Anda di halaman 1dari 5

NAMA : YULIANTORO

NIM : 2019017046

KELAS : 2A 02

MATKUL : BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN

1. Uraikan bagaimana bank memperoleh bunga


JAWAB:
 Pendapatan bunga pinjaman atau bagi hasil.

Nasabah bank menggunakan bank untuk menyimpan uangnya, karena alasan


bisnis atau hanya alasan keamanan saja. Kemudian bank memberikan bonus
tambahan atas simpanan nasabah berupa bunga simpanan. Selanjutnya dana yang
sudah terkumpul tersebut digunakan untuk memberikan pinjaman kepada nasabah
yang lain, yang dibebani bunga pinjaman selain pokok pinjaman. Biasanya bunga
pinjaman lebih besar dari bunga simpanan sehingga diperoleh keuntungan.
Bahkan inilah pendapatan (sumber keuntungan) utama bank tersebut.

 Aset Sitaan
Nasabah yang mengajukan pinjaman kepada bank diharuskan memberikan
agunan sebagai jaminan atas pinjaman tersebut. Biasanya nilai agunan selalu lebih
besar dari nilai pinjaman. Jika nasabah mengalami kemacetan pembayaran (kredit
macet) maka agunan disita oleh bank untuk menutupi pinjaman yang macet. Bank
dapat menjualnya (lelang) atau menyewakannya.

 Pendapatan per jasa (Fee Based Icome)


Selain memberikan bunga simpanan kepada nasabahnya, bank juga membebani
mereka dengan biaya administrasi yang dipotong langsung dari simpanan nasabah
secara rutin setiap bulan. Kemudian Bank berlomba-lomba memberikan jasa
kemudahan bertransaksi kepada nasabahnya. Bahkan ini menjadi ujung tombak
pemasaran untuk mendapatkan nasabah baru. Siapa yang tak mau hidupnya
(transaksi bisnisnya) menjadi lebih mudah? Salah satu check point dari fee based
income ini adalah ATM. Mulai dari pembuatan kartu ATM, dengan berbagai
macam variannya, sampai pada fitur-fitur transaksi pada mesin ATM, semuanya
dikenakan biaya administrasi. Mungkin  nilainya tidak seberapa, antara 2000
hingga belasan ribu, tapi coba kalikan dengan jumlah user-nya dan jumlah
transaksi setiap harinya. Lumayan!. Coba bayangkan bank yang tidak punya
ATM, sudah pasti akan ditinggalkan.

 Investasi
Sumber pendapatan berikutnya adalah investasi. Bank menawarkan kepada
nasabahnya untuk ikut dengan suka rela berinvestasi dalam bentuk reksadana
dengan imbalan bagi hasil atas investasi tersebut. Yang harus diperhatikan, dari
sisi nasabah, investasi itu bisa untung tapi juga bisa rugi, sehingga tidak ada
jaminan uang akan kembali, karena yang berinvestasi adalah nasabah sendiri.

 Safe Deposite Box (SBD)


SDB adalah layanan menggunakan ruang (box) untuk menyimpan barang atau
dokumen yang dijamin keamanannya oleh bank. Penggunaan jasa ini dikenakan
biaya sesuai dengan box yang akan digunakan.

2. Uraikan kegiatan perbankan apa saja


JAWAB:
a. Menghimpun dana
merupakan kegiatan pokok bank, berupa mengumpulkan dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan giro, tabungan dan devosito. Untuk
merangsang masyarakat agar giat menabung biasanya diberikan balas jasa
yang menarik seperti, bunga dan hadiah.

b. Menyalurkan dana
Kegiatan menyalurkan dana berupa pemberian pinjaman kepada masyarakat
yang biasa disebut kredit bank. Kredit yang disalurkan oleh bank berupa :
 Kredit Usaha kredit yang digunakan untuk membiayai perputaran usaha
atau bisnis sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang produktif, seperti
usaha perdagangan, usaha industri rumah tangga, usaha jasa konsultasi,
dan lain-lain
 Kredit Konsumsi kredit yang digunakan untuk membeli sesuatu yang
sifatnya konsumtif, seperti membeli rumah atau kendaraan pribadi.
 Kredit Serba Guna kredit yang bisa digunakan untuk tujuan apa saja, bisa
untuk konsumsi maupun untuk memulai usaha baru seperti Perdagangan,
Usaha di bidang jasa dan lainnya.
c. Memberikan jasa bank lainnya
jasa-jasa perbankan lainnya diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan
utama (Menghimpun dan menyalurkan dana) Hal tersebut di atas sesuai
dengan tujuan perbankan itu sendiri yaitu menunjang pelaksanaan
pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan
ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat
banyak.

