Q DENGAN HARGA
DIRI RENDAH DI RUANG BANGAU RUMAH SAKIT JIWA
DR.RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
MALANG
Oleh:
NIM : 1601021034
1
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. Q DENGAN
GANGGUAN JIWA HARGA DIRI RENDAH DI RUANG
BANGAU RUMAH SAKIT JIWA DR. RADJIMAN
WIDIODININGRAT LAWANG MALANG
Oleh:
MUHAMMAD DELYS ARI ERWANDA
2
HALAMAN PERSETUJUAN
Pembimbing
3
HALAMAN PERSETUJUAN
Pembimbing
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Jember
4
HALAMAN PENGESAHAN
Ketua Penguji
Penguji Anggota I
Penguji Anggota II
5
HALAMAN PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini adalah hasil karya sendiri, dan semua sumber, baik yang
dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Jika dikemudian hari
didapatkan bukti bahwa KTI saya hasil plagiasi orang lain, saya bersedia menerima
sangsi sesuai undang-undang dan peraturan yang berlaku.
NIM : 1601021034
6
MOTTO
7
HALAMAN PERSEMBAHAN
berikan kepadaku dan segala kelancaran atas segala urusanku sehingga Karya
2. Bapak saya Syamsuri dan Ibu saya Erwanti yang telah mendoakan dan
3. Ns. Awatiful Azza, M.kep., Sp. Kep. Mat. Selaku Dekan Fakultas Ilmu
mendidik saya selama tiga tahun ini, selalu memberi motivasi kepada saya
4. Diyan Indriyani, M.Kep., Sp. Mat. Selaku Wakil Dekan Fakultas Ilmu
juga telah mendidik saya selama tiga tahun ini, semua yang telah ibu ajarkan
5. Ns. Luh titi Handayani, S.Kep., M.Kes. Selaku Kaprodi D III Keperawatan
mengajarkan saya banyak hal selama tiga tahun ini. Terimakasih semuanya
bu.
terimakasih atas bimbingannya dan ilmu yang telah bapak ajarkan kepada
8
saya dalam menyusun Karya Tulis ilmiah selama ini dan selalu sabar dalam
membimbing saya.
7. Keluarga Besar Tegalsari Banyuwangi yang tidak dapat saya sebutkan satu
per satu, terimakasih sudah memberi saya dukungan dan Do’a selama ini.
8. Amilina teman seperjuangan saya terima kasih atas dukungan dan suportnya
selama ini.
ini saya belajar banyak tentang ilmu pengetahuan, baik yang praktis, teoritis,
jember.
9
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum Wr. Wb
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan
ini. Terimakasih juga tidak lupa penulis sampaikan pada kesempatan ini penulis
Jember.
2. Ns. Awatiful Azza, M.Kep., Sp.Kep., Mat. Selaku Dekan Fakultas Ilmu
3. Diyan Indriyani, S.Kp., M. Kep., Sp. Mat. Selaku Wakil Dekan Fakultas Ilmu
4. Ns. Luh Titi Handayani, S.Kep., M.Kes. Selaku Kaprodi D III Keperawatan
membimbing sepenuhnya.
6. Kedua orang tua atas semua Do’a dan dukungan yang tidak ternilai harganya.
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis menyadari masih jauh dari
kesempurnaan dan banyak kekurangan baik dari segi teknik penulisan maupun
10
saran yang membangun untuk perbaikan selanjutnya. Mudah-mudahan karya
tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Amin
Wassalammualaikum Wr. Wb
11
DAFTAR ISI
C. Metodologi ...................................................................................... 3
D. Manfaat ........................................................................................... 4
12
3. Etiologi.................................................................................... 11
c. Perilaku ............................................................................. 12
1. Pengkajian ............................................................................... 15
3. Perencanaan ............................................................................ 20
4. Pelaksanaan ............................................................................. 20
5. Evaluasi ................................................................................... 25
1. Pengkajian ....................................................................................... 26
2. Diagnosis Keperawatan.................................................................... 40
5. Evaluasi ........................................................................................... 50
A. Pengkajian ..................................................................................... 54
E. Evaluasi......................................................................................... 58
A. Kesimpulan ................................................................................... 59
B. Saran ............................................................................................. 60
LAMPIRAN ................................................................................................
14
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Harga diri adalah perasaan negatif terhadap diri sendiri, merasa gagal
and statisyical manual of mental disorder text revision (DSM IV, TR 2000),
harga diri rendah merupakan salah satu jenis gangguan jiwa ketegori
pesimis dan tidak berharga dikehidupan. Harga diri rendah adalah evaluasi
perawatan diri tidak berani menatap lawan bicara lebih banyak menunduk,
yang berusia lebih dari 18 tahun ke atas pernah memiliki masalah kejiwaan
(Disability Adjusted Life Years) akibat gangguan 8,1% lebih tinggi di banding
TBC (7,2%), kanker (5,8), penyakit jantung (4,4%) maupun malaria 2,6.
