Anda di halaman 1dari 21

SIKLUS HIDUP PRODUK

By : DR. Yanti Mayasari Ginting, M.Sc


INSTRITUT BISNIS DAN TEKNOLOGI
PELITA INDONESIA
Latar Belakang
 Perubahan persaingan
Adaptasi
 Biaya
Strategi
 Karakteristik permintaan

Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) memberi


pemahaman mengenai implikasi strategi pemasaran:
 Tahap perkenalan (Introduction)
 Tahap pertumbuhan (Growth)
 Tahap kedewasaan (Maturity)
 Tahap penurunan (Decline)
Karakteristik dan Implikasi Strategik
SHP
 Tahap perkenalan
 Penjualan : rendah
 Biaya : biaya per konsumen tinggi
 Laba : negatif
 Pelanggan : Innovators
 Pesaing : sedikit
 Tujuan pemasaran : menciptakan product awareness dan product trial
 Produk : menawarkan produk dasar
 Harga : menerapkan cost plus pricing
 Distribusi : Membangun jaringan distribusi selektif
 Periklanan : Membangun Product awareness dikalangan early adopters dan
dealer
 Promosi penjualan : Menggunakan promosi penjualan secara gencar untuk
mendorong product trial.
 Tahap pertumbuhan
 Penjualan : penjualan meningkat dengan cepat
 Biaya : biaya per konsumen sedang
 Laba : meningkat
 Pelanggan : early adopters
 Pesaing : jumlahnya meningkat
 Tujuan pemasaran : memaksimumkan pangsa pasar
 Produk : menawarkan perluasan produk, layanan, garansi
 Harga : menetapkan harga untuk mempenetrasi pasar
 Distribusi : membangun jaringan distribusi intensif
 Periklanan ; membangun awareness dan minat di pasar massal
 Promosi penjualan : mengurangi promosi penjualan untuk
memanfaatkan permintaan pelanggan yang kuat.
 Tahap kedewasaan
 Penjualan : puncak penjualan
 Biaya : biaya per konsumen rendah
 Laba : laba tinggi
 Pelanggan : Middle majority
 Pesaing :jumlahnya tetap kendati mulai menurun
 Tujuan pemasaran : memaksimumkan laba dan mempertahankan
pangsa pasar
 Produk : mendiversifikasikan merek dan item produk
 Harga : menetapkan harga untuk menyamai atau mengalahkan pesaing
 Distribusi : membangun jaringan distribusi yang lebih intensif
 Periklanan :menekankan perbedaan dan manfaat merek
 Promosi penjualan : meningkatkan promosi penjualan untuk
mendorong peralihan merek.
 Tahap penurunan
 Penjualan : Penurunan penjualan
 Biaya : biaya per konsumen rendah
 Laba :laba menurun
 Pelanggan :Laggard
 Pesaing : Jumlahnya menurun
 Tujuan pemasaran :Mengurangi biaya dan “memerah merek” tersebut
 Produk : menarik produk yang lemah dari peredaran
 Harga : pemotongan harga
 Distribusi : distribusi selektif dan meninggalkan outlet-outlet yang tidak
menguntungkan
 Periklanan : Mengurangi iklan hingga tingkat minimum yang dapat
mempertahankan pelanggan yang betul-betul loyal
 Promosi penjualan :mengurangi promosi penjualan hingga tingkat minimal.
5 jenis konsumen
 Innovators : tipe konsumen yg selalu mencari sesuatu yang baru.
Selalu berpetualang dan tidak kuatir akan trend yg berlaku. Tidak
pernah mengikuti trend. Bagi mereka menjadi yang terdepat
sangatlah penting.
 Early adaptors : orang yang pertama yg mengadopsi hal-hal yang
dilakukan innovators. Mereka jumlahnya tdk banyak.
 Middle majority: mengadopsi inovasi setelah kelompok rata2
masyarakat melakukannya
 Laggards : orang-orang terakhir mengadopsi teknologi dan produk
baru. Kelompok ini menunjukkan ketiadaan antusiasme utk
menjadi yg terdepan. Laggard cenderung berfokus pada tradisi.
MANFAAT
 Siklus hidup produk (product life cycle) bermanfaat dalam
membantu para manajer untuk menganalisis perubahan
situasi di masa lalu dan masa datang
 Dapat memengaruhi pemilihan strategi pemasaran dan
perancangan program pemasaran yang dimaksudkan untuk
mengimplementasikan strategi tersebut oleh manajer.
Perubahan yang sering terjadi seiring
perkembangan SHP
 Analisis pasar
 Konsumen semakin canggih dan sangat memahami kategori
produk dan alternatif2 yang tersedia
 Pembelian ulang berkembang dan pembelian pertama kali
berkurang
 Segmentasi mengalami peningkatan/ product differentiation
 Analisis persaingan
 Innovator menstimulasi permintaan primer
 Early follower kemungkinan akan meniru atau bahkan membuat
produk dan/atau jasa yang lebih unggul
 Hanya merek atau perusahaan yang terkuat yang dapat bertahan
 Pengukuran pasar
 Gap permintaan primer menurun
 Tingkat pertumbuhan industri menurun
 Perbedaan dalam penetrasi pasar geografis meningkat pesat
 Profitabilitas /produktivitas
 Biaya pemasaran meningkat tajam, kemudian cenderung stabil
 Biaya produksi menurun seiring dengan bertambahnya
pengalaman
 Respons permintaan selektif terhadap harga dan kualitas
meningkat
 Respons permintaan selektif terhadap iklan dan distribusi
menurun.
Berikut beberapa tren berkaitan pangsa
pasar selama perjalanan produk dalam SHP
 Harga
dampak harga terhadap permintaan primer biasanya sangat
tinggi selama tahap introduksi. Namun, dampak harga
