Anda di halaman 1dari 25

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN SUKU

BUNGA TERHADAP PERGERAKAN HARGA SAHAM PADA


PERUSAHAAN TERDAFTAR DI IDX GROWTH 30

Oleh:
Eka Yulianti (1810111115)

Dosen Pengampu: Dr. Jubaedah SE., MM

EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada periode kontemporer ini, investasi dapat dilakukan dengan berbagai
instrument seperti investasi pada emas, property, pasar uang dan pasar modal.
Salah satu instrument investasi yang diminati ialah investasi dalam pasar modal
(capital market) yang di mana salah satu alasannya karena kemajuan teknologi
memberikan kemudahan akses baik dalam proses registrasi maupun proses
transaksi dalam berinvestasi. Investasi dalam pasar modal juga dapat dilakukan
oleh berbagai kalangan sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah
investor dalam pasar modal Indonesia yang terdiri dari investor saham, obligasi
dan reksadana.
Bursa Efek Indonesia (Indonesia Stock Exchange/IDX) selaku pihak yang
menyediakan ruang penawaran jual dan beli efek kini memiliki 37 indeks saham.
Pada bulan Agustus 2019, BEI mengeluarkan dua indeks baru, salah satunya
adalah IDX Growth 30. Indeks ini merupakan 30 saham emiten yang dipilih dari
saham-saham konstituen indeks IDX80, yang selanjutnya diseleksi berdasarkan
kecenderungan harga terhadap growth profit dan pendapatan dengan likuiditas
transaksi serta financial performance yang baik. IDX Growth 30 melakukan
evaluasi sebanyak dua kali per semester sehingga saham-saham yang termasuk
dalam indeks tersebut akan selalu berubah. Evaluasi tersebut, antara lain evaluasi
mayor untuk memilih konstituen dan penyesuaian bobot (pada hari bursa ketiga
bulan Februari dan Agustus) serta evaluasi minor untuk menyesuaikan bobot
(pada hari bursa ketiga bulan Mei dan November). Sehingga daftar saham-saham
yang berada pada indeks IDXG 30 selalu mengalami perubahan.
Seorang investor yang cerdas tentu akan memilih saham dengan valuasi
yang rendah dan pertumbuhan profit yang stabil. Penggunaan IDX Growth 30
dapat dijadikan acuan oleh investor dalam menentukan saham yang diinginkan
sesuai dengan kaidah value investing. Hal tersebut sejalan dengan tujuan dari
investor yaitu menciptakan portofolio optimal atau memperoleh pengembalian
(return) yang maksimal dengan risiko (risk) yang minimal. Investor dapat
memperhitungkan return dari analisa laporan keuangan perusahaan, yang
selanjutnya dapat juga melakukan proyeksi terhadap pergerakan harga saham di
masa mendatang. Faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham,
dapat berasal dari dua sumber yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Dalam
penelitian ini faktor eksternal (makro) yang akan diuji ialah tingkat suku bunga
serta faktor internal (fundamental) yang akan diuji ialah rasio profitabilitas dan
rasio leverage.
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar perusahaan yang
bersifat makro. Yang termasuk dalam faktor eksternal diantaranya tingkat suku
bunga, inflasi, PDB, neraca perdagangan dan pembayaran, kurs rupiah serta
anggaran defisit. Dalam penelitian ini, faktor eksternal yang akan diuji adalah
tingkat suku bunga, di mana apabila tingkat suku bunga tinggi akan berdampak
negatif terhadap pergerakan harga saham. Selain itu, berdampak pula terhadap
psikolog investor yang cenderung akan menarik diri dari pasar modal untuk
memindahkan investasinya ke instrument investasi yang lebih aman seperti pada
tabungan, deposito atau Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam perusahaan serta
bersifat fundamental yang informasinya disajikan dalam bentuk financial report
atau annual financial. Informasi ini dapat membantu investor dalam menganalisa
pergerakan harga saham serta kemampuan perusahaan dalam membayarkan
dividen. Yang termasuk dalam analisa keuangan perusahaan diantaranya rasio
likuiditas (liquidity ratio), rasio aktivitas (activity ratio), rasio rentabilitas
(profitability ratio), rasio solvabilitas (leverage ratio), dan rasio pasar (market
ratio).
Rasio rentabilitas atau yang dikenal dengan profitability ratio merupakan
gambaran dari perusahaan dalam menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan atau profit. Ada beberapa perhitungan dalam
profitability ratio, diantaranya Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit
Margin (OPM), Net Profit Margin (NPM), Return on Asset (ROA), dan Return
on Equity (ROE). Hubungan antara profitability ratio terhadap pergerakan harga
saham cenderung searah, di mana asset yang tinggi cenderung berdampak pada
peningkatan pergerakan harga saham.
Rasio solvabilitas atau yang dikenal dengan leverage ratio merupakan
gambaran dari perusahaan dalam memenuhi debt long term perusahaan. Dalam
leverage terdapat dua perhitungan, pertama Debt to Equity Ratio (DER) yaitu
perbandingan antara total utang dengan modal. Kedua Debt to Asset Ratio
(DAR) adalah perbandingan antara total utang dengan total asset. Hubungan
antara leverage ratio terhadap pergerakan harga saham cenderung tidak searah,
di mana proporsi utang yang tinggi cenderung berdampak pada penurunan
pergerakan harga saham.
Berikut ini merupakan data perusahaan yang mengalami penurunan dan
peningkatan pembiayaan utang serta rentabilitas perusahaan yang telah diolah
dari 30 perusahaan yang bertahan pada indeks IDXG 30 (periode 12 Agustus
2019 s.d. 3 Agustus 2021).
0.40 10
8
0.30
6
0.20 4
0.10 2
0
0.00
-2
ACES BBCA BBRI CPIN ERAA INKP TBIG TOWR
-0.10 -4

