Anda di halaman 1dari 12

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

STUDI KASUS PADA KELUARGA NY.K YANG MENGALAMI MASALAH


DEFISIT PENGETAHUAN TENTANG
TENTANG PENYAKIT CEREBRO VASCULAR
ACCIDENT DENGAN DIAGNOSA MEDIS CEREBRO VASCULAR
ACCIDEN DI PUSKESMAS SUKORAME
ACCIDENT
KOTA KEDIRI

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh:
YEVI DIAN PRATIWI
NPM. 12.2.05.01.0044

PRGRAM
GRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
2015

YEVI DIAN PRATIWI| 12.2.05.01.0044 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Ilmu Kesehatan – Prodi DIII Keperawatan || 1||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

YEVI DIAN PRATIWI| 12.2.05.01.0044 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Ilmu Kesehatan – Prodi DIII Keperawatan || 2||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

YEVI DIAN PRATIWI| 12.2.05.01.0044 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Ilmu Kesehatan – Prodi DIII Keperawatan || 3||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

STUDI KASUS PADA KELUARGA NY.K YANG MENGALAMI


MASALAH DEFISIT PENGETAHUAN
PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT
CEREBRO VASCULAR ACCIDENT DENGAN DIAGNOSA
MEDIS CEREBRO VASCULAR ACCIDENT
ACCIDEN
DI PUSKESMAS SUKORAME
KOTA KEDIRI

YEVI DIAN PRATIWI

12.2.05.01.0044

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN

YEVIDIANPRATIWI@YAHOO.CO.ID

Dosen Pembimbing 1 : Ns. Muhammad Mudzakkir,M.Ke


M.Kep
Dosen Pembimbing 2 : Dhian Ika Prihananto, S.KM
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

YEVI DIAN PRATIWI| 12.2.05.01.0044 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Ilmu Kesehatan – Prodi DIII Keperawatan || 4||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

ABSTRAK Metode yang digunakan dalam penyusunan


karya tulis ini adalah studi kasus, yang
berorientasi pada salah satu keluarga yang
STUDI KASUS PADA KELUARGA Ny. K anggotanya mengalami CVA dan pernah
YANG MENGALAMI MASALAH DEFICIT memeriksakan kesehatannya ke puskesmas
PENGETAHUAN DENGAN DIAGNOSA Sukorame Kota Kediri.
MEDIS CEREBRO VASCULAR Berdasarkan Studi Kasus pada Ny.K ditemukan
ACCIDENT DI PUSKESMAS SUKORAME diagnosa keperawatan utama yaitu Defisit
KOTA KEDIRI YEVI DIAN PRATIWI Pengetahuan. Setelah dilakukan implementasi
(2015). Pembimbing 1 : Ns. M. Muzakkir tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala
M.Kep pembimbing 2 : Dhian Ika serta cara mencegah CVA, di dapatkan masalah
Prihananto, S.KM Deficit pengetahuan yang di alami oleh pasien
dapat teratasi.
CVA adalah sindrom klinis yang awal timbulnya Kurangnya pengetahuan pada keluarga Ny. K
mendadak, progresif cepat, berupa defisit dikarenakan keluarga kurang memahami tentang
neurologis fokal dan global, yang berlangsung penyakit CVA,, yang ditandai dengan ketika
24 jam atau lebih atau langsung menimbulkan diberi pertanyaan tentang penyakitnya Ny.K
kematian, dan semata- mata disebabkan oleh tidak dapa tmenjawab dan saat ditanya mengenai
gangguan peredaran darah otakak non traumatik penyakitnya Ny. K terlihat bingung. Setelah
(Mansjoer,2008). Dampak CVA tergantung pada dilakukan penyuluhan keluarga dapat
lokasi penyerangan CVA berada pada bagian memahami penyakit CVA dengan keluarga
mana di otak. Tujuan penulisan adalah untuk mampu menyebutkan kembali tentang penyakit.
mempelajari dan mempraktikkan asuhan Diharapkan keluarga berperan aktif dalam
keperawatan pada pasien dengan kasus CVA membantu perawatan pada anggotanya yang
melalui pendekatan proses keperawatan secara sakit CVA, sehingga dapat melaksanakan
komprehensif. aktivitas sehari-hari
hari secara optimal.

