Ruang Lingkup Administrasi Kepegawaian
Ruang Lingkup Administrasi Kepegawaian
Kompetensi Dasar
Memahami administrasi kepegawaian
Melakukan pengelompokkan administrasi kepegawaian
Peta Konsep
Pengertian Pegawai
A. Pengertian Administrasi
Definisi Administrasi adalah suatu bentuk usaha dan kegiatan yang berkaitan
dengan pengaturan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan. Berikut adalah pengertian
administrasi dari beberapa ahli, antara lain:
1. Arthur Grager
Arthur Grager menyatakan bahwa administrasi adalah fungsi tata penyelenggaraan
terhadap komunikasi dan pelayanan warkat suatu organisasi.
2. George Terry
George Terry berpendapat bahwa administrasi adalah perencanaan, pengendalian,
dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran, serta penggerakan mereka yang
melaksanakan agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Prof. Dr. Prajudi Atmosudirdjo
Menurut pandangan Prof. Dr. Prajudi Atmosudirdjo, Administrasi negara melakukan
fungsi bantuan pemerintah berarti pemerintah (pejabat) tidak dapat memenuhi tugas-
tugas tanpa administrasi negara.
4. Sondang P. Siagian
Sondang P. Siagian menjelaskan bahwa administrasi adalah keseluruhan dari proses
kerja sama antara dua orang atau lebih yang didasarkan dari atas rasionalitas tertentu
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
5. The Liang Gie
Menurut The Liang Gie, definisi administrasi secara luas adalah serangkaian
kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam suatu kemitraan untuk
mencapai tujuan tertentu.
Tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan pekerjaan,
antara lain mereka yang sudah bekerja, mereka yang sedang mencari pekerjaan,
mereka yang bersekolah, dan mereka yang mengurus rumah tangga (MT Rionga & Yoga
Firdaus, 2007:2). Menurut pendapat Sumitro Djojohadikusumo (1987), arti tenaga kerja
adalah semua orang yang bersedia dan sanggup bekerja, termasuk mereka yang
menganggur meskipun bersedia dan sanggup bekerja dan mereka yang menganggur
terpaksa akibat tidak ada
kesempatan kerja.
C. Pengertian Pegawai
Administrasi kepegawaian pada dasarnya adalah proses yang paling dasar dalam
pengumpulan informasi yang berhubungan dengan sistem kepegawaian. Hal ini
dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan
kelengkapan atau perlengkapan dari administrasi umum yang berhubungan dengan
seorang personal (Depdikbud, 1994:41).
1. Perumusan Administrasi Kepegawaian
Adapun administrasi kepegawaian dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Sebagai Ilmu
Mempelajari segenap proses penggunaan tenaga manusia sejak
penerimaanhingga pemberhentiannya.
b. Sebagai Proses
Proses penyelenggaraan politik kepegawaian“kebijakan politik kepegawaian”
atau program kerja/tujuan yang berhubungan dengan tenaga kerja manusia
yang digunakan dalam usaha kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
c. Sebagai Fungsi
Mengatur dan mengurus penggunaan tenaga kerja manusia dalam suatu
usaha kerja sama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu yang
meliputi kegiatan: (a) merumuskan tujuan dan sasaran pokok kebijaksanaan
politik dan (b) menyusun organisasi untuk menyelenggarakan pelaksanaan
tujuan dan sasaran pokok/kebijaksanaan politik.
d. Sebagai Seni
Seni memilih pegawai baru serta menggunakan pegawai-pegawai lama
dengan cara sedemikian rupa sehingga dari segenap tenaga kerja manusia itu
diperoleh hasil dan jasa yang maksimal, baik mengenai jumlah maupun
mutunya.
Menurut Sondang P. Siagian (2002:2), administrasi kepegawaian adalah
keseluruhan proses kerja sama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas
rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Sementara itu, Arifin Abdulrachman (1998) mengatakan bahwa
administrasi kepegawaian negara adalah salah satu cabang dari administrasi
negara yang berkaitan dengan segala persoalan mengenai pegawai-pegawai
negara. Kegiatan- kegiatan administrasi kepegawaian negara meliputi;
1. analisis jabatan, klasifikasi jabatan, dan evaluasi jabatan;
2. rekrutmen, ujian-ujian, dan penempatan;
3. training;
4. penggajian;
5. employee counselling;
6. personnel relations;
7. disiplin dan moral; dan
8. catatan kepegawaian.
