Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH PRAKTEK

BERMASYARAKAT/PRAKTEK KERJA LAPANGAN (KPB/PKL)

UMKM BANK SAMPAH PANULISAN

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Mata Kuliah KPB/ PKL

Pada Program Studi Akuntansi Dan Manajemen

Oleh :

Kelompok : 11

1. Fovi Soraya 03.01.18.036 Akuntansi


03.02.14.844 Manajemen
2. Farhan Rifky Wardhana
03.02.19.229 Manajemen
3. Yanuar Andrian

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)

DR. KHEZ. MUTTAQIEN

PURWAKARTA

2021
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN KPB/ PKL

PERSETUJUAN

Laporan Berjudul : Laporan Pelaksanaan Kuliah Praktek Bermasyarakat/ Praktek

Kerja Lapangan (KPB/PKL) UMKM Bank Sampah Panulisan “BSP”

Oleh :

Kelompok 11

1. Fovi soraya 03.01.18.036 Akuntansi


03.02.14.844 Manajemen
2. Farhan Rifky Wardhana
01.02.19.229 Manajemen
3. Yanuar andrian

Dinyatakan telah memenuhi syarat Administrasi dan dapat diteruskan

untuk diseminarkan dalam penelaahan seminar laporan KPB/ PKL.

Purwakarta, 25September 2021


Pembimbing

Ade Nurhayati, SE., MM

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KPB/PKL

PENGESAHAN

ii
Laporan Berjudul :

Laporan KPB/PKL Di UMKM Bank Sampah Panulisan

Oleh :

Kelompok 11

1. Fovi Soraya 03.01.18.036 Akuntansi


03.02.14.844 Manajemen
2. Farhan Rifky Wardhana
03.02.19.229 Manajemen
3. Yanuar Andrian

Laporan ini telah diujikan dan dinyatakan dapat diterima sebagai salah

satu syarat kelulusan Mata Kelulusan Praktek Kerja Bermasyarakat di STIE DR

KHEZ MUTTAQIEN Purwakarta Tahun 2021.

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, shalawat beserta salam terucap kepada

Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya, serta umatnya yang

senantiasa memegang teguh ajarannya. Karena berkat rahmat dan hidayah-Nya

sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan hasil Kuliah Praktek

Bermasyarakat/Praktek Kerja Lapangan (KPB/PKL) ini dalam jangka waktu yang

telah ditentukan dengan penuh kelancaran.

Dalam menyelesaikan laporan ini telah melibatkan berbagai pihak yang

telah berjasa mambantu, membimbing serta mendukung sehingga penyusun dapat

menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan yang baik ini,

penyusun ingin menyampaikan rasa hormat dan ucapa terimakasih kepada :

1. Bapak Drs. H. Suherman Saleh, AK., M.Sc.,CA selaku Ketua STIE DR.

KHEZ. MUTTAQIEN Purwakarta.

2. Bapak Iman Sidik Nusannas, SS., ME selaku Wakil Ketua I STIE DR.

KHEZ. MUTTAQIEN Purwakarta.

3. Bapak Dean Subhan Saleh, SE., MM selaku Wakil Ketua II STIE DR.

KHEZ. MUTTAQIEN Purwakarta.

4. Bapak Dedeng Abdul Gani, SE., MSi selaku Wakil Ketua III STIE DR.

KHEZ. MUTTAQIEN Purwakarta.

5. Ibu Ade Nurhayati, SE., MM selaku ketua jurusan Manajemen STIE DR.

KHEZ MUTTAQIEN Purwakarta.

iv
6. . Bapak Patoni. Spd.Mpd. MM selaku ketua jurusan Akuntansi STIE DR.

KHEZ MUTTAQIEN Purwakarta

7. Semua Dosen jurusan Akuntansi dan Manajemen STIE DR. KHEZ.

MUTTAQIEN Purwakarta.

8. Bapak Nono Juarno selaku pemilik UMKM Bank Sampah Panulisan telah

memberikan izin beserta para pegawai yang selalu membantu selama

KPB/PKL dilaksanakan.

9. Orang Tua dan segenap keluarga besar yang telah memberikan dukungan,

kasih sayang dan doanya.

10. Rekan-rekan Mahasiswa/i STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN Purwakarta

yang telah saling mendukung dan membantu serta memberikan inspirasi

dan motivasi dalam belajar.

Akhir kata penyusun berharap laporan hasil KPB/PKL ini dapat

bermanfaat bagi penyusun khususnya, dan bagi para pembaca umumnya.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan laporan hasil KPB/PKL ini jauh

dari kata sempurna, untuk ini penyusun mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari pembaca demi perbaikan kedepannya.

Purwakarta, 25 September 2021

Penulis

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN KPB/ PKL......................................................................ii


PERSETUJUAN....................................................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KPB/PKL.......................................................................iii
PENGESAHAN....................................................................................................................iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................................iv
DAFTAR ISI.........................................................................................................................vi
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Tujuan KPB/PKL......................................................................................................3
BAB II..................................................................................................................................5
LANDASAN TEORI...............................................................................................................5
1. Pengertian Usaha Kecil, Mikro, Menengah........................................................5
2. Kriteria UMKM...................................................................................................6
3. Turnover Karyawan............................................................................................7
4. SAK EMKM..........................................................................................................8
B. Profil Perusahaan.................................................................................................13
1. Deskripsi Umum UMKM...................................................................................13
2. Struktur Organisasi UMKM Bank Sampah Panulisan “BSP”..............................15
3. Visi dan Misi Bank Sampah Panulisan..............................................................15
4. Flow Chart Proses Produksi..............................................................................15
BAB III...............................................................................................................................18
PELAKSANAAN KEGIATAN................................................................................................18
A. Kondisi Objektif....................................................................................................18
1. Rencana dan Program Kerja.............................................................................18
2. Realisasi Program Kerja....................................................................................19
B. Pembahasan dan Kondisi Umum..........................................................................20
1. Temuan Masalah dan Potensi..........................................................................20
2. Alternatif Tindakan...........................................................................................23

vi
3. Kesimpulan Analisa Sementara..........................................................................24
4. Rekomendasi......................................................................................................25
5. Laporan Keuangan................................................................................................26
BAB IV..............................................................................................................................31
PENUTUP..........................................................................................................................31
A. Kesimpulan...........................................................................................................31
B. Saran....................................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................33

vii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

(UMKM) adalah kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar. Selain

itu, kelompok ini terbukti tahan terhadap berbagai macam goncangan krisis

ekonomi. Maka sudah menjadi keharusan untuk melakukan penguatan

kelompok UMKM yang melibatkan banyak kelompok. Apabila mendirikan

suatu usaha yang yang di mulai dari usaha kecil dan menengah atau UMKM

harus menerapkan suatu asas kebersamaan, ekonomi yang demokratis,

kemandirian, keseimbangan kemajuan, berkelanjutan, efisiensi keadilan, serta

kesatuan ekonomi nasional. Di Indonesia, hari UMKM Nasional diperingati

setiap tanggal 31 Maret. Bidang-bidang UMKM beragam mulai dari fashion,

kuliner, kerajinan hingga pertanian.

