Anda di halaman 1dari 4

GAYA KEPEMIMPINAN

DEMOKRASI

Di susun oleh :

Kelompok 6

1. Nailistianati Nur Aulia


2. Niken Setyowati
3. Nitsa Nurotul Faikoh
4. Novia Tri Ayu W
5. Nur Kholida Hanum
6. Nurul Istiqomah

Kelas : 4B

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN DAN NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI
Jln. Cut Nyak Dhien No. 16, Kalisapu, Slawi, Kab. Tegal
2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh
pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Dari hal
tersebut kita ketahui bahwa kepemimpinan diperlukan untuk mengatur segala
sesuatunya agar berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin di capai.
Seperti yang kita ketahui bahwa hampir semua aspek kehidupan kita ada
pemimpinnya. Contohnya saja dalam keluarga saja ada seoarang ayah yang
memimpin keluarga, yang mengatur anggota keluarga. Pemimpin itu sangat banyak
tipenya. Salah satunya adalah tipe pemimpin demokratis. Pemimpin demokratik
adalah pemimpin yang mempunyai ciri tanggung jawab dan kerjasama yang baik,
kekuatan pada partisipasi aktif anggota, menghargai setiap potensi, dan juga
memanfaatkan setiap anggota sesuai dengan keahliannya.
Pemimpin demokratik itu sangat bagus apa lagi diterapkan dalam organisasi
yang mempunyai anggota yang kritis. Akan tetapi kita melihat pratiknya di lapangan,
tipe kepemimpinan demokratsk ini juga mempunyai kelemahan. Apalagi bila suatu
organisasi itu terdiri dari angota-anggota yang berpikiran kritis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Kepemimpinan gaya demokratis adalah kemampuan mempengaruhi orang lain
agar mau bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara
berbagai kegiatan yang akan dilakukan ditentukan bersama antara pimpinan dan
bawahan.
Gaya Kepemimpinan Demokratis, yaitu gaya seorang pemimpin yang
menghargai karakteristik dan kemampuan yang dimiliki oleh setiap anggota
organisasi (Prima, A, 2013). Pemimpin yang demokratis menggunakan kekuatan
jabatan dan kekuatan pribadi untuk menggali dan mengolah gagasan bawahan dan
memotivasi mereka untuk mencapai tujuan bersama.
Kepemimpinan demokratis adalah kepemimpinan berdasarkan demokrasi yang
pelaksanaannya disebut pemimpin partisipasi (partisipative leadership).
Kepemimpinan partisipasi adalah suatu cara pemimpin yang kekuatannya terletak
pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok.

B. Ciri-Ciri Gaya Kepemimpinan DemokNS.ratis


1. Wewenang pimpinan tidak mutlak
Yaitu keputusan pimpinan bisa dipengaruhi oleh masukan dari bawahan,
bukan sebagai bentuk interferensi, dalam hal ini lebih ditekankan dari asas
musyawarah.
2. Pimpinan melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahan
Tidak semua keputusan bergantung pada pimpinan semata. Bawahan memiliki
wewenang untuk membuat keputusan, namun masih berada dalam batas
sewajarnya.
3. Keputusan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan
Setiap keputusan yang diambil tidak hanya berasal dari pimpinan mutlak,
namun telah dimusyawarahkan terlebih dahulu bersama bawahannya.
4. Kebijakan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan
5. Komunikasi berlangsung timbal balik
Komunikasi antara pimpinan dan bawahan berlangsung dengan baik, tanpa
adanya rasa takut atau canggung karena jabatan.
6. Pengawasan dilakukan secara wajar
Pemimpin tidak melakukan pengawasan kegiatan secara over atau over
protective, sehingga tidak ada tekanan pada bawahan saat melakukan
kegiatannya, bawahan pun menjunjung tinggi kepercayaan yang diberikan
atasannya.
7. Prakarsa datang dari pimpinan maupun bawahan
Ide suatu kegiatan bukan hanya berasal dari pimpinan saja melainkan juga
bawahan, asalkan ide tersebut dapat membawa organisasi kearah yang lebih
baik dan berkembang.
8. Banyak kesempatan bagi bawahan untuk mengeluarkan pendapat
Bawahan bebas untuk berpendapat sesuai dengan asas demokrasi.
9. Tugas diberikan bersifat permintaan
Tugas yang diberikan pimpinan bisa berasal dari permintaan bawahan yang
tentunya berdampak positif bagi organisasi tersebut.
10. Pujian dan kritik seimbang
Pimpinan dan bawahan tidak selalu saling memuji atau mengkritik, kedua-
duanya berjalan seimbang sesuai dengan kebutuhan organisasi tersebut.
11. Pimpinan mendorong prestasi bawahan
12. Kesetiaan bawahan secara wajar
Bawahan tidak bersifat sebagai budak yang selalu manut pada atasannya,
namun bawahan tetap memiliki rasa hormat yang tinggi pada atasannya.
13. Memperhatikan perasaan bawahan
Pemimpin bersikap mengayomi kepada bawahan, sehingga pemimpin
mengerti apa masalah yang ada pada bawahan, sehingga pemimpin bisa
mengambil kebijakan dengan segera.
14. Suasana saling percaya, menghormati dan menghargai
Suasana yang selalu harmonis dalam lingkungan organisasi.
15. Tanggung jawab dipikul bersama
Kelebihan yang paling utama, yaitu saling bekerja sama dalam mencapai
tujuan organisasi.

C. Contoh gaya kepempinan demokrasi


- di sebuah ruang perinatalogi terlihat kepala ruang dan para perawat sangat dekat. Kepala
ruang perinatologi sering mendiskusikan tentang pelayanan yang lebih baik dan para perawat
pun aktif dalam memberikan masukan-masukan.

Anda mungkin juga menyukai