DALY’s akibat gangguan jiwa menjadi 12,3% pada tahun 2000 dan
16
dan mengalami kemunduran secara progresi 60-80% akan menjadi kronik dan
atau mencegah usaha bunuh diri melalui terapi psikoterapi dan terapi
6
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Malang.
2. Tujuan Khusus
C. Metodologi
Adapun metodologi yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini adalah
sebagai berikut:
7
1. Studi Dokumenter
Lawang.
2. Studi Kasus
Pengambilan data paien selain melihat dari status pasien namun juga
3. Studi Kepustakaan
D. Manfaat
1. Bagi Penulis
2. Bagi Masyarakat
3. Bagi Instansi
8
4. Bagi Ilmu Pengetahuan
9
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP MEDIS
1. Pengertian
Menurut Keliat, 1998, Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga,
tidak berarti dan rendah hati dan rendah diri yang berkepanjngan akibat
evaluasi yang negatif terhadap diri sendiri atau kemampuan diri. Adanya
Harga diri seseorang diperoleh dari diri sendiri dan orang lain. Gangguan
harga diri rendah akan terjadi jika kehilangan kasih sayang, perilaku orang
harga diri seseorang berada dalam rentang tinggi sampai rendah. Individu
yang memiliki harga diri tinggi menghadapi lingkungan secara aktif dan
Level of self esteem range from high to low. A person who has high self
and feels secure. A person with low self esteem sees the environment as
10
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti an
diri. Ganguan harga diri yang disebut sebagain harga diri rendah dapat
yaitu sebelum sakit atau dirawat. Klien ini mempunyai cara yang
respon mal yang adaptif. Kondisi ini dapat ditemukan pada klien
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan
Ganguan harga diri rendah akan terjadi jika kehilangan kasih sayang.
yang buruk. Harga diri meningkat bila diperhatikan atau dicintai dan
26
27
rentang tinggi sampai rendah. Harga diri tinggi positif ditandai dengan
ansietas yang rendah, efektif dalam kelompok, dan diterima oleh orang
secara aktif dan mampu beradaptasi secara efektif untuk berubah serta
sebagai ancaman.
seseorang.
harga diri rendah kronis meliputi tiga kategori yaitu untuk individu,
pasien dengan harga diri rendah kronis adalah Supportive Therapy atau
terapi supportif dan Self Help Group (SHG) atau kelpmpok swabantu.
2017).
yang tepat diterapkan pada pasien harga diri rendah adalah yang
sosial, yang kedua adalah terpi kreasi seni, dalam terapi kreasi seni
c) Terapi kognitif diberikan dalam tiga sesi yaitu sesi: (Febriana et. al,
2016).
negatif
negatif
3. Etiologi
harga diri rendah adalah pada masa kecil sering disalahkan, jarang
sebagai berkut:
a. Faktor Predisposisi
realistis.
b. Faktor Presipitasi
Secara umum, ganguan konsep diri harga diri rendah ini dapat terjadi
pemasangan alat bantu yang membuat klien tidak nyaman. Harga diri
dirawat.
c. Perilaku
objektif dan dapat diamati serta perasaan subjektif dan dunia dalam
32
diri klien sendiri. Perilaku yang berhubungan dengan harga diri rendah
Menurut Damaiyanti 2008, tanda dan gejala harga diri rendah kronik
d) Penurunan produktifitas
5. Rentang Respon
Konsep diri merupakan aspek kritikal dan dasar dari perilaku individu.
Individu dengan konsep diri yang positif dapat berfungsi lebih efektif yang
Positif Rendah
33
Aktualisasi diri adalah pernyataan diri tentang konsep diri yang positif
dengan latar belakang pengalaman nyata yang sukses dan dapat diterima.
ada pada dirinya meliputi citra dirinya. Ideal dirinya harga dirinya,
penampilan peran serta identitas dirinya secara positif. Hal ini akan
tidak ada harapan dan putus asa. Adapun perilaku yang berhubungan
dengan harga diri yang rendah yaitu mengkritik diri sendiri atau orang
berhubungan dengan keracuan identitas yaitu tidak ada kode moral, sifat
lain.
34
klien tidak dapat membedakan stimulus dari dalam atau luar dirinya.
orang lain, dan tubuhnya sendiri merasa tidak nyata dan asing baginya.
dapat memakai dirinya sendiri secara terapeutik dalam merawat klien dan
1. Pengkajian
psikologis tanda dan tingkah laku klien dan mekanisme koping klien.
35
a. Faktor predisposisi
(Sutejo, 2014).
b. Faktor presipitasi
c. Perilaku
2. Penurunan produktifitas
7. Rasa bersalah
20. Khawatir
d. Sumber koping
7. Bakat tertentu
8. Kecerdasan
e. Mekanisme koping
atau geng).
popularitas).
keperawatan kesehatan
39
3. Perencanaan
secara sistematis dan mencapai hasil pasien yang diharapkan (Yusuf et.
al, 2015).
4. Tindakan Keperawatan
1) Tujuan:
yang di miliki.
kemampuan.
kemampuan.
b. Tindakan Keperawatan
digunakan.
yang aktif.
ditetapkan
yang dilatih
telah dilatih.