Pada umumnya industri kecil lebih banyak berkembang di daerah

pedesaan dan kota-kota kecil yang sering kali merupakan usaha sampingan

atau pola paruh waktu dari kegiatan ekonomi lainnya. Indikasi ini sangat

positif dalam mendukung pembangunan daerah. Sebagai salah satu kota di

Jawa Barat yaitu Kabupaten Purwakarta terdapat banyak UMKM baik

menengah maupun kecil namun jarang sekali terlihat eksistensinya seperti

UMKM dalam bidang pertanian salah satu masalah utamanya disebabkan

oleh kurangnya Sumber Daya Manusia akan pengetahuan dan keterampilan

pelaku usaha tersebut dalam bidang akuntansi dan manajemen, selain itu

1
2

pelaku usaha juga menganggap bahwa catatan atau laporan akuntansi terlalu

sulit dan rumit untuk dilakukan sehingga pelaku UMKM hanya menggunakan

modal pribadi dalam menjalankan usahanya dan tidak adanya pemisahan

antar kas usaha dengan kas pribadi pemilik usaha. Untuk menerapkan

pembukuan, pengelolaan laporan keuangan yang baik tentunya akan

berdampak positif bagi UMKM itu sendiri.

Pelaku UMKM dapat mengetahui bagaimana kondisi keuangan yang

dimilikinya melalui laporan keuangan, sehingga pemilik dapat

memeperhitungkan keuntungan atau kerugian yang diperoleh. Dan dapat

digunakan untuk pengajuan pembiyaan kepada bank.

Masalah lainnya adalah masih banyak para pelaku yang membuat

laporan keuangan tidak sesuai dengan PSAK UMKM, dimana pencatatan

yang dilakukan hanya mencatat berupa uang selisih masuk dengan uang yang

keluar. Bahkan ada pelaku UMKM yang tidak melakukan pencatatan sama

sekali.

Data yang kami dapatkan dari Kepala Badan Penyuluhan dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (PPSDMP) mengatakan

“Bahwa pada bulan Januari 2006, Jawa Barat bisa panen padi dalam jumlah

banyak, dimulai dari bulan Januari hingga bulan Maret akan terjadi

peningkatan 7000-an hektar sawah yang panen”. Maka bisa dilihat peluang

usaha yang terjadi di dalam sektor pertanian. Namun sangat disayangkan

dalam proses penanaman padi masih banyak petani menggunakan pupuk urea

sebagai pupuk utama, yang mengakibatkan perusakan terhadap unsur ekologi


3

tanah yang berakibat tanah akan menjadi tandus atau mongering, dan menjadi

pengaruh bahan pangan di Indonesia. Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten

Purwakarta menargetkan 1.000 hektar lahan menjadi area persawahan

organik. Pasalnya, potensi sawah organik di wilayah ini cukup tinggi, salah

satu indikatornya yaitu ketersediaan air bersih yang tidak tercemar logam

berat cukup melimpah. Saat ini areal sawah yang sudah menggunakan system

pemupukan organik mencapai 200 hektar yang tersebar di tiga wilayah yakni

Pasawahan, Bojong dan Kiarapedes.

Meski demikian, potensi pengembangan sawah organik ini cukup

tinggi, yang paling potensial untuk dikembangkan area pertanian organik

yakni di wilayah selatan Purwakarta, sebab ketersediaan air bersih di wilayah

itu cukup melimpah. Yaitu yang berasal dari mata air pegunungan. Salah satu

usaha yang potensial saat ini yang mendukung bidang pertanian adalah

memproduksi pupuk organik Bank Sampah Panulisan yang berlokasi di Griya

Asri Blok I-5 No. 3 Ciseureuh Purwakarta.

B. Tujuan KPB/PKL

1. Untuk mengetahui pengelolaan sumber daya manusia, proses pemasaran

dan operasional, yang diterapkan pada UMKM Bank Sampah Panulisan

(BSP).

2. Untuk mengetahui bagaimana potensi yang dimiliki UMKM Bank

Sampah Panulisan (BSP).


4

3. Untuk mengetahui pencatatan transaksi pada UMKM Bank Sampah

Panulisan (BSP).

4. Untuk mengetahui perhitungan HPP pada UMKM Bank Sampah

Panulisan (BSP).

5. Untuk mengetahui pembuatan laporan keuangan sederhana UMKM Bank

Sampah Panulisan (BSP).


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Pustaka

1. Pengertian Usaha Kecil, Mikro, Menengah


Usaha mikro kecil dan menengah adalah usaha ekonomi produktif

yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan

usaha, yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang

perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung

maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar, yang

memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-

undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro

Kecil dan Menengah.

1. Usaha Mikro

Usaha produktif milik orang perorangan dan atau badan usaha

perorangan. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.

500.000.000,- tidak termasuk tanah dan bangunan dan memliki hasil

penjualan tahunan paling banyak Rp. 300.000.000,-

2. Usaha Kecil

Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang

usaha menengah atau besar. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.

5
6

500.000.000,- sampai paling banyak Rp. 500.000.000,- tidak

termasuk tanah dan bangunan.

3. Usaha Menengah

Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan

oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan

anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau

menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha

kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil

penjualan tahunan. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500 juta

sampai dengan paling banyak Rp. 10 miliar tidak termasuk tanah dan

bangunan atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 2,5

miliar sampai dengan paling banyak Rp. 50 miliar.

