Anda di halaman 1dari 155

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK

Ns. Mariyam,
M.Kep.Sp.Kep.An

1
My Name Is Today
Banyak hal yang kita perlukan tapi itu semua bisa menunggu
Sedangkan kebutuhan anak-anak tidak bisa menunggu

Saat ini tulang-tulang mereka sedang tumbuh


Darahnya sedang terbentuk dan kecerdasannya
sedang berkembang

Untuk mereka tidak ada kata esok


Kebutuhan mereka adalah hari ini dan tidak bisa
ditunda

Disadur dari My Name is Today oleh Gabriel Mistral


(Penerima Hadiah Nobel dari Chile)

2
“Anak bukanlah miniatur orang
dewasa tetapi mereka adalah
makhluk kecil yang diyakini memiliki
potensi diri untuk berkembang.”

3
Tujuan Pembelajaran:
 TIK: Mahasiswa mampu memahami pertumbuhan dan
perkembangan anak
 TIU:
 Menjelaskan dasar-dasar pertumbuhan dan perkembangan.
 Menyebutkan pertumbuhan biologis dan perkembangan fisik
 Menjelaskan perubahan fisiologis
 Perkembangan faktor- fakor yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan pada anak
 Menyebutkan pola pertumbuhan dan perkembangan
 Menyebutkan teori tumbuh kembang
 Menyebutkan tumbuh kembang anak sesuai tahapan usia.

4
Pengertian:
 Pertumbuhan
peningkatan jumlah dan ukuran sel pada saat
membelah diri dan mensintesis protein baru:
menghasilkan peningkatan ukuran dan berat seluruh
atau sebagian bagian sel.
 Perkembangan
Bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat
dicapai melalui tumbuh, kematangan dan belajar.

5
6
POLA TUMBUH KEMBANG
• Kecenderungan Arah
– Sefalocaudal (kepala ke kaki)
– Proksimaodistal (dekat ke jauh)
– Deferensiasi
• Kecenderungan urutan (merangkak-merambat-
berdiri-berjalan)

7
• Sefalocaudal
– Kepala yg merupakan ujung dari organisme
berkembang terlebih dahulu, sedangkan ujung
bawah lebih kecil dan sederhana dan terbentuk di
akhir periode
– Bayi memperoleh kontrol kepala sebelum
memperoleh kontrol struktur batang tubuh dan
ekstremitas, menegakkan punggung dulu sebelum
berdiri, menggunakan mata sebelum tangan,
mampu mengontrol tangan sebelum kaki

8
• Proksimodistal (dekat ke jauh)
– Kontrol bahu berkembang lebih dulu dari kontrol
tangan
• Diferensiasi
– Perkembangan dari tahap operasional sederhana
ke aktivitas dan fungsi yang lebih kompleks

9
Pertumbuhan biologis dan
perkembangan fisik
• Rata-rata berat badan bayi baru lahir: 3175-
3400 gram
• BB Usia 4-7 bulan=BBLx2
• BB 1 tahun= BBLx3
• BB 2 tahun= BBLx4

10
Faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan:
Faktor dalam (internal) :

 Ras/etnik atau bangsa.


Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika, maka ia tidak memiliki
faktor herediter ras/bangsa Indonesia atau sebaliknya
 Keluarga.
Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh tinggi, pendek,
gemuk atau kurus.
 Umur.
Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun
pertama kehidupan dan masa remaja.
 Jenis kelamin.
Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat
daripada laki-laki. Tetapi setelah melewati masa
pubertas, pertumbuhan anak laki-laki akan lebih cepat.

11
• Genetik.
Genetik adalah bawaan anak yaitu potensi
anak yang akan menjadi ciri khasnya. Ada
beberapa kelainan genetik yang berpengaruh
pada tumbuh kembang anak seperti kerdil.
• Kelainan kromosom.
Kelainan kromosom umumnya disertai dengan
kegagalan pertumbuhan seperti pada
sindroma Down

12
Faktor luar (eksternal):

Faktor Prenatal
a. Gizi
Nutrisi ibu hamil terutama dalam trimester akhir kehamilan akan
mempengaruhi pertumbuhan janin.
b. Mekanis
Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan kongenital seperti club
foot.
c. Toksin/zat kimia
Beberapa obat-obatan seperti Aminopterin, Thalidomid dapat menyebabkan
kelainan kongenital seperti palatoskisis.
d. Endokrin
Diabetes melitus dapat menyebabkan makrosomia, kardiomegali, hiperplasia
adrenal.
e. Radiasi
Paparan radium dan sinar Rontgen dapat mengakibatkan kelainan pada janin
seperti mikrosefali, spina bifida, retardasi
mental dan deformitas anggota gerak, kelainan kongential mata, kelainan jantung.

13
f. Infeksi
Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH (Toksoplasma,
Rubella, Sitomegalo virus, Herpes simpleks)
dapat menyebabkan kelainan pada janin: katarak, bisu tuli, mikrosefali,
retardasi mental dan kelainan jantung kongenital.
g. Kelainan imunologi
Eritobaltosis fetalis timbul atas dasar perbedaan golongan darah antara
janin dan ibu sehingga ibu membentuk antibodi terhadap sel darah merah
janin, kemudian melalui plasenta masuk dalam peredaran darah janin dan
akan menyebabkan hemolisis yang selanjutnya mengakibatkan
hiperbilirubinemia dan Kern icterus yang akan menyebabkan kerusakan
jaringan otak.
h. Anoksia embrio
Anoksia embrio yang disebabkan oleh gangguan fungsi plasenta
menyebabkan pertumbuhan terganggu.
i. Psikologi ibu
Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan salah/kekerasan mental pada
ibu hamil dan lain-lain.

14
Faktor Persalinan
• Komplikasi persalinan pada bayi seperti
trauma kepala, asfiksia dapat menyebabkan
kerusakan jaringan otak.

15
Faktor Pascasalin:

 Gizi
Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang adekuat.
 Penyakit kronis/ kelainan kongenital
Tuberkulosis, anemia, kelainan jantung bawaan mengakibatkan retardasi
pertumbuhan jasmani.
 Lingkungan fisis dan kimia.
Lingkungan sering disebut melieu adalah tempat anak tersebut hidup yang
berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar
anak (provider). Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya sinar
matahari, paparan sinar radioaktif, zat kimia
tertentu (Pb, Mercuri, rokok, dll) mempunyai dampak yang negatif
terhadap pertumbuhan anak.
 Psikologis
Hubungan anak dengan orang sekitarnya. Seorang anak yang tidak
dikehendaki oleh orang tuanya atau anak yang
selalu merasa tertekan, akan mengalami hambatan di dalam
pertumbuhan dan perkembangannya.

