Anda di halaman 1dari 14

A

Ruang Lingkup Administrasi Kepegawaian

Kompetensi Dasar
Memahami administrasi kepegawaian
Melakukan pengelompokkan administrasi kepegawaian

Ruang Lingkup Administrasi Kepegawaian 1


Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan mampu:
Menjelaskan pengertian administrasi
Menjelaskan pengertian tenaga kerja pada umumnya
Menjelaskan pengertian pegawai
Mengemukakan pengertian administrasi kepegawaian
Menguraikan prinsip-prinsip administrasi kepegawaian
Menerangkan fungsi administrasi kepegawaian
Menjelaskan asas pembinaan pegawai
Melakukan identifikasi ruang lingkup administrasi kepegawaian
Mengelompokkan ruang lingkup administrasi kepegawaian

Peta Konsep

Pengertian Administrasi Kepegawaian

Pengertian Tenaga Kerja

Pengertian Pegawai

Ruang Lingkup Administrasi Kepegawaian Pengertian Administrasi Kepegawaian

Prinsip-Prinsip Administrasi Kepegawaian

Fungsi Administrasi Kepegawaian

Asas Pembinaan Pegawai

Ruang Lingkup Administrasi Kepegawaian

2 Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian Kelas XI untuk SMK/MAK


Materi Pembelajaran

A. Pengertian Administrasi

Definisi Administrasi adalah suatu bentuk usaha dan kegiatan yang berkaitan
dengan pengaturan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan. Berikut adalah pengertian
administrasi dari beberapa ahli, antara lain:
1. Arthur Grager
Arthur Grager menyatakan bahwa administrasi adalah fungsi tata penyelenggaraan
terhadap komunikasi dan pelayanan warkat suatu organisasi.
2. George Terry
George Terry berpendapat bahwa administrasi adalah perencanaan, pengendalian,
dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran, serta penggerakan mereka yang
melaksanakan agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Prof. Dr. Prajudi Atmosudirdjo
Menurut pandangan Prof. Dr. Prajudi Atmosudirdjo, Administrasi negara melakukan
fungsi bantuan pemerintah berarti pemerintah (pejabat) tidak dapat memenuhi tugas-
tugas tanpa administrasi negara.
4. Sondang P. Siagian
Sondang P. Siagian menjelaskan bahwa administrasi adalah keseluruhan dari proses
kerja sama antara dua orang atau lebih yang didasarkan dari atas rasionalitas tertentu
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
5. The Liang Gie
Menurut The Liang Gie, definisi administrasi secara luas adalah serangkaian
kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam suatu kemitraan untuk
mencapai tujuan tertentu.

B. Pengertian Tenaga Kerja

Tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan pekerjaan,
antara lain mereka yang sudah bekerja, mereka yang sedang mencari pekerjaan,
mereka yang bersekolah, dan mereka yang mengurus rumah tangga (MT Rionga & Yoga
Firdaus, 2007:2). Menurut pendapat Sumitro Djojohadikusumo (1987), arti tenaga kerja
adalah semua orang yang bersedia dan sanggup bekerja, termasuk mereka yang
menganggur meskipun bersedia dan sanggup bekerja dan mereka yang menganggur
terpaksa akibat tidak ada
kesempatan kerja.

Ruang Lingkup Administrasi Kepegawaian 3


Gambar 1.1. Tenaga Kerja
Sumber: https://www.google.com
Kebutuhan akan tenaga kerja itu dapat juga disebut sebagai kesempatan kerja.
Kesempatan kerja itu sendiri adalah suatu keadaan yang menggambarkan terjadinya
lapangan kerja (pekerjaan) untuk diisi pencari kerja.
Kesempatan kerja di Indonesia dijamin dalam UUD 1945 pada pasal 27 ayat 2 yang
berbunyi“Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak”.
Dari bunyi UUD 1945 pasal 27 ayat 2 itu jelas bahwa pemerintah Indonesia untuk
menciptakan lapangan kerja bagi anggota masyarakat karena hal ini berhubungan dengan
usaha masyarakat untuk mendapat penghasilan.

