Anda di halaman 1dari 2

PENDAPAT HUKUM / LEGAL OPINION

KEPEMILIKAN SERTIFIKAT TANDA BUKTI HAK MILIK No. 123/CITARUM


ATAS NAMA NYONYA SRI ADRIATI
Oleh: Adv. Raden Nuh SH. SE. MH. CFCC

Bahwa NYONYA JANDA SRI ADRIATI, berkewarganegaraan Indonesia, wiraswasta,


bertempat tinggal di Jakarta, Bintaro Permai No. 50, RT 004, Rw 002, Kelurahan
Pesanggrahan, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pemegang Nomor Induk
Kependudukan 3174106708400003 adalah Pemegang Hak atas satu bidang tanah
sesuai sertifikat tanda bukti (Hak Milik) No. 123/Citarum, seluas 632 M2 (enam ratus tiga
puluh dua meter per segi), sebagaimana diterangkan Gambar Situasi/Surat Ukur No.
8898/1993 tanggal 09-12-1993 yang diterbitkan oleh Badan Pertanahan Kotamadya
Bandung, Jawa Barat, Terdaftar atas nama Nyonya SRI ADRIATI, terletak di Jalan
Prabudimuntur No. 6 (d/h No.4), Kel. Citarum, Kec. Bandung Wetan, Kotamadya
Bandung, No. SPPTPBB 32.73.200.002.001-0016.0. –
Bahwa NYONYA JANDA SRI ADRIATI menikah pertama kali dan satu-satunya dengan
Tuan Insinyur (Ir. Harsono) pada tanggal 23 Januari 1968 sebagaimana ternyata dalam
Surat Nikah No. 105 tertanggal 23 Januari 1968. Dari perkawinan tersebut dilahirkan tiga
anak: Samudra Hari Utomo (laki-laki/ 20-12-1968), Bulan Purnamasari (Perempuan/7-
10-1971) dan Surya Nurpatria Nusa (laki-laki/02-03-1975).-
Bahwa Sertifikat Hak Milik No. 123/Citarum sejak pertama diterbitkan pada tanggal 11
Januari 1994 telah terdaftar atas nama Nyonya SRI ARDIATI hingga saat ini, tidak
pernah beralih nama dan kepemilikannya kepada pihak lain.-
Bahwa Nyonya SRI ADRIATI dan Ir. Harsono telah melakukan pemisahan harta
sebagaimana ternyata dalam Akta Wasiat Ir. Harsono No. 8 tanggal 5 Februari 2015 dan
Akta Wasiat Nyonya Sri Adriati No. 9 tanggal 5 Februari 2015, kedua akta mana dibuat
di hadapan Maria Adriani Kidarsa SH, Notaris di Jakarta;
Bahwa dalam pemisahan harta di antara Nyonya Sri Adriati dan Ir. Harsono
sebagaimana ternyata dalam kedua akta wasiat di atas, harta milik Nyonya Sri Adriati
adalah segala yang ternyata dalam Akta Wasiat Nyonya SRI ADRIATI No. 9 tanggal 5
Februari 2015 tersebut, termasuk di dalamnya atas atas satu bidang tanah sesuai
sertifikat tanda bukti (Hak Milik) No. 123/Citarum, seluas 632 M2 (enam ratus tiga puluh
dua meter per segi), sebagaimana diterangkan Gambar Situasi/Surat Ukur No.
8898/1993 tanggal 09-12-1993 yang diterbitkan oleh Badan Pertanahan Kotamadya
Bandung, Jawa Barat, Terdaftar atas nama Nyonya SRI ADRIATI, terletak di Jalan
Prabudimuntur No. 6 (d/h No.4), Kel. Citarum, Kec. Bandung Wetan, Kotamadya
Bandung;
Bahwa harta milik Ir. Harsono adalah segala yang ternyata dalam Akta Wasiat Ir.
Harsono No. 8 tanggal 5 Februari 2015;
1
Bahwa meninggalnya Ir. Harsono pada 12 April 2018, tidak menimbulkan akibat hukum
apapun terhadap setiap atau seluruh harta milik Nyonya Sri Adriati selaku istri / janda Ir.
Harsono;
Bahwa Nyonya Janda Sri Adriati selaku pemegang Sertifikat Tanda Bukti Hak Milik No.
123 / Citarum, memilik hak sepenuhnya terkait kepemilikannya atas tanah dimaksud,
yang secara hakiki diakui keberadaannya, dijunjung tinggi, dihormati dan tidak dapat
diganggu gugat oleh siapa pun;
Bahwa hak kepemilikan atas tanah merupakan sumber kehidupan dan kehidupan bagi
pemiliknya, oleh karenanya orang yang mempunyai hak yang sah secara hukum harus
mendapat perlindungan dari negara;
Bahwa hak milik atas tanah melekat pada pemiliknya, selama ia tidak melepaskan hak /
mengalihkan hak tersebut;
Bahwa hak milik merupakan hak azasi manusia/warga negara, yang harus dihormati dan
harus dilindungi, dipelihara, dan dijaga oleh negara, sebagaimana tercantum dalam
Pasal 28 huruf H dan G UUD 1945 dan implementasi jaminan perlindungan hukum
terhadap hak kepemilikan atas tanah dijabarkan di antaranya dalam Pasal 16, 20, 21,
22, 23, 25, 26, 27 dan Pasal 50 Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Pokok-
Pokok Agraria;
Bahwa menurut pasal 570 KUH Perdata merupakan hak kebendaan adalah hak untuk
menikmati manfaat suatu kebendaan dengan leluasa, dan dengan kedaulatan
sepenuhnya berbuat bebas terhadap kebendaan itu, asal tidak bertentangan dengan
undang-undang atau peraturan umum yang ditetapkan oleh penguasa yang berwenang
dan tidak mengganggu hak-hak orang lain;
Berdasarkan uraian di atas, maka terhadap sebidang tanah milik Nyonya Janda Sri
Adriati sebagaimana ternyata dalam Sertifikat Tanda Bukti Hak Milik No. 123/Citarum,
Nyonya Janda Sri Adriati memiliki hak absolut yang tidak dapat diganggu gugat oleh
siapa pun untuk memanfaatkan, menggunakan atau mengalihkan hak atas tanah
miliknya.

Jakarta, 20 Oktober 2020

Raden Nuh SH. SE. MH. CFCC.

Anda mungkin juga menyukai