Anda di halaman 1dari 6

ISSN : 2087-3050 Dinamika Bahari

e-ISSN : 2722-0621 Vol.1 No.2 Edisi Oktober 2020: 148 - 153


xxxxxxxxxXX
Optimalisasi Fasilitas Gudang CFS (Container Freight Station) Terhadap Proses
Behandle di PT. Terminal Teluk Lamong Surabaya

Dian Utari Maharania, Andy Wahyu Hermantob


ab
Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang
a
Email: dianutarimahar@gmail.com
b
Email: andy120605@gmail.com

ABSTRAK

Gudang CFS dapat dioptimalisasikan untuk kegiatan stripping stuffing barang petikemas LCL, namun
karena PT. Terminal Teluk Lamong ingin menekan angka Dwelling Time sehingga kegiatan stripping stuffing
petikemas LCL tidak dilakukan digudang CFS. Kemudian karena tidak adanya kegiatan di Gudang CFS, maka
PT. Terminal Teluk Lamong memanfaatkan Gudang CFS untuk kegiatan pemeriksaan fisik peti kemas
(behandle). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fasilitas Gudang CFS dapat menunjang proses behandle,
mengetahui faktor faktor yang memengaruhi proses behandle, serta mengetahui upaya yang dapat dilakukan
guna mengatasi keterbatasan fasilitas Gudang CFS saat proses behandle berlangsung.
Peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menggambarkan dan menguraikan objek yang
diteliti. Peneliti terlibat dalam proses pencarian data dengan mengamati dan menganalisa fakta dan
karakteristik objek dan subjek yang diteliti secara langsung. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data primer dan sekunder. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan metode pengumpulan data dengan
cara observasi, wawancara, dokumentasi, studi kepustakaan. Peneliti menggunakan observasi langsung dan
tidak langsung. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa fasilitas Gudang CFS dapat digunakan untuk menunjang
proses behandle di PT. Terminal Teluk Lamong Surabaya. Akan tetapi pemeriksaan fisik tidak sepenuhnya
dilakukan diarea gudang karena desain bangunan gudang yang tidak cocok untuk kegiatan pemeriksaan,
sehingga kegiatan behandle dilakukan di luar area gudang dan baru memasukkan muatan ke dalam gudang
dengan alat bantu forklift. Faktor yang menghambat kegiatan behandle antara lain: Faktor Internal & Faktor
Eksternal. Upaya yang dapat dilakukan guna mengoptimalkan kegiatan behandle yaitu dengan cara merenovasi
gudang, mempersiapkan sarana pendukung untuk pemeriksaan barang, serta mempersiapkan SDM yang
kompeten.