C. Pengertian Pegawai

Dinyatakan pada pasal 3 undang-undang Nomor 8 tahun 1974 yang menyatakan,


“Pegawai Negeri adalah unsur aparatur negara, abdi negara, dan abdi masyarakat yang
penuh kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, negara,
pemerintah, dan pembangunan.”

Gambar 1.2. Struktur Aparatur Negara


Sumber: https://www.google.com

4 Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian Kelas XI untuk SMK/MAK


Menurut UU Nomor 5 Tahun 2015 tentang Aparatur Sipil Negara disebutkan
bahwa Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai
negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah.
Pegawai Aparatur Sipil Negara (Pegawai ASN) adalah pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas
negara lainnya dan digaji berdasarkan Peraturan Perundang-undangan. Selanjutnya,
yang dimaksud dengan Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah warga negara Indonesia yang
memenuhi syarat tertentu untuk diangkat sebagai Pegawai. ASN secara tetap oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. Sedangkan,
yang dimaksud dengan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) adalah
warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan
perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas
pemerintahan.

Gambar 1.3. Struktur Pegawai Republik Indonesia


Sumber: Zainun (2004: 24).

Ruang Lingkup Administrasi Kepegawaian 5


D. Administrasi Kepegawaian

Administrasi kepegawaian pada dasarnya adalah proses yang paling dasar dalam
pengumpulan informasi yang berhubungan dengan sistem kepegawaian. Hal ini
dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan
kelengkapan atau perlengkapan dari administrasi umum yang berhubungan dengan
seorang personal (Depdikbud, 1994:41).
1. Perumusan Administrasi Kepegawaian
Adapun administrasi kepegawaian dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Sebagai Ilmu
Mempelajari segenap proses penggunaan tenaga manusia sejak
penerimaanhingga pemberhentiannya.
b. Sebagai Proses
Proses penyelenggaraan politik kepegawaian“kebijakan politik kepegawaian”
atau program kerja/tujuan yang berhubungan dengan tenaga kerja manusia
yang digunakan dalam usaha kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
c. Sebagai Fungsi
Mengatur dan mengurus penggunaan tenaga kerja manusia dalam suatu
usaha kerja sama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu yang
meliputi kegiatan: (a) merumuskan tujuan dan sasaran pokok kebijaksanaan
politik dan (b) menyusun organisasi untuk menyelenggarakan pelaksanaan
tujuan dan sasaran pokok/kebijaksanaan politik.
d. Sebagai Seni
Seni memilih pegawai baru serta menggunakan pegawai-pegawai lama
dengan cara sedemikian rupa sehingga dari segenap tenaga kerja manusia itu
diperoleh hasil dan jasa yang maksimal, baik mengenai jumlah maupun
mutunya.
Menurut Sondang P. Siagian (2002:2), administrasi kepegawaian adalah
keseluruhan proses kerja sama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas
rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Sementara itu, Arifin Abdulrachman (1998) mengatakan bahwa
administrasi kepegawaian negara adalah salah satu cabang dari administrasi
negara yang berkaitan dengan segala persoalan mengenai pegawai-pegawai
negara. Kegiatan- kegiatan administrasi kepegawaian negara meliputi;
1. analisis jabatan, klasifikasi jabatan, dan evaluasi jabatan;
2. rekrutmen, ujian-ujian, dan penempatan;
3. training;
4. penggajian;
5. employee counselling;
6. personnel relations;
7. disiplin dan moral; dan
8. catatan kepegawaian.