2. Kriteria UMKM
Berdasarkan kekayaan dan hasil penjualan, menurut Undang-Undang

Nomor 20 Tahun 2008 Pasal 6, kriteria UMKM sebagai berikut :

1) Kriteria Usaha Mikro

a) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.50.000.000,00 (lima

puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat

usaha;

b) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak

Rp.300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

2) Kriteria Usaha Kecil

a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.50.000.000,00 (lima

puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak


7

Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah

dan bangunan tempat usaha;

b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.300.000.000,00

(tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak

Rp.2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).

3) Kriteria Usaha Menengah

a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.500.000.000,00 (lima

ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak

Rp.10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk

tanah dan bangunan tempat usaha;

b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.2.500.000.000,00

(dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak

Rp.50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).

3. Turnover Karyawan
a. Turnover karyawan

Turnover Karyawan atau pergantian karyawan adalah keinginan

seorang karyawan untuk berpindah, berhenti atau keluar dari tempat

bekerja yang dilakukan secara sukarela atau atas kemauan sendiri

maupun keputusan dari organisasi. Umumnya turnover dilakukan

karena karyawan ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.

Turnover karyawan tidak bisa dihindari, walaupun suatu organisasi

berkomitmen penuh untuk membuat lingkungan kerja yang bagus,

masih ada karyawan yang tetap mengundurkan diri. Turnover sangat

merugikan perusahaan karena banyak biaya yang telah dikeluarkan


8

untuk perekrutan karyawan. Masalah lain yang ditimbulkan turnover

yaitu turunnya produktifitas disebabkan kehilangan karyawan hingga

dengan adanya pengganti karyawan yang baru. Menurut Rivai,

Turnover adalah keinginan karyawan untuk berhenti kerja dari

perusahaan secara sukarela atau pindah dari satu tempat ke tempat

kerja yang lain menurut pilihannya sendiri Rivai (2009:238).

b. Pengelolaan sumber daya manusia

Pengelolaan sumber daya manusia pada dasarnya merupakan

deskripsi dari administrasi atau manajemen pendidikan dengan

mengidentiÀkasi fungsi fungsinya sebagai suatu setting proses

administrasi atau manajemen pendidikan yang didesain untuk saling

berkaitan antara tujuan individu maupun organisasi.

Edwin B. Flippo (1984) menyatakan bahwa pengelolaan sumber

daya manusia merupakan proses perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan dan pengendalian dari pengadaan tenaga kerja.

c. Manajemen operasi

Manajemen Operasi merupakan serangkaian proses dalam

menciptakan barang dan jasa atau kegiatan mengubah bentuk dengan

menciptakan atau menambah manfaat suatu barang dan jasa yang akan

digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.


9

Eddy Herjanto: manajemen operasi dan produksi dapat

diartikan sebagai suatu proses yang berkesinambungan dan efektif

menggunakan fungsi – fungsi manajemen untuk mengintegrasikan

berbagai sumber daya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan

d. Manajemen pemasaran

Manajemen Pemasaran adalah kegiatan manajemen berdasarkan

fungsinya yang pada    intinya berusaha untuk mengidentifikasi apa

sesungguhnya yang dibutuhkan oleh konsumen, dana bagaimana cara

pemenuhannya dapat diwujudkan.

Hellriegel D &Slocum JW mengemukakan 2 jenis strategi

pemasaran.

1) Market penetration strategy, yang berupaya untuk

meningkatkan pemasaran pada pasar yang sekarang ada

melalui produk yang sekarang telah ada pula. Kegiatan

yang dilakukan meliputi upaya meningkatkan jumlah

pembelian dari produk, mencoba menarik konsumen yang

sekarang menggunakan produk dari kompetitor/pesaing

atau malahan sekaligus membeli kompetitor tersebut.

2) Market development strategy yaitu upaya mencari pasar

baru dari produk yang sudah ada. Tiga kegiatan utama

mencari pasar baru ini adalah menemukan pasar secara


10

geografis, menemukan target market baru serta

menemukan penggunaan baru dari produk yang ada .

4. SAK EMKM
SAK EMKM ini merupakan salah satu dorongan kepada

pengusaha-pengusaha di Indonesia agar dapat berkontribusi secara

signifikan dalam pengembangan UMKM yang lebih maju. Mengapa hal

ini sangat dibutuhkan untuk usaha terutama UMKM ? Karena laporan

keuangan merupakan hal yang penting dalam sebuah usaha. Pastinya

setiap pengeluaran dan pemasukkan harus jelas dan harus seimbang agar

usaha bisa lebih maju lagi.

Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang

menyediakan informasi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi

pihak-pihak yang berkepentingan didalam pengambilan keputusan

ekonomi. Laporan Keuangan terdiri dari lima macam, yaitu Laporan

Laba/Rugi, Neraca, Perubahan Modal, Arus Kas, serta Catatan Atas

Laporan Keuangan. (Isnawan:2012:60)

Tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi

posisi keuangan dan kinerja suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah

besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun

yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khusus untuk

memenuhi kebutuhan informasi tersebut. Pengguna tersebut meliputi

penyedia sumber daya bagi entitas, seperti kreditor maupun investor.


11

Dalam memenuhi tujuannya, laporan keuangan juga menunjukkan

pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan

kepadanya. (SAK EMKM,2016) Tujuan laporan keuangan secara umum

menurut Irham (2012:24) :

1) Untuk memberikan informasi kepada pihak yang membutuhkan

tentang kondisi suatu perusahaan dari sudut angka-angka dalam

satuan moneter.

2) Menyediakan informasi yang bermanfaat bagi pembuat keputusan

bisnis dan ekonomis oleh investor yang ada dan yang profesional,

kreditur, manajemen, pemerintah, dan pengguna lainnya.

3) Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja

serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat

bagi sejumlah besar pemakai dalan pengambilan keputusan ekonomi.

4) Memberikan informasi tenteng posisi keuangan, kinerja perubahan

ekuitas, arus kas dan informasi lainnya.

a. Pengertian Harga Pokok Produksi (HPP)

Menurut Mulyadi (2014:16) harga pokok produksi adalah semua

biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang atau jasa

selama periode bersangkutan, dengan kata lain bahwa harga pokok

produksi merupakan biaya untuk memperoleh barang jadi yang siap

jual. HPP terkait pada periode waktu tertentu. HPP akan sama dengan
12

biaya produksi apabila tidak ada persediaan produk dalam proses awal

dan akhir. Witjaksono (2013), harga pokok produksi adalah sejumlah

aset, tetapi apabila selama tahun berjalan aktiva tersebut membantu

memperoleh penghasilan, aktiva tersebut harus di konversikan ke

beban.