Kata Kunci: Fasilitas, Behandle, Gudang

I. PENDAHULUAN PT. Terminal Teluk Lamong adalah anak


Indonesia merupakan negara yang perusahaan dari PT. Pelabuhan Indonesia III
memiliki keadaan geografis berupa kepulauan, (Persero) yang dibangun sebagai
sehingga dalam melakukan kegiatan ekspor pengembangan dari pelabuhan Tanjung Perak
impor biasanya para eksportir dan importir dari Surabaya yang dilengkapi dengan perlatan
Indonesia memilih sarana transportasi melalui semi-otomatis berbasis ramah lingkungan. PT.
jalur laut untuk mendistribusikan barangnya. Terminal Teluk Lamong di jadikan sebagai
Dalam kegiatan ekspor impor, terdiri dari solusi terbaik untuk memecah kepadatan dan
berbagai jenis barang yang melintasi pelabuhan mempercepat proses penyebaran arus barang
oleh karena itu harus dilakukan penanganan khususnya dari dan ke wilayah Kawasan Timur
yang khusus agar barang tersebut tidak rusak Indonesia. Terminal Teluk Lamong merupakan
pada saat dipindahkan dari kapal ke dermaga terminal semi otomatis pertama di Indonesia.
lalu ke lapangan penumpukan atau ke gudang Tidak hanya sebagai pelabuhan yang modern
begitupun sebaliknya. Untuk menunjang dan berkinerja tinggi, Terminal Teluk Lamong
kegiatan ekspor dan impor di Indonesia harus menjadi pelabuhan green port pertama di
memiliki sarana dan prasarana yang memadai Indonesia.
untuk mendukung kegiatan ekspor impor PT. Terminal Teluk Lamong melayani
tersebut. jasa bongkar muat petikemas dan curah kering.
Dengan tersedianya peralatan modern, Terminal
148
https://doi.org/10.46484/db.v1i2.215
ISSN : 2087-3050 Dinamika Bahari
e-ISSN : 2722-0621 Vol.1 No.2 Edisi Oktober 2020: 148 - 153
xxxxxxxxxXX
Teluk Lamong diharapkan secara luas mampu memanfaatkan gudang CFS sebenarnya bisa
menggerakkan serta mendorong perekonomian dilakukan dengan catatan sarana dan prasarana
di Indonesia. Tujuan dibangunnya Terminal yang memadai, dilihat dari uraian diatas masih
Teluk Lamong adalah meningkatkan Safety, banyak faktor yang memengaruhi kegiatan
Productivity, dan market share yang selama ini behandle. Sehingga terminal sebagai penyedia
dirasakan masih kurang dan bahkan belum jasa fasilitas harus mempersiapkan seluruh
terdapat di pelabuhan pelabuhan beserta sarana dan prasarana yang baik agar kegiatan
terminal seluruh Indonesia. behandle di Terminal Teluk Lamong dapat
Dermaga, Container Yard, Container berjalan dengan baik.
Freight Station, Transfer Area, Gate dan Berdasarkan pada latar belakang masalah
lainnya, merupakan fasilitas yang dimiliki oleh di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
PT. Terminal Teluk Lamong. Container Freight mengetahui optimalisasi gudang CFS
Station merupakan gudang yang disiapkan oleh (Container Freight Station) di PT. Terminal
Terminal Petikemas untuk mengkonsolidasi Teluk Lamong Surabaya pada proses
barang atau muatan muatan. Didalam gudang kegiatan behandle dan untuk mengetahui
CFS dilakukan proses Stuffing (Pengeluaran) faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan
barang dari petikemas dan proses Stripping behandle di PT. Terminal Teluk Lamong
(Pemuatan) barang kedalam petikemas. Surabaya.
PT. Terminal Teluk Lamong memiliki
gudang CFS dengan total luas 5000 m2, gudang II. METODE
di CFS ini awalnya difungsikan untuk tempat Penelitian ini dilakukan di PT. Terminal
pengkonsolidasiaan petikemas LCL, namun Teluk Lamong Surabaya yang beralamatkan
karena disekitaran area PT. Terminal Teluk di Jalan Raya Tambak Osowilangon KM 12
Lamong terdapat depo-depo petikemas serta Surabaya 60191 terhitung dari tanggal 17 Juni
untuk menekan angka Dwelling Time sehingga 2019 sampai dengan 29 Juli 2019.
gudang CFS(Container Freight Station) tidak Sumber data dalam penelitian ini adalah
