OLEH:
MUHAMMAD ANSHORI RAHMAN
2110312310032
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Karkas bebek atau daging bebek merupakan salah satu komoditas yang penting
ditinjau dari aspek gizi, sosial budaya dan mempunyai prospek ekonomi yang cukup
cerah di Indonesia. Di Indonesia usaha peternakan dalam memproduksi daging bebek
ini sangat berkembang karena prosesnya yang mudah, sederhana, persaingan pasar
masih sedikit dan adanya permintaan yang tinggi. Permintaan pasar terhadap daging
bebek yang relatif tinggi menyebabkan usaha peternakan di Indonesia menjadi
semakin maju dan diminati.
Permintaan pasar yang relatif tinggi akan karkas bebek, maka hal ini memicu
berkembangnya peternakan-peternakan yang diusahakan untuk kepentingan
komersial dan juga memicu berdirinya Rumah Potong Bebek(RPB) yang diharapkan
untuk dapat menyediakan pasokan karkas bebek sesuai dengan kuantitas dan
kualitas yang baik sehingga aman untuk dikonsumsi. Rumah Potong Bebek (RPB)
merupakan tempat untuk mengelola bebek dari proses pemotongan sampai proses
pengemasan, hingga akhirnya didistribusikan ke pedagang-pedagang pasar.
Kapasitas produksi yang direncanakan untuk pendirian Rumah Potong bebek
(RPB) ini adalah 600 ekor/hari. Proses produksi dilakukan selama tujuh jam kerja per
hari (25 batch). Rumah Potong Bebek (RPB) ini direncanakan berlokasi di jalan
Mawar, Pelaihari, Kalsel. Luas bangunan Rumah Bebek direncanakan yaitu 240 m2 .
b) MISI :
Adapun Misi Rumah Potong Bebek yang diterapkan sebagai berikut:
1) Menciptakan inovasi-inovasi baru pada varian karkas tidak hanya bebek
agar produksi karkas lebih bervarian.
2) Selalu menjaga kualitas karkas bebek serta berinovasi dalam kemasan
yang lebih unggul.
3) Mengenalkan Bebek karkas secara aktif sebagai bebek packing terbaik di
Tanah Laut
4) Melakukan inovasi berkelanjutan untuk meningkatkan eksistensi produk.
c) Tujuan :
Adapun tujuan yang diterapkan oleh Rumah Potong Bebek sebagai berikut:
1) Meningkatkan sistim pemasaran melalui media sosial serta
menginformasikan bahwa pemotongan dilakukan secara islami dan
higenis.
2) Melakukan inovasi rasa cookies berbasis bawang dayak yang belum ada
sebelumnya.
3) Membantu kesejahteraan peternak bebek selaku penyedia bahan baku
karkas bebek.
4) Memenuhi permintaan dan kepuasan pelanggan.
5) Mampu menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar
lokasi usaha
2. Gambaran Usaha
Pada saat sekarang dan kedepan, daging karkas beku ini diyakini akan
semakin dibutuhkan. Para ibu ibu mungkin perlu mengisi kulkas mereka dengan
karkas bebek agar dimalam hari bisa membuat masakan bebek bumbu mentega
bagi keluarga. Mungkin hal ini belum membudaya karena memang di supermarket
tidak tersedia karkas daging bebek yang segar, sehat, hygeine.
Supermarket pun kalau ada pemasok saya yakin akan mau almari beku diisi penuh.
Jadi disini peluangnya adalah : menyediakan karkas daging bebek beku bagi ibu
ibu yang ingin memasak berbagai menu bebek (bebek goreng, bebek asap, bebek
kecap, bebek goreng mentega) di rumah untuk keluarga, dengan alasan ibu ibu
tidak cukup waktu untuk belanja ke pasar.
