Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak
Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak
Ns. Mariyam,
M.Kep.Sp.Kep.An
1
My Name Is Today
Banyak hal yang kita perlukan tapi itu semua bisa menunggu
Sedangkan kebutuhan anak-anak tidak bisa menunggu
2
“Anak bukanlah miniatur orang
dewasa tetapi mereka adalah
makhluk kecil yang diyakini memiliki
potensi diri untuk berkembang.”
3
Tujuan Pembelajaran:
TIK: Mahasiswa mampu memahami pertumbuhan dan
perkembangan anak
TIU:
Menjelaskan dasar-dasar pertumbuhan dan perkembangan.
Menyebutkan pertumbuhan biologis dan perkembangan fisik
Menjelaskan perubahan fisiologis
Perkembangan faktor- fakor yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan pada anak
Menyebutkan pola pertumbuhan dan perkembangan
Menyebutkan teori tumbuh kembang
Menyebutkan tumbuh kembang anak sesuai tahapan usia.
4
Pengertian:
Pertumbuhan
peningkatan jumlah dan ukuran sel pada saat
membelah diri dan mensintesis protein baru:
menghasilkan peningkatan ukuran dan berat seluruh
atau sebagian bagian sel.
Perkembangan
Bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat
dicapai melalui tumbuh, kematangan dan belajar.
5
6
POLA TUMBUH KEMBANG
• Kecenderungan Arah
– Sefalocaudal (kepala ke kaki)
– Proksimaodistal (dekat ke jauh)
– Deferensiasi
• Kecenderungan urutan (merangkak-merambat-
berdiri-berjalan)
7
• Sefalocaudal
– Kepala yg merupakan ujung dari organisme
berkembang terlebih dahulu, sedangkan ujung
bawah lebih kecil dan sederhana dan terbentuk di
akhir periode
– Bayi memperoleh kontrol kepala sebelum
memperoleh kontrol struktur batang tubuh dan
ekstremitas, menegakkan punggung dulu sebelum
berdiri, menggunakan mata sebelum tangan,
mampu mengontrol tangan sebelum kaki
8
• Proksimodistal (dekat ke jauh)
– Kontrol bahu berkembang lebih dulu dari kontrol
tangan
• Diferensiasi
– Perkembangan dari tahap operasional sederhana
ke aktivitas dan fungsi yang lebih kompleks
9
Pertumbuhan biologis dan
perkembangan fisik
• Rata-rata berat badan bayi baru lahir: 3175-
3400 gram
• BB Usia 4-7 bulan=BBLx2
• BB 1 tahun= BBLx3
• BB 2 tahun= BBLx4
10
Faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan:
Faktor dalam (internal) :
11
• Genetik.
Genetik adalah bawaan anak yaitu potensi
anak yang akan menjadi ciri khasnya. Ada
beberapa kelainan genetik yang berpengaruh
pada tumbuh kembang anak seperti kerdil.
• Kelainan kromosom.
Kelainan kromosom umumnya disertai dengan
kegagalan pertumbuhan seperti pada
sindroma Down
12
Faktor luar (eksternal):
Faktor Prenatal
a. Gizi
Nutrisi ibu hamil terutama dalam trimester akhir kehamilan akan
mempengaruhi pertumbuhan janin.
b. Mekanis
Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan kongenital seperti club
foot.
c. Toksin/zat kimia
Beberapa obat-obatan seperti Aminopterin, Thalidomid dapat menyebabkan
kelainan kongenital seperti palatoskisis.
d. Endokrin
Diabetes melitus dapat menyebabkan makrosomia, kardiomegali, hiperplasia
adrenal.
e. Radiasi
Paparan radium dan sinar Rontgen dapat mengakibatkan kelainan pada janin
seperti mikrosefali, spina bifida, retardasi
mental dan deformitas anggota gerak, kelainan kongential mata, kelainan jantung.