6 Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian Kelas XI untuk SMK/MAK


E. Prinsip-Prinsip Kepegawaian

Prinsip-prinsip kepegawaian ada berbagai macam, yaitu:


a. Prinsip Kemanusiaan
Prinsip kemanusiaan sudah cukup dilaksanakan dengan baik karena telah
diberikan waktu cuti dan tunjangan untuk anak dan istri. Pangkat yang lebih tinggi
pun tidak bertindak sewenang-wenang, artinya para PNS bisa pulang sesuai jadwal
pulang kantor.
b. Prinsip Demokrasi
Kadang belum terlaksana dengan baik. Memang bawahan mempunyai sarana
untuk berpendapat, namun biasanya tetap saja kurang diperhatikan oleh pejabat
atasan. Tetapi, rencana saluran untuk keberatan berjalan lumayan baik.
c. The Right Man on the Right Place
Seringkali prinsip ini tidak berjalan dengan baik. Hal ini dikarenakan banyak
sekali pegawai yang tidak bekerja sesuai dengan keahliannya, kecuali dalam
pekerjaan tertentu yang memang harus ditangani oleh orang yang ahli, misalnya
bagian teknik yang mungkin orang yang tidak berpendidikan itu tidak bisa
melakukannya. Banyak sekali pegawai-pegawai yang dulu kuliahnya di bidang A
menjadi bekerja di bidang B. Contohnya, A kuliah di jurusan teknik geologi, tetapi
bekerja di bidang kesekretariatan di kecamatan yang kerjaannya mengurusi surat-
surat. Jelas posisi ini sangat tidak tepat. Oleh karena itu, posisi yang tidak tepat ini
menjadikan pegawai tersebut tidak menggunakan keahlian yang seharusnya dia
pakai dalam pekerjaannya sehingga keahlian itu tidak digunakan secara efektif.
d. Equal Pay for Equal Work
Pekerja menilai sistem pembagian gaji itu adil apabila menerima gaji yang
sama besar dengan performa pekerjaan yang telah mereka lakukan. Untuk
mengetahui digaji secara adil atau tidak, haruslah dilakukan analisis keadaan
kantor si pegawai, seperti banyaknya staff yang ada, jabatan apa saja yang ada, gaji
yang diterima oleh tiap orang, dan kenaikan (gaji/jabatan) atas prestasi yang telah
dilakukan. Hal itu kemudian dibandingkan dengan gaji pegawai lainnya di kantor
tersebut sehingga bisa diperhitungkan apakah gaji yang diberikan adil atau tidak.
e. Prinsip Kesatuan Arah
Prinsip kesatuan arah ini berlandaskan Pembukaan UUD 1945 alinea ke IV.
Dalam alinea tersebut, tugas yang diamanatkan pemerintah adalah agar menjadi
bangsa yang mempunyai satu kesatuan yang utuh. Dengan adanya prinsip
kesatuan arah itu, diharapkan bisa mencapai kesejahteraan masyarakat Indonesia
secara menyeluruh. Namun, pelaksanaannya belum tercapai karena
kesejahteraan masyarakat belum merata sehingga sangat harus dikoordinasi lebih
baik lagi agar dapat mencapai prinsip kesatuan arah dan tercipta kesejahteraan.
f. Prinsip Kesatuan Tujuan
Maksudnya adalah tujuan organisasi yang dimuat dalam visi misi dari
perusahaan harus jelas. Hal itu digunakan sebagai acuan gerak dan program kerja.
Kesatuan tujuan ini adalah kunci pokok keberhasilan suatu perusahaan.