3. ASPEK PEMASARAN
3.1. Segmen Pasar, Target Pasar, dan Positioning
a) Segmentasi
Segmen pasar merupakan suatu strategi pemasaran yang dilakukan
dengan sadar dan sengaja untuk membagi pasar ke dalam bagian-bagian,
Sebagian dasar untuk membina bagian-bagian tertentu guna dijadikan pasar
sasaran yang akan dilayani (Sofjan Assauri 2015, h.144). lebih lanjut lagi
Tjiptono dan chandra (2012) menyatakan bahwa segmentasi sebagai proses
mengelompokan pasar keseluruhan yang heterogen menjadi kelompok-
kelompok atau segmen- segmen yang memiliki kesamaan dalam hal
kebutuhan, keinginan, prilaku, atau respon terhadap program pemasaran
spesifik.
Segmentasi pasar terdiri dari beberapa bagian yaitu :
• Segmentasi berdasarkan geografis.
Bebek Karkas memang ditunjukan kepada masyarakat Kalimantan
Selatan dengan lokasi produksi dan penjualan di Tanah Laut.
• Segmentasi berdasarkan demografis.
Bebek Karkas ditunjukan kepada konsumen seperti ibu-ibu, warung
makan dan supermarket pun bisa. Hal ini disebabkan karena
ketersedian bebek karkas masih sangat sulit di cari di daerah tanah
laut dan sedangkan peminatnya banyak. Sedangkan berdasarkan
pendapatan, penulis memilih kalangan menengah keatas sehingga
harga bebek karkas cukup terjangkau.
• Segmentasi berdasarkan psikografis.
Bebek Karkas ditujukan kepada semua kalangan masyarakat yang
gemar makanan daging bebek berkualitas.
b) Targeting
Targeting adalah pengertian proses mengevaluasi dan memilih satu
atau beberapa segmen pasar yang dinilai paling menarik untuk dilayani
dengan program pemasaran spesifik perusahaan (Tjiptono dan Chandra
2012, h.162).
• Target pasar RPB ditunjukan kepada warung makan, supermarket,
atau dalam rumah tangga.
• Target pasar RPB ditunjukan kepada Seluruh masyarakat terutaman
di Pelaihari yang membutuhkan daging karkas bebek yang berkualitas
dan higenis,dan sehat serta pelengkap moment spesial (Natal, Hari
Besar , moment Ulang Tahun dan Lainnya).
c) Positioning
Positioning adalah sebagai cara produk, merek, atau organisasi
perusahaan dipersepsikan secara relatif dibandingkan dengan produk,
merek atau organisasi pesaing oleh pelanggan saat ini maupun calon
pelanggan (Tjiptono dan Chandra 2012, h.162).
• Positioning yang ingin dicapai oleh Rumah Potong adalah sebagai
pelopor daging karkas bebek. yang dapat dibeli kapan pun dan dapat
menjadi pilihan konsumen dalam membeli daging karkas. Selain itu,
penulis ingin membuat karkas bebeknya yang ditawarkan oleh RPB
dapat menjadi daging karkas yang berbeda dari pada pesaing dan
memiliki daging bebek yang berkualitas yang diminati oleh
masyarakat di Indonesia khususnya Kota Tanah Laut. Diharapkan
bisnis ini dapat berkembang dengan baik di masa yang akan datang
3.2. Perkiraan Permintaan dan Penawaran
Dalam suatu bisnis terdapat perkiraan permintaan dan penawaran.
Berikut ini merupakan perkiraan permintaan dan penawaran daging karkas
bebek RPB.
1) Perkiraan Permintaan
Permintaan yaitu jumlah sesuatu barang yang diminta semua
pembeli dalam pasar pada berbagai tingkat harga (Sukirno 2015, h.99)
sejalan dengan pendapat Manap, Abdul (2016, h.227) yang menyatakan
bahwa permintaan adalah jumlah kesatuan barang yang oleh pembeli
akan dibeli dengan bermacam-macam harga selama jangka waktu
tertentu.
