Toaz - Info Penyebab Terjadinya Adverse Events Terkait Prosedur Invasif Makalah Ini Di Susu PR
Toaz - Info Penyebab Terjadinya Adverse Events Terkait Prosedur Invasif Makalah Ini Di Susu PR
Disusun Oleh :
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulisan makalah yang berjudul PENYEBAB TERJADINYA ADVERSE EVENTS TERKAIT
PROSEDUR INVASIF dapat terselesaikan.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman tentang Adverse Events dan
sekaligus memenuhi tugas Mahasiswa S1 Keperawatan yang mengikuti mata kuliah Keselamatan
Pasien Dan Keselamat Kesehatan Kerja Dalam Keperawatan.
1. Dosen pengampu mata kuliah Keselamatan Pasien Dan Keselamat Kesehatan Kerja
Dalam Keperawatan :
Raharjo Apriyatmoko, SKM, M.Kes
2. Rekan-rekan mahasiswa yang telah banyak member masukan dalam pembuatan makalah
ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan,kami mohon untuk saran dan kritikan
supaya kedepannya akan lebih baik dari sebelumnya.
Penyusun
Kelompok 11
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2. Tujuan Penulisan ............................................................................ 2
1.3. Rumusan Penulisan ........................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................... 3
2.1. Definisi Rumah Sakit .................................................................... 3
.2. Keselamatan Pasien ...................................................................... 11
2.3.Definisi Advers Enents .................................................................. 14
.4 Definisi Alat Kesehatan ................................................................. 16
2.5.Pengujian dan Kalibrasi Peralatan Kesehatan ................................ 19
BAB III PENUTUP................................................................................... 23
3.1.Kesimpulan .................................................................................... 23
3.2. Saran ............................................................................................. 23
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Keselamatan pasien di Rumah Sakit adalah sistem pelayanan dalam suatu Rumah Sakit
yang memberikan asuhan pasien menjadi lebih aman, termasuk di dalamnya mengukur risiko,
identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap pasien, analisa insiden, kemampuan untuk belajar
& menindaklanjuti insiden serta menerapkan solusi untuk mengurangi resiko.
Keamanan dan keselamatan pasien merupakan hal mendasar yang perlu diperhatikan oleh
tenaga medis saat memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Keselamatan pasien adalah
suatu sistem dimana rumah sakit memberikan asuhan kepada pasien secara aman serta
mencegah terjadinya cidera akibat kesalahan karena melaksanakan suatu tindakan atau tidak
melaksanakan suatu tindakan yang seharusnya diambil. Sistem tersebut meliputi pengenalan
resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden, tindak lanjut dan implementasi solusi untuk
meminimalkan resiko.Setiap tindakan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien sudah
sepatutnya memberi dampak positif dan tidak memberikan kerugian bagi pasien. Oleh karena
itu, rumah sakit harus memiliki standar tertentu dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
Standar tersebut bertujuan untuk melindungi hak pasien dalam menerima pelayanan kesehatan
yang baik serta sebagai pedoman bagi tenaga kesehatan dalam memberikan asuhan kepada
pasien. Selain itu, keselamatan pasien juga tertuang dalam undang-undang kesehatan. Terdapat
beberapa pasal dalam undang-undang kesehatan yang membahas secara rinci mengenai hak dan
keselamatan pasien. Oleh karena itu, tenaga medis harus memiliki pengetahuan mengenai hak
pasien serta mengetahui secara luas dan teliti tindakan pelayanan yang dapat menjaga
keselamatan diri pasien.
1.2. Tujuan Penulisan
1) Tujuan Umum :
Mengetahui bagaimana kejadian yang tidak diinginkan di Rumah Sakit
2) Tujuan Khusus :
- Mahasiswa dapat mengetahui tanggung jawab rumah sakit
- Mahasiswa dapat mengetahui Keselamatan Pasien
- Mahasiswa dapat mengetahui definisi dari Adverse Events
- Mahasiswa dapat mengetahui Pengujian dan Kalibrasi peralatan kesehatan
PEMBAHASAN
Ruma sakit adalah suatu organisasi tenaga medis profesional yang terorganisir serta
sarana kedokteran yang menyelenggarakan pelayanan kedokteran, asuhan keperawatan yang
berkesinambungan, diagnosa serta pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien (American
Hospital Association; 1974 dalam Azwar, 1996).
Pada tanggung jawab rumah sakit atas kerugian pasien akibat kelalian tenaga kesehatan
atau bisa menyebabakan Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) . pada kamus besar bahasa
indonesia, tanggung jawab adalah “keadaan wajib menanggung segala sesuatunya
Tanggung jawab (liabillty) mempunyai tiga antara lain, kewajiaban seseorang terikat
dalam hukum atau keadilan untuk melakukan, kondisi bertanggungjawab atas kekmungkinan
atau kerugian yang sebenarnya, dkondisi yang menciptakan suatu kewajiban untuk melakukan
tindakan segera atau di masa depan.