Dapat disimpulkan bahwa harga pokok produksi merupakan

keseluruhan dari biaya-biaya yang dikorbankan sehubungan dengan

proses produksi barang tersebut sehingga menghasilkan barang jadi

(produk) yang siap untuk dijual.

b. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi (HPP)

Terdapat beberapa pendekatan untuk memperhitungkan unsur-nsur

biaya kedalam HPP yaitu :

1) Metode Full Costing

Metode penentuan HPP yang memperhitungkan semua unsur

biaya produksi kedalam HPP, yang terdiri dari biaya bahan baku,

biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik baik yang

berperilaku variabel maupun tetap (Firmansyah, 2014). Formulasi

penentuan HPP dengan metode full costing adalah sebagai berikut:

Biaya Bahan Baku Rp. xxx

Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. xxx

Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp. xxx

Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp. xxx

Harga Pokok Produksi Rp. xxx


13

2) Metode Variable Costing

Metode penentuan harga pokok produksi yang hanya

memperhitungkan biaya produksi variabel, yaitu biaya bahan

baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik variabel

(Firmansyah, 2014). Formulasi penentuan HPP dengan metode

variable costing adalah sebagai berikut :

Biaya Bahan Baku Rp. Xxx

Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. Xxx

Biaya Overhead Pabrik variabel Rp. Xxx

Harga Pokok Produksi Rp. Xxx

c. Laporan Posisi Keuangan

Informasi posisi keuangan yang ditujukan untuk laporan

keuangan telah disusun dalam ED SAK EMKM. Informasi ini terdiri

dari informasi mengenai aset, liabilitas, dan ekuitas entitas pada

tanggal tertentu yang disajikan dalam laporan ini. Berikut penjelasan

unsur-unsur laporan posisi keuangan dalam ED SAK EMKM.

Aset merupakan sumber daya yang dikuasai oleh entitas sebagai

akibat dari peristiwa masa lalu dan yang dari mana manfaat ekonomi

di masa depan diharapkan akan diperoleh oleh entitas. Aset sendiri

terbagi menjadi dua macam yaitu aset yang memiliki wujud dan aset

tidak memiliki wujud (tak berwujud).

Liabilitas merupakan kewajiban kini entitas yang timbul dari

peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya mengakibatkan arus keluar


14

dari sumber daya entitas yang mengandung manfaat ekonomi.

Karakteristik esensial dari liabilitas adalah kewajiban yang dimiliki

entitas saat ini untuk bertindak atau untuk melaksanakan sesuatu

dengan cara tertentu yang dapat berupa kewajiban hukum atau

kewajiban konstruktif. Kewajiban konstruktif yaitu kewajiban yang

biasanya melibatkan pembayaran kas, penyerahan aset selain kas,

pemberian jasa, dan/atau penggantian kewajiban tersebut dengan

kewajiban lain.

Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas setelah dikurangi

seluruh liabilitasnya. Klaim ekuitas adalah klaim atas hak residual atas

aset entitas setelah dikurangi seluruh liabilitasnya. Klaim ekuitas

merupakan klaim terhadap entitas, yang tidak memenuhi definisi

liabilitas.

d. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi sebuah EMKM mencakup informasi tentang

pendapatan, beban keuangan serta beban pajak pada suatu entitas.

Sesuai dengan ED SAK EMKM, laporan laba rugi memasukkan

semua penghasilan dan beban yang diakui dalam suatu periode,

kecuali ED SAK EMKM mensyaratkan lain. Laporan laba rugi entitas

mencakup pos-pos berikut :

a) Pendapatan

b) Beban keuangan

c) Beban pajak
15

B. Profil Perusahaan

1. Deskripsi Umum UMKM


Nama UMKM : Bank Sampah Panulisan
Nama Pemilik : Nono Juarno
Tahun Berdiri : Juni 2010
Alamat Perusahaan : Perum Griya Asri Blok I-40 No. 11 Kec.
Purwakarta Kab. Purwakarta
Jenis Perusahaan : Home Industri
Jumlah Karyawan : 2 Orang
Produk : Pupuk Organik
No. Telp/HP : 081909314244
UMKM Bank Sampah Panulisan yang bergerak dalam bidang

pertanian dalam dengan produk yang dihasilkan berupa pupuk organik

dan cacahan plastik yang berasal dari sampah, baik sampah organik dan

non organik yang diberdayagunakan oleh UMKM Bank Sampah

Panulisan. Berdiri sejak Juli 2010 dan diresmikan 22 Maret 2016.

Usaha tersebut sudah dikenal dikalangan masyarakat sekitar karena

pemasaran dilakukan dilingkungan sekitar tempat usaha yang terletak di

perum griya Asri Blok I-4 No. 11 Purwakarta dan pemasaran juga

dipasarkan pada para petani untuk dijadikan pupuk di sawahnya agar

mendapatkan beras sehat organik dan juga dipasarkan pada toko-toko

tanaman hias sekitar Purwakarta. Dengan jumlah karyawan yaitu 2 orang

Usaha ini telah mendapat izin usaha Badan Penanaman modal dan

pelayanan satu pintu (BPMPTSP) dengan No. 658.31/plp.04158-

BPMPTSP/X/2016 pada tanggal 27 september 2016 dan sudah mendapat


16

izin dari badan lingkungan hidup dengan SK. No. 188.4/75/KRSDA-

BLH/2016 dari pemilik usaha Bapak Nono Juarno.

2. Struktur Organisasi UMKM Bank Sampah Panulisan “BSP”


Struktur organisasi pada UMKM ini hanya mencakup pengelola dan 2

orang tenaga kerja. Yang memiliki pembagian tugas masing-masing

diantaranya :

Gambar 2.1
Struktur Organisasi
UMKM Bank Sampah Panulisan “BSP”

3. Visi dan Misi Bank Sampah Panulisan


a. Visi

Mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat dan kehidupan yang

mandiri.

b. Misi

Mengajak masyarakat bersahabat dengan sampah (pilah dan

berdayaguna).

