Anda di halaman 1dari 33

ANALISA SWOT

4.1 M1 (MAN)

IDENTIFIKASI SITUASI RUANGAN BERDASARKAN PENDEKATAN ANALISIS SWOT


No Analisa Swot Bobot Rating Bobot x Hasil
Rating
1 M1 (Man) Sumber Daya
Manusia
a. Faktor Internal

STRENGHT

1. Adanya visi dan misi 0.25 4 1 S–W=4– 2=2


RS di ruang Multazam
2. Adanya struktur 0.25 4 1

organisasi yang jelas di


ruang Multazam
0.2 4 0,8
3. Adanya SOP SAK di
ruang Multazam
0.1 4 0,4
4. Adanya pembagian kerja
dan juga penanggung
jawab shift
0.1 4 0,4
5. Adanya gaji perawat
sesuai dengan UMR dan
jasa medis untuk perawat
0.1 4 0.4
6. Adanya sistem reward
kepada perawat yaitu
umrah tiap tahunnya dan
perawat dan keluarga
perawat ditanggung BPJS

TOTAL 1 4
WEAKNESS

1. Ketenagakerjaan perawat 0.3 2 0.6


yang ada diruangan
Multazam rata-rata
lulusan D3
2. Menurut standart Depkes
0.5 2 1
kebutuhan perawat di
ruang Multazam belum
memenuhi jumlah pasien
yang ada disetiap harinya
3. Hanya beberapa perawat
yang mengikuti pelatihan 0,4
0.2 2
BLS dan BTCLS.

TOTAL 1 2

b. Faktor Eksternal

OPPORTUNITY

1. Adanya recrutmen 0.5 4 2 O – T = 3.5 – 2.5 = 1


ketenagaan 0.5 3 1.5
2. Adanya kerjasama yang
baik antara mahasiswa dan
perawat yang menjadikan
promosi rumah sakit
semakin baik

TOTAL 1 3.5

TREATHENED

1. Adanya rumah sakit di 0.5 2 1


wilayah krian yang dapat
menyebabkan persaingan
antar rumah sakit seperti
RSU Anwar Medika
Krian
2. Tuntutan masyarakat
yang semakin tinggi dan 0.5 3 1.5
masyarakat yang semakin
kritis terhadap pelayanan
kesehatan

TOTAL 1 2.5

MATRIKS

M1 MAN
Tabulasi Swot :
X : S – W = 4-2 = 2
Y : O – T = 3.5 – 2.5 = 1
O
Kuadran I
Strategi Agresif
OT= 1
SW= 2 S
W

Kuadran I : SO (Strenght – Opportunity) Strategi Agresif


Ruang Multazam menurut hasil yang telah dipaparkan diatas berada disituasi yang
sangat menguntungkan. Memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat menfaatkan peluang
yang ada. Strategi yang tepat yaitu strategi agresif sehingga diharapkan ruang Multazam
dapat terus memaksimalkan kekuatan serta peluang yang ada untuk terus maju meraih
kesuksesan yang lebih besar.

4.2 M2 (MATERIAL)

Bobot
No Analisa SWOT Bobot Rating X Hasil
Rating
2 M2 (Material)

a. Faktor Internal

STRENGHT
a) Mempunyai sarana dan
prasarana untuk tenaga
kesehatan yaitu nurse
0,2 3 0,6
ststion, ruang linen,
ruang sentralisasi obat,
kamar mandi dan WC
b) Nurse station terletak
didaerah yang strategis
(berdekatan dengan
ruang rawat inap, dan 0,1 4 0,4
juga berdekatan
dengan kantin dan
masjid)
c) Tersedianya televisi
disetiap ruang rawat
0,1 2 0,2
inap yang bisa
digunakan
d) Terdapat AC pendingin
disetiap ruang rawat 0,1 2 0,2 S-W =
inap 2,5 – 0,9
e) Terdapat handrub pada =
0,1 4 0,4
setiap tempat tidur 1,6
f) Terdapat APAR 2 buah
(1 dibagian ruang
0,1 3 0,3
multazam dan 1
dibagian ruang shofa)
g) Terdapat tanda dan
0,1 4 0,4
denah jalur evakuasi
TOTAL 2,5

