ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN
DISUSUN OLEH :
ASER PARUSU
NPM : 92111405171013
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicara tentang masalah kepegawaian berarti kita tidak akan terlepas
dari pada pembicaraan tentang ketenagakerjaan. Berhubung karna pegawai itu
juga tenaga kerja. Pengunaan istilah pegawai dan pekerja, kepegawaian dan
ketenagakerjaan pada hakikatnya secara yuridis tidak mempunyai perbedaan arti
dalam kaitannya dengan kehadirannya didalam suatu perusahaan atau instansi
pemerintah. Administrasi kepegawaian berkaitan dengan penggunaan sumber
daya manusia dalam suatu organisasi.
Pentingnya administrasi kepegawaian yaitu karena administrator adalah
Pegawai Negeri Sipil selaku pelaksana tugas pemerintahan baik di tingkat pusat
maupun daerah. Selain itu hal tersebut tersebar di pusat dan daerah. Sehingga
administrasi sangat berperan penting dalam hal pencapaian tujuan.
Sistem administrasi kepegawaian adalah bagian dari administrasi negara
yang kebijaksanaannya ditentukan dari tujuan yang ingin dicapai. Pola
kebijaksanaannya tergantung pada bentuk negara yang dianut suatu negara,
apakah federal ataukah kesatuan.
C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
Sekolah Administrasi Kepegawaian dan untuk mengetahui lebih lanjut tentang
Adminisrasi Kepagawaian di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan.
2
D. Manfaat
1. Dapat menngetahui mengetahui pengertian Administrasi Kepegawaian.
2. Mengerti akan ruang lingkup dan pelbagai dalam administrasi kepegawaian.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Administrasi
Administrasi dalam arti sempit adalah pembukuan, keuangan, dan surat
menyurat. Sedangkan administrasi dalam arti luas,yaitu proses antara dua orang
atau lebih dalam rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah disepakati
sebelumnya. Sub. Sistem administerasi, yakni meliputi manusia (SDM), tujuan,
tugas, kerjasama, sarana dan prasarana. Sistem adalah rangkaian kegiatan yang
saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya, yang tidak dapat di pisahkan.
Fungsi Administrasi Kepegawaian
Fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan dari administrasi kepegawaian
menurut Felix A. Nigro meliputi:
1. Pengembangan struktur organisasi untuk melaksanakan program
kepegawaian termasuk didalamnya tugas dan tanggung jawab dari setiap
pegawai yang ditentukan dengan jelas dan tegas.
2. Penggolongan jabatan yang sistematis dan perencanaan gaji yang adil dengan
mempertimbangkan adanya saingan yang berat dari sektor swasta.
3. Penarikan tenaga kerja yang baik
4. Seleksi pegawai yang menjamin adanya pengangkatan calon pegawai yang
cakap dan penempatannya dalam jabatan-jabatan yang sesuai.
5. Perencanaan latihan jabatan dengan maksud untuk menambah keterampilan
pegawai, memotivasi semangat kerja dan mempersiapkan mereka untuk
kenaikan pangkat.
6. Penilaian kecakapan pegawai secara berkala dan teratur dengan tujuan
meningkatkan hasil kerjanya dan menentukan pegawai-pegawai yang cakap.
7. Perencanaan kenaikan pangkat yang didasarkan atas kecakapan pegawai
dengan adanya sistem jabatan, di mana pegawai-pegawai yang baik
3
ditempatkan pada jabatan-jabatan yang sesuai dengan kecakapannya,
sehingga mereka dapat mencapai tingkat jabatan yang paling tinggi.
8. Kegiatan-kegiatan untuk memperbaiki hubungan antar manusia.
9. Kegiatan-kegiatan untuk memelihara dan mempertahankan moril serta
disiplin pegawai.
4
C. Ruang Lingkup dan Berbagai Istilah Dalam Managemen Kepegawaian
7
b. Dan dalam Advertensi Tertutup atau blind advertisement, nama dan alamat
instansi atau perusahaan dirahasiakan atau dipublikasikan. Contoh, PO
BOX.
H. Pemindahan
1. Promosi
Menurut David Mc Cleland terdapat tiga motifuntuk menggerakan minat
para pegawai dalam melaksanakan kewajiban dengan sebaik-baiknya, yaitu:
a. Motif Berprestasi adalah dorongan untuk mencapai ssukses dalam
berkompetisi dengan standar sendiri, yang timbul dari dalam diri pegawai
itu sendiri.
10
b. Motif Berkuasa adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang untuk
menguasai atau mempengaruhi orang lain.
c. Motif Afiliasi adalah dorongan untuk bersahabat, diterima orang lain dan
bersatu.
2. Penilaian Pekerjaan
Menurut Dr. Fx. Soedjadi, M.P.A. penilaian pekerjaan dibedakan menjadi
dua yaitu
a. Job Evaluation: Penentuan secara sistematis dan terus menerus tentang nilai
suatu pekerjaan dengan menentukan persyaratan kecakapan berikut skala
upah dari jabatan yang dimaksud.
b. Efficiency Rating: Cara untuk mengadakan pengawasan dan penilaian secara
tetap tentang keterampilan pegawai dalam melaksanakan pekerjaan serta
seberapa efisien kerjanya.
3. Cara-cara Penilaian
Menurut Dr. Fx. Soedjadi, M.P.A. agar prinsip penilaian objektif perlu
diperhatikan beberapa segi subjektif, yaitu:
a. Faktor manusia dalam organisasi sangat penting;
b. Insentif, material maupun non material;
c. Program latihan atau pembinaan dan pengembangan bakat pegawai;
d. Membina human relation antara atasan dengan bawahan ataupun sesame
pegawai.