16
 Endokrin
Gangguan hormon, misalnya pada penyakit hipotiroid akan menyebabkan
anak mengalami hambatan pertumbuhan.
 Sosio-ekonomi
Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan, kesehatan
lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan, akan
menghambat pertumbuhan anak.
 Lingkungan pengasuhan
Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu-anak sangat mempengaruhi
tumbuh kembang anak.
 Stimulasi
Perkembangan memerlukan rangsangan/stimulasi khususnya dalam
keluarga, misalnya penyediaan alat mainan, sosialisasi anak, keterlibatan
ibu dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak.
 Obat-obatan
Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghambat pertumbuhan,
demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang terhadap susunan
saraf yang menyebabkan terhambatnya produksi hormon pertumbuhan.

17
TEORI TUMBUH KEMBANG

18
Teori Psikososial (Erick Erikson)
a. Trust vs mistrust -- bayi (lahir – 12 bulan)
Hal pertama dan terpenting bagi perkembangan
kepribadian yang sehat adalah rasa percaya
Konsisten dan penuh kasih sayang dari orang yang
merawat anak merupakan hal terpenting membentuk
rasa percaya
Rasa tidak percaya terjadi jika kebutuhan dasar tidak
dipenuhi secara konsisten atau adekuat

19
b. Otonomi vs ragu-ragu dan malu (autonomy vs
shame & doubt) -- todler (1-3 tahun)
 Perkembangan otonomi dengan peningkatan
kemampuan anak untuk mengendalikan tubuh
mereka
 Anak ingin melakukan hal-hal untuk dirinya sendiri,
menggunakan kemampuan motorik yg baru saja
diperoleh, berjalan, memanjat, mamanipulasi serta
menggunakan kekuatan mental anak dalam melilih
dan membuat keputusan
 Perasaan negatif (ragu) muncul ketika anak-anak
diremehkan

20
c. Inisiatifvs merasa bersalah (initiative vs guilt) -- pra
sekolah ( 3-6 tahun)
• Ciri tahap ini anak penuh semangat, berani berupaya,
imajinasi kuat
• Anak-anak mengeksplorasi dunia fisik dengan semua
indra dan kekuatan mereka
• Anak kadang2 memiliki tujuan atau melakukan
aktivitas yang bertentangan dengan yang dimiliki
orang tua, dan dibuat bahwa aktifitas atau imajinasi
mereka merupakan hal yang buruk sehingga
menimbulkan rasa bersalah.
• Hasil akhir: arahan dan tujuan

21
• D. industri Vs Inferioritas (6 sampai 12 tahun)
– anak mulai terlibat dalam tugas dan aktivitas yang
dapat mereka lakukan sampai selesai
– Anak belajar berkompetisi dan bekerja sama
dengan orang lain dan mempelajari aturan2
– Rasa ketidakadekuatan (inferioritas) dapat terjadi
ketika terlalu banyak yang diharapkan dari mereka
atau jika mereka percaya bahwa mereka tidak
dapat memenuhi standar yang ditetapkan orang
lain untuk mereka

22
e. Identitas vs bingung peran (identity vs role confusion)
-- remaja (12 - 18 tahun)

• Identitas diicrikan dengan perubahan fisik yang cepat dan


jelas
• Rasa percaya yang sdh terbentuk mengalami kegoncangan
dan anak-anak menjadi sangat terpaku dengan penampilan
mereka dimata orang lain dibanding dengan konsep diri
mereka
• Ketidakmampuan untuk menyelesaikan konflik inti
menyebabkan terjadinya kebingungan peran

23
TEORI PERKEMBANGAN PSIKOSEXUAL (FREUD)

a. Tahap oral-sensori (lahir sampai usia 12 bulan)


karakteristik :
• Selama masa bayi sumber utama mencari kesenangan
berpusat pada aktivitas oral (menghisap, mengunyah dan
berbicara)
• Tugas ibu pada fase ini: penuhi fase oral dengan sabar.

24
b.Tahap anal-muskular (usia 1-3 tahun / toddler)

Organ anus dan rectum merupakan sumber kenyamanan


Masa “toilet training” --- dapat terjadi konflik
• Suasana di sekitar toilet training dapat menimbulkan efek
seumur hidup pada kepribadian anak

25
c. Tahap falik (3-6 tahun / pra sekolah)
Karakteristik :
 Organ genital menjadi area tubuh yang menarik dan sensitif
 Anak mengetahui perbedaan jenis kelamin dan menjadi ingin
tahu tentang perbedaan itu
 Dapat mengalami kompleks Oedipus atau kompleks Elektra
 Hambatan pada tahap ini dapat menyebabkan kesulitan
dalam indentitas seksual dan bermasalah dengan otoritas,
ekspresi malu, dan takut.

26
d. Tahap latent (6-12 tahun / masa sekolah)
Karakteristik :
energi fisik dan psikis diarahkan pada mendapatkan
pengetahuan dan bermain

.e. Genital (13 tahun keatas / pubertas atau remaja sampai


dewasa)
 Mulai dari mas pubertas dengan maturasi sistem reproduksi
dan produksi hormon-hormon seks
 Organ genital menjadi sumber utama ketegangan dan
kesenangan seksual, tetapi energi juga digunakan untuk
membentuk persahabatan dan persiapan pernikahan

27
Teori Perkembangan Intelektual (Jeane
Piage)
a. Tahap sensorimotorik (0- 2 th)
b. Tahap Preoperasional (2- 7 th)
c. Tahap Kongkrit operasioanal (7 – 11 th)
d. Tahap format operation (11- mati)

28
a. Tahap Sensorimotorik (0-2 th)
• Anak menggunakan sistem penginderaan,
sistem motorik dan benda- benda untuk
mengenal lingkungannya.
• Bayi tidak hanya menerima ragsang secara
pasif tetapi juga memberi jawaban terhadap
rangsangan tersebut misal dengan tersenyum
bila senang.

29
Tahap Preoperasional (2- 7 th)
• Anak mampu menggunakansimbol- simbol
yaitu menggunakan kata- kata, mengingat
masa lalu, sekarang dan yang akan terjadi.

30
Tahap konkrit operasional (7-11th)
• Anak mampu berfikir logis dan terarah,
mengelompokkan fakta- fakta serta anak telah
mampu berfikir dari sudut pandang orang lain,
anak dapat berfikir abstrak dan mengatasi
persoalan secara nyata dan sistematis, anak
dapat menghitung walaupun susunan benda
dirubah dan jumlahnya tetap sama.

31
Tahap format operation (11- mati)
• Anak mengembangkan kemampuan untuk
berfikir abstrak dan hipotesis, kemampuan
berfikir sistematis dan memecahkan
persoalan.

32
PERAN BERMAIN DALAM
PERKEMBANGAN
• Bermain adalah pekerjaan anak
• Melalui bermain anak belajar apa yang tidak
diajarkan oleh orang lain kepadanya

33
KLASIFIKASI BERMAIN
MENURUT ISINYA
• Social Affective Play
Anak memberi respon terhadap
stimulus yang diberikan oleh lingkungan
kepadanya dalam bentuk permainan.
Misal : orang tua memanjakan, anak
tertawa senang.
• Sense of Plessure Play
Anak memperoleh kesenangan dari
suatu obyek yang ada di sekitarnya.
Misal : bermain pasir atau air.