42
5. Konseling
6. Terapi Lingkungan
8. Intervensi psikobiologis
al, 2015).
9. Penyuluhan kesehatan
43
12. Psikoterapi
al, 2015).
14. Evaluasi
kesehatan pasien dan hasil kesehatan yang diharapkan (Yusuf et. al,
2015).
45
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian Keperawatan
1. Identitas Klien
tentang klien yaitu nomor cacatan medis 12xxx, nama klien Tn. Q, umur
Islam, status belum menikah, klien bekerja sebagai petani, Klien masuk
rumah sakit pada tanggal 13 April 2019 diruang Bangau Rumah Sakit Jiwa
2. Alasan Masuk
a. Data Primer
b. Data Sekunder
dunia yang disebabkan oleh kebakaran rumah sejak 2 tahun yang lalu,
orang lain, klien menghindar dari perawat, klien mengatakan tidak ada
46
berinteraksi.
depresi.
lalu.
b. Faktor Penyebab/Pendukung:
1) Riwayat Trauma
Disfungsional
kembang) “Tidak”
jiwa.
a. Genogram:
laki-laki dan saudaranya perempuan, klien tinggal bersama ibu dan adik
dirumahnya.
ibunya
b. Konsep Diri
sebagai petani, Klien adalah seorang anak dari kedua orang tuanya
orang tua, ketika di Rumah sakit jiwa berperan sebagai salah satu
5) Harga diri: Klien mengatakan merasa tidak percaya diri, menarik diri
rendah.
50
c. Hubungan Sosial
sosial
bersih.
teman sekamar karena tidak tahu ingin berbicara apa saat dirumah
karena malu.
d. Spiritual
2) Kegiatan Ibadah
6. Pemeriksaaan Fisik
a. Keadaan umum
Rambut klien bersih, warna hitam, tangan klien simetris tidak ada
kelainan.
b. Kesadaran (Kuantitas)
Compos mentis
normal.
c. Tanda vital :
d. Ukur:
e. Keluhan fisik:
7. Status Mental
Kurang rapi klien kotor Klien mengaku berusia 18 tahun, klien bersikap
labil, cara berpakaian, bau menyengat, kuku klien kotor, timbul kerak
c. Aktifitas motorik/Psikomotor
Peningkatan:
tanpa mimik.
2) Afek: labil
53
Klien selama interaksi kontak mata kurang, klien tidak mampu memulai
f. Persepsi Sensorik
g. Proses Pikir
Klien merasa tidak cocok bergaul dengan orang lain dan klien
h. Kesadaran
Tempat: klien mengetahui bahwa saat ini berada di rumah sakit jiwa
Orang: klien mampu mengenal dirinya dan susah mengenal orang lain
Diagnosis Keperawatan:
i. Memori
berada dirumah sakit jiwa dan klien mengingat kejadian kejadian awal
Diagnosis Keperawatan:
1) Konsentrasi
2) Berhitung
2x1=2, 3x1=3.
k. Kemampuan Penilaian
1) Perawatan diri
a) Mandi
Saat dirumah klien tidak mau mandi dan dibantu oleh keluarga
untuk mandi, saat di Rumah sakit jiwa klien mampu mandi secara
mandiri
sendiri
c) Makan
Pada saat di Rumah sakit jiwa pasien makan 3x sehari, porsi makan
sembarangan.
56
2) Nutrisi
3) Tidur
b) Gangguan tidur
kesehatannya sendiri
d. Sistem Pendukung
9. Mekanisme Koping
Saat ada masalah klien mengatakan masalahnya dibuku harian, klien tidak
lingkungan sekitar
bertani
kesehatan
Klien memerlukan penjelasan tentang kondisinya dan apa saja yang dapat
Axis V : 30-21
B. Diagnosis Keperawatan
1. Analisis Data
b. Isolasi sosial
e. Distress spiritual
3. Pohon Masalah
Isolasi sosial
Effect
Menarik diri
Core
Harga diri rendah Problem
inefektif
b. Isolasi sosial
54
55
55
56
56
57
BAB IV
PEMBAHASAN
Bab ini membahas kesenjangan antara teori dan proses keperawatan Tn Q. dengan
gangguan Harga Diri Rendah yang dilaksanakan pada tanggal 06 Mei 2019 di
Harga diri rendah adalah Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak
berarti dan rendah hati dan rendah diri yang berkepanjngan akibat evaluasi yang
negative terhadap diri sendiri atau kemampuan diri. Adanya perasaan hilang
kepercayaan diri, merasa gagal karena tidak mampu mencapai keinginan sesuai
ideal diri. (Iyus Yosep, 2016) Gangguan harga diri rendah akan terjadi jika
kehilangan kasih sayang, perilaku orang lain yang mengancam dan hubungan
interpersonal yang buruk. Tingkat harga diri seseorang berada dalam rentang
A. Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dan dasar dalam proses keperawatan. (Rohmah
& Walid, 2017). pengkajian merupakan tahap yang paling menentukan bagi
oleh penulis, kepada Tn Q.dengan metode auto anamnesa dan allo anamnesa
diperoleh data subjektif dan data objektif yang sesuai dengan prioritas masalah
57
59
yang dialami oleh Tn Q. yaitu Harga diri rendah didukung dengan data subjektif:
Keluarga Tn Q. mengatakan bahwa dirinya selalu dihina oleh temanya dan dijauhi
sejak masih smp. Tn.Q orang terdekatnya adalah ayahnya, semenjak ayahnya
meninggal dua tahun yang lalu dikarenakan kebakaran rumah. Sehingga Tn.Q
merasa sangat kehilangan sosok orang yang paling dekat denganya. Semenjak
kejadian itu Tn.Q mengalami perubahan sikap mulai dari; BAB sembarangan,
menyendiri, tidak mau diajak bicara. Data objektif: Tn.Q menyendiri, melamun,
bingung, tidak mau bersalaman dengan orang yang baru dikenal, tidak ada kontak
B. Diagnosis Keperawatan
sehat atau perubahan pola interaksi aktual atau potensial dari individu atau
memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga status kesehatan atau untuk
yang dapat disimpulkan dari hasil pengkajian adalah: isolasi sosial: menarik diri,
C. Intervensi Keperawatan
59
60
Perencanaan ini dibuat sesuai kondisi klien dengan kondisi yang ditegakkan,
D. Implementasi Keperawatan
Pelaksanaan adalah realisasi rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang telah
tindakan dan menilai data yang baru. Untuk membina hubungan saing percaya
pada klien dengan Harga diri rendah kadang-kadang perlu waktu yang tidak
singkat. Perawat harus konsisten bersikap terapeutik kepada klien selalu penuhi
janji adalah salah satu upaya yang bisa dilakukan, pendekatan yang konsisten akan
membuahkan hasil bila klien sudah percaya maka apapun yang akan diprogramkan
klien akan mengikutinya, tindakan yang bisa dilakukan dalam membina hubungan
saling percaya yaitu Mengucapkan salam setiap kali berinteraksi dengan klien,
Berkenalan dengan klien, Menanyakan perasaan dan keluhan klien saat ini, Buat
diperoleh untuk kepentingan terapi, Setiap saat tunjukkan sikap empati terhadap
Beberapa keterampilan yang dibutuhkan dalam hal ini yaitu yang pertama
60
61
berkomunikasi dengan jelas kepada klien, keluarganya, dan anggota tim perawatan
kesehatan lainnya. Perhatian dan rasa saling percaya ditunjukkan ketika perawat
penghargaan klien. Perawat juga harus sensitif pada respons emosional klien
Tindakan yang perawat lakukan pada Tn Q. pada saat diruang Bangau yaitu
melaksanakan hubungan sosial secara bertahap berkenalan dengan satu orang dan
61
62
bicang ke dalam latihan aktivitas harian klien sesuai waktu yang diinginkan oleh
klien, dan mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien. Namun dari semua rencana
tindakan kendala dalam keluarga karena tdak ada respon untuk memberikan
dukungan kepada klien yang seharusnya klien dapatkan sebagai motivasinya untuk
menjadi lebih baik, dalam pendekatannya klien dapat menerima sebagian perawat
atas perilaku nya pada istri pada masa muda nya, dukungan moril yang kien miliki
saat ini belum sepenuhnya didapat akan tetapi klien yakin apa yang dia lakukan
sekarang adalah salah satu usaha untuk menebus kesalahannya dimasa lalu.
E. Evaluasi
(hasil yang diamati) dengan tujuan dan kriteria hasil yang dibuat pada tahap
keperawatan.
62
63
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
data yang menunjukkan bahwa klien Tn. Q menderita harga diri rendah
diri Harga diri rendah, Isolasi sosial, Respon pasca trauma dan berduka
inefektif
tinjauan pustaka yang ada pada BAB II. Tetapi tidak semua intervensi
63
60
B. Saran
harga diri rendah sehingga klien merasa ada dukungan yang dapat
kesabaran pada umumnya dan khususnya pada klien Harga diri rendah
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1
a. Proses Keperawatan
1) Kondisi Klien
DO:
c. Selalu menyendiri
2) Diagnosis Keperawatan
4) Tindakan Keperawatan
a) BHSP dengan:
(1) Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
5
(3) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai
klien
(5) Buat kontrak interaksi yang jelas, jujur dan tepati janji
(7) Beri perhatian pada klien dan perhatian kebutuhan dasar klien.
(e) Apa yang membuat klien tidak dekat dengan orang tersebut
(f) Upaya yang sudah dilakukan agar dekat dengan orang lain.
(2) Kaji pengetahuan klien tentang perilaku harga dirir rendah dan
tanda-tandanya
(3) Diskusikan dengan klien penyebab harga diri rendah atau tidak
perasaannya.
lain dengan:
6
orang lain
lain.