WEAKNESS
a) Tidak ada pembagian
atau pemisahan
ruangan berdasarkan
0,3 3 0,9
jenis penyakit atau
berdasarkan pasien
dewasa dan anak
TOTAL 0,9

b. Faktor Eksternal
OPPORTUNITY
a) Adanya kesempatan
untuk mengganti alat –
0,5 4 2
alat yang tidak layak
pakai
b) Adanya keinginan
untuk mengubah
suasana ruang
0,5 4 2
perawatan dengan
penataan tata ruang
perawatan
TOTAL 4

TREATHENED O–T=
4 – 2,4 =
a) Makin tingginya
1,6
kesadaran masyarakat
akan sarana dan
prasarana RS serta 0,5 3 1,5
keinginan terhadap
mutu pelayanan yang
memadai
b) Makin tingginya
tuntutan masyarakat
akan pentingnya 0,3 3 0,9
kesehatan yang
prima/excellent
TOTAL 2,4

MATRIKS M2 (MATERIAL)

O
Kuadran I
Agresif
1,6

W S
1,6

4.3 M3

1. MPKP
Internal Faktor Bobo Ratin BXR Hasil
t g
STRENGTH
1. RS sudah memiliki, visi, misi dan 3 0,20 0,6
motto sebagai acuan melaksanakan S–W=
kegiatan pelayanan 3,6-1,5=2,1
2. Terdapat struktur organisasi yang di
pimpin kepala ruang yang memiliki 3 4 0,20 0,8
tim yang masing-masing mempunyai 3-
4 anggota tim
3. Sudah ada model MPKP yang 3 0,20 0,6
digunakan yaitu Tim modifikasi
4. Kepala ruang, ketua tim, dan anggota 4 0,20 0,8
tim sudah melakukan sesuai dengan
job Description masing-masing
5. Pemahaman tentang MPKP sebanyak 2 4 0,20 0,8
responden yang menunjukan 100%
perawat ruangan memiliki pengetahuan
dengan kategori baik

TOTAL 1 3,6

WEAKNESS
1. Dalam penerapan MPKP masih belum
optimal karena adanya double job yang 1 0,5 0,5
disebabkan banyak perawat yang Isolasi
Mandiri
2. Jumlah perawat di ruangan tidak sesuai 2 0,5 1
atau minim karena perawat banyak yang
Isolasi Mandiri

TOTAL 1 1,5
Eksternal Faktor
OPPORTUNITY
1. Adanya bentuk kebijakan / Akademisi dari 3 1 3 O–T=
Rumah Sakit (MPKP) 3-2=1
TOTAL 1 3
THREATS
1. Rumah Sakit Pesaing sudah menjalankan 2 1 2
MPKP sesuai dengan Standart dan
mempunyai SDM yang mencukupi
TOTAL 1 2

Gambar Diagram Cartesius


X = S-W = 3,6-1,5 = 2,1
Y = O-T = 3-2 = 1 O

Kuadran I
Agresif
T

2,1

Berdasarkan hasil analisa SWOT untuk MPKP di ruang Al Multazam


berada pada kuadran 1 (Agresif). Ini merupakan sesuatu yang menguntungkan bagi
ruangan karena memiliki peluang dan kekuatan yang besar sehingga bisa di
manfaatkan dengan memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan tenaga
yang berpengalaman dan di tunjang oleh fasilitas yang mencukupi sehingga
membuat pasien merasa puas dengan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
perawat.