34
• Skill Play
Permainan yang memberi kesempatan
anak untuk memperoleh keterampilan
tertentu dan anak akan melakukan
berulang-ulang.
Misal : mengendarai sepeda.
• Dramatic Play / Role Play
Anak berfantasi menjalankan peran
tertentu, misal menjadi perawat,
menjadi ibu ; merupakan bentuk
permainan yang paling dominan pada
anak usia prasekolah.
35
KLASIFIKASI BERMAIN MENURUT
KARAKTERISTIK SOSIAL
• Solitary Play
Anak bermain sendiri dengan alat permainan
yang berbeda dengan temannya dalam satu
tempat yang sama. Kesenangan berpusat pada
kegiatan mereka sendiri. Biasanya dilakukan oleh
anak usia Toddler.
• Parallel Play
Sekelompok anak bermain dengan jenis mainan
yang sama tetapi tidak ada interaksi diantara
mereka.
36
• Assosiative Play
Anak bermain dengan permainan yang
sama tapi belum terorganisir dengan baik,
belum ada pembagian tugas, belum ada
tujuan bersama yang akan dicapai.
• Cooperative Play
Anak bermain dengan jenis permainan
yang sama, sudah terorganisir dengan
baik, ada pembagian tugas, mereka
berdiskusi untuk mencapai tujuan
tertentu/menghasilkan
sesuatu/memerankan situasi tertentu.
37
FUNGSI BERMAIN
• PERKEMBANGAN SENSORI MOTORIK
1. Bermain aktif penting untuk perkembangan otot &
sebagai sarana melepaskan kelebihan energi
2. Bayi meningkatkan keterampilan dengan stimulasi
taktil, auditori, visual, dan kinestetik.
3. Toddler & preschool meningkatkan gerak badan &
mengeksplorasi benda dalam sebuah ruang atau
tempat
4. Anak yang lebih besar memodifikasi gerakan
menjadi sebuah aktivitas yang lebih kompleks dan
terkoordinasi, misalnya : balap lari, naik sepeda,
games.

38
PERKEMBANGAN INTELEKTUAL/KOGNITIF
1. Anak belajar warna, ketajaman, ukuran,
tekstur, dan kegunaan objek.
2. Anak belajar tentang sejumlah benda
dan bagaimana menggunakannya ;
belajar menghubungkan kata dengan
obyek ; mengembangkan pemahaman
konsep abstrak & hubungan, misal :
naik, turun, di bawah, di atas
3. Belajar keterampilan pemecahan
masalah  puzzle dan games
4. Mengembangkan keterampilan bahasa
 buku, cerita
39
SOSIALISASI
1. Selama bermain, anak belajar untuk
mengembangkan hubungan sosial dan
menyelesaikan masalah
2. Anak belajar “take” & “give”
3. Belajar peran sesuai dengan jenis kelamin
4. Mengembangkan nilai moral dan etik
5. Belajar yang benar dari yang salah, standar
masyarakat, dan bertanggung jawab terhadap
perilaku yang mereka lakukan.

40
• KREATIVITAS
1. Anak dapat bereksperimen dan menguji
coba ide
2. Pemikiran kreatif  distimulasi dengan
mendengarkan ide dari orang lain
3. Anak merasa puas dengan menciptakan
sesuatu yang berbeda  merea
mentransfer hobi & kreativitas ke dalam
dunia bermain

41
KESADARAN DIRI
1. Meningkatkan kemampuan untuk mengatur
perilaku mereka sendiri & membandingkan
kemampuan mereka dengan orang lain.
2. Menguji kemampuan mereka untuk mencoba
bermacam-macam peran
3. Belajar tentang akibat perilakunya bagi orang
lain
NILAI MORAL
1. Anak belajar untuk bertoleransi
2. Anak belajar untuk mengontrol diri

42
NILAI TERAPETIK
1. Bermain sebagai sarana untuk melepaskan
ketegangan dan stress karena lingkungan
2. Anak mengekspresikan emosi dan perasaan
tidak puas
3. Anak dapat mengkomunikasikan kebutuhan,
ketakutan, dan keinginan yang tidak mampu
mereka ekspresikan dengan keterbatasan
keterampilan bahasa mereka.

43
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
BERMAIN
Tahap Perkembangan
Status Kesehatan
Jenis Kelamin
Lingkungan
Alat bermain  cocok / tidak

44
KARATERISTIK BERMAIN SESUAI TAHAP
PERKEMBANGAN
BAYI
rangsang visual : permainan warna-warni (kertas, bola,
lampion, dll)
rangsang audio : krincingan, lagu, memanggil nama bayi
taktil : mengenalkan dengan rasa dingin, hangat, halus,
kasar
gerak/kinetik : menggunakan mainan yg bisa
ditarik/didorong (misal : mobil-mobilan)
TODDLER
Anak mulai menyenangi musik/bernyanyi, memanjat, naik
turun tangga.

45
PRESCHOOL
Anak senang main sepeda, karakteristik
bermain assosiative play, dramatic play, &
skill play.
SCHOOL AGE
Jenis permainan cooperative play, misal :
monopoli.
ADOLESCENT
Bermain sepakbola, badminton, voly

46
TUMBUH KEMBANG SESUAI USIA
1. Neonatus (lahir – 28 hari)

• Pada tahap ini, perkembangan neonatus


sangat memungkinkan untuk dikembangkan
sesuai keinginan.

• Implikasi keperawatan : membantu orang tua


untuk mengidentifikasi dan menemukan
kebutuhan yang tidak ditemukan.
47
2. Bayi (1 bulan – 1 tahun)

Bayi usia 1-3 bulan :


 mengangkat kepala
 mengikuti obyek dengan mata
 melihat dengan tersenyum
 bereaksi terhadap suara atau bunyi
 mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman,
pendengaran dan kontak
 menahan barang yang dipegangnya
 mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh

48
Bayi usia 3-6 bulan :

• mengangkat kepala sampai 90°


• mengangkat dada dengan bertopang tangan
• belajar meraih benda-benda yang ada dalam
jangkauannya atau diluar jangkauannya
• menaruh benda-benda di mulutnya,
• berusaha memperluas lapang pandang
• tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak
bermain
• mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang

49
Bayi 6-9 bulan :
duduk tanpa dibantu
tengkurap dan berbalik sendiri
merangkak meraih benda atau mendekati seseorang
memindahkan benda dari satu tangan ke tangan
yang lain
memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari
telunjuk
bergembira dengan melempar benda-benda
mengeluarkan kata-kata tanpa arti
mengenal muka anggota keluarga dan takut pada
orang lain
mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan

50
Bayi 9-12 bulan :

berdiri sendiri tanpa dibantu


berjalan dengan dituntun
menirukan suara
mengulang bunyi yang didengarnya
belajar menyatakan satu atau dua kata
mengerti perintah sederhana atau larangan
minat yang besar dalam mengeksplorasi sekitarnya
ingin menyentuh apa saja dan memasukkan benda-benda ke
mulutnya
berpartisipasi dalam permainan

Implikasi keperawatan : mengontrol lingkungan sekitar bayi


sehingga kebutuhan perkembangan fisik dan psikologis bayi
dapat terpenuhi.
51
3. Todler (1-3 tahun)

peningkatan kemampuan psikososial dan perkembangan


motorik
Anak usia 12-18 bulan :
mulai mampu berjalan dan mengeksplorasi rumah serta
sekeliling rumah
menyusun 2 atau 3 kotak
dapat mengatakan 5-10 kata
memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing

52
Anak usia 18-24 bulan :

mampu naik turun tangga


menyusun 6 kotak
menunjuk mata dan hidungnya
menyusun dua kata
belajar makan sendiri
menggambar garis di kertas atau pasir
mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang air kecil
menaruh minat kepada apa yang dikerjakan oleh orang yang
lebih besar
memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain-main
dengan mereka

53
Anak usia 2-3 tahun :
 anak belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu kaki
 membuat jembatan dengan 3 kotak
 mampu menyusun kalimat
 mempergunakan kata-kata saya
 Bertanya
 mengerti kata-kata yang ditujukan kepadanya
 menggambar lingkaran
 bermain dengan anak lain
 menyadari adanya lingkungan lain di luar keluarganya

Implikasi keperawatan : keamanan sangat penting. Strategi


untuk mencegah risiko keselamatan harus dilakukan secara
seimbang agar perkembangan anak tetap optimal.

54
4. Pre sekolah (3-6 tahun)
Dunia pre sekolah berkembang. Selama bermain, anak mencoba
pengalaman baru dan peran sosial. Pertumbuhan fisik lebih lambat.
Anak usia 3-4 tahun:
berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga
berjalan pada jari kaki
belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri
menggambar garis silang
menggambar orang (hanya kepala dan badan)
mengenal 2 atau 3 warna
bicara dengan baik
bertanya bagaimana anak dilahirkan
mendengarkan cerita-cerita
bermain dengan anak lain
menunjukkan rasa sayang kepada saudara-saudaranya
dapat melaksanakan tugas-tugas sederhana.

55
Anak usia 4-5 tahun :

mampu melompat dan menari


menggambar orang terdiri dari kepala, lengan dan badan
dapat menghitung jari-jarinya
mendengar dan mengulang hal-hal penting dan cerita
minat kepada kata baru dan artinya
memprotes bila dilarang apa yang diinginkannya
membedakan besar dan kecil
menaruh minat kepada aktivitas orang dewasa.

56
Anak usia 6 tahun:
• ketangkasan meningkat
• melompat tali
• bermain sepeda
• menguraikan objek-objek dengan gambar
• mengetahui kanan dan kiri
• memperlihatkan tempertantrum
• mungkin menentang dan tidak sopan

Implikasi keperawatan : beri kesempatan untuk bermain dan


berinteraksi sosial

57
Anak usia 6 tahun:
• ketangkasan meningkat
• melompat tali
• bermain sepeda
• menguraikan objek-objek dengan gambar
• mengetahui kanan dan kiri
• memperlihatkan tempertantrum
• mungkin menentang dan tidak sopan

Implikasi keperawatan : beri kesempatan untuk bermain dan


berinteraksi sosial

58
5. Usia sekolah (6-12 tahun)
Kelompok teman sebaya mempengaruhi perilaku anak.
Perkembangan fisik, kognitif dan sosial meningkat. Anak
meningkatkan kemampuan komunikasi.
Anak usia 6-7 tahun :
 membaca seperti mesin
 mengulangi tiga angka mengurut ke belakang
 membaca waktu untuk seperempat jam
 anak wanita bermain dengan wanita
 anak laki-laki bermain dengan laki-laki
 cemas terhadap kegagalan
 kadang malu atau sedih
 peningkatan minat pada bidang spiritual

59
Anak usia 8-9 tahun:
 kecepatan dan kehalusan aktivitas motorik meningkat
 menggunakan alat-alat seperti palu
 peralatan rumah tangga
 ketrampilan lebih individual
 ingin terlibat dalam segala sesuatu
 menyukai kelompok dan mode
 mencari teman secara aktif

60
Anak usia 10-12 tahun:

• pertambahan tinggi badan lambat


• pertambahan berat badan cepat
• perubahan tubuh yang berhubungan dengan pubertas mungkin tampak
• mampu melakukan aktivitas seperti mencuci dan menjemur pakaian
sendiri
• memasak, menggergaji, mengecat
• menggambar, senang menulis surat atau catatan tertentu
• membaca untuk kesenangan atau tujuan tertentu
• teman sebaya dan orang tua penting
• mulai tertarik dengan lawan jenis
• sangat tertarik pada bacaan, ilmu pengetahuan

Implikasi keperawatan : memberikan waktu dan energi agar anak dapat


mengejar hoby dan aktivitas sekolah. Mengakui dan mendukung prestasi
anak.

61
6. Remaja (12-18/20 tahun)
Konsep diri berubah sesuai dengan perkembangan biologi
Mencoba nilai-nilai yang berlaku
Pertambahan maksimum pada tinggi,berat badan
Stres meningkat terutama saat terjadi konflik
Anak wanita mulai mendapat haid, tampak lebih gemuk
Berbicara lama di telepon, suasana hati berubah-ubah (emosi
labil), kesukaan seksual mulai terlihat
menyesuaikan diri dengan standar kelompok
anak laki-laki lebih menyukai olahraga, anak wanita suka
bicara tentang pakaian, make-up
hubungan anak-orang tua mencapai titik terendah, mulai
melepaskan diri dari orang tua
takut ditolak oleh teman sebaya

62
DETEKSI DINI
PENYIMPANGAN
TUMBUH KEMBANG
ANAK
Adalah kegiatan/pemeriksaan untuk
menemukan penyimpangan tumbuh
kembang secara dini agar lebih
mudah diintervensi
Bila penyimpangan terlambat
dideteksi, maka lebih sulit
diintervensi dan akan berpengaruh
pada tumbuh kembang anak
CARA DETEKSI DINI PENYIMPANGAN
TUMBUH KEMBANG ANAK
PERTUMBUHAN
• Timbang berat badannya (BB)
• Ukur tinggi badan (TB) dan lingkar kepalanya (LK)
• Lihat garis pertambahan BB, TB dan LK pada grafik

PERKEMBANGAN
• KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan)
• TDD (Tes Daya Dengar)
• TDL (Tes Daya Lihat),
• KMME (Mental Emosional)
• CHAT (Autis)
• CONNERS (gangguan pemusatan perhatian & hiperaktif)
DETEKSI DINI PENYIMPANGAN
PERTUMBUHAN