lagi dialihfungsikan untuk kegiatan dari mana data diperoleh atau semua informasi
pengkonsolidasian petikemas LCL. Dwelling baik yang merupakan benda nyata, sesuatu yang
Time merupakan waktu yang dihitung mulai abstrak, maupun peristiwa yang terjadi pada
dari suatu peti kemas di bongkar dan diangkat waktu melakukan penelitian di PT. Terminal
dari kapal sampai petikemas tersebut Teluk Lamong Surabaya. Jenis data yang
meninggalkan terminal melalui pintu utama. dikumpulkan dalam penelitiaan ini adalah:
Sehingga gudang CFS di PT. Terminal a) Data Primer dengan melakukan wawancara
Teluk Lalong sekarang dimanfaatkan atau kepada Bapak Doni Rastio Prayogi selaku
dialihfungsikan untuk kegiatan behandle. Dry Bulk and LNG sptd, Ibu Lisa Ayu
Kegiatan behandle merupakan kegiatan Agdiana selaku CFS Admin, dan Bapak
pemeriksaan terhadap petikemas import yang Gufron Khafid selaku Shift Manager karena
dicurigai oleh Bea Cukai. Ketika pemilik barang beliau merupakan orang yang terlibat secara
terkena SPJM (Surat Pemberitahuan Jalur langsung dalam kegiatan yang berada
Merah) maka petikemas tersebut harus dicek didalam Gudang CFS (Container Freight
fisik atau behandle, kegiatan behandle ini Station) untuk memperlancar proses
dilakukan di area Gudang CFS. behandle di PT. Terminal Teluk Lamong
Pemeriksaan fisik tidak sepenuhnya Surabaya.
dilakukan diarea gudang karena desain b) Data Sekunder melalui buku-buku yang
bangunan gudang tidak cocok untuk kegiatan membahas tentang kegiataan behandle atau
pemeriksaan, sehingga kegiatan behandle melalui literatur-literatur yang berkaitan
dilakukan diluar area gudang dan baru dengan objek yang diteliti.
memasukkan muatan ke dalam gudang dengan Metode Pengumpulan Data yang
alat bantu forklift. Sehingga jika pemeriksaan digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
dilakukan diluar banyak faktor yang wawancara, observasi, dan studi pustaka.
menghambat kegiatan pemeriksaan Sedangkan teknik analisis data dilakukan dalam
petikemas.Untuk kegiatan behandle yang
149
https://doi.org/10.46484/db.v1i2.215
ISSN : 2087-3050 Dinamika Bahari
e-ISSN : 2722-0621 Vol.1 No.2 Edisi Oktober 2020: 148 - 153
xxxxxxxxxXX
tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajiaan data yang akan transit ke pelabuhan Indonesia.
dan penarikan kesimpulan. Ketersediaan dan kesiapan infrastruktur
Reduksi data dalam hal ini adalah cara pelabuhan menjadi salah satu aspek penting
menginformasikan teori dalam seperangkat dalam menarik minat kapal-kapal asing
konsep yang tinggi tingkatan abstraksinya atas berukuran besar untuk transit di pelabuhan
dasar keseragaman dari seperangkat kategori. Indonesia. Hal tersebut dikarenakan
Data yang ada dipelajari dan dilakukan sebelumnya kapal asing berukuran besar enggan
pembatasan teori sehingga menjadi padat dan bersandar di Pelabuhan Indonesia karena
berisi dengan mengeluarkan data yang tidak infrastruktur pelabuhan di Indonesia kurang
relevan, mengintegrasikan hal-hal yang kecil ke memadai sehingga kapal asing berukuran besar
dalam kerangka kategori yang berkaitan. lebih memilih transit di negara lain yang
Penyajian data dilakukan dengan memiliki infrastruktur pelabuhan yang
mengelompokkan responden dan perilakunya, memadai.
serta bagaimana perbedaannya sehingga dapat Gudang CFS di PT. Terminal Teluk
menemukan tema dan pembentukan hipotesis Lamong sekarang dimanfaatkan atau
yang dibuat dengan cepat. dialihfungsikan untuk kegiatan behandle.
Kesimpulan dari penelitian ini dapat Kegiatan behandle merupakan kegiatan
digunakan sebagai referensi bagi PT. Terminal pemeriksaan terhadap peti kemas Import yang
Teluk Lamong Surabaya untuk meningkatkan dicurigai oleh Bea Cukai. Ketika pemilik barang
