Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM 3

MIKROORGANISME SEKITAR KITA

DISUSUN OLEH :

NAMA : MILDA PURNAMII

NIM : 1948201021

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

STIKES MUHAMMADIYAH KUNINGAN

2020
I. Tujuan
1. Memahami cara pembuatan media yang digunakan untuk menumbuhkan
mikroorganisme dari bahan-bahan alami.
2. Mengetahui faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pembuatan media.
3. Mengetahui pengertian medium alami.
4. Mengetahui cara pembuatan medium.

II. Dasar Teori


Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang organisma yang
berukuran mikroskopis dengan objek yang dipelajari meliputi virus, bakteri,
ragi/jamur, dan beberapa organisma kecil yang harusdilihat dengan menggunakan
mikroskop. Organisme tersebut melimpah di sekitar kita dan bahkan hidup sebagai
flora normal pada permukaan tubuh manusia, tidak terkecuali sejenis jamur Candida
albicans yang sering menimbulkan masalah seperti gatal pada organ
kewanitaan (Prahatamaputra, 2009).
Media Potato Dextrose Agar (PDA) merupakan media yang umum digunakan
untuk menganalisis jenis dan jumlah kapang pada produk makanan. Masalah yang
sering dihadapi dengan penggunaan media ini adalah seringnya terjadi kegagalan
dalam pengamatan morfologi dan penghitungan jumlah koloni kapang akibat
tumbuhnya koloni yang menyebar sehingga menghambat atau menutupi koloni yang
lain ( Indriati.dkk., 2010).
Banyaknya koloni yang tumbuh pada suatu substrat sangat dipengaruhi oleh
tersedianya kondisi fisik, nutrisi, dan sifat hidupnya. Nutrisi yang tersedia
memberikan pertumbuhan kedua bakteri tersebut . kemampuan bakteri mendegradasi
substrat di alam selain dipengaruhi lingkungan yang memenuhi syarat bagi
pertumbuhan bakteri tersebut juga jumlah bakteri secara kuantitatif harus sebanding
atau lebih besar dari jumlah senyawa kompleks yang tersedia (Priyani, 2006).
Mikrobiologi berasal dari kata mikro (kecil atau renik), bio (hidup) dan logos
(ilmu). Jadi mikrobiologi merupakan bidang ilmu biolgi yang mengkaji tentang
mikroba yang mencakup bermacam-macam kelompok organisme mikroskopik yang
terdapat sebagai sel tunggal maupun kelompok sel seperti bakteri, alga, protozoa dan
fungi mikroskopik, bahkan virus meskipun virus tidak termasuk sel sebab materi
genetiknya hanya dibungkus oleh protein dan tidak memiliki kemampuan tumbuh
secara mandiri (Hafsah, 2009).
Media biakan adalah media steril yang digunakan untuk menumbuhkan
mikroorganisme dengan memberikan tempat dan kondisi yang mendukung untuk
pertumbuhan mikroorganisme tersebut. Media biakan terdiri dari garam organik,
sumber energi (karbon), vitamin dan zat pengatur tumbuh (ZPT).  Selain itu, dapat
pula ditambahkan komponen lain seperti senyawa organik dan senyawa kompleks
lainnya (Soeryowinoto 1985).
Untuk mengembang-biakkan mikroorganisme seperti kapang , khamir, jamur
ataupun yang lainnya diperlukan medium. Medium merupakan suatu  media untuk
menumbuhkan mikroba,isolasi,memperbanyak jumlah,menguji sifat-sifat fisiologi dan
perhitungan jumlah mikroba. Medium yang digunakan untuk menumbuhkan dan
mengembangbiakkan mikroorganisme  tersebut harus sesuai susunannya dengan
kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme yang bersangkutan.  Untuk menumbuhkan
mikroorganisme  yang kita inginkan, yang pertama harus dilakukan adalah memahami
kebutuhan dasarnya kemudian memformulasikan suatu medium atau bahan yang akan
digunakan.
Medium adalah substansi yang terdiri atas campuran zat-zat makanan
(nutrient) yang dipergunakan untuk pertumbuhan, yaitu antara lain senyawa-senyawa
organik. (protein,karbohidrat, lemak, mineral dan vitamin).
Sampel tanah Jika mikroorganisme yang diinginkan kemungkinan berada di
dalam tanah, maka cara pengambilannya disesuaikan dengan tujuan dan kebutuhan.
Misal jika yang diinginkan mikroorganisma rhizosfer maka sampel diambil dari
sekitar perakaran dekat permukaan hingga ujung perakaran.
Sampel udara Jika mikroba yang diinginkan adalah berada di udara sekitar,
misalnya di kamar mandi, ruangan/laboratorium dan lain-lain, maka caranya hanya
dengan membuka tutup cawan petri yang berisi media steril selama ±5 menit. Udara
bukan merupakan habitat asli dari mikroba, tetapi udara sekeliling kita sampai
beberapa kilometer di atas permukaan bumi mengandung bermacam-macam jenis
mikroorganisme dalam jumlah yang beragam. Peran udara dapat juga sebagai sarana
infeksi nosokomial (infeksi rumah sakit). Setiap kegiatan manusia menimbulkan
bakteri di udara. Batuk dan bersin menimbulkan aerosol biologi (yaitu kumpulan
partikel udara). Kebanyakan partikel dalam aerosol biologi terlalu besar untuk
mencapai paru-paru, karena partikel-partikel ini tersaring pada daerah pernapasan
atas. Pencemaran udara akibat mikroba dapat berupa bakteri, jamur, protozoa dan 
produk  mikroba  lainnya  yang  dapat  ditemukan  di  saluran udara dan alat
pendingin beserta seluruh sistemnya. Gangguan  ventilasi  udara  berupa  kurangnya 
udara  segar  yang masuk, serta buruknya distribusi udara dan kurangnya perawatan
sistem ventilasi udara.