1) Fase Orientasi
a) Salam Teraupeutik
Jember yang sedang praktek di RSJ ini selama dua minggu. Nama
7
saat ini usia berapa? Mas sudah bekerja? Mas anak ke berapa dari
saudara?”
b) Evaluasi / Validasi
c) Kontrak
saat ini? Bagaimana kalau sekarang kita bicarakan tentang apa yang
membuat mas tidak dekat dengan orang lain dan lebih senang
kalau 30 menit?”
2) Fase Kerja
“Dengan siapa sekarang mas tinggal? Siapa dirumah yang paling dekat
dengan mas? Siapa keluarga dirumah yang tidak dekat dengan mas?
8
Apa yang membuat ibu tidak dekat dengan mereka? Apakah mas punya
yang megantar? Siapa yang menemani mas ngobrol atau cerita saat
dirumah? Apa dirumah hanya mas yang jarang ngobrol atau adakah
mas? Apakah mas pernah bekerja? Siapa orang yang paling berarti buat
mas cintai atau kehilangan hal lainnya? Apa yang mas lakukan waktu
kebutuhan mas selama ini? Selama mas dirawat di RSJ ini siapa yang
Kenapa mas kok tidak akrab dengan orang yang ada disini atau teman-
teman mas? Mas sudah berusaha apa belum berkenalan dengan teman
yang lain?
Mas tahu atau tidak apa sih isolasi sosial dan tanda-tandanya? Saya
jelaskan ya mas, harga diri rendah itu apa? Harga diri rendah adalah
sebagai yang ditimbulkan oleh orang lain dan sebagai suatu keadaan
9
mengerti saya akan bertanya kepada mas, kenapa mas kok tidak mau
berkenalan atau bergabung dengan yang lain? Apa mas suka sendirian
terus mas merasa senang? Jika sendirian apa tidak bosan mas?
selalu sendirian, bisa berbagi cerita dan berkeluh kesah, jadi biar mas
tidak stress sendirian, tidak melamun, bisa bercanda dan banyak lagi.
Ayo coba mas cerita sama saya rasanya berjabat tangan dengan saya,
bagaimana senang takut atau sedih? Nah sekarang bagaimana mas jika
selalu sendirian dan tidak mau berhubungan dengan orang lain, apakah
mas tau kerugiannya? Bagus, mas sudah tau sebelum saya menjelaskan,
saya tambahi ya selain tidak punya teman, mas nanti selalu melamun,
tambah stress, sedih terus tidak bisa bercanda dan tidak ada hiburan”.
Apakah mas yakin bahwa masalah yang mas alami dapat diatasi? Baik,
kalau mas yakin masalahnya bisa diatasi. Supaya tidak lupa kita buat
jadwa latihan berkenalan seperti tadi? Mau berapa kali? Tiga kali sehari
3) Fase Terminasi
dengan teman yang ada disini ya, seperti yang tadi kita lakukan”
Lampiran 2
c. Proses Keperawatan
5) Kondisi Klien
DO:
h. Selalu menyendiri
6) Diagnosis Keperawatan
8) Tindakan Keperawatan
d) BHSP dengan:
(8) Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
12
disukai klien
(12) Buat kontrak interaksi yang jelas, jujur dan tepati janji
(14) Beri perhatian pada klien dan perhatian kebutuhan dasar klien.
(k) Apa yang membuat klien tidak dekat dengan orang tersebut
(l) Upaya yang sudah dilakukan agar dekat dengan orang lain.
(2) Kaji pengetahuan klien tentang perilaku harga dirir rendah dan
tanda-tandanya
(3) Diskusikan dengan klien penyebab harga diri rendah atau tidak
perasaannya.
lain dengan:
13
4) Fase Orientasi
d) Salam Teraupeutik
Jember yang sedang praktek di RSJ ini selama dua minggu. Nama
saat ini usia berapa? Mas sudah bekerja? Mas anak ke berapa dari
saudara?”
e) Evaluasi / Validasi
f) Kontrak
saat ini? Bagaimana kalau sekarang kita bicarakan tentang apa yang
membuat mas tidak dekat dengan orang lain dan lebih senang
kalau 30 menit?”
5) Fase Kerja
15
“Dengan siapa sekarang mas tinggal? Siapa dirumah yang paling dekat
dengan mas? Siapa keluarga dirumah yang tidak dekat dengan mas?
Apa yang membuat ibu tidak dekat dengan mereka? Apakah mas punya
yang megantar? Siapa yang menemani mas ngobrol atau cerita saat
dirumah? Apa dirumah hanya mas yang jarang ngobrol atau adakah
mas? Apakah mas pernah bekerja? Siapa orang yang paling berarti buat
mas cintai atau kehilangan hal lainnya? Apa yang mas lakukan waktu
kebutuhan mas selama ini? Selama mas dirawat di RSJ ini siapa yang
Kenapa mas kok tidak akrab dengan orang yang ada disini atau teman-
teman mas? Mas sudah berusaha apa belum berkenalan dengan teman
yang lain?