3. Bagaimana menilai kesehatan bank


JAWAB:
 Aspek Pemodalan (Capital)
Penilaian pertama adalah aspek permodalan (capital) suatu hank. Dalam aspek ini
yang dinilai adalah permodalan yang dimiliki oleh bank yang didasarkan kepada
kewajiban penyediaan modal minimum bank. Penilaian tersebut didasarkan
kepada CAR (Capital Adequacy Ratio) yang telah ditetapkan BI. Perbandingan
rasio CAR adalah rasio modal terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Resiko
(AMTR). Sesuai ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah, maka CAR
perbankan untuk tahun 2002 minimal harus 8%. Bagi bank yang memiliki CAR di
bawah 8% harus segera memperoleh perhatian dan penanganan yang serius untuk
segera diperbaiki. Penambahan CAR untuk mencapai seperti yang ditetapkan
memerlukan waktu, sehingga pemerintahpun memberikan waktu sesuai dengan
ketentuan.

 Aspek Kualitas Aset (Asets)


Aspek yang kedua adalah mengukur kualitas aset bank. Dalam hal ini upaya yang
dilakukan adalah untuk menilai jenis-jenis aset y;ing dimiliki oleh bank. Penilaian
aset harus sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia dengan memperbandingkan
antara aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap aktiva produktif. Kemudian
rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif terhadap aktiva produktif
diklasifikasikan. Rasio ini dapat dilihat dari neraca yang telah dilaporkan secara
berkala kepada Bank Indonesia.

 Aspek Kualitas Manajemen (Management)


Penilaian yang ketiga meliputi penilaian kualitas manajemen bank. Untuk menilai
kualitas manajemen dapat dilihat hari kualitas manusianya dalam mengelola bank.
Kualitas manusia juga dilihat dari segi pendidikan serta pengalaman para
karyawannya dalam menangani berbagai kasus yang terjadi. Dalam aspek ini
yang dinilai adalah manajemen permodalan, manajemen kualitas aktiva,
manajemen umum, manajemen rentabilitas dan manajemen likuiditas.
 Aspek Earning
Merupakan aspek yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam
meningkatkan keuntungan. Kemampuan ini dilapokan dalam suatu periode.
Kegunaan aspek ini juga untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas
yang dicapai bank bersangkutan. Bank yang sehat adalah bank yang diukur secara
rentabilitas terus meningkat di atas standar yang telah ditetapkan.

 Aspek Likuiditas (Likuidity)


Aspek kelima adalah penilaian terhadap aspek likuiditas bank. Suatu bank dapat
diikatakan likuid, apabila bank yang bersangkutan mampu membayar semua
hutangnya terutama hutang-hutang jangka pendek. Dikatakan likuid jika pada saat
ditagih bank mampu membayar. Kemudian bank juga harus dapat pula memenuhi
semua permohonan kredit yang layak dibiayai.

4. Jelaskan alasan pengabungan bank


JAWAB:
Ada beberapa alasan bagi suatu bank untuk melakukan merger, konsolidasi dan
akuisisi, antara lain :

a. Masalah kesehatan bank, maksudnya apabila bank sudah dinyatakan tidak sehat
oleh Bank Indonesia untuk beberapa periode, maka sebaiknya bank tersebut
melakukan merger dengan bank yang sehat atau dengan melakukan konsolidasi
dengan bank yang sama-sama tidak sehat serta dapat pula diakuisisi oleh bank
lain.
b. Modal yang dimiliki relatif kecil sehingga untuk melakukan ekspansi terlalu sulit.
Dengan adanya penggabungan atau usaha peleburan otomatis lebih mudah untuk
mengembalikan usahanya. Yang jelas setelah melakukan penggabungan modal
dari beberaa bank yang ikut bergabung modal bank baru bertambah besar.
c. Manajemen bank yang semerawut atau kurang profesional sehingga perusahaan
terus merugi dan sulit berkembang. Jenis bank ini pun sebaiknya melakukan
penggabungan atau peleburan usaha dengan bank yang lebih profesional.
d. Administrasi yang kurang teratur dan masih tradisional, sebaiknya bank
melakukan penggabungan atau peleburan sehingga diharapkan administrasinya
menjadi lebih baik.
e. Ingin menguasai pasar. Tujuannya tidak diumumkan secara jelas kepada pihak
luar biasanya hanya diketahui oleh mereka yang hendak ikut merger. Dengan
adanya penggabungan dari beberapa bank, maka jumlah cabang dan jumlah
nasabah yang dimiliki bertambah. Tujuan ini juga untuk menghilangkan atau
melawan pesaing yang ada.

Anda mungkin juga menyukai