fasilitas yang ada di dalam gudang CFS terkena SPJM (Surat Pemberitahuan Jalur
sehingga kegiataan behandle dapat terpenuhi. Merah) maka peti kemas tersebut harus cek fisik
atau behandle, kegiatan behandle ini dilakukan
III. HASIL DAN PEMBAHASAN di area gudang CFS.
PT. Terminal Teluk Lamong merupakan Pemeriksaan fisik tidak sepenuhnya
perusahaan jasa kepelabuhanan yang dilakukan diarea gudang karena desain
menyediakan jasa operator terminal petikemas bangunan gudang yang tidak cocok untuk
(Internasional dan Domestik) dan curah kering kegiatan pemeriksaan, sehingga kegiatan
dengan standar pangan. PT. Terminal Teluk behandle dilakukan di luar area gudang dan
Lamong sendiri merupakan anak perusahaan baru memasukkan muatan ke dalam gudang
dari PT. Pelindo III. Terminal Teluk Lamong dengan alat bantu forklift. Sehingga jika
dibangun untuk mengantisipasi over capacity di pemeriksaan dilakukan diluar banyak faktor
Pelabuhan Tanjung Perak, yang merupakan yang menghambat kegiatan pemeriksaan peti
pelabuhan terbesar dan tersibuk kedua di kemas.
Indonesia. Sehingga keberadaan dari PT. Optimalisasi Gudang CFS (Container
Terminal Teluk Lamong akan mengurangi Freight Station) PT. Terminal Teluk Lamong
kepadatan di jalur pelayaran dan mempercepat Surabaya untuk proses kegiatan behandle
proses pengangkutan maupun distribusi barang. PT. Terminal Teluk Lamong merupakan
Secara geografis, PT. Terminal Teluk perusahaan yang baru berdiri sejak 4 tahun yang
Lamong berlokasi di bagian barat Pelabuhan lalu. Banyak kegiatan di dalam terminal yang
Tanjung perak, tepatnya di kawasan perairan masih berbenah demi memberikan pelayanan
Teluk Lamong. Lokasi terminal ini sangat yang terbaik bagi pengguna jasa PT. Terminal
strategis karena berhubungan langsung dengan Teluk Lamong.Tidak sedikit permasalahan
jalan raya, jalan tol Surabaya-Gresik. yang timbul di lapangan ketika akan dan sedang
PT. Terminal Teluk Lamong merupakan melakukan pemeriksaan behandle di gudang
operator terminal berkonsep ramah lingkungan CFS. CFS (Container Freight Station) adalah
dan berteknologi semi otomatis. Terminal ini gudang tempat dimana dilakukan pengepakan
memiliki dua dermaga yaitu dermaga petikemas atau pengkonsolidasian barang barang dengan
sepanjang 500 meter dan dermaga curah kering partai kecil untuk dimasukkan kedalam peti
sepanjang 250 meter. Dalam pembangunannya, kemas (stuffing) atau dikeluarkan dari peti
terminal ini direncanakan dengan kedalaman kemas (stripping). PT. Terminal Teluk Lamong
yang cukup yaitu 16 meter LWS (Low Water memiliki gudang CFS dengan total luas 5000
Spring) untuk menunjang kapal-kapal besar m2.
150
https://doi.org/10.46484/db.v1i2.215
ISSN : 2087-3050 Dinamika Bahari
e-ISSN : 2722-0621 Vol.1 No.2 Edisi Oktober 2020: 148 - 153
xxxxxxxxxXX
Berdasarkan hasil wawancara yang sudah sumber daya manusia, peralatan, sistem
dilaksanakan dapat diketahui bahwa aplikasi, dan sumber daya listrik. Faktor
Occupation Ratio adalah perbandingan antara eksternal, berasal dari sisi luar terminal yang
kapasitas dengan volume yang dioperasikan sangat memengaruhi pelayanan di dalam
yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kegiatan behandle, antara lain kondisi barang
kepadatan dan kondisi area apakah sudah didalam peti kemas, kesiapan perwakilan
mencukupi atau mememrlukan tambahan. pemilik barang (ekspedisi muatan kapal laut)
Perbandingan kapasitas dengan volume masih dalam mempersiapkan dokumen terkait dan
dalam batas rasio yang normal, sebagai contoh kehadiran di terminal untuk menyaksikan
kapasitas gudang bisa menampung 30 box kegiatan pemeriksaan fisik, sistem aplikasi dari
container dan volume per hari hanya 25 box, stakeholder terkait (bea cukai dan karantina)