Mas tahu atau tidak apa sih isolasi sosial dan tanda-tandanya? Saya
jelaskan ya mas, harga diri rendah itu apa? Harga diri rendah adalah
16
sebagai yang ditimbulkan oleh orang lain dan sebagai suatu keadaan
mengerti saya akan bertanya kepada mas, kenapa mas kok tidak mau
berkenalan atau bergabung dengan yang lain? Apa mas suka sendirian
terus mas merasa senang? Jika sendirian apa tidak bosan mas?
selalu sendirian, bisa berbagi cerita dan berkeluh kesah, jadi biar mas
tidak stress sendirian, tidak melamun, bisa bercanda dan banyak lagi.
Ayo coba mas cerita sama saya rasanya berjabat tangan dengan saya,
bagaimana senang takut atau sedih? Nah sekarang bagaimana mas jika
selalu sendirian dan tidak mau berhubungan dengan orang lain, apakah
mas tau kerugiannya? Bagus, mas sudah tau sebelum saya menjelaskan,
saya tambahi ya selain tidak punya teman, mas nanti selalu melamun,
tambah stress, sedih terus tidak bisa bercanda dan tidak ada hiburan”.
Apakah mas yakin bahwa masalah yang mas alami dapat diatasi? Baik,
kalau mas yakin masalahnya bisa diatasi. Supaya tidak lupa kita buat
jadwa latihan berkenalan seperti tadi? Mau berapa kali? Tiga kali sehari
6) Fase Terminasi
17
dengan teman yang ada disini ya, seperti yang tadi kita lakukan”
Lampiran 3
e. Proses Keperawatan
9) Kondisi Klien
DO:
m. Selalu menyendiri
g) BHSP dengan:
(15) Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
19
disukai klien
(19) Buat kontrak interaksi yang jelas, jujur dan tepati janji
(21) Beri perhatian pada klien dan perhatian kebutuhan dasar klien.
(q) Apa yang membuat klien tidak dekat dengan orang tersebut
(r) Upaya yang sudah dilakukan agar dekat dengan orang lain.
(2) Kaji pengetahuan klien tentang perilaku harga dirir rendah dan
tanda-tandanya
(3) Diskusikan dengan klien penyebab harga diri rendah atau tidak
perasaannya.
lain dengan:
20
7) Fase Orientasi
g) Salam Teraupeutik
Jember yang sedang praktek di RSJ ini selama dua minggu. Nama
saat ini usia berapa? Mas sudah bekerja? Mas anak ke berapa dari
saudara?”
h) Evaluasi / Validasi
i) Kontrak
saat ini? Bagaimana kalau sekarang kita bicarakan tentang apa yang
membuat mas tidak dekat dengan orang lain dan lebih senang
kalau 30 menit?”
8) Fase Kerja
22
“Dengan siapa sekarang mas tinggal? Siapa dirumah yang paling dekat
dengan mas? Siapa keluarga dirumah yang tidak dekat dengan mas?
Apa yang membuat ibu tidak dekat dengan mereka? Apakah mas punya
yang megantar? Siapa yang menemani mas ngobrol atau cerita saat
dirumah? Apa dirumah hanya mas yang jarang ngobrol atau adakah
mas? Apakah mas pernah bekerja? Siapa orang yang paling berarti buat
mas cintai atau kehilangan hal lainnya? Apa yang mas lakukan waktu
kebutuhan mas selama ini? Selama mas dirawat di RSJ ini siapa yang
Kenapa mas kok tidak akrab dengan orang yang ada disini atau teman-
teman mas? Mas sudah berusaha apa belum berkenalan dengan teman
yang lain?
Mas tahu atau tidak apa sih isolasi sosial dan tanda-tandanya? Saya
jelaskan ya mas, harga diri rendah itu apa? Harga diri rendah adalah
23
sebagai yang ditimbulkan oleh orang lain dan sebagai suatu keadaan
mengerti saya akan bertanya kepada mas, kenapa mas kok tidak mau
berkenalan atau bergabung dengan yang lain? Apa mas suka sendirian
terus mas merasa senang? Jika sendirian apa tidak bosan mas?
selalu sendirian, bisa berbagi cerita dan berkeluh kesah, jadi biar mas
tidak stress sendirian, tidak melamun, bisa bercanda dan banyak lagi.
Ayo coba mas cerita sama saya rasanya berjabat tangan dengan saya,
bagaimana senang takut atau sedih? Nah sekarang bagaimana mas jika
selalu sendirian dan tidak mau berhubungan dengan orang lain, apakah
mas tau kerugiannya? Bagus, mas sudah tau sebelum saya menjelaskan,
saya tambahi ya selain tidak punya teman, mas nanti selalu melamun,
tambah stress, sedih terus tidak bisa bercanda dan tidak ada hiburan”.
Apakah mas yakin bahwa masalah yang mas alami dapat diatasi? Baik,
kalau mas yakin masalahnya bisa diatasi. Supaya tidak lupa kita buat
jadwa latihan berkenalan seperti tadi? Mau berapa kali? Tiga kali sehari
9) Fase Terminasi
24
dengan teman yang ada disini ya, seperti yang tadi kita lakukan”
Lampiran 4
g. Proses Keperawatan
DO:
r. Selalu menyendiri
j) BHSP dengan:
(22) Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
26
disukai klien
(26) Buat kontrak interaksi yang jelas, jujur dan tepati janji
(28) Beri perhatian pada klien dan perhatian kebutuhan dasar klien.
