Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN HASIL KERJA PRAKTEK LAPANGAN

DI

PLANNING CONTROL IPC TPK Tanjung Priok

Disusun Oleh :

Ahmat Nur Saiful Arif

21603018

PROGRAM STUDI :

KETATALAKSANAAN PELAYARAN NIAGA DAN KEPELABUHANAN

AKADEMI MARITIM NASIONAL JAKARTA RAYA

2018-2019

i
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan ini diajukan oleh :

Nama : Ahmat Nur Saiful Arif

Nrp : 21603018

Program Studi : Diploma Tiga DIII Ketatalaksanaan Pelayaran


Niaga dan Kepabuhanan

Judul : LAPORAN HASIL KERJA PRAKTEK LAPANGAN


DI PLANNING CONTROL IPC TPK Tanjung Priok

Laporan Pratik Kerja Lapangan ini telah diperiksa pada Rabu 19 Juni 2019
di Jakarta dan Kamis20 juni 2019 di Jakarta

Oleh:

Pembimbing Utama, Pembimbing Eksternal,

Agung Kwartama. SE.MM Gabriella Karoline

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat


dan hidayah-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas
Akhir tersebut. Penulisan Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah
satu persyaratan kelulusan pada Program Studi Diploma III (D-III
Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga Dan Kepelabuhanan Akademi Maritim
Nasional Jakarta Raya (AMAN JAYA).

Dalam proses penyelesaian tugas akhir ini dengan judul PERANAN


PLANNING COTROL DALAM PENANGANAN PETI KEMAS DI PT.IPC
TPK PELABUHAN TANJUNG PRIOK, penulis mendapatkan bimbingan,
arahan, dukungan dan motivasi dari berbagai pihak. Maka untuk itu
dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih
kepada :

1. Atas kehadirat Allah SWT yang memberikan nikmat kesehatan


jasmani dan rohani.
2. Kedua orang tua yang telah memberikan bantua moril maupun
materil serta seluruh keluarga yang memberikan semangat serta
dukungannya.
3. Bapak Capt. Bangun Husodo,SE,M,Mar selaku Direktur Akademi
Maritim Nasional Jakarta Raya.
4. Bapak Agung kwartama SE.MM selaku kepala jurusan yang
membantu memberikan arahan, nasehat dan masukan kepada
penulis.
5. Seluruh staff dan karyawan PT. IPC TPK tanjung priok yang selalu
sabar dan murah ilmu kepada penuli.

Demikian laporan tugas akhir ini diketahui merupakan hasil plagiat


atau penjiplakan dari hasil karya orang lain, maka saya bersedia
mempertanggung jawabkan sekaligus menerima saksi berdasarkan tata

ii
tertib yang berlaku diAkademi Maritim Nasional Jakarta Raya (AMAN
JAYA).

Demikian pernyataan ini saya buatdalam keadaan sadar dan tidak


mendapat paksaan dari pihak manapun.

Penulis,

Ahmat N.S. Arif

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii


DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv
BAB I................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Gambaran Umum perusahaan ............................................................... 1
C. Sejarah perusahaan ................................................................................ 2
D. Makna logo, Visi dan Misi Perusahaan .................................................. 3
Gambar Logo Perusahaan ........................................................................ 4
E. Struktur Organsasi .................................................................................. 6
Gambar struktur organisasi ...................................................................... 6
F. Lokasi Perusahaan ............................................................................... 12
BAB II................................................................................................................ 13
PEMBAHASAN ................................................................................................. 13
A. DIVISI PLANNING AND CONTROL ....................................................... 13
B. PLANNING ............................................................................................. 13
C. CONTROL .............................................................................................. 16
D. Divisi planning and control sendiri dibagi menjadi 4 sub divisi : ...... 18
BAB III............................................................................................................... 20
PROSES KERJA............................................................................................... 20
A. Flow Chart Proses Kerja Pemuatan (Outbound) hingga
Pembongkaran (Inbound) pada PT IPC Terminal Peti Kemas ................... 20
Gambar Flow Chart Proses Kerja PT. IPC Terminal Petikemas ............. 20
B. Flow Chart Proses Kerja Outbound (Pemuatan) ............................. 21
Gambar Flow Chart Proses Outbound PT. IPC Terminal Petikemas..... 21
C. Flow Chart Proses Kerja Inbound (Pembongkaran) ........................... 22
Gambar Flow Chart Proses Inbond PT. IPC Terminal Petikemas .......... 23
D. Status kontainer .................................................................................... 24
E. Ruang Lingkup Praktek Kerja Lapangan ............................................. 24
F. Deskripsi Praktek Kerja Lapangan....................................................... 25
G. Daftar Singkatan dan Aplikasi serta Pengertiannya ........................... 25
BAB IV .............................................................................................................. 28

iv
PENUTUP ......................................................................................................... 28
A. Identifikasi Masalah .............................................................................. 28
B. Kesimpulan............................................................................................ 29
C. Saran ...................................................................................................... 30
D. DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 30

v
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai berbagai
jenis macam potensi dalam bidang transportasi laut. Sebagai negara
maritim, angkutan laut merupakan tulang punggung sistem transportasi.
Pelabuhan memegang peranan penting. Salah satu fungsi pelabuhan
yaitu sebagai mata rantai transportasi atau titik temu moda transportasi
sebenarnya diperankan oleh terminal. Terminal merupakan bagian dari
pelabuhan untuk melayani kapal dan melaksanakan kegiatan bongkar
muat barang ataupun penumpang.

PT IPC Terminal Petikemas, selanjutnya disebut sebagai


“Perusahaan” atau “IPC TPK” merupakan salah satu terminal peti kemas
yang ada di lingkungan PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) jakarta,
yang memberikan jasa penanganan bongkar muat peti kemas/kontainer
domestik maupun internasional.

Dalam kegiatan ekspor impor yang menggunakan jasa angkutan


laut, bongkar muat merupakan kegiatan yang sangat penting karena tanpa
adanya kegiatan tersebut barang yang akan diekspor tidak akan sampai
ke tujuan. Kegiatan ekspor impor tidak hanya berupa bahan baku dan
barang. Adapun petikemas yang digunakan untuk mengekspor impor
barang, dan produk yang membutuhkan keamanan khusus, seperti mobil,
benda-benda museum, senjata militer dll.

