Anda di halaman 1dari 3

ATRESIA ATAU STENOSIS DUODENUM

RSUD dr. SOETOMO


Surabaya
Nomor Revisi Halaman
00 1/3
Tanggal terbit Ditetapkan
Direktur Utama
1 Januari
STANDAR
2015
PELAYANAN
MEDIS
Dr. Harsono
NIP 195607031983121001

Tujuan Memberikan panduan mengenai penegakan diagnosis, penatalaksanaan,


dan perawatan perioperatif & post operatif Atresia ataupun Stenosis
Duodenum.
Membantu para dokter, perawat penanggung jawab, dan bagian
administrasi rumah sakit dalam melakukan audit klinik.

Tim Penyusun 1. Dr. I.G.B. Adria Hariastawa, Sp.BA (K)


2. Dr. Ariandi Setiawan, Sp.BA (K)
3. Dr. Fendy Matulatan, Sp.BA (K)
4. Dr. Barmadisatrio, Sp.BA (K)

Definisi Atresia dan stenosis duodenum adalah diskontinuitas atau penyempitan lumen
duodenum kongenital, yang disebabkan oleh kegagalan rekanalisasi dari lumen
duodenum pada trimester pertama kehamilan.

Kriteria Diagnostik Anamnesis


Muntah warna hijau yang tidak menyemprot , pada 10% kasus terdapat
muntah jernih (bila atresia di preampularis) , adanya riwayat
polihidramnion

Pemeriksaan fisik
Distensi epigatrium, abdomen scaphoid (pada duodenum atresia), dari
aspirasi melalui NGT lebih dari 30ml memberi kesan suatu obstruksi
(normal aspirasi kurang dari 5 ml), adanya tanda-2 dehidrasi.

Pemeriksaan penunjang:
•Laboratorium: menunjukkan, metabolic asidosis, adanya gangguan

elektrolit

•BNO tampak adanya gambaran double bubble


Upper GI dengan menngunakan kontras untuk membedakan
dengan midgut volvulus

Klasifikasi

Intrinsik :
Tipe 1: terdapat membran diafragma (atresia) dengan dinding duodenum yang masih ada.
Tipe 2 : kelainan “two end atresia”, ujung atresia dihubungkan dengan jaringan fibrous
Tipe 3 : pemisahan komplit antara dua ujung dari atresia duodenum

2.Ekstrinsik: pancreas annular, preduodenal portal vein, malrotasi, volvulus dan ladd band

ATRESIA ATAU STENOSIS DUODENUM


RSUD dr. SOETOMO
Surabaya
Nomor Revisi Halaman
00 2/3
Tanggal terbit 1
PROSEDUR
Januari 2015
TETAP

Penatalaksanaan 1.Preoperative
a.Koreksi dehidrasi, metabolic alkalosis, elektolit inbalance
b.NGT atau OGT untuk dekompresi

2. Operative
a.Side to side duodenoduodenostomi
b.Diamond-shaped duodenoduodenostomi
c.Reseksi partial web dengan Heineke-Mikulicz type
duodenoplasti
d.Tapering duodenoplasti
e.Duodenojejunostomi

3. Postoperative
a. TPN
b. NGT output dimonitor
c. Transanatomotic feeding
d. Feeding dimulai setelah NGT minimal ± 2 minggu post
operasi
e. Antibiotik

ATRESIA ATAU STENOSIS DUODENUM


RSUD dr. SOETOMO
Surabaya
Nomor Revisi Halaman
00 3/3
Tanggal terbit 1
PROSEDUR
Januari 2015
TETAP

Komplikasi 1. Kebocoran anastomosis


2. Pengosongan lambung yang terlambat
3. Severe gastroesophageal reflux
4. Megaduodenum
5. Gastritis
6. Obstruksi intestinal berkaitan dengan adhesi atau
anastomosis stenosis

Prognosis Baik, bila tanpa komplikasi

Unit terkait 1. Departemen Ilmu Kesehatan Anak


2. Departemen Radiologi
3. Departemen Anestesiologi

Anda mungkin juga menyukai