2. TIMBANG TERIMA

No Analisis SWOT Bobot Rating Bobot x Hasil


. Rating
2. Timbang Terima
A. Faktor Internal
Strength S-W = 3,6-2
1. Kegiatan timbang terima dilakukan 0,2 4 0,8 = 1,6
dengan menggunakan metode bed side
hand over dilaksanakan setiap pergantian
shift yaitu, shift pagi ke siang (pukul
14.00), siang ke malam (pukul 21.00),
malam ke pagi (pukul 07.00), yang
dihadiri oleh perawat kepala jaga, perawat
pelaksana dan kepala ruangan.
2. Terdapat SOP pelaksanaan timbang terima 0,2 4 0,8
baik dari ruangan IGD ke ruang perawatan
serta antar sift dan pelaksanaan sesuai
SOP
3. Pada tahap pelaksanaan menggunakan 0,2 4 0,8
buku laporan, status pasien, inden ruangan
yang dilakukan di nurse station
4. Cara penyampaian dilakukan secara lisan 0,1 3 0,3
dengan laporan timbang terima pasien
sehingga rencana tindakan yang belum dan
sudah dilakukan dapat diketahui.
5. Dalam melakukan timbang terima 0,1 3 0,3
disampaikan diantaranya yaitu jumlah
pasien, no registrasi medis, diagnosa
medis, keluhan klien berupa data subjektif
dan objektif, masalah keperawatan yang
masih muncul, intervensi keperawatan
yang sudah dan belum dilaksanakan.
6. Setalah dilakukan timbang terima di nurse 0,2 3 0,6
station semua petugas kesehatan keliling
ruangan untuk mengklarifikasi data serta
menanyakan keadaan pasien.
Total 1 3,6
Weakness
1. Hasil pengukuran tentang pengetahuan 1 2 2
responden tentang timbang terima pada
tanggal 14 Juli 2021 didapatkan data
sebanyak 2 responden dengan hasil
responden yang pertama yaitu 40% dengan
kategori kurang dengan nilai rata-rata 50.
Total 1 2
B. Faktor Eksternal
Opportunity O-T = 4 - 3
1. Adanya kerjasama yang baik antara 0,5 4 2 =1
perawatan.
2. Adanya program akreditasi RS dari 0,5 4 2
pemerintah timbang terima merupakan
salah satu kriteria penilaiannya
Total 1 4
Threat
1. Adanya tuntutan akan pelayanan 0,35 3 1,05
professional
2. Rumah sakit pesaing sudah melaksanakan 0,35 3 1,05
timbang terima sesuai dengan standart
3. Safety pasien baik (identifikasi pasien 0,30 3 0,9
dengan memanggil nama dan melihat
gelan identitas pasien
Total 1 3

3. RONDE KEPERAWATAN

No Analisis SWOT Bobot Rating Bobot x Hasil


. Rating
5. Ronde Keperawatan
C. Faktor Internal
Strength
7. Ronde keperawatan hanya dilakukan saat 0,5 4 2 S-W = 4-3
ada kasus serius =1
8. Diruangan al mutazzam dalam 0,5 4 2
melaksanakan ronde keperawatan sudah
mengikuti SOP
Total 1 4
Weakness
1. Tidak ada format penilaian baku, 0,5 3 1,5
terstruktur
2. Dari hasil kuesioner pengetahuan perawat 0,2 3 0,6
tentang ronde keperawatan dikategorikan
cukup dengan presentase 60%
3. Adanya kendala dalam pelaksanaan ronde 0,3 3 0,9
keperawatan pada 3 bulan terakhir
dikarenakan adanya covid-19
Total 1 3
D. Faktor Eksternal
Opportunity
1. Adanya kesempatan kepala ruangan untuk 0,5 4 2
melakukan ronde keperawatan kepada O-T = 4-3
perawat =1
2. Adanya kebijakan-kebijakan dari RSU Al- 0,5 4 2
islam H.M Mawardi mawardi kepada
setiap pelaksanaan ronde keperawatan.
Total 1 4
Treated
1. Adanya tuntutan dari pasien untuk 0,5 3 1,5
mendapatkan perawatan yang professional
2. Adanya pesaing dengan rs terdekat dalam 0,5 3 1,5
pelaksanaan ronde keperawatan
Total 1 4