B. Gambaran Umum perusahaan


PT IPC Terminal Petikemas merupakan anak perusahaan yang
didirikan pada tanggal 10 Juli 2013dengan Akta Pendirian No. 25 Tanggal
10 Juli 2013 dan Akta Kementerian Hukum dan Hak AsasiManusia
(Kemenkumham) No. AHU- 40641.AH.01.01 tahun 2013. Saham IPC TPK
dimiliki oleh PTPelabuhan Indonesia II (Persero) 99% dan 1% saham

1
dimiliki oleh PT Multi Terminal Indonesia.Perusahaan ini mulai beroperasi
pada 1 Juli 2015.
Saat ini IPC TPK telah mengoperasikan kegiatan di 2 cabang IPC
yaitu Pontianak dan Jambi. Jasayang disediakan oleh IPC TPK pada 2
Cabang ini antara lain jasa dermaga, bongkar muat barang danpetikemas,
jasa gudang dan penimbunan barang, alat bongkar muat serta peralatan
pelabuhan, jasaterminal petikemas, curah air, curah kering, dan Ro-ro.

Selain Mengoperasikan jasa diatas PT. IPC TPK bekerjasama


dengan Sea Terminal Management& Services Pte Ltd (Mitsui Co. Ltd.,
PSA International dan NYK Line) membentuk perusahaanjoint venture
New Priok Container Terminal 1 (NPCT1). NPCT 1 ini merupakan Fase
Pertama daripembangunan New Priok dan mulai beroperasi Komersial
pada tanggal 18 Agustus 2016.

C. Sejarah perusahaan
PT IPC Terminal Petikemas, selanjutnya disebut sebagai
“Perusahaan” atau “IPC TPK”, didirikan pada tanggal 10 Juli 2013 melalui
Akta Pendirian No.25 yang dibuat di hadapan Nur Muhammad Dipo
Nusantara Pua Upa, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, dan telah disahkan
oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
Keputusan No. AHU-40641.AH.01.01.Tahun 2013 tanggal 25 Juli 2013.
Perusahaan didirikan sebagai upaya dari pendiri sekaligus entitas induk,
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) (Indonesia Port Company, “IPC”)
untuk memberikan pelayanan petikemas dengan sistem jaringan yang
terintegrasi antar pelabuhan dan terkelola secara profesional. Perusahaan
telah memiliki izin Badan Usaha Pelabuhan (BUP) melalui Keputusan
Menteri Perhubungan No. KP 853 Tahun 2014 tanggal 13 November
2014, yang memberikan izin kepada Perusahaan untuk menyediakan jasa
pengelolaan terminal dan fasilitas pelabuhan lainnya. Hingga akhir tahun

2
2017, Perusahaan mengelola terminal petikemas di 5 (lima) pelabuhan,
yaitu Pelabuhan Pontianak, Pelabuhan Pajang, Pelabuhan Palembang,
Pelabuhan Teluk Bayur, dan Pelabuhan Jambi. Selain itu, Perusahaan
memiliki saham di PT New Priok Container Terminal One (NPCT1)
sebesar 51,00%. NPCT1 merupakan perusahaan yang bergerak dalam
bidang penanganan bongkar muat petikemas dan berlokasi di Kali Baru,
Tanjung Priok.

D. Makna logo, Visi dan Misi Perusahaan


Di bawah merupakan logo atau lambang perusahaan PT. IPC
Terminal Petikemas yang di gambarkan menyerupai :

1. Anak panah yang melesat di atas air atau horison dan menjadi
representasi dari konsep pergerakan perusahaan yang dinamis.
2. Cahaya matahari pagi yang merepresentasi perubahan, kekuatan,
optimisme dan simbol kebanggaan seluruh karyawan terhadap
perusahaannya dalam usaha bersama untuk meraih tujuan
perusahaan.
3. Melambangkan bahwa Perusahaan dan seluruh karyawan masuk
ke dalam era baru yang dinamis sehingga seluruh komponen
perusahaan dapat bergerak secara fleksibel dalam menghadapi
tantangan di depan. Dengan selalu berpikir selangkah ke depan
serta bekerja dengan fokus dan cekatan, karyawan bergerak untuk
mencapai tujuan perusahaan bersama-sama.
4. IPC dengan warna tulisan abu-abu gelap merupakan nama merk
yang merepresentasikan cita modern, keyakinan dan
profesionalitas serta menginspirasikan kepercayaan kepada
seluruh pemangku kepentingan.
5. Container Terminal, yang artinya Terminal Peti Kemas, merupakan
nama perusahaan yang memiliki makna bahwa Perusahaan
mempunyai maksud dan tujuan untuk melakukan kegiatan
pengusahaan di pelabuhan berupa pelayanan jasa terminal

3
petikemas antar pulau dan internasional serta optimalisasi
pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Perseroan untuk
menghasilkan barang dana tau jasa yang bermutu tinggi dan
berdaya saing kuat untuk mendapatkan atau mengejar keuntungan
guna meningkatkan nilai perseroan dengan menerapkan prinsip-
prinsip Perseroan Terbatas.

Sumber www.ipctpk.co.id

Gambar Logo Perusahaan

VISI

Menjadi Operator Terminal Peti Kemas Berstandar Internasional


yang Unggul dalam Operasional dan Layanan.

 Operator terminal peti kemas:

Perusahaan yang memberikan pelayanan, bongkar muat peti


kemas, kegiatan operasi terminal peti kemas, yang memberikan nilai lebih
kepada pelanggan.

 Berstandar internasional:

Perusahaan memiliki kebijakan dan ketentuan yang berstandar dan


diakui oleh dunia internasional.

4
 Unggul:

Perusahaan yang memiliki kinerja dan produktivitas tinggi


yang melampui ekspektasi/harapan stakeholder.

 Operasional:

Perusahaan yang melakukan kegiatan operasional dengan


mengutamakan keselamatan, kesehatan kerja (K3) untuk para pekerja
serta memberikan keamanan, kepuasan dan kepastian bagi pelanggan.

