LAPORAN PKL UMKM BSP FIX Print
LAPORAN PKL UMKM BSP FIX Print
Oleh :
Kelompok : 11
PURWAKARTA
2021
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN KPB/ PKL
PERSETUJUAN
Oleh :
Kelompok 11
PENGESAHAN
ii
Laporan Berjudul :
Oleh :
Kelompok 11
Laporan ini telah diujikan dan dinyatakan dapat diterima sebagai salah
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, shalawat beserta salam terucap kepada
menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan yang baik ini,
1. Bapak Drs. H. Suherman Saleh, AK., M.Sc.,CA selaku Ketua STIE DR.
2. Bapak Iman Sidik Nusannas, SS., ME selaku Wakil Ketua I STIE DR.
3. Bapak Dean Subhan Saleh, SE., MM selaku Wakil Ketua II STIE DR.
4. Bapak Dedeng Abdul Gani, SE., MSi selaku Wakil Ketua III STIE DR.
5. Ibu Ade Nurhayati, SE., MM selaku ketua jurusan Manajemen STIE DR.
iv
6. . Bapak Patoni. Spd.Mpd. MM selaku ketua jurusan Akuntansi STIE DR.
MUTTAQIEN Purwakarta.
8. Bapak Nono Juarno selaku pemilik UMKM Bank Sampah Panulisan telah
KPB/PKL dilaksanakan.
9. Orang Tua dan segenap keluarga besar yang telah memberikan dukungan,
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan laporan hasil KPB/PKL ini jauh
dari kata sempurna, untuk ini penyusun mengharapkan kritik dan saran yang
Penulis
v
DAFTAR ISI
vi
3. Kesimpulan Analisa Sementara..........................................................................24
4. Rekomendasi......................................................................................................25
5. Laporan Keuangan................................................................................................26
BAB IV..............................................................................................................................31
PENUTUP..........................................................................................................................31
A. Kesimpulan...........................................................................................................31
B. Saran....................................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................33
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(UMKM) adalah kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar. Selain
itu, kelompok ini terbukti tahan terhadap berbagai macam goncangan krisis
suatu usaha yang yang di mulai dari usaha kecil dan menengah atau UMKM
pedesaan dan kota-kota kecil yang sering kali merupakan usaha sampingan
atau pola paruh waktu dari kegiatan ekonomi lainnya. Indikasi ini sangat
pelaku usaha tersebut dalam bidang akuntansi dan manajemen, selain itu
1
2
pelaku usaha juga menganggap bahwa catatan atau laporan akuntansi terlalu
sulit dan rumit untuk dilakukan sehingga pelaku UMKM hanya menggunakan
antar kas usaha dengan kas pribadi pemilik usaha. Untuk menerapkan
yang dilakukan hanya mencatat berupa uang selisih masuk dengan uang yang
keluar. Bahkan ada pelaku UMKM yang tidak melakukan pencatatan sama
sekali.
“Bahwa pada bulan Januari 2006, Jawa Barat bisa panen padi dalam jumlah
banyak, dimulai dari bulan Januari hingga bulan Maret akan terjadi
peningkatan 7000-an hektar sawah yang panen”. Maka bisa dilihat peluang
dalam proses penanaman padi masih banyak petani menggunakan pupuk urea
tanah yang berakibat tanah akan menjadi tandus atau mongering, dan menjadi
organik. Pasalnya, potensi sawah organik di wilayah ini cukup tinggi, salah
satu indikatornya yaitu ketersediaan air bersih yang tidak tercemar logam
berat cukup melimpah. Saat ini areal sawah yang sudah menggunakan system
pemupukan organik mencapai 200 hektar yang tersebar di tiga wilayah yakni
itu cukup melimpah. Yaitu yang berasal dari mata air pegunungan. Salah satu
usaha yang potensial saat ini yang mendukung bidang pertanian adalah
B. Tujuan KPB/PKL
(BSP).
Panulisan (BSP).
Panulisan (BSP).
LANDASAN TEORI
A. Landasan Pustaka
yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan
maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar, yang
1. Usaha Mikro
2. Usaha Kecil
usaha menengah atau besar. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.
5
6
3. Usaha Menengah
kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil
penjualan tahunan. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500 juta
sampai dengan paling banyak Rp. 10 miliar tidak termasuk tanah dan
bangunan atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 2,5
2. Kriteria UMKM
Berdasarkan kekayaan dan hasil penjualan, menurut Undang-Undang
usaha;
(dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
3. Turnover Karyawan
a. Turnover karyawan
c. Manajemen operasi
menciptakan atau menambah manfaat suatu barang dan jasa yang akan
d. Manajemen pemasaran
pemasaran.
4. SAK EMKM
SAK EMKM ini merupakan salah satu dorongan kepada
setiap pengeluaran dan pemasukkan harus jelas dan harus seimbang agar
posisi keuangan dan kinerja suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah
yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khusus untuk
satuan moneter.
bisnis dan ekonomis oleh investor yang ada dan yang profesional,
jual. HPP terkait pada periode waktu tertentu. HPP akan sama dengan
12
biaya produksi apabila tidak ada persediaan produk dalam proses awal
beban.
biaya produksi kedalam HPP, yang terdiri dari biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik baik yang
akibat dari peristiwa masa lalu dan yang dari mana manfaat ekonomi
terbagi menjadi dua macam yaitu aset yang memiliki wujud dan aset
kewajiban lain.
seluruh liabilitasnya. Klaim ekuitas adalah klaim atas hak residual atas
liabilitas.
a) Pendapatan
b) Beban keuangan
c) Beban pajak
15
B. Profil Perusahaan
dan cacahan plastik yang berasal dari sampah, baik sampah organik dan
perum griya Asri Blok I-4 No. 11 Purwakarta dan pemasaran juga
Usaha ini telah mendapat izin usaha Badan Penanaman modal dan
diantaranya :
Gambar 2.1
Struktur Organisasi
UMKM Bank Sampah Panulisan “BSP”
mandiri.
b. Misi
berdayaguna).