PENGUKURAN ANTROPOMETRI
ANTROPOMETRI

Meliputi :
1)Berat badan
2)Tinggi/panjang badan
3)Lingkar kepala
4)Lingkar dada
5)Lingkar lengan atas
PERALATAN

Timbangan bayi / timbangan anak


Pita ukur (metal yang fleksibel)
Pita LILA (untuk ukur lingkar lengan)
MENIMBANG BERAT BADAN ANAK

Menimbang anak  untuk bayi timbang dengan timbangan


bayi, untuk anak timbang dengan timbangan berdiri.
Sebelum menimbang, periksa lebih dahulu apakah alat sudah
dalam keadaan seimbang (jarum nenunjuk angka nol).
Bayi ditimbang dalam posisi berbaring telentang atau duduk
tanpa baju, sedangkan anak dalam posisi berdiri tanpa
sepatu dengan pakaian minimal.
Sampai umur 1 tahun bayi ditimbang tiap bulan, kemudian tiap
3 bulan sampai umur 3 tahun dan dilanjutkan dengan 2 kali
setahun sampai umur 5 tahun. Di atas 5 tahun,
penimbangan dilakukan setiap tahun, kecuali jika ada
kelainan BB.
MENGUKUR TINGGI BADAN

Bayi ditidurkan telentang tanpa sepatu dan tanpa


topi di atas tempat tidur keras. Usahakan agar
tubuh bayi lurus.
TB diukur dalam posisi berdiri tanpa sepatu dan
telapak kaki dirapatkan, dengan punggung
bersandar pada dinding.
Panjang badan bayi cukup bulan = 50cm
Panjang badan bayi 1 tahun = 1,5 kali panjang
lahir
Panjang badan 4 tahun = 2 kali panjang lahir
Pengukuran Panjang/Tinggi Badan (TB)
MENGUKUR LINGKAR KEPALA
Pada bayi kurang dari 2 tahun lingkar kepala diukur
secara rutin. Pada anak yang lebih besar lingkar kepala
diukur jika didapat kecurigaan pada kepalanya.
Alat ukur yang dipakai adalah pita metal yang fleksibel.
Yang diukur adalah lingkar kepala yang terbesar.
Cara : Letakkan pita melingkari kepala melalui glabela
pada dahi, bagian atas alis mata dan bagian belakang
kepala yang menonjol (protuberansia oksipitalis).
LK lahir = 35 cm
LK 6 bulan = 43,5 cm
LK 1 tahun = Lk lahir + 12 cm
…pengukuran lingkar kepala
…pengukuran lingkar kepala

Pertumbuhan LK
Pertumbuhan LK ABNORMAL
NORMAL
MENGUKUR LINGKAR DADA

Alat pengukur lingkar dada adalah pita metal


yang fleksibel. Pada umumnya hanya diukur
pada bayi usia kurang dari 2 tahun.
Caranya : Letakkan pita mengelilingi dada
melalui putting susu dalam keadaan ekspirasi
maksimum.
Normal lingkar dada pada waktu bayi lebih kecil
dari LK. Kemudian lingkar dada menjadi lebih
besar daripada LK karena dada tumbuh lebih
cepat daripada kepala.
MENGUKUR LILA
• Alat yang dipakai : pita pengukur lingkar
lengan atas.
• Caranya : lingkarkan pita pengukur pada
pertengahan lengan kiri, antara akroion dan
alekranon.
• Pada bayi baru lahir, LILA = 11 cm
• Pada umur 1 tahun, LILA = 16 cm
• Pada umur 5 tahun, LILA = 17 cm
KATEGORI STATUS GIZI
KETEPATAN (AKURASI) KADER DALAM
MENIMBANG (Unicef, 2002)
Akurat
3%

Tidak Akurat
97%
KESALAHAN KADER PENILAIAN STATUS PERTUMBUHAN
(Dit BGM, Sukabumi 2003)
90
81,8
80

70

60

50
% Kader

40

30

20
12,1
10
4,5
1,5
0
Benar semua 1-2 salah 3-4 salah 5-7 salah

Jumlah Kesalahan Penilaian Status Pertumbuhan


DETEKSI DINI PENYIMPANGAN PERKEMBANGAN

1. Tanya perkembangan anak dengan KPSP (Kuesioner


Pra Skrining Perkembangan) mulai umur 3
bulan :
 minimal tiap 3 bln sampai umur 2 thn
 minimal tiap 6 bulan umur 2 - 6 thn.

2. Tanya pendengaran anak dengan TDD (tes daya


dengar) mulai umur 3 bln :
 minimal tiap 3 bln sampai umur 1 thn
 minimal tiap 6 bulan sampai umur 6 thn
3. Tes penglihatan anak dengan TDL (tes daya
lihat) mulai umur 3 tahun tiap 6 bulan.
4. Gangguan perilaku dengan KMME (kuesioner
masalah mental emosional), CHAT (checklist
for autisme in toddler) dan Conners untuk
Gangguan Pemusatan Perhatian dan
Hiperaktifitas
1. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)

 9-10 pertanyaan singkat pada orang-tua / pengasuh,


 tentang kemampuan yang telah dicapai oleh anak
 mulai umur 3 bulan, minimal tiap 3 bulan sampai umur 2 tahun,
minimal tiap 6 bulan sampai umur 6 tahun
 untuk mengetahui perkembangan anak sesuai umurnya atau
terlambat
Alat :
1. Kuesioner (daftar pertanyaan) sesuai umur anak
2. Kertas, pensil,
3. bola karet atau plastik seukuran bola tenis,
4. kerincingan,
5. kubus berukuran sisi 2,5 cm sebanyak 6 buah,
6. benda-benda kecil seperti kismis/potongan biskuit kecil berukuran
0,5-1 cm
LANGKAH-LANGKAH SKRINING
DENGAN KPSP
• Hitung umur anak (tanggal, bulan, tahun).
Lebih 15 hari dibulatkan menjadi 1 bln
• Buka kuesioner sesuai umurnya : 3, 6, 9, 12 bln, dst.
Atau kuesioner yang lebih muda dari umurnya
(kalau datang umur 4 atau 5 bulan gunakan kuesioner
umur 3 bulan dulu)
• Jelaskan tujuan KPSP pada orangtua
Orangtua jangan ragu-ragu atau takut disalahkan
 Tanyakan isi KPSP sesuai urutan
 Atau melaksanakan perintah sesuai KPSP
Interpretasi (penafsiran) KPSP :
 “Ya”, bila orang tua menjawab : anak bisa melakukan
atau pernah atau sering atau kadang-kadang.
 “Tidak”, bila anak belum pernah / tidak pernah / ibu
tidak tahu
 Bila “Ya” berjumlah 9-10, berarti perkembangan anak
sesuai tahap perkembangannya (S)
 Bila “Ya” berjumlah 7-8, berarti meragukan (M)
 Bila “Ya” sama atau kurang dari 6, kemungkinan ada
penyimpangan (P)  rinci jawaban “tidak” pada aspek
perkembangan mana
Bila jawaban KPSP : Ya 9 – 10
Artinya : perkembangan anak sesuai dengan umurnya
(S)
• beri pujian pada ibu
• teruskan pola asuh
• teruskan stimulasi sesuai tahap perkembangan
berikutnya
• Ikutkan anak di Posyandu, BKB, PADU
Bila jawaban KPSP : Ya 7 – 8
Artinya : perkembangan anak meragukan (M)
 Beri dukungan ibu
 Ajarkan ibu cara stimulasi sesuai kelompok umur
 Cari kemungkinan penyakit yang menyebabkan
penyimpangan perkembangan
 Ulangi setelah 2 minggu kemudian dengan KPSP
sesuai umur anak