13
f. Infeksi
Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH (Toksoplasma,
Rubella, Sitomegalo virus, Herpes simpleks)
dapat menyebabkan kelainan pada janin: katarak, bisu tuli, mikrosefali,
retardasi mental dan kelainan jantung kongenital.
g. Kelainan imunologi
Eritobaltosis fetalis timbul atas dasar perbedaan golongan darah antara
janin dan ibu sehingga ibu membentuk antibodi terhadap sel darah merah
janin, kemudian melalui plasenta masuk dalam peredaran darah janin dan
akan menyebabkan hemolisis yang selanjutnya mengakibatkan
hiperbilirubinemia dan Kern icterus yang akan menyebabkan kerusakan
jaringan otak.
h. Anoksia embrio
Anoksia embrio yang disebabkan oleh gangguan fungsi plasenta
menyebabkan pertumbuhan terganggu.
i. Psikologi ibu
Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan salah/kekerasan mental pada
ibu hamil dan lain-lain.
14
Faktor Persalinan
• Komplikasi persalinan pada bayi seperti
trauma kepala, asfiksia dapat menyebabkan
kerusakan jaringan otak.
15
Faktor Pascasalin:
Gizi
Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang adekuat.
Penyakit kronis/ kelainan kongenital
Tuberkulosis, anemia, kelainan jantung bawaan mengakibatkan retardasi
pertumbuhan jasmani.
Lingkungan fisis dan kimia.
Lingkungan sering disebut melieu adalah tempat anak tersebut hidup yang
berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar
anak (provider). Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya sinar
matahari, paparan sinar radioaktif, zat kimia
tertentu (Pb, Mercuri, rokok, dll) mempunyai dampak yang negatif
terhadap pertumbuhan anak.
Psikologis
Hubungan anak dengan orang sekitarnya. Seorang anak yang tidak
dikehendaki oleh orang tuanya atau anak yang
selalu merasa tertekan, akan mengalami hambatan di dalam
pertumbuhan dan perkembangannya.
16
Endokrin
Gangguan hormon, misalnya pada penyakit hipotiroid akan menyebabkan
anak mengalami hambatan pertumbuhan.
Sosio-ekonomi
Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan, kesehatan
lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan, akan
menghambat pertumbuhan anak.
Lingkungan pengasuhan
Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu-anak sangat mempengaruhi
tumbuh kembang anak.
Stimulasi
Perkembangan memerlukan rangsangan/stimulasi khususnya dalam
keluarga, misalnya penyediaan alat mainan, sosialisasi anak, keterlibatan
ibu dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak.
Obat-obatan
Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghambat pertumbuhan,
demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang terhadap susunan
saraf yang menyebabkan terhambatnya produksi hormon pertumbuhan.
17
TEORI TUMBUH KEMBANG
18
Teori Psikososial (Erick Erikson)
a. Trust vs mistrust -- bayi (lahir – 12 bulan)
Hal pertama dan terpenting bagi perkembangan
kepribadian yang sehat adalah rasa percaya
Konsisten dan penuh kasih sayang dari orang yang
merawat anak merupakan hal terpenting membentuk
rasa percaya
Rasa tidak percaya terjadi jika kebutuhan dasar tidak
dipenuhi secara konsisten atau adekuat
19
b. Otonomi vs ragu-ragu dan malu (autonomy vs
shame & doubt) -- todler (1-3 tahun)
Perkembangan otonomi dengan peningkatan
kemampuan anak untuk mengendalikan tubuh
mereka
Anak ingin melakukan hal-hal untuk dirinya sendiri,
menggunakan kemampuan motorik yg baru saja
diperoleh, berjalan, memanjat, mamanipulasi serta
menggunakan kekuatan mental anak dalam melilih
dan membuat keputusan
Perasaan negatif (ragu) muncul ketika anak-anak
diremehkan
20
c. Inisiatifvs merasa bersalah (initiative vs guilt) -- pra
sekolah ( 3-6 tahun)
• Ciri tahap ini anak penuh semangat, berani berupaya,
imajinasi kuat
• Anak-anak mengeksplorasi dunia fisik dengan semua
indra dan kekuatan mereka
• Anak kadang2 memiliki tujuan atau melakukan
aktivitas yang bertentangan dengan yang dimiliki
orang tua, dan dibuat bahwa aktifitas atau imajinasi
mereka merupakan hal yang buruk sehingga
menimbulkan rasa bersalah.