2019 2019 2020 2020

Gambar 1. Data Profitabilitas dan Leverage Saham Perusahaan yang


Terdaftar pada Indeks IDXG 30
Dari gambar diatas terlihat bahwa pada tahun 2019-2020 nilai DER (Debt
Equity Ratio) perusahaan cenderung mengalami peningkatan, artinya
perusahaan lebih menyukai pembiayaan utang (DER) yang berasal dari eksternal
sehingga jumlah utang perusahaan akan meningkat. Sedangakan rentabilitas
(Return On Equity) perusahaan cenderung menunjukkan hasil yang positif,
walaupun ada beberapa yang menunjukkan penurunan, hal tersebut dikarenakan
adanya pandemic Covid-19 yang berdampak pada berbagai sektor
perekonomian.
Beberapa peneliti yang telah melakukan mengenai pengaruh profitability
dan leverage terhadap harga saham memiliki hasil yang belum konsisten. Seperti
penelitian yang dilakukan oleh (Ariyanti et al., 2016) menyatakan bahwa secara
simultan variabel ROE, EPS, DR dan DER berpengaruh secara signifikan
terhadap harga saham. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh
(Wulandari & Badjra, 2019) menyatakan hasil bahwa ROE dan NPM memiliki
pengaruh signifikan terhadap harga saham, namun ROA memiliki pengaruh
tidak signifikan terhadap harga saham.
Berdasarkan fenomena diatas maka penelitian ini diberi judul “Pengaruh
Profitabilitas, Leverage dan Suku Bunga Terhadap Pergerakan Harga Saham
Pada Perusahaan Terdaftar di IDX Growth 30”.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,
maka perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:
a. Apakah profitability ratio berpengaruh terhadap pergerakan harga saham.
b. Apakah leverage ratio berpengaruh terhadap pergerakan harga saham.
c. Apakah tingkat suku bunga berpengaruh terhadap pergerakan harga
saham.

1.3 Tujuan Penelitian


Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
a. Untuk mengetahui pengaruh profitability ratio terhadap pergerakan harga
saham.
b. Untuk mengetahui pengaruh leverage ratio terhadap pergerakan harga
saham.
c. Untuk mengetahui pengaruh tingkat suku bunga terhadap pergerakan
harga saham.

1.4 Manfaat Hasil Penelitian


Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dikemukakan, maka penelitian
ini diharapkan dapat memberikan manfaat dari dua aspek, antara lain:
1.4.1 Aspek Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu sebagai sumber acuan dan pengetahuan
dalam penelitian berikutnya serta menambah wawasan dalam bidang keuangan
serta teori-teori yang berhubungan dengan pergerakan harga saham dari sisi
fundamental.
1.4.2 Aspek Praktis
a. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat memperlihatkan pentingnya
memperhatikan tingkat suku bunga, profitability ratio dan leverage ratio
agar aktivitas perusahaan tetap berjalan sesuai visi, misi dan strategi yang
telah ditetapkan sebelumnya, yang di mana akan berdampak langsung
maupun tidak langsung terhadap pergerakan harga saham dan nilai
perusahaan.
b. Bagi Investor
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang aspek-
aspek yang harus dipertimbangkan dalam melakukan investasi, khususnya
dalam jangka panjang serta diharapkan dapat menambah wawasan dalam
melakukan analisa fundamental yang investor targetkan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Hasil Penelitian Sebelumnya