Diagram Kertesius Ronde Keperawatan


O

Kuadran I
Agresif
1

W S
W S
T

4. SENTRALISASI OBAT

Internal Faktor Bobo Ratin BXR Hasil


t g
STRENGTH
6. Adanya pemberian obat baik itu pasien 4 0,10 0,4
BPJS atau UMUM
7. Adanya SOP sentralisasi obat 3 0,10 0,3
diruangan 3 0,10 0,3
8. Adanya aspek pemberian obat dengan
prinsip 6T benar 3 0,10 0,3
9. Ada keterlibatan pihak farmasi didalam S–W=
controlling obat. Mulai dari persiapan 3,6-1,65=
hingga pengecekan obat. 4 0,10 0,4 1,95
10. Di ruang Multazam terdapat tempat
penyimpanan obat (loker obat) 4 0,10 0,4
11. Menggunakan sistim one day
dispending dan adanya pemberian label
pada obat pasien 3 0,10 0,3
12. Adanya buku injeksi, buku penerimaan
obat atau pendokumentasian 4 0,10 0,4
13. Adanya format persetujuan sentralisai
obat antara perawat dan pasien atau
keluarga 4 0,10 0,4
14. Adanya penyiapan obat diruang
perawat dan KIE yang dilakukan oleh
perawat sebelum diberikan ke pasien 4 0,10 0,4
15. Pengelolaan sampah medis dengan baik
(warna kuning untuk medis dan warna
hitam untuk non medis)
TOTAL 1 3,6
WEAKNESS
2. Prosentase hasil observasi 2 dokumen 2 0,35 0,7
didapatkan hanya 20% perawat dan
farmasi melakukan TTD pada lembar
medikasi karena perawat tidak sempat
3. Hasil kuesioner 2 responden didapatkan 1 0,35 0,35
nilai rata-rata 50 dalam kategori kurang
tentang pengetahuan sentralisasi obat
diruang Al-Mutazam.
4. Belum dilakukan pendokumentasian 2 0,3 0,6
obat oral kepada pasien (pengecekan
obat sudah dilakukan tetapi belum di
dokumentasi kan didalam form obat)
TOTAL 1 1,65
Eksternal Faktor
OPPORTUNITY
2. Adanya kerjasama yang baik antara 3 0,3 0,6
perawat
3. Adanya pengaturan tentang tentang 4 0,35 1,4
pemberian dan pengolaan obat untuk
seluruh nakes
4. Adanya ketentuan tentang mutu 3 0,35 1,05
pemberian obat secara safety kepada
pasien
TOTAL 1 3,5
THREATS O–T=

2. Adanya tuntutan dari pasien untuk 2 0,5 1 3,5-1,5=2

mendapatkan pelayanan keperawatan


yang profesional dan safety
3. Rumah sakit pesaing sudah melaksanakan 1 0,5 0,5
obat yang lebih baik dan melibatkan tim
farmasi di setiap ruangan
TOTAL 1 1,5

Gambar Diagram Cartesius


X = S-W = 3,6-1,65 = 1,95
Y = O-T = 3,5-1,5 = 2 O

Kuadran I
Agresif
2

W S
1,95
T

Berdasarkan data analisa SWOT untuk sentralisasi obat menunjukkan bahwa


sentralisasi obat dalam posisi agresif, dimana posisi ini menandakan pengelolaan obat
diruangan berjalan dengan baik karena ada kekuatan yang dimanfaakan untuk meraih peluang
yang menguntungkan. Rekomendasi yang diberikan adalah agresif yang artinya organisasi
dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk melakukan ekspansi,
memperbesar  pertumbuhan  pertumbuhan dan mencapai kemajuan secara maksimal.