4. Flow Chart Proses Produksi


Gambar 2.2
Flow Chart UMKM Bank Sampah Panulisan
17

Produksi dari UMKM Bank Sampah Panulisan, dari produksi

pupuk berikut penguraianya :

1) Pengumpulan bahan.

Pertama mencari bahan yang digunakan untuk pembuatan pupuk,

bahan ini didapat dengan mudah, dari lingkungan sekitar/dari

sampah, bahannya berupa daun-daun kering, daun hijau, kotoran

hewan, jerami, dan sisa rumah tangga. Setelah terkumpul daun-daun

yang berukuran besar dipotong-potong atau dicacah terlebih dahulu

untuk memepercepat proses produksi. Lalu dimasukan kedalam bak

ukuran 4 x 3.

2) Proses pembusukan.

Setelah semua bahan dimasuka kedalam bak, bak yang berisi

tersebut ditutup rapat oleh plastik atau terpal diamkan 2 minggu

untuk proses pembusukan.

3) Proses pencampuran.
18

Setelah 2 minggu, bak dibuka dan diaduk dengan mikroorganisme

pengurai untuk mempercepat pembusukan. Dan ditutup kembali dan

diamkan 2 minggu lagi sampai bahan tersebut bercampur semua.

4) Panen.

Setelah 2 minggu, pupuk sudah dapat dipanen. Pupuk dipindahkan

dari bak ke tempat yang lebih luas untuk ditiriskan.

5) Penggilingan.

Dari panen ini pupuk belum bisa dikemas, pupuk masih harus

digiling agar pupuk benar-benar merata.

6) Pengemasan.

Setelah proses penggilingan pupuk sudah siap untuk dikemas dan

dijual.
BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Kondisi Objektif
UMKM Bank Sampah Panulisan (BSP) ini memiliki karyawan tetap

sebanyak dua orang. Modal awal yang dimiliki UMKM Bank Sampah

Panulisan (BSP) pada awal tahun 2010 adalah Rp. 135.509,237. Harga pupuk

organik di UMKM “BSP” Rp.5,000. Untuk pupuk organik berukuran sedang

dengan berat 2.5 kg. Dan pupuk organik ukuran besar dengan berat 12.5 kg

Rp. 20.000.

1. Rencana dan Program Kerja


Rencana kerja merupakan proses mempersiapkan kegiatan yang akan

dilakukan unutk merumuskan apa sesungguhnya yang ingin dicapai dapat

diwujudkan melaluiserangkaian rumusan rencana kegiatan. Data-data

diperoleh melalui wawancara secara langsung dengan pemilik UMKM.

Kegiatan Kuliah Praktek Bermasyarakat/Praktik Kerja Lapangan

(KPB/KPL) ini laksanakan selama 1 bulan, dari tanggal 16 Juli 2020-24

Agustus 2020. Tempat yang diambil yakni UMKM Bank Sampah

Panulisan milik Bapak Nono Juarno yang berlokasi di Perum Griya Asri

Blok I-4 No. 11 Purwakarta.

Dengan disertai surat tugas dari STIE DR KHEZ MUTTAQIEN

untuk melakukan kegiatan KPB/PKL di UMKM Bank Sampah. Adapun

rencana kerja sebelum melaksanakan KPB/PKL antara lain sebagai

berikut:

18
19

a. Pertemuan pertama akan melakukan survey tempat dengan membawa

surat tugas dati STIE DR KHEZ MUTTAQIEN dan silaturahmi kepada

pemilik UMKM tersebut. Dalam hal ini kami melakukan perkenalan

dan menyampaikan tujuan dari kegiatan KPB/PKL.

b. Pertemuan kedua melakukan wawancara kepada pemilik UMKM

mengenai profil usaha hingga memperoleh informasi mengenai sejarah

pendirian pabrik dan kegiatan operasioanal.

c. Pertemuan ketiga mengecek kelengkapan dokumen perizinan untuk

memperoleh informasi mengenai kelengkapan surat izin yang dimiliki

oleh UMKM.

d. Pertama keempat melihat langsung kegiatan prosuksi pupuk di buat

untuk memperoleh informasi menganai tahap-tahap atau alur produksi

pupuk organik.

e. Pertemuan kelima yakni menyusun laporan keuangan dengan maksud

untuk menjelaskan pentingnya laporan keuangan serta membantu

pemilik UMKM dalam penyusun laporan keuangan yang sederhana dan

menganalisis masalah UMKM dalam aspek manajerial.

2. Realisasi Program Kerja


Realisasi rencana kerja adalah suatu tindakan yang nyata dari rencana

kerja yang sudah dibuat atau dikerjakan berdasarkan rencana kerja yang

telah dibuat. Berikut realisasi program kerja yang telah terlaksana selama

kegiatan KPB/PKL :
20

a. Survei tempat dan silaturahmi dilaksanakan pada 19 Agustus 2020.

Realisasi programnya antara lain melakukan perkenalan dan meminta

izin untuk melakukan kegiatan KPB/PKL.

b. Wawancara pertama kepada pemilik UMKM dilakukan pada 2

September 2020. Realisasi programnya adalah dengan mengajukan

pertanyaan mengenai sejarah pendirian pabrik hingga kegiatan

oprasional yang dilakukan.

c. Mengecek kelengkapan dokumen perizinan dilaksanakan pada 9

September 2020 bersama dengan kegiatan wawancara. Realisasi

programnya adalah dengan mencari informasi mengenai kelengkapan

surat izin usaha yang dimiliki oleh UMKM terebut.

d. Melihat lansung kegiatan produksi pupk organik dilaksanakan pada hari

17 September 2020. Realisasinya memperoleh informasi mengenai

tahap-tahap atau alur produksi pupuk organik.

e. Mengindetifikasi masalah dan potensi pada aspek manajerial UMKM.

Yang dilakukan pada tanggal 25 September 2020.