Jika hasil KPSP ulangan “Ya” tetap 7 - 8, maka


kemungkinan ada penyimpangan (P)
 rujuk ke RS terdekat
Bila jawaban KPSP Ya : 6 atau kurang

Kemungkinan ada penyimpangan


perkembangan (P)
 Segera rujuk ke Rumah Sakit
 Tulis jenis dan jumlah
penyimpangan perkembangan
(mis. gerak kasar, halus, bicara & bahasa,
sosial dan kemandirian)
Test Daya Dengar (TDD)
• Mulai umur 3 bulan
Tiap 3 bulan sampai umur 1 tahun
Tiap 6 bulan umur 1-6 tahun,
• Umur < 24 bln dijawab oleh ibu / pengasuh
• Umur > 24 bln perintah melalui ibu/ pengasuh agar
dikerjakan oleh anak

Alat :
• Daftar pertanyaan : 0-6 bln, 6-9 bln, 9-12 bln, 12-24
bln, 2 – 3 thn, > 3 thn.
• Gambar binatang (ayam,anjing,kucing), manusia
• Mainan (boneka, kubus, sendok, cangkir, bola)
…Test Daya Dengar (TDD)

• Hitung umur anak (tanggal, bulan, tahun).


• Lebih 15 hari dibulatkan menjadi 1 bln
• Pilih daftar pertanyaan yang sesuai kelompok
umurnya
• Jelaskan tujuan TDD pada orangtua
• Orangtua jangan ragu-ragu atau takut disalahkan
• Umur < 24 bln : tanyakan isi TDD
• Umur > 24 bln : laksanakan perintah sesuai TDD
…Tes daya dengar (TDD)
umur < 24 bulan
• Bacakan pertanyaan kepada ibu/pengasuh dengan
lambat, jelas dan nyaring, satu persatu.
• Semua pertanyaan harus dijawab oleh
orangtua/pengasuh.
• Tunggu jawaban dariorangtua/pengasuh
Jawaban “Ya” jika:
• Menurut orangtua, anak dapat melakukan dalam
satu bulan terakhir.
Jawaban “Tidak” jika:
• Menurut orangtua anak tidak pernah, tidak tahu
atau tidak dapat melakukan dalam satu bulan
terakhir.
…Tes daya dengar (TDD)
umur > 24 bulan
Berupa perintah melalui orangtua/pengasuh untuk
dilakukan oleh anak.
Amati kemampuan anak dalam melakukan perintah
orangtua/pengasuh.
Jawaban Ya jika:
Anak dapat melakukan perintah orangtua /
pengasuh.
Jawaban Tidak jika:
Anak tidak dapat /tidak mau melakukan perintah
orangtua/pengasuh.
…Tes daya dengar (TDD)

Interpretasi (penafsiran) Tes Daya


Dengar:
1. Bila ada satu atau lebih jawaban “Tidak”,
kemungkinan anak mengalami gangguan
pendengaran.
2. Catat jumlah ketidakmampuan anak.
Intervensi (tindakan):
• Rujuk ke RS bila tidak dapat ditanggulangi
Tes Daya Lihat (TDL)

• Mulai umur 3 tahun, ulang tiap 6 bulan


• Dikerjakan oleh tenaga kesehatan atau
guru
Alat dan Sarana :
1. Ruangan
2. Dua buah kursi
3. Poster huruf E dan penunjuk
4. Guntingan huruf E
Tes Daya Lihat (TDL)
Cara:
• gantungkan poster 3 m dari anak,
• setinggi mata anak dalam posisi duduk
• latih anak megarahkan kartu E dengan benar ke atas, bawah,
kanan, kiri, sesuai yang ditunjuk pada poster
• Tutup sebelah mata dengan kertas
• Tunjuk huruf E pada poster satu persatu mulai baris 1 -4
• Puji bila anak dapat mencocokkan arah huruf E
• Ulangi pada mata sebelahnya.
Interpretasi (penafsiran)
Bila tdk dapat mencocokkan posisi E s/d baris ketiga
gangguan daya lihat
Intervensi (tindakan) : rujuk
Deteksi Dini Gangguan Perilaku

Bila ada keluhan orangtua atau kecurigaan


petugas / guru / kader (tidak rutin)
1. Dgn kuesioner daftar tilik untuk autisme
(Checklist for autism in toddlers / CHAT) bagi anak
umur 18 bulan s/ 3 tahun.
2. Dgn Kuesioner Masalah Mental Emosional
(KMME) bagi anak 3 - 6 tahun.
3. Dgn kuesioner Abreviated Conner Rating Scale
untuk Gangguan Pemusatan Perhatian dan
Hiperaktifitas (GPPH) bagi anak umur 3 tahun ke
atas.
1. Daftar Tilik Deteksi Dini Autis (CHAT)
• Deteksi dini autis pada umur 18-36 bulan.
• Bila ada keluhan / kecurigaan dari orang tua/ pengasuh / petugas
karena ada 1 (satu) atau lebih
1. Keterlambatan bicara.
2. Gangguan komunikasi/ interaksi sosial.
3. Perilaku yang berulang-ulang.
• Tanyakan dan amati perilaku anak
• 9 pertanyaan untuk ibu/pengasuh (A): ya/ tidak
• 5 perintah bagi anak (B) : ya / tidak
Interpretasi (penafsiran) CHAT
• Risiko tinggi menderita Autis : tidak A5, A7, B2-4  rujuk
• Risiko rendah menderita Autis : tidak A7, B4
• Kemungkinan ggn perkembangan lain : tidak 3 atau lebih A1-4,
A6, A8-9, B1, B5
• Normal
Ringkasan kuesioner Autis (CHAT)
A. Pertanyaan pada orangtua / pengasuh
1. Senang di ayun-ayun, diguncang-guncang
2. Tertarik memperhatikan anak lain
3. Suka memanjat tangga
4. Suka main ciluk-ba, petak umpet
5. Bermain pura-pura membuat minuman
6. Meminta dengan menunjuk
7. Menunjuk benda
8. Bermain dengan benda kecil
9. Memberikan benda utk menunjukkan sesuatu
B. Pengamatan perilaku anak
• Anak memandang mata pemeriksa
• Anak melihat ke benda yang ditunjuk
• Bermain pura-pura membuat minum
• Menunjjuk benda yang disebut
• Menumpuk kubus
2. Kuesioner Masalah Mental Emosional
(KMME)