III. Alat dan Bahan


1. Menuang Medium Agar Secara Aseptik
a. Cawan petri steril
b. Medium agar PDA/TEA tegak
c. Penangas air
d. Pembakar spiritus
e. Alkohol 70%
2. Menangkap Mikroorganisme di sekitar kita
a. 1 cawan petri tidak steril (nomor I)
b. 5 cawan petri steril (nomor II-IV)
c. 6 medium TEA
d. Pinset tumpul
e. Pisau/gunting
f. Alkohol 70%
g. Pembakar spiritus
h. Air
i. Tanah
IV. Prosedur
1. Menuang Medium Agar Secara Aseptik
a. Cairkan agar PDA/TEA tegak dalam penangas air. Setelah sama
medium mencair angkat tabung tersebut dan turunkan suhunya 30-
400C.
b. Tuangkan agar ke dalam cawan petri, dan usahakan jangan sampai ada
agar yang tercecer atau melekat pada pinggir cawan.
c. Tutup kembali cawan secara perlahan-lahan dan biarkan medium
mengeras.
d. Bakar mulut cawan dan tutup kembali cawan petri.
e. Jika akan dipergunakan biarkan terlebih dahulu 1-2 hari.
2. Menangkap Mikroorganisme di sekitar kita
1) Cairkan medium agar TEA tegak dalam penangas air. Setelah semua
medium mencair angkat tabung tersebut.
2) Tuang medium dari salah satu tabung ke dalam cawan (I-IV) secara
aseptik biarkan sampai mengeras.
3) Lakukan hal berikut :
a. Biarkan cawan petri I tanpa perlakuan.
b. Masukkan potongan rambut dan kuku ke dalam permukaan
cawan petri II.
c. Ambil tanah sedikit demi sedikit masukkan ke dalam tabung
reaksi tambahkan air sedikit lalu kocok hingga homogen, ambil
suspensi dengan menggunakan jarum ose dan goreskan pada
permukaan cawan petri III.
d. Sentuhlah jarum anda pada permukaan medium di cawan petri
IV.
e. Bukalah cawan petri V di laboratorium selama 5-10 menit
kemudian tutup kembali.
f. Bukkalah cawan petri VI di tempat yang banyak dilewati orang
selama 5-10 menit kemudian tutup kembali.
g. Inkubasi cawan petri selama 24-48jam. Amati perubahan yang
terjadi. Simpan cawan petri tersebut untuk bahan yang akan
datang.

