Anda di halaman 1dari 2

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROFESI NERS

LAPORAN REFLEKSI KASUS

a. Deskripsi kejadian:
Saat dinas pagi stase Stase kdp tanggal 23 April 2021 jam 9.20 WITA di ruang Al-haitam
lantai 2 Rumah Sakit Islam Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan bersama teman-
teman seshif berkeliling melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dan membagikan obat
kepada pasien untuk diminum setelah makan siang. Saat membagikan obat salah satu
pasien dengan diagnosa medis Efusi pleura dextra bertanya obat apa yang dibagikan
tersebut, ners muda dan teman-teman sejawat tidak bisa menjawab dikarenakan kurang
pengetahuan tentang obat tersebut.
Prinsip pemberian 6 benar obat:
1. Benar pasien
2. Benar obat
3. Benar dosis
4. Benar cara atau rute pemberian
5. Benar waktu
6. Benar dokumentasi
6 prinsip benar obat sudah dijalankan sesuai SOP, kekurangannya hanya pada
ketidaktahuan manfaat dari obat tersebut. Saat tidak bisa menjawab pertanyaan dari pasien,
ners muda mengalihkan perhatian pasien pada hal lain. Sehingga perhatian pasien
teralihkan dan pasien tidak lagi bertanya tentang obat tersebut. Pasien tampak biasa saja
ketika pertanyaannya tidak dijawab, mungkin pasien memahami ketidaktahuan ners muda
tentang manfaat obat tersebut dikarenakan ners muda merupakan mahasiswa/i yang masih
belajar meningkatkan pengetahuan di dunia kesehatan. Setelah pemeriksaan tanda-tanda
vital selesai dilakukan dan obat sudah dibagikan, ners muda dan teman-teman sejawat izin
pamit pada pasien tersebut untuk melanjutkan pemeriksaan tanda-tanda vital dan
membagikan obat pada pasien lain.

b. Perasaan saat menghadapi kasus tersebut:


Ners muda sangat malu atas kejadian tersebut.

c. Evaluasi: sisi negatif dan positif dari kasus atau kejadian


Sisi negatif:
Kurang pengetahuan tentang obat membuat ners muda tidak bisa menjawab pertanyaan
dari pasien.

Sisi positif:
Dengan kejadian ini, menambah pengalaman ners muda apabila mendapatkan
permasalahan yang sama pada pasien yang lain dan bisa lebih baik lagi dari sebelumnya.

d. Analisis:
Ners muda tertarik dengan kasus ini karena kasus ini sering menimpa pada mahasiswa/i
jurusan keperawatan.
Hal ini terjadi karena kesalahan pada diri sendiri yang kurang belajar tentang obat sehingga
ketika ada pertanyaan dari pasien tentang obat membuat ners muda tidak bisa menjawab
pertanyaan tersebut.
Hubungannya dengan kompetensi ners adalah pencapaian dalam profesi ners menuntut
mahasiswa/i untuk mengembangkan pengetahuan tentang obat.
Dari segi aspek etik, ners muda harus bersikap profesional dalam melakukan tindakan
kepada pasien.

e. Kesimpulan dari kasus tersebut?


Kesimpulannya adalah kurang pengetahuan membuat rugi pada diri sendiri dan orang lain.

f. Action plan:
Rencana yang akan ners muda lakukan adalah belajar tentang obat lebih giat lagi sehingga
jika ada pertanyaan tentang obat ners muda bisa menjawab.

Banjarmasin, 24 April 2021

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

Yosra Sigit Pramono , Ns.,M.Kep Ressa Fatmawati ,S.Kep.,Ns

Anda mungkin juga menyukai