Berikut merupakan uraian dari peneliti terdahulu terkait dengan variabel-
variabel yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
a. Hadiansyah & Hardianto (2017)
Penelitian ini berjudul “Analisis makro ekonomi dan fundamental
terhadap harga saham perbankan yang terdaftar pada Indeks LQ45
periode 2009-2013”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh antara inflasi, nilai tukar mata uang, return on asset (ROA),
return on equity (ROE), earning per share (EPS), debt to equity ratio
(DER) dan loan deposit ratio (LDR) terhadap harga saham perbankan
yang terdaftar pada Indeks LQ45. Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji asumsi klasik dan analisis
regresi linier berganda.
Berdasarkan hasil uji menyatakan bahwa inflasi, ROE dan LDR
tidak berpengaruh terhadap harga saham perbankan. Sedangkan, nilai
tukar mata uang (USD/IDR), ROA, EPS dan DER berpengaruh
terhadap harga saham perbankan.
b. Arifin & Puspita (2018)
Penelitian ini berjudul “Faktor fundamental internal dan eksternal
terhadap harga saham LQ45”. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pengaruh faktor fundamental internal dan eksternal
terhadap harga saham. Faktor fundamental internal yang diproksikan
oleh return on equity (ROE), debt to equity ratio (DER), net profit
margin (NPM), dan price to book value (PBV), serta faktor
fundamental eksternal diproksikan oleh inflasi, nilai tukar, suku bunga,
dan produk domestik bruto (PDB). Sampel dalam penelitian ini adalah
perusahaan LQ45 yang terdaftar di BEI periode 2012–2016. Teknik
analisis yang digunakan yaitu menggunakan regresi panel untuk
melihat hubungan antar variabel. Alat uji yang digunakan yaitu uji
Chow dan Uji Hausman.
Hasil penelitian menyatakan faktor fundamental internal seperti
ROE, DER dan PBV berpengaruh signifikan terhadap harga saham,
sedangkan NPM tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Faktor fundamental eksternal secara keseluruhan seperti inflasi, suku
bunga, kurs dan PDB berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
c. Utami & Darmawan (2018)
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Debt to Equity
Ratio (DER), Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Earning
Per Share (EPS) dan Market Value Added (MVA) terhadap harga
saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Indeks Saham
Syariah Indonesia (ISSI) periode 2012-2016. Penarikan sampel
penelitian menggunakan metode purposive sampling. Sampel yang
digunakan adalah 53 perusahaan selama periode 2012-2016. Untuk
pengujian hipotesis menggunakan uji t-statistik untuk menguji apakah
ada pengaruh yang signifikan atau tidak antara variabel independen
terhadap variabel dependen secara parsial.
Hasil penelitian menunjukkan EPS dan MVA secara parsial
berpengaruh positif terhadap harga saham. Sedangkan, hasil pengujian
untuk variabel DER, ROA dan ROE secara parsial tidak berpengaruh
terhadap harga saham.
Penelitian ini memiliki keterbatasan diantaranya objek penelitian
ini hanya menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), sehingga hasil penelitian tidak
mencerminkan reaksi dari pasal modal secara keseluruhan serta
variabel yang digunakan dalam penelitian, yaitu hanya menggunakan
rasio-rasio keuangan dengan tidak melibatkan faktor makro seperti
tingkat suku bunga, tingkat inflasi dan lain-lain.
d. Kusuma (2018)
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh rasio keuangan,
Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA)
terhadap harga saham pada perusahaan yang tercatat di indeks
PEFINDO 25. Penelitian ini menggunakan data perusahaan
observasional yang dipilih oleh purposive sampling tahun 2010-2015
dari seluruh perusahaan yang terdaftar dalam indeks PEFINDO 25.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi
linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan,
EVA dan MVA secara simultan terhadap harga saham pada perusahaan
yang terdaftar dalam indeks PEFINDO 25 selama periode 2010-2015.
Hasil dari analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini yaitu
Variabel current ratio (CR), total asset turnover (TATO) dan return on
asset (ROA) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham
perusahaan pada indeks PEFINDO 25. Sedangkan, variabel debt to
equity ratio (DER), price earning ratio (PER), EVA dan MVA
berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan pada indeks
PEFINDO 25 periode 2010-2015.
Hasil penelitian ini masih memiliki keterbatasan seperti
perusahaan-perusahaan yang dianalisis hanya perusahaan yang secara
berturut-turut masuk dalam indeks PEFINDO 25, sehingga kurang
mewakili perusahaan-perusahaan yang telah terdaftar dalam Bursa Efek
Indonesia (BEI) secara keseluruhan.
e. Husain (2021)
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
rasio likuiditas dan profitabilitas secara simultan maupun parsial akan
mempengaruhi harga saham perusahaan Indeks IDX30 periode 2018-
2019. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Indeks IDX30
periode 2018-2019 yang berjumlah 30 perusahaan. Teknik
pengambilan sampel menggunakan non probability sampling dengan
metode purposive sampling, sehingga sampel penelitian ini sebanyak
25 perusahaan. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis
regresi linear berganda dengan pengujian hipotesis menggunakan uji F
dan Uji t terlebih dahulu.
Hasil penelitian ini, secara simultan rasio likuiditas yang di proksi
dengan Current Ratio dan Quick Ratio serta rasio profitabilitas yang di
proksi dengan Return on Asset dan Return on Equity berpengaruh
signifikan terhadap harga saham pada perusahaan Indeks IDX30
periode 2018-2019. Secara parsial, Current Ratio dan Quick Ratio
berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan Return on
Asset dan Return on Equity tidak berpengaruh signifikan terhadap harga
saham.
Tabel 1. Matriks Penelitian Sebelumnya
Nama
Peneliti dan Sampel dan Alat
No Variabel Hasil
Tahun Uji
Pengamatan
Tidak
Inflasi
berpengaruh