V. Hasil Pengamatan & Pembahasan


a) Hasil Pengamatan

Kelompok Sebelum Sesudah Hasil


Kel. 1 Mengeras
(Tidak terdapat
Steril) gelembung
berwarna putih
dan hitam
seperti sudah
basi. (lebih
banyak)
Kel.2 Mengeras
(Potongan terdapat
rambut dan gelembung/titi
kuku) k berwarna
putih dan
hitam.
Kel.3 Mengeras
(Tanah) terdapat
gelembung
berwarna
putih.
Kel.4 Mengeras
(Sentuhan terdapat
jari) gelembung
berwarna putih
dan hitam.

Kel.5 (Area Mengeras


terbuka terdapat
laboratoriu gelembung
m selama 5- berwarna putih
10 menit) dan hitam
seperti sudah
basi. (sedikit)
Kel.6 (Area Mengeras
terbuka terdapat serat-
umum serat putih
selama 5-10 seperti lumut.
menit)

b) Pembahasan
Pada percobaan ini kita akan membuat medium untuk pertumbuhan
bakteri. Langkah pertama yang kali lakukan yaitu dengan menuangkan
medium agar PDA kedalam cawan petri. Pada cawan petri I tidak diberikan
perlakuan, cawan petri II dimasukan potongan rambut dan kuku, cawan petri
III diberikan tanah yang sudah dilarutkan dalam air, cawan IV diberi sentuan
jari, cawan V dibuka didalam laboratorium selama 5-10 menit, dan cawan VI
dibuka ditempat yang banyak dilalui orang. Setelah itu preparat di inkubasi
selama 48 jam atau selama 2 hari.
Setelah di inkubasi selama 2 hari didapatkan hasil pada cawan II, III, V
terdapat sedikit organisme. Pada cawan I dan IV terdapat cukup banyak
organisme, sedangkan pada cawan VI atau cawan yang dibuka pada tempat
yang banyak dilewati orang terdapat paling banyak organisme.
Pertumbuhan mikoorganisme tergantung dari tersedianya air. Bahan-
bahan yang terlarut dalam air, yang digunakan oleh mikroorganisme untuk
membentuk bahan sel dan memperoleh energi, adalaah bahan makanan. Pada
dasarnya sesuatu larutan biak sekurang-kurangnya harus memenuhi syarat-
syarat berikut. Di dalamnya harus tersedia semua unsur yang ikut serta pada
pembentukan bahan sel dalam bentuk berbagai senyawa yang dapat dioloah.
Macam-macam media pertumbuhan  berdasarkan sifat fisik yaitu
medium padat, medium setengah padat dan cair. Media padat yaitu media
yang mengandung agar 15 % sehingga setengah dingin media menjadi pada.
Medium setengah padat adalah media yang mengandung agar 0,3-0,4%
sehingga menjadi sedikit kenyal, tidak padat, tidak begitu cair. Medium cair
adalah media yang tidak mengandung agar, contohnya adalah Nutrient Broth
dan Lactose Broth. Digunakan sterilisasi kering menggunakan oven untuk
mensterilisasi alat seperti tabung reaksi, labu erlenmeyer, dan cawan petri.
Dan sterilisasi basah menggunakan autoclaf untuk sterilisasi bahan yang sudah
ada isinya.
Media yang digunakan untuk keperluan mikrobiologi harus dalam
keadaan steril, artinya di dalam bahan tersebut tidak didapatkan pertumbuhan
mikroba yang tidak diharapkan baik di dalam bentuk spora atu bentuk lainnya.
Pemilihan media yang baik akan menunjang pertumbuhan dan
perkembangbiakan mikroba. Kesesuaian suhu, pH, kecukupan nutrien pada
media merupakan beberapa syarat untuk mikroba tersebut dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik. Pada pembuatan media untuk berbagai macam
organisme harus menggunakan bahan yang mengandung banyak protein
dangan berbagai konsentrasinya sehingga dapat menumbuhkan bakteri.
Pada praktikum kelompok kami menggunakan Udara yang di dalam
ruangan/laboratorium. Udara merupakan media penyebaran bagi mikroorganisme.
Mereka terdapat dalam jumlah yang relatif kecil bila dibandingkan dengan di air atau
