Anda di halaman 1dari 37

Leny Marinda

TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF JEAN


PIAGET DAN PROBLEMATIKANYA PADA
ANAK USIA SEKOLAH DASAR
Leny Marinda
Progam Pascasarjana IAIN Jember Prodi PGMI
lenymarindasip@gmail.com

Abstract
Cognitive development is a change processes of human life in understanding, managing
information, solving problems and knowing something. Jean Piaget is one of a figures
studied cognitive development and said about cognitive development steps. Jean Piaget is
also a biologist who links the physical maturity development with cognitive development
steps. These steps are the motoric sensory step (0²2 years), pre-operational (2-7 years),
concrete operations (7²11 years) and formal operations (11²15 years). In understand-
ing the world actively, a child uses a scheme, assimilation, accommodation, organization
and equilibration. A child's knowledge formed gradually in line with the information
experience found. According to Piaget, children undergo a definite sequence of cognitive
development steps. In this theory, children predicted to have maturity quantity and qual-
ity based on the steps passed. a step of cognitive development is a continuation of previ-
ous cognitive development. Cognitive problems arise in elementary school children viewed
from Piaget's cognitive development theory including dyslexia, dysgraphia and dyscal-
culia.

Keywords: Cognitive Development, Jean Piaget, Dyslexia, Dysgraphia,


Dyscalculia

Abstrak
Perkembangan kognitif adalah tahapan-tahapan perubahan yang terjadi
dalam rentang kehidupan manusia untuk memahami, mengolah
informasi, memecahkan masalah dan mengetahui sesuatu. Jean Piaget
adalah salah satu tokoh yang meneliti tentang perkembangan kognitif dan
mengemukakan tahapan-tahapan perkembangan kognitif. Jean Piaget
yang juga ahli Biologi menghubungkan tahapan perkembangan
kematangan fisik dengan tahapan perkembangan kognitif. Tahapan-
tahapan tersebut adalah tahap sensory motorik (0²2 tahun), pra-
operasional (2²7 tahun), operasional konkret (7²11 tahun) dan
operasional formal (11²15 tahun). Dalam memahami dunia secara aktif,
anak menggunakan skema, asimilasi, akomodasi, organisasi dan
equilibrasi. Pengetahuan anak terbentuk secara berangsur sejalan dengan

116 | Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember
An-E]• [ : Jurnal Kajian Perempuan & Keislaman
Vol. 13, No. 1, April 2020
p-ISSN:2086 -0749
e-ISSN:2654-4784

pengalaman tentang informasi-informasi yang ditemui. Menurut Piaget,


anak menjalani urutan yang sudah pasti dari tahap-tahap perkembangan
kognitif. Pada teori ini, anak diprediksi memiliki kematangan secara
kuantitas maupun kualitas berdasarkan tahapan-tahapan yang dilaluinya.
Perkembangan kognitif pada satu tahap merupakan lanjutan dari
perkembangan kognitif tahap sebelumnya. Problem kognitif yang muncul
pada anak usia sekolah dasar dilihat dari teori perkembangan kognitif ala
Piaget diantaranya disleksia, disgrafia dan diskalkulia.

Kata Kunci : Perkembangan Kognitif, Jean Piaget, Disleksia, Dis-


grafia, Diskalkulia

Pendahuluan anak dan relevansinya dengan


Psikologi perkembangan kajian pendidikan anak, utamanya
sebagai salah satu turunan dari dalam pembelajaran di Sekolah
disiplin ilmu Psikologi, memiliki Dasar.
ruang lingkup kajian yang sangat Sebagaimana aspek
rinci. Aspek kajian yang masuk perkembangan lainnya, kognitif
dalam psikologi perkembangan juga mengalami perkembangan
diantarannya perkembangan fisik, tahap demi tahap menuju kesem-
perkembangan kognitif, perkem- purnaan atau kematangannya. Se-
bangan sosial, perkembangan derhananya, kognitif dimengerti
emosional dan spiritual. Aspek- sebagai kemampuan anak untuk
aspek tersebut terorganisir dan berpikir lebih kompleks serta ke-
bergantung antara satu dan lainnya mampuan melakukan penalaran
dalam perkembangan manusia dan pemecahan masalah.1 Ke-
mulai dari kandungan hingga
lanjut usia. Tulisan ini akan mem- 1 Desmita, Psikologi Perkembangan

Peserta Didik, (Bandung: Remaja Rosda


bahas perkembangan kognitif Karya, 2010), 96.

Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember | 117
Leny Marinda

mampuan kognitif yang berkem- dengan menggunakan alat indera


bang akan memudahkan anak da- yakni mata untuk melihat, telinga
lam menguasai pengetahuan untuk mendengar, lidah untuk
umum lainnya sehingga ia dapat mengecap, hidung untuk membau
menjalankan fungsinya dalam in- dan kulit untuk meraba; (2)
teraksi bermasyarakat secara luas. mengamati, yaitu proses mengenal
Kognitif, dalam literatur lain lingkungan dengan memberikan
disebut dengan ´kognisiµ, juga makna terhadap rangsangan yang
diartikan sebagai suatu proses diterima oleh alat indera berdasar-
pengenalan terhadap segala sesua- kan konsep yang ada dalam
tu yang berasal dari lingkungan kesadaran; (3) mengingat atau
individu dan menjadikannya bagi- memori, adalah proses mengenal
an tak terpisahkan dari kese- lingkungan dengan bentuk
luruhan perilaku indivisu dalam pengungkapan informasi yang te-
proses kehidupannya. Kemampu- lah tersimpan dalam kawasan
an kognitif yang diwujudkan memori baik dalam kurun waktu
dengan perilaku kognitif. Perilaku yang panjang maupun pendek; (4)
kognitif tertuang dalam proses imajinasi atau fantasi, yakni proses
bagaimana individu mengenal mengenal lingkungan dengan cara
lingkungannya lalu menjadikannya membuat konstruksi berdasarkan
sebagai perbendaharaan psikis gambaran yang diperkirakan atau
yang diperlukan dalam mengkon- fantasi; dan yang terakhir (5) ada-
disikan hidup yang bermakna dan lah berpikir, adalah proses
efektif. mengenal lingkungan dengan daya
Proses pengenalan ling- nalar secara abstrak dan kom-
kungan tersebut dilakukan dengan
metode: (1) mengindera, yaitu
proses mengenal lingkungan

118 | Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember
An-E]• [ : Jurnal Kajian Perempuan & Keislaman
Vol. 13, No. 1, April 2020
p-ISSN:2086 -0749
e-ISSN:2654-4784

pleks dengan memanipulasi kon- lain didapatkan definisi kognisi


sep-konsep yang telah dikuasai.2 secara singkat dan padat yakni apa
MenuUXW 0D\HU ´cog- yang diketahui dan apa yang
nition refer to all the mental activities dipikirkan oleh seseorang. Oleh
associated with thinking, knowing, and karena itu perkembangan kognisi
rememberingµ \DQJ GDSDW GLWHU seseorang sangat dipengaruhi oleh
MHPDKNDQ GHQJDQ ´NRJQLVL PHUX interaksinya dengan lingkungan.
juk kepada semua aktifitas mental Karena jelas apa yang dipikirkan
yang diasosiasikan dengan berfikir, seseorang (kognisi) akan berkaitan
mengetahui dan mengingatµ dengan apa yang dirasakannya
Lebih jauh, Mayer menjelaskan (emosi). Kognisi, dalam gambaran
WKLQNLQJ VHEDJDL ´thinking or cogni- NODVLN PHOLSXWL ´higher-mental, pro-
tion is the mental activity associated with cessesµ VHSHUWL SHQJHWDKXDQ
processing, understanding, and com- kesadaran, intelegensia, pikiran,
PXQLFDWLQJ LQIRUPDWLRQ«WKHVH PHQWDO imajinasi, daya cipta, perencanaan,
activities including logical and sometimes penalaran, pengumpulan, pemec-
illogical ways in which we create con- ahan masalah, pembuatan konsep,
cepts, solve problems, make decision, and pembuatan klasifikasi dan kaitan-
IRUP MXGJPHQWµ.3 kaitan, pembuatan symbol-simbol
Masih membahas tentang dan mungkin fantasi serta mimpi.
apa itu kognisi, dalam literature Gambaran kognisi masa kini men-
cakup batasan-batasan yang lebih
2 Mohamad surya, Strategi Kognitif luas. Ada yang menambahkan
Dalam Proses Pembelajaran, (Bandung:
Alfabeta, 2015), 2. koordinasi motorik (terutama pa-
3 Desmita, Psikologi Perkembangan

Peserta Didik, (Bandung: Remaja Rosda da bayi), persepsi, bayangan (im-


Karya, 2010), 97.

Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember | 119
Leny Marinda

agery), ingatan, perhatian dan bela- dalam perkembangan peserta


jar. Ada pula yang menambahkan didik yang berkaitan dengan
kaitannya dengan komponen yang bagaiaman peserta didik mempela-
lebih bersifat sosio-psikologis.4 jari dan memikirkan lingkungann-
Dari sekian definisi yang te- ya.
lah disebutkan maka dapat kita
pahami bahwa yang dimaksud Pembahasan
dengan perkembangan kognitif Biografi singkat Jean Piaget
adalah tahap demi tahap peru- Jean Piaget merupakan ahli
bahan kemampuan kognisi yang Biologi dan Psikologi yang meru-
meliputi pikiran, daya ingat, dan muskan teori yang dapat men-
pengolahan informasi yang jelaskan fase-fase perkembangan
memungkinkan seseorang mem- kemampuan kognitif. Menurut
peroleh pengetahuan, memeca- Piaget, teori perkembangan kogni-
hkan masalah dan merencanakan tif mengemukakan asumsi tentang
masa depan. Kognitif yang perkembangan cara berfikir indi-
berkembang tersebut juga dapat vidu dan kompleksitas peru-
mewakili pemikiran, perhatian, bahannya melalui perkembangan
pengamatan, bayangan, perkiraan, neurologis dan perkembangan
dan penilaian seseorang terhadap lingkungan. Dalam teori Piaget ini,
lingkungannya. Tahapan ini dimu- perkembangan kognitif dibangun
lai dari usia 0 hingga usia dimana berdasarkan sudut pandang aliran
ia tidak mengalami perkembangan struturalisme dan konstruktivisme.
atau perubahan lagi. Dalam dunia Sudut pandang strukturalisme ter-
pendidikan, perkembangan kogni- lihat dari pandangannya tentang
tif ini merupakan aspek penting intelensi yang berkembang melalui
4 Kusdwiratri setiono, Psikologi serangkaian tahap perkembangan
Perkembangan, (Bandung: Widya
Padjajaran, 2009), 2. yang ditandai oleh pengaruh kuali-

120 | Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember
An-E]• [ : Jurnal Kajian Perempuan & Keislaman
Vol. 13, No. 1, April 2020
p-ISSN:2086 -0749
e-ISSN:2654-4784

tas struktur kognitif. Sedangkan kira 5 halaman karya ilmiah dan


sudut pandang konstruktivisme orang mengatakan bahwa Piaget
dapat dilihat pada pandangannya menulislebih cepat dari pada
tentang kemampuan kognitif yang orang awam yang membaca karya
dibangun melalui interaksi dengan raksasanya, lebih dari 50 buku,
lingkungan sekitarnya.5 monografi serta ratusan artikel
Pada tahun 1969 ia meneri- yang dihasilkannya selama
ma hadiah sebagai tanda terima berkecimpung dalam kegiatan
kasih atas sumbangannya yang ilmiah kira-kira 70 tahun, ditaksir
monumental dan unik dalam liter- sebagai lebih dari 24.000 hala-
atur Psikologi. Selanjutnya Piaget man.11 Pada tanggal 16 Septem-
memperoleh hadiah di Kota Am- ber 1980 Piaget meninggal, dalam
sterdam yakni hadiah Erasmus umur 84 tahun di Kota Jenewa
dari tangan pangeran Bernhard. yang tidak jauh dari Neuchatel
Piaget menerima kurang lebih 12 tempat kelahirannya12 . Tokoh
tanda penghargaan. Sampai saat yang masih tetap produktif sampai
meninggal Piaget bekerja terus akhir hayatnya ini adalah seorang
mencari fakta-fakta dan berdasar- tokoh yang sangat penting dalam
kan fakta-fakta itu ia secara terus psikologi perkembangan.
menerus memperdalam pema- Tahap-tahap Perkembangan
hamannya. Piaget sebagai seorang Kognitif
ilmuan setiap hari menulis kira- Tahap-tahap perkembangan

5
kemampuan kognitif manusia
Hasan basri, Kemampuan Kognitif
Dalam Meningkatkan Efektifitas terbagi dalam beberapa fase. Pia-
Pembelajaran Ilmu Sosial Bagi Siswa Sekolah
Dasar, Jurnal Penelitian Pendidikan, E- get membagi perkembangan ke-
ISSN 2541-4135.

Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember | 121
Leny Marinda

mampuan kognitif manusia Tahap ini pemikiran anak


menurut usia menjadi 4 tahapan. mulai melibatkan penglihatan,
Yaitu: pendengaran, pergeseran dan per-
1. Tahap sensori (sensori mo- sentuhan serta selera. Artinya anak
tor) memiliki kemampuan untuk me-
Perkembangan kognitif tahap nangkap segala sesuatu melalui
ini terjadi pada usia 0-2 tahun. Ka- inderanya. Bagi Piaget masa ini
ta kunci perkembangan kognitif sangat penting untuk pembinaan
WDKDS LQL DGDODK SURVHV ´decentra- perkembangan pemikiran sebagai
tionµ $UWLQ\D SDGD XVLD LQL ED\L dasar untuk mengembangkan in-
tidak bisa memisahkan diri dengan telegensinya. Pemikiran anak ber-
OLQJNXQJDQQ\D ,D ´centeredµ pada sifat praktis dan sesuai dengan apa
dirinya sendiri. Baru pada tahap yang diperbuatnya. Sehingga san-
berikutnya dia mengalami decen- gat bermanfaat bagi anak untuk
tered pada dirinya sendiri.6 belajar dengan lingkungannya.8
Pada tahap sensori ini, bayi Jika seorang anak telah mulai
bergerak dari tindakan reflex in- memiliki kemampuan untuk
stinktif pada saat lahir sampai per- merespon perkataan verbal orang
mulaan pemikiran simbolis. Bayi dewasa, menurut teori ini hal ter-
membangun pemahaman tentang sebut lebih bersifat kebiasaan, be-
dunia melalui pengoordinasian lum memasuki tahapan berfirkir.
pengalaman-pengalaman sensor 2. Tahap praoperasional (pre-
dengan tindakan fisik.7 operational)

6 Kusdwiratri setiono, Psikologi


Perkembangan, (Bandung: Widya 8 Ahmad Syarifin, Percepatan
Padjajaran, 2009), 20. Perkembangan Kognitif Anak: Analisis
7 Desmita, Psikologi Perkembangan Terhadap Kemungkinan Dan Persoalannya,
Peserta Didik, (Bandung: Remaja Rosda Jurnal al-Bahtsu Vol. 2, No. 1, Juni 2017,
Karya, 2010), 101. 2.

122 | Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember
An-E]• [ : Jurnal Kajian Perempuan & Keislaman
Vol. 13, No. 1, April 2020
p-ISSN:2086 -0749
e-ISSN:2654-4784

Fase perkembangan ke- c) Animisme, yaitu menganggap


mampuan kognitif ini terjadi para bahwa semua benda itu hidup
rentang usia 2-7 tahun. Pada tahap seperti dirinya
ini, anak mulai merepresentasikan d) Artificialism, yaitu kepercayaan
dunia dengan kata-kata dan gam- bahwa segala sesuatu di ling-
bar-gambar. Kata-kata dan gam- kungan itu mempunyai jiwa
bar-gambar ini menunjukkan seperti manusia
adanya peningkatan pemikiran e) Perceptually bound, yaitu anak
simbolis dan melampaui hub- menilai sesuatu berdasarkan
ungan informasi inderawi dan tin- apa yang dilihat atau di dengar
dakan fisik. f) Mental experiment yaitu anak
Cara berpikir anak pada mencoba melakukan sesuatu
pertingkat ini bersifat tidak untuk menemukan jawaban
sistematis, tidak konsisten, dan dari persoalan yang
tidak logis. Hal ini ditandai dengan dihadapinya
ciri-ciri: g) Centration, yaitu anak memusat-
a) Transductive reasoning, yaitu kan perhatiannya kepada sesua-
cara berfikir yang bukan in- tu ciri yang paling menarik dan
duktif atau deduktif tetapi tidak mengabaikan ciri yang lainnya
logis h) Egosentrisme, yaitu anak melihat
b) Ketidak jelasan hubungan dunia lingkungannya menurut
sebab-akibat, yaitu anak kehendak dirinya.9
mengenal hubungan sebabaki-
bat secara tidak logis 9 Fatimah Ibda, Perkembangan Kognitif:

Teori Jean Piaget, Jurnal


INTELEKTUALITA - Volume 3,
Nomor 1, Januari-Juni 2015, 33-34.

Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember | 123
Leny Marinda

3. Tahap operasi konkrit (concrete- pengklasifikasian atau membagi


operational) sesuatu menjadi sub yang berbeda-
Tahap operasi konkrit terjadi beda dan memahami hubungann-
pada rentang usia 7-11 tahun. Pada ya.10
tahap ini akan dapat berpikir secara Tahap ini dimulai dengan
logis mengenai peristiwa-peristiwa tahap progressive decentring di usia
yang konkrit dan mengklasifikasi- tujuh tahun. Sebagian besar anak
kan benda-benda ke dalam bentuk- telah memiliki kemampuan untuk
bentuk yang berbeda.Kemampuan mempertahankan ingatan tentang
untuk mengklasifikasikan sesuatu ukuran, panjang atau jumlah benda
sudah ada, tetapi belum bisa me- cair. Maksud ingatan yang diper-
mecahkan problem-problem ab- tahankan di sini adalah gagasan
strak. Operasi konkret adalah tinda- bahwa satu kuantitas akan tetap
kan mental yang bisa dibalikkan sama walaupun penampakan
yang berkaitan dengan objek luarnya terlihat berubah. Jika Anda
konkret nyata. memperlihatkan 4 kelereng dalam
Operasi konkret membuat sebuah kotak lalu menyerakkannya
anak bisa mengoordinasikan be- di lantai, maka perhatian anak yang
berapa karakteristik, jadi bukan masih berada pada tahap pra-
hanya fokus pada satu kualitas opersional akan terpusat pada
objek. Pada level opersional terseraknya kelereng tersebut dan
konkret, anak-anak secara mental akan percaya jumlahnya bertambah
bisa melakukan sesuatu yang sebe- banyak. Sebaliknya, anak-anak yang
lumnya hanya mereka bisa lakukan telah berada pada tahap opersional
secara fisik, dan mereka dapat konkret akan segera tahu bahwa
membalikkan operasi konkret ini.
10
Siti Aisyah Mu·PLQ Teori
Yang penting dalam kemampuan Perkembangan Kognitif Jean Piaget, Jurnal Al-
tahap operasional konkret adalah 7D·GLE 9RO 1R -DQXDUL-Juni, 2013.
94-95.