 Layanan:

Perusahaan senantiasa memberikan pelayanan yang cepat,


efisien, ramah, yang melampaui harapan pemangku kepentingan.

MISI

Sebagai operator terminal petikemas yang dapat memberikan nilai


tambah maksimal bagi seluruh pemangku kepentingan secara
berkesinambungan dalam mendukung perekonomian nasional.

5
E. Struktur Organsasi

Gambar struktur organisasi

1. Direktur Utama yang memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai


berikut :
a. Memimpin perusahaan sesuai dengan peraturan yang berlaku di
PT. Terminal Peti Kemas dan yang sudah ditetapkan oleh
manajemen IPC Pelindo.
b. Menetapkan kebijakan-kebijakan yang akan dijalankan oleh PT.
IPC Terminal Peti Kemas.
c. Melakukan Evaluasi.
2. Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis
a. Merumuskan,merencanakan, mengendalikan, dan
mengoordinasikan strategi implementasi program kerja manajemen
di bidang komersial dan pengembangan bisnis

6
b. Bertanggung jawab dalam kepemimpinan dan pengelola bisnis
perusahaan dalam bidang komersial dan pengembangan bisnis
sesuai arah dan strategi implementasi perusahaan
3. Senior Manager dan Pengembangan Bisnis
a. Meriset pasar, mencari peluang pelanggan baru, dan menjaga
hubungan dengan pelanggan
b. Bekerja sama dengan divisi lain seperti divisi teknis untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan/pasar
c. Menyusun dan mempresentasikan rencana pengembangan bisnis
perusahaan
d. Update pengetahuan mengenai perkembangan pasar serta
kompetitor
e. Melakukan riset perkembangan bisnis perusahaan secara berkala
4. Senior Manager Komersial
a. Membantu direktur komersial dan pengembangan bisnis dalam
merumuskan, merencanakan, mengendalikan, dan
mengoordinasikan, strategi implementasi program kerja
manajemen dalam bidang komersial
b. Bertanggung jawab dalam pelaksanaan program kerja manajemen
dalam bidang komersial
5. Senior Manager Hubungan Pelanggan
a. Bertanggung jawab terhadap Manager Umum
b. Menetapkan tujuan dan sasaran jalannya operasional perusahaan
dan strategi penjualan kepada konsumen.
c. Membuat analisa terhadap pangsa pasar dan menentukan strategi
penjualan terhadap konsumen atau pelanggan.
d. Menganalisis laporan yang dibuat oleh bawahannya.
e. Mengoptimalkan kerja staf dan administrasi dibawah wewenangnya
untuk mencapai tujuan perusahaan.
f. Memberikan pelayanan yang prima kepada setiap konsumen atau
pelanggan.

7
g. Manajer pemasaran bertanggung-jawab terhadap perolehan hasil
penjualan dan penggunaan dana promosi
h. Manajer pemasaran membina bagian pemasaran dan membimbing
seluruh karyawan dibagian pemasaran.
6. Direktur Operasi dan Teknik
a. Rencana produksi, alokasi mesin produksi / teknik, kebutuhan
bahan baku, bahan langsung lainnya, bahan pembantu, suku
cadang, energi dan tenaga kerja.
b. Mengkoordinir dan mengendalikan pelaksanaan kebijakan
perusahaan dibidang produksi dan teknik sesuai RKAP.
c. Menetapkan kebijakan dan mengendalikan pemakaian bahan baku,
bahan pembantu energi, bahan dalam proses, dan barang jadi, baik
secara kwantitas maupun kwalitas.
d. Menetapkan kebijakan dan mengendalikan pemeliharaan mesin-
mesin produksi dan teknik.
7. Senior Manager Operasi
a. Mengelola dan meningkatkan efektifitas dan efisiensi operasi
perusahaan
b. Memangkas habis biaya-biaya operasi yang sama sekali tidak
menguntungkan perusahaan
c. Meneliti teknologi baru dan metode alternatif efisiensi
d. Mengawasi produksi barang atau penyediaan jasa
e. Mengawasi tata letak operasional , persediaan dan distribusi
barang
f. Membuat atau merencanakan pengembangan operasi dalam
jangka pendek maupun panjang
g. Meningkatkan sistem operasional, proses dan kebijakan dalam
mendukung visi dan misi perusahaan
h. Melakukan pertemuan rutin dengan direktur eksekutif secara
berkala
i. Melakukan pencairan cek untuk biaya agen

8
j. Mengatur anggaran dan mengelola biaya
k. Mengelola program jaminan kualitas
8. Senior Manager Sistem Informasi
a. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu
dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya
perantara sistem informasi.
b. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam
memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
c. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
d. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan
pendukung sistem informasi.
e. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
f. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi
ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
g. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan
pemeliharaan sistem.
h. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah
transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan
pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
i. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek
nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan
transaksi yang terjadi.
9. Senior Manager Teknik
a. Menyusun schedule maintenance dan melakukannya secara tepat.
b. Menyusun data aset IT.
c. Membuat laporan pekerjaan mingguan dan bulanan.
d. Mengelola Teknologi Informasi dan sistem komputer
e. Memberikan solusi Teknologi Informasi
f. Pengawasan dan perawatan Teknologi Informasi
10. Direktur Keuangan dan SDM
a. Melakukan pengawasan terhadap transaksi dan saldo kas/bank.

9
b. Memberikan penilaian dan pengawasan terhadap kinerja karyawan.
11. Senior Manager Keuangan
a. Merencanakan dan meramalkan beberapa aspek dalam
perusahaan termasuk perpencanaan umum keuangan perusahaan
b. Mengambil keputusan penting investasi dan berbagai pembiayaan
serta semua hal yang terkait dengan keputusan tersebut
c. Menjalankan dan mengoperasikan roda kehidupan perusahaan
seefisien mungkin dengan menjalin kerja sama dengan manajer
lainnya
d. Penghubung antara perusahaan dengan pasar keuangan sehingga
bisa mendapatkan dana dan memperdagangkan surat berharga
perusahaan
12. Senior Manager SDM dan Umum
a. Melakukan perencanaan, mengembangkan dan implementasi
strategi pada bidang pengelolaan dan juga pengembangan SDM,
seperti merekrut karyawan, kebijakan, kontrak kerja, konsultasi,
penggajian, peraturan, pelatihan, membangun motivasi, evaluasi
dan lain sebagainya.
b. Penetapan dan pemeliharaan sistem yang ada dengan tujuan untuk
mengukur aspek penting dari pengembangan sumberdaya
manusia.
c. Monitoring, mengukur dan melakukan pelaporan mengenai
masalah, strategi dalam mengembangkan SDM dan
pencapaiannya sesuai kesepakatan.
13. Kepala Biro Hukum dan Kepatuhan
a. Bertanggung jawab mengenai hukum dan kepatuhan internal untuk
mendukung terselenggaranya kelancaran kegiatan perusahaan
b. Membantu direktur utama dalam merencanakan, mengendalikan,
mengoordinasikan program kerja dan melaksanakan pengawasan
tahunan sesuai dengan yang telah ditetapkan.
14. Kepala Biro Pengadaan dan Logistik