• Hasil akhir: arahan dan tujuan
21
• D. industri Vs Inferioritas (6 sampai 12 tahun)
– anak mulai terlibat dalam tugas dan aktivitas yang
dapat mereka lakukan sampai selesai
– Anak belajar berkompetisi dan bekerja sama
dengan orang lain dan mempelajari aturan2
– Rasa ketidakadekuatan (inferioritas) dapat terjadi
ketika terlalu banyak yang diharapkan dari mereka
atau jika mereka percaya bahwa mereka tidak
dapat memenuhi standar yang ditetapkan orang
lain untuk mereka
22
e. Identitas vs bingung peran (identity vs role confusion)
-- remaja (12 - 18 tahun)
23
TEORI PERKEMBANGAN PSIKOSEXUAL (FREUD)
24
b.Tahap anal-muskular (usia 1-3 tahun / toddler)
25
c. Tahap falik (3-6 tahun / pra sekolah)
Karakteristik :
Organ genital menjadi area tubuh yang menarik dan sensitif
Anak mengetahui perbedaan jenis kelamin dan menjadi ingin
tahu tentang perbedaan itu
Dapat mengalami kompleks Oedipus atau kompleks Elektra
Hambatan pada tahap ini dapat menyebabkan kesulitan
dalam indentitas seksual dan bermasalah dengan otoritas,
ekspresi malu, dan takut.
26
d. Tahap latent (6-12 tahun / masa sekolah)
Karakteristik :
energi fisik dan psikis diarahkan pada mendapatkan
pengetahuan dan bermain
27
Teori Perkembangan Intelektual (Jeane
Piage)
a. Tahap sensorimotorik (0- 2 th)
b. Tahap Preoperasional (2- 7 th)
c. Tahap Kongkrit operasioanal (7 – 11 th)
d. Tahap format operation (11- mati)
28
a. Tahap Sensorimotorik (0-2 th)
• Anak menggunakan sistem penginderaan,
sistem motorik dan benda- benda untuk
mengenal lingkungannya.
• Bayi tidak hanya menerima ragsang secara
pasif tetapi juga memberi jawaban terhadap
rangsangan tersebut misal dengan tersenyum
bila senang.
29
Tahap Preoperasional (2- 7 th)
• Anak mampu menggunakansimbol- simbol
yaitu menggunakan kata- kata, mengingat
masa lalu, sekarang dan yang akan terjadi.
30
Tahap konkrit operasional (7-11th)
• Anak mampu berfikir logis dan terarah,
mengelompokkan fakta- fakta serta anak telah
mampu berfikir dari sudut pandang orang lain,
anak dapat berfikir abstrak dan mengatasi
persoalan secara nyata dan sistematis, anak
dapat menghitung walaupun susunan benda
dirubah dan jumlahnya tetap sama.
31
Tahap format operation (11- mati)
• Anak mengembangkan kemampuan untuk
berfikir abstrak dan hipotesis, kemampuan
berfikir sistematis dan memecahkan
persoalan.
32
PERAN BERMAIN DALAM
PERKEMBANGAN
• Bermain adalah pekerjaan anak
• Melalui bermain anak belajar apa yang tidak
diajarkan oleh orang lain kepadanya
33
KLASIFIKASI BERMAIN
MENURUT ISINYA
• Social Affective Play
Anak memberi respon terhadap
stimulus yang diberikan oleh lingkungan
kepadanya dalam bentuk permainan.
Misal : orang tua memanjakan, anak
tertawa senang.
• Sense of Plessure Play
Anak memperoleh kesenangan dari
suatu obyek yang ada di sekitarnya.
Misal : bermain pasir atau air.
34
• Skill Play
Permainan yang memberi kesempatan
anak untuk memperoleh keterampilan
tertentu dan anak akan melakukan
berulang-ulang.
Misal : mengendarai sepeda.
• Dramatic Play / Role Play
Anak berfantasi menjalankan peran
tertentu, misal menjadi perawat,
menjadi ibu ; merupakan bentuk
permainan yang paling dominan pada
anak usia prasekolah.
35
KLASIFIKASI BERMAIN MENURUT
KARAKTERISTIK SOSIAL
• Solitary Play
Anak bermain sendiri dengan alat permainan
yang berbeda dengan temannya dalam satu
tempat yang sama. Kesenangan berpusat pada
kegiatan mereka sendiri. Biasanya dilakukan oleh
anak usia Toddler.
• Parallel Play
Sekelompok anak bermain dengan jenis mainan
yang sama tetapi tidak ada interaksi diantara
mereka.