124 | Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember
An-E]• [ : Jurnal Kajian Perempuan & Keislaman
Vol. 13, No. 1, April 2020
p-ISSN:2086 -0749
e-ISSN:2654-4784

jumlah kelereng itu tetap 4. Anak yakni ingatan tentang ruang. Jika
pun akan tahu jika anda menu- anda meletakkan 4 buah benda
angkan susu yang ada di gelas gen- persegi 1 x 1 cm di atas kertas
dut ke gelas ramping, maka volu- seluas 10 cm persegi, anak yang
menya tetap sama, kecuali jika mampu mempertahankan ingatann-
jumlah susu yang dituangkan me- ya akan tahu bahwa ruang kertas
mang sengaja dibedakan. yang ditempati keempat benda kecil
Di usia 7 atau 8 tahun, tadi sama, walau dimanapun dile-
seorang anak akan mengembangkan takkan.
kemampuan mempertahankan Dalam tahap ini, seorang anak
ingatan terhadap substansi. Jika juga belajar melakukan pemilahan
anda mengambil tanah liat yang (classification) dan pengurutan (seria-
berbentuk bola kemudian memen- tion). Contoh percobaan Piagetian
cetnya jadi pipih atau anda pecah- dalam hal ini adalah: meminta anak
pecah menjadi sepuluh bola yang untuk memahami hubungan antar
lebih kecil, dia pasti tahu bahwa itu kelas. Salah satu tugas itu disebut
semua masih tanah liat yang sama. seriation, yakni operasi konkret
Bahkan kalau anda mengubah kem- yang melibatkan stimuli pengurutan
bali menjadi bola seperti semula, dia di sepanjang dimensi kuantitatif.
tetap tahu bahwa itu adalah tanah Untuk mengetahui apakah murid
liat yang sama. Proses ini disebut dapat mengurutkan, seorang guru
proses keterbalikan. bisa meletakkan 8 batang lidi
Di usia 9 atau 10 tahun, ke- dengan panjang yang berbeda-beda
mampuan terakhir dalam memper- secara acak di atas meja. Guru
tahankan ingatan mulai diasah, kemudian meminta murid untuk

Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember | 125
Leny Marinda

mengurutkan batang lidi tersebut formal tampak jelas dalam pemeca-


berdasarkan panjangnya. Pemikiran han problem verbal. Pemikir
operasional konkret dapat secara operasional konkret perlu melihat
bersamaan memahami bahwa setiap elemen konkret A, B, dan C untuk
batang harus lebih panjang ketim- menarik kesimpulan logis bahwa
bang batang sebelumnya atau ba- jika A = B dan B = C, maka A = C.
tang sesudahnya harus lebih pendek Sebaliknya pemikir operasional
dari sebelumnya. Aspek lain dari formal dapat memecahkan persoa-
penalaran tentang hubungan antar lan itu walau problem ini hanya
kelas adalah transtivity yaitu ke- disajikan secara verbal.
mampuan untuk mengombinasikan Selain memiliki kemampuan
hubungan secara logis untuk me- abstraksi, pemikir operasional for-
mahami kesimpulan tertentu. mal juga memiliki kemampuan
4. Tahap operasi formal (formal untuk melakukan idealisasi dan
operational) membayangkan kemungkinan-
Tahap operasi formal ada pada kemungkinan. Pada tahap ini, anak
rentang usia 11 tahun-dewasa. Pada mulai melakukan pemikiran speku-
fase ini dikenal juga dengan masa lasi tentang kualitas ideal yang
remaja. Remaja berpikir dengan mereka inginkan dalam diri mereka
cara lebih abstrak, logis, dan lebih dan diri orang lain. Konsep
idealistic. operasional formal juga menyatakan
Tahap operasional formal, usia bahwa anak dapat mengembangkan
sebelas sampai lima belas tahun. hipotesis deduktif tentang cara
Pada tahap ini individu sudah mulai untuk memecahkan problem dan
memikirkan pengalaman konkret, mencapai kesimpulan secara
dan memikirkannya secara lebih sistematis.
abstrak, idealis dan logis. Kualitas
abstrak dari pemikiran operasional

126 | Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember
An-E]• [ : Jurnal Kajian Perempuan & Keislaman
Vol. 13, No. 1, April 2020
p-ISSN:2086 -0749
e-ISSN:2654-4784

Tahapan-tahapan dia atas onal abstrak berkem-

secara ringkas dapat di pahami formal 2. mampu bang


12- melakukan 2. dapat
melalui tabel di bawah ini11:
dewasa self-reflection mengapre-
Taha- Karakteristik Kemampu-
3. memba- siasikan ide-
pan an Bahasa
yangkan ide dalam
Sensor 1. Mengkoordi Kemampu-
peran bahasa
motor nasikan ken- an Bahasa
orang de-
0-2 yataan mulai mun-
wasa
tahun dengan mo- cul
4. menyadari
torik
dan mem-
Pra 1. Egosentris 1. Egosentric
perhatikan
operasi 2. Meningkat- speech
kepent-
onal kan aktifitas 2. Sosialisasi
ingan
2-7 simbolik speech
masyarakat
tahun 3. Mulai
melakukan Menurut Piaget, tahap demi
representasi
tahap perkembangan kognitif
Operasi 1. Reversibility 1. memahami
onal 2. Concervation bahasa ver-
merupakan perbaikan dan
konkrit 3. Seriation bal perkembangan dari tahap yang
7-12 4. clisification 2. memahami sebelumnya. Oleh karena itu,
hal-hal menurut teori tahapan Piaget, se-
konkrit
tiap individu akan mengalami pe-
Operasi 1. berfikir 1. bahasa lebih
rubahan kualitatif yang bersifat
invariant, tetap dan tidak melom-
11
Disarikan dari kuliah analisis
psikologi perkembangan anak yang pat-lompat atau mundur. Peu-
diampu oleh Dr. Esa Nurwahyuni, M.Pd
pada progam pascasarjana IAIN Jember
bahan-perubahan ini merupakan
Prodi PGMI hari Sabtu tanggal 23 dorongan dan pengaruh dari fac-
November 2019.

Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember | 127
Leny Marinda

tor biologis untuk menyesuaikan Gerak bayi ketika menghisap salah


diri dengan lingkungan. Sama satunya, yang merupakan gerakan
dengan system organ yang ada otot pada pipi dan bibir. Tidak
dalam tubuh, hal yang sama juga peduli apa yang masuk, entah itu
berlaku kepada kognisi. Dia juga dot, jari, kain dan lain sebagainya.
memiliki system yang mengatur pola gerakan yang diperoleh sejak
dari dalam yang kemudian di- lahir inilah yang dimaksud dengan
pengaruhi oleh factor-faktor ling- skema.
kungan. Sedangkan adaptasi
Piaget menggunakan dua (struktur fungsional) dipahami
istilah sebagai representasi sebagai sebuah istilah yang
struktur kognitif individu. Kedua digunakan Piaget untuk menun-
istilah tersebut adalah skema dan jukkan pentingnya pola hubungan
adaptasi. Skema (struktur kognitif) antara individu dnegan ling-
adalah cara atau proses yang men- kungannya dalam proses perkem-
gorganisasi atau merespon bangan kognitif. Piaget meyakini
berbagai pengalaman. Dengan bahwa bayi yang terlahir ke dunia
kata lain, skema merupakan suatu telah dilengkapi dengan kebu-
pola sistematis dari tindakan, per- tuhan-kebuuhan dan juga ke-
ilaku, pikiran dan strategi pemeca- mampuan menyesuaikan diri
han masalah yang memberikan dengan lingkungannya. Adaptasi
kerangka pemikiran dalam ini muncul dengan sendirinya
menghadapi segala jenis tantangan ketika bayi tersebut berinteraksi
dan berbagai jenis situasi. Dalam dengan lingkungannya. Mereka
diri bayi misalnya, ada beberapa dapat belajar menyesuaikan diri
pola tingkah laku reflek yang tero- dan mengatasi masalah yang
UDJDQLVDVL VHKXEXQJDQ ´SHQJH mungkin timbul, sehingga mental-
WDKXDQµ Q\D WHQWDQJ OLQJNXQJDQ nya akan berkembang dengan

128 | Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember
An-E]• [ : Jurnal Kajian Perempuan & Keislaman
Vol. 13, No. 1, April 2020
p-ISSN:2086 -0749
e-ISSN:2654-4784

sendirinya. Masih menurut Piaget, hingga mainan. Mereka


adaptasi ini terdiri dari dua proses menginterpretasikan semua hal
yang saling melengkapi satu sama tersebut kepada hal yang mereka
lain, yaitu asimilasi dan ako- hisap dan dapat mengeluarkan
modasi. sesuatu yang mereka butuhkan,
Asimilasi merupakan inte- yaitu susu.
grasi antara elemen-elemen ek- Proses adaptasi yang kedua
sternal (dari luar) terhadap yaitu akomodasi. Akomodasi ada-
struktur yang sudah lengkap pada lah menciptakan langkah baru atau
individu. Asimilasi kognitif men- memperbarui , atau menggabung-
cakup perubahan objek eksternal gabungkan istilah lama untuk
menjadi struktur pengetahuan in- menghadapi tantangan baru.
ternal. Proses asimilasi ini didasar- Akomodasi kognitif berarti men-
kan pada kenyataan bahwa setiap gubah struktur kognitif yang telah
saat manusia selalu mengasimi- dimiliki sebelumnya untuk dis-
lasikan informasi-informasi yang esuaikan dengan objek stimulus
sampai kepadanya. Kemudian, eksternal. Jika pada asimiliasi, pe-
informasi-informasi tersebut, rubahan yang terjadi adalah pada
dikelompokkan ke dalam istilah- objeknya. Sedangkan pada proses
istilah yang sebelumnya telah akomodasi, yang mengalami peru-
mereka ketahui. Seorang bayi yang bahan adalah subjeknya. Sehingga
masih berada pada tahap me- ia dapat menyesuaikan diri dengan
nyusu, akan reflek menghisap objek yang ada di lingkungan seki-
apapun yang ada disekitarnya, mu- tarnya. Misalnya bayi yang men-
lai dari jempol, baju, botol susu, ghisap ibu jarinya. Ini berate bayi

Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember | 129
Leny Marinda

mengubah putting susu menjadi terpadu, bersama-sama dan kom-


ibu jari. Tindakan demikian dise- plementer.
but akomodasi.12 Dalam literature lain, me-
Piaget mengemukakan bah- nyebutkan sistematika perkem-
wa setiap individu yang ingin bangan kognitif proses kognitif
mengadakan penyesuaian (adap- sebagai: 1) organisasi; 2) adaptasi;
tasi) dengan lingkungannya harus 3) ekuilibrasi.
mencapai keseimbangan (ekuilibri- 1. Organisasi
um) yaitu antara aktifitas individu Organisasi Merupakan
terhadap lingkungan (asimilasi) istilah yang digunakan Piaget un-
dan aktivitas lingkungan terhadap tuk mengintegrasikan penge-
individu (akomodasi). Hal ini be- tahuan kedalam sistem-sistem.
rarti , ketika individu bereaksi ter- Dengan kata lain, organisasi ada-
hadap lingkungan, dia lah sistem pengetahuan atau cara
menggtabungkan stimulus dunia berfikir yang disertai dengan
luar dengan struktur yang sudah pencitraan realitas yang semakin
ada , dan inilah asimilasi. Pada saat akurat. Contoh: anak laki-laki yang
yang sama, ketika lingkungan be- baru berumur 4 bulan mampu un-
reaksi terhadap individu, dan in- tuk menatap dan menggenggam
dividu mengubah supaya sesuai objek. Setelah itu dia berusaha
dengan stimulus dari luar, maka mengkombunasikan dua kegiatan
inilah yang disebut akomodasi. ini (menatap dan menggenggam)
Agar terjadi ekuilibrasi, maka peri- dengan menggenggam objek-
stiwa-peristiwa asimilasi dan ako- objek yang dilihat.13 Dalam sistem
modasi harus terjadi secara kognitif, organisasi memiliki ke-
cenderungan untuk membuat
12 Desmita, Psikologi Perkembangan 13

Peserta Didik, Bandung: Remaja Rosda http://prezi.com/uepcgwoue5_m/teori-


Karya, 2010. 102-103. perkembangan-kognitif-jean-piaget/.

130 | Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember
An-E]• [ : Jurnal Kajian Perempuan & Keislaman
Vol. 13, No. 1, April 2020
p-ISSN:2086 -0749
e-ISSN:2654-4784

struktur kognitif menjadi semakin memberi kepada bayi sebuah ob-


kompleks. Contoh: gerakan reflek jek kecil yang tidak pernah dia
menyedot pada bayi yaitu gerakan lihat sebelumnya tetapi me-
otot pada pipi dan bibir yang nyerupai objek yang sudah tidak
menimbulkan gerakan menarik. asing lagi, dia mungkin akan me-
2. Adaptif/adaptasi megangnya, menggigitnya, dan
Adaptasi Merupakan cara membantingnya. Dengan kata lain
anak untuk meyesuaikan skema dia menggunakan skema yang ada
sebagai tanggapan atas ling- untuk memelajari benda yang be-
kungan.Adaptasi ini dilakukan lum dikenal ini.
dengan dua langkah, yaitu asimi- Langkah adaptasi yang
lasi dan akomodasi. Langkah kedua adalah akomodasi. Ako-
adaptasi yang pertama yaitu modasi Merupakan istilah yang
Asimilasi. Asimilasi Merupakan digunakan Piaget untuk merujuk
istilah yang digunakan Piaget un- pada mengubah skema yang telah
tuk merujuk pada memahami ada agar sesuai dengan situasi ba-
pengalaman baru berdasarkan ru.14 Jadi, dikatakan akomodasi
skema yang sudah ada. Seorang jika individu menyesuaikan diri
individu dikatakan melakukan dengan informasi baru. Melalui
proses adaptasi melalui asimilasi, akomodasi ini, struktur kognitif
jika individu tersebut meng- yang sudah ada dalam diri
gabungkan informasi baru yang seseorang mengalami perubahan
dia terima kedalam pengetahuan sesuai dengan rangsangan-
mereka yang telah ada. Contoh
14 Slavin Robert E., Psikologi
asimilasi kognitif: ketika anda Pendidikan Teori dan Praktik, (Jakarta :
PT.Indeks, 2011), 43.

Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember | 131
Leny Marinda

rangsangan dari objeknya. Contoh secara kualitatif untuk berpikir


: jika anda memberikan telur pada tentang dunia ini, dan anak me-
bayi yang mempunyai skema langkah ke tahap perkembangan
dengan membanting objek kecil, baru.
apa yang akan terjadi dengan telur Piaget percaya bahwa pen-
tersebut sudah nampak jelas, yaitu galaman fisik dan manipulasi ling-
akan pecah. Karena konsekuensi kungan sangat berperan penting
yang tidak terduga dari mem- agar terjadi perubahan perkem-
banting telur tersebut, bayi itu bangan. Namun, dia juga percaya
mungkin akan mengubah skema bahwa interaksi sosial dengan te-
tadi. Pada masa mendatang, bayi man sebaya, khususnya perde-
itu mungkin akan membanting batan dan diskusi, membantu
objek dengan keras dan objek lain memperjelas pemikiran dan pada
dengan lembut akhirnya menjadikannya lebih
3. Ekuilibrasi logis.15 Contoh: bayi yang biasanya
Ekuilibrasi adalah proses mendapat susu dari payudara ibu
memulihkan keseimbangan an- ataupun botol, kemudian diberi
tarapemahaman sekarang dan susu dengan gelas tertutup (untuk
pengalaman baru. Ekuilibrasi di- latihan minum dari gelas). Ketika
artikan sebagai kemampuan yang bayi menemukan bahwa me-
mengatur dalam diri individu agar nyedot air gelas membutuhkan
ia mampu mempertahankan kese- gerakan mulut dan lidah yang ber-
imbangan dan menyesuaikan diri beda dari yang biasa dilakukannya
terhadap lingkungannya. Ketika saat menyusu dari ibunya, maka si
ekuilibrium terganggu, anak bayi akan mengakomodasi hal itu
mempunyai kesempatan untuk dengan akomodasi skema lama.
tumbu dan berkembang. Pada
15 Slavin Robert E., Psikologi
akhirnya muncul cara yang baru
Pendidikan Teori dan Praktik, 43.

132 | Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember
An-E]• [ : Jurnal Kajian Perempuan & Keislaman
Vol. 13, No. 1, April 2020
p-ISSN:2086 -0749
e-ISSN:2654-4784

Dengan melakukan hal itu, maka hereditas atau keturunan ini di-
si bayi telah melakukan adaptasi pengaruhi oleh gen dan struktur
terhadap skema menghisap yang ia kromosom yang diwariskan kepa-
miliki dalam situasi baru yaitu da anak dari kedua orang tuanya.
gelas. Dengan demikian asimilasi Menyesuaikan dengan apa yang
dan akomodasi bekerjasama untuk disampaikan dalam teori nativ-
menghasilkan ekuilibrium dan isme, bahwa setiap bayi yang lahir
pertumbuhan. ke dunia masing-masing memba-
Faktor-faktor Perkembangan wa potensi bawaan yang didapat-
Kognitif kan secara genitas. Sehingga baik
Perkembangan kemampuan dan buruk seorang anak merupa-
kognitif anak, mengacu kepada kan sifat diturunkan dari orang
teori Piaget, dipengaruhi oleh 6 tuanya. Dengan kata lain,
faktor.16 Keenam factor tersebut menurut teori ini, intelegensia
adalah (a) Faktor hereditas/ ke- seorang anak sudah ditentukan
turunan; (b) Faktor Lingkungan; sejak lahir, bahkan bisa jadi sejak
(c) Faktor Kematangan; (d) dalam kandungan ibunya.
Faktor Pembentukan; (e) b) Factor lingkungan
Faktor Minat dan Bakat; dan (f) Factor lingkungan sebagai
Faktor Kebebasan. salah satu bagian yang dapat
a) Factor hereditas mempengaruhi perkembangan
Factor yang mempengaruhi kognitif anak berkaitan dengan
perkembangan kognitif secara teori tabularasa yang dipopulerkan
oleh John Locke. Teori ini menga-
16
Ahmad Susanto, Perkembangan
Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana takan bahwa setiap anak yang ter-
Prenada. Media Group, 2011), 59-60.

Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember | 133
Leny Marinda

lahir ke dunia berada dalam intelegensi. Ada dua pembentukan


keadaan yang suci bagaikan kertas yaitu pembentukan sengaja
SXWLK <DQJ GDSDW ´PHQJLVLµ DWDX (sekolah formal) dan pemben-
´PHZDUQDLµ NHUWDV SXWLK WHUVHEXW tukan tidak sengaja (pengaruh
adalah lingkungannya. Sehingga alam sekitar)
taraf intelegensia anak, jika e) Factor minat dan bakat
mengacu kepada teori ini, sangat Minat mengarahkan per-
dipengaruhi oleh lingkungan pen- buatan kepada tujuan dan meru-
didikan, sosial-budaya, pola asuh pakan dorongan untuk berbuat
orang tua serta pengalaman yang lebih giat dan lebih baik. Bakat
ia peroleh dari sekitarnya. seseorang akan mempengaruhi
c) Factor kematangan tingkat kecerdasannya. Seseorang
Dalam teori kognitif Piaget, yang memiliki bakat tertentu akan
factor kematangan berkaitan erat semakin mudah dan cepat
dengan perkembangan fisik anak. mempelajarinya.
Perkembangan fisik berkenaan f) Factor kebebasan
dengan perkembangan organ- Keleluasaan manusia untuk
organ yang digunakan sebagai alat berpikir divergen (menyebar) yang
untuk berfikirt, seperti kematan- berarti manusia dapat memilih
gan susunan syaraf pada otak. metode tertentu dalam memeca-
Kematangan secara fisik ini hkan masalah dan bebas memilih
mempengaruhi secara keseluruhan masalah sesuai kebutuhan.
garis besar perkembangan kognitif Problema Perkembangan Kog-
anak. nitif dan Penanganannya Pada
d) Factor pembentukan Anak Sekolah Dasar
Pembentukan adalah segala Pengetahuan tentang
keadaan di luar diri seseorang yang perkembangan manusia sangat
mempengaruhi perkembangan penting diketahui dan dipahami

134 | Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember
An-E]• [ : Jurnal Kajian Perempuan & Keislaman
Vol. 13, No. 1, April 2020
p-ISSN:2086 -0749
e-ISSN:2654-4784

sebagai pedoman dalam me- Madrasah Ibtidaiyah (MI) di In-


mahami kebutuhan dan karakter donesia yang ditempati oleh anak
seseorang, tak terkecuali anak usia dengan rentang usia 7-12 tahun,
dasar. Anak usia dasar adalah anak merupakan anak yang berada pada
yang berada dalam bentang usia 7- tahap perkembangan kognitif
12 tahun ke atas atau dalam sistem operasional konkrit, mengacu
pendidikan dapat disebut anak kepada klasifikasi usia manusia
yang berada pada usia sekolah da- berdasarkan tingkat kematangan
sar. Memahami perkembangan kognitif.18 Pada fase atau tahap ini
anak usia dasar menjadi suatu ke- anak dapat berpikir sistematis,
harusan bagi orang tua, guru dan tetapi terbatas pada obyek yang
orang yang lebih dewasa.17
Teori kognitif Piaget
menyarankan kegiatan pembelaja-
18 Dalam PERMENDIKBUD
ran harus menyesuaikan dengan Nomor 51 Tahun 2008 tentang PPDB
TK, SD, SMP, SMA dan SMK, pada
fase-fase perkembangan kognitif pasal 7 menyebutkan bahwa usia
pendaftaran anak pada jenjang SD adalah
anak. Dengan demikian kegiatan minimal 7 tahun dan atau anak usia 6
perencanaan, pelaksanaan dan tahun terhitung 1 juli pada tahun itu.
Untuk usia 6 tahun ada catatan khusus
evaluasi dalam pembelajaran yakni memperoleh rekomendasi dari
psikolog profeional atau dewan guru
berangkat dari karaktersitik tiap sekolah. Pembolehan anak usia 6 tahun
ini untuk mengakomodir anak dengan
fase perkembangan kognitif anak. tingkat kecerdasan di atas rata-rata,
dimana kecerdasan setiap anak berbeda-
Usia Sekolah Dasar (SD) atau beda dalam mencerna pelajaran. Dalam
PERMENDIKBUD tersebut juga
17 Dian Andesta Bujuri, Analisis mengatur tentang system zonasi untuk
Perkembangan Kognitif Anak Usia Dasar sekolah negeri pada penerimaan peserta
Dan Implikasinya Dalam Kegiatan Belajar didik baru, yang saat ini banyak
Mengajar, Jurnal LITERASI Volume IX, dikeluhkan oleh orang tua dengan
No. 1 2018, 38. domisili di luar zona sekolah negeri.

Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember | 135
Leny Marinda

merupakan aktivitas konkrit.19 dan mampu memahami operasi


Oleh karena itu, materi, strategi dalam sejumlah konsep.20
dan media pembelajaran yang Berbeda dengan anak yang
diberikan kepada anak usia berada pada tahap sensori, anak
SD/MI harus dapat dihubungkan dengan tahap operasi konkrit ini
dengan kegiatan nyata sehari-hari. tidak lagi mengandalkan panca
Ini yang kemudian diadopsi oleh indera sebagai upaya memahami
kurikulum 2013 dengan trade mark alam sekitarnya. Anak SD/MI
pembelajaran bermaknanya. yang telah memasuki fase operasi
Anak usia sekolah dasar konkrit ini mulai mempunyai ke-
yang berada di jenjang perkem- mampuan untuk membedakan apa
bangan kognitif operasional yang tampak oleh mata dengan
konkrit, sudah memiliki kemam- kenyataan yang sesungguhnya, dan
puan untuk berpikir melalui uru- antara yang bersifat sementara
tan sebab akibat dan mengenali dengan yang menetap. Anak mulai
banyaknya cara yang bisa mampu menggunakan logikanya,
ditempuh dalam menyelesaikan tidak lagi mengandalkan persepsi
permasalahan yang dihadapinya. penglihatannya. Sebagai contoh,
Anak usia ini juga dapat nenper- jika air segelas dipindahkan ke
timbangkan secara logis hasil dari gelas lain dengan ukuran yang sa-
sebuah kondisi atau situasi serta ma, maka volume nya akan tetap
tahu beberapa aturan atau strategi sama jika tidak ada setetespun
berpikir seperti penjumlahan, yang jatuh di luar gelas. Mereka
pengurangan, penggandaan, men- menggunakan kemampuan ber-
gurutkan sesuatu secara berseri pikir dan logika dalam mengukur,

19 Kusdwiratri Setiono, Psikologi


Perkembangan, (Bandung: Widya 20 Desmita, Psikologi Perkembangan

Padjajaran, 2009), 24. Peserta, 104.

136 | Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember
An-E]• [ : Jurnal Kajian Perempuan & Keislaman
Vol. 13, No. 1, April 2020
p-ISSN:2086 -0749
e-ISSN:2654-4784

menimbang, dan menghitung anak telah mengembangkan tiga


jumlahnya. macam proses yang disebut
Pemahaman tentang waktu dengan operasi-operasi yaitu
dan ruang (spatial relations) anak negasi22, resiprokasi23 dan identi-
usia sekolah dasar juga semakin tas.24
baik. Oleh karena itu, mereka Dengan melihat karakteris-
dapat dengan mudah menemukan tik anak SD/MI di atas, dapat kita
jalan keluar di ruangan yang kom- rumuskan pokok-pokok pikiran
pleks daripada sekedar ruangan di dari Piaget dalam pembelajaran di
rumahnya sendiri. Kalaupun da- antaranya:
lam satu kasus, misalnya mereka 1. Pendekatan terpusat pada anak;
tertinggal dari yang lain ketika ber- pendekatan pembelajaran yang
jalan di pusat perbelanjaan atau terpusat pada anak (student
ruang keramaian lainnya, mereka
22 Dalam KBBI online, negasi adalah
akan bisa menemukan solusi jalan penyangkalan; peniadaan; kata sangkalan
(misalnya kata tidak, bukan). Dalam
pulang. konteks kognitif, negasi memiliki makna
kemampuan memahami proses yang
Menurut Piaget, anak pada terjadi dalam anak.
23 Hubungan timbal balik
tahap konkret operasional ini telah 24 Operasi ini berkiatan dengan

mampu menyadari konservasi, kemampuan menghitung. Misalnya benda


yang berbeda ukuran diurutkan secara
yakni kemampuan anak untuk memanjang, kemudian dihitung.
Selanjutnya benda dipindahkan secara
berhubungan dengan sejumlah acak dan disusun memanjang lagi. Anak
usia SD dapat menerima bahwa jumlah
aspek yang berbeda secara serem- panjang semuanya akan tetap sama.
pak.21 hal ini karena pada masa ini karena setiap benda memiliki panjang
yang tidak berubah. Anak dapat
mengidentifikasi benda-benda satu
persatu dan mengenali karakteristik
21 Desmita, Psikologi Perkembangan masing-masing benda tersebut, temasuk
Peserta, 105. panjangnya.

Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember | 137
Leny Marinda

centered) dapat membuka wa- ulir perkembangan kognisi pa-


wasan dan jalan bagi peserta da tahap selanjutnya. Minat
didik dalam memahami realitas terhadap sesuatu dapat timbul
di sekitarnya. Hal ini juga dapat oleh gesekan pengalaman baru
membantu peserta didik dalam yang diterima anak, sehingga
membangun cara pandang memunculkan motivasi
dirinya terhadap dunia sekitar. mengaktualisasikannya.
Guru harus bisa mengobservasi 4. Interaksi sosial; interaksi sosial
anak dan menemukan perspek- dapat menolong anak dalam
tif unik tiap anak, sehingga ia mengenali kekurangan dalam
mampu mengorganisir hasil pikirannya sendiri dan me-
observasi tersebut dengan maksanya untuk melihat cara
strategi dan media pembelaja- pandang orangf lain, yangf
ran. kemungkinan menimbulkan
2. Aktivitas; untuk mempelajari konflik dengan cara pandang
sesuatu, anak perlu kesempatan sendiri. Hal ini menjadikan
untuk mengadakan tindakan seorang anak merasa perlu ber-
terhadap objek yang dipela- tukar pendapat dan pengala-
jarinya. Oleh karena itu, pent- man dengan anak lainnya, se-
ing bagi guru untuk merancang hingga ia mampu memberikan
materi dan mengkondisikan alasan untuk mempertahankan
situasi agar anak terdorong un- pendapatnya dan atau
tuk bereksperimen. menyangkal pendapat lainnya.25
3. Belajar secara individual; Guru, dalam menghadapi
menurut Piaget, struktur kogni- kesulitan perkembangan kognitif
si anak yang berionteraksi usia SD, perlu untuk memper-
dengan pengalaman baru men-
25 Kusdwiratri setiono, Psikologi
imbulkan minat dan menstim-
Perkembangan, 34-36.