5. SUPERVISI

No. Analisis SWOT Bobot Rating Bobot x Hasil


Rating

5. Supervisi

Faktor Internal

S-W = 3-2
=1

Strength

1. Adanya tim supervisi 0,2 3 0,6


2. Kepala ruangan mendukung dan
0,2 3 0,6
melaksanakan supervise
3. Adanya pelaksanaan supervise
yang rutin 1x dalam 1 bulan
0,2 3 0,6
4. Penilaian supervise menggunakan
lembar ceklist 0,2 3 0,6
5. Adanya penyampaian hasil
0,2 3 0,6
supervisi pada kepala ruangan
Total 1 3

Weakness

1. Pengetahuan pemahaman perawat 0,7 2 1,4


tentang supervisi 60% dan masuk
kategori cukup
2. Jadwal supervisi tidak menentu 0,3 2 0,6

Total 1 2

Faktor Eksternal

Opportunity O-T = 3-1

1. Hasil supervisi dapat digunakan 1 3 3 =2


sebagai pedoman untuk penyusuna
DP3 ( daftar penilaian prestasi
pegawai) dan bermanfaat untuk
meningkatkan kualitas kerja
Total 1 3

Treated

1. Adanya tuntutan dari pasien untuk 0,4 1 0,4


mendapatkan perawatan yang
professional
2. Rumah sakit pesaing sudah
melakukan kegiatan supervise 0,6 1 0,6
sesuai dengan standart
Total 1 1

Gambar Diagram Cartesius


X = S-W = 3 - 2 = 1
O
Y = O-T = 3 – 1 = 2

Kuadran I
Agresif
2

W S
1
T

Berdasarkan data analisa SWOT untuk supervisi menunjukkan bahwa dalam posisi
agresif, dimana posisi ini menandakan pelaksanaan supervisi diruangan berjalan dengan baik
karena ada kekuatan yang dimanfaakan untuk meraih peluang yang menguntungkan.
Rekomendasi yang diberikan adalah agresif yang artinya organisasi dalam kondisi prima dan
mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk melakukan ekspansi, memperbesar
pertumbuhan  pertumbuhan dan mencapai kemajuan secara maksimal.

6. DISCHARGE PLANNING

No. Analisa SWOT Rating Bobot RxB Hasil


M3 DISCHARGE PLANNING
IFAS (Internal Factors) S–W=
1. Strenght (Kekuatan) 3,6– 3,3 =
- Menurut hasil wawancara 0,2 3 0,2 x 3 = 0,6 0,3
dengan CI ruangan
mengatakan pelaksanaan
Discharge Planning di
ruangan Al Mutazam
sudah sesuai dengan
prosedur (SOP) RS, jadi
perawat menyesuaikan
pelaksanaan Discharge
Planning sesuai dengan
SOP yang berlaku di RS.
Dan untuk dokumentasi
setelah melakukan 0,2 3 0,2 x 3 = 0,6
Discharge Planning sudah
dilakukan di ruangan Al
Mutazam seperti ada TTD
dan nama keluarga/ pasien
serta TTD dan nama
perawat yang melakukan
Discharge Planning.

- Menurut hasil wawancara


di ruang Al Mutazam
sudah berjalan sentralisasi
obat, semua obat pasien
perawat yang mengelola.
Untuk peretrunan obat
pada waktu pasien KRS
terdapat formulir sendiri
untuk obat apa saja yang
masih tersisa. Kemudian
0,1 4 0,1 x 4 = 0,4
keluarga pasien diberikan
infromasi di ruang Nurse
Station untuk melakukan
return obat (perawat
mencatat obat-obat apa
saja yang masih sisa) baik
0,3 4 0,3 x 4 = 1,2
obat injeksi maupun obat
oral. Kemudiam keluarga
di arahkan oleh perawat
untuk ke farmasi rawat
inap, nanti keluarga akan 0,2 4 0,2 x 4 = 0,8
mendapat kwitansi
pembayaran. Setelah itu,
keluarga pasien diarahkan
bagian kasir, bagi yang
menggunakan asuransi (ke 1 3,6
kasir asuransi) dan pasien
umum (ke kasir umum).
Setelah melakukan
pembayaran, keluarga
pasien kembali lagi ke
Nurse Station untuk
mengambil surat kontrol.