B. Pembahasan dan Kondisi Umum


1. Temuan Masalah dan Potensi
Tabel 3.1
Masalah dan potensi
Masalah Potensi
Sulitnya rekutmen pegawai, sering Prospek pupuk organic
terjadi turnover. menunjukkan trend yang
meningkat.Sehingga kebutuhan
akan pupuk organic terus
meningkat. Seiring dengan
21

kebutuhan tersebut, diperlukan


tenaga kerja yang optimal
Pengelolaan sumber daya manusia Seiring dengan perkembangan
umkm yang membaik maka
umkm harus memiliki tenaga
kerja yang kreatif dan inovatif
agar bisa mengoptimalkan
produk.
Pemasaran Seiring dengan pesatnya
perkembangan teknologi
masyarakat juga di mudahkan
dalam segala hal contohnya
seperti online shop maka umkm
harus memiliki sebuah web agar
lebih mudah dalam
mempromosikan produk
tersebut.
Operasional Umkm harus memiliki sebuah
peralatan mesin agar lebih
efisien dalam membuat produk
pupuk tersebut
Tidak ada pencatatan transaksi Tidak adanya pencatatan
transaksi yang lengkap baik
pembelian maupun penjualan
sehingga data yang didapatkan
melengkapinya melalui
wawancara saat KPB-PKL
berlangsung.
Tidak ada perhitungan HPP Pemilik UMKM tidak
mengetahui harga pokok produk
yang dihasilkan yang
menyebabkan tidak pasti pula
22

harga jual dan kontribusi margin


yang di tetapkan.
Tidak ada laporan keuangan Tidak adanya laporan keuangan
berpotensi pemilik UMKM tidak
mengetahui laba/rugi, laporan
perubahan modal dan posisi
keuangan yang hasilkan.

Setiap usaha tidak akan terlepas dari sebuah permasalahan, begitu pun

yang terjadi pada UMKM ini, kami menemukan beberapa permasalahan

berdasarkan hasil wawancara yang kami lakukan bersama bapak Nono

Juarno selaku pemilik sekaligus pengelola usaha ini.

Permasalahan-permasalahan yang UMKM ini hadapi yaitu pertama

adalah permasalahan yang berkaitan dengan Manajemen Sumber Daya

Manusia, pada usaha ini tidak terdapat bagian khusus yang bertugas

mengelola karyawan, sehingga sering terjadinya pergantian karyawan atau

keluar masuknya karyawan atau dalam teori MSDM lebih dikenal dengan

istilah turnover, tentunya dengan sering bergantinya karyawan akan

berpengaruh terhadap proses produksi. Berdasarkan hasil wawancara yang

kami lakukan, turnover ini terjadi diakibatkan oleh beberapa hal yaitu dalam

pemberian pengupahan.

Untuk sistem Manajemen Pemasaran UMKM Bank Sampah Panulisan

memiliki kesempatan untuk memperluas jaringan pasarnya namun karena

keterbatasan pengelola dalam penggunaan media sosial berakibat manajemen

pemasarannya tidak dilakukan dengan maksimal. Untuk Manajemen Operasional


23

UMKM Bank Sampah Panulisan memiliki kendala dalam pengadaan mesin

produksi sehingga proses produksi tidak berjalan dengan maksimal.

Selain itu masalah yang di temukan di UMKM Bank Sampah

Panulisan ini yaitu tidak adanya bukti-bukti dari setiap transaksi yang ada,

bahkan tidak adanya pembukuan hanya rekapan transaksi sedehana itu pun

tidak semua transaksi di catat.

Terdapat beberapa potensi yang dapat dikembangkan dan mempunyai

nilai positif salah satunya yaitu memperdayagunakan sampah, sampah yang

sering dipandang tidak berguna dan tidak bernilai dapat di berdayakan

menjadi pupuk organik. Karena banyaknya sampah rumah tangga yang

dapat dijadikan sebagai bahan untuk pembuatan pupuk organik maka

berpotensi besar bagi UMKM ini dapat berkembang lebih besar dan

sekaligus mengurangi sampah yang sudah membludak.

2. Alternatif Tindakan
Dari masalah yang diuraikan diatas, maka kami mencoba untuk

mencari alternatif solusi dari masalah-masalah tersebut yang dijelaskan

dalam tabel sebagai berikut:

Tabel3 3.2
Alternatif Solusi
Masalah Utama Pemecahan Masalah
1. Turnover Pemberian kompensasi lebih kepada
pegawai atas uang lembur.
24

2. Pengelolaan sumber daya Pemberian pelatihan kepada pagawai.


manusia
3. Pemasaran Membuat laman web agar memudahkan
promosi dan penjualan.
4. Operasional Mencari investor agar bisa memadai
peralatan yang kurang.
5. Tidak ada catatan transaksi Membantu pelaku dan pengelola
UMKM dalam membuat pencatatan
transaksi.
6. Tidak ada perhitungan HPP Membantu pelaku dan pengelola
UMKM dalam membuat perhitungan
HPP dan menjelaskan fungsi dari
pembuatan HPP.
Tidak mempunyai laporan Membantu pelaku dan pengelola
keuangan yang sesuai. UMKM dalam penyusunan laporan
keuangan.

Masalah turnover dapat diatasi dengan cara pemberian kompensasi

kepada pegawai dan juga menjelaskan .beberapa potensi yang dimiliki

oleh UMKM Bank Sampah Panulisan. Sebagai pegawai harian lepas para

pegawai merasa bahwa tidak ada kewajiban untuk mengikuti segala aturan

yang ada, namun seharusnya pengelola lebih menegaskan bahwa pekerjaan

yang sedang dijalani ini dapat berpengaruh bagi lingkungan dan profit

perusahaan.

Masalah pencatatan yang tidak dilakukan secara rutin oleh pihak

UMKM menyebabkan kegiatan usaha tersebut tidak dapat dinilai

perkembangannya. Padahal apabila dilihat dari segi laba, UMKM ini

mampu mendapatkan laba yang cukup tinggi. Alternatif Tindakan yang

bisa dilakukan untuk masalah yang terjadi di UMKM Bank Sampah


25

Panulisan dengan menumbuhkan keinginan pelaku UMKM agar

melakukan pencatatan secara rutin sehingga segala transaksi penerimaan

dan pengeluaran kas dapat dihitung secara pasti, sehingga perkembangan

UMKM lebih mudah untuk dievaluasi.

