Anda di halaman 1dari 14

Diklat PJJ

Supervisory Management Developinent Program (SMDP)


Angkatan XVI Tahun 2021

Oleh: SUSISWANTO
1
Latar Belakang

PT. Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan Badan Usaha Milik


Negara yang bergerak dibidang transportasi perkeretaapian, dan salah
satu unit adalah unit kesehatan yang didalamnya terdapat klinik mediska
Semarang
Di wilayah kerja Klinik Mediska Semarang penyakit naso faringitis acute
selalu ikut kelompok 10 besar setiap bulannya, hal ini bisa mempengaruhi
produktivitas kinerja pegawai dan bisa menularkan ke orang lain. Naso
faringittis acute umumnya dikenal dengan istilah sakit “influenza” atau
commond cold terjadi akibatoleh virus RNA yaitu influenza A, B dan lebih
jarang C

2
3
Tujuan

1.Sebagian syarat menyelesaikan program Supervisory Management


Development Program (SMDP) Angkatan XVI tahun 2021 PT. Kereta Api
Indonesia (Persero).

2.Meningkatkan Pemahaman pengetahuan pasien tentang Penularan


penyakit acute Nasofaringitis acute dan penata laksanaanya cara
Mencegah bila terkena.

3.Terjadinya penurunan angka penyakit nasofaringitis acute di Klinik


Mediska Semarang.

4
Permasalahan

Untuk membatasi pembahasan masalah, maka ruang lingkup


permasalahannya adalah : meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pasien
atau penderita tentang penyakit nasofaringitis acute atau commond cold untuk
mengurangi tingkat kejadian serta penularan kepada penderita lain.

5
Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara :

1.Melihat system kesehatan kereta –api (Sikeska) di Klinik Mediska Semarang


2.Melihat data pada system P.care BPJS Kesehatan di klinik Mediska
Semarang
3. Menggunakan literature dan Tanya jawab langsung ke penderita

6
Identifikasi Masalah
Masih tingginya Angka kunjungan dengan penyakit Nasofaringitis Acute
Karena masih rendahnya pemahaman pasien tentang penyakit tersebut
dikarenakan banyak factor antara lain :
1. Istirahat kurang .
2. Imunitas kurang
3. Etika batuk yang kurang tahu
4. Cara penularan penyakit pasien kurang paham .

7
Selanjutnya menganalisa penyebab potensial dari permasalahan dengan metode
5W+1H,yaitu:

Tingakat
Masalah (WHAT) Kejadian penyakit naso farinitis acute yang masuk 5
besar perbulan
Pasien PT. Kai dilingkungan Kerja klinik Mediska Semarang
PIC (WHO)

Tingkat Pengetahuan dan pemahaman tentang penyakit


Mengapa Terjadi (WHY)
nasofaringitis acute yang rendah serta penularannya
Tempat (WHERE) Klinik Mediska Semarang .
Kapan Penyelesaian Di mulai dari Agustus 2021 dan masih terus berlanjut
(WHEN)
Masalah sampai sekarang
Bagaimana Memberikan pengobatan pemahaman serta
Penyelesaian (HOW) pencegahannya dan meningkatkan pengetahuan tentang
Masalah Penyakit nasofaringitits acute secara terus menerus

8
Analisa Masalah
Pada dasarnya penyakit nasofaringitis acute yang dialami pasien di Klinik
Mediska Semarang PT. Kereta Api disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya
tingkat pemahaman atau ketidak tahuan pasien tentang acute nasofaringitis /
commond cold yang kurang

Etika batuk
Isirahat kurang kurang tidak tahu

Tingkat penyakit
acute
nasofaringitis
tinggi

Imunitas Cara penularan Penyakit


menurun pasien kurang paham

9
Kesimpulan
Dari uraian permasalahan yang telah dijabarkan diatas,secara umum dapat
diambil beberapa kesimpulan untuk meningkatkan pemahaman dan
pengetahuan terhadap penyakit nasofaringitis diantaranya yaitu :
 Dengan edukasi dan penyuluhan terhadap pasien yang terkena
maupun yang tidak terkena .
 Mengenali sedini mungkin penyakit sehingga mudah dalam
pengobatannya .
 Meningkatkan derajat kesehatan dengan cara pola hidup sehat .
 Istirahat yang cukup.
 Meningkatkatkan imunitas supaya tidak terjangkit lagi atau tertular
lagi

10
11
Saran

Beberapa saran yang dapat penulis sampaikan yaitu :


 Meningkatkan pemahaman pasien tentang nasofaringitis acute dan
merubah berperilaku untuk hidup Sehat
 Segera cek kesehatan sedini mungkin jangan sampai nunggu sakit
 Bila sudah terkena penyakit sebaiknya segera berobat dan mencegah
penularannya
 Istirahat yang cukup dan meningkatkan imunitas
 Bila terkena cegah supaya tidak menular dengan batuk efektif
 Menerapkan pola hidup sehat yang berkesinambungan dan terus
menerus .

12
Kegiatan pemeriksaan sekalian
penyuluhan hidup sehat

Kegiatan periksa pasien


plus sekalian penyuluhan

13
T E R I M A K A S I H

Anda mungkin juga menyukai