10
a. Bertanggung jawab atas pengadaan dan logistik pendukung agar
terselenggaranya kelancaran kegiatan perusahaan
b. Membantu Direktur utama dalam merencanakan, mengendalikan,
mengoordinasikan program kerja dan melaksanakan pengawasan
terhadap pengadaan dan logistik
15. Kepala Audit
a. Mencari informasi awal terkait bagian yang akan diaudit (auditee)
b. Melakukan tinjauan dokumen dan persyaratan lain yang berkaitan
dengan auditee
c. Mempersiapkan program audit tahunan dan jadwal pelaksanaan
audit secara terperinci
d. Membuat daftar pertanyaan audit (audit checklist
e. Melaksanakan pemeriksaan sistem secara menyeluruh
f. Mengumpulkan dan menganalisis bukti audit yang cukup dan
relevan
g. Melaporkan temuan audit atau masalah-masalah yang ditemukan
selama audit internal
h. Memantau tindak lanjut hasil audit internal sampai dinyatakan
selesai
16. Corporate Secretary dan Hubungan Eskternal
a. Bertanggung jawab terselenggaranya hubungan dengan berbagai
media secara sinergis, efektif dan efisien.
b. Bertanggung jawab terhadap pengelolaan media komunikasi
perusahaan.
c. Penyelesaian Annual Report sesuai ketentuan, peraturan, dan
batas waktu yang ditetapkan.
d. Sebagai pelaksana tugas sekretaris perusahaan secara efektif dan
efisien.
e. Menjalankan fungsi Compliance Officerdenganmengikuti
perkembangan pasar dan kondisi eksternal Bank Riau Kepri,
khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang PerBankan.

11
f. Sebagai mediator antara manajemen kepada pegawai, dan direksi
kepada komisaris.
g. Sebagai mediator atau perwakilan antara Bank Riau Kepri dengan
lembaga atau institusi eksternal.
h. Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham .
17. Manager Area
a. Membantu direktur utama, direktur komersial dan pengembangan
bisnis, direktur operasi dan teknik, dan direktur keuangan dan SDM
dalam merumuskan, merencanakan, mengendalikan, dan
mengoordinasikan strategi implementasi program kerja manajemen
dalam bidang operasi masing-masing area terkait.
b. Bertanggung jawab dalam pelaksanaan program kerja manajemen
dalam bidang operasi masing-masing area terkait

F. Lokasi Perusahaan
Tempat penulis melakukan PKL yaitu di PT. IPC Terminal
Petikemas Tanjung Priok, Lokasi perusahaan yang menjadi tempat
pelaksanaan PKL dan memperoleh data-data ketika penulis
menjalankan program PKL selama kurang lebih 3 bulan.

 Nama Perusahaan : PT IPC Terminal Petikemas


 Alamat Perusahaan : Jl. Raya Pelabuhan No. 23 Tanjung Priok,
Jakarta Utara 14310
 Telp/Fax : +62 (21) 4301080
 Web : www.ipctpk.co.id
 E-mail : cosec.ipctpk@indonesiasport.co.id

12
BAB II

PEMBAHASAN

A. DIVISI PLANNING AND CONTROL


Divisi Planning and Control adalah suatu divisi yang di bentuk oleh
perusahaan untuk mempermudah jalannya proses kerja suatu perusahaan
untuk mengefisiensi pekerjaannya menuju tujuan yang telah ditentukan
dengan mudah.

B. PLANNING
Planning atau Perencanaan sebenarnya adalah suatu cara
“rasional” untuk mempersiapkan masa depan Becker (2000) dalam
Rustiadi (2008 h.339). Sedangkan menurut Alder (1999) dalam Rustiadi
(2008 h.339) menyatakan bahwa :

“Perencanaan adalah suatu proses menentukan apa yang ingin


dicapai di masa yang akan datang serta menetapkan tahapan-tahapan
yang dibutuhkan untuk mencapainya. Sebagian kalangan berpendapat
bahwa perencanaan adalah suatu aktivitas yang dibatasi oleh lingkup
waktu tertentu, sehingga perencanaan, lebih jauh diartikan sebagai
kegiatan terkoordinasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam waktu
tertentu. Artinya perencanaan adalah suatu proses menentukan apa yang
ingin dicapai di masa yang akan dating serta menetapkan tahapan-
tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya. Dengan demikian, proses
perencanaan dilakukan dengan menguji berbagai arah pencapaian serta
mengkaji berbagai ketidakpastian yang ada, mengukur kemampuan
(kapasitas) kita untuk mencapainya kemudian memilih arah-arah terbaik
serta memilih langkah-langkah untuk mencapainya.”

13
Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal.
Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan
merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan
rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu
organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan
rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus
mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk
mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang
harus dilakukan.

Selain aspek tersebut, perencanaan juga mempunyai manfaat bagi


perusahaan sebagai berikut:

1. Dengan adanya perencanaan, maka pelaksanaan kegiatan dapat


diusahakan dengan efektif dan efisien.
2. Dapat mengatakan bahwa tujuan yang telah ditetapkan tersebut,
dapat dicapai dan dapat dilakukan koreksi atas penyimpangan-
penyimpangan yang timbul seawal mungkin.
3. Dapat mengidentifikasi hambatan-hambatan yang timbul dengan
mengatasi hambatan dan ancaman.
4. Dapat menghindari adanya kegiatan petumbuhan dan perubahan
yang tidak terarah dan terkontrol.