Fungsi administrasi Kepegawaian dibagi menjadi 2 (dua), antara lain sebagai berikut:
a. Fungsi Teknis Administrasi Kepegawaian
Pada hakikatnya, administrasi kepegawaian melakukan dua fungsi, yaitu
fungsi manajerial dan fungsi operatif (teknis). Fungsi manajerial berkaitan dengan
pekerjaan pikiran atau menggunakan pikiran (mental) yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian pegawai. Sedangkan, fungsi
operatif (teknis) berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dengan fisik
yang meliputi pengadaan, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan,
dan pemensiunan pegawai.
b. Fungsi Umum Administrasi Kepegawaian
1. Perencanaan Pegawai
Perencanaan pegawai dapat didefinisikan sebagai proses penentuan
kebutuhan pegawai pada masa yang akan datang berdasarkan perubahan-
perubahan yang terjadi dan persediaan tenaga kerja yang ada. Perencanaan
pegawai merupakan bagian penting. Selain itu, perencanaan pegawai juga
berperan sebagai kontributor pada proses perencanaan strategis karena
membantu organisasi dalam menentukan sumber-sumber yang diperlukan dan
membantu menentukan apa yang benar- benar dapat dicapai dengan sumber-
sumber yang tersedia.
Perencanaan pegawai yang baik akan memperbaiki pemanfaatan
pegawai, menyesuaikan aktivitas pegawai dan kebutuhan di masa depan
secara efisien, meningkatkan efisiensi dalam merekrut pegawai baru, serta
melengkapi informasi tentang kepegawaian yang dapat membantu kegiatan
kepegawaian dan unit organisasi lainnya.
8 Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian Kelas XI untuk SMK/MAK
2. Pengorganisasian Kepegawaian
Pengorganisasian adalah suatu langkah untuk menetapkan,
menggolongkan, dan mengatur berbagai macam kegiatan yang dipandang
perlu (penetapan tugas dan wewenang seseorang, serta pendelegasian
wewenang) dalam rangka untuk mencapai tujuan. Pengorganisasian
mengantarkan semua sumber dasar (manusia dan nonmanusia) ke dalam suatu
pola tertentu sehingga orang-orang yang bekerja di dalamnya dapat bekerja
sama secara berdaya guna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
c. Pengarahan Pegawai
Ada banyak teori dan keyakinan tentang apa yang memotivasi pegawai.
Secara keseluruhan, tidak ada kesepakatan tentang motivasi. Oleh karena itu,
sangat sulit bagi organisasi untuk sampai pada kebijakan dan pendekatan yang
akan memuaskan semua pegawai. Selain itu, bagi organisasi dengan skala apapun,
membuat analisis mendalam tentang apa yang memotivasi setiap pegawai adalah
tidak praktis.
Dalam menjalankan tugasnya, pegawai ASN harus berdasarkan pada asas, antara lain;
a. Azas kepastian hukum,
setiap penyelenggaraan kebijakan dan manajemen ASN mengutamakan
landasan Peraturan Perundang- undangan, kepatutan, dan keadilan.
b. Azas profesionalitas
adalah azas yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
c. Azas proporsionalitas
adalah azas yang mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban pegawai
ASN.
d. Azas keterpaduan
adalah pengelolaan pegawai ASN didasarkan pada satu sistem pengelolaan
yang terpadu secara nasional.
e. Azas delegasi
adalah asas yang sebagian kewenangan pengelolaan pegawai ASN dapat
didelegasikan pelaksanaannya kepada kementerian, lembaga pemerintah
nonkementerian, dan pemerintah daerah.
f. Azas netralitas,
setiap pegawai ASN tidak berpihak kepada segala bentuk pengaruh manapun
dan tidak memihak kepada kepentingan siapapun.
sik. Hal ini meliputi pengadaan, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan, dan pemensiunan pegawai.
ndidikan dan latihan, peningkatan pendidikan formal, serta meningkatkan keterampilan teknik dan fungsional aparatur pem