3. Kesimpulan Analisa Sementara


1) Pemecahan Masalah

a. Pemberian pengupahan yang sebanding dengan kontribusi

karyawan tersebut dalam mengelola sumber daya yang ada dan

menjelaskan beberapa potensi yang dimiliki oleh UMKM Bank

Sampah Panulisan.

b. Tidak ada perhitungan HPP dan tidak ada laporan keuangan,

dengan begitu perlu dilakukan perhitungan HPP dan pencatatan

laporan keuangan.

2) Penguatan Potensi

a. Adanya pemberian penghargaan dalam pengupahan pegawai agar

merasa dihargai atas kontribusi karyawan tersebut.

b. Adanya pencatatan penjualan dan pembelian, akan memudahkan

penyusunan laporan keuangan. Sehingga UMKM keuangan

UMKM akan lebih mudah dievaluasi

4. Rekomendasi
a. SDM : Sering terjadinya turnover pegawai.
Alternatif : Menjelaskan potensi yang dimiliki oleh UMKM
Bank Sampah Panulisan kepada pegawai agar
pegawai dapat mengetahui potensi-potensi yang
dimiliki UMKM Bank Sampah Panulisan untuk
26

meyakinkan pegawai akan jenjang karir dan


pendapatan yang menjamin pegawainya
Pemasaran tersebut.
Alternatif :kurangnya promosi
: membuat laman web agar memudahkan promosi
Operasional dan penjualan
Alternatif : alat produksi kurang memadai
: mencari investor agar bisa memadai peralatan
yang di perlukan

b Keuangan : Tidak ada perhitungan HPP dan tidak ada laporan


. keuangan.
Alternatif : Menghitung HPP dan membuatkan laporan
keuangan sederhana kepada pemilik UMKM
agar pelaku UMKM dapat menganialisa
perkembangan UMKM nya tersebut dari sisi
keuangannya.

5. Laporan Keuangan
a. Laporan Harga Pokok Produk
Tabel 3.3 Perhitungan HPP Juli 2021

BANK SAMPAH PANULISAN


HARGA POKOK PRODUKSI
PERIODE JULI 2021
A BAHAN BAKU      
  KOTORAN HEWAN Rp 400.000  
  BONGGOL PISANG Rp 40.000  
  DAUN HIJAU Rp 80.000  
  DAUN KERING Rp 80.000  
  JERAMI Rp 100.000  
  SISA RUMAH TANGGA Rp 80.000  
27

  TOTAL BAHAN BAKU Rp 780.000


   
B BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG  
  KAYARAN PRODUKSI Rp 580.000  
  TOTAL BTKL Rp 580.000
   
C BIAYA OVERHEAD PABRIK  
  BOP tetap  
  sewa bangunan Rp 45.833  
  beban penyusutan Rp 318.104  
  TOTAL BOP TETAP Rp 363.937
  BOP variabel  
  bahan penolong Rp 1.460.000  
  Listrik Rp 25.000  
  total BOP variable Rp 1.485.000
  total biaya overhead pabrik Rp 1.848.937
   
harga pokok produksi Rp 3.208.937
output produksi (kg) 4000
harga pokok produksi (kg) Rp 802

Seperti pada tabel Harga Pokok Produksi bulan Juli diatas harga

pokok produksi yang dihasilkan sebesar Rp. 802,-/Kg dari jumlah

produksi 4.000 Kg sudah termasuk biaya-biaya yang digunakan untuk

proses produksi.

Tabel 3.4 Perhitungan HPP Agustus 2021

BANK SAMPAH PANULISAN


HARGA POKOK PRODUKSI
PERIODE AGUSTUS 2021
BAHAN
A BAKU      
Rp
  KOTORAN HEWAN 400.000  
  BONGGOL PISANG Rp 40.000  
  DAUN HIJAU Rp 80.000  
  DAUN KERING Rp 80.000  
Rp
  JERAMI 100.000  
28

  SISA RUMAH TANGGA Rp 80.000  


  TOTAL BAHAN BAKU Rp 780.000
   
B BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG  
Rp
  KAYARAN PRODUKSI 580.000  
  TOTAL BTKL Rp 580.000
   
C BIAYA OVERHEAD PABRIK  
  BOP tetap  
  sewa bangunan Rp 45.833  
Rp
  beban penyusutan 318.104  
  TOTAL BOP TETAP Rp 363.937
  BOP variabel  
  bahan penolong Rp 1.460.000  
  Listrik Rp 25.000  
  total BOP variabel Rp 1.485.000
  total biaya overhead pabrik Rp 1.848.937
   
harga pokok produksi Rp 3.208.937
output produksi (kg) 4000
harga pokok produksi (kg) Rp 802

Seperti pada tabel Harga Pokok Produksi bulan Agustus diatas harga pokok

produksi yang dihasilkan sebesar Rp. 802,-/Kg dari jumlah produksi 4.000 Kg

sudah termasuk biaya-biaya yang digunakan untuk proses produksi.

b. Laporan Laba Rugi


Tabel 3.5 Laporan Laba Rugi

BANK SAMPAH PANULISAN


LAPORAN LABA RUGI
PERIODE JULI 2021
Output Produksi 4000 Kg  
Penjualan Rp 7.200.000
29

HPP:  
  BBB Rp 780.000  
  BTKL Rp 580.000  
  BOP Variabel Rp 1.485.000  
  BOP Tetap Rp 363.937  
Harga Pokok Penjualan Rp 3.208.937
Laba Kotor Rp 3.991.063
Biaya lain-lain  
  Beban Pemasaran -Rp 580.000
Laba
Rp 3.411.063
Bersih
Output Produksi (Kg) 4000
Laba Per Kg   Rp 853

BANK SAMPAH PANULISAN


LAPORAN LABA RUGI
PERIODE AGUSTUS 2021
Output Produksi 4000 Kg  
Penjualan Rp 7.200.000
HPP:  
  BBB Rp 780.000  
  BTKL Rp 580.000  
  BOP Variabel Rp 1.485.000  
  BOP Tetap Rp 363.937  
Harga Pokok Penjualan Rp 3.208.937
Laba Kotor Rp 3.991.063
Biaya lain-lain  
  Beban Pemasaran -Rp 580.000
Laba
Rp 3.411.063
Bersih
Output Produksi (Kg) 4000
Laba Per Kg   Rp 853
c. Laporan Perubahan Modal
Tabel 3.6 Laporan Perubahan Modal