- Menurut CI ruangan Al
Mutazam Discharge
Planning dilakukan oleh
perawat jaga, jadi tidak
harus PJ
(penanggungjawab) sift
(fleksibel). Jika saat ada
pasien KRS tetapi PJ sift
terdapat halangan, bisa
digantikan oleh PP
(perawat assosiate).

- Menurut hasil observasi,


di ruangan Al Mutazam
sudah terdapat SOP
Discharge Planning yangf
bertuliskan (SOP Intruksi
Pasien Pulang Rawat
Jalan)

- Menurut CI selain media


brosur/leaflet, di ruang Al
Mutazam juga melakukan
media khusus yaitu via
online (daring), kapan hari
pernah memakai Google
Meet tapi pasien banyak
yang terkendala sinyal jadi
lebih ke via video call dan
via WA.

Total:
Weakness (Kelemahan)
- Menurut hasil wawancara 0,3 3 0,3 x 3 = 0,9
pada hari Selasa, 13 Juli
2021 dengan CI Ruangan
Al Mutazam menyatakan
bahwa Discharge Planning
di ruangan sudah
dilakukan. Discharge 0,2 2 0,2x 2 = 0,4
Planning dilakukan hanya
pada waktu pasien mau
pulang.

- Hasil wawancara 0,5 4 0,5 x 4 = 2,0


didapatkan ruangan Al
Mutazam untuk Discharge
ning menggunakan lembar
perencanaan pulang, 1 3,3
perawat memberikan
brosur/leaflet yang
berhubungan dengan
sakitnya pasien

- Dari hasil kuisioner


didapatkan hasil 40%
pengetahuan perawat
terkait Discharge Planning
dalam kategori kurang

Total :

2. EFAS (External Factor)


Opportunity (Peluang) O–T=
- Pasien mendapatkan 0,6 4 0,6 x 4 = 2,4 3,6 – 3,0 =
haknya terkait informasi 0,6
perkembangan
0,4 3
kesehatannya
0,4 x 3 = 1,2
- Pasien dan keluarga 3,6
memperoleh layanan 1
kesehatan yang bermutu
sesuai dengan standar
profesi dan SOP yang ada

Total:
Threat (Ancaman)
- RS pesaing yang sudah 0,5 3 0,5 x 3 = 1,5
melakukan discharge
planning secara lengkap
dan teratur mulai dari
0,5 3 0,5 x 3 = 1,5
pasien masuk sampau 3,0
rencana pulang
- Makin tingginya tuntutan 1
masyarakat untuk
mendapatkan pelayanann
kesehatan dan informasi
terkait kondisi dirinya

Total:

MATRIX (DIAGRAM CERTASEUS)

2,0

1,6
1,4
1,2 Agresif
Coservative 1,0
0,8 DP
0,6 (0,3; 0,6)
0,4
0,2
W
S
1 -0,9 -0,8 -0,6 -0,4 -0,2 0,2 0,4 0,6 0,8 1,0 1,2 1,4 1,6 1,8 2 2,4 2,6 2,8 3

Devensive
Competitive

T
7. DOKUMENTASI

No M3 (Methode) Bobot Rating BxR Hasil


DOKUMENTASI KEPERAWATAN
Internal factor
STRENGTH
1. Adanya format pendokumentasian 3 0,1 0,3
2. Pendokumentasian selalu dilakukan tepat 3 0,1 0,3
waktu
3. Adanya SOP Dokumentasi
3 0,2 0,6
4. Adanya supervisi pendokumentasian
3 0,2 0,6
5. Pengetahuan perawat tentang
pendokumentasian diruangan baik (90%) 3 0,2 0,6
6. Capaian kinerja pendokumentasian (80%)
melebihi standart RS

4 0,2 0,8
TOTAL 1 3,2
S-W = 3,2-2,6
WEAKNESS
= 0,6
1. Pengkajain dalam dokumentasi keperawatan 2 0,4 0,8
masih ada yang belum lengkap.
2. Diagnosa Keperawatan Masih mengunakan
NANDA 2015
3 0,3 0,9
3. Penulisan Dx Keperawatan, intervensi dan
implementasi masih secara manual
3 0,3 0,9