Perkiraan Permintaan karkas bebek di Wilayah Kota Pelaihari
berdasarkan data yang diperoleh dengan menanyakan langsung kepada
para pesaing dengan estimasi tingkat pertumbuhan permintaan
pertahun sebesar 2%. Tabel 1 merupakan perkiraan jumlah penawaran
pesaing di Banjarbaru.
Tabel 1
Perkiraan Permintaan Potensial PNR Dayak Onion Coockies Selama
3 Tahun Mendatang
No Tahun Perkiraan Permintaan
1 2021
2 2022
3 2003
2) Perkiraan Penawaran
Penawaran yaitu jumlah suatu barang yang disediakan oleh semua
penjual dalam pasar pada berbagai tingkat harga (Sukirno 2015, h.99).
Tabel 2 menggambarkan perkiraan Jumlah penawaran dari pesaing dapat
terlihat dari berdasarkan harian, bulanan dan tahunan
Tabel 2
Jumlah Perkiraan Penawaran Pesaing Terbesar di Pelaihari
Pesaing Jumlah Penawaran Jumlah Penawaran Jumlah Penawaran
per hari per bulan per tahun
Meatstore plh 70 2100 25.500
Tbs meat plh 51 1500 18.600
Seafood ss plh 110 3300 40.100
Total 231 6900 84.200
Rata-rata 77 2300 28.000
3. Rencana Penjualan
dan Pangsa Pasar Rencana penjualan 3PNR Dayak Onion Coockies
meliputi permintaan potensial, penawaran, pesaing, peluang pasar, rencana
penjualan dan pangsa pasar. Penawaran 3PNR Dayak Onion cookies dan
rencana penjualan dapat di lihat di tabel dibawah ini :
Tabel 3
Rencana Penjualan dan Pangsa Pasar Daging Karkas Bebek
Tahun Permintaan Penawaran Rata-rata Peluang Pangsa Rencana
(A) (B) Penawaran Pasar Pasar (E) Penjualan
(C) (d=A-B) (F=DxE)
2021
2022
2023
• Kemasan
Kemasan adalah proses yang melibatkan kegiatan mendesain dan
memproduksi, fungsi utama dari kemasan sendiri yaitu untuk melindungi
produk agar produk tetap terjaga kualitasnya (Kotler dan Amstrong
2012). Bebek karkas RPB menggunakan plastic vakum embossed 28 x
30 sebagai kemasan daging bebek karkas. RPB dipilihnya kemasan
plastic vakum agar kualitas daging bebeknya lebih tahan lama termasuk
aroma dan ke higenisannya terjaga.
b) Harga (Price)
Penentu harga merupakan titik kritis dalam bauran pemasaran jasa
karena harga menentukan pendapatan dari suatu usaha. Manajemen
harus menentukan strategi yang menyangkut potongan harga,
pembayaran ongkos angkut dan berbagai variable yang bersangkutan
(Philip Kotler 2011, h.181). RPB bebek karkas memberikan harga yang
cukup murah hanya Rp 80.000 dengan berat bersih -+1,2kg sehingga
dapat bersaing dengan pesaing lainnya. Harga yang ditawarkan sudah
termasuk bebek karkas + bonus jeroannya.
c) Promosi (Promotion)
Menurut Philip Kotler (2011, h.181), Promosi adalah
menginformasikan, menghubungkan dan membujuk serta mengingatkan
pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya.
Berikut beberapa cara yang digunakan RPB bebek karkas dalam
melakukan promosi :
a. Advertising (Periklanan)
Bentukpromosi adalah memasang iklan melalui aplikasi media
social seperti facebook,Instagram, Twitter agar produk cepat
dikenal masyarakat Kota Pelaihari.
b. Sales promotion (Promosi Penjualan)
Promosi penjualan yang dapat dipergunakan sebagai media
promosi 3PNR Dayak Onion Coockies melalui mulut ke mulut yaitu
dilakukan oleh pemilik (owner) secara pribadi dan langsung kepada
kerabat, teman dan masyarakat yang dekat. Untuk pengenalan
pelanggan pada awal buka, RPB bebek karkas memberikan diskon
untuk pembeli yang beli 2 bebek karkas.