Kata kunci : Defisitit Pengetahua, Cerebro


Vascular Accident
ccident (CVA)

YEVI DIAN PRATIWI| 12.2.05.01.0044 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Ilmu Kesehatan – Prodi DIII Keperawatan || 5||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

I. LATAR BELAKANG

Cerebro Vascular Accident (CVA) adalah penyakit neruologis yang sering di jumpai
dan harus di tangani secara cepat dan tepat. CVA merupakan kelainan fungsi otak
yang timbul mendadak yang disebabkan karena terjadinya peredaran darah otak dan
bisa terjadi pada
da siapa saja dan kapan saja. (Muttaqin, 2008). CVA banyak di
temukan di kalangan remaja dan orang dewasa muda. CVA banyak ditemukan di
kalangan remaja dan orang muda dewasa.Dalam satu peningkatan ini di duga karena
meningkatnya sebagian jumlah orang muda yang memiliki penyakit seperti tekanan
darah tinggi dan diabetes melitustipeII,
tipeII, kebiasaan suka marah-
marah marah, minum-
minuman keras dan gaya hidup yang kurang sehat. Penyakit yang sebenarnya
berhubungan dengan orang dewasa yang lebih tua.(yayasan stroke indonesia,
indo 2012).
Menurut World Health Organitation (WHO) tahun 2012 angka CVA di dunia
mencapai 15 juta jiwa.
jiwa Menurut data tahun2010
2010 diperkirakan ada 1.000.000 orang
penderita CVA di Indonesia, sekitar 655.000 di antaranya meninggal atau cacat
seumur hidup. Sedangkan jumlah penderita CVA di jawa timur mencapai 7,7% atau
sekitar 77.000 dari penderita CVA di Indonesia tahun 2010, (dinkes jatim 2011).
Berdasarkan laporan data dari dinas kesehatan kota kediri penderita CVA di 9
puskesmas kota kediri mencapai 501 penderita pada tahun 2014.
2014 Dan diantara 9
puskesmas tersebut data menunjukkan penderita CVA terbanyak berada di
puskesmas sukorame kota kediri dengan jumlah penderita 139 orang di tahun 2014.
(Rekam Medis Dinas Kesehatan Kota Kediri).
Kediri)
Penyebab CVA antara lain hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi), gangguan
jantung, diabetes, riwayat CVA dalam keluarga, migrain. Faktor resiko perilaku,
antara lain Merokok (aktif & pasif), Makanan tidak sehat (junk
junk food,
food fast food),
Alkohol, Kurang olahraga, Kontrasepsi
Kontrasepsi oral, Narkoba, Obesitas. 80% pemicu CVA
adalah hipertensi.
hipertensi Menurut statistik. 93% pengidap penyakit trombosis ada
hubungannya dengan penyakit tekanan darah tinggi. CVA mengakibatkan berbagai
defisit neurologik bergantung pada lokasi lesi (pembuluh darah mana yang
tersumbat), ukuran area yang perfusinya tidak adekuat, dan
dan jumlah aliran darah
kolateral (sekunder atau aksesori). Dampak CVA tergantung pada lokasi
penyerangan CVA berada pada bagian mana di otak. Tetapi memang pasti ada
perubahan - perubahan yang terjadi setelah seseorang mengalami CVA. Beberapa

YEVI DIAN PRATIWI| 12.2.05.01.0044 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Ilmu Kesehatan – Prodi DIII Keperawatan || 6||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
dampak seseorang yang mengalami CVA adalah kelumpuhan disebut hemiplegia
adalah cacat yang paling umum terjadi setelah seseorang mengalami CVA. Bila
CVA menyerang otak kanan, kelumpuhan terjadi pada bagian kiri tubuh atau
sebaliknya ( saling silang ), termasuk tenggorokan dan lidah. fungsi otak yang rusak
tidak dapat membaik sepenuhnya. Jika CVA tidak segera ditangani maka CVA dapat
menimbulkan komplikasi seperti hipoksia serebral, aliran darah serebral,
serebr dan
embolisme serebral (Junaidi, 2011).
2011)
Pencegahan dari CVA diantaranya hindari merokok, kopi, dan alkohol, mencegah
kegemukan, membatasi intake garam bagi penderita hipertensi, membatasi makanan
berkolesterol dan lemak, diet dengan giziseimbang, dan olahraga
olahraga teratur (batticaca,
2008). Pengetahuan terhadap serangan CVA penting dimiliki oleh penderita, dapat
dicegah dengan beberapa cara, menjalankan perilaku hidup sehat sejak dini,
pengendalian faktor resiko secara optimal, melakukan pemeriksaan medis secara
se
rutin dan berkala, menjaga makanan secara teratur dan seimbang, juga terus
memperhatikan kebiasaan dan hidup yang dapat mempengaruhi kejadian CVA.
Umur diatas 40 tahun, sebaiknya rutin memeriksakan diri ke dokter. Hal ini perlu
untuk mengetahui adakah faktor-faktor
faktor resiko seperti hipertensi, diabetes melitus,
hiperlipidemia. Oleh karena itu serangan otak ini kegawatdaruratan medis yang harus
ditangani secara cepat, tepat, dan cermat (Sutanto, 2004)Walaupun
2004)Walaupun pasien telah
mengalami CVA,, kita tetap melakukan pencegahan terjadinya CVA agar tidak
berulang. Dan fokus untuk pencegahannya bukan hanya anjuran hidup sehat
melainkan juga kontrol atau pengobatan terhadap faktor resiko yang dimiliki seperti:
pemberian terapi untuk pencegahan serangan
serangan ulang pada seluruh pasien yang
sebelumnya mengalami CVA.. Selain itu diperlukan juga kontrol terhadap penyakit
jantung yang dimiliki seperti pemberian antikoagulan untuk penderita CVA akibat
kardioemboli. (Junaidi 2011)
Keluarga sebagai caregiver merupakan
kan mitra penting dalam pemberian pelayanan
perawatan kesehatan yang kompleks seperti hanya selama perawatan pasien pasca
CVA. Menurut wilkinson (2009), dengan tren penyakit kronis saat ini, seperti CVA
yang menimbulkan ketidak berdayaan kebutuhan perawatan
perawata jangka panjang.
Keberadaan keluarga sebagai caregiver dalam memberikan perawatan yang berarti
bagi pemulihan pasien. Informal caregiver (anggota keluarga atau teman)
memberikan perawatan kepada individu dengan berbagai kondisi seperti CVA.