Fungsi Perencanaan

Fungsi perencanaan pada dasarnya adalah suatu proses


pengambilan keputusan sehubungan dengan hasil yang diinginkan,
dengan penggunaansumber daya dan pembentukan suatu sistem
komunikasi yang memungkinkan pelaporan dan pengendalian hasil akhir
serta perbandingan hasil-hasil tersebut dengan rencana yang di buat.

Banyak kegunaan dari pembuatan perencanaan yakni terciptanya


efesiensi dan efektivitas pelaksanaan kegiatan perusahaan, dapat

14
melakukan koreksi atas penyimpangan sedini mungkin, mengidentifikasi
hambatan-hambatan yang timbul menghindari kegiatan, pertumbuhan dan
perubahan yang tidak terarah dan terkontrol.

Proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk


mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan
strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan
organisasi.

Kegiatan dalam Fungsi Perencanaan

 Menetapkan tujuan dan target bisnis


 Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis
tersebut
 Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
 Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian
tujuan dan target bisnis

Langkah langkah dalam menyusun perencanaan

1. Merumuskan Misi dan Tujuan.

Usaha sistematis formal untuk menggariskan wujud utama dari


perusahaan , sasaran-sasaran, kebijakan kebijakan dan strategi untuk
mencapai sasaran-sasaran dan wujud utama perusahaan yang
bersangkutan.

2. Memahami Keadaan Saat ini.

Perencanaan menyangkut jangkauan masa depan dari keputusan-


keputusan yang dibuat sekarang, untuk mengenal sistematis peluang dan
ancaman dimasa mendatang. Dengan pilihan langkah-langkah yang tepat
akan lebih menguntungkan perusahaan. Meliputi jangka pendek dan
sampai jangka panjang.

15
3. Mempertimbangkan faktor pendukung dan penghambat
tercapainya Tujuan.

Segala kemudahan dan kemungkinan hambatan dalam usaha


mencapai tujuan perlu sedini mungkin diidentifikasi, agar persiapan dapat
dilakukan. Disatu pihak perusahaan dapat meraih kemudahan dan
manfaat optimal dengan kesempatan yang tersedia.

4. Menyusun rencana Kegiatan untuk mencapai Tujuan.

Tujuan dapat dicapai dengan beberapa cara, diantaranya adalah :

1) Menyusun berbagai alternatif kebijaksanaan dan tindakan-tindakan


yang mungkin dapat dipilih.
2) Menilai dan membandingkan untung rugi setiap alternatif kegiatan
kebijakan.
3) Memilih dan menetapkan suatu alternatif yang paling cocok dan
baik diantara alternatif-alternatif lain.

Perencanaan Strategik ( Strategik Planning/ Corporate Planning )


merupakan bagian terpenting dari manajemen strategik dan dapat
dianggap sebagai pilar sentral manajemen strategik.

C. CONTROL
Pengendalian manajemen (controlling) ini oleh para penulis di
definisikan sebagai berikut :

Earl P. Strong. Pengertian pengendalian adalah proses pengaturan


berbagai factor dalam suatu perusahaan, agar pelaksanaannya sesuai
dengan ketetapan ketetapan dalam rencana.

Harold Koonz. Pengertian Pengendalian adalah pengukuran dan


perbaikan terhdaap pelaksanaan kerja bawahan, agar rencana rencana
yang telah di buat untuk mencpai tujuan perusahhaan.

16
R Terry. Pengertian Pengendalian dapat di definisikan sebagai
proses penentuan, apa yang harus di capai yaitu standar, apa yang
sedang di lakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan dan apabila
perlu melakukan perbaikan perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai
dengan rencana yaitu selaras dengan standar.

Fungsi pengendalian (controlling) dalam Manajemen adalah fungsi


yang paling terakhir dari proses manajemen. Fungsi ini sangat lah penting
dan sangat menentukan keberlangsungnya proses manajemen, karena
harus di lakukan dengan sebaik baiknya. Pengendalian sangat erat
berkaitan dengan fungsi perencanaan dan keduanya merupakan hal yang
paling mengisi, karena:

1) Pengendalian harus terlebih dahulu di rencanakan


2) Pengendalian dapat di lakukan setelah ada rencana
3) Pelaksanaan rencana akan sukses jika pengendalian di lakukan
dengan baik.
4) Tujuan baru dapat di ketahui tercapai dengaan baik atau tidak
setelah pengendalian atau penilaian telah di lakukan.

TUJUAN PENGENDALIAN

Fungsi Pengendalian Manajemen memiliki tujuan diantaranya :

1. Supaya proses pelaksanaan di lakukan sesuai dengan ketentuan


ketentuan dari rencana
2. Melakukan tindak perbaikan (corrective), jika terdapat
penyimpangan penyimpaangan
3. Supaya tujuan yang di hasilkan sesuai dengan rencana

Fungsi pengendalian bukan hanya untuk mencari kesalahan


kesalahan, tetapi berusaha untuk menghindari terjadinya kesalahan
kesalahan serta memperbaikinya jika terdapat kesalahan kesalahan.

17
D. Divisi planning and control sendiri dibagi menjadi 4
sub divisi :
1. Berth allocation (alokasi dermaga)
yaitu suatu sub divisi yang bertugas untuk mengatur jadwal
kedatangan dan keberangkatan kapal, juga ketersediaan crane
bongkar muat dan dermaga untuk melayani kapal beserta rata-rata
lamanya kapal tersebut akan sandar. Alokasi dermaga yang sudah
sesuai dengan sistem plan & control ini juga harus dilengkapi
dengan petugas yang akan bertanggung jawab dalam pelaksanaan
penambatan kapal dan perlatan lainnya sebagai sarana pendukung
bongkar muat petikemas.
2. Ship planning (perencanaan kapal)
yaitu sub divisi yang bertugas untuk melakukan
perencanaan efektif terhadap penggunaan crane untuk sarana
bongkar muat di kapal dan penggunaan crane untuk sarana
bongkar muat itu. Untuk pencapaian rate crane yang tinggi (jumlah
pergerakan petikemas per jam), maka planner harus
mengoptimalkan tahap kerja crane dalam bentuk daftar detil
pergerakan crane sehingga tidak ada benturan antar crane yang
berdekatan dan pada saat yang sama memastikan forklift dapat
bekerja dengan aman di bawah crane dermaga. Bagian ini juga
berfungsi untuk menempatkan kontainer di kapal yang terintegrasi
dengan lokasi kontainer di yard agar tetap terencana dengan baik,
serta membuat perencanaan muat petikemas sesuai pelabuhan
mana yang dituju dahulu dengan pelabuhan terakhir. Dalam
perencanaan ini, pihak kapal (chief mate/ mualim 1) sudah
menyiapkan dokumen apa saja sebagai pendukung bongkar muat
petikemas tersebut. Koordinasi dan hubungan kerja yang baik
antara pihak kapal dan planner serta tallyman dapat membantu
terlaksananya kegiatan bongkar muat di kapal berjalan dengan baik
dan aman.

