Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH PIQIH MUAMALAH

Disusun oleh

NAMA : YUNITA DEWI SRIWAHYUNI(204611989)


KELAS : MAGANG F
JURUSAN : EKONOMI SYARI’AH

Dosen pengampuh
AHMAD ALI SOPIAN,S.E

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SYARI’AH (STIES)


JL.VETERAN NO.150, CISEREUH, KEC. PURWAKARTA
KAB. PURWAKARTA JAWA BARAT 41118
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, Atas berkat dan rahmat-nya kita
senantiasa diberi kesehatan jasmani maupun rohani dan berkah yang tak terhingga.

Sholawat serta salam tak lupa kami haturkan kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam
yang terang benerang seperti yang kita rasakan saat ini.

Pembuatan makalah ini sebagai pemenuhan tugas mata kuliah “Pengantar Fiqih
Muamalah”, guna ingin lebih mengetahui dan memahami mengenai Muamalah
Gadai (Rahn).

Kami berharap dengan selesainya tugas makalah ini dapat memudahkan kita semua
untuk memahami mata kuliah “Pengantar fiqih muamalah” khususnya materi
tentang Gadai (Rahn)

Kami juga menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan baik dari segi penulisan, pemilihan kata, kerapian, dan isi. Oleh karena
itu, kepada pembaca makalah ini, kami sangat mengharap kritik dan saran yang
bersifat membangun guna kesempurnaan makalah ini dan perbaikan dalam
berbagai hal untuk kedepannya.
DAFTAR ISI

KATA PENGHANTAR........................................................................................................................... I
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... II
BAB I
PENDAHULUAN........................................................................................................................1.1
1. Latar belakang........................................................................................................................1.2
2.Rumusan masalah....................................................................................................................1.3
3.Tujuan......................................................................................................................................1.4
BAB II
PEMBAHASAN......................................................................................................................... 2.1
1.Pengertian Gadai (Rahn)........................................................................................................ 2.2
2.Dasar hukum (Rahn)...............................................................................................................2.3
3.Rukun dan syarat gadai (Rahn)...............................................................................................2.4
4.Ketentuan umum pelaksanaan Rahn dalam islam...................................................................2.5
BAB III
PENUTUP...................................................................................................................................3.1
1.Kesimpulan.............................................................................................................................3.2
2.Saran.......................................................................................................................................3.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam agama yang lengkap dan sempurna telah meletakkan kaedah-kaedah
dasar dan aturan dalam semua sisi kehidupan manusia baik dalam ibadah dan juga
mu’amalah (hubungan antar makhluk). Setiap orang mesti butuh berinteraksi
dengan lainnya untuk saling menutupi kebutuhan dan saling tolong menolong
diantara mereka. Karena itulah sangat perlu sekali kita mengetahui aturan islam
dalam seluruh sisi kehidupan kita sehari-hari, diantaranya yang bersifat interaksi
social dengan sesama manusia, khususnya berkenaan dengan berpindahnya harta
dari satu tangan ketangan yang lainnya.
Hutang piutang terkadang tidak dapat dihindari, padahal banyak bermunculan
fenomena ketidak percayaan diantara manusia, khususnya di zaman modern ini.
Sehingga orang terdesak untuk meminta jaminan benda atau barang berharga
dalam meminjamkan hartanya. Dalam hal jual beli sungguh beragam, bermacam-
macam cara orang untuk mencari uang dan salah satunya dengan cara Rahn
(gadai). Para ulama berpendapat bahwa gadai boleh dilakukan dan tidak termasuk
riba jika memenuhi syarat dan rukunnya. Akan tetapi banyak sekali orang yang
melalaikan masalah tersebut senghingga tidak sedikit dari mereka yang melakukan
gadai asal-asalan tampa mengetahui dasar hukum gadai tersebut. Oleh karena itu
kami akan mencoba sedikit menjelaskan apa itu gadai dan hukumnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Gadai (Rahn) ?
2. Apa saja Dasar Hukum Rahn ?
3. Apa saja Rukun dan Syarat Gadai (Rahn) ?
4. Bagaimana Ketentuan Umum Pelaksanaan Rahn dalam Islam ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Gadai (Rahn)
2. Untuk mengetahui Dasar Hukum Rahn
3. Untuk mengetahui Rukun dan Syarat Gadai (Rahn)
4. Untuk mengetahui Ketentuan Umum Pelaksanaan Rahn dalam Islam
BAB II
PEMBAHASAN