Ruang Lingkup Administrasi Kepegawaian 7


g. Prinsip Komando
Komando berarti ada pimpinan yang mengarahkan dan lebih baik
komandonya tunggal agar fokus pada tujuan perusahaan. Pada pelaksanaannya,
prinsip komando berjalan dengan baik karena pimpinan dari setiap bidang
memang tunggal dan tidak boleh pimpinan bidang A menyuruh bawahan bidang B.
h. Prinsip Efisiensi dan Produktivitas Kerja
Prinsip ini harus jelas karena berhubungan dengan prinsip the Right Man on
the Right Place. Efisiensi tidak tercapai apabila pekerjaan yang harusnya bisa dilakukan
oleh sedikit pegawai suatu perusahaan, tapi pekerjaan itu dilakukan lebih dari yang
seharusnya. Oleh karena dilakukan banyak orang, tentu tidak akan mencapai
produktivitas kerja secara maksimal.
i. Prinsip Disiplin
Pelaksanaan prinsip ini sudah berjalan dengan baik, namun memang
terkadang banyak Pegawai Negeri Sipil yang masih sering telat datang ke kantor.
j. Prinsip Wewenang dan Tanggung Jawab (Job Description)
Prinsip ini harus jelas karena berhubungan dengan prinsip Komando.
Wewenang dan tanggung jawab setiap pegawai harus jelas agar bisa menjadi
rujukan dalam pelaksanaan tugasnya di perusahaan pegawai itu bekerja dan
mereka juga harus memahaminya dengan baik.

F. Fungsi Administrasi Kepegawaian

Fungsi administrasi Kepegawaian dibagi menjadi 2 (dua), antara lain sebagai berikut:
a. Fungsi Teknis Administrasi Kepegawaian
Pada hakikatnya, administrasi kepegawaian melakukan dua fungsi, yaitu
fungsi manajerial dan fungsi operatif (teknis). Fungsi manajerial berkaitan dengan
pekerjaan pikiran atau menggunakan pikiran (mental) yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian pegawai. Sedangkan, fungsi
operatif (teknis) berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dengan fisik
yang meliputi pengadaan, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan,
dan pemensiunan pegawai.
b. Fungsi Umum Administrasi Kepegawaian
1. Perencanaan Pegawai
Perencanaan pegawai dapat didefinisikan sebagai proses penentuan
kebutuhan pegawai pada masa yang akan datang berdasarkan perubahan-
perubahan yang terjadi dan persediaan tenaga kerja yang ada. Perencanaan
pegawai merupakan bagian penting. Selain itu, perencanaan pegawai juga
berperan sebagai kontributor pada proses perencanaan strategis karena
membantu organisasi dalam menentukan sumber-sumber yang diperlukan dan
membantu menentukan apa yang benar- benar dapat dicapai dengan sumber-
sumber yang tersedia.
Perencanaan pegawai yang baik akan memperbaiki pemanfaatan
pegawai, menyesuaikan aktivitas pegawai dan kebutuhan di masa depan
secara efisien, meningkatkan efisiensi dalam merekrut pegawai baru, serta
melengkapi informasi tentang kepegawaian yang dapat membantu kegiatan
kepegawaian dan unit organisasi lainnya.
8 Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian Kelas XI untuk SMK/MAK
2. Pengorganisasian Kepegawaian
Pengorganisasian adalah suatu langkah untuk menetapkan,
menggolongkan, dan mengatur berbagai macam kegiatan yang dipandang
perlu (penetapan tugas dan wewenang seseorang, serta pendelegasian
wewenang) dalam rangka untuk mencapai tujuan. Pengorganisasian
mengantarkan semua sumber dasar (manusia dan nonmanusia) ke dalam suatu
pola tertentu sehingga orang-orang yang bekerja di dalamnya dapat bekerja
sama secara berdaya guna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
c. Pengarahan Pegawai
Ada banyak teori dan keyakinan tentang apa yang memotivasi pegawai.
Secara keseluruhan, tidak ada kesepakatan tentang motivasi. Oleh karena itu,
sangat sulit bagi organisasi untuk sampai pada kebijakan dan pendekatan yang
akan memuaskan semua pegawai. Selain itu, bagi organisasi dengan skala apapun,
membuat analisis mendalam tentang apa yang memotivasi setiap pegawai adalah
tidak praktis.

