit
(kecepatan kulit untuk kembali ke keadaan
semula), mobilitas (keludahan lipatan kulit untuk
dapat digerakkan, biasanya menurun pada klien
dengan edema).

10 Pemeriksaan kuku :
a. Inspeksi : Warna, bentuk, adanya lesi.
b. Palpasi : Bentuk

11 Pemeriksaan kepala dan rambut :


a. Inspeksi : Bentuk, simetris, adanya benjolan, lesi,
rambut (warna , distribusi, tekstur, adanya
ketombe dank utu, kuantitas).
b. Palpasi :benjolan nodul, deformitas (fraktur),
rambut (tekstur).
12 Pemeriksaan mata :
a. Inspeksi : simetris, alis mata, kelopak mata
(lingkar hitam di mata, odema) warna
konjongtiva dan sclera.
b. Pupil (ukuran, bentuk simetristas, reflek pupil,
adanya reaksi dekat).
c. Pemeriksaan ketajaman penglihatan. Minta klien
untuk membaca Koran atau majalah. Jika klien

11
PROSEDUR OPERASIONAL BAKU (POB) KEPERAWATAN DASAR II

biasa memakai alat bantu seperti kaca mata atau


lensa, maka biarkan klien memakai alat bantu
tersebut.
d. Pemeriksaan lapang pandang. Minta klien berdiri
atau duduk 60 cm berhadapan dengan perawat
dengan mata perawat sejajar dengan mata klien.
Minta klien menutu salah satu mata, sejajar
dengan salah satu mata perawat yang juga di
tutup. Perawat menggerakkan tangan kea rah
superior, inferior, temporal dan nasal. Klien
mengikuti arah gerakan.

13 Pemeriksaan mulut :
a. Inspeksi : warna mukosa, warna bibir, gigi
(kelengkapan, karies, karang gigi, infeksi), gusi
(warna, lesi, perdarahan, tonus), tonsil (warna
pembengkakan.
b. Palpasi : bibir dan lidah (nodul dan massa).

14 Pemeriksaan hidung dan sinus :


a. Inspeksi : bentuk, mukosa, secret, defiasi tulang,
polip, pembengkakan.
b. Palpasi : sinus (maksilaris, frontalis, etmoidalis,
spenoid).

15 Pemeriksaan telinga :
a. Inspeksi daun telinga (simetris, warna, ukuran,
adanya inflamasi, lesi, bengkak).
b. Inspeksi liang telinga (serumen, sekret).
c. Palpasi daun telingan (tekstur adanya lesi)
d. Pemeriksaan kekuatan pendengaran. Minta klien
untuk menutup mata. Jarak antara klien dan
perawat 15-60 cm. Perawat melafalkan 2 suku
kata dengan suara keras, lembut dan berisik.
Minta klien untuk mengulangi ucapan perawat.
e. Jika diduga terdapat penurunan kekuatan
pendengaran, lakukan tes weber dan tes Rinne.
f. Tes weber : pegang garpu penala dan hentakakn
ditulang telapak tangan lalu letakkan garpu penala
ditengah atas kepala klien atau di dahi. Minta
klien mendengarkan dan merasakan getaran suara
dan catat diarea telinga mana terdengar (bias satu
sisi atau dua sisi telinga).
g. Tes Rinne : pengang garpu penala dan hentakkan
ditulang telapak tangan. Letakkan garpu tala di
prosesus mastoideus sampai klien tidak lagi
mendengar suaranya. Lalu pindahkan dengan
cepat garpu penala tersebut dekat dengan liang

12
PROSEDUR OPERASIONAL BAKU (POB) KEPERAWATAN DASAR II

telinga. Pastikan apakah klien dapat


mendengarnya.

16 Pemeriksaan leher :
a. Inspeksi : Pembengkakan, pembesaran vena, lesi.
b. Palpasi : Posisi trakea, pembesaran KGB.
c. Inspeksi : Simetris, lesi, putting, aerola, sekret.
d. Palpasi : Massa, Pembesaran KGB.

17 Pemeriksaan thorax:
a. Inspeksi : warna kulit dada (apakah sama dengan
warna kulit lainnya), bentuk dada, pernafasan
(jenis, irama, kedalaman), kesimetrisan dada saat
istirahat dan saat menarik nafas, ekspansi dada,
ada tidaknya pernafasan cuping hidung),
konfigurasi dinding dada, ada tidaknya massa/
benjolan, adanya hematom dan luka.
b. Palpasi : temperature, pengembangan paru, vocal
fremitus, adanya nyeri tekan, adanya massa.
c. Perkusi : Seluruh lapangan paru
d. Auskultasi : Suara nafas normal dan abnormal.