A. .PENGERTIAN AKAD RAHN


1. Definisi Rahn
Secara etimologis al-rahn berarti tetap dan lama, sedangkan al-habs
berarti menahan terhadap suatu barang dengan hak sehingga dapat
dijadikan sebagai pembayaran dari barang tersebut. Makna gadai (rahn)
dalam bahasa hokum perundang-undangan disebut sebagai barang
jaminan, agunan, dan rungguhan.
.Akad rahn dalam istilah terminologi positif disebut dengan barang
jaminan, agunan dan runggahan. Dalam islam rahn merupakan sarana
saling tolong-menolong bagi umat Islam, tanpa adanya imbalan.
Sedangkan menurut istilah syara‟, yang dimaksud dengan rahn
adalah menjadikan suatu barang yang mempunyai nilai harta dalam
pandangan syara‟ sebagai jaminan utang, yang memungkinkan untuk
mengambil seluruh atau sebagian utang dari barang tersebut.
Selain Pengertian rahn yang dikemukakan diatas, terdapat juga
pengertian gadai (rahn) yang diberikan oleh para ahli yaitu sebagai berikut:
a. Ulama Syafi‟iyah dan Hanabilah mengemukakan gadai (rahn) adalah
menjadikan materi (barang) sebagai jaminan utang, yang dapat
dijadikan pembayar utang apabila orang yang berutang tidak bisa
membayar utangnya itu.
b. Hanafiyah mendefinisikan rahn adalah Menjadikan sesuatu (barang)
sebagai jaminan terhadap ha (piutang) yang mungkin dijadikan
sebagai pembayar hak (piutang) itu, baik seluruhnya maupun
sebagian.
c. Malikiyah mendefinisikan gadai (rahn) adalah sesuatu yang bernilai
harta yang diambil dari pemiliknya sebagai jaminan untuk utang yang
tetap (mengikat) atau menjadi tetap.
d. Menurut Ahmad Azhar Basyir, gadai (rahn) menurut istilah ialah
menjadikan sesuatu benda bernilai menurut pandangan syara‟ sebagai
tanggungan hutang; dengan adanya benda yanmg menjadi tanggungan
itu seluruh atau sebagian hutang dapat diterima.
e. Menurut Muhammad Syafi'i Antonio ar-rahn adalah menahan salah
satu harta salah satu harta milik nasabah (rahin) sebagai barang
jaminan (marhun) atas pinjaman yang diterimanya. Marhun tersebut
memiliki nilai ekonomis. Dengan demikian pihak yang menahan atau
penerima gadai (murtahin) memperoleh jaminan untuk dapat
mengambil kembali seluruh atau sebagian piutang.
Berdasarkan pengertian rahn (gadai) yang dikemukakan oleh
beberapa ahli diatas, dapat diketahui bahwa rahn (gadai) adalah menahan
barang jaminan yang bersifat materi milik si peminjam (rahin) sebagai
jaminan atau pinjaman yang diterimanya, dan barang yang diterima
tersebut bernilai ekonomi sehingga pihak yang menahan (murtahin)
memperoleh jaminan untuk mengambi kembali seluruh atau sebagian
utangnya dari barang gadai dimaksud bila pihak yang menggadaikan tidak
dapat membayar utang pada waktu yang ditentukan.
Sifat rahn secara umum dikategorikan sebagai akad yang bersifat
derma, sebab apa yang diberikan penggadai (rahin) kepada penerima gadai
(murtahin) tidak ditukar dengan sesuatu. Yang diberikan murtahin kepada
rahin adalah utang,bukan penukar ataas barang yang digadaikan.
Jadi pada intinya pelaksannaan gadai adalah suatu kegiatan hutang
piutang antara kedua belah pihak, dengan menjadikan suatu barang yang
berharga atau bernilai sebagai jaminannya.