dengan begitu occupation ratio yang digunakan maupun kondisi cuaca (hujan/angin) yang
masih dalam batas normal. Gudang CFS di PT. sangat berpengaruh saat pelayanan kegiatan
Terminal Teluk Lamong saat ini belum dapat behandle out door.
menghitung Occupation Ratio karena CFS di Kegiatan behandle yang memanfaatkan
Terminal Teluk Lamong belum digunakan gudang CFS sebenarnya bisa dilakukan dengan
untuk kegiatan penimbunan barang seperti catatan sarana dan prasarana yang memadai,
fungsi CFS seharusnya. Gudang CFS baru dilihat dari uraian diatas masih banyak faktor
sebatas difungsikan sebagai area behandle dan yang memengaruhi kegiatan behandle.
karantina. Sehingga terminal sebagai penyedia jasa
Pemeriksaan fisik tidak sepenuhnya fasilitas harus mempersiapkan seluruh sarana
dilakukan diarea gudang karena desain dan prasarana yang baik agar kegiatan behandle
bangunan gudang yang tidak cocok untuk di PT. Terminal Teluk Lamong dapat berjalan
kegiatan pemeriksaan, sehingga kegiatan dengan lancar.
behandle dilakukan di luar area gudang dan Untuk itu Terminal Teluk Lamong dapat
baru memasukkan muatan ke dalam gudang melakukan upaya dengan cara mempersiapkan
dengan alat bantu forklift. sarana dan prasarana untuk kegiatan behandle:
Berikut merupakan alur proses kegiatan a) Merenovasi gudang CFS untuk dibuatkan
behandle di PT. Terminal Teluk Lamong: fasilitas longroom. Merenovasi Gudang CFS
a) Pengguna jasa melakukan job order kegiatan untuk dibuatkan fasilitas longroom untuk
behandle secara online melalui web acces pemeriksaan peti kemas, sehingga seluruh
b) Data akan masuk kedalam sistem C-Tos kegiatan behandle bisa dilakukan diarea
c) Pengguna jasa mengkonfirmasi ke admin gudang CFS. Bangunan (long room
CFS inspection) memungkinkan dapat
d) Admin CFS akan mengecek data job order dilakukannya pengeluaran, pemeriksaan, dan
e) Pengguna jasa lapor pemeriksaaan ke loket pemasukan kembali barang yang dikeluarkan
bea cukai di dalam gudang CFS dari peti kemas.
f) Jika disetujui oleh bea cukai maka akan b) Mempersiapkan darana pendukung untuk
dilakukan proses stripping dan stuffing pemeriksaan fisik barang. Untuk
g) Jika tidak disetujui maka pengguna jasa akan memaksimalkan kegiatan behandle di PT.
mengkonfirmasi ke customers service Terminal Teluk Lamong Surabaya maka
Terminal Teluk Lamong perusahaan selaku penyedia jasa fasilitas
h) Kemudian pengguna jasa akan melakukan dapat melakukan upaya penambahan alat
job behandle ulang. agar kegiatan behandle dapat berjalan
Pada kegiatan behandle yang dilakukan di dengan baik, antara lain dengan cara
gudang CFS PT. Terminal Teluk Lamong penambahan peralatan untuk menunjang
terdapat beberapa faktor yang menghambat kegiatan behandle. Peralatan untuk
kegiatan behandle yang terdiri dari Faktor mengangkat dan memindahkan barang dari
Internal dan Eksternal, Faktor Internal dalam peti kemas seperti, forklift, hand fallet,
merupakan faktor yang berasal dari dalam dan trolley. Contohnya forklift, butuh
Terminal Teluk Lamong yang memengaruhi penambahan forklift karena jika hanya tiga
pelayanan kegiatan behandle baik dari sisi unit maka pemeriksaan behandle harus antri.
151
https://doi.org/10.46484/db.v1i2.215
ISSN : 2087-3050 Dinamika Bahari
e-ISSN : 2722-0621 Vol.1 No.2 Edisi Oktober 2020: 148 - 153
xxxxxxxxxXX
Dengan penambahan forklift diharapkan Berdasarkan simpulan dan pembahasan yang
tidak ada antrian untuk pemeriksaan dan juga penulis uraikan diatas mengenai kegiatan
mempercepat kegiatan stripping dan stuffing. behandle yang dilakukan di gudang CFS di PT.
c) Mempersiapkan sumber daya manusia yang Terminal Teluk Lamong Surabaya, maka
kompeten. Mempersiapkan sumber daya penulis menyampaikan saran yang dapat
manusia atau tenaga kerja yang ahli dijadikan sebagai bahan masukan, diantaranya:
dibidangnya sehingga dengan didukungnya a) PT. Terminal Teluk Lamong diharapkan
alat bantu maka harus didukung juga dengan dapat menyediakan tempat untuk kegiatan
SDM yang berkompeten. Sehingga kegiatan behandle agar kegiatan pemeriksaan peti
behandle bisa dilakukan secara optimal di kemas dapat berjalan dengan lancar.
gudang CFS PT. Terminal Teluk Lamong. b) PT. Terminal Teluk Lamong dapat
memperbaiki sarana dan prasarana serta
IV. SIMPULAN selalu berkoordinasi dengan EMKL, bea
Dari keseluruhan pembahasan yang telah cukai, dan pihak-pihak terkait. Dan
dipaparkan maka kegiatan behandle yang diharapkan dapat melalukan renovasi
dilakukan di gudang CFS PT. Terminal Teluk gudang, menyiapkan sarana pendukung
Lamong Surabaya dapat diambil simpulan, pemeriksaan fisik barang, serta
antara lain: mempersiapkan SDM yang kompeten.
a) Kegiatan behandle di gudang CFS ternyata
belum optimal karena pemeriksaan V. DAFTAR PUSTAKA
petikemas masih dilakukan di luar Gudang Arikunto, Suharsismi, 2010, Prosedur
karena desain bangunan dari Gudang CFS Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
belom sesuai dengan peruntukkannya. Rinerka Cipta, Jakarta.
Fasilitas Gudang CFS dapat digunakan untuk
Jonatan, Sarwono, 2006, Metode Penelitian
menunjang proses behandle di PT. Terminal
Kuantitatif dan Kualitatif, Graha Ilmu,
Teluk Lamong Surabaya. Akan tetapi
Yogyakarta.
pemeriksaan fisik tidak sepenuhnya
dilakukan diarea gudang karena desain Juliyansah Noor, 2016, Metode Penelitian,
bangunan gudang yang tidak cocok untuk Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya
kegiatan pemeriksaan, sehingga kegiatan Ilmiah, Kencana, Jakarta
behandle dilakukan di luar area gudang dan Keputusan Menteri Perhubungan, KM 11
baru memasukkan muatan ke dalam gudang Tahun 2007 tentang Pedoman Penetapan
dengan alat bantu forklift. Sehingga jika Tarif Pelayanan Jasa Bongkar Muat Peti
pemeriksaan dilakukan diluar banyak faktor Kemas.
yang menghambat kegiatan pemeriksaan peti
Lambert, D.M., Stock, J.R., 2001, Strategic
kemas.
Logistic Manajement, Fourth Edition, Mc
b) Faktor yang menghambat kegiatan behandle,
Graw Hill, New York - USA.
adalah:
1) Faktor internal merupakan faktor yang Sugiyono, 2013, Metodologi Penelitian
berasal dari dalam Terminal Teluk Kuantitatif Kualitatif dan R & D,
Lamong yang mempengaruhi pelayanan Bandung.
behandle baik dari sisi sumber daya Sugiyono, 2013, Metodologi Penelitian
manusia, peralatan, sistem aplikasi, dan Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
sumber daya listrik. Kualitatif R&D, Bandung.
2) Faktor eksternal, berasal dari sisi luar
terminal yang sangat memengaruhi Sugiyono, 2014, Metode Penelitian Dan
pelayanan di dalam kegiatan behandle, Pengembangan, Bandung: Penerbit
antara lain kondisi barang didalam Alfabeta
petikemas, kesiapan perwakilan pemilik Sukardi, 2013, Metodologi Penelitian
barang (EMKL), sistem, petugas Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya,
pemeriksa, dan kondisi cuaca Bumi Aksara, Jakarta.
Suryosubroto, 2002, Proses Belajar Mengajar
152
https://doi.org/10.46484/db.v1i2.215
ISSN : 2087-3050 Dinamika Bahari
e-ISSN : 2722-0621 Vol.1 No.2 Edisi Oktober 2020: 148 - 153
xxxxxxxxxXX
di Sekolah, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Sutrisno Hadi, 2015, Metodologi Riset, Pustaka
Pelajar, Yogyakarta.
Zakiah Darajat, 2012, Fasilitas Transportasi
Konsumen, CV. Alfabeta, Bandung.
http://www.teluklamong.co.id , 2013, diakses
Maret 2020
https://kbbi.web.id/pengertian, 2016, diakses
tanggal 5 Maret 2020

153
https://doi.org/10.46484/db.v1i2.215

Anda mungkin juga menyukai