138 | Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember
An-E]• [ : Jurnal Kajian Perempuan & Keislaman
Vol. 13, No. 1, April 2020
p-ISSN:2086 -0749
e-ISSN:2654-4784

hatikan pokok pikiran dan karak- Gangguan perkembangan


teristik siswa SD/MI. hal ini se- kognitif yang mungkin bisa mun-
bagai bahan pertimbangan dalam cul untuk anak usia SD/MI (fase
melakukan observasi pada anak operasi konkret) berkaitan dengan
yang mengalami masalah atau aspek perkembangan kognitif,
gangguan perkembangan kognitif. kesulitan belajar dan gaya belajar
Perkembangan kognitif pada anak usia tersebut. aspek perkem-
tahap operasi konkret yang meli- bangan kognitif sudah kita bahas
puti pengurutan, klasifikasi sebelumnya. Sedangkan kesulitan
(mengelompokkan berdasarkan belajar pada anak usia SD/MI di-
ukuran, berat, karakteristik dan antaranya adalah: 1) daya ingat
lain-lain), decentering (memper- yang rendah; 2) kesulitan mem-
timbangkan aspek-aspek dalam bedakan huruf; 3) kesulitan
memecahkan suatu masalah), re- menghubungkan visual huruf
versibility (kemampuan dengan bunyinya; 3) kesulitan
melakukan operasi pembalikan mengoperasikan tanda-tanda da-
seperti 2+2=4, jadi 4-2=2), kon- lam operasi hitung; 4) sulit
servasi (pemahaman bahwa menerima pengetahuan baru teru-
kuantitas tidak berhubungan tama yang berkaitan dengan daya
dengan pengaturan dan tampilan ingat; 5) sangat aktif, tidak mampu
objek luar) dan penghilangan menyelesaikan tugas hingga
egosentrisme yang merupakan ciri tuntas; 6) impulsive (sembrono); 7)
dari perkembangan kognitif tahap sulit konsentrasi, perhatian mudah
sebelumnya (pra operasionnal). teralihkan; 8) kesulitan dalam
mengerti pengertian hari dan wak-

Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember | 139
Leny Marinda

tu.26 Sedangkan gaya belajar anak, c) Wawancara dengan wali


sebagaimana yang sudah masyhur murid tentang kondisi ling-
kita ketahui, meliputi gaya belajar kungan belajar di rumah
audio (pendengaran), visual d) Memberikan tes diagnostic
(mengandalkan penglihatan), dan untuk kecakapan bidang ter-
audia visual (kombinasi tentu untuk memahami
penglihatan dan pendengaran). hakikat kesulitan belajar pe-
Dari sekian kesulitan belajar serta didik
yang ditampilkan di atas, ketika e) Memberikan tes kemampuan
ada peserta didik mengalaminya, intelegensia (IQ) pada anak
maka guru harus melakukan ob- yang mengalami kesulitan
servasi dan penyelidikan terlebih belajar
dahulu. Perkembangan fisik, latar Selanjutnya, Guru melihat
belakang dan kondisi lingkungan dan menganalisis hasil diag-
belajarnya perlu untuk diselidiki nosanya. Pada perkembangan
(diagnosis). Proses diagnostik kognitif anak, kesulitan belajar
kesulitan belajar ini, oleh weener tersebut akan terklasifikasi men-
dan senf dijabarkan sebagai beri- jadi 3 gangguan belajar yakni dis-
kut: leksia, disgrafia dan diskalkulia.
a) Melakukan observasi kelas a. Disleksia (kesulitan mem-
untuk mengetahui perilaku baca)
menyimpang peserta didik Disleksia adalah jenis
b) Memeriksa organ serta daya gangguan belajar. Para ahli tidak
dengar dan daya lihat peserta tahu persis apa yang menyebabkan
didik yang bermasalah disleksia, selain perbedaan cara
kerja otak dari pengidap disleksia
26 Ridwan Idris, Mengatasi Kesulitan
Belajar Dengan Pendekatan Kognitif, Jurnal dalam mengolah informasi. Wa-
Lentera Pendidikan Vol 12 Nomor 2 laupun begitu, beberapa studi
Desember 2009. 160.

140 | Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember
An-E]• [ : Jurnal Kajian Perempuan & Keislaman
Vol. 13, No. 1, April 2020
p-ISSN:2086 -0749
e-ISSN:2654-4784

terbaru telah menunjukkan ket- turunan. Penyandang disleksia


erkaitan antara kondisi gangguan akan membawa kelainan ini se-
belajar ini dengan peran genetika. umur hidupnya atau tidak dapat
Jika Anda atau pasangan Anda disembuhkan. Tidak hanya men-
memiliki disleksia, anak Anda galami kesulitan membaca, mereka
akan lebih mungkin untuk mem- juga mengalami hambatan
ilikinya juga.27 mengeja, menulis, dan beberapa
Ketua Pelaksana Harian aspek bahasa yang lain. Meski
Asosiasi Disleksia Indonesia dr. demikian, anak-anak penyandang
Kristiantini Dewi, Sp.A., men- disleksia memiliki tingkat kecer-
jelaskan, disleksia merupakan ke- dasan normal atau bahkan di atas
lainan dengan dasar kelainan neu- rata-rata. Dengan penanganan
robiologis dan ditandai dengan khusus, hambatan yang mereka
kesulitan dalam mengenali kata alami bisa diminimalkan. Adapun
dengan tepat atau akurat dalam acquired dyslexia didapat karena
pengejaan dan dalam kemampuan gangguan atau perubahan cara
mengode simbol. Terdapat dua otak kiri membaca.
macam disleksia, yaitu developmental Tanda-tanda disleksia pada
dyslexia dan acquired dyslexia. anak usia sekolah dasar adalah (a)
Developmental Dyslexia Sulit membaca dan mengeja; (b)
merupakan bawaan sejak lahir dan Sering tertukar huruf dan angka;
karena faktor genetis atau ke- (c) Sulit mengingat alfabet atau

27
mempelajari table; (d) Sulit
https://hellosehat.com/parenting/tips- mengerti tulisan yang ia baca; (e)
parenting/latihan-membantu-anak-
disleksia-lancar-baca-tulis/ diakses pada Lambat dalam menulis ; (f) Sulit
hari kamis 14 November 2019

Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember | 141
Leny Marinda

konsentrasi; (g) Susah mem- tekhnologi.28 Dan yang terpenting,


bedakan kanan dan kiri, atau uru- anak disleksia perlu mendapatkan
tan hari dalam sepekan; (h) pendekatan multisensori untuk
Percaya diri yang rendah; dan (i) mengaktifkan konsentrasi bebera-
Masih tetap kesulitan dalam ber- pa panca indera secara bersamaan.
pakaian. b. Disgrafia (kesulitan menulis)
Adapun terapi yang bisa dil- Santrock mendefinisikan
akukan untuk menangani anak disgrafia sebagai kesulitan belajar
disleksia diantaranya adalah men- yang ditandai dengan adanya kesu-
dampingi secara intensif pada saat litan dalam mengungkapkan
si anak belajar. Selain itu juga bisa pemikiran dalam komposisi tuli-
menggunakan media belajar yang san. Pada umumnya, istilah dis-
semenarik mungkin dalam grafia digunakan untuk mendis-
mengajari membaca dan menulis, kripsikan tulisan tangan yang san-
bisa dengan plastisin, pasir sintetik gat buruk. Anak-anak yang mem-
dan lain sebagainya. anak dengan iliki disgrafia mungkin menulis
disleksia juga penting untuk dengan sangat pelan , hasil tulisan
dibangkitkan semangatnya dengan mereka bisa jadi sangat tak teer-
pemodelan kepada tokoh-tokoh baca, dan mereka mungkin
terkenal yang mengalami hal se- melakukan banyak kesalahan ejaan
rupa, namun bisa sukses dan me- karena ketidakmampuan mereka
nangani kesulitan belajarnya. Vid-
eo game yang didesain khusus un-
28 Tammasse dan Jumraini T,
tuk anak disleksia juga bisa di-
Mengatasi Kesulitan Belajar Disleksia (Studi
perkenalkan untuk mendekatkan Neuropsikolinguistik). Artikel di muat di
laman http://repository.unhas.ac.id/ dan
mereka kepada kemajuan diakses pada hari kamis 14 November
2019. Baca juga Endang Widyorini dan
Julia Van Tiel, Disleksia Deteksi Diagnose
Dan Penanganan Di Sekolah Dan Di Rumah,
Jakarta: Prenada.