18 Pemeriksaan jantung :
a. Palpasi : Nadi
b. Auskultasi : irama jantung, suara jantung.

Pemeriksaan abdomen
19 a. Inspeksi : simetris, bentuk/kontur, adanya
pelebaran pembuluh darah, bentuk umbilicus.
b. Auskultasi : Bising usus selama stetoskop
diafragma, mulai dari kuadran kanan bawah) dan
bunyi pembuluh darah aorta, arteri renalis kanan
kiri, arteri iliaka kanan kiri (menggunakan
stetoskop bell, amati adanya bunyi friction rub)
c. Palpasi semua kuadran (kaji adanya
hepatomegaly dan splenomegaly, nyeri takan).
d. Palpasi hepar : letakkan tangan kiri dibawah
thorax posterior kanan pada ICS 11-12 (area
pinggang. Letakakn tangan kanan pada abdomen
kuadran kanan atas atau dibawah batas bawah
hepar kemudian tekan ke dalam dank e atas
sepanjang batas lengkung tukang rusuk.
Normalnya, hepar tidak teraba.
Catatan : bila pada palpasi kita dapat meraba
pembesaran hati, maka deskripsikan : berapa lebar jari
tangan dibawah lengkung iga kanan, bagimana
keadaan tepi hati, bagimana konsistensinya, adanya
nyeri tekan.

13
PROSEDUR OPERASIONAL BAKU (POB) KEPERAWATAN DASAR II

20 Palpasi limpa :
a. Pembesaran limpa diukur dengan menggunakan
pengaris schuffner. Dimulai dari region iliaka
kanan (titik schufner 8), melewati umbilicus,
menuju kelengkung iga kiri (titik schufner 1)
b. Insfeksikan kelin untuk inspirasi dalam melalui
mulut (agar diafragma akan turun dan limfa
bergerak kearah ujung-ujung jari tangan
pemeriksa).
c. Setelah tepi bawah limpa teraba, maka dilakukan
deskripsi :
1. Berapa jauh dari lengkung iga kiri pada
garis schuffner (S1 sd S8)
2. Bagaimana konsistensinya?
Catatan : limpa normal tidak teraba.
21 Perkusi :
a. Perkusi : seluruh kuadran (adanya nyeri ketok).
b. Perkusi hepar (untuk mengukur batas bawah dan
atas hati).
a. Dari arah iliaka sejajar midklavikula (suara yang
pertama kali didengar adalah timpani) dan dari
arah dada ICS 4-5 sejajar midklavikula (suara
yang pertama kali terdengar adalah resonan karena
terdapat paru). Beri tanda titik ketika didengar
dullness (suara hepar normal adalah dullness
ukuran normal 6-12 cm).
b. Dari arah atas umbilicus sejajar sternum dan dari
arah dada dibawah sternum. Beri tanda titik ketika
didengar suara dullness. Ukuran normal 4-9 cm.
c. Perkusi limpa : perkusi limpa (sepanjang bagian
bawah kiri dada anterior) sampai ditemui suara
dullness. Normal akan didengar suara dullness
antar ICS 6-10.
Pemeriksaan genetalia
22 1. Inspeksi :
Pria : kebersihan, testis, nodul, lesi, cairan yang
keluar, pendarahan.
Wanita :kebersihan klitoris, labia minor dan
mayor, nodul, lesi, cairan yang keluar.
2. Palpasi : adanya massa

Pemeriksaan anus
23 1. Inspeksi : kulit, pembesaran pembuluh darah,
polip, sekret.
2. Palpasi : massa, spingter ani.

Pemeriksaan ekstremitas

14
PROSEDUR OPERASIONAL BAKU (POB) KEPERAWATAN DASAR II

24 1. Inspeksi : pergerakkan sendi, lesi, massa, tonus


otot, warna kulit.
2. Palpasi : temperature, odema.

FASE TERMINASI
25 Rapikan Alat
26 Cuci Tangan
27 Evaluasi Respon Klien
28 Dokumentasikan tindakan dan hasil observasi yang
dilakukan pada catatan keperawatan
Jumlah

Jumlah nilai yang didapat


Nilai = x 100% =
56

Depok,……………………..
Penguji

(……………………………)

15

Anda mungkin juga menyukai