TESIS
Oleh
YULINA MINGVIANITA
NIM 170211858039
TESIS
Diajukan kepada
Universitas Negeri Malang
untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan progam Magister
Pendidikan Bahasa Indonesia
Oleh
YULINA MINGVIANITA
NIM 170211858039
ii
iii
iv
v
RINGKASAN
Kata Kunci: syair karungut Dayak Ngaju, pemanfaatan media, menulis cerpen
vi
Hasil penelitian pengembangan pemanfaatan syair karungut sebagai media
menulis cerpen dilihat dari hasil data verbal yang dipaparkan deskripsi produk
awal media dari segi tampilan, isi, dan bahasa berdasarkan masukkan dan saran
dari uji validasi tim ahli, praktisi, dan uji lapangan dari ukuran font, warna latar,
gambar, isi materi, langkah-langkah pemodelan, bentuk latihan, dan penggunaan
bahasa yang interaktif sesuai dengan pemahaman siswa SMP yang menjadi acuan
perbaikan media dengan melakukan revisi dan penyempurnaan produk.
Hasil data berupa angka dilihat dari jumlah skor yang dipersentasekan
penilaian uji validasi ahli, praktisi, dan uji lapangan dari segi tampilan diperoleh
sebesar 85% ahli media, 97,5% ahli pembelajaran, dan 95,4% ahli praktisi. Segi
isi media diperoleh sebesar 83,3% ahli media, 100% ahli pembelajaran, dan 94%
dari ahli praktisi. Segi bahasa media diperoleh persentase sebesar 80% dari ahli
media, 95% ahli pembelajaran, dan 95% ahli praktisi. Hasil penilaian dari 21
siswa sebagai uji lapangan diperoleh sebesar 84,2%. Berdasarkan hasil persentase
angka kriteria validasi layak untuk diimplementasikan. Hasil uji keefektifan
produk yang dilakukan dengan praeksperimen dilihat dari uji normalitas yang
dihitung menggunakan SPPS V 16 diperoleh sebesar 0,21 dan 267>0,05 untuk
signifikansinya yang berarti data terdistribusi normal. Uji beda yang dilakukan
untuk melihat pengaruh media sebelum dan sesudah diimplementasikan diperoleh
dari hasil nilai karya siswa pada pretes dan postes sebesar 0,00<0.05 adanya
pengaruh yang signifikan dari sebelum media diimplementasikan dan sesudah
media diimplementasikan.
Berdasarkan hasil perolehan penelitian pengembangan dapat disimpulkan
pemanfaatan syair karungut Dayak Ngaju sebagai media menulis cerpen untuk
siswa SMP ini dikembangkan untuk menghasilkan produk media pembelajaran
sebagai tangga siswa menulis cerpen. Selain itu, pemanfaataan syair karungut
Dayak Ngaju sebagai media menulis cerpen untuk siswa SMP ini juga
dikembangkan sebagai media yang mengenalkan nilai-nilai karakter budaya,
etika, moral kehidupan sehari-hari yang disampaikan melalui menulis cerpen.
Syair karungut Dayak Ngaju juga dapat membantu perkembangan psikologi siswa
sebagai generasi muda zaman sekarang yang diedