BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN RENCANA USAHA
b. Bahan Pencelup
- 200 ml susu cair
c. Analisis Pesaing
Dalam hal pendirian usaha baru, Analisis pesaing merupakan hal
singnifikan yang harus dilakukan. Analisis pesaing digunakan untuk
mengetahui posisi produk dalam suatu pasar,
Pesaing adalah tandingan dalam memproduksi produk yang hampir sama
atau memiliki daya guna serupa dengan yang diproduksi
(https://www.hosmicro.com). Dengan analisis pesaing dapat mengetahui
kekuatan dan kelemahan produk yang dihasikan.
Berdasarkan observai yang kami lakukan, di daerah Kubutambahan
belum ditemukan warung atau gray makanan yang menjual Ayam Geprek
Mangga. Sehingga berdasarkan analisis pesaing, kami yakin Agam Geprek
mangga akan laku terjual di daerah Kubutambahan.
d. Strategi promosi.
Kegiatan promosi adalah upaya penjual dalam menawarkan produk
kepada calon konsumen. Promosi dilakukan dengan memberikan informasi
secara lengkan mengenai produk yang dijual. Promosi dilakukan dengan
kata-kata persuasif dan menarik perhatian konsumen.
Strategi promosi Ayam Gerek Mangga akan kami lakukan dengan
berbagai cara. Kami akan menggunakan strategi promosi melalui media
online dan offline. Secara online promosi dilakukan melalui Instagram, WA,
Fb, dan juga media Radio. Secara offline promosi dilakukan dengan
penyebaran brosur dan pemasangan Banner.
7
Modal awal ini akan dibebankan sebagai penyusutan modal awal sebesar
4,16% perbulan. Sehinga dalam 20 bulan nilainya dapat di nolkan.
b. Modal Kerja
untuk kebutuhan modal kerja kami mengasumsikan penjualan minimal
sebanyak 25 porsi perhari. Dengan asumsi tersebut keperluan untuk modal
kerja dalam sebulan ( 30 hari ) adalah sebagai berikut:
No Item Jumlah Harga Satuan Biaya
1 Sewa Tempat, Air, Listrik 1 300,000 300,000
2 Tenaga Kerja 1 800,000 800,000
3 Daging Ayam 150 35,000 5,250,000
4 Beras 60 10,000 600,000
5 Bahan Sambal 750 1,000 750,000
6 Bahan Tambahan Lainnya 750 500 375,000
7 Bahan minuman 750 1,000 750,000
Total Modal Kerja Perbulan (Rp.) 8,825,000
8
c. Perhitungan Laba/Rugi
Perhitungan Laba/Rugi dilakukan berdasarkan omset perbulan, biaya
perbulan dan penyusutan modal awal. Perhitungan Laba/Rugi sebagai
berikut:
Omset Perbulan : 30 x 25 porsi x Rp. 15.000 = Rp. 11.250.000
Modal Kerja Perbulan : 1 x RP. = Rp. 8.825.000
Penyusutan Modal Awal: 4,17% x Rp. 5.680.000 = Rp. 236.856
a. Risiko Keuangan
Risiko keuangan berkaitan dengan Investasi awal dalam mendirikan
usaha. Dalam pendirian usaha Ayam Geprek Mangga diperlukan investasi
awal sebesar Rp. 5.680.000,-. Investasi awal ini di antisipasi dengan cara
menjalin kerja sama dengan Investor yang siap untuk menginvestasikan
uangnya pada usaha Ayam Geprek Mangga.
b. Risiko Permodalan
Risiko permodalan berkaitan dengan tingkat penjualan usaha. Risiko
permodalan bisa terjadi karena penjualan yang menurun, sehingga usaha
tidak mampu mengembalikan modal awal bahkan jika penjualan terus
mengalami kerugian, modal usaha bisa habis dan usaha bangkrut.
Kemungkinan Risiko permodalan Ayam Geprek Mangga diatasi dengan
cara menjaga kualitas produk dan meningkatkan promosi usaha. Dengan
demikian diharapkan usaha Ayam Geprek Mangga tidak pernah mengalami
kerugian.
c. Risiko Usaha
Risko usaha bisa terjadi ketika usaha sudah tumbuh dan banyak orang
yang menjalin kerja sama untuk memasarkan produk. Banyaknya orang
yang terlibat memungkinkan penurunan kwalitas produk sehingga dapat
menurunkan omset dan merugikan usaha.
10
d. Risiko Oprasional
Risiko Oprasional adalah risiko yang muncul jika setiap baian dari suatu
usaha tidak melaksanakan fungsinya dengan baik. Risiko oprasional dapat
terjadi karena beberapa hal, seperti permasalahan SDM, permasalahan
kwalitas produk dan kesalahan dalam mengambil keputusan.
Ayam Geprek Mangga berusaha mengatasi kemungkinan risiko
oprasional dengan membuat manajemen Baku, dan SOP yang jelas sehingga
setiap bagian usaha nantinya dapat melaksanakan perannya dengan baik.
e. Risiko Teknik
Risiko teknik adalah risiko usaha yang mungkin terjadi karena teknik
dan dan peralatan usaha tidak berfungsi dengan baik.
Ayam Geprek Mangga berusaha mengatasi kemungkinan terjadinya
risiko teknik dengan cara melakukan perawatan berkala terhadap alat-alat
yang dipergunakan dalam menjalankan usaha.
f. Risiko Pasar
Risiko pasar adalah suatu risiko yang muncul akibat adanya perubahan
kondisi pasar. Perubahan kondisi pasar dapat terjadi karena perubahan selera
konsumen, munculnya pesaing baru, atau adanya produk yang lebih uanggul
dipasaran.
Ayam Geprek Mangga berupaya mengatasi risiko pasar dengan cara
secara berkala melakukan riset pasar untuk mengamati perubahan perubahan
pasar yang terjadi sehingga sedini mungkin dapat dilakukan penyesuaian
produk dengan kondisi pasar.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan Tujuan dan hasil Pembahasan yang dilakukan, dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Usaha Ayam Geprek Mangga potensial untuk dilakukan di daerah
Kubutambahan dengan estimasi pendapatan bersih perbulan Rp.
2.188.144 dan profit margin 21,56%.
2. Usaha Ayam Geprek Mangga memiliki ciri khas dan daya tarik
tersendiri serta belum ada pesaing di daerah Kubutambahan.
3. Usaha Ayam Geprek Mangga dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat sekitar khusunya petani perkebunan mangga di daerah
Kubutambahan.
3.2 Saran
Berdasarkan latar belakang dan hasil pembahasan dalam penulisan
proposal rencana usaha Ayam Geprek Mangga, maka terdapat beberapa
saran yang penulis dapat sarankan yaitu:
1. Untuk pemerintah Kecamatan Kubutambahan agar memberikan ruang
yang lebih luas kepada anak muda untuk melakukan kegiatan usaha di
daerah Kubutambahan, serta dapat memberikan pendidikan
kewirausahaan berupa pelatihan atau sejenisnya sehingga generasi muda
memiliki pengetahuan yang cukup dan siap berwirausaha.
2. Untuk kepanitiaan lomba Business Plan Competition 2023 agar
melindungi gagasan usaha masing-masing peserta lomba sebagai sebuah
gagasan orisinal.
12
DAFTAR PUSTAKA