142 | Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember
An-E]• [ : Jurnal Kajian Perempuan & Keislaman
Vol. 13, No. 1, April 2020
p-ISSN:2086 -0749
e-ISSN:2654-4784

untuk memadukan bunyi dan hu- mengikuti alur garis yang tepat
ruf. dan proporsional; dan kedelapan,
Beberapa karakteristik anak Tetap mengalami kesulitan mes-
dengan disgrafia adalah pertama, kipun hanya diminta menyalin
Terdapat ketidakkonsistenan ben- contoh tulisan yang sudah ada.29
tuk huruf dalam tulisannya; kedua, Anak disgrafia tidak bisa
Saat menulis, penggunaan huruf dibiarkan belajar menulis sendiri.
besar dan huruf kecil masih Mereka perlu bimbingan secara
tercampur; ketiga, Ukuran dan khusus. Terdapat beberapa cara
bentuk huruf dalam tulisannya mengatasi kesulitan belajar menu-
tidak proporsional; keempat, Anak lis yang berkaitan dengan pengaja-
tampak harus berusaha keras saat ran menulis permulaan atau
mengkomunikasikan suatu ide, handwriting antara lain yang
pengetahuan, atau pemahamannya dikemukaan Abdurrahman bahwa
lewat tulisan; kelima, Sulit me- terdapat 15 jenis kegiatan yang
megang bolpoin maupun pensil berfungsi untuk remedial menulis
dengan mantap. Caranya me- untuk anak disgrafia, yaitu (1) ak-
megang alat tulis seringkali terlalu tivitas menggunakan papan tulis,
dekat bahkan hampir menempel (2) bahan lain untuk latihan
dengan kertas; keenam, Berbicara gerakan menulis, (3) posisi, (4)
pada diri sendiri ketika sedang kertas, (5) cara memegang pensil,
menulis, atau malah terlalu mem- (6) kertas stensil atau karbon, (7)
perhatikan tangan yang dipakai 29 7DWLN ,PDGDWXV 6D·DGDWL Intervensi
untuk menulis; ketujuh, Cara Psikologis Pada Siswa Dengan Kesulitan
Belajar (Disleksia, Disgrafia Dan
menulis tidak konsisten, tidak Diskalkulia), ejournal.kopertais4.or.id
no.20 vol 1 2015.

Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember | 143
Leny Marinda

menjiplak, (8) menggambar di an- Gangguan matematika


tara dua garis, (9) titik-titik, (10) dikelompokkan menjadi empat
menjiplak dengan semakin diku- ketrampilan, yaitu: (a) ketrampilan
rangi, (11) buku bergaris tiga, (12) linguistik (yang berhubungan
kertas dengan garis pembatas, (13) dengan mengerti istilah matemat-
memperhatikan tingkat kesulitan ika dan mengubah masalah tertulis
penulisan huruf, (14) bantuan menjadi simbol matematika), (b)
verbal, dan (15) kata dan kalimat.30 ketrampilan perseptual (kemam-
Selain itu, pada anak dis- puan mengenali dan mengerti
grafia, bisa dilakukan terapi simbol dan mengurutkan ke-
dengan mengasah motorik halus lompok angka), (c) ketrampilan
pada tangan seperti meremas, fin- matematika (penambahan, pengu-
ger painting, mencorat-coret bebas rangan, perkalian dan pembagian
dan menggambar bentul-bentuk dasar dan urutan operasi dasar),
sederhana. Setelah itu baru (d) keterampila atensional (menya-
dikenalkan menjiplak huru, menu- lin angka dengan benar dan
lis huruf balok, menebali titik-titik mengamati simbol operasi).
yang membentuk pola, baru Karakteristik anak dengan
menulis bersambung. kesulitan belajar diskalkulia dian-
c. Diskalkulia (kesulitan taranya, pertama, gangguan hub-
menghitung) ungan keruangan. Konsep hub-
Menurut diagnostic and ungan keruangan seperti depan
stastitical manual of mental disor- belakang, puncak-dasar, atas-
ders, bahwa gangguan matematika bawah, tinggi-rendah, awal-akhir
adalah salah satu gangguan belajar. dan jauh dekat umumnya dikuasai
oleh anak pada saat mereka belum
30
Suhartono, Pembelajaran Menulis
Untuk Anak Disgrafia di Sekolah Dasar, masuk SD. Anak-anak telah
Transformatika, Volume 12, Nomer 1, memperoleh pemahaman tentang
Maret 2016. 114.

144 | Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember
An-E]• [ : Jurnal Kajian Perempuan & Keislaman
Vol. 13, No. 1, April 2020
p-ISSN:2086 -0749
e-ISSN:2654-4784

berbagai konsep hubungan keru- dekat ke angka 4, konsep dasar


angan tersebut dari pengalaman tersebut adalah: (1) konsep keru-
mereka dalam berkomunikasi angan, (2) konsep waktu, (3) kon-
dengan lingkungan sosial mereka sep kuantitas (4) konsep serbane-
atau melalui berbagai permainan. ka (miscellaneous).
Tetapi sayangnya, anak Kedua, Abnormalitas per-
berkesulitan belajar sering men- sepsi visual. Anak berkesulitan
galami kesulitan dalam berkomu- belajar matematika sering men-
nikasi dan lingkungan sosial juga galami kesulitan untuk melihat
sering tidak mendukung terse- berbagai objek dalam hubungann-
lenggaranya suatu situasi yang ya dengan kelompok atau set.
kondusif bagi terjadinya komu- Kesulitan semacam itu merupakan
nikasi antar mereka. Adanya kon- salah satu gejala adanya abnor-
disi ekstrinsik beberapa ling- malitas persepsi visual. Anak yang
kungan sosial yang tidak menun- mengalami keabnormalitas per-
jang terselenggaranya komunikasi sepsi visual akan mengalami kesu-
dan kondisi intrinsik yang diduga litan bila mereka diminta untuk
karena disfungsi otak dapat me- menjumlahkan dua kelompok
nyebabkan anak mengalami benda yang masing-masing terdiri
gangguan memahami konsep- dari lima dan empat anggota.
konsep hubungan keruangan Anak semacam itu mungkin akan
dapat mengganggu pemahaman menghitung satu-persatu anggota
anak tentang sistem bilangan atau tiap kelompok dahulu sebelum
penggaris, dan mungkin anak juga menjumlahkannya.
tidak tahu bahwa angka 3 lebih

Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember | 145
Leny Marinda

Ketiga, Asosiasi Visual- adanya gangguan persepsi visual.


Motor Anak berkesulitan belajar Keenam, Gangguan penghayatan
matematika sering tidak dapat tubuh Anak berkesulitan ma-
menghitung benda-benda secara tematika sering memperlihatkan
berurutan sambil menyebutkan adanya gangguan penghayatan
bilangannya. Anak semacam ini tubuh (body image). Anak
dapat memberikan kesan mereka demikian merasa sulit untuk me-
hanya menghafal bilangan tanpa mahami hubungan bagian-bagian
memahami maknanya. Keempat, dari tubuh sendiri. Jika anak
Ada anak yang perhatiannya mel- diminta untuk menggambar utuh
ekat pada suatu objek saja dalam misalnya, mereka akan menggam-
jangka waktu yang relatif lama. barkan dengan bagianbagian
Gangguan perhatian semacam itu tubuh pada posisi yang salah.
disebut perseverasi. Anak Ketujuh, Kesulitan dalam ba-
demikian mungkin pada mulanya hasa dan membaca Matematika itu
dapat mengerjakan tugas dengan sendiri pada hakikatnya adalah
baik, tetapi lama kelamaan per- simbolis. Oleh karena itu, kesu-
hatiannya melekat pada suatu ob- litan dalam bahasa dapat ber-
jek tertentu. pengaruh terhadap kemampuan
Kelima, Kesulitan mengenal membaca untuk memecahkannya.
dan memahami simbol Anak Oleh karena itu , anak yang men-
kesulitan belajar matematika ser- galami kesulitan membaca akan
ing mengalami kesulitan dalam mengalami kesulitan pula dalam
mengenal dan menggunakan sim- memecahkan soal matematika
bol-simbol matematika. Kesulitan yang berbentuk cerita tertulis.
semacam ini dapat disebabkan Kedelapan, Perfomance IQ
oleh adanya gangguan memori jauh lebih rendah daripada skor
tetapi juga dapat disebabkan oleh verbal IQ Hasil tes WISC (Wech-

146 | Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember
An-E]• [ : Jurnal Kajian Perempuan & Keislaman
Vol. 13, No. 1, April 2020
p-ISSN:2086 -0749
e-ISSN:2654-4784

ler Intelegence Scale for Children) merumuskan kesimpulan observa-


menunjukkan bahwa anak si terhadap anak dengan gangguan
berkesulitan belajar matematika belajar diskalkulia. Hasil analisis
memiliki skor PIQ (Performance observasi menjadi pijakan bagi
Intellegence Quotioent). Tes in- guru dalam menentukan tindakan
telegensi ini memiliki dua sub tes, lanjutan untuk mengatasi
tes verbal dan tes kinerja (perfor- gangguan belajar pada peserta did-
mance) . subtes verbal mencakup: ijnya.
(1) informasi, (2) persamaan, (3) Berikut adalah tips
arirmatika, (4), perbendaharaan menghadapi anak diskalkulia:
kata, (5) pemahaman. Subtes 1) Memberikan contoh yang
kinerja mencakup (1) melengkapi konkrit lebih banyak untuk
gambar, (2) menyusun gambar, (3) memastikan pemahaman yang
menyusun balok, (4) menyusun kuat pada anak sebelum me-
obyek, (5) coding. Rendahnya skor langkah kepada materi yang
PIQ pada anak berkesulitan bela- lebih abstrak. Hal itu akan
jar matematika tampaknya terkait membantu anak dengan
dengan kesulitan memahami kon- gangguan diskalkulia untuk
sep keruangan, gangguan persepsi dapat memvisualisasikan kon-
visual, adanya gangguan asosiasi sep. Begitu juga ketika mem-
visual-motor.31 berikan soal cerita, gunakan
Delapan karakteristik di atas alat yang sekiranya dapat
dapat dijadikan referensi dalam membantu anak untuk menvis-
ualisasikan konsep, bentuk atau
31 7DWLN ,PDGDWXV 6D·DGDWL Intervensi pola.
Psikologis Pada Siswa, 18-20.

Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember | 147
Leny Marinda

2) Membangun sikap diri yang Cara belajar yang me-


positif bahwa anak pasti bisa nyenangkan akan menghindar-
mempelajari matematika. Hin- kan anak dari menghindari
dari perkataan yang belajar matematika.
mengesankan bahwa anak 5) Menggunakan warna ² warna
memang tidak dapat belajar yang menarik untuk media
matematika karena keturunan pembelajaran untuk anak
dari ayah dan ibu, sebab diskalkulia. Misalnya
sebenarnya semua orang dapat menggunakan pensil warna
mempelajari matematika dalam berbeda untuk menuliskan
taraf tertentu, juga tanda atau simbol matematika
mengajari cara membuat anak yang berbeda pula agar anak
memahami kegagalan. tidak tertukar dalam mengenali
3) Memvisualisasikan setiap sim- simbol tersebut.
bol matematika dengan contoh 6) Jadikan suasana belajar me-
di kehidupan sehari ² hari yang nyenangkan dan tanpa paksaan
lebih sederhana. Misalnya untuk membuat anak merasa-
menyamakan simbol minus kan pengalaman positif dari
GHQJDQ NDWD ¶KLODQJ· DWDX ¶SHUJL· belajar matematika dan tidak
sehingga jumlahnya berkurang merasa bosan.32
GDQ VLPERO SOXV GHQJDQ ¶GD
WDQJ· VHKLQJJD MXPODKQ\D EHU Simpulan
tambah. Kognitif merupakan salah
4) Mengajak anak belajar sambil satu aspek yang dinilai dalam
bermain sehingga ia tidak me- pembelajaran. Dua aspek lainnya
rasakan bahwa pelajaran ma-
tematika adalah pelajaran yang 32

menakutkan dan menyulitkan. https://dosenpsikologi.com/media-


pembelajaran-untuk-anak-diskalkulia

148 | Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember
An-E]• [ : Jurnal Kajian Perempuan & Keislaman
Vol. 13, No. 1, April 2020
p-ISSN:2086 -0749
e-ISSN:2654-4784

selaik kognitif, ialah afektif dan Tahap kedua adalah tahap pra
psikomotor. Ketiga aspek ini sal- operasional (2-7 tahun). Pada
ing berkaitan dalam membangun tahap ini, anak mulai mengenali
pemahaman yang tuntas terhadap lingkungannya tidak hanya
suatu konsep. Kognitif secara gar- mengandalkan panca inderanya
is besar dimaknai sebagai apa yang saja, tetapi juga mulai
diketahui dan apa yang dipikikan. menggunakan bahasa dan symbol-
Dengan kata lain, kemampuan simbol untuk melakukan kontak
kognitif ini berkaitan dengan dengan lingkungan sekitar. Tahap
proses dan cara kerja simpul- yang ketiga adalah tahap
simpul saraf dalam otak sebagai operasional konkret. Pada tahap
organ yang berfungsi sebagai alat ini anak mulai mampu mengurut-
berfikir. kan, mengklasifikasi, mempertim-
Merujuk kepada garis besar bangkan sesuatu sebagai solusi
pengertian tentang kognitif di atas, pemecahan masalah, mengenal
Jean Piaget, salah satu pakar bi- hubungan timbal balik dan men-
ologi dan psikologi merumuskan terjemahkan konsep yang
tahapan perkembangan kognitif diketahui ke dalam kehidupan
manusia disesuaikan dengan tahap nyata. Berangkat dari realitas ini
kematangan perkembangan otak. pula pengembangan kurikulum
Tahap pertama, disebut dengan 2013 dengan pembelajaran temat-
tahap sensor-motor (0-2 tahun) ik di tingkat SD/MI, yang
dimana manusia berinteraksi dan menggunakan pendekatan pem-
mengenal lingkungan dengan belajaran saintifik yang
menggunakan panca inderany. menekankan pada pembelajaran

Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember | 149
Leny Marinda

bermakna. Sehingga anak pada kesulitan belajar yang mungkin


tahap operasi konkret (usia muncul di usia SD/MI seperti dis-
SD/MI) ini dapat menghub- leksia, disgrafia dan diskalkulia,
ungkan apa yang mereka alami di mendapat perhatian dan pe-
kehidupan sehari-hari, dihub- nanganan yang tepat sesuai
ungkan dengan konsep ilmiah dengan pemahaman tentang
yang dipelajari di dalam kelas. perkembangan kognitif anak. Hal
Tahap yang keempat adalah ini juga dapat meredam kemung-
operasi formal (remaja-dewasa), kinan hasrat guru untuk menuntut
anak sudah mampu berpikir ab- semua peserta didiknya bertaraf
strak dan logis dengan kognisi yang sama rata, karena
menggunakan pola pikir kemung- nyatanya setiap anak memiliki
kinan. Sehingga pada usia ini, tahapan dan kemampuan perkem-
tuntutan kognitif yang tidak hanya bangan kognitif yang berbeda-
sekedar memahami saja, tetapi beda, sesuai dengan factor-faktor
juga mengkreasi atau mencipta. yang melatarbelakanginya.
Manfaat mengetahui taha-
pan perkembangan kognitif Daftar Pustaka
menurut teori kognitif Piaget bagi Desmita, Psikologi Perkembangan
guru adalah untuk membimbing Peserta Didik, Bandung:
Remaja Rosda Karya, 2010
guru dalam memahami kemampu-
an kognitif anak disesuaikan Surya, Mohamad , Strategi Kognitif
Dalam Proses Pembelajaran,
dengan tahap kematangan otak Bandung: Alfabeta, 2015
dan interaksinya dengan ling-
Setiono, Kusdwiratri, Psikologi
kungan. Sehingga guru dapat Perkembangan, Bandung:
mendiagnosa kesulitan belajar Widya Padjajaran, 2009.
yang mungkin dialami oleh peserta Basri, Hasan . Kemampuan Kognitif
didik di dalam kelas. sehingga Dalam Meningkatkan Efek-

150 | Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember
An-E]• [ : Jurnal Kajian Perempuan & Keislaman
Vol. 13, No. 1, April 2020
p-ISSN:2086 -0749
e-ISSN:2654-4784

tifitas Pembelajaran Ilmu So- Bujuri, Dian Andesta , Analisis


sial Bagi Siswa Sekolah Da- Perkembangan Kognitif Anak
sar, Jurnal Penelitian Pen- Usia Dasar Dan Im-
didikan, e-issn 2541-4135 plikasinya Dalam Kegiatan
Belajar Mengajar, Jurnal
Syarifin, Ahmad , Percepatan LITERASI Volume IX,
Perkembangan Kognitif Anak: No. 1 2018. 38
Analisis Terhadap Kemung-
kinan Dan Persoalannya, PERMENDIKBUD Nomor 51
jurnal al bahtsu Vol. 2, Tahun 2008 tentang
No. 1, Juni 2017 PPDB TK, SD, SMP,
SMA dan SMK
Ibda, Fatimah, Perkembangan Kog-
nitif: Teori Jean Piaget, Jurnal Idris, Ridwan, Mengatasi Kesulitan
INTELEKTUALITA - Belajar Dengan Pendekatan
Volume 3, Nomor 1, Jan- Kognitif, Jurnal Lentera
uari-Juni 2015 Pendidikan Vol 12 Nomor
2 Desember 2009
0X·PLQ 6LWWL $LV\DK Teori
Perkembangan Kognitif Jean https://hellosehat.com/parenting
Piaget, Jurnal Al-7D·GLE /tips-parenting/latihan-
Vol. 6 No. 1 Januari-Juni, membantu-anak-disleksia-
2013 lancar-baca-tulis/ diakses
pada hari kamis 14 No-
http://prezi.com/uepcgwoue5_m vember 2019
/teori-perkembangan-
kognitif-jean-piaget/ Tammasse dan Jumraini T,
Mengatasi Kesulitan Bela-
Robert E, Slavin, Psikologi Pendidi- jar Disleksia (Studi Neu-
kan Teori dan Praktik, Ja- ropsikolinguistik). Artikel
karta : PT.Indeks, 2011. di muat di laman
http://repository.unhas.ac
Susanto, Ahmad , Perkembangan .id/ dan diakses pada hari
Anak Usia Dini, Jakarta: kamis 14 November 2019
Kencana Prenada. Media
Group, 2011

Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember | 151
Leny Marinda

Endang Widyorini dan Julia Van


Tiel, Disleksia Deteksi Diag-
nose Dan Penanganan Di
Sekolah Dan Di Rumah, Ja-
karta: prenada.

6D·DGDWL Tatik Imadatus, Intervensi


Psikologis Pada Siswa Dengan
Kesulitan Belajar (Disleksia,
Disgrafia Dan Diskalkulia),
ejournal.kopertais4.or.id
no.20 vol 1 2015

Suhartono, Pembelajaran Menulis


Untuk Anak Disgrafia di
Sekolah Dasar, Trans-
formatika, Volume 12 ,
Nomer 1, Maret 2016

152 | Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember

Anda mungkin juga menyukai