B . .Dasar hukum rahn


<iframe src="https://www.googletagmanager.com/ns.html?id=GTM-P7HQ38" height="0" width="0"
style="display:none;visibility:hidden"></iframe>

Mulai Nulis

DAFTAR

 Kategori

o Ekonomi

 Ekonomi

 Bisnis

 Finansial

o Fiksiana

 Fiksiana
 Puisi

 Cerpen

 Novel

o Gaya Hidup

 Gaya Hidup

 Karir

 Kesehatan

 Hobi

 Fesyen

o Hiburan

 Hiburan

 Media

 Humor

 Film

 Musik

o Humaniora

 Humaniora

 Filsafat

 Edukasi

 Sosbud

 Bahasa

o Kotak Suara
 Analisis

 Kandidat

o Lyfe

 Lyfe

 Entrepreneur

 Love

 Foodie

 Viral

 Worklife

 Diary

o Olahraga

 Olahraga

 Bulutangkis

 Balap

 Bola

 E-Sport

 Atletik
o Politik

 Politik

 Pemerintahan

 Birokrasi

 Keamanan

 Hukum

o Ruang Kelas

 Ruang Kelas

 Ilmu Alam & Teknologi

 Ilmu Sosbud & Agama

o Teknologi

 Teknologi

 Transportasi

 Digital

 Otomotif

 Lingkungan

o Wisata

 Wisata

 Travel

 Kuliner

o SEMUA RUBRIK

 Terpopuler

 Terbaru

 Pilihan Editor

 Topik Pilihan
 VideoNew

 Event
 AffiliationNew

o Content Affiliation

o Community Affiliation

Adi Kurnia Sandy


FO LL OW

TUTUP

B ISNI S

Mengenal Akad Ar-Rahn, Pengertian, Dasar Hukum, Rukun dan


Syarat
17 Mei 2018   13:10 Diperbarui: 17 Mei 2018   13:23 37586 0 0

A. Pengertian dan Dasar Hukum


Ar-rahn adalah menahan salah satu harta milik si peminjam atas pinjaman yang diterimanya atau dapat juga
kita sebut sebagai gadai.
Objek barang yang di tahan tersebut memiliki nilai ekonomis. Dengan demikian pihak yang menahan
memperoleh jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh atau sebagian piutangnya. Secara sederhana
dapat dijelaskan bahwa rahn adalah semacam jaminan hutang atau gadai. Pemilik barang gadai disebut
rahin  dan orang yang mengutangkan yaitu orang yang mengambil barang tersebut serta menahannya disebut
murtahin.
Akad Rahn sendiri di perbolehkan oleh syara dengan berbagai dalil yang terdapat dalam Al-Qur'an dan Hadist
Nabi Muhammad SAW.
-Dalil di dalam Al-Qur'an, yaitu firman ALLAH :
"Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang
penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika
sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya
(hutangnya) dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah Rabbnya dan janganlah kamu (para saksi)
menyembunyikan persaksian. Dan siapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang
berdosa hatinya dan Allah Mengetahui apa yang kamu kerjakan". [Al-Baqarah : 283].
-Dibolehkannya Ar-Rahn, juga dapat ditunjukkan dengan amalan Rasululloh Shallallahu 'alaihi wa sallam,
bahwa beliau pernah melakukan sistem gadai ini, sebagaimana dikisahkan Umul Mukminin A'isyah
Radhiyallahu 'anha.
"Sesungguhnya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam membeli dari seorang yahudi bahan makanan dengan cara
hutang dan menggadaikan baju besinya"[HR Al Bukhari no 2513 dan Muslim no. 1603]
B. Rukun dan Syarat
Di dalam Rahn (gadai) ada rukun dan syarat-syarat nya yang harus di penuhi agar rahn tersebut sah dan tidak
melanggar hukum islam, ada beberapa rukun rahn yaitu antara lain:

 Harus ada akad dan ijab qabul


 Aqid, aqid itu adalah yang menggadaikan barang dan yang member piutang gadai
 Harus ada barang yang di gadaikan nya atau di jadikan jaminan, dan barang yang yang di gadaikan itu
harus dalam keadaan baik dan bukan barang yang bermasalah