c. Public Relation (Hubungan Masyarakat)
Public Relation yang dilakukan oleh RPB bebek karkas
berbentuk balasan disetiap komentar dan postingan foto yang ada
di jejaring social dengan hal yang dirasakan oleh konsumen
terhadap produk bebek karkas ini. Agar dapat memberikan
gambaran mengenai produk bebek karkas iniC bahwa produk yang
ditawarkan memiliki kualitas yang unggul dan berlkualitas.
d. Placement (Penyaluran)
Place diartikan sebagai tempat pelayanan jasa. Lokasi
pelayanan jasa yang digunakan dalam memasok jasa kepada
pelanggan yang di tuju.Tempat juga penting sebagai lingkungan
dimana dan bagaimana jasa akan diserahkan, sebagai bagian dari
nilai dan manfaat jasa (Philip Kotler 2011, h.181). Lokasi yang
digunakan sebagai tempat penyaluran produk RPB bebek karkas
adalah di rumah penulis sendiri yaitu, Jl. Mawar, Panggung,
Pelaihari, Kalimantan Selatan. RPB bebek karkas memilih lokasi
dirumah pribadi untuk mengurangi pengeluaran biaya sewa ruko.
2. Perijinan Usaha
RPB bebek karkas masih tergolong usaha rumahan, oleh karena itu
bentuk perijinan yang digunakan oleh RPB bebek karkas adalah ijin dari
RT atau rukun tangga setempat. Jika usaha RPB bebek karkas telah
berjalan lancar, maka memerlukan ijin usaha berupa Surat Ijin Gangguan.
6. ANALISIS SWOT
Analisis ini didasarkan logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(strengths) dan peluang (opportunities). Namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats). Matriks SWOT
berguna untuk menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan
ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan
kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini menghasilkan empat
kemungkinan alternative strategis (Rangkuti 2015, h.246).
Tabel 4
Analisis SWOT RPB BEBEK KARKAS
Kekuatan Kelemahan
1. Harga Merakyat 1. Belum terkenal
2. Bebek karkas higenis 2. Daya simpan kurang tahan lama
3. Jarang produk sejenis 3. Harga bahan baku not stabil
7. ASPEK KEUANGAN
A. Sumber Pendanaan
Modal adalah dana awal yang digunakan untuk membiayai
pengadaan aktiva dan operasi suatu usaha. Untuk menjalankan usaha
RPB bebek karkas ini dibutuhkan modal awal dimana modal tersebut
berasal dari tabungan sendiri sebesar Rp 170.000.000,-.
B. Kebutuhan Pembiayaan / Modal Investasi
Modal Investasi RPB bebek karkas merupakan modal investasi
jangka panjang yang dikeluarkan untuk pembukaan usaha. Jumlah
modal investasi yang diperlukan adalah Rp 15.000.000,- dengan
depresiasi peralatan sebesar Rp 3.000.000,-
C. Kebutuhan Modal Kerja
Kebutuhan modal kerja RPB bebek karkas adalah sebesar Rp
88.585.000,- dan biaya operasional sebesar Rp 24.750.000,- dalam satu
tahun
D. Analisa Kelayakan Usaha
Analisis kelayakan usaha diperlukan dalam membuka sebuah usaha
untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari setiap kegiatan usaha
yang dilakukan RPB bebek karkas. Untuk mengetahui usaha layak atau
tidak RPB bebek karkas menggunakan metode Payback Period (PP),
Net Present Value (NPV) Profitbilities Index (PI), Accounting Rate of
Return (ARR) dan Internal Rate of Return (IRR)
NPV 3PNR Dayak Onion Coockies Rp. 379.814.033,- dan Positif, sehingga
investasi usaha 3PNR Dayak Onion Coockies layak atau dapat diterima.