4. Pemindahan
Pemindahan atas prakarsa pimpinan untuk kepentingan, yaitu
a. Memberikan kepastian (a sense of security);
b. Menumbuhkan kesegaran kerja;
c. Menumbuhkan gairah pegawai.
Pemindahan atas permintaan pegawai memiliki beberapa alasan yaitu:
pegawai merasa bosan, pekerjaan yang dilakukan tidak sesuai dengan pegawai,
11
tidak betah baik fisik maupun psikis, mengikuti keluarganya ke tempat yang baru.
Jenis pemindahan digolongkan menjadi tiga: berdasarkan unit kerja; berdasarkan
maksud dan tujuannya dan berdasarkan lamanya pegawai memegang jabatan
yang baru.
J. Makna Produktifitas
1. Pengertian Produktifitas
Menurut Profesor Luis Sabourin, adalah rasio antara hasil produksi
(output) dengan seluruh biaya produksi (input). Sedangkan menurut, R. Saint
Paul definisi produktifitas yang sangat sederhana adalah perbandingan antara hasil
produksi dan jumlah kerja yang dikeluarkan untuk memproduksinya. Dan
menurut Geoge J. Washnis produktifitas mengandung dua konsep utama yaitu
efisiensi dan efektifitas.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktifitas Kerja
Sifat dan makna persyaratannya yaitu:
Keterampilan, pegawai dalam melaksanakan tugasnya.
Kesediaan Pegawai untuk melaksanakan Tugas dengan penuh Semangat
dan Tanggung Jawab, kebutuhan pegawai yang sangat penting adalah
kebutuhan yang bernilai psikologis, Kehidupan yang bernilai ekonomis
dan fisik, dan kebutuhanhidup manusia menurut Abraham Maslow.
3. Berbagai Petunjuk Turunya Produktifitas
a) Menurunnya Presentasi, bila kesehatan pegawai terganggu maka akan
mempengaruhi pekerjaan dan hasil kerjanya.
b) Meningkatnya Labour Turnover , pegawai pindah pekerjaan lain yang
dapat memberikan fasilitas lebih baik, contoh gaji lebih besar dan fasilitas
yang lebih menunjang.
c) Meningkatnya kerusakan, ketimpangan antara harapan dan kenyataan.
d) Timbulnya Kegelisahan, Tuntutan dan Pemogokan, semua permasalahan
tersebut timbul karena pimpinan perusahaan enggan memberikan perhatian
terhadap keinginan dan hak-hak pegawai.
13
K. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
A. Peristiwa Pemutusan Hubungan Kerja
Dalam Kitab UU Hukum Perdata buku ketiga bab 7A pasal 1601,
perjanjian kerja ialah suatu perjanjian yang dimana pihak yang satu, pekerja ,
mengikatkan diri untuk bekerja pada pihak yang lain, pengusaha, selama waktu
tertentu dengan menerima upah.
PHK, memiliki dua criteria, yaitu:
1. PHK yang tidak bermasalah, pihak pertama(instansi/perusahaan yang terkait)
sudah ada perjanjian dengan pihak kedua(pegawai atau karyawan), yang termasuk
dalam PHK, misalnya:
Pegawai mendapat surat peringatan sampai dengan tiga kali tapi tidak
diindahkan dan dijalankan dengan baik;
Surat peringatan dibuat apabila pegawai melanggar peraturan;
Peraturan dibuat dengan kesepakatan pihak pertama dan kedua.
2. PHK yang bermasalah, Pihak pertama tidak ada kesepakatan dengan pihak
kedua tentang criteria hubungan kerja. Bila terjadi PHK hanya bersifat kebijakan
atau peraturan managemen saja sehinggga akan menimbulkan masalah.
Seharusnya KKB dibuat diawal pegawai mulai bekerja dan dimediatori oleh SPSI
(Serikat Pekerja Seluruh Indonesia) yang memiliki payung atau perlindungan
hukum.
14
Pemutusan Hubungan Kerja karena Alasan Sakit, pekerja meninggal dunia;
perjanjian kerja berakhir; dan pekerjaan telah selesai.
L. PENSIUN
A. Pengertian Pensiun
Menurut pasal 10 UU 8/1974, jaminan hari tua diberikan terhadap
pegawai negeri sebagai balas jasa yang telah bertahun-tahun mengabdi kepada
Negara.
B. Peraturan Pensiun
Peraturan pensiun dapat dirumuskan secara otonom, yaitu oleh pihak-
pihak intern dalam perusahaan, dan secara heteronom dengan melibatkan pihak
ketiga atau pemerintah yang diwakili oleh panitia penyelesaian perselisihan
perburuhan pusat.
15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Semua materi pembahasan ini saling keterkaitan antara satu dengan
lainnya, mulai dari penarikan tenaga kerja hingga pemutusan hubungan kerja dan
pensiun. Setiap pekerja pasti merasakan dan akan merasakan semua poin – poin
dalam pembahasan diatas. Karena semuanya ini adalah hasil catatan dan
perolehan hasil penelitian para ahli.
B. SARAN
Dan sistem pendidikan dan keadaan pendidikan di suatu negara dapat
pula mempengaruhi pola fikir seseorang dan pastinya sangat
berpengaruhb a g i pembangunan di negara tersebut. Pegawai
n e g e r i y a n g m e m p u n y a i wawasan yang luas tentunya ia dapat membawa
dan mengayomi masyarakat kearah yang lebih baik dan dapat melayani
kebutuhan masyarakat dengan optimal sehingga masyarakat tidak lagi
kebingungan didalam masalah yangmenyangkut administrasi kependudukan.
16
17