36
• Assosiative Play
Anak bermain dengan permainan yang
sama tapi belum terorganisir dengan baik,
belum ada pembagian tugas, belum ada
tujuan bersama yang akan dicapai.
• Cooperative Play
Anak bermain dengan jenis permainan
yang sama, sudah terorganisir dengan
baik, ada pembagian tugas, mereka
berdiskusi untuk mencapai tujuan
tertentu/menghasilkan
sesuatu/memerankan situasi tertentu.
37
FUNGSI BERMAIN
• PERKEMBANGAN SENSORI MOTORIK
1. Bermain aktif penting untuk perkembangan otot &
sebagai sarana melepaskan kelebihan energi
2. Bayi meningkatkan keterampilan dengan stimulasi
taktil, auditori, visual, dan kinestetik.
3. Toddler & preschool meningkatkan gerak badan &
mengeksplorasi benda dalam sebuah ruang atau
tempat
4. Anak yang lebih besar memodifikasi gerakan
menjadi sebuah aktivitas yang lebih kompleks dan
terkoordinasi, misalnya : balap lari, naik sepeda,
games.
38
PERKEMBANGAN INTELEKTUAL/KOGNITIF
1. Anak belajar warna, ketajaman, ukuran,
tekstur, dan kegunaan objek.
2. Anak belajar tentang sejumlah benda
dan bagaimana menggunakannya ;
belajar menghubungkan kata dengan
obyek ; mengembangkan pemahaman
konsep abstrak & hubungan, misal :
naik, turun, di bawah, di atas
3. Belajar keterampilan pemecahan
masalah puzzle dan games
4. Mengembangkan keterampilan bahasa
buku, cerita
39
SOSIALISASI
1. Selama bermain, anak belajar untuk
mengembangkan hubungan sosial dan
menyelesaikan masalah
2. Anak belajar “take” & “give”
3. Belajar peran sesuai dengan jenis kelamin
4. Mengembangkan nilai moral dan etik
5. Belajar yang benar dari yang salah, standar
masyarakat, dan bertanggung jawab terhadap
perilaku yang mereka lakukan.
40
• KREATIVITAS
1. Anak dapat bereksperimen dan menguji
coba ide
2. Pemikiran kreatif distimulasi dengan
mendengarkan ide dari orang lain
3. Anak merasa puas dengan menciptakan
sesuatu yang berbeda merea
mentransfer hobi & kreativitas ke dalam
dunia bermain
41
KESADARAN DIRI
1. Meningkatkan kemampuan untuk mengatur
perilaku mereka sendiri & membandingkan
kemampuan mereka dengan orang lain.
2. Menguji kemampuan mereka untuk mencoba
bermacam-macam peran
3. Belajar tentang akibat perilakunya bagi orang
lain
NILAI MORAL
1. Anak belajar untuk bertoleransi
2. Anak belajar untuk mengontrol diri
42
NILAI TERAPETIK
1. Bermain sebagai sarana untuk melepaskan
ketegangan dan stress karena lingkungan
2. Anak mengekspresikan emosi dan perasaan
tidak puas
3. Anak dapat mengkomunikasikan kebutuhan,
ketakutan, dan keinginan yang tidak mampu
mereka ekspresikan dengan keterbatasan
keterampilan bahasa mereka.
43
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
BERMAIN
Tahap Perkembangan
Status Kesehatan
Jenis Kelamin
Lingkungan
Alat bermain cocok / tidak
44
KARATERISTIK BERMAIN SESUAI TAHAP
PERKEMBANGAN
BAYI
rangsang visual : permainan warna-warni (kertas, bola,
lampion, dll)
rangsang audio : krincingan, lagu, memanggil nama bayi
taktil : mengenalkan dengan rasa dingin, hangat, halus,
kasar
gerak/kinetik : menggunakan mainan yg bisa
ditarik/didorong (misal : mobil-mobilan)
TODDLER
Anak mulai menyenangi musik/bernyanyi, memanjat, naik
turun tangga.
45
PRESCHOOL
Anak senang main sepeda, karakteristik
bermain assosiative play, dramatic play, &
skill play.
SCHOOL AGE
Jenis permainan cooperative play, misal :
monopoli.