Itulah beberapa rukun-rukun rahn yang wajib di ketahui dan di laksanakan apabila kita ingin melakukan rahn
(gadai).
Selain rukun rahn (gadai) ada juga syarat-syarat rahn antara lain yaitu:
Ada nya Rahin dan Murtahin, rahin dan murtahin itu adalah pemberi dan penerima gadai, pemberi dan
penerima gadai itu haruslah orang yang sudah baligh, sudah cakap untuk melakukan sesuatu perbuatan hukum
sesuai dengan ketentuan syariat islam.
Dalam islam dianjurkan jika kita ingin melakukan gadai di anjurkan menggunakan gadai syariah karna akan
meminimalisir perbuatan riba, dalam gadai syariah tidak ada riba yang ada adalah upah jasa titip barang yang
kita jadikan jaminan tersebut dan upah jasa titip barang tersebut tidak sebesar di gadai konvensial jadi gadai
syariah tidak mengandung unsure riba.
Dalam rahn terdapat manfaat dan mudharat nya, manfaat rahn antara lain yaitu;
- Membantu saudara-saudara sesama muslim kita yang sedang mengalami kesulitan keuangan
- Memberikan pembiayaan agar masyarakat terhindar dari riba
- Memberikan keamanan bagi segenap penabung dan pemegang deposito bahwa dananya tidak akan hilang
begitu saja.
Adapun Mudharat dari rahn tersebut antara lain yaitu;

 Resiko tak terbayar nya hutang nasabah tersebut atau terjadinya wanprestasi
 Resiko penurunan nilai aset atau rusak nya aset yang dijadikan jaminan tersebut

Jadi Rahn itu adalah menjadikan suatu barang atau benda sebagai jaminan hutang yang dapat dijadikan
pembayaran ketika atau biasa disebut gadai. Gadai ada dua jenis yaitu gadai konvensional dan gadai syariah,
gadai konvensional dan gadai syariah terdapat perbedaan yaitu, gadai syariah dilakukan secara sukarela tanpa
ada nya paksaan dari pihak penggadaian untuk mencari keuntungan yang sebesar besarnya, sedangkan gadai
konvensional dilakukan dengan prinsip tolong menolong tetapi dari pihak penggadaian bersifat mencari
keuntungan sebesar-besarnya

<a href='https://ads8.kompasads.com/new/www/delivery/ck.php?
n=acf3ddcf&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img
src='https://ads8.kompasads.com/new/www/delivery/avw.php?
zoneid=3846&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=acf3ddcf' border='0' alt='' /></a>

HALAMAN :
1. 1

2. 2

LIHAT SEMUA

VIDEO PILIHAN

<a href='http://ads8.kompasads.com/new/www/delivery/ck.php?
n=af820636&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img
src='http://ads8.kompasads.com/new/www/delivery/avw.php?
zoneid=3871&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=af820636' border='0' alt='' /></a>

KOMPASIANA ADALAH PLATFORM BLOG, SETIAP ARTIKEL MENJADI TANGGUNGJAWAB PENULIS.

LABEL

adikurnia

ekonomi

bisnis

RESPONS : 0
POWERED BY GENIEE
Seluruh indonesia kaget! Diabetes mudah diobati (lihat di sini)

Dokter Sembunyikan Kebenaran! Cara Mudah Mengobati Varises!


Ilmuwan Jepang Temukan Cara Tumbuhkan Rambut dalam Hitungan Hari

Indonesia Heboh! Wanita Ini Ungkap Rahasia Menangkan Rp 35 Juta!


Pernahkah Anda Bertanya-tanya Mengapa Tubuh Anda Gatal?

Anda Wajib Minum Ini! Agar Tensi 120/80 dan Pembuluh Darah Bersih
KONTEN SPONSOR

Nyeri Sendi Hilang! Lutut seperti Remaja 18 Tahun! Baca


Wanita Ini Berusia 66 Tahun. Inilah Cara untuk Remajakan Kerutan

Seluruh indonesia kaget! Diabetes mudah diobati (lihat di sini)

Bagaimana cara mengembalikan penglihatan 100% tanpa operasi?