Berdasarkan UU Rumah sakit, rumah sakit bertanggung jawab terhadap semua kerugian yang
menimpa seseorang sebagai akibat dari kelalaian tenaga kesehatan dirumah sakit, sebagaimana
ditentukan pada pasal 46 Undang-Undang No. 44 tahun 2009. Ketentuan Pasal 46 ini menjadi
dasar yuridis bagi seseorang untuk meminta tanggung jawab pihak rumah sakit jika terjadi
kelalaian tenaga kesehatan yang menimblukan kerugian.
2.2. Keselamatan Pasien
Keselamatan pasien (Patienty Safety) adalah suatu system yang membuat asuhan
pasien dirumah sakit menjadi lebih aman . sistem ini mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh kesehatan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil
tindakan yang seharusnya diambil.
Budaya patient safety adalah produk dari nilai, sikap, kompetensi, dan pola
perilaku individu dan kelompok yang menentukan komitmen, style dan kemampuan
suatu organisasi pelayanan kesehatan terhadap program patient safety. Jika suatu
organisasi pelayanan kesehatan tidak mempunyai budaya patient safety maka kecelakaan
bisa terjadi akibat dari kesalahan laten, gangguan psikologis dan physiologis pada staf,
penurunan produktifitas, berkurangnya kepuasan pasien, dan bisa menimbulkan konflik
interpersonal
Strategy 1
a. Lakukan safe practices
b. Rancang sistem pekerjaan yang memudahkan orang lain untuk melakukan tindakan
medik secara benar
c. Mengurangi ketergantungan pada ingatan
d. Membuat protokol dan checklist
e. Menyederhanakan tahapan-tahapan
Edukasi
a. Kenali dampak akibat kelelahan dan kinerja
b. Pendidikan dan pelatihan patient safety
c. Melatih kerjasama antar tim
d. Meminimalkan variasi sumber pedoman klinis yang mungkin membingungkan
Akuntabilitas
a. Melaporkan kejadian error
b. Meminta maaf
c. Melakukan remedial care
d. Melakukan root cause analysis
e. Memperbaiki sistem atau mengatasi masalahnya.
2.3. Definisi KTD (Adverse Events)
Adverse Event atau Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) merupakan suatu kejadian
yang mengakibatkan cedera yang tidak diharapkan pada pasien karena suatu tindakan
(commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission), dan
Kesalahan tersebut bisa terjadi dalam tahap diagnostic seperti kesalahan atau bukan
karena “underlying disease” atau kondisi pasien. keterlambatan diagnose, tidak
menerapkan pemeriksaan yang sesuai, menggunakan cara pemeriksaan yang sudah tidak
dipakai atau tidak bertindak atas hasil pemeriksaan atau observasi; tahap pengobatan
seperti kesalahan pada prosedur pengobatan, pelaksanaan terapi, metode penggunaan
obat, dan keterlambatan merespon hasil pemeriksaan asuhan yang tidak layak; tahap
preventive seperti tidak memberikan terapi provilaktik serta monitor dan follow up yang
tidak adekuat; atau pada hal teknis yang lain seperti kegagalan berkomunikasi, kegagalan
alat atau system yang lain. Dalam kenyataannya masalah medical error dalam sistem
pelayanan kesehatan mencerminkan fenomena gunung es, karena yang terdeteksi
umumnya adalah adverse event yang ditemukan secara kebetulan saja. Sebagian besar
yang lain cenderung tidak dilaporkan, tidak dicatat, atau justru luput dari perhatian kita
semua.
Terdapat klasifikasi :
1. Kejadian Sentinel
Suatu kejadian yang tidak diharapkan yang menyebabkan kematian atau
cedera fiisik atau psikologis serius, atau resiko daripadanya, termasuk dalam
(tetapi tidak terbatas pada) kematian yang tidak dapat diantisipasi dan tidak
berhubungan dengan penyebab alami dari penyakit pasien atau kondisi medis
dasar pasien atau kondisi medis dasar pasien contoh bunuh diri kehilangan
permanen yang besar dari fungsi yang tidak berhubungan dengan penyakit
dasar pasien, pembedahan yang salah lokasi, salah prosedur, salah pasien,
penculikan bayi atau bayi yang dibawa pulang oleh orangtuanya yang salah.
Insiden ini yang mengakibatkan cedera pada pasien.
1. Penyimpangan hasil pengukuran dibandingkan dengan nilai yang diabadikan pada alat
kesehatan tersebut, tidak melebihi penyimpangan yang diijinkan
2. Nilai hasil pengukuran keselamatan kerja, berada dalam nilai ambang batas yang
diijinkan.
Pengujian dan kalibrasi alat kesehatan hanya dapat dilaksanakan oleh tenaga profesional,
menggunakan alat ukur dan besaran standar yang terkalibrasi.
“Barang, instrumen aparat atau alat masuk tiap komponen,bagian atau pelengkapan yang
diproduksi,dijual atau dimaksudkan untuk digunakan dalam penelitian dan perawata kesehatan,
diagnosis penyembuhan, peringanan atau pencegahan penyakit, kelainan keadaan badan atau
gejalanya pada manusia”.
