Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS MAKANAN DAN MINUMAN

IDENTIFIKASI OXY-METHIL FURFURAL PADA MADU

Disusun Oleh :

FADIAH AYU KURNIA SARI DEWI

P27235019069

5B ANAFARMA

JURUSAN ANALISIS FARMASI MAKANAN

PRODI D-III ANALISIS FARMASI MAKANAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURAKARTA

2021
IDENTIFIKASI OXY-METHIL FURFURAL PADA MADU

A. TUJUAN
Untuk mengetahui ada/tidaknya bahan pengawet atau bahan pengisi pada madu

B. DASAR TEORI
Madu merupakan produk lebah yang memiliki nilai ekonomi tinggi, manfaat madu
di antaranya untuk pengobatan, pemeliharaan, kesehatan, bahan pengawet alami, serta
bahan pemanis makanan dan minuman (Suranto, 2004). Sehubungan dengan
permintaan hasil produk lebah in maka perlu dilakukan uji laboratorium untuk
diketahui tingkat kesegaran atau kemurnian dari madu. Salah satu cara untuk
mengetahui kemurnian dan kesegaran dari madu yaitu dengan menggunakan uji Oxy
Methyl furfural (OMF). Uji OMF dalam madu ini merupakan salah satu uji untuk
menentukan keaslian dan kesegaran madu. Kadar OMF dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain pH, suhu, waktu pemanasan, kondisi penyimpanan serta
sumber nectar (Zakaria, 2012).
Madu asli dapat digunakan sebagai pengawet alami bagi makanan lain. Namun
madu yang palsu justru membutuhkan pengawet. Madu palsu dibuat tanpa pertolongan
lebah atau menggunakan gula sebagai nektar. Salah satu bahan yang digunakan sebagai
pengawet yaitu oxy methyl furfural. Pengawet oxy methyl furfural dengan resorcin dan
asam sulfat akan memberikan warna merah jingga.

C. ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan adalah Corong pisah, cawan penguap, Erlenmeyer, waterbath
pipet tetes.
Bahan yang digunakan adalah Eter, resorcin, asam sulfat pekat, aquades.

D. PROSEDUR KERJA
1. Sebanyak 10 gr madu ditambahkan dengan 30 ml aquades, dimasukkan ke
dalam corong pisah.
2. Diekstraksi dengan eter 3 kali masing-masing 10 ml
3. Eter ditampung dalam cawan penguap, diuapkan dalam oven 60-70°C
4. Residu ditambah resorcin seujung sendok dan beberapa tetes asam sulfat pekat.
5. Penilaian : hasil positif terbentuk warna merah jingga, negatif warna kuning.
E. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil identifikasi Hasil kontrol


Sampel Interpretasi
kualitatif positif

madu positif
Sampel Madu Merah Jingga Merah Jingga
mengandung OMF

Pada praktikum kali ini dengan judul identifikasi Oxy Methyl furfural
(OMF) pada madu. Dengan tujuan untuk mengetahui ada/tidaknya bahan pengawet
atau bahan pengisi pada madu. Sampel madu yang digunakan adalah madu. Metode
yang digunakan pada praktikum ini adalah kualitatif yaitu dengan identifiksi warna.
Madu adalah zat alami yang dihasilkan lebah dari bahan baku nektar yakni
senyawa kompleks yang dihasilkan kelenjar tanaman dalam bentuk larutan gula.
Nektar dikumpulkan lebah pekerja untuk diolah dengan mencampurnya dengan air
liur kemudian disimpan dalam sel-sel yang terdapat pada sisiran sarang, sehingga
menjadi madu yang matang (Sarwono, 2001).
Kualitas madu ditentukan oleh beberapa hal diantaranya waktu pemanenan
madu,kadar air, warna madu, rasa dan aroma madu. Waktu pemanenan madu harus
dilakukan pada saat yang tepat, yaitu ketika madu telah matang dan sel-sel madu
mulai ditutup oleh lebah. Selain itu kadar air yang terkandung dalam madu juga
sangat berpengaruh terhadap kualitas madu. Madu yang baik adalah yang
mengandung kadar air sekitar 17-2% (Sihombing,1997).
Percobaan kali ini dilakukan dengan menimbang sebanyak 10 g sampel
madu kemudian ditambahkan dengan 30 ml aquades, dan dimasukkan ke dalam
corong pisah, diektraksi dengan eter 3 kali masing – masing 10 ml, kemudian eter
ditampung dalam cawan penguapan, diuapkan dalam oven 60-70°C, residu
ditambahkan resorcin seujung sendok dan bebrapa tetes asam sulfat pekat.
Berdasarkan hasil uji identifikasi setelah sampel madu ditetesi asam sulfat
pekat. Dapat dilihat hasil reaksinya yaitu pada sampel madu menunjukan hasil
positif karena hasil uji identifkasi berwarna merah jingga sama dengan standar.
F. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa hasil uji
identifikasi secara kualitatif menunjukan bahwa sampel madu mengandung OMF

Klaten, 19 Oktober 2021


Dosen Praktikan

Dr. Apt. Nutrisia A Sayuti., M.Sc Fadiah Ayu K S D

DAFTAR PUSTAKA
Suranto, A. 2004. Khasiat dan Manfaat Madu Herbal. Jakarta: AgroMedia Pustaka.
Suranto, A. 2007. Terapi Madu. Jakarta: Penebar Plus. SNI. 2013. Madu. Badan
Standarisasi Nasional. SNI 01-35452013. Ics 65.020.99
Zakaria. 2012. Analisis Kadar HMF (Hidroxy Methyl Furfural) pada Madu Bone. Bone:
STAIN Watampone.

Anda mungkin juga menyukai