TOTAL 1 2,6
Eksternal Faktor
OPPORTUNITY
1. Adanya penilaain dalam SNARS 3 0,5 1,5
menetapkan individu atau tim untuk O-T = 3-2,5=
melakukan rivew dokumentasi secara 0,5
berkala
2. Adanya penilaian dalam SNARS 3 0,5 1,5
bahwa setiap pengisian rekam medis
dapat diidentifikasi dengan jelas PPA
yang mengisi dan , waktu dan tanggal
pengisian rekam medis

TOTAL 1 3
TREATHENED
1. Tingginya tuntutan masyarakat 2 0,5 1
tentang tanggung jawab dan tanggung
gugat dari masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan
2. Adanya dokumentasi dengan print out 3 0,5 1,5
khusus pada bagian diagnosa
keperawatan, rencana tindakan
keperawatan dan tindakan
keperawatan di rumah sakit pesaing
terdekat yaitu RSU Anwar Medika.

TOTAL 1 2,5
Diagram Kartesius Dokumentasi Keperawatan

X : S – W = 3,2- 2,6 = 0,6


Y : O – T = 3 – 2,5 = 0,5

Kuadran I
Agresif

0,5

W S
0,6

Berdasarkan analisis SWOT dokumentasi keperawatan dalam ruang al multazam


berada di posisi agresif dimana dokumentasi dalam posisi yang kuat. Dan strategi yang
digunakan adalah dengan strategi SO dimana strategi SO merupakan strategi yang
memanfaatkan peluang yang ada dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki
4.4 M4 (MONEY)

No Analisa SWOT Rating Bobot Bobot X Rating Skor


.
1. Money (M4)
STRENGHT
1. Sebagian besar pembiayaan pasien 3 0,4 3 x 0,4 1,2
melalui BPJS dan sebagian kecil
menggunakan biaya sendiri (umum).
Biaya perawatan yang berlaku saat ini
sesuai dengan kelas perawatan di ruang
Al-Mutazzam.
2. Pembayaran dari pasien rawat inap 3 0,2 3 x 0,2 0,6
dilakukan dengan mudah yaitu
dilakukan dengan tunai untuk umum,
mengajukan klem ke perusahan atau ke
asuransi untuk pasien BPJS dengan
mudah dan tidak hambatan serta 3 0,1 3 x 0,1 0,3
terdapat billink payment yang dapat di
akses untuk mengetahui jumlah 3 0,1 3 x 0,1 0,3
pembayaran yang akan dibayar oleh
pasien
3. Penggajian karyawan dilakukan dengan
sistem transfer melalui bank mandiri 3 0,1 3 x 0,1 0,3
4. SOP sudah dilaksanakan sesuai dengan
yang disahkan oleh RS 3 0,1 3 x 0,1 0,3 S-W = 3-1,5
= 1,5
Jumlah 1 3
WEAKNESS
1. Reward untuk pegawai kontrak belum 1 0,5 1 x 0,5 0,5
bisa mendapatkan reward
2. Jenjang pendidikan perawat dari D3 ke 2 0,5 2 x 0,5 1
S1 tidak ditanggung oleh RS
(melakukan dengan biaya sendiri)
Jumlah 1 1,5
OPPORTUNITY
1. Peluang perawat untuk meningkatkan 3 0,5 3 x 0,5 1,5
pendidikan (pengembangan SDM).
2. Adanya Training ICU, OK, IGD dari 2 0,25 2 x 0,25 0,5
DPJP
3. Lengkapnya alat kesehatan 2 0,25 2 x 0,25 0,5

Jumlah 1 2,5
THREATHENED

1. Banyaknya pelayanan di rumah sakit 1 0,5 1 x 0,5 0,5 O-T = 2,5-


lain yang menawarkan fasilitas dan 1,15 = 1,35
pelayanan yang lebih nyaman dan
terjagkau.
2. Adanya persaingan dengan rumah sakit 1 0,25 1 x 0,25 0,25
yang lebih terjangkau bagi pasien
umum. Dan makin tingginya hasil
pendapatan masyarakat dapat
mempengaruhi dalam memilih rumah
sakit yang memiliki pelayanan dan
fasilitas yang baik.
3. Rumah sakit lain memiliki tarif lebih 2 0,25 2 x 0,20 0,4
rendah dan juga fasilitas lebih lengkap
dan canggih lagi dari RS H. Mawardi