18
3. Yard planning (perencanaan halaman untuk kontainer)
Yaitu sub divisi yang tugasnya sangat berhubungan dengan
perencanaan kapal, dimana dalam perencanaan yard perlu
pengawasan yang baik sehingga peletakan kontainer tidak salah
tempat antara ukuran slot, rownya dan block kontainer tersebut.
Perencanaan dan pengawasan yang tepat, tidak akan membuat
delay time dan dwell time. Perlunya koordinasi dan hubungan kerja
yang baik antara pihak perencanaan kapal, dermaga dan yard
sendiri, serta peralatan dan operator peralatan yang baik
kondisinya agar proses kegiatan di terminal kontainer berjalan
dengan lancar dan aman.
4. Control Tower
Yaitu sub divisi yang bertugas dalam pengawasan setiap
kegiatan yang berlangsung di area pelabuhan tanjung priuk, seperti
mengatur trucking di lapangan, kegiatan B/M kapal serta
memberikan job untuk alat dilapanga seperti RTG, RMBC, RS dll,
dapat di artikan bahwa control tower berperan penting dalam
semua kegiatan yang berlangsung dilapangan secara real/nyata
setiap detiknya.
 Vessel talker adalah pembicara yang berada di control tower
yang memandu forman diatas kapal.
 Yard talker adalah pembicara yang berada di control tower
yang mengatur kegiatan di lapangan seperti B/M dalam
operasinal alat-alat berat pendukung kerja.

19
BAB III

PROSES KERJA
A. Flow Chart Proses Kerja Pemuatan (Outbound) hingga
Pembongkaran (Inbound) pada PT IPC Terminal Peti
Kemas
Dalam menjalankan kegiatan Bongkar dan Muat PT. IPC Terminal
Peti Kemas mempunyai Flow Chart proses kerja dari Pemuatan
(Outbound) hingga Pembongkaran (Inbound) yang secara garis besar
dapat dilihat pada gambar II.1.

Outbound

Proses
Perencanaan Pembayaran Penerimaan Penumpukan Pemuatan

Area Planning & Control Billing Gate CY Wharf

Inbound

Proses
Perencanaan Bongkar Penumpukan Pembayaran Pengiriman

Area Planning & Control Wharf CY Biling Gate

Gambar Flow Chart Proses Kerja PT. IPC Terminal Petikemas


Seperti perusahaan jasa lainnya, PT. IPC Terminal Petikemas juga
memiliki Flow Chart proses kerja yang sama dan secara umum diterapkan
di berbagai perusahaan jasa, yakni dimulai dari proses perencanaan,
proses pembongkaran container, proses pemuatan container dan proses
pembayaran. Sama hal dengan perusahaan jasa lainnya proses outbound
dan inbound sama saja tidak memiliki perbedaan yang menonjol. IPC
Terminal Petikemas merupakan suatu jasa untuk melayani kegiatan
perdagangan internasional maupun perdagangan dalam negeri (domestik)
yang melibatkan pihak-pihak terkait seperti bea cukai, shipping line,

20
importir maupun eskportir untuk memudahkan proses kegiatan ekspor dan
impor di IPC Terminal Petikemas.

B. Flow Chart Proses Kerja Outbound (Pemuatan)


Flow Chart Proses Kerja Outbound pada PT. IPC Terminal
Petikemas planning and control dapat dilihat secara rinci pada gambar
II.2.

Ruang lingkup proses pemuatan (Outbound) PT IPC Terminal Petikemas


Perencanaa Pembayaran Penerimaan & Penumpukan Pemuatan
Planning &

1. Request 5. Penerimaan 6. Pembuatan


Control

penyandaran dan data SI dan rencana muat,


pembuatan rencana pembuatan pre- CWP, dan
alokasi penumpukan plan sequemce
Billing

2. Request
receiving & proses
pembayaran
Gate

11. Truk
3. Penerimaan
keluar dari
kontainer di gate
terminal
Penumpukn
Lapangan

4. Penumpukan di
lapangan
Dermaga

9. Pengiriman
8. Pengambilan
7. Kapal muatan dari 10. Operasi
kontainer dan
Sandar lapangan ke pemuatan
lapangan
dermaga

Gambar Flow Chart Proses Outbound PT. IPC Terminal Petikemas


Keterangan :

1. Pengguna jasa (Shipping line) mengajukan request penyandaran


dan rencana alokasi penumpukan kepada planning and control.
2. Pengguna jasa (Shipping line) melakukan request receiving dan
proses pembayaran ke billing.
3. Setelah proses pembayaran pengguna jasa (Shipping line) menuju
ke gate untuk penerimaan kontainer dengan membawa receiving
untuk di lakukan pengecekan dan gate mengeluarkan CMS sebagai
alamat container tersebut.

