BAB II Dikonversi
BAB II Dikonversi
TINJAUAN PUSTAKA
A. Abortus
1. Pengertian
Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum janin mencapapai berat
500 gram atau umur kehamilan kurang dari 20 minggu.Menurut WHO dan
VIGO dikatakan abortus jika usia kehamilan kurang dari 20-22 minggu.
Abortus selama kehamilan terjadi 15-20 % dengan 80% diantaranya terjadi
pada trimester pertama (≤13 minggu) dan sangat sedikit terjadi pada
trimester kedua.(Salim dalam Jurcovic,2011).
2. Etiologi
Etiologiyang menyebabkan terjadinya abortus adalah: kelainan
pertumbuhan hasil konsepsi seperti (kelainan kromosom, lingkungan,
nidasi kurang sempurna dan pengaruh luar), infeksi akut seperti
(pneumonia, pielitis, demam tifoid, toksoplasmosis, dan HIV),
Abnormalitas traktur genitalis, serviks inkompeten, dilatasi serviks
berlebihan, robekan serviks, dan retroversio uterus, kelainan plasenta (Ana
Ratnawati, 2018).
Penyebab terjadinya abortus adalah: infeksi akut yaitu infeksi yang muncul
dalam waktu singkat, contoh infeksi yang dapat menyebabkan abortus
antara lain cacar, rubella, dan hepatitis. Selain infeksi akkut terdapat
infeksi kronis yang menyebabkan terjadinya abortus seperti sifilis
tuberkulosis paru (TB) aktif, selain itu penyakit kronis seperti hipertensi,
5
6
3. Patofisiologi
Patofisiologi abortus pada awalnya terjadi karena perdarahan dalam
desidua basalis, diikuti oleh nekrosis jaringan sekitarnya, kemudian
sebagian atau seluruh hasil konsepsi terlepas. Karena dianggap benda
asing uterus akan berkontraksi untuk mengeluarkannya.Pada kehamilan
dibawah 8 minggu, hasil konsepsi dikeluarkan seluruhnya karena
vilikorialis belum menembus desidua terlalu dalam. Pada kehamilan 8-14
minggu, vilikorialis telah masuk agak dalam, sehingga sebagian keluar dan
sebagian lagi akan tertinggal atau melekat pada uterus. Hilangnya
kontraksi yang dihasilkan dari aktivitas kontraksi dan retraksi miometrium
menyebabkan terjadinya perdarahan.
Villi korialis menembus lebih Dalam (8-14 mg) Villi korialis belum menembus desidua (≤8 mg)
Lepas seluruhnya
Lepas sebagian
Perdarahan
mulas
Tanda tanda umum terjadinya abortus antara lain seperti adanya kontraksi
pada uterus, terjadi perdarahan, terjadi dilatasi (pelebaran) pada serviks,
serta ditemukan sebagian atau seluruh hasil konsepsi. (Sylvi Wafda,
2018).
Kebutuhan fisiologi
Gambar 2.2
(sumber: Hidayat & Musrifatul Uliyah, 2013)
Menurut Hidayat & Musrifatu Uliyah (2013) bahwa Kebutuhan Dasar
Manusia yaitu:
1. Kebutuhan keselamatan dan rasa aman ( safety and security needs )
Aman dari berbagai aspek fisiologis maupun psikologis.Meliputi
kebutuhan perlindungan diri dari udara dingin, panas, kecelakaan, dan
infeksi, bebas dari rasa takut dan kecemasan, bebas dari perasaan
terancam karena pengalaman yang baru atau asing.
2) Diagnosa Keperawatan
Beberapa kemungkinan diagnosis keperawatan yang muncul yaitu :
Tabel 2.1
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien Abortus Inkomplit
MenurutStandar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) dan NANDA (2018)
Tabel 2.2
Rencana keperawatan yang mungkin muncul pada pasien Abortus Inkomplit
12
13
4) Implementasi Keperawatan
Implementasi merupakan tindakan yang sesuai dengan yang telah
direncanakan mencakup tindakan mandiri dan kolaborasi. Tindakan mandiri
merupakan tindakan keperawatan berdasarkan analisis dan kesimpulan
perawat, serta bukan atas petunjuk tenaga kesehatan lain. Disisi lain, tindakan
kolaborasi adalah tindakan keperawatan yang didasarkan oleh hasil keputusan
bersama dengan dokter atau petugas kesehatan lainnya. (Ana Rahmawati,
2018).
5) Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan merupakan penilaian keseimbangan ibu hasil
implementasi keperawatan dengan berpedoman kepada hasil dan tujuan yang
hendak dicapai.(Ana Rahmawati, 2018).