Jumlah 1 1,15

Diagram analisa SWOT


Strength =3 Opportunity = 2,5
Weakness = 1,5 Threathened = 1,25

S – W = 3 – 1,5 = 1,5
O – T = 2,5 – 1,15 = 1,35

KUADRAN 1
(Agresif)

1,35

W S
1,5
4.5 M5

Bobot X
No. Analisa Swot Bobot Rating Skor
Rating
5. M5 (MARKETING)
Internal Factor (IFAS)

Strength (S)

1. RSU Al-Islam HR. Mawardi


0,2 3 0,6
Krian adalah rumah sakit swasta
tipe C
2. RSU Al-Islam HR. Mawardi
0,2 3 0,6
Krian sudah memiliki struktural
marketing
3. Promosi melalui media langsung
0,2 3 0,6
(komunikasi dengan pasien,
kunjungan rutin, leaflet, baleho)
dan tidak langsung (media
elektronik : facebook, Instagram
0
dan website)
2. Program kerja berupa :
0,1 4 0,4
a. Peningkatan kerja sama
(asuransi, perusahaan, dan
institusi kesehatan)
b. Kegiatan sosial (baksos),
Medical Check Up
c. Pengobatan gratis (kegiatan
baksos korban bencana alam di
sekitar, kegiatan operasi
katarak gratis
3. SDM marketing memiliki 5 orang 0,1 3 0,3
dimana 4 orang pendidikan
terakhir S1 dan 1 orang
pendidikan terakhir SMA.
4. RSU Al-Islam HR. Mawardi 0,1 3 0,3
memiliki mutu pelayanan yang
baik.
5. Pendaftaran bisa dilakukan secara 0,1 3 0,3
online hanya untuk rawat jalan
dengan aplikasi RSIM Mobie
TOTAL 3,1
S-W = 3,1 –
Weakness (W)
1= 2,1
1. Dari data RSU AL-Islam HR. 1 1 1
Mawardi tingkat kepuasan
1
pasien terdapat 9 pasien (45%)
yang merasa cukup puas
terhadap pelayanan yang
diberikan karena ada perawat
yang tidak menjelaskan fasilitas
yang tersedia di rumah sakit
pada pasien baru

1
TOTAL 1
Eksternal Factor (EFAS)
Opportunity (O)
1. Adanya kerjasama dengan 0,50 4 2
banyak asuransi, perusahaan,
dan institusi kesehatan.
2. Menjadi tempat rujukan bagi 0,25 3 1,25
rumah sakit maupun puskesmas
sekitar.

3. Menjalin kerja sama dengan 0,25 2 1


institusi pendidikan seperti
STIKes Bina Sehat PPNI
Mojokerto O-T = 4,25
– 3 = 1,25
TOTAL 1
4,25
Threat (T)
2. Adanya rumah sakit di wilayah 0.50 3 1,5
Krian yang dapat menyebabkan
persaingan antar rumah sakit
seperti RSU Anwar Medika Krian
:
1) RSU Anwar Medika Krian
sudah memiliki marketing
2) Pemasaran RSU Anwar
Medika Krian menggunakan
web dan media social
(facebook dan Instagram)
3. Tuntutan masyarakat yang
semakin tinggi dan masyarakat 0.50 3 1,5
yang semakin kritis terhadap
pelayanan kesehatan
TOTAL 1 3
(Marketing)
S-W = 3,1 – 1 = 2,1
O-T = 4,25 – 3 = 1,25

Kuadran I Agresif

1,25
W S

2,1

T
Diagram Cartesiusn Ruang Al Multazam

Anda mungkin juga menyukai