Anda di halaman 1dari 2

Metode deduksi

Deduksi berarti penarikan kesimpulan dari keadaan yang umum atau penemuan yang
khusus dari yang umum. Dengan demikian, metode deduksi (atau penalaran deduktif, logika
deduktif, deduksi logis atau logika "atas-bawah") adalah proses penalaran dari satu atau lebih
pernyataan umum (premis) untuk mencapai kesimpulan logis tertentu. Metode deduksi akan
membuktikan suatu kebenaran baru berasal dari kebenaran-kebenaran yang sudah ada dan
diketahui sebelumnya (berkesinambungan).

Metode deduksi umumnya dipakai pada bidang matematika untuk membuat turunan-
turunan rumus yang lebih simpel. Penalaran deduktif menghubungkan premis-premis dengan
kesimpulan. Jika semua premi benar, istilah jelas, dan aturan logika deduktif ditaati, maka
kesimpulan ini tentu benar.

Contoh-contoh penalaran deduksi

Premis 1: Semua manusia pasti mati

Premis 2: Sokrates adalah manusia

Kesimpulan: Socrates pasti mati

Premis pertama menyatakan bahwa semua benda yang diklasifikasikan sebagai


"manusia" memiliki atribut "pasti mati". Premis kedua menyatakan bahwa "Sokrates"
diklasifikasikan sebagai "manusia" - anggota dari himpunan "manusia". Kesimpulannya
kemudian menyatakan bahwa "Sokrates" "pasti mati" karena ia mewarisi atribut ini dari
klasifikasi sebagai "manusia".

Contoh-contoh lain:

Premis 1: Semua kambing berkaki empat

Premis 2: Hewan itu adalah kambing.


Kesimpulan: Hewan itu berkaki empat.

Premis 1: y = 3x + 5

Premis 2: x = 2

Kesimpulan: y = 11

Anda mungkin juga menyukai