BANK SAMPAH PANULISAN


LAPORAN PERUBAHAN MODAL
PERIODE JULI 2021
Modal Awal Rp 135.509.237
Saldo Laba
Rp 3.411.063
Berjalan
30

Prive -Rp 350.000


Modal Akhir Rp 138.570.300

BANK SAMPAH PANULISAN


LAPORAN PERUBAHAN MODAL
PERIODE AGUSTUS 2021
Modal Awal Rp 138.570.300
Saldo Laba
Rp 3.411.063
Berjalan
Prive -Rp 350.000
Modal Akhir Rp 141.631.363

d. Laporan Posisi Keuangan


Tabel 3.7 Laporan Posisi Keuangan

BANK SAMPAH PANULISAN


LAPORAN POSISI KEUANGAN
PERIODE JULI 2021
AKTIVA  
Aktiva Lancar  
  Kas Rp 10.040.230  
  Persediaan Rp 2.240.000  
  Perlengkapan Rp 472.000  
  Peralatan Rp 344.100  
JUMLAH AKTIVA LANCAR Rp 13.626.330
Aktiva Tetap  
  Aset Tetap Rp 131.250.000  
  Akm. Penyusutan -Rp 5.776.030  
JUMLAH AKTIVA TETAP Rp 125.473.970
JUMLAH ASSET   Rp 139.100.300
LIABILITIES & EKUITAS  
Liabilities  
  Hutang Usaha -  
Ekuitas  
  Modal Rp 138.570.300  
JUMLAH LIABILITIES &
Rp 138.570.300
EKUITAS
JUMLAH PASIVA   Rp 138.570.300
31

tabel 3.8 Laporan Posisi Keuangan

BANK SAMPAH PANULISAN


LAPORAN POSISI KEUANGAN
PERIODE AGUSTUS 2020
AKTIVA  
Aktiva Lancar  
  Kas Rp 14.529.397  
  Persediaan Rp 2.240.000  
  Perlengkapan Rp 472.000  
  Peralatan Rp 344.100  
JUMLAH AKTIVA LANCAR Rp 17.585.497
Aktiva Tetap  
  Aset Tetap Rp 131.250.000  
  Akm. Penyusutan -Rp 6.094.134  
JUMLAH AKTIVA TETAP Rp 125.155.866
JUMLAH ASSET   Rp 142.741.363
LIABILITIES & EKUITAS  
Liabilities  
  Hutang Usaha -  
Ekuitas  
  Modal Rp 141.631.363  
JUMLAH LIABILITIES &
Rp 141.631.363
EKUITAS
JUMLAH PASIVA   Rp 141.631.363
BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian dan analisis Kuliah Kerja Bermasyarakat/

Praktek Kerja Lapangan (KPB/PKL) pada UMKM Bank Sampah Panulisan

“BSP” maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Pengelolaan usaha yang dijalankan di UMKM Bank Sampah Panulisan

dari Manajemen Sumber Daya Manusia sering terjadi turnover pegawai,

yang disebabkan dengan ketidak jelasannya dalam pengupahan. Untuk

sistem Manajemen Pemasaran UMKM Bank Sampah Panulisan memiliki

kesempatan untuk memperluas jaringan pasarnya namun karena

keterbatasan pengelola dalam penggunaan media sosial berakibat

manajemen pemasarannya tidak dilakukan dengan maksimal. Untuk

Manajemen Operasional UMKM Bank Sampah Panulisan memiliki

kendala dalam pengadaan mesin produksi sehingga proses produksi tidak

berjalan dengan maksimal.

2. Potensi yang dimiliki UMKM Bank Sampah Panulisan sangat banyak

salah satunya yaitu UMKM tersebut dapat mengembangkan design

packaging dan kualitas produk pupuk untuk meningkatkan penjualan.

3. Bank Sampah Panulisan sebelumnya tidak pernah mencatat dan membuat

laporan keuangan dari usahanya.

31
32

4. Berdasarkan perhitungan Harga Pokok Produksi yang telah dilakukan

dapat dilihat bahwa Harga Pokok Produksi untuk bulan Juli Per Kg sebesar

Rp. 802,- dan untuk bulan Agustus Per Kg sebesar Rp. 802,-

5. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan dapat di lihat bahwa Total

Aset pada bulan Juli 2020 yaitu Rp. 138.570.300,- dengan laba bulan Juli

yaitu Rp. 3.411.063,-. Sedangkan pada bulan Agustus Total Aset yaitu Rp.

141.631.363,- dengan laba bulan Agustus yang telah di akumulasikan

dengan bulan sebelumnya sebesar Rp. 6.822.126,-

B. Saran
1. Sebaiknya pemilik UMKM, lebih mengedapankan dalam pengupahan

atau pemberian kompensasi terhadap pegawainya. Serta pemilik UMKM

juga memberikan penghargaan lebih atas kinerja pegawai, seperti uang

lembur dan lainnya.

2. Pemilik sekaligus pengelola hendaknya lebih meningkatkan kompetensi

mengenai UMKM, baik itu dari aspek manajerial maupun aspek

akuntansi.

3. Perhitungan HPP yang telah dibuat diharapkan menjadi acuan bagi

pemilik UMKM dalam menetapkan harga jual berdasarkan margin laba

yang diinginkan.

4. Penyusunan laporan keuangan yang telah dibuat diharapkan dapat terus

dilakukan sehingga dapat memberikan informasi keuangan yang lebih

akurat bagi kepentingan UMKM aupun pihak-pihak yang berkepentingan

lainnya.
33

DAFTAR PUSTAKA

Republic Indonesia. 2008. Undang-undang No. 28 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro Kecil dan
Menengah. Jakarta : Sekretariat Negara

Armanto Witjaksono, SE, AK, MM., Akuntansi Biaya, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), edisi
revisi.

Firmansyah, Iman. 2014. Akuntansi Biaya Itu Gampang. Jakarta : Dunia Cerdas

Ganjar Isnawan, (2012), Akuntansi praktis untuk umkm, Jakarta Timur : Laskar Aksara

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2016. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan
Menengah. Jakarta : Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntansi Indonesia

Munawir. 2010, Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Kelima Belas. Yogyakarta : Liberty

Mulyadi dan Rivai (2009) Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta cetakan kesembilan
34

Anda mungkin juga menyukai