Anda di halaman 1dari 1

KEMENTERIAN PENDIDIKAN KEBUDAYAAN RISTEK DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS DIPONEGORO
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KOMUNIKASI
Jl. Erlangga Barat VII No. 33 Semarang, Telp./Fax. : (024) 8446986
Email: pascakomunikasi@undip.ac.id

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) Tahun 2021

Mata Kuliah : Filsafat dan Etika Komunikasi (3 sks)


Hari/ Tanggal : Kamis, 14 Oktober 2021
Waktu : 21.00 WIB
Metoda Ujian : Online
Pengajar : Dr. Sunarto,M.Si
Konsentrasi : Komunikasi Strategis

Kerjakan soal-soal berikut ini dengan baik. Jawaban hendaknya komprehensif yang menunjukkan
keluasan pemahaman Saudara terhadap persoalan yang diajukan. Hindari hal-hal yang bisa mencederai
perilaku etis Saudara (plagiarisme, mencontek, dll).

KERJAKAN SOAL-SOAL BERIKUT INI SECARA KOMPRHENSIF


1. Dalam kehidupan sehari-hari keberadaan rejim transmisi lebih dominan dalam aktivitas komunikasi
antar manusia. Coba jelaskan hal-hal berikut ini: BAB 2,3,4
(a) Apa maksud rejim transmisi dalam studi ilmu komunikasi? bab 2
(b) Mengapa rejim transmisi lebih dominan dalam komunikasi keseharian? bab 2
(c) Dalam rejim transmisi, bagaimana mengukur efektivitas komunikasi antar manusia sehingga
terjadi pemahaman manusia yang baik (good human understanding)? bab 2
(d) Mengapa pemikiran Claude Shannon dan Warren Weaver dinilai berjasa besar dalam mendukung
keberadaan rejim transmisi? bab 4 shannon, bab 4 Warren weaver
(e) Apa kontribusi pemikiran John Locke dan Eduard von Hartmann dalam meneguhkan keberadaan
rejim transmisi ini? (Bobot 40 point) locke bab 2, hartmann bab 3
2. Model komunikasi non transmisi hadir untuk memberikan alternatif penjelasan pada kegiatan
komunikasi sehari-hari yang dilakukan antar manusia. Jelaskan hal-hal berikut ini: BAB 5,6,7
(a) Apa saja karakteristik model komunikasi non transmisi ini?
(b) Bagaimana mengukur keberhasilan komunikasi dalam model non transmisi ini?
(c) Faktor-faktor apa saja yang berperan besar dalam proses penafsiran pesan komunikasi dalam
model ini?
(d) Mengapa model non transmisi tidak mampu mengatasi dominasi model transmisi dalam
komunikasi keseharian?
(e) Apa saja kontribusi pemikiran Umberto Eco, Edmund Husserl, Wilhelm Dilthey, dan Hans-Georg
Gadamer dalam meneguhkan keberadaan model komunikasi non transmisi? (Bobot 40 point)
3. Dalam sebuah ranah publik yang ideal (ideal public sphere) memungkinkan terjadinya adu
argumentasi dalam percakapan antar partisipan komunikasi yang terlibat. Masing-masing pihak bisa
menyampaikan argumentasi sesuai kepentingan masing-masing. Hasil akhir diskusi ini bisa
mengarahkan terjadinya pemahaman (understanding) atau wacana (discourse). Coba jelaskan hal-hal
berikut ini:
(a) Apa maksud ranah publik ideal (ideal public sphere)?
(b) Bagaimana argumentasi yang baik harus disusun oleh pembicara?
(c) Bagaimana pemahaman atau wacana bisa terjadi dalam adu argumentasi?
(d) Berikan contoh sebuah kasus publik terkait adu argumentasi yang menghasilkan wacana (Bobot 20
point).

Anda mungkin juga menyukai