Anda di halaman 1dari 10

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri


STUDI KASUS PADA Ny. P UMUR 47 TAHUN YANG MENGALAMI MASALAH
KEPERAWATAN NYERI AKUT DENGAN DIAGNOSA MEDIS POST KURETASE
ATAS INDIKASI DUB DI RUANG
DAHLIA II RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :
HERA YULIANA
NPM : 1.2.05.01.0017

PROGAM STUDI D-III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
2015

Nama | NPM simki.unpkediri.ac.id


Fak - Prodi || 1||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Nama | NPM simki.unpkediri.ac.id


Fak - Prodi || 2||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Nama | NPM simki.unpkediri.ac.id


Fak - Prodi || 3||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
STUDI KASUS PADA Ny. P UMUR 47 TAHUN YANG MENGALAMI MASALAH
KEPERAWATAN NYERI AKUT DENGAN DIAGNOSA MEDIS POST KURETASE
ATAS INDIKASI DUB DI RUANG
DAHLIA II RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :
HERA YULIANA
NPM : 1.2.05.01.0017

PROGAM STUDI D-III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
2015

Nama | NPM simki.unpkediri.ac.id


Fak - Prodi || 4||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

ABSTRAK

Studi Kasus pada Ny. P Yang Mengalami Masalah Keperawatan Nyeri Akut dengan
diagnosa medis Post Kuretase Atas Indikasi DUB di Ruang Dahlia II Rumah Sakit
Umum Daerah Gambiran Kota Kediri, Hera Yuliana (2015). Pembimbing 1: Dwi
Retnowati S.Kep.,Ns.M.Kes, Pembimbing 2 : Endah Tri Wijiyanti S.Kep .,Ns.M.Kep

Disfungsional Uterine Bleeding merupakan perdarahan yang terjadi diluar siklus


menstruasi yang dianggap abnormal. Perdarahan Uterus Abnormal dapat disebabkan oleh
faktor hormonal (Sadikin, 2012). Tujuan penulisan adalah untuk mempelajari dan
mempraktikkan asuhan keperawatan pada Ny.P yang mengalami masalah keperawatan
Nyeri akutmelalui pendekatan proses keperawatan secara komprehensif.
Metode yang digunakan desain deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Responden
yang digunakan dalam studi kasus ini adalah pasien Post Kuretase Atas Indikasi DUB yang
dirawat di Ruang Dahlia II RSUD Gambiran.
Berdasarkan studi kasus pada Ny.P ditemukan diagnosa utama yaitu nyeri akut.
Adapun tindakan keperawatan yang dilakukan adalah mengajarkan manajemen nyeri
dengan cara mengajarkan pasien tekhnik relaksasi (nafas dalam), dan tekhnik distraksi
(kompres dingin pada daerah nyeri).
Nyeri akut pada Ny.P dikarenakan setelah dilakukan tindakan kuretase mengenai
penyakit pencetus terjadinya DUB (Perdarahan Uterus). Nyeri merupakan masalah yang
kompleks karena dapat mempengaruhi tingkat kenyamanan pasien dan bisa menganggu
aktivitas pasien sehingga akan timbul rasa ketakutan untuk melakukan gerakan dan
tindakan.
Penulis berharap pasien selalu mempertimbangkan alat kontrasepi hormonal yang
akan dilakukan karena menstruasi yang terus menerus kebanyakan d isebabkan oleh
tingkatan hormon dalam tubuh yang tidak seimbang dan segera periksakan kembali jika
terjadi kejadian berulang.

Kata kunci : DUB (Disfungsi Ute rine Bleeding), Nyeri Akut, Post Kuretase

Nama | NPM simki.unpkediri.ac.id


Fak - Prodi || 5||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

A. LATAR BELAKANG

Disfungsi uterine bleeding (DUB) adalah perdarahan abnormal dari uterus (lama,

frekuensi, jumlah) yang terjadi di dalam dan di luar siklus haid, tanpa kelainan organ,

hematologi, dan kehamilan, dan merupakan kelainan poros hipotalamus-hipofise-ovarium

(Sadikin, 2012). Kuretase adalah suatu tindakan medis untuk mengeluarkan jaringan dari

dalam rahim. Jaringan itu sendiri bisa beupa tumor, selaput rahim, atau janin yang

dinyatakan tidak berkembang maupun sudah meninggal. Dengan alasan medis, tidak ada

cara lain jaringan semacam itu harus dikeluarkan (Harnawatij, 2008).