Gambar 1.4. Upacara Aparatur Negara


Sumber: https://www.google.com
Ada aturan-aturan praktis yang dapat diikuti. Aturan-aturan itu setidaknya
untuk membantu memotivasi pegawai dan meningkatkan kepuasan kerja. Aturan-
aturan tersebut di antaranya sebagai berikut:
1. Menjelaskan kepada para pegawai apa yang dimaksud dengan kinerja efektif
dan pastikan bahwa mereka mengetahui apa yang diharapkan dari mereka.
2. Pastikan bahwa ada hubungan jelas antara kinerja dan penghargaan (imbalan)
dan hubungan semacam itu dikomunikasikan kepada para pegawai.
3. Pastikan bahwa semua pegawai diperlakukan secara adil dan penilaian kinerja
dilakukan secara objektif.
4. Jika memungkinkan, kembangkan jenis-jenis penghargaan yang berbeda. Hal
ini dikarenakan tidak semua orang dapat dinaikkan pangkatnya (dipromosikan)
atau perlu dinaikkan pangkatnya.
5. Doronglah semangat seluwes mungkin di dalam lingkungan kerja dan
kembangkan gaya manajemen yang mudah diserap dan mampu diubah-
ubah untuk menyesuaikan orang dan lingkungan.
6. Kembangkan sebuah sistem manajemen kinerja atau setidaknya tetapkan
sasaran yang dapat dicapai, tetapi dapat terus berkembang.
Ruang Lingkup Administrasi Kepegawaian 9
7. Perhitungkan semua faktor lingkungan dan sosial, seperti kenyamanan, sarana
lingkungan kerja, interaksi sosial diantara pegawai, dan faktor lain yang dapat
menjadi sumber ketidakpuasan.
d. Pengendalian Pegawai
Pengawasan sebagai bagian dari pengendalian merupakan proses pengukuran
dan penilaian tingkat efektivitas kerja pegawai dan tingkat efisiensi penggunaan
sarana kerja dalam memberikan kontribusi pada pencapaian tujuan organisasi. Setiap
kegiatan pengawasan memerlukan tolok ukur atau kriteria untuk mengukur tingkat
keberhasilan dalam bekerja, yang dalam penilaian kinerja disebut standar
pekerjaan. Standar adalah suatu kriteria atau model baku yang akan dibandingkan
dengan hasil nyata. Banyak jenis standar yang dapat digunakan dalam
pengendalian kegiatan-kegiatan kepegawaian.

G. Azas-Azas Pegawai ASN/PNS

Dalam menjalankan tugasnya, pegawai ASN harus berdasarkan pada asas, antara lain;
a. Azas kepastian hukum,
setiap penyelenggaraan kebijakan dan manajemen ASN mengutamakan
landasan Peraturan Perundang- undangan, kepatutan, dan keadilan.

Gambar 1.5. Logo KORPRI

b. Azas profesionalitas
adalah azas yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
c. Azas proporsionalitas
adalah azas yang mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban pegawai
ASN.
d. Azas keterpaduan
adalah pengelolaan pegawai ASN didasarkan pada satu sistem pengelolaan
yang terpadu secara nasional.
e. Azas delegasi
adalah asas yang sebagian kewenangan pengelolaan pegawai ASN dapat
didelegasikan pelaksanaannya kepada kementerian, lembaga pemerintah
nonkementerian, dan pemerintah daerah.
f. Azas netralitas,
setiap pegawai ASN tidak berpihak kepada segala bentuk pengaruh manapun
dan tidak memihak kepada kepentingan siapapun.