(w) Apa yang membuat klien tidak dekat dengan orang tersebut
(x) Upaya yang sudah dilakukan agar dekat dengan orang lain.
(2) Kaji pengetahuan klien tentang perilaku harga dirir rendah dan
tanda-tandanya
(3) Diskusikan dengan klien penyebab harga diri rendah atau tidak
perasaannya.
lain dengan:
27
j) Salam Teraupeutik
Jember yang sedang praktek di RSJ ini selama dua minggu. Nama
saat ini usia berapa? Mas sudah bekerja? Mas anak ke berapa dari
saudara?”
k) Evaluasi / Validasi
l) Kontrak
saat ini? Bagaimana kalau sekarang kita bicarakan tentang apa yang
membuat mas tidak dekat dengan orang lain dan lebih senang
kalau 30 menit?”
“Dengan siapa sekarang mas tinggal? Siapa dirumah yang paling dekat
dengan mas? Siapa keluarga dirumah yang tidak dekat dengan mas?
Apa yang membuat ibu tidak dekat dengan mereka? Apakah mas punya
yang megantar? Siapa yang menemani mas ngobrol atau cerita saat
dirumah? Apa dirumah hanya mas yang jarang ngobrol atau adakah
mas? Apakah mas pernah bekerja? Siapa orang yang paling berarti buat
mas cintai atau kehilangan hal lainnya? Apa yang mas lakukan waktu
kebutuhan mas selama ini? Selama mas dirawat di RSJ ini siapa yang
Kenapa mas kok tidak akrab dengan orang yang ada disini atau teman-
teman mas? Mas sudah berusaha apa belum berkenalan dengan teman
yang lain?
Mas tahu atau tidak apa sih isolasi sosial dan tanda-tandanya? Saya
jelaskan ya mas, harga diri rendah itu apa? Harga diri rendah adalah
30
sebagai yang ditimbulkan oleh orang lain dan sebagai suatu keadaan
mengerti saya akan bertanya kepada mas, kenapa mas kok tidak mau
berkenalan atau bergabung dengan yang lain? Apa mas suka sendirian
terus mas merasa senang? Jika sendirian apa tidak bosan mas?
selalu sendirian, bisa berbagi cerita dan berkeluh kesah, jadi biar mas
tidak stress sendirian, tidak melamun, bisa bercanda dan banyak lagi.
Ayo coba mas cerita sama saya rasanya berjabat tangan dengan saya,
bagaimana senang takut atau sedih? Nah sekarang bagaimana mas jika
selalu sendirian dan tidak mau berhubungan dengan orang lain, apakah
mas tau kerugiannya? Bagus, mas sudah tau sebelum saya menjelaskan,
saya tambahi ya selain tidak punya teman, mas nanti selalu melamun,
tambah stress, sedih terus tidak bisa bercanda dan tidak ada hiburan”.
Apakah mas yakin bahwa masalah yang mas alami dapat diatasi? Baik,
kalau mas yakin masalahnya bisa diatasi. Supaya tidak lupa kita buat
jadwa latihan berkenalan seperti tadi? Mau berapa kali? Tiga kali sehari
dengan teman yang ada disini ya, seperti yang tadi kita lakukan”
Lampiran 5
i. Proses Keperawatan
DO:
w. Selalu menyendiri
m) BHSP dengan:
(29) Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
33
disukai klien
(33) Buat kontrak interaksi yang jelas, jujur dan tepati janji
(35) Beri perhatian pada klien dan perhatian kebutuhan dasar klien.
tersebut
lain.
(2) Kaji pengetahuan klien tentang perilaku harga dirir rendah dan
tanda-tandanya
(3) Diskusikan dengan klien penyebab harga diri rendah atau tidak
perasaannya.
34
lain dengan:
m) Salam Teraupeutik
35
Jember yang sedang praktek di RSJ ini selama dua minggu. Nama
saat ini usia berapa? Mas sudah bekerja? Mas anak ke berapa dari
saudara?”
n) Evaluasi / Validasi
o) Kontrak
saat ini? Bagaimana kalau sekarang kita bicarakan tentang apa yang
membuat mas tidak dekat dengan orang lain dan lebih senang
kalau 30 menit?”
“Dengan siapa sekarang mas tinggal? Siapa dirumah yang paling dekat
dengan mas? Siapa keluarga dirumah yang tidak dekat dengan mas?
Apa yang membuat ibu tidak dekat dengan mereka? Apakah mas punya
yang megantar? Siapa yang menemani mas ngobrol atau cerita saat
dirumah? Apa dirumah hanya mas yang jarang ngobrol atau adakah
mas? Apakah mas pernah bekerja? Siapa orang yang paling berarti buat
mas cintai atau kehilangan hal lainnya? Apa yang mas lakukan waktu
kebutuhan mas selama ini? Selama mas dirawat di RSJ ini siapa yang
Kenapa mas kok tidak akrab dengan orang yang ada disini atau teman-
teman mas? Mas sudah berusaha apa belum berkenalan dengan teman
yang lain?