• Bila ada kecurigaan orangtua / petugas (tidak


rutin) anak umur 3- 6 tahun
• 12 pertanyaan untuk deteksi dini masalah
mental - emosional, tiap 6 bulan
• Tanyakan pada orangtua / pengasuh.
• Catat jawaban “Ya”atau “Tidak”.
• Hitung jumlah jawaban “Ya”.
Interpretasi (penafsiran) KMME
Jawaban Ya > 1 : kemungkinan anak
mengalami masalah mental emosional.
Ringkasan isi kuesioner KMME

1. Sering terlihat marah


2. Menghindar dari teman-teman
3. Perilaku merusak dan menentang lingkungan
4. Takut atau kecemasan berlebihan
5. Konsentrasi buruk / sulit
6. Kebingungan
7. Perubahan pola tidur
8. Perubahan pola makan
9. Sakit kepala, sakit perut, keluhan fisik
10. Putus asa
11. Kemunduran perilaku
12. Perbuatan yang diulang-ulang
Intervensi (tindakan):
1. Bila ditemukan 1atau lebih masalah mental emosional :
• Lakukan konseling pada orang tua menggunakan Buku
Pedoman Pola Asuh yang mendukung perkembangan anak.
• Evaluasi setelah 3 bulan,
• bila tidak ada perubahan rujuk ke Rumah Sakit yang ada
fasilitas tumbuh kembang anak / kesehatan jiwa.
2. Bila ditemukan 2 atau lebih masalah mental emosional, rujuk
anak ke Rumah Sakit.
Dalam surat rujukan harus ditulisakan jumlah dan masalah mental
emosional yang ditemukan.
3. Kuesioner Deteksi dini Gangguan Pemusatan
Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH)
Bila ada keluhan orangtua atau kecurigaan petugas / guru /
kader (tidak rutin) umur > 3 thn
• 10 pertanyaan
• Terjadi di mana saja, kapan saja
• Nilai : 0 (tidak pernah); 1 (kadang-kadang); 2 (sering); 3
(selalu)
Interpretasi (penafsiran)
 Nilai > 13 kemungkinan GPPH
Intervensi :
 Nilai > 13 rujuk RS, tuliskan kelainan yang ada
 < 13 tetapi ragu, periksa ulang 1 bulan lagi
Ringkasan kuesioner deteksi
gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktifitas (gpph)

1. Tidak kenal lelah, aktifitas berlebihan


2. Mudah gembira, impulsif
3. Mengganggu anak lain
4. Gagal selesaikan kegiatan, perhatian singkat
5. Gerakkan anggota badan / kepala terus menerus
6. Kurang perhatian, mudah teralihkan
7. Permintaan harus segera dipenuhi, mudah frustasi
8. Mudah menangis
9. Suasana hati mudah berubah, cepat dan drastis
10. Ledakkan kekesalan, tingkah laku eksplosif dan tak terduga
PENGKAJIAN PERKEMBANGAN
Tujuan ,Mahasiswa diharapkan :
• Memahami komponen pengkajian
perkembangan pada anak
• Mendemonstrasikan pengkajian
perkembangan dengan menggunakan Format
Denver II
• Memahami tugas perkembangan pada anak
usia 2minggu- 6 tahun
Anak :
• Masa pertumbuhan dan perkembangan
• Pertumbuhan -------- Beetambahnya ukuran
fisik, perubahan dalam ukuran
• Perkembangan -------- Kemajuan tingkah laku,
kematangan emosional dan sosial dinilai dari
aktivitas sosial, pendengaran &
Bahasa,motorik kasar dan halus
• Pengkajian perkembangan kompponen
penting kelengkapan pengkajian kesehatan
komprehensif pada anak
DDST :
• Uji skrining perkembangan yang paling luas
digunakan
• Dipublikasikan pertama tahun 1967 direvisi tahun
1981 DDST-R dipakai di 15 negara berbeda.Uji ini
dikenal dengan nama Denver II
• Penilaian pada 4 domain perkembangan yaitu pribadi
sosial; penyesuaian motorik halus,bahasa dan
motorik kasar
• Digunakan untuk anak sejak lahir ( 2 minggu)
samapai 6 tahun, waktu 15-20 menit
DDST-R Atau Denver II:
• Bukan untuk test IQ
• Bukan test diagnostik
• Tidak meramalkan kemampuan anak di masa depan
• Untuk mendeteksi kemampuan di bawah normal
dibanding usianya
• Tidak menjelaskan mengapa keterlambatan terjadi
• Pengkajian perkembangan yang sistematis
Tujuan/manfaat ( Wholey & Wong 1995) :

• Mendapatkan masalah/deteksi dini


perkembangan
• Menilai dan memantau perkembangan anak
sesuai dengan usia (0-6 tahun)
• Identifikasi perhatian oran tua dan anak
tentang perkembangan
• Antisipasi bagi Orangtua
• Mengajarkan tentang perilaku yang tepat
sesuai usia anak
Alat Yang Digunakan :
• Bola Wool merah/sulaman
• Botol bening dengan mulut lebar (5/8 inch)
• Kismis/permen
• Balok kayu berwarna 8-10 buah
• Lonceng kecil
• Bola tenis
• Pensil warna dan kertas
• Boneka dan dot kecil
• dll
Faktor-faktor yang mempengaruhi
penampilan anak saat dilakukan tes :
• Fatique; penyakit; rasa takut;hospitalisasi;
berpisah dari ortu; ketidakinginan anak untuk
melakukan aktivitas yang diminta ( tidak
mood)
• Retardasi mental tidak terdiagnosa
• Kehilangan pendengaran;
penglihatan;kerusakan SSP; pola keluarga dll
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum
pelaksanaan/implementasi tes:
• Rencanakan uji secara terencana, dengan
melengkapi alat-alat dan format yang akan
digunkaan dll
• Rencanakan test setelah anak istirahat dan
tidak dalam keadaan lapar/nyeri
PelaksanaanUji Denver II ( Margaglio T,1991)
:
• Tahap Pengkajian :
- Kaji pengetahuan klg/anak mengenai Denver II
- Dapatkan datariwayat kesehatan ( kesehatan ibu
sebelum dan selama kehamilan; riwayat kelahiran
dan keadaan bayi baru lahir; adanya masalah
kesehatan spt.kehilangan penglihatan pendengaran
atau gangguan neurologi; kesehatan saat ini spt
kelelahan,sakit, lapar,takut, dlll)
- Kaji pengetahuan tentang tumbang normal
dan riwayat sosial
- Tentukan / kaji ulang usia kronologis anak
Cara menghitung Usia Kronologis Anak:

• Contoh Kasus :
Fauzi,di bawa ibunya ke poli tumbang RSHS
pada tanggal 25 September 2002. Tanggal
lahir Fauzi 5 Mei 2001. Hitunglah umur Fauzi
dan gambar garis umurnya
Jawaban Kasus :
Tahun Bulan Hari

Tgl.test 2002 9 25
Tgl.lahir 2001 5 5

Umur 1 4 20
Contoh Kasus II :
• Denies dibawa ibunya ke poli tumbang RSHS
tanggal 25 September 2002. Tanggal lahir
Denies 30 Desember 2000. Hitunglah umur
Denies dan buat garis umurnya
Jawaban Kasus II:
Tahun Bulan Hari

Tgl.test 2002 9 25
Tgl.lahir 2000 12 30

Umur 1 8 25
Contoh Kasus III :
Nia dibawa ibunya ke poli Tumbang RSHS pada
tanggal 25 Oktober 2000 tanggal lahirnya 11
Nopember 1998. Nia lahir belum waktunya 4
minggu. Hitunglah umur Nia dan penyesuaian
prematurnya !
Jawaban Kasus III:
Tahun Bulan Hari

Tgl.test 2000 10 25
Tgl.lahir 1998 11 11
Umur 1 11 14
Prematur 1 0

Umur penyesuaian1 10 14
Perhatian !!!!
• Penyesuaian prematuritas dilakukan pada
anak yang lahirnya maju lebih dari 2 minggu
sebelum HPL
• Penyesuaian prematuritas tidak dilakukan
setelah anak berusia 2 tahun
Tahap Pelaksanaan :
• Jelaskan prosedur pada anak dan keluarga
• Informasikan pada ortu bahwa hasil akan
dijelaskan setelah kegiatan selesai
• Lakukan test sebagai permainan dan dorong
anak untuk berpartisipasi
• Lakukan test dengan cepat dan tampilkan
hanya satu permainan secara berurutan
Cara memulai pengkajian :
1. Buatlah garis lurus dari atas sampai bawah sesuai
usia anak pada lembar DDST-R atau Denver II
2. Ujilah semua item dengan cara :
- Pertama pada tiap uji 3 item yang berada di
sebelah kiri garis umur tanpa menyentuh garis usia
- Kedua uji item yang berpotong pada garis usia
- Ketiga item sebelah kanan tanpa menyentuh garis
usiasampai anak gagal
Tanda Item Penilaian :
• F = F (Fail/gagal)
• M = R ( Refusal/Menolak)
• P = P ( Pass/Lewat)
• No = No Oppotunity
Gagal ( F) :
• Apabila anak tidak dapat melakukan uji coba
dengan baik
• Ibu atau pengasuh memberi laporan bahwa
anak tidak dapat melakukan tugas dengan
baik
Menolak ( R ) :
• Anak menolak untuk melakukan uji coba ----
( Lelah,menangis,sakit,ngantuk dll)

Lewat (P) :
- Apabila anak dapat melakukan uji coba degan
baik
- Ibu atau pengasuh memberi laporan tepat atau
dapat dipercaya bahwa anak dapat melakukan
dengan baik
NO Opportunity (No) :
• Apabila anak tidak mempunyai kesempatan
untuk melakukan uji coba karena ada
hambatan
Interpretasi Penilaian :
• Advanced
• Ok/Berhasil
• Caution
• Delay
ADVANCED :
• Apabila anak dapat melaksanakan tugas pada
item di sebelah kanan garis umur
• Lulus kurang dari 25 % anak yang lebih tua
dari usia tersebut
ADVANCED :

P
Normal :
• Apabila anak gagal/menolak tugas pada item
di sebelah kanan garis umur]
• Apabila anak llus, gagal / menolak tugas pada
item di mana garis umur berada di antara
25%-75% ( Warna putih)
Normal :

M
CAUTION :
• Apabila anak gagal atau menolak tugas pada
item di mana garis umur berada di antara 75%
- 90 % ( Warna Hijau)
CAUTION :

F
DELAY :
• Apabila anak gagal atau menolak ntugas pada
item yang berada di sebelah kiri garis umur
• Delay Menjadi perhatian, penolakan pada satu
item dapat menjadi alasan delay
DELAY :

M
INTERPRETASI HASIL TEST ( 4 SEKTOR ) :

• NORMAL :
1. Bila tidak ada delay
2. Paling banyak satu caution
3. Lakukan ulangan pemeriksaan berikutnya
SUSPECT :
• Bila didapatkan 2 atau lebih caution atau bila
didapatkan 1 atau lebih delay
• Lakukan uji ulang dalam 1-2 minggu -------
untuk menghilangkan faktor sesaat (
Takut,sakit,lelah,tidak nyaman dlll)
UNTESTABLE :
• Bila ada skor menolak satu atau lebih item di
sebelah kiri garis umur
• Bila menolak satu item pada area 75-90% (
Warna hijau pada garis usia)
Tahap Evaluasi /Terminasi :
• Partisipasi anak
• Kemampuan ortu untuk menjelaskan kembali
hasil interpretasi test
• Kemampuan klg.untuk menjelaskan aktivitas
yang dilakukan dalam upaya optimalisasi
tumbang
• Kontrak untuk pertemuan berikutnya
Tahap Dokumentasi :
• Dokumentasikan kegiatan dan hasil evaluasi

CATATAN :
Keputusan hasil penilaian perkembangan tidak hanya
hasil dari test Denver II tapi juga mempertimbangkan
riwayat kesehatan anak, status kesehatan secara
umum, sosial budaya dan emosi serta diagnosis
penyerta yang lain
KASUS :
Bayi sri umur 9 bulan dibawa ibunya karena dianggap
perkembangannya tidak seperti kakanya. Ners
Jumanis melakukan pengkajian perkembangan
dengan mengguakan Format Denver didapatkan data
:
- Bayi Sri sudah dapat mengamati tangannya dan
berusaha untuk mencapai mainan yang diberikan
padanya, belum dapat makan biskuit sendiri karena
tidak ada stimulasi, dapat melakukan daag-daag
dengan tangan
• Bayi Sri dapat mencari benang, menggaruk manik-
manik,memindahkan kubus dengan tangannya,
tetapi menolak ntuk mengambil 2 kubus
• Bayi Sri sudah mengoceh, belum dapat mengucapkan
mengucapaan apa/mama secara spesifik
• Pengkajian motorik kasar : Bayi Sri sudah dapat
bangkit dengan kepala tegak,duduk tanpa bantuan ,
serta berdiri dengan bantuan, tetapi setelah
didudukan tidak dapat bangkit untuk berdiri
Selamat belajar

156

Anda mungkin juga menyukai