Ais - Database.model - file.TugasFileContent 41204720119043 PRIZILIA SRIDEVI Priziia Sridevi (Pembahasan Da Kesimpulan)

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 6

MEDIA CAIR ALTERNATIF DARI AIR RENDAMAN

KEDELAI DAN KALDU HEWAN UNTUK PERTUMBUHAN Azospirillum sp.

USULAN PENELITIAN

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Program
Studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Nusa
Bangsa

Kelompok 5
1. KILVAN TITO PRASETYO (41204720117031)
2. M. DJAMIN ASHARI (41204720117076)
3. MUDHIAH FITRILLAH (41204720119038)
4. PRIZILIA SRIDEVI (41204720119043)
5. RACHMAD FAUZAN R (41204720117084)

PROGRAM STUDI KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NUSA BANGSA

BOGOR 2020
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dan Pembahasan

Bakteri Azospirillum sp. adalah bakteri rizosfer non simbiotik yang menambat nitrogen
bebas (N2) melalui simbiosis diantaranya dengan kacang-kacangan yang mampu meningkatkan
pertumbuhan pada tanaman dan memproduksi senyawa pemicu pertumbuhan tanaman dan
vitamin. Penelitian menggunakan media cair alternatif dengan menggunakan air rendaman
kedelai sudah dilakukan oleh beberapa peneliti. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian
tentang media cair alternatif menggunakan air rendaman kedelai untuk media pertumbuhan
bakteri Azospirillum sp

Penambahan air rendaman kedelai sebagai bahan pokok utama media mikrobiologi
dengan penambahan kaldu sapi sebagai penambah nutrisi untuk air rendaman kedelai dan juga
sebagai air kaldu sapi banyak mengandung gelatin dimana gelatin ini bisa sebagai media agar air
rendeman kedelei, ditambah kaldu sapi memiliki banyak nutrisi untuk dijadikan bahan
pendukung media mikrobiologi. Dari hasil penelitian pada table 4.1 menunjukkan hasil
pertumbuhan jamur Azospirillum sp dimedia Nutrient Agar (NA) sebelum di inokulasi di media
rendaman kacang kedelai.

Tabel 4.1 Hasil Pertumbuhan Standar Bakteri Azospirillum sp di media Nutrient Agar

Nama analisa Pengamatan Keterangan

Blanko Negatif (-) Tidak terdapat koloni

Sampel Azospirillum sp Positif (+) Terdapat banyak koloni

Kode bakteri Optical density umur 24 jam


A (media kacang kedelai + kaldu tulang sapi ) 0,899
`

Pengamatan
No Pengujian Simplo Duplo Triplo
Keterangan
1 Media sebelum Berwarna Berwarna Berwarna Tidak ada
diinokulasikan Kuning Kuning Kuning pertumbuhan
mikroorganisme/Blangk bening Bening Bening dari Blangko
o
Media Media Media Positif (+) :
Positif Positif Positif Terdapat
terdapat terdapat terdapat jamur
bercak bercak bercak Azospirlium
berwarna berwarna berwarna Sp
putih putih putih
Media 1
2 berbentuk berbentuk berbentuk
bulat & bulat & bulat &
besar besar besar
berkoloni berkoloni berkoloni
berjumlah berjumlah berjumlah
(+++) (+++) (++)

Media Media Media


Positif Positif Positif
terdapat terdapat terdapat
bercak bercak bercak
berwarna berwarna berwarna Positif (+) :
putih putih putih Terdapat
Media 2
3 berbentuk berbentuk berbentuk jamur
bulat & bulat & bulat & Azospirlium
besar besar besar Sp
berkoloni berkoloni berkoloni
berjumlah berjumlah berjumlah
(+++) (+++) (++)

Media Media Media


Positive Positive Positive
terdapat terdapat terdapat
bercak bercak bercak
berwarna berwarna berwarna Positif (+) :
putih putih putih Terdapat
Media 3
4 berbentuk berbentuk berbentuk jamur
bulat & bulat & bulat & Azospirlium
besar besar besar Sp
berkoloni berkoloni berkoloni
berjumlah berjumlah berjumlah
(+++) (++) (++)

5 Media 4 Media Media Positif (+) :


Positif Media Positif Terdapat
terdapat Positif terdapat jamur
bercak terdapat bercak Azospirlium
berwarna bercak berwarna Sp
berwarna
putih putih
putih
berbentuk berbentuk
berbentuk
bulat & bulat &
bulat &
besar besar
besar
berkoloni berkoloni
berkoloni
berjumlah berjumlah
berjumlah
(++) (++)
(++)

Grafik dibawah menunjukkan bahwa semakin tinggi pengenceran kacang kedelai maka
semakin sedikit jumlah koloni Azospirillum sp yang dihasilkan dibandingkan dengan media kontrol
(SDA).
6
5.33 5.17
5 4.83
4.3
Rerata Azospirillum sp.

4 3.67

0
Kontrol Nutrient 1 1/2 1/4 1/8
Agar
Grafik rerata pertumbuhan Azospirillum sp dimedia rendaman kacang kedelai.

Kontrol NA Konsentrasi Kacang Kedelai

Gambar 1. Grafik Rerata Koloni Azospirillum sp. pada Berbagai Konsentrasi Kacang
Kedelai
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Kacang kedelai dapat digunakan sebagai media alternatif terhadap pertumbuhan
jamur Azospirillum sp. yaitu semakin tinggi pengenceran kacang kedelai yang
digunakan, maka semakin kecil jumlah koloni yang dihasilkan.
2. Rerata jumlah koloni yang tumbuh pada media kacang kedelai pengenceran 1 , ½,
¼, 1/8. terhadap pertumbuhan Azospirillum sp. adalah 5,33koloni, 5,17 koloni,
4,83 koloni dan 3,67 koloni.
3. Pada media air rendaman kacang kedelai memberikan hasil cukup efektif sebagai
alternative media cair pertumbuhan Azosppirillum
B. Saran
1. Diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan air rendaman kedelai untuk media
pertumbuhan Azospirillum sp. agar tidak membuang air sisa produksi tahu dan
tempe sembarangan ke sungai.
2. Peneliti menyarankan kepada Dinas Lingkungan setempat untuk memberikan
penyuluhan dan pelatihan kepada masyarakat mengenai pemanfaatan air
rendaman kedelai ini, serta memberikan pengetahuan terkait perilaku hidup
bersih dan sehat.
DAFTAR PUSTAKA

Harahap, M. 2000. Ilmu Penyakit Kulit. Jakarta : Hipokrates.

Djuanda, A. 2008. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi V. Jakarta : FKUI.

Siregar. 2004. Penyakit Jamur Kulit Edisi II. Jakarta : EGC.

Darmani, E. H. 2001. Hubungan Antara Pemakaian AKDR dengan Kandidiasis


Vagina. Skripsi. Sumatra Utara : FKUSU.

Brooks, G. F., Carrol, K. C., Butel, J. S. Dan Morse, S. A. 2004. Medical


Microbiology. Jakarta : Salemba Medika.

Gandjar, I., Wellyzar, S., Ariyanti, O. 2006. Mikologi Dasar dan Terapan. Jakarta :
Yayasan Obor Indonesia.

Madigan et al. 2002. Biology of Microorganism 8th Edition. New Jersey. Pr

Anda mungkin juga menyukai