di tanah. Udara tidak mengandung komponen nutrisi yang penting untuk bakteri,
adanya bakteri udara kemungkinan terbawa oleh debu, tetesan uap air kering ataupun
terhembus oleh tiupan angin.
Menurut Pudjiastuti, dkk (1998), udara dibagi menjadi dua bagian yaitu udara
luar dan udara dalam ruangan. Udara dalam ruang atau indoor air adalah udara dalam
ruang gedung (rumah, sekolah, restoran, hotel, rumah sakit, perkantoran,
laboratorium) yang ditempati sekelompok orang dengan tingkat kesehatan yang
berbeda-beda selama minimal satu jam. Sedangkan udara luar atau outdoor air adalah
udara yang bergerak bebas di atmosfer dan jumlahnya lebih banyak dari udara dalam
suatu ruangan.
Menurut Lisyastuti (2010), kelompok mikroba yang paling banyak di udara
bebas adalah bakteri, jamur (termasuk di dalamnya ragi) dan juga mikroalga.
Kehadiran jasad hidup tersebut di udara, ada yang dalam bentuk vegetatif (tubuh
jasad) ataupun dalam bentuk generatif (umumnya spora). Mikroba udara dapat
dipelajari dalam dua bagian, yaitu mikroba di luar ruangan dan mikroba di dalam
ruangan. Mikroba paling banyak ditemukan di dalam ruangan.
Mikroba di dalam ruangan, Dalam debu dan udara di sekolah/kampus dan
bangsa rumah sakit atau kamar orang menderita penyakit menular, telah ditemukan
mikroba seperti bakteri tuberkulum, streptokokus, pneumokokus, dan staphylokokus. 
Bakteri ini tersebar di udara melalui batuk, bersin, berbicara, dan tertawa. Pada proses
tersebut ikut keluar cairan saliva dan mukus yang mengandung mikroba. Virus dari
saluran pernapasan dan beberapa saluran usus juga ditularkan melalui debu dan
udara. Patogen dalam debu terutama berasal dari objek yang terkontaminasi cairan
yang mengandung patogen.  Tetesan cairan (aerosol) biasanya dibentuk oleh bersin,
batuk dan berbicara. Setiap tetesan terdiri dari air liur dan lendir yang dapat berisi
ribuan mikroba. Diperkirakan bahwa jumlah bakteri dalam satu kali bersin berkisar
antara 10.000 sampai 100.000.  Banyak patogen tanaman juga diangkut dari satu
tempat ke tempat lain melalui udara dan penyebaran penyakit jamur pada tanaman
dapat diprediksi dengan mengukur konsentrasi spora jamur di udara.
Praktikum ini dilaksanakan di dalam ruangan non-AC. Bakteri udara
dimasukkan dalam 1 medium yaitu medium TEA dengan cara medium dibuka dengan
sudut sebsar 45oC selama 10 menit. Setelah itu ditutup lagi dan disterilkan dengan
cara dipanaskan dengan api bunsen, lalu diinkubasikan selama 48 jam untuk melihat
koloni mikroba yang terbentuk. Medium TEA digunakan sebagai tempat biakan
jamur atau kapang. Pada medium terlihat bahwa pertumbuhan jamur yang jarang.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa hanya terdapat sedikit mikroba berupa
jamur di ruangan non-AC di Laboratorium. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor
lingkungan yaitu suhu dan angin. Cuaca yang panas dapat memungkinkan jamur
tersebut tidak dapat bertahan hidup di udara. Begitupun dengan faktor angin. Saat
pengambilan sampel, kipas angin dihidupkan untuk mengurangi rasa panas.
Kencangnya angin di sekitar tempat pengambilan sampel bisa saja membuat mikroba
disekitarnya tidak dapat masuk ke dalam medium yang sudah disediakan sehingga
pada saat pengamatan setelah inkubasi 48 jam terlihat bahwa pertumbuhan jamur
tidak selebat pertumbuhan bakteri. Mengeras terdapat gelembung berwarna putih dan
hitam seperti sudah basi (sedikit).