37
Mas tahu atau tidak apa sih isolasi sosial dan tanda-tandanya? Saya
jelaskan ya mas, harga diri rendah itu apa? Harga diri rendah adalah
sebagai yang ditimbulkan oleh orang lain dan sebagai suatu keadaan
mengerti saya akan bertanya kepada mas, kenapa mas kok tidak mau
berkenalan atau bergabung dengan yang lain? Apa mas suka sendirian
terus mas merasa senang? Jika sendirian apa tidak bosan mas?
selalu sendirian, bisa berbagi cerita dan berkeluh kesah, jadi biar mas
tidak stress sendirian, tidak melamun, bisa bercanda dan banyak lagi.
Ayo coba mas cerita sama saya rasanya berjabat tangan dengan saya,
bagaimana senang takut atau sedih? Nah sekarang bagaimana mas jika
selalu sendirian dan tidak mau berhubungan dengan orang lain, apakah
mas tau kerugiannya? Bagus, mas sudah tau sebelum saya menjelaskan,
saya tambahi ya selain tidak punya teman, mas nanti selalu melamun,
tambah stress, sedih terus tidak bisa bercanda dan tidak ada hiburan”.
Apakah mas yakin bahwa masalah yang mas alami dapat diatasi? Baik,
kalau mas yakin masalahnya bisa diatasi. Supaya tidak lupa kita buat
jadwa latihan berkenalan seperti tadi? Mau berapa kali? Tiga kali sehari
dengan teman yang ada disini ya, seperti yang tadi kita lakukan”
Lampiran 6
k. Proses Keperawatan
DO:
p) BHSP dengan:
(36) Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
40
disukai klien
(40) Buat kontrak interaksi yang jelas, jujur dan tepati janji
(42) Beri perhatian pada klien dan perhatian kebutuhan dasar klien.
(ii) Apa yang membuat klien tidak dekat dengan orang tersebut
(jj) Upaya yang sudah dilakukan agar dekat dengan orang lain.
(2) Kaji pengetahuan klien tentang perilaku harga dirir rendah dan
tanda-tandanya
(3) Diskusikan dengan klien penyebab harga diri rendah atau tidak
perasaannya.
lain dengan:
41
p) Salam Teraupeutik
Jember yang sedang praktek di RSJ ini selama dua minggu. Nama
saat ini usia berapa? Mas sudah bekerja? Mas anak ke berapa dari
saudara?”
q) Evaluasi / Validasi
r) Kontrak
saat ini? Bagaimana kalau sekarang kita bicarakan tentang apa yang
membuat mas tidak dekat dengan orang lain dan lebih senang
kalau 30 menit?”
“Dengan siapa sekarang mas tinggal? Siapa dirumah yang paling dekat
dengan mas? Siapa keluarga dirumah yang tidak dekat dengan mas?
Apa yang membuat ibu tidak dekat dengan mereka? Apakah mas punya
yang megantar? Siapa yang menemani mas ngobrol atau cerita saat
dirumah? Apa dirumah hanya mas yang jarang ngobrol atau adakah
mas? Apakah mas pernah bekerja? Siapa orang yang paling berarti buat
mas cintai atau kehilangan hal lainnya? Apa yang mas lakukan waktu
kebutuhan mas selama ini? Selama mas dirawat di RSJ ini siapa yang
Kenapa mas kok tidak akrab dengan orang yang ada disini atau teman-
teman mas? Mas sudah berusaha apa belum berkenalan dengan teman
yang lain?
Mas tahu atau tidak apa sih isolasi sosial dan tanda-tandanya? Saya
jelaskan ya mas, harga diri rendah itu apa? Harga diri rendah adalah
44
sebagai yang ditimbulkan oleh orang lain dan sebagai suatu keadaan
mengerti saya akan bertanya kepada mas, kenapa mas kok tidak mau
berkenalan atau bergabung dengan yang lain? Apa mas suka sendirian
terus mas merasa senang? Jika sendirian apa tidak bosan mas?
selalu sendirian, bisa berbagi cerita dan berkeluh kesah, jadi biar mas
tidak stress sendirian, tidak melamun, bisa bercanda dan banyak lagi.
Ayo coba mas cerita sama saya rasanya berjabat tangan dengan saya,
bagaimana senang takut atau sedih? Nah sekarang bagaimana mas jika
selalu sendirian dan tidak mau berhubungan dengan orang lain, apakah
mas tau kerugiannya? Bagus, mas sudah tau sebelum saya menjelaskan,
saya tambahi ya selain tidak punya teman, mas nanti selalu melamun,
tambah stress, sedih terus tidak bisa bercanda dan tidak ada hiburan”.
Apakah mas yakin bahwa masalah yang mas alami dapat diatasi? Baik,
kalau mas yakin masalahnya bisa diatasi. Supaya tidak lupa kita buat
jadwa latihan berkenalan seperti tadi? Mau berapa kali? Tiga kali sehari
dengan teman yang ada disini ya, seperti yang tadi kita lakukan”