Menurut WHO tahun 2011,10% wanita mengalami DUB dari seluruh kunjungan

ginekologik. Sekitar 4% berusia kurang dari 20 tahun, 39% berusia diatas 40 tahun dan

sisanya pada usia reproduksi (Hilmy, 2010). Berdasarkan survey demografi kesehatan

Indonesia 2007 melaporkan angka kematian ibu (AKI) sebesar 228 per 100.000 kelahiran

hidup. Menurut data depkes RI 2008, secara nasional penyebab langsung kematian ibu

dengan penyumbang AKI terbesar adalah perdarahan 28%, eklampsia 24%, infeksi 11%,

komplikasi puerperium 8%, dan partus macet 5% (Depkes RI, 2008). Sedangkan presentase

penyebab kematian langsung ibu maternal di Jawa Timur tahun 2011 adalah perdarahan

(29,35%), pre eklampsia (27,27%), infeksi (6,06%), penyakit jantung (15,47%), lain- lain

(21,85%) (Dinkes provinsi Jawa Timur, 2012). Studi pendahuluan di RSUD Gambiran Kota

Kediri angka kejadian post kuretase atas indikasi disfungsi uterine bleeding (DUB) pada

tahun 2012 sebanyak 20 kasus, pada tahun 2013 sebanyak 11 kasus, dan pada tahun 2014

sebanyak 9 kasus (Rekam Medik RSUD Gambiran, 2014).

Indikasi dilakukan kuretase 1menurut ginekologi dari Morula Fertility Clinic, RS

Bunda Jakarta, adalah untuk membersihkan rahim dan dinding rahim dari be nda – benda

atau jaringan yang tidak diharapkan. Perdarahan rahim disfungsional disebabkan oleh

adanya kelainan hormon yang mempengaruhi pengendalian sistem reproduksi oleh

Nama | NPM simki.unpkediri.ac.id


Fak - Prodi || 6||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
hipotalamus dan kelenjar hipofisa. Pada perdarahan rahim disfungsional biasanya kadar

estrogen tetap, sehingga terjadi penebalan lapisan rahim. Selanjutnya lapisan rahim

dilepaskan secara tidak lengkap dan tidak teratur, menyebabkan perdarahan. Bila penebalan

dinding rahim tidak segera di lakukan tindakan dapat membetuk sel-sel yang yang abnormal

dan memicu keganasan.

Penanganannya pun tergantung kepada usia penderita, keadaan lapisan rahim dan

rencana penderita untuk hamil lagi. Jika lapisan rahim menebal dan mengandung sel-sel

abnormal (terutama jika usia penderita lebih dari 35 tahun dan tidak memiliki rencana untuk

hamil lagi), seringkali dilakukan histerektomi (pengangkatan rahim), karena sel-sel yang

abnormal tersebut bisa berubah menjadi keganasan. Jika lapisan rahim menebal tetapi sel-

selnya normal dan perdarahannya hebat, diberikan pil KB dosis tinggi yang mengandung

estrogen dan progestin atau diberikan estrogen intravena (melalui pembuluh darah) yang

diikuti dengan pemberian progestin per-oral (melalui mulut). Berdasarkan data di atas dan

mengingat pentingnya penanganan yang adek uat untuk kasus post kuretase atas indikasi

DUB, maka penulis tertarik untuk mengambil studi kasus dengan judul “Studi Kasus Pada

Ny. P Umur 47 Tahun Yang Mengalami Masalah Keperawatan Nyeri Akut Dengan

Diagnosa Medis Post Kuretase Atas Indikasi DUB (Disfungsi Uterine Bleeding) Di Ruang

Dahlia II RSUD Gambiran Kota Kediri”

Metode penelitian

1. Tehnik Pengumpulan Data

a. Wawancara

Adalah suatu metode yang dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara

tanya jawab secara langsung pada pasien atau keluarga.

b. Studi Kepustakaan

Pengumpulan data dari buku-buku, hasil workshop, dan seminar.

c. Observasi

Nama | NPM simki.unpkediri.ac.id


Fak - Prodi || 7||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Pengkajian pasien untuk mengetahui status kesehatan, pola interaksi pasien

dengan keluarga serta tenaga kesehatan yang memberikan asuhan kepada pasien

tentang masalah yang sedang dihadapinya dan pengetahuan pasien tentang

kesehatan.

d. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan yang dilakukan mulai dari kepala-kaki (head to toe) dengan tehnik

inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi dan pemeriksaan penunjang seperti hasil

laboratorium serta ultrasonografi (USG) untuk mendapatkan data yang objektif

mengenai keadaan pasien.

A. SIMPULAN

1. Pengkajian

Dalam melakukan pengkajian pada Ny.P tanggal 02 Juli 2015 didapatkan data

subjektif keluhan utama pasien mengatakan nyeri pada perut bagian bawah nyeri terasa

krues-krues / mules- mules, nyeri terasa terus menerus dengan skala nyeri 6.

2. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan prioritas yang muncul pada Ny. P adalah nyeri akut

berhubungan dengan luka post kuretase ditandai dengan pasien mengeluh nyeri perut

bagian bawah nyeri terasa krues-krues, nyeri terasa terus menerus dengan skala nyeri 6.

Ekspresi wajah pasien terlihat meringis kesakitan. TD : 100/60 mmHg, N : 68 x/mnt, RR

: 20 x/mnt, S : 36 °C. Adanya nyeri tekan di atas simpisis pubis.

3. Intervensi Keperawatan

Rencana tindakan keperawatan yang dilakukan pada diagnosa prioritas adalah

observasi TTV, lakukan pengkajian nyeri secara komperhensif (lokasi, durasi,

karakteristik, frekuensi, kualitas), ajarkan pasien tekhnik nonfarmakologis ( relaksasi, dan

tekhnik distraksi), kendalikan faktor


96 lingkungan yang dapat mempengaruhi keadaan

Nama | NPM simki.unpkediri.ac.id


Fak - Prodi || 8||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
pasien terhadap ketidaknyamanan (misal suhu, pencahayaan dan kegaduhan), kolaborasi

dengan tim medis dalam pemberian terapi analgesik

4. Implementasi Keperawatan

Implementasi yang dilakukan berdasarkan intervensi keperawatan adalah

mengobservasi TTV pasien, melakukan pengkajian nyeri secara komperhensif (lokasi,

durasi, karakteristik, frekuensi, kualitas), mengajarkan pasien tekhnik nonfarmakologis

( tekhnik relaksasi dengan cara mengambil napas melalui hidung dan mengeluarkan pelan

– pelan melalui mulut, dan mengajarkan pasien tekhnik distraksi dengan cara

menganjurkan pasien untuk melakukan kompres hangat pada daerah yang nyeri),

menganjurkan keluarga pasien untuk tetap tenang dan tidak gaduh ketika menjaga pasien,

agar pasien merasa pasien, berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi

analgesik yaitu asam mefenamat 500 mg per oral.

5. Evaluasi

Pada pasien post kuretase atas indikasi DUB dengan diagnosa nyeri akut

berhubugan dengan luka post kuretase setelah dilakukan tindakan keperawatan selama

2x4 jam yaitu pada evaluasi dituliskan sebagai catatan perkembangan pasien, diperoleh

hasil dari data yaitu sudah ada yang tercapai kriteria hasil yang ditetapkan a ntara lain,

sedikit nyeri, P: post curetase, Q: krues – krues , R: nyeri perut bagian bawah, S: skala 2 (

ringan, T: hilang timbul, TTV: TD: 120/70 mmHg, N : 80 x / mnt, S : 36 0 C, RR: 20 x

/mnt.

Nama | NPM simki.unpkediri.ac.id


Fak - Prodi || 9||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2006. Disfungsi Uterus Bleeding. www.medicastore.com di akses pada 20 Juli


2015 pukul 17.00
Asmadi. 2009. Tekhnik Prosedural Keperawatan : Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar
Klien. Jakarta : Salemba Medika
Aziz, M.Farid. 2006. Onkologi Ginekologi. Jakarta : YBPSP

Benson, Ralph C. 2008. Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : EGC

Estephan.Amir dkk.2005.Dysfunctional Uterine Bleeding. Tanggal akses : 24 Mei 2011.


Diakses dari http://emedicine.medscape.com/article/795587-clinical

Guyton, A.C & Hall, J.E. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Philadelphia:
Elsevier-Saunders: 946.

Isselbacher.Harrison Prinsip – Prinsip Ilmu Penyakit Dalam.Edisi ke -13.Cetakan


I. Jakarta:EGC ,1999 .Hal 307

Manuaba. 2009. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan Keluarga Berencana Untuk
Pendidikan Bidan. EGC : Jakarta

Morgan,Geri dkk.2009.Obstetri dan Ginekologi Edisi II ,EGC,Jakarta

Rudolph,Abraham M.Buku Ajar Pediatri Rudolph.Perdarahan Uterus Disfungsi .Edisi ke -


20.Cetakan I.Jakarta:EGC ,2006 .Hal 67-70

Stork,Susan.2006. Dysfunctional Uterine Bleeding (DUB). Tanggal akses : 24 Mei 2010.


Diakses dari http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000903. htm

Wiknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta : YBPSP

Wiknjoksastro, hanifa dkk. 2007. ILMU KANDUNGAN. Ed 2. Cet. 5. Jakarta: Yayasan Bina

Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Nama | NPM simki.unpkediri.ac.id


Fak - Prodi || 10||

Anda mungkin juga menyukai