Anda di halaman 1dari 1

Eksotisnya Gunung Arjuno dengan Sejuta Misteri

Gunung Arjuno merupakan gunung berapi kerucut di Jawa Timur yang terletak di perbatasan Kota
Batu, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Pasuruan. Dengan ketinggian mencapai 3.339mdpl (meter
di atas permukaan laut) menjadikan gunung ini sebagai gunung tertinggi nomor 4 di pulau Jawa.
Puncak gunung Arjuno terletak pada satu punggungan yang sama dengan gunung Welirang,
sehingga sering disebut Arjuno Welirang. Pemandangan gunung di sini juga tidak kalah dengan
gunung lain, seperti Semeru atau Bromo. Banyak pendaki dari luar Jawa yang tidak ingin melewatkan
keindahan di tempat ini, baik pendaki domestik maupun pendaki asing.

Ada beberapa jalur yang bisa digunakan para pendaki untuk sampai ke puncak gunung Arjuno. Dari
arah utara (Tretes), para pendaki bisa melalui gunung Welirang terlebih dahulu. Meskipun memakan
waktu hingga 6-10 jam perjalanan, tetapi pendaki bisa menikmati keindahan gunung Arjuno dan
Welirang sekaligus. Jika dari arah timur, bisa melewati Lawang. Dari arah barat bisa melalui Batu-
Selecta. Jika dari arah selatan, bisa melalui Karangploso, atau bisa juga dari Sumberawan Singosari.
Desa Sumberawan adalah desa terakhir untuk mempersiapkan diri sebelum memulai pendakian.
Atau melewati Purwosari, yang bisa ditempuh hanya 30 menit dari jalan raya dan langsung sampai
Tambakwatu.

Tidak hanya pemandangan gunung saja, tetapi beberapa tempat wisata juga bisa dijumpai di gunung
Arjuno. Salah satunya yang paling terkenal adalah air terjun kakek bodo. Di kawasan lerengnya juga
terdapat mata air Sungai Brantas yang berasal dari simpangan gunung Arjuno. Air terjun kakek bodo
sendiri memberikan panorama yang eksotis. Karena lokasinya berada di kawasan pegunungan,
wisatawan yang berkunjung akan melihat pemandangan alam dengan hamparan pepohonan yang
indah. Di sana juga terdapat taman serta bumi perkemahan yang cocok dijadikan lokasi acara
sekolah. Udaranya yang sejuk serta jalannya yang berliku dan terjal memberikan kesan tersendiri
bagi para wisatawan mulai usia muda sampai tua.

Meskipun pemandangan dan wisata alamnya eksotis, gunung Arjuno tidak lepas dari cerita mistis
yang sangat dipercaya oleh penduduk sekitarnya. Ada dua hal mistis yang terkenal dan tidak boleh
dilanggar. Yang pertama adalah alas lali jiwo (hutan lupa diri). Seperti namanya, jika melalui jalur
Tretes, pendaki akan melewati hutan dengan banyak pepohonan. Tapi jangan terbuai dengan
keindahannya saja, karena konon ada beberapa hal yang tidak boleh dilanggar seperti jumlah
kelompok pendaki tidak boleh ganjil, tidak boleh memakai baju dengan dominan warna merah, dan
tidak merusak situs-situs petilasan kerajaan Majapahit yang tersebar di area gunung Arjuno. Yang
kedua adalah pasar setan. Di area itu banyak makam pendaki yang meninggal di daerah tersebut.
Tanahnya yang datar dan luas memang cocok dijadikan pasar. Tapi konon, ada pendaki yang
membeli barang di pasar tersebut, keesokan harinya barangnya tetap ada tetapi uang kembalian
berubah menjadi daun.

Diluar kemisteriusannya, gunung Arjuno kini tidak hanya menjadi jalur pendakian saja, tetapi juga
menjadi jalur terberat se-Asia untuk olahraga trail running. Para runners disuguhkan dengan jalur
trail yang sangat menantang tetapi menyajikan pemandangan yang menakjubkan. Setiap jalur
mempunyai tingkat kesulitannya masing-masing, dan akan melewati jalan berbatu yang menanjak,
air terjun, hutan, gunung Welirang hingga gunung Arjuno sendiri. Banyak runners baik domestik
maupun asing yang mengakui beratnya jalur ini, hingga menjadikannya sebagai “Jalur 50K Terberat
se-Asia”. Hal ini haruslah menjadi nilai positif tambahan untuk pengelola wisata ini, agar tetap
menjaga kelestariannya.

Anda mungkin juga menyukai