Perusahaan Nilai
berpengaruh
perbankan yang Tukar

Gunawan dan terdaftar di Indeks ROA berpengaruh

1 Hadiansyah LQ45 Tidak


ROE
(2017) berpengaruh
Analisis regresi EPS berpengaruh
linier berganda DER berpengaruh
Tidak
LDR
berpengaruh
ROE Berpengaruh
Perusahaan LQ45
DER Berpengaruh
yang terdaftar di
Arifin dan Tidak
2 BEI periode 2012– NPM
Puspita (2018) berpengaruh
2016
PBV Berpengaruh
Inflasi Berpengaruh
Uji Chow & Uji Nilai
Berpengaruh
Hausman tukar
Suku
Berpengaruh
bunga
PDB Berpengaruh

Perusahaan Tidak
DER
manufaktur yang berpengaruh
terdaftar di Indeks Tidak
ROA
Utami dan Saham Syariah berpengaruh
3 Darmawan Indonesia (ISSI) Tidak
ROE
(2018) periode 2012-2016 berpengaruh

EPS Berpengaruh
Uji Chow & Uji
Hausman MVA Berpengaruh

Tidak
CR
berpengaruh
Perusahaan yang
Tidak
tercatat di indeks TATO
berpengaruh
PEFINDO 25 tahun
Kusuma Tidak
4 2010-2015 ROA
(2018) berpengaruh
DER Berpengaruh
Analisis regresi
PER Berpengaruh
linier berganda
EVA Berpengaruh
MVA Berpengaruh
Perusahaan yang CR Berpengaruh
tercatat di Indeks
IDX30 periode QR Berpengaruh

5 Husain (2021) 2018-2019


ROA Berpengaruh

Analisis regresi ROE Berpengaruh


linier berganda
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Teori Sinyal (Signalling Theory)
Signalling theory berawal dari adanya bukti-bukti yang
mengatakan bahwa pihak yang berada pada lingkungan internal
perusahaan memiliki informasi yang lebih baik dibandingkan pihak
eksternal mengenai keadaan dan prospek masa mendatang pada
perusahaan atau dengan kata lain terdapat asymmetric information yang
terjadi antara satu pihak dengan pihak lainnya (Gumanti, 2017 hlm.
249).
Reaksi sinyal keuangan merupakan salah satu hal penting dalam
memprediksi harga saham. Variabel Return on Equity (ROE) dan Debt
Equity Ratio (DER) tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham.
Sedangkan, Market Value Added (MVA) berpengaruh signifikan
terhadap harga saham (Zamzany et al., 2018).
2.2.2 Profitabilitas
Profitabilitas merupakan nilai akhir bersih dari kebijakan yang
diterapkan perusahaan dimana tercermin dari kemampuan perusahaan
mendapatkan keuntungan dari setiap rupiah penjualan yang dihasilkan
(Pangestuti, 2018). Berbagai metode pengukuran profitabilitas,
diantaranya:
a. Return on Asset (ROA)
ROA dapat dijadikan sebagai indikator untuk mengetahui
seberapa mampu perusahaan memperoleh laba yang optimal
dilihat dari posisi aktivanya (Pangestuti, 2018) dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
𝑅𝑂𝐴 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
b. Return on Equity (ROE)
ROE mencerminkan seberapa besar return yang dihasilkan bagi
pemegang saham atas setiap rupiah uang yang ditanamkannya
(Husain, 2021) dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑅𝑂𝐸 =
𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑚𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚
c. Net Profit Margin (NPM)
NPM menunjukkan tingkat pengembalian keuntungan bersih
terhadap net sales. Jika NPM semakin besar, maka semakin
efesien biaya yang dikeluarkan sehingga semakin besar tingkat
kembalian keuntungan (Arifin & Puspita, 2018) dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡
𝑁𝑃𝑀 =
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠
2.2.3 Leverage
Rasio leverage adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur
sampai berapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Berbagai
metode pengukuran leverage, diantaranya:
a. Debt Ratio (DR)
Debt Ratio digunakan untuk mengukur seberapa besar asset
perusahaan dapat menanggung utang yang tertanggung. Apabila
hasil dari DR tinggi maka semakin tinggi resiko perusahaan
dalam melunasi kewajibannya (Ariyanti et al., 2016). Rumus DR:
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
𝐷𝑅 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
b. Debt Equity Ratio (DER)
Dengan DER yang tinggi perusahaan menanggung resiko
kerugian yang tinggi tetapi juga berkesempatan untuk
memperoleh laba yang meningkat. DER yang tinggi berdampak
pada peningkatan perubahan laba, berarti memberikan efek
keuntungan bagi perusahaan (Pangestuti, 2018). Rumus DER:
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
𝐷𝐸𝑅 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
2.2.4 Suku Bunga
Suku bunga merupakan imbal atas dana yang dipinjam (Arifin &
Puspita, 2018). Perusahaan dalam merencanakan pemenuhan
kebutuhan modal sangat dipengaruhi oleh tingkat bunga yang berlaku
saat itu. Menurut (Wardita et al., 2021) tingkat suku bunga dibedakan
menjadi dua yaitu tingkat suku bunga nominal (tingkat suku bunga yang
tidak memperhitungkan nilai inflasi) dan tingkat suku bunga riil
(tingkat suku bunga yang memperhitungkan inflasi).