YEVI DIAN PRATIWI| 12.2.05.01.0044 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Ilmu Kesehatan – Prodi DIII Keperawatan || 7||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Untuk mencapai tujuan perawatan kesehatan keluarga yang optimal, peran perawat
sangat penting dalam memberikan asuhan keperawatan antara lain: mampu mengenal
asuhan keperawatan pada keluarga yang menderita penyakit CVA, sebagai
koordinator pelayanan kesehatan. Sebagai fasilitator,
fasilitator, sebagai pendidik kesehatan,
sebagai penyuluh dan konsultan dalam asuhan keperawatan dasar pada keluarga yang
menderita penyakit CVA (Suprajitno, 2004).

II. METODE PENGUMPULAN DATA


Cara yang digunakan oleh penulis dalam mengumpulkan data adalah sebagai berikut:
1. Wawancara (interview
interview) adalah pengumpulan data dilakukan dengan tanya jawab
(dialog) langsung antara pewawancara dengan pasien.
2. Dengan observasi (pengamatan) langsung
langsung keadaan umum pasien saat
saa pengkajian.
3. Pemeriksaan fisik,, yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan fisik.
fisik
4. Studi dokumentasi
okumentasi untuk mengetahui riwayat penyakit pasien (Saryono,2008:79).
(Saryono,200

III. HASIL DAN KESIMPULAN


HASIL
1. Pengkajian

Dari hasil pengkajian data yang diperoleh yaitu data yang berhubungan dengan
keluarga dan anggota keluarga yang mengalami CVA, Ny. K mengatakan belum
mengerti tentang pengertian dan penyebab Cardio Vascullar Accident secara umum,
belum mengerti tentang tanda
tanda dan gejala Cerebro Vascular Accident, cara mencegah
Cerebro Vascular Accident, pasien terlihat bingung.
Menurut teori faktor-faktor
faktor faktor yang terkait dengan kurangnya pengetahuan
(Deficient Knowledge) terdiri dari: kurang terpapar informasi, kurang daya ingat/
hapalan, salah menafsirkan informasi, keterbatasan kognitif, kurang minat untuk belajar
dan tidak familiar terhadap sumber informasi (Nanda, 2005). Dari hal tersebut dapat
disimpulkan bahwa pengetahuan atau knowledge seseorang ditentukan oleh faktor-faktor
f
sebagai berikut: Keterpaparan terhadap informasi, Daya ingat, Interpretasi informasi,
Kognitif, Minat belajar dan Kefamiliaran terhadap sumber informasi
Penulis berpendapat antara pengkajian dilapangan dan teori tidak terdapat
kesenjangan kerena
na Pengetahuan seseorang ditentukan oleh faktor-faktor
faktor faktor sebagai berikut:
Keterpaparan terhadap informasi, Daya ingat, Interpretasi informasi, Kognitif, Minat