10 Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian Kelas XI untuk SMK/MAK


g. Azas akuntabilitas,
setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan pegawai ASN harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan.
h. Azas efektif dan efisien,
penyelenggaraan manajemen ASN harus sesuai target atau tujuan serta tepat
waktu sesuai dengan perencanaan yang ditetapkan.
i. Azas keterbukaan,
penyelenggaraan manajemen ASN bersifat terbuka untuk publik.
j. Azas nondiskriminatif,
dalam penyelenggaraan manajemen ASN, KASN tidak membedakan perlakuan
berdasarkan gender, suku, agama, ras, dan golongan.
k. Azas persatuan dan kesatuan,
dalam azas ini, pegawai ASN sebagai perekat Negara Kesatuan Republik Indonesia.
l. Azas keadilan dan kesetaraan,
dalam azas ini, pengaturan penyelenggaraan ASN harus mencerminkan rasa
keadilan dan kesamaan untuk memperoleh kesempatan fungsi dan peran sebagai
pegawai ASN.
m. Azas kesejahteraan,
penyelenggaraan ASN diarahkan untuk mewujudkan peningkatan kualitas
hidup pegawai ASN.
Untuk meningkatkan SDM Pegawai Negeri Sipil, maka diperlukan pendidikan dan
pelatihan bagi aparatur negara sebagai investasi manusia yang tidak bisa dan tidak
harus dilaksanakan oleh suatu organisasi, tidak hanya meningkatkan efektifitas dan
efisiensi kerja, tetapi juga dalam rangka mempercepat pemantapan perwujudan
perilaku yang diinginkan (Siagian, 1983:32).

Gambar 1.6. Diklat Pegawai


Sumber: https://www.google.com

Ruang Lingkup Administrasi Kepegawaian 11


Pembinaan Aparatur Negara juga diperlukan pendidikan dan pelatihan yang dapat
mengembangkan kemampuan pegawai, bukan untuk menangani pekerjaan mereka
pada saat itu, tetapi juga untuk pekerjaan-pekerjaan mereka di masa mendatang. Oleh
karena itu, pendidikan dan pelatihan merupakan investasi di dalam diri pekerja (bank
bakat) yang nantinya siap ditimba untuk meningkatkan efektifitas operasional suatu
organiasasi (Steers, 1985:67).
Adapun tujuan dari pembinaan pegawai negeri adalah sebagai berikut:
1. Diarahkan untuk menjamin penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan dan
pembangunan secara berdaya guna dan berhasil guna.
2. Meningkatkan mutu dan keterampilan serta memupuk kegairahan kerja.
3. Diarahkan menuju terwujudnya komposisi pegawai, baik dalam jumlah maupun
mutu serasi dan harmonis.
4. Agar terwujud pegawai yang setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-undang
Dasar 1945 dan terwujud aparatur yang bersih dan berwibawa.
5. Agar terwujud suatu iklim kerja yang serasi dan menjamin terciptanya kesejahteraan
jasmani maupun rohani secara adil dan merata.
6. Diarahkan kepada penyaluran, penyebaran, dan pemanfaatan pegawai secara teratur,
terpadu, dan berimbang.
7. Diarahkan kepada pembinaan dengan menggunakan sistem karier dan sistem
prestasi kerja (Musanef, 1980:34).
Pentingnya peranan aparatur negara dalam penyelenggaraan pembangunan dan
pemerintahan tentu tidak terlepas dari tugas pokok pemerintah yang diibaratkan
sebuah perahu, apakah peran “pemerintah” sebagai pengemudi yang mengarahkan
perahu atau sebagai pendayung yang mengayuh untuk membuat perahu bergerak
(Osborn dan Gaebler, 1995:78).

H. Tujuan Administrasi Kepegawaian

Efisiensi, efektifitas, dan produktivitas organisasi untuk mencapai tingkat setinggi-