2.3 Model Penelitian

Gambar 1. Model Kerangka Penelitian

2.4 Hipotesis
Berdasarkan fenomena, rumusan masalah dan penelitian terdahulu maka
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
H1: Profitabilitas berpengaruh terhadap harga saham
H2: Leverage berpengaruh terhadap harga saham
H3: Suku bunga berpengaruh terhadap harga saham
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel


Berikut merupakan interpretasi operasionaI dan pengukuran variable-variable
untuk dilakukan pengujian pada peneIitian ini. Variable terikat (dependent)
adaIah harga saham, sedangkan variable bebas (independent) adalah
profitabilitas, leverage dan suku bunga.
3.1.1 Definisi Operasional
a. Variabel Dependen (Y)
VariabeI Y atau disebut dengan variabel output merupakan
variable yang terpengaruhi atau yang menjadi akibat, artinya
variabel terikat ini memiliki ketergantungan terhadap variabel
bebas. Berikut yang dijadikan dalam variabel dependen pada
penelitian ini adalah harga saham. Harga saham merupakan harga
penutupan pasar saham selama periode pengamatan untuk tiap-
tiap jenis saham yang dijadikan sampel dan pergerakannya
senantiasa diamati oleh para investor.
b. Variabel Independen (X)
Variabel X atau variable bebas yaitu variable yang memiliki
pengaruh atau mencuatnya variabel dependen (terikat). Adapun
tiga variabel independen yang ditetapkan dan digunkan untuk
penelitian ini adalah:
1) Profitabilitas
Rasio ini merupakan rasio yang mengevaluasi kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba. Semakin baik rasio
profitabilitas maka semakin baik menggambarkan
kemampuan tingginya perolehan keuntungan perusahaan.
2) Leverage
Rasio ini merupakan rasio yang mengevaluasi kemampuan
perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajiban
perusahaan baik kewajiban jangka pendek ataupun jangka
panjang apabila perusahaan mengalami likuidasi.
3) Suku Bunga
Suku bunga berperan dalam meningkatkan aktivitas
ekonomi. Semakin rendah suku bunga maka akan
menyebabkan biaya peminjaman yang lebih rendah. Suku
bunga yang rendah akan merangsang aktivitas investasi dan
menyebabkan harga saham meningkat. SBI atau Sertifikat
Bank Indonesia merupakan surat berharga yang diterbitkan
oleh Bank Sentral (Bank Indonesia). Suku bunga Sertifikat
Bank Indonesia sering kali diindentikkan dengan aktiva
yang bebas resiko atau risikonya nol sehingga yang paling
kecil.