21
4. Setelah proses pengecekan pengguna jasa (shipping line) menuju ke
lapangan penumpukan dengan alamat container yang sudah ada.
5. Planning and control menerima data SI dari pelayaran untuk
dilakukan perencanaan tata letak di atas kapal (Bay plan) dengan
saling berkoordinasi dengan chef kapal
6. Chef kapal menyetujui hasil rencana planning and control kemudian
planning and control merencanakan alat yang akan digunakan pada
kegiatan muat berlangsung (CWP) dengan melihat SI dari pelayaran
7. Setelah semua di proses kemudian kapal sandar
8. Keadaan kapal sudah di dermaga kemudian kegiatan muat langsung
bisa berlangsung dengan pengambilan kontainer di lapangan
penumpukan dengan truck yang telah di sediakan sesuai apa yang
sudah di rencanakan planning and control
9. Truck kemudian menuju ke dermaga untuk dilakukannya kegiatan
muat ke kapal dengan alat yang telah di tentukan
10. Truck keluar dari terminal

C. Flow Chart Proses Kerja Inbound (Pembongkaran)


Flow Chart Proses Kerja Inbound pada PT. IPC Terminal
Petikemas Planning and Control dapat dilihat secara rinci pada gambar

22
Ruang lingkup proses Pembongkaran (Inbound) PT IPC Terminal Petikemas
Perencanaan Operasi Bongkar & Penumpukan Pembayaran Pengiriman

Planning &
Control 1. Permintaan
2. Pembuatan
sandar dan
rencana sandar
penerimaan data
dan bongkar
bongkar
Billing

7. Request
delivery dan
pembayaran
Gate

10. Pengeluaran
8. Penerimaan
kontainer dari
kontainer di gate
terminal
Penumpukan
Lapangan

6. Operasi 9. Pengambilan
penumpukan di kontainer di
lapangan lapangan

5. Pengiriman
Dermaga

4. Operasi muatan dari


3. Kapal sandar
pembongkaran dermaga ke
lapangan

Gambar Flow Chart Proses Inbond PT. IPC Terminal Petikemas


Keterangan :

1. Planning and control menerima permintaan kapal sandar dan


menerima data bongkar.
2. Planning and control kemudian merencanakan estimasi kapal akan
sandar dan kegiatan bongkar di dermaga.
3. Setelah semua di proses dan di setujui barulah kapal sandar.
4. Pengoperasiaan kegiatan bongkar di dermaga dilakukan dengan
menyediakan truck untuk pengiriman container ke lapangan
penumpukan.
5. Truck kemudian menuju ke lapangan penumpukan.
6. Pengoperasian kegiatan bongkar di lapangn penumpukan.
7. Setelah container di tumpuk di lapangan pengguna jasa (shipping
line) melakukan request delivery dan pembayaran di billing.
8. Setelah melakukan pembayaran kemudian truck menuju ke gate
dengan membawa surat SP2 yang di keluarkan dari billing.
9. Truck menuju ke lapangan untuk pengambilan container.

23
10. Truck keluar dari terminal.

D. Status kontainer
Status kontainer export
1. 49 : kontainer posisi masih di luar lapangan penumpunkan
2. 50 : kontainer sudah di area gate masih dalam proses
3. 51 : kontainr sudah stacking atau berada di apangan penumpukan
4. 56 : kontainer sudah loading atau berada di atas kapal
Status kontainer import
1. 01 : kontainer posisi masih diatas kapal
2. 02 : Kontainer sudah didermaga sedang kegiatan bongkar
3. 03 : kontainer sudah stacking dilapangan penumpukan
4. 10 : proses truck memasukin gate membawa sp2 yang diupdate ke
sistem
5. 09 : kontainer sudah keluar dari lapangan penumpukan

E. Ruang Lingkup Praktek Kerja Lapangan


Dalam hal ini penulis mendapat kesempatan untuk melaksanakan
kegiatan PKL di perusahaan PT. IPC Terminal Petikemas Tanjung Priok.
Selama melaksanakan kegiatan PKL, penulis ditempatkan di bagian
Planning and Control yang bertugas membantu perencanaan kegiatan
perdagangan internasional. Pada bagian Planning and control ini penulis
mendapat kesempatan untuk mengetahui proses dan tata cara kapan
sandar hingga kegiatan bongkar dan muat di dermaga petikema. Selain itu
penulis juga mendapatkan kesempatan dalam menginput berbagai
dokumen inti dan pendukung sebagai syarat untuk kegiatan perdagangan
internasional seperti dokumen rekap surat permohonan pelayaran (PBM),
Hasil rapat rencana operasi kapal, Manifest, Bill of loading, Packing list,
Pemberitahuan kunjungan kapal (PKK), Persetujuan keagenan kapal
asing (PKKA) dan Container vessel identification advice (CVIA) hingga
pembuatan Prepared Area (Layout Lapangan) pembuatan Stowage Plan
(Layout container di dalam kapal). Penulis juga mendapat kesempatan
melihat secara langsung kegiatan bongkar dan muat di dermaga.

24
F. Deskripsi Praktek Kerja Lapangan
Berdasarkan ketentuan dari Jurusan Ketatalksanaan Pelayaran dan
Kepelabuhanan Program Studi D3, mahasiswa yang berada di semester 6
diwajibkan untuk melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL),
oleh sebab itu penulis melaksanakan kegiatan tersebut selama 3 bulan
terhitung sejak tanggal 11 Maret 2019 hingga tanggal 17 Juni 2019 di PT.
IPC Terminal Petikemas (planning and control) yang berlokasi di Jl. Raya
Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara 14310, Indonesia.

Ketentuan hari kerja dan waktu kerja karyawan yang berlaku di PT.
IPC Terminal Petikemas (Planning and Control) terbagi menjadi beberapa
shift. Berikut adalah pembagian Shift yang berlaku di perusahaan :

1. Hari kerja organik PT. IPC Terminal Petikemas (Planning and


control)
Hari Senin-Sabtu
2. Jam Kerja Karyawan non organik

a) Shift 1 : Pk. 08.00-16.00 WIB


b) Shift 2 : Pk. 16.00-00.00 WIB
c) Shift 3 : Pk. 00.00-08.00 WIB

3. Jam Istirahat
a. Keseluruhan : Pk. 12.00-13.00 WIB
Dalam hal ini, penulis mendapatkan kesempatan menggunakan
Shift 1. aktifitas yang dilakukan penulis selama kegiatan PKL berlangsung
adalah aktifitas yang berhubungan dengan kegiatan yang tertera dalam
table.