ADOLESCENT
Bermain sepakbola, badminton, voly
46
TUMBUH KEMBANG SESUAI USIA
1. Neonatus (lahir – 28 hari)
48
Bayi usia 3-6 bulan :
49
Bayi 6-9 bulan :
duduk tanpa dibantu
tengkurap dan berbalik sendiri
merangkak meraih benda atau mendekati seseorang
memindahkan benda dari satu tangan ke tangan
yang lain
memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari
telunjuk
bergembira dengan melempar benda-benda
mengeluarkan kata-kata tanpa arti
mengenal muka anggota keluarga dan takut pada
orang lain
mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan
50
Bayi 9-12 bulan :
52
Anak usia 18-24 bulan :
53
Anak usia 2-3 tahun :
anak belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu kaki
membuat jembatan dengan 3 kotak
mampu menyusun kalimat
mempergunakan kata-kata saya
Bertanya
mengerti kata-kata yang ditujukan kepadanya
menggambar lingkaran
bermain dengan anak lain
menyadari adanya lingkungan lain di luar keluarganya
54
4. Pre sekolah (3-6 tahun)
Dunia pre sekolah berkembang. Selama bermain, anak mencoba
pengalaman baru dan peran sosial. Pertumbuhan fisik lebih lambat.
Anak usia 3-4 tahun:
berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga
berjalan pada jari kaki
belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri
menggambar garis silang
menggambar orang (hanya kepala dan badan)
mengenal 2 atau 3 warna
bicara dengan baik
bertanya bagaimana anak dilahirkan
mendengarkan cerita-cerita
bermain dengan anak lain
menunjukkan rasa sayang kepada saudara-saudaranya
dapat melaksanakan tugas-tugas sederhana.
55
Anak usia 4-5 tahun :
56
Anak usia 6 tahun:
• ketangkasan meningkat
• melompat tali
• bermain sepeda
• menguraikan objek-objek dengan gambar
• mengetahui kanan dan kiri
• memperlihatkan tempertantrum
• mungkin menentang dan tidak sopan
57
Anak usia 6 tahun:
• ketangkasan meningkat
• melompat tali
• bermain sepeda
• menguraikan objek-objek dengan gambar
• mengetahui kanan dan kiri
• memperlihatkan tempertantrum
• mungkin menentang dan tidak sopan
58
5. Usia sekolah (6-12 tahun)
Kelompok teman sebaya mempengaruhi perilaku anak.
Perkembangan fisik, kognitif dan sosial meningkat. Anak
meningkatkan kemampuan komunikasi.
Anak usia 6-7 tahun :
membaca seperti mesin
mengulangi tiga angka mengurut ke belakang
membaca waktu untuk seperempat jam
anak wanita bermain dengan wanita
anak laki-laki bermain dengan laki-laki
cemas terhadap kegagalan
kadang malu atau sedih
peningkatan minat pada bidang spiritual
59
Anak usia 8-9 tahun:
kecepatan dan kehalusan aktivitas motorik meningkat
menggunakan alat-alat seperti palu
peralatan rumah tangga
ketrampilan lebih individual
ingin terlibat dalam segala sesuatu
menyukai kelompok dan mode
mencari teman secara aktif
60
Anak usia 10-12 tahun:
61
6. Remaja (12-18/20 tahun)