3.1.2 Pengukuran Variabel


Dalam penelitian ini, adapun pengukuran dari variabel-variabel yang
digunakan yaitu:
a. Variabel Dependen (Y)
Harga saham didefinisikan sebagai harga pada pasar riil dan
merupakan harga yang paling mudah ditentukan karena
merupakan harga dari suatu saham pada pasar yang sedang
berlangsung atau jika pasar ditutup, maka harga pasar adalah
harga penutupannya. Dalam penelitian ini untuk menghitung
harga saham perusahaan menggunakan rumus berikut ini:
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑢𝑡𝑢𝑝𝑎𝑛 (𝐶𝑙𝑜𝑠𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒)
b. Variabel Independen (X)
1) Profitability (X1)
Perhitungan profitabilitas yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu dengan melakukan pembagian antara
laba bersih setelah pajak dengan total asset. Rumus Return
on Asset (ROA) sebagai berikut:
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
Perhitungan yang kedua untuk penelitian ini
menggunakan Return on Equity (ROE) yaitu dengan
melakukan pembagian persentase keuntungan (laba) yang
perusahaan peroleh dengan ekuitas yang sudah
diinvestasikan oleh pemegang saham. Berikut adalah rumus
Return on Equity (ROE):
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 =
𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑚𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚
2) Leverage (X2)
Dalam penelitian ini, perhitungan dari leverage
dihitung dengan menggunakan dengan Debt to Equity Ratio
(DER) yang membandingkan total liabilities dan total
equities. Debt to Equity Ratio dapat dicari dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
Perhitungan yang kedua untuk penelitian ini
menggunakan Debt to Asset Ratio (DAR) yang
membandingkan total liabilities dan total asset. Debt to
Asset Ratio dapat dicari dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
3) Suku Bunga (X3)
Suku bunga nominal adalah rate yang dapat diamati di
pasar, sedangkan suku bunga riil adalah konsep yang
mengukur tingkat kembalian setelah dikurangi inflasi.

3.2 Populasi dan Sampel


3.2.1 Populasi
Populasi dalam peneIitian ini adalah perusahaan yang tercatat dalam
IDX Growth 30 pada tahun 2019-2021 yaitu terdiri dari 30 emiten.
3.2.2 Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah non probabilty
sampling. Metode yang digunakan dalam menentukan sampel adalah
purposive sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan
karakteristik dan kriteria tertentu yang ditentukan oleh peneliti. Adapun
kriteria-kriteria dalam penelitian ini:
1. Perusahaan yang mampu konsisten berada dalam golongan IDX
Growth selama lima tahun terakhir
2. Perusahaan yang terdaftar sebagai perusahaan IDX Growth 30
dalam tiga tahun secara berturut-berturut

3.3 Teknik Pengumpulan Data


3.3.1 Jenis Data
Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan dalam penyusunan
nantinya yaitu jenis data sekunder, dimana data sekunder tersebut
merupakan kumpulan data laporan keuangan industri sektor IDX
Growth 30 yang terdafar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun
2019 – 2021 yang telah memenuhi kriteria sampel.
3.3.2 Sumber Data
Seluruh data yang ada dalam penelitian ini berasal dari laman Bursa
Efek Indonesia (BEI) pada www.idx.co.id serta melalui jurnal iImiah,
artikeI, buku teks, serta berasal dari sumber tertulis Iainnya yang
berkaitan dengan informasi yang dibutuhkan untuk dijadikan sebagai
sumber pengumpuIan data.
3.3.3 Pengumpulan Data
Adapun teknik yang dipakai untuk pengumpulan data dari penyusunan
peneIitian ini dilakukan meIalui:
a. Studi Pustaka
Pengumpulan data penelitian dilaksanakan dengan
mengumpulkan data melalui membaca, mengkaji dan memahami
literasi–literiasi terkait objek penelitian berupa jurnal–jurnal baik
nasional maupun internasional, buku referensi dan sumber data
cetak lainnya dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk
landasan teori dalam penelitian.
b. Dokumentasi
Dokumentasi adalah kaidah pengumpuIan data yang dipakai
dengan melakukan kegiatan mengumpuIkan, mengkaji dan
mencatat data sekunder secara tidak Iangsung menggunakan
media perantara. Sumber media perantara yang dipergunakan
adalah berbentuk laporan keuangan tahunan dari indeks IDX
Growth 30 yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
2019-2021.