YEVI DIAN PRATIWI| 12.2.05.01.0044 simki.unpkediri.ac.id


99
Fakultas Ilmu Kesehatan – Prodi DIII Keperawatan || 8||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
belajar dan Kefamiliaran terhadap sumber informasi, hal tersebut dikarenakan daya ingat
Ny.K sudahh menurun sehingga Ny.K tidak ingat lagi tentang penyuluhan yang dilakukan
kepadanya.
2. Diagnosa

Dalam pengkajian di temukan masalah keperawatan yang muncul yaitu, defisit


pengetahuan tentang penyakit Cardio Vascullar Accident berhubungan dengan ketidak
mampuan keluarga mengenal masalah kesehatan dan Gangguan pemeliharaa kesehatan
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
Diagnosa keperawatan keluarga pada keluarga yang mengalami Cardio Vascullar
Accident menurut teori adalah koping
oping keluarga tidak efektif berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit,
sakit, resiko
r terhadap cidera
berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga memodifikasi lingkungan, deficit
Pengetahuan
an berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga dalam mengenal masalah
kesehatan, gangguan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan ketidak mampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
Pada studi lapangan dan teori ditemukan diagnosa yang tidak muncul yaitu
koping keluarga tidak efektif, dan resiko cidera dikarenakan penentuan diagnosa
keperawatan keluarga disesuaikan dengan keadaan dan kondisi lingkungan keluarga.
3. Intervensi
Menurut hasil intervensi
intervensi dilapangan pada diagnosa Intervensi pada diagnosa
deficit pengetahuan tentang penyakit Cardio Vascullar Accident berhubungan dengan
ketidak mampuan keluarga mengenal masalah kesehatan adalah kaji tingkat pengetahuan
keluarga tentang Cardio Vascullar Accident,, beri penyuluhan mengenai (pengertian
Cardio Vascullar Accident,
Accident penyebab Cardio Vascullar Accident,, tanda dan gejala Cardio
Vascullar Accident,, dampak Cardio Vascullar Accident,, cara mencegah Cardio Vascullar
Accident),
), evaluasi tingkat pengetahuan keluarga setelah diberi penyuluhan, beri pujian
bila keluarga mampu menjawab dengan baik dan benar.
Menurut teori intervensi yang dilakukan pada diagnosa defisit
defis pengetahuan adalah
memberikan informasi yang tepat pada keluarga meliputi pengert
engertian Cardio Vascullar
Accident, penyebab Cardio Vascullar Accident,
Accident tanda
anda dan gejala Cardio Vascullar
Accident, dampak Cardio Vascullar Accident,
Accident cara mencegah Cardio Vascullar Accident,
Accident
evaluasi
valuasi tingkat pengetahuan keluarga setelah diberi penyuluhan,
penyuluhan beri pujian bila
keluarga mampu menjawab dengan baik dan benar. (Suprajitno, 2004)

YEVI DIAN PRATIWI| 12.2.05.01.0044 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Ilmu Kesehatan – Prodi DIII Keperawatan || 9||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Penulis berpendapat intervensi dari teori dan studi di lapangan adalah sama
dikarenakan intervensi sudah mencakup sumber daya dan dana yang dimiliki keluarga
serta aspek pengetahuan,
getahuan, sikap dan psikomotor pada keluarga.Intervensi yang disebutkan
dalam teori sudah sesuai dengan kondisi yang terjadi di studi lapangan sehingga
intervensi dapat digunakan untuk mengatasi masalah keperawatan pada diagnosa defisit
pengetahuan berhubungan
berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan.
4. Implementasi

Implementasi dilapangan pada diagnosa keperawatan defisit pengetahuan adalah


memberi penyuluhan tentang pengertian Cardio Vascullar Accident,
Accident penyebab Cardio
Vascullar Accident, tanda
t dan gejala Cardio Vascullar Accident,
Accident dampak Cardio
Vascullar Accident,, cara
c mencegah Cardio Vascullar Accident,, mengevaluasi
menge tingkat
pengetahuan keluarga setelah diberi penyuluhan,
penyuluhan memberi
beri pujian bila keluarga mampu
menjawab dengan baik dan benar.
Menurut teori implementasi pada diagosa defisit pengetahuan adalah meberikan
penyuluhan tentang pengertian
engertian Cardio Vascullar Accident, penyebab
enyebab Cardio Vascullar
Accident, tanda
anda dan gejala Cardio Vascullar Accident, dampak
ampak Cardio Vascullar
Accident, cara mencegah
cegah Cardio Vascullar Accident, mengevaluasi
valuasi tingkat pengetahuan
keluarga setelah diberi penyuluhan,
penyuluhan memberi
beri pujian bila keluarga mampu menjawab
dengan baik dan benar.( Suprajitno, 2004).
Saya mendukung dengan implementasi tersebut karena dapat mengatasi masalah
keperawatan pada pasien yang mengalami penyakit CVA yaitu defisit pengetahuan.