tingginya ialah tujuan utama administrasi. Untuk mencapai tujuan administrasi,
dibutuhkan peran sumber daya manusia serta peran sumber daya bukan manusia
(Makmur, 2008:60).
Tujuan administrasi kepegawaian yaitu sebagai berikut:
1. Memperkuat sistem perencanaan dan pengembangan pegawai serta pemenuhan/
rekrutmen sesuai dengan tingkat kebutuhan yang tersedia.
2. Mengembangkan sistem manajemen informasi kepegawaian.
3. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur dalam meningkatkan kompetensi
sesuai tugas pokok dan fungsi yang dilaksanakan melalui pendidikan dan latihan,
pendidikan formal, dan keterampilan teknik dan fungsional aparatur pemerintah.
4. Terwujudnya penataan pegawai sesuai kompetensi jabatan dan syarat jabatan
dengan memperhatikan pola karir.
5. Peningkatan pembinaan pegawai untuk meningkatkan akuntabilitas dan kesejahteraan
pegawai.
6. Peningkatan kinerja pelayanan kepegawaian dalam rangka meningkatkan kapasitas
pemerintah daerah guna mewujudkan tata pemerintahan yang baik atau good
governance.
12 Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian Kelas XI untuk SMK/MAK
I. Ruang Lingkup Administrasi Kepegawaian

Dalam instansi pemerintah, administrasi kepegawaian tidak lepas dari kegiatan


administrasi secara keseluruhan. Lingkup kegiatan administrasi kepegawaian antara
lain penerimaan, penempatan, pengembangan, dan pemberhentian tenaga kerja dalam
rangka memenuhi kebutuhan organisasi sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Dengan demikian, sasaran dan ruang lingkup kegiatan ini sekaligus
memberikan pengertian administrasi kepegawaian.
Kegiatan-kegiatan dalam administrasi kepegawaian adalah sebagai berikut:
1. Staffing, meliputi penyaringan, interviu, pengangkatan, analisis pekerjaan, uraian
pekerjaan, promosi, mutasi, dan perluasan pekerjaan
2. Pembinaan, meliputi bimbingan, penilaian kepegawaian, inventarisasi, kontrol
pemindahan, pelayanan kesehatan, pencegahan kecelakaan, kesejahteraan
pegawai, dan sebagainya.

Gambar 1.7. Hubungan Kerja Pegawai


Sumber: https://www.google.com
3. Hubungan Kepegawaian, meliputi hubungan serikat kerja dengan organisasi serikat
kerja lainnya atau hubungan anatara serikat kerja dengan perusahaan, perundingan
kontrak kerja, keluhan buruh, perwasitan (apabila terjadi perselisihan), dan sebagainya.
4. Latihan dan Pengembangan, meliputi job training, latihan kepeminpinan,
pengembangan kepemimpinan, latihan khusus atau latihan kerja sebelum
menduduki suatu jabatan, dan sebagainya.
5. Kompensasi, meliputi gaji atau upah, tunjangan, bonus, pembagian laba, hadiah,
dan sebagainya.
6. Komunikasi Kepegawaian, meliputi buku petunjuk, saluran komunikasi,
pengendalian gosip, keluh kesah, mendengarkan keluhan, survey tingkah laku modal,
dan pengharapan.
7. Organisasi, meliputi penyusunan struktur organisasi, penggunaan saluran
organisasi formal dan informal, dan mengatasi akibat yang ditimbulkan dari
perubahan organisasi.
8. Administrasi, meliputi penjelasan dan penafsiran mengenai otoritas, konsultasi,
partisipasi, gaya kepemimpinan, dan sebagainya.
9. Kebijaksanaan Kepegawaian dan Pelaksanaannya, meliputi penentuan, kebijaksanaan,
strategi, dan perencanaan kebutuhan tenaga.

Ruang Lingkup Administrasi Kepegawaian 13


10. Tinjauan, Perhitungan, Penelitian, meliputi program laporan dan pencatatan,
evaluasi kebijaksanaan dan program, pengujian teori, inovasi, percobaan, serta
analisis biaya dan keuntungan.

sik. Hal ini meliputi pengadaan, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan, dan pemensiunan pegawai.
ndidikan dan latihan, peningkatan pendidikan formal, serta meningkatkan keterampilan teknik dan fungsional aparatur pem

Anda mungkin juga menyukai