3.4 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis


3.4.1 Teknik Analisis
3.4.1.1 Statistik Deskriptif
Pengertian dari statistik deskriptif yang dikemukakan oleh
Ghozali (2013: 19) yaitu membagikan beberapa perkiraan
(deskriptif) terhadap sebuah data dimana data hasil tersebut
dibuktikan dari nilai rata-rata (mean), nilai maksimum, nilai
minimum, varian, range, standar deviasi, sum, kurtosis dan juga
skewness. Harga saham, profitabilitas (ROA & ROE), leverage
(DR & DER) dan suku bunga merupakan data penelitian yang
nantinya akan digunakan.
3.4.1.2 Metode Analisis Regresi Data Panel
Kombinasi dari data cross-section dan data time series
merupakan pengertian dari regresi data panel. Data time series
pada biasanya meliputi beberapa periode yang terhitung dalam
ukuran waktu seperti harian, bulanan, kuartalan maupun
tahunan secara berurutan. Sedangkan, data yang dihimpun
daIam satu waktu serta mamiliki berbagai objek pada tahun
yang sama merupakan salah satu definisi dari data cross section.
Menurut Supriyono (2018: 210) menjelaskan bahwa adanya 3
cara (metode) yang dapat dipakai agar dapat bekerja dengan
menggunakan data panel yaitu:
a. Pooled Least Square (PLS) atau Common Effect Model
adalah metode OLS dengan menaksirkan data panel.
b. Fixed Effect Model (FEM) merupaka data panel yang
disematkan model replica/dummy.
c. Random Effect (RE) merupakan motede least square
dengan memperhitungkan error pada data paneI.
Menurut Supriyono (2018: 211) menyatakan bahwa metode
pendekatan FE dan RE merupakan pendekatan yang sering
digunakan untuk mempertimbangkan model regresi. Uji F
(Restricted Test) dipakai untuk pendekatan Pooled Least Square
(PLS) dan Fixed Effect Model (FEM), sementara uji Hausman
dipakai untuk mentetukan pendekatan antara Random Effect
(RE) dan Fixed Effect (FE).
a. Uji F Restricted
F Restricted yaitu suatu bentuk pengujian dalam menetukan
pendekatan antara PLS dan FEM. Berikut rumus
perhitungan agar bisa mendapatkan nilai F statistic sepert
dirumus oleh Chow:
(𝑅 2 𝑢𝑟 − 𝑅 2 𝑟)/𝑚
𝐹=
(1 − 𝑅 2 𝑟) − (𝑛 − 𝑘)
Keterangan:
R2ur = R2 model FE
R2r = R2 model PLS
m = jumlah restricted variable
n = jumlah sample
k = jumlah variable penjelas
Hipotesis nol dari F-restricted test adalah sebagai berikut:
H0 = model PLS (restricted)
H1 = model FEM (unrestricted)
Kriteria pengujian hipotesisi sebagai berikut:
Jika hasiI dari nilai Fhitung > Ftabel pada tingkat keyakinan
tertentu, sehingga menyatakan H0 ditolak dan H1 diterima.
Maupun menggunakan output dari meIihat niIai probalitas
(Cross Section Chi Square) pada saat ketika niIai tersebut
Iebih keciI dari tingkat keyakinan α tertentu, sehingga
menyatakan H0 ditoIak dan H1 diterima sedangkan
sebaIiknya nilai Fhitung < Ftabel sehingga menyatakan H0
diterima dan H1 ditoIak serta apabila nilai kenyakinan lebih
besar sehingga menyatakan maka H0 diterima dan H1
ditolak.
b. Uji Hausman
Uji Hausman dipakai untuk memilih model antara
pendekatan Fixed Effect Model (FEM) dan Random Effect
Model (REM). Berikut rumus untuk memperoleh niIai uji
Hausman:
𝑀 = (𝛽 − 𝑏)(𝑀0 − 𝑀1 )-1(𝛽 − 𝑏)⁓𝑋 2 (𝐾)
Keterangan:
β = Vektor untuk statistic variable Fixed Effect
b = Vektor untuk statistic variable Random Effect
M0 = Matric kovarian untuk dugaan FEM
M1 = Matric kovarian untuk dugaan REM
Hipotesis noI dengan Uji Hausman adalah sebagai berikut:
H0 = Random Effect Model (REM)
H1 = Fixed Effect Model (FEM)
Kriteria pengujian hipotesis sebagai berikut:
Jika hasiI niIai Xhitung > Xtabel pada tingkat kenyakinan α
tertentu, sehingga menyatakan H0 ditolak dan H1 diterima,
oleh karena itu Fixed Effect Model dipakai, maupun diIihat
meIaIui output niIai probilitas (cross section random)
dimana nilai tersebut Iebih keciI dari tingkat kenyakinan
sehingga menyatakan H0 ditolak dan H1 diterima.
Sedangkan jika Xhitung < Xtabel pada tingkat kenyakinan α
tertentu sehingga H0 diterima dan H1 ditolak, atau nilai
probalitas lebih besar maka H0 diterima dan H1 ditoIak.