VI. Kesimpulan & Saran


a) Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum di atas, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai
berikut.
 Mikroba di udara dapat berupa bakteri dan jamur (khamir).
 Pertumbuhan jamur pada medium PDA tidak terlihat atau jarang.

 Mengeras terdapat gelembung berwarna putih dan hitam seperti sudah


basi (sedikit).
b) Saran
 Saran kami tidak banyak, namun semoga kedepannya laboratorium
lebih memadai fasilitasnya atau laboratoriumnya agar mahasiswa
mudah melakukan atau melaksanakan praktek.
 Diharapkan kepada seluruh praktikan agar pada saat pembuatan sampel
benar-benar mengerti dan memahami prosedur yang telah diberikan,
sehingga tidak terjadi lagi kesalahan dan hasil yang didapat pun sesuai
dengan literatur yang  ada. 
VII. Lembar Kerja
1. Mikroorganisme yang lebih dominan terdapat pada cawan? Jelaskan!
Jawaban : Mikroorganisme yang lebih dominan terdapat pada cawan no 6
karena seluruh medium terlihat berbentuk seperti serat yang menurut saya itu
adalah mikroorganisme dengan jenis yang berbeda dan jumlah yang lebih
banyak disbanding yang terdapat pada cawan 1 – 5, dan penelitian yang
dilakukan di tempat yang terbuka umum, dimana luas tempat dan udara sangat
mungkin membawa mikroorganisme dengan jumlah banyak dibandingkan
dengan yang lain, juga terdapat manusia lalulalang yang mungkin membawa
mikroorganisme dari manusia tersebut masuk ke dalam cawan petri dalam
penelitian no 6.

VIII. Daftar Pustaka


 Anggra, anies. 2010. Usaha 6 Jenis Jamur Skala Rumah Tangga. Swadaya :
Depok Ardisasmita, syamsa. 2000. Pengolahan Citra Digital Dan Analisis
Kuantitatif Dalam Karakterisasi Citra Mikroskopik.. J Mikroskopi dan
Mikroanalisis. Vol3 No.1
 Prahatamaputra, aminuddin. 2009. Karakteristik Jamur Candida Albicans
Berbasis Fermentasi Karbohidrat Pada Air Bak Wc Sekolah Menengah Di
Kelurahan Alalak Utara. Jurnal Wahana-Bio Volume II
 Pratita, Y.,S dan Surya Rosa Putra. 2012. Isolasi Dan Identifikasi Bakteri
Termofilik Dari Sumber Mata Air Panas Di Songgoriti Setelah Dua Hari
Inkubasi. Jurnal Teknik Pomits . Vol. 1, No. 1
 Rahmawati F.J.,dkk. 2008. Perbandingan Angka Kuman Pada Cuci Tangan
Dengan Beberapa Bahan Sebagai Standarisasi Kerja Di Laboratorium
Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia. Jurnal
Logika . Volume 5-Nomor 1
 Sumarsih,sri. 2010. Untung Besar Usaha Bibit Jamur Tiram. Swardaya :
Depok

Anda mungkin juga menyukai