Konsep diri berubah sesuai dengan perkembangan biologi
Mencoba nilai-nilai yang berlaku
Pertambahan maksimum pada tinggi,berat badan
Stres meningkat terutama saat terjadi konflik
Anak wanita mulai mendapat haid, tampak lebih gemuk
Berbicara lama di telepon, suasana hati berubah-ubah (emosi
labil), kesukaan seksual mulai terlihat
menyesuaikan diri dengan standar kelompok
anak laki-laki lebih menyukai olahraga, anak wanita suka
bicara tentang pakaian, make-up
hubungan anak-orang tua mencapai titik terendah, mulai
melepaskan diri dari orang tua
takut ditolak oleh teman sebaya
62
DETEKSI DINI
PENYIMPANGAN
TUMBUH KEMBANG
ANAK
Adalah kegiatan/pemeriksaan untuk
menemukan penyimpangan tumbuh
kembang secara dini agar lebih
mudah diintervensi
Bila penyimpangan terlambat
dideteksi, maka lebih sulit
diintervensi dan akan berpengaruh
pada tumbuh kembang anak
CARA DETEKSI DINI PENYIMPANGAN
TUMBUH KEMBANG ANAK
PERTUMBUHAN
• Timbang berat badannya (BB)
• Ukur tinggi badan (TB) dan lingkar kepalanya (LK)
• Lihat garis pertambahan BB, TB dan LK pada grafik
PERKEMBANGAN
• KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan)
• TDD (Tes Daya Dengar)
• TDL (Tes Daya Lihat),
• KMME (Mental Emosional)
• CHAT (Autis)
• CONNERS (gangguan pemusatan perhatian & hiperaktif)
DETEKSI DINI PENYIMPANGAN
PERTUMBUHAN
PENGUKURAN ANTROPOMETRI
ANTROPOMETRI
Meliputi :
1)Berat badan
2)Tinggi/panjang badan
3)Lingkar kepala
4)Lingkar dada
5)Lingkar lengan atas
PERALATAN
Pertumbuhan LK
Pertumbuhan LK ABNORMAL
NORMAL
MENGUKUR LINGKAR DADA
Tidak Akurat
97%
KESALAHAN KADER PENILAIAN STATUS PERTUMBUHAN
(Dit BGM, Sukabumi 2003)
90
81,8
80
70
60
50
% Kader
40
30
20
12,1
10
4,5
1,5
0
Benar semua 1-2 salah 3-4 salah 5-7 salah
Alat :
• Daftar pertanyaan : 0-6 bln, 6-9 bln, 9-12 bln, 12-24
bln, 2 – 3 thn, > 3 thn.
• Gambar binatang (ayam,anjing,kucing), manusia
• Mainan (boneka, kubus, sendok, cangkir, bola)
…Test Daya Dengar (TDD)
• Contoh Kasus :
Fauzi,di bawa ibunya ke poli tumbang RSHS
pada tanggal 25 September 2002. Tanggal
lahir Fauzi 5 Mei 2001. Hitunglah umur Fauzi
dan gambar garis umurnya
Jawaban Kasus :
Tahun Bulan Hari
Tgl.test 2002 9 25
Tgl.lahir 2001 5 5
Umur 1 4 20
Contoh Kasus II :
• Denies dibawa ibunya ke poli tumbang RSHS
tanggal 25 September 2002. Tanggal lahir
Denies 30 Desember 2000. Hitunglah umur
Denies dan buat garis umurnya
Jawaban Kasus II:
Tahun Bulan Hari
Tgl.test 2002 9 25
Tgl.lahir 2000 12 30
Umur 1 8 25
Contoh Kasus III :
Nia dibawa ibunya ke poli Tumbang RSHS pada
tanggal 25 Oktober 2000 tanggal lahirnya 11
Nopember 1998. Nia lahir belum waktunya 4
minggu. Hitunglah umur Nia dan penyesuaian
prematurnya !
Jawaban Kasus III:
Tahun Bulan Hari
Tgl.test 2000 10 25
Tgl.lahir 1998 11 11
Umur 1 11 14
Prematur 1 0
Umur penyesuaian1 10 14
Perhatian !!!!