3.4.2 Uji Hipotesis


Pada peneIitian ini, terdapat uji hipotesis (dugaan sementara) dipakai
memakai metode anaIisis regresi modeI meIaIui EViews. Untuk
merespons hipotesis yang teIah dibuat dengan menggunkan dua metode
sebagai berikut:
3.4.2.1 Uji Statistik t
Menurut Ghozali (2013: 98) uji t pada dasarnya menunjukan
seberapa pengaruh antara hubungan satu variable bebas atas
variable terikat. Dalam uji statitik t merupakan pengambilan
keputusan yang didasari pada tingkat signifikan sebesar 5% atau
0.05. Adapun rumusan hipotestis sebagai berikut:
a. Profitabilitas
H0 : β1 ≤ 0, sama dengan tidak ada pengaruh positif dan
signifikan profitabilitas terhadap harga saham
H0 : β1 > 0, sama dengan ada pengaruh positif dan
signifikan profitabilitas terhadap harga saham
b. Leverage
H0 : β2 ≤ 0, sama dengan tidak ada pengaruh positif dan
siginifikan leverage terhadap harga saham
H0 : β2 >, sama dengan ada pengaruh positif dan signifikan
leverage terhadap harga saham
c. Suku Bunga
H0 : β3 ≤ 0, sama dengan tidak ada pengaruh positif suku
bunga terhadap harga saham
H0 : β3 > 0, sama dengan ada pengaruh positif suku bunga
terhadap harga saham
3.4.2.2 Uji Koefisien Determinasi (Uji R2)
Koefisien determinasi (R2) bermaksud akan menggambarkan
seberapa jauh tingkat kapasitas model saat menjabarkan variasi
variabel terikat (Ghozali, 2013: 97). NiIai dalam uji R2 memiliki
interval antara 0 sampai 1 (0 ≤ R2 ≤ 1). ketika nilai R2
mendekati 0, dapat dikatakan semakin lemah kemampuan
variabel independen dalam menjabarkan variasi variabel
dependennya. Ketika R2 mendekati 1, dapat dikatakan semakin
kuat kemampuan variable independen daIam menjabarkan
variasi variabel dependennya.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, M. A., & Puspita, S. (2018). Faktor Fundamental Internal dan Ekesternal
Terhadap Harga Saham LQ45. Jurnal Akuntanika, 4(2), 62–79.
Ariyanti, S., Topowijono, T., & Sulasmiyati, S. (2016). Pengaruh Profitabilitas dan
Leverage Terhadap Harga Saham (Studi pada Perusahaan Konstruksi dan
Bangunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014). Jurnal
Administrasi Bisnis S1 Universitas Brawijaya, 35(2), 181–188.
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS21.
Edisi 7. Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.
Gumanti, T. A. (2017). Keuangan Korporat Tinjauan Teori dan Bukti Empiris (1
ed.). Mitra Wacana Media.
Hadiansyah, N., & Hardianto, B. (2017). Analisis Makro Ekonomi Dan
Fundamental Terhadap Harga Saham Perbankan Yang Terdaftar Pada Indeks
Lq 45 Periode 2009-2013. Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, 22(1), 29–47.
Husain, F. (2021). Pengaruh Rasio Likuiditas dan Rasio Profitabilitas terhadap
Harga Saham Pada Perusahaan Indeks IDX-30. INOBIS: Jurnal Inovasi Bisnis
Dan Manajemen Indonesia, 4(2), 162–175.
Kusuma, D. I. (2018). Pengaruh Rasio Keuangan, Economic Value Added, Dan
Market Value Added Terhadap Harga Saham Perusahaan Terindeks Pefindo
25. Kajian Bisnis STIE Widya Wiwaha, 26(1), 29–47.
Pangestuti, D. C. (2018). Pengaruh Eps, Der Dan Roa Terhadap Tobinâ€TMS Q
Pada Perusahaan Pertambangan Dan Energi Yang Go Publik Di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal Mitra Manajemen, 2(5), 449–464.
Supriyono, R. (2018). Akuntansi Keperilakuan. Gajah Mada University Press.
Utami, M. R., & Darmawan, A. (2018). Pengaruh Der, Roa, Roe, Eps Dan Mva
Terhadap Harga Saham Pada Indeks Saham Syariah Indonesia. Journal of
Applied Managerial Accounting, 2(2), 206–218.
Wardita, I. W., Swaputra, I. B., Astakoni, I. M. P., & Nursiani, N. P. (2021).
Determinasi Harga Saham Melalui Analisis terhadap Faktor Internal dan
Eksternal Perusahaan. KRISNA: Kumpulan Riset Akuntansi, 12(2), 328–341.
Wulandari, A. I., & Badjra, I. B. (2019). Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga
Saham Pada Perusahaan Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia (Bei). E-Jurnal
Manajemen Universitas Udayana, 8(9), 5722.
Zamzany, F. R., Setiawan, E., & Azizah, E. N. (2018). Reaksi Sinyal Keuangan
Terhadap Harga Saham Sektor Pertanian di Indonesia. Esensi: Jurnal Bisnis
Dan Manajemen, 8(2), 133–140.

Anda mungkin juga menyukai