terhadap pangsa pasar relatif kecil pada tahap introduksi,
dikarenakan jumlah pesaing sedikit.
seiring dengan kemajuan teknologi, produk2 yg saling
bersaing cenderung akan mirip satu sama lain dan konsumen
pun makin sadar alternatif yg banyak, akibatnya pangsa pasar
akan semakin responsif terhadap harga.
 Kualitas produk
Konsumen yang mendapatkan informasi dari pengalaman
langsung dan komunikasi gethok tular (word of mouth
communications) akan sangat memahami kualitas relatif
berbagai macam produk.
konsekuensinya pangsa pasar menjadi semakin responsif
terhadap kualitas produk.
 Periklanan
Tingkat awareness konsumen terhadap suatu merek dan
atributnya akan berkembang sejalan dengan eksposur
komulatif terhadap iklan. Namun pada suatu titik akan
tercapai tingkat kejenuhan (the law of diminishing return).
Oleh sebab itu, pangsa pasar cenderung akan semakin kurang
responsif terhadap awareness oriented advertising
dibandingkan price oriented advertising.
 Distribusi
Dalam kategori produk konsumen, para wiraniaga biasanya
berkonsentrasi pada upaya mendapatkan akses distribusi di toko-
toko bervolume besar terlebih dahulu, baru kemudian di outlet
yang lebih kecil.
memasuki tahap kedewasaan hanya outlet2 marginal yg belum
menjual produk perusahaan
Oleh karena itu, dana yg digunakan utk tambahan wiraniaga, biaya
perjalanan atau insentif untuk mendapatkan distribusi tambahan
cenderung akan memiliki tingkat hasil yang menurun (diminishing
return).
Implikasinya , pangsa pasar akan semakin kurang responsif.
Knowledge Management
 Pengetahuan adalah kecerdasan profesional, seperti pengetahuan, know-
how, know-why, dan kreativitas yang memotivasi diri, atau pengalaman,
konsep, nilai, keyakinan dan cara kerja itu dapat dibagikan dan
dikomunikasikan. Pengetahuan bisa dikategorikan ke dalam tacit
knowledge yang tertanam di pikiran orang dan yang diperoleh dari
pengalamannya; dan pengetahuan eksplisit yang mengubah pengetahuan
tacit menjadi berupa Laporan, Buku, CD-ROM, Database, dll.
 Di pasar dinamis saat ini dengan perubahan yang cepat dan tidak dapat
diprediksi, dynamic capabilities yang didefinisikan sebagai 'kompleks,
proses organisasi tingkat tinggi yang menyediakan kondisi yang memadai
untuk modifikasi dan pembaruan stok aset bisnis perusahaan' (Lopez,
2005) telah menjadi sumber sustained competitive advantage.
 Proses knowledge management yang mengubah, memperbarui dan
mengeksploitasi sumber daya berbasis pengetahuan dari perusahaan
dapat dilihat sebagai satu set dynamic capabilities yang terintegrasi
(Nielsen, 2006).
 Acquisition-oriented KM processes berorientasi untuk memperoleh
pengetahuan yang dapat dijelaskan oleh banyak istilah lain seperti
mendapatkan, mencari, menghasilkan, membuat, menangkap, dan
berkolaborasi, semua dengan tema umum - akumulasi pengetahuan
(Gold, Malhotra, dan Segars, 2001, p.190).
 Conversion-oriented KM processes berorientasi untuk membuat pengetahuan
yang ada berguna (Gold, Malhotra, dan Segars, 2001, p. 191) yang dapat
diaktifkan oleh beberapa proses seperti mengatur (Davenport dan Klahr,
1998; Gimenez dan Rincon, 2003; O'Dell and Grayson, 1998),
mewakili (Marshall, Prusak, dan Shpilberg, 1996), mengintegrasikan
(Grant, 1996; Nielsen, 2006), menggabungkan, struktur, koordinasi
(Miller dan Friesen, 1984; Moore, 1996; Sanchez dan Mahoney, 1996),
atau menyebarkan pengetahuan (Davenport dan Klahr, 1998; Davenport,
Jarvenpaa, dan Beers, 1996; Zander dan Kogut, 1995).
 Application-oriented KM processes berorientasi pada aplikasi adalah yang
berorientasi pada penggunaan pengetahuan yang sebenarnya (Gold,
Malhotra, dan Segars, 2001, p.191), membuat pengetahuan 'lebih aktif
dan relevan bagi perusahaan dalam menciptakan nilai' (Bhatt, 2001, p
.72-73).
 Knowledge protection processes berorientasi keamanan adalah yang
berorientasi pada perlindungan pengetahuan dalam suatu
organisasi dari penggunaan atau pencurian ilegal atau tidak
pantas (Gold, Malhotra, dan Segars, 2001, p.192). Secara khusus,
menurut Appleyard (1996), perlindungan mencakup kegiatan yang
berusaha mempertahankan sifat kepemilikan saham pengetahuan
perusahaan yang termasuk mencari perlindungan hukum (melalui paten,
merek dagang dan hak cipta), merancang kebijakan untuk membatasi
perputaran, dan mendidik karyawan tentang jenis pengetahuan yang
tidak boleh mereka bagikan dengan rekan-rekan mereka di organisasi
lain.
Dimensi Pemasaran Holistik
Manajemen
Dapertemen Senior Dapertemen Produk
Komunikasi Saluran
Pemasaran Lain dan Jasa

Pemasaran Pemasaran
Internal Terpadu

Pemasaran
Holistik

Pemasaran yang
Bertanggung Pemasaran
Jawab Sosial Relasi/Hubungan

Etika Lingkungan Masyarakat Pelanggan Mitra


Hukum Saluran

Anda mungkin juga menyukai