• Penyesuaian prematuritas dilakukan pada
anak yang lahirnya maju lebih dari 2 minggu
sebelum HPL
• Penyesuaian prematuritas tidak dilakukan
setelah anak berusia 2 tahun
Tahap Pelaksanaan :
• Jelaskan prosedur pada anak dan keluarga
• Informasikan pada ortu bahwa hasil akan
dijelaskan setelah kegiatan selesai
• Lakukan test sebagai permainan dan dorong
anak untuk berpartisipasi
• Lakukan test dengan cepat dan tampilkan
hanya satu permainan secara berurutan
Cara memulai pengkajian :
1. Buatlah garis lurus dari atas sampai bawah sesuai
usia anak pada lembar DDST-R atau Denver II
2. Ujilah semua item dengan cara :
- Pertama pada tiap uji 3 item yang berada di
sebelah kiri garis umur tanpa menyentuh garis usia
- Kedua uji item yang berpotong pada garis usia
- Ketiga item sebelah kanan tanpa menyentuh garis
usiasampai anak gagal
Tanda Item Penilaian :
• F = F (Fail/gagal)
• M = R ( Refusal/Menolak)
• P = P ( Pass/Lewat)
• No = No Oppotunity
Gagal ( F) :
• Apabila anak tidak dapat melakukan uji coba
dengan baik
• Ibu atau pengasuh memberi laporan bahwa
anak tidak dapat melakukan tugas dengan
baik
Menolak ( R ) :
• Anak menolak untuk melakukan uji coba ----
( Lelah,menangis,sakit,ngantuk dll)
Lewat (P) :
- Apabila anak dapat melakukan uji coba degan
baik
- Ibu atau pengasuh memberi laporan tepat atau
dapat dipercaya bahwa anak dapat melakukan
dengan baik
NO Opportunity (No) :
• Apabila anak tidak mempunyai kesempatan
untuk melakukan uji coba karena ada
hambatan
Interpretasi Penilaian :
• Advanced
• Ok/Berhasil
• Caution
• Delay
ADVANCED :
• Apabila anak dapat melaksanakan tugas pada
item di sebelah kanan garis umur
• Lulus kurang dari 25 % anak yang lebih tua
dari usia tersebut
ADVANCED :
P
Normal :
• Apabila anak gagal/menolak tugas pada item
di sebelah kanan garis umur]
• Apabila anak llus, gagal / menolak tugas pada
item di mana garis umur berada di antara
25%-75% ( Warna putih)
Normal :
M
CAUTION :
• Apabila anak gagal atau menolak tugas pada
item di mana garis umur berada di antara 75%
- 90 % ( Warna Hijau)
CAUTION :
F
DELAY :
• Apabila anak gagal atau menolak ntugas pada
item yang berada di sebelah kiri garis umur
• Delay Menjadi perhatian, penolakan pada satu
item dapat menjadi alasan delay
DELAY :
M
INTERPRETASI HASIL TEST ( 4 SEKTOR ) :
• NORMAL :
1. Bila tidak ada delay
2. Paling banyak satu caution
3. Lakukan ulangan pemeriksaan berikutnya
SUSPECT :
• Bila didapatkan 2 atau lebih caution atau bila
didapatkan 1 atau lebih delay
• Lakukan uji ulang dalam 1-2 minggu -------
untuk menghilangkan faktor sesaat (
Takut,sakit,lelah,tidak nyaman dlll)
UNTESTABLE :
• Bila ada skor menolak satu atau lebih item di
sebelah kiri garis umur
• Bila menolak satu item pada area 75-90% (
Warna hijau pada garis usia)
Tahap Evaluasi /Terminasi :
• Partisipasi anak
• Kemampuan ortu untuk menjelaskan kembali
hasil interpretasi test
• Kemampuan klg.untuk menjelaskan aktivitas
yang dilakukan dalam upaya optimalisasi
tumbang
• Kontrak untuk pertemuan berikutnya
Tahap Dokumentasi :
• Dokumentasikan kegiatan dan hasil evaluasi
CATATAN :
Keputusan hasil penilaian perkembangan tidak hanya
hasil dari test Denver II tapi juga mempertimbangkan
riwayat kesehatan anak, status kesehatan secara
umum, sosial budaya dan emosi serta diagnosis
penyerta yang lain
KASUS :
Bayi sri umur 9 bulan dibawa ibunya karena dianggap
perkembangannya tidak seperti kakanya. Ners
Jumanis melakukan pengkajian perkembangan
dengan mengguakan Format Denver didapatkan data
:
- Bayi Sri sudah dapat mengamati tangannya dan
berusaha untuk mencapai mainan yang diberikan
padanya, belum dapat makan biskuit sendiri karena
tidak ada stimulasi, dapat melakukan daag-daag
dengan tangan
• Bayi Sri dapat mencari benang, menggaruk manik-
manik,memindahkan kubus dengan tangannya,
tetapi menolak ntuk mengambil 2 kubus
• Bayi Sri sudah mengoceh, belum dapat mengucapkan
mengucapaan apa/mama secara spesifik
• Pengkajian motorik kasar : Bayi Sri sudah dapat
bangkit dengan kepala tegak,duduk tanpa bantuan ,
serta berdiri dengan bantuan, tetapi setelah
didudukan tidak dapat bangkit untuk berdiri
Selamat belajar
156