1) Pengumpulan bahan.
ukuran 4 x 3.
2) Proses pembusukan.
3) Proses pencampuran.
18
4) Panen.
5) Penggilingan.
Dari panen ini pupuk belum bisa dikemas, pupuk masih harus
6) Pengemasan.
dijual.
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Kondisi Objektif
UMKM Bank Sampah Panulisan (BSP) ini memiliki karyawan tetap
sebanyak dua orang. Modal awal yang dimiliki UMKM Bank Sampah
Panulisan (BSP) pada awal tahun 2010 adalah Rp. 135.509,237. Harga pupuk
dengan berat 2.5 kg. Dan pupuk organik ukuran besar dengan berat 12.5 kg
Rp. 20.000.
Panulisan milik Bapak Nono Juarno yang berlokasi di Perum Griya Asri
berikut:
18
19
oleh UMKM.
pupuk organik.
kerja yang sudah dibuat atau dikerjakan berdasarkan rencana kerja yang
telah dibuat. Berikut realisasi program kerja yang telah terlaksana selama
kegiatan KPB/PKL :
20
Setiap usaha tidak akan terlepas dari sebuah permasalahan, begitu pun
Manusia, pada usaha ini tidak terdapat bagian khusus yang bertugas
keluar masuknya karyawan atau dalam teori MSDM lebih dikenal dengan
kami lakukan, turnover ini terjadi diakibatkan oleh beberapa hal yaitu dalam
pemberian pengupahan.
Panulisan ini yaitu tidak adanya bukti-bukti dari setiap transaksi yang ada,
bahkan tidak adanya pembukuan hanya rekapan transaksi sedehana itu pun
berpotensi besar bagi UMKM ini dapat berkembang lebih besar dan
2. Alternatif Tindakan
Dari masalah yang diuraikan diatas, maka kami mencoba untuk
Tabel3 3.2
Alternatif Solusi
Masalah Utama Pemecahan Masalah
1. Turnover Pemberian kompensasi lebih kepada
pegawai atas uang lembur.
24
oleh UMKM Bank Sampah Panulisan. Sebagai pegawai harian lepas para
pegawai merasa bahwa tidak ada kewajiban untuk mengikuti segala aturan
yang sedang dijalani ini dapat berpengaruh bagi lingkungan dan profit
perusahaan.
Sampah Panulisan.
laporan keuangan.
2) Penguatan Potensi
4. Rekomendasi
a. SDM : Sering terjadinya turnover pegawai.
Alternatif : Menjelaskan potensi yang dimiliki oleh UMKM
Bank Sampah Panulisan kepada pegawai agar
pegawai dapat mengetahui potensi-potensi yang
dimiliki UMKM Bank Sampah Panulisan untuk
26
5. Laporan Keuangan
a. Laporan Harga Pokok Produk
Tabel 3.3 Perhitungan HPP Juli 2021
Seperti pada tabel Harga Pokok Produksi bulan Juli diatas harga
proses produksi.
Seperti pada tabel Harga Pokok Produksi bulan Agustus diatas harga pokok
produksi yang dihasilkan sebesar Rp. 802,-/Kg dari jumlah produksi 4.000 Kg
HPP:
BBB Rp 780.000
BTKL Rp 580.000
BOP Variabel Rp 1.485.000
BOP Tetap Rp 363.937
Harga Pokok Penjualan Rp 3.208.937
Laba Kotor Rp 3.991.063
Biaya lain-lain
Beban Pemasaran -Rp 580.000
Laba
Rp 3.411.063
Bersih
Output Produksi (Kg) 4000
Laba Per Kg Rp 853
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian dan analisis Kuliah Kerja Bermasyarakat/
31
32
dapat dilihat bahwa Harga Pokok Produksi untuk bulan Juli Per Kg sebesar
Rp. 802,- dan untuk bulan Agustus Per Kg sebesar Rp. 802,-
Aset pada bulan Juli 2020 yaitu Rp. 138.570.300,- dengan laba bulan Juli
yaitu Rp. 3.411.063,-. Sedangkan pada bulan Agustus Total Aset yaitu Rp.
B. Saran
1. Sebaiknya pemilik UMKM, lebih mengedapankan dalam pengupahan
akuntansi.
yang diinginkan.
lainnya.
33
DAFTAR PUSTAKA
Republic Indonesia. 2008. Undang-undang No. 28 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro Kecil dan
Menengah. Jakarta : Sekretariat Negara
Armanto Witjaksono, SE, AK, MM., Akuntansi Biaya, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), edisi
revisi.
Firmansyah, Iman. 2014. Akuntansi Biaya Itu Gampang. Jakarta : Dunia Cerdas
Ganjar Isnawan, (2012), Akuntansi praktis untuk umkm, Jakarta Timur : Laskar Aksara
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2016. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan
Menengah. Jakarta : Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntansi Indonesia
Munawir. 2010, Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Kelima Belas. Yogyakarta : Liberty
Mulyadi dan Rivai (2009) Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta cetakan kesembilan
34