1. Pengunaan suntik
Alat kesehatan (medical devices) enjadi komoditas penting di era sekarang ini, karena selain
menyangkut aspek ekonomi juga aspek perlindungan kesehatan dan keselamatan pasien yang
memerlukan pengawasan ketat. Bagaimana tidak? Alat kesehatan digunakan dari proses diagnose,
operasi sampai dengan perawatan pasien atau manusia.
Melihat kondisi ini Kementerian Kesehatan RI, melalui Direktorat Bina Pelayanan Penunjang
Medik dan Sarana Kesehatan merasa perlu melakukan langkah antisipatif dengan
mengembangkan sertifikasi produk untuk alat kesehatan. Dimulai dengan pengembangan SDM
dan lembaga di bidang sertifikasi produk dengan target sebelum 2015 dapat berdiri lembaga
sertifikasi produk untuk alat kesehatan.
Bedside monitor bantuan (loan) korea 2012 rata-rata ukur NIBP tidak akurat > selisih
ukur lebih dari 10 mmHg > dokter menolak memakai > dapat menyebabkan salah
diagnosa pada pasien
Wall outlet oksigen meledak > akibat keluarga pasien meletakan dupa terlalu
dekat(40cm) > manometer/humidifier meledak > pasien lari berhamburan
Laser pointer pada mesin cobalt-60 tidak akurat pada berbagai posisi > berakibat
lapangan radiasi pada kanker pasien meluas > resiko sel sehat terkena radiasi > pasien
dirugikan
Suction pump mobil meledak di ruang pediatric > disebabkan aqua yang diletakan diatas
alat tumpah mengenai terminal kabel listrik > alat terbakar > timbul kepanikan
Alat catlab tidak bisa mencetak data akibat CD recorder rusak > dokter lain tidak bisa
membaca hasil, dan pasien tidak mendapat haknya
Setting hisap pada alat WSD terlalu tinggi, sehingga pasien kesakitan > ada kemungkinan
benda lain ikut terhisap keluar
Mesin EWSL masih menggunakan produk lama (generasi1) padahal sudah ada generasi
baru(generasi 4), yang lebih akurat, lebih nyaman, dan tingkat keberhasilan yang tinggi
Mesin anestesi tidak akurat pada pengukuran dosis bahan anestesi > masih digunakan >
kemungkinan pasien terkena dampak gas anestesi(akibat kelebihan/kekurangan dosis)
Mesin vacum sentral yang menampung cairan pasien OK over level, petugas tidak sigap
membuang cairan tersebut > terhisap ke dalam sistem perpipaan vacum > tersumbat,
tidak bisa dipakai
Pemasangan humidifier-flowmeter pada tabung oksigen botol menggunakan kunci
inggris yang mengandung oilb> terjadi percikan api > potensi ledakan
Alat rusak sehingga tidak bisa melayani pasien > kerugian pada pasien
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Keselamatan pasien (Patienty Safety) adalah suatu system yang membuat asuhan
pasien dirumah sakit menjadi lebih aman . sistem ini mencegah terjadinya cedera
yang disebabkan oleh kesehatan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Pengujian dan kalibrasi alat kesehatan sangat diperlukan dalam praktik di Rumah
Sakit karena pengujian dan kalibrasi itu sendiri memiliki tujuan seperti; Memastikan
kesesuaian karakteristik terhadap spesifikasi dari suatu bahan ukur atau instrumen,
Menentukan deviasi kebenaran konvensional nilai penunjukan suatu instrumen ukur
atau deviasi dimensi nominal yang seharusnya untuk suatu bahan ukur, Menjamin
hasil - hasil pengukuran sesuai dengan standar Nasional maupun Internasional.
Manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan pengujian dan kalibrasi adalah : kondisi
instrumen ukur dan bahan ukurtetap terjaga sesuai dengan spesifikasinya.
Saran
1. Perlu disusun lembaran khusus mengenai adverse event pada catatan rekam medis
yang memuat pemantauan gejala dan tanda
adverse event, riwayat pengobatan terdahulu, serta penilaian tingkat keparahan
adverse event dari pemakaian antipsikotika pada pasien skizofrenia yang dapat
digunakan untuk pemeriksaan perkembangan pasien setiap hari selama pasien
dirawat di masing masing rumah sakit.
2. Perlunya dilakukan penyusunan pedoman tatalaksana adverse event pada
penggunaan antipsikotik berdasarkan gejala dan tanda yang muncul pada pasien
yang dicantumkan dalam Standar Pelayanan Medik masing masing rumah sakit.
Daftar Pustaka
http://www.sarjanaku.com/2013/06/pengertian-rumah-sakit-definisi-fungsi.html?
m=1
http://www.medicalogy.com/blog/pentingnya-kalibrasi-alat-kesehatan/
http://www.google.co.id/amp/s/marsenorhudy.worpress.com/2011/01/07/patient-
safetiy-keselamatan-pasien-rumah-sakit/amp/
http://www.scribd.com/document/129119913/arti-akuntabilitas
http://www.lean-indonesia.com/2014/06/kejadian-sentinel-sentinel-event.html?m=1
http://ekarianamidwifery.blogspot.co.id/2014/09/keselamatan-pasien.html?m=1