G. Daftar Singkatan dan Aplikasi serta Pengertiannya


a. Daftar Singkatan

BA : Batch Allocation

YPL : Yard Planner

25
SPL : Ship Planner

CTL : Control Tower

PBM : Surat permohonan pelayaran

PKK : Pemberitahuan kunjungan kapal

PKKA : Persetujuan keagenan kapal asing

CVIA : Container vessel identification advice

VVD : Vessel voyage details

EDI : Electric data interchange

LOE : Layout ekspor

LOI : Layout impor

YOR : Yard occupacy ratio

RC : Receiving card

PA : Prefareed area

CWP : Crane working program

SI : Stowage Instruction

SS : Special stowage

ESY : Extended storage yard

PLP : Perpindan lapangan penumpukan

b. Daftar Aplikasi dan Fungsinya

OPUS : Aplikasi atau sistem yang digunakan secara global


mendunia di bidang pelabuhan sistem ini untuk merencanakan kegiatan
sandar kapal, kegiatan bongkar muat, nomor kontainer, alat pelabuhan

26
jadi semua kegiatan di dermaga (import) sudah lakukan semua secara
sistem dengan real kegiatan di lapangan.

ITOS : Aplikasi atau sistem sama hal nya dengan OPUS akan
tetapi sistem ini hanya di gunakan indonesia saja untuk kegiatan eskpor
penggunaan aplikasi ini sama saja dengan OPUS akan tetapi aplikasi ini
tidak seutuh nya secara sistem melainkan secara manual.

27
BAB IV

PENUTUP

A. Identifikasi Masalah

Dalam menjalankan suatu usaha baik dalam bidang apapun pasti


akan mengalami masalah yang akan dihadapi dan harus diselesaikan. PT
IPC Terminal Petikemas pun mengalami banyak masalah baik dari
eksternal maupun internal perusahaan. Untuk menunjang kelancaran dan
kenyaman dalam menjalankan suatu usaha tentunya dibutuhkan tempat
dan fasilitas yang nyaman, begitu juga PT IPC Terimal Petikemas. Dalam
menjalankan usaha dan memberikan pelayanan yang baik terhadap
pelanggan tentunya dibutuhkan lapangan yang memadai yang dapat
digunakan untuk lokasi penumpukan semua kontainer. Penumpukan
kontainer yang digunakan untuk kebutuhan layanan tentunya harus
tersusun dengan rapi agar mudah dalam mencari dan mengambilnya.
Selama melakukan proses pemagangan di IPC Terminal Petikemas ada
beberapa masalah yang penulis temui, diantaranya :

1. Cuaca tidak mendukung pada saat kegiatan bongkar muat


Faktor cuaca, hujan, badai, menyebabkan gangguan pada aktifitas
bongkar muat kontainer. Pada saat musin hujan tinggi, misalnya terjadinya
hujan deras di sertai badai, sehingga kapal tidak bisa merapat di dermaga
untuk melakukan kegiatan bongkar dan muat kontainer, begitu juga
sebaliknya operator sedikit lebih terganggu dalam melakukan aktifitasnya.
2. Ketersediaan lahan bongkar di lini I quay yard
Tingkat pemakaian lapangan penumpukan peti kemas sering
berada di atas ambang batas 70 %, akibatnya Pelabuhan Tanjung Priok
sering terancam stagnasi dan tidak terdapat lagi cukup ruang untuk
pengembangan dalam wilayah pelabuhan saat ini dalam menyediakan

28
ruang distribusi barang dan lapangan penumpukan. Jumlah arus container
yang masuk dan keluar sudah melebihi kapasitas Pelabuhan Tanjung
Priok saat ini. Fakta ini didukung oleh tingkat isian lapangan penumpukan
(YOR) sudah melebihi 100%, dampak yang terjadi akibat kelebihan
kapasitas Pelabuhan Tanjung Priok adalah terjadi kongesti (kemacetan) di
Pelabuhan Tanjung Priok
3. Kepastian kedatangan truck di pelabuhan
Tidak ada akses jalan darat langsung dari sentra industri di
Jabodetabek menuju Pelabuhan Tanjung Priok, sehingga sering terjadi
kemacetan panjang dari dalam pelabuhan sampai jalan raya Cakung
Cilincing Raya, Jakarta Utara terutama pada hari-hari ekspor yaitu hari
Kamis, Jum’at dan Sabtu. Kemacetan bertambah bila keadaan hujan dan
jalan rusak berlubang sehingga memerlukan waktu 5 hingga 10 jam
berada di jalan. Penyebab lain kemacetan adalah karena tidak adanya
tempat tunggu truk sebelum masuk ke Pelabuhan Tanjung Priol.
4. Ketersediaan Alat Terbatas
Minimnya jumlah peralatan bongkar muat yang memadai, seperti
quay container crane, shore crane atau harbour crane yang
mengakibatkan kegiatan bongkar muat tidak efektif dan efisien sehingga
berakibat menghambat kecepatan perkembangan volume barang peti
kemas. Fasilitas suatu pelabuhan sangat mempengaruhi kinerja kegiatan
pelabuhan tersebut, baik itu kegiatan untuk membongkar dan memuat
barang ke dalam kontainer atau gudang yang berupa alat-alat berat untuk
mengangkut dan menyusun barang.

B. Kesimpulan
Setelah penulis menguraikan bab sebelunya dalam laporan ini,
akhirnya penulis menarik kesimpulan dari hasil penelitian terhadap
beberapa faktor yang mempengaruhi proses kegiatan bongkar muat milik

29
PT.IPC TPK belom maksimal karena sering terganggunya koneksi/trouble
internet serta gangguan kerusakan alat kerja saat proses berlangsung.
Kejadian ini terjadi karena proses yang ada di dalam perusahaan berada
pada sistem (opus&itos) serta keadaan alat kerja yang sudah berumum
yang membutuhkan perbaharuan.

C. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis mengemukakan
saran bagi pihak PT.IPC TPK agar dapat memciptakan alternatif lain yang
lebih baik lagi serta untuk memperbaharui alat-alat kerja.

D. DAFTAR PUSTAKA
https://lailaallatief.wordpress.com/2014/10/10/pengertian-perencanaan-
planning-dan-langkah-langkahnya/
https://jurnalmanajemen.com/pengertian-pengendalian/

30

Anda mungkin juga menyukai