5. Evaluasi

Evaluasi pada diagnos defisit


it pengetahuan tentang penyakit Cardio Vascullar
Accident adalah setelah dilakukan kunjungan 2 hari keluarga mengatakan sudah mengerti
tentang Cardio Vascullar Accident,
Accident keluagra dapat menyebutkan
tkan 4 dari penyebab Cardio
Vascullar Accident,, keluagra dapat menyebutkan 2 dari tanda dan gejala Cardio
Vascullar Accident,, keluagra dapat menyebutkan 4 dari cara mencegah Cardio Vascullar
Accident.. Jadi masalah sudah teratasi.
Evaluasi menurut teori pada diagnosa defisit pengetahuan yaitu keluarga sudah
mengerti tentang pengertian
engertian Cardio Vascullar Accident, penyebab
enyebab Cardio Vascullar
Accident, tanda
anda dan gejala Cardio Vascullar Accident, dampak
ampak Cardio Vascullar
Accident, cara
ara mencegah Cardio Vascullar Accident (Suprajitno, 2004).

YEVI DIAN PRATIWI| 12.2.05.01.0044 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Ilmu Kesehatan – Prodi DIII Keperawatan || 10||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Berdasarkan evaluasi antara studi lapangan dan teori tidak terdapat kesenjangan.
Diagnosa defisit pengetahuan b/d ketidak mampuan keluarga mengenal
me masalah
kesehatan sudah teratasi setelah diberikaan penyuluhan.

KESIMPULAN:
1. Pengkajian
Dalam pengkajian pada pasien dengan kasus Cardio Vascullar Accident,
Accident
didapatkan data Ny. K belum mengerti tentang pengertian, penyebab, belum mengerti
tentang tanda
anda dan gejala,
gejala cara mencegah Cardio Vascullar Accident, pasien terlihat
bingung.

2. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan prioritas keluarga dengan CVA didapatkan defisit


pengetahuan pada keluarga Ny.K tentang penyakit CVA berhubungan dengan ketidak
mampuan keluarga mengenal masalah kesehatan.

3. Perencanaan
Dalam perencanaan yang disusun yaitu kaji tingkat pengetahuan keluarga tentang
CVA, beri penyuluhan tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, serta cara
memncegah CVA.

4. Penatalaksanaan
Dalam pelaksanaan sudah dilakukan dengan mengkaji tingkat pengetahuan
keluarga tentang CVA, memberi penyuluhan tentang (pengertian, penyebab, tanda dan
gejala, serta cara mencegah CVA). Dalam memberikan penyuluhan juga digunakan
bahasa yang mudah di pahami oleh keluarga.

5. Evaluasi
Evaluasi setelah tindakan. Hasil evaluasi yang didapatkan adalah keluarga sudah
mengetahui tentang pengertian, penyebab, dan tanda gejala CVA.

YEVI DIAN PRATIWI| 12.2.05.01.0044 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Ilmu Kesehatan – Prodi DIII Keperawatan || 11||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
IV. DAFTAR PUSTAKA

Batticaca, fransisca B. (2008). Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persyarafan.
Jakarta: Salemba Medika.

Dinas Kesahatan Kota Kediri, (2014).Data


(2014). jumlah Penderita CVA di Puskesmas,Kediri.
,Kediri.

Dinas Kesahatan jawa timur, (2011).Data


(2011). jumlah Penderita CVA di Indonesia.

Golman. (2007). Pemeriksaan Diagnosis Stroke.


Stroke Jakarta: Mitra cedikia press.
Mubarak. (2008). Sistem pergerakan mobilisasi fisik. Jakarta: Salemba Medika.

Muttaqin, Arif (2008). Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Persyarafan. Salemba
medika: jakarta

Nursalam. 2008. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: salemba
medika

Potter P. A., Perry A. G. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, Praktik. Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Riset Kesehatan Dasar,(2007).Jakarta


Jakarta :Departemen
: Kesehatan Republik Indonesia.
Indonesia

Saryono. (2008). Metodologi Keperawatan Kesehatan: Penuntun Praktis Bagi Pemula.


Pemula Jakarta:
Mitra Cendikia Press.

Suprajitno, (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga: Aplikasi dalam Praktik.


Praktik. Jakarta: EGC.
EGC

YEVI DIAN PRATIWI| 12.2.05.01.0044 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Ilmu Kesehatan – Prodi DIII Keperawatan || 12||

Anda mungkin juga menyukai