Ilmuwan Jepang Temukan Cara Tumbuhkan Rambut dalam Hitungan Hari

Saya Membeli Mobil dalam 4 Bulan, Berkat Situs Ini


BERI NILAI

AKTUAL

BERMANFAAT

INSPIRATIF
MENARIK

MENGHIBUR

TIDAK MENARIK

UNIK

BERI KOMENTAR

KIRIM

LIHAT SEMUA KOMENTAR

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
Daftar

FEATURED ARTICLE

Bom Waktu Komponen Cadangan (Komcad)

Kurnia Trisno Yudhonegoro


2594

TERPOPULER

Jual Nasi Goreng, Mengecat Kolong, dan Jasa Konsultan Politik

Susy Haryawan
562

Membaca Arah Penonton Indonesia Idol, Cukup Kezia dan Joy Jadi Korban

Mang Pram
412

Proteksi Gereja dari Potensi Aliran Dana Korupsi dan Dana Pensiun Itu

Gurgur Manurung
316
Waduh, Gara-Gara Joe Biden, Megawati dan JK Ingin Maju Capres 2024?

Arnold Adoe
248

Surat Terbuka kepada Mas Menteri Pendidikan

albert manik
225

NILAI TERTINGGI

Aku Bara Api dan Kau Takut Menjadi Abu

Ali Musri Syam

Frankfurt, Romantisme Metropolis Perbankan dan Rumah Goethe

Hennie Triana

Kasus Covid-19 Tembus Angka Psikologis Satu Juta, Masih Enggan Divaksin?

Irwan Rinaldi Sikumbang

Menuai Apa yang Kami Tabur (Seri 8)

Roselina Tjiptadinata
Menakar Efektivitas Foto Warna-warni Anies Baswedan

Khrisna Pabichara

TERBARU

Gegara Teori "Gestalt" Saya Berani Menulis Artikel Politik

Frederikus Suni
0

5 Metode mengelola persedian bahan baku Usaha Manufaktur

MRBFinance
0

Perkembangan Mobil Listrik

Rizky Ramdhani
0

Talu Sukseskan Tanam Perdana Dua Kali Setahun

Yanti febrina
0

Bencana Tak Selalu Disebut Sebagai Azab

Diah Nursaadah
0
ARTIKEL UTAMA

Bencana Gempa? Kenali Sumbernya agar Kita Siaga!

zaldy chan
91

Mempertaruhkan Hidup dan Memenangkannya, dari Carolina Marin untuk Tunggal Putri Indonesia

charles dm
134

Urgensikah Bahasa Daerah Masuk dalam Pelajaran Sekolah?

H.I.M
272

Fraud dan Godaan Uang pada Pegawai di Sektor Jasa Keuangan

Adolf Isaac Deda


186

Lakers Juara dan Kobe Bryant Meninggal Dunia

Harry Ramdhani
192

<img src="https://d5nxst8fruw4z.cloudfront.net/atrk.gif?account=bUvni1a8s700gi" style="display:none"


height="1" width="1" alt="">

TENTANG KOMPASIANA
PROFIL

PERFORMA & STATISTIK

TIM

JARINGAN

KOMPAS.COM

KOMPAS.TV

KOMPAS.ID

KONTAN.CO.ID

KOMPASKARIER.COM

KGMEDIA.ID

SYARAT DAN KETENTUAN

DEFINISI

KETENTUAN LAYANAN

KETENTUAN KONTEN

PENGGUNAAN DAN HAK CIPTA

SANGGAHAN DAN PELAPORAN KONTEN

KETENTUAN PERUBAHAN

UNDANG-UNDANG ITE

PRIVACY POLICY

FAQ KOMPASIANA

KONTEN

TEKNIS DAN GANGGUAN

TIPS DAN TUTORIAL

BISNIS DAN KERJA SAMA

BANTUAN

KONTAK KAMI

Gedung Kompas Gramedia Palmerah Barat unit II lantai 6, Jl. Palmerah Barat no. 29-37, Gelora, Tanah
Abang, Jakarta Pusat 10270

 6221 536 99 200


 6221 5360678
 kompasiana@kompasiana.com
Untuk pengajuan iklan dan kerja sama bisa menghubungi:
kerjasama@kompasiana.com
© 2018 Kompasiana.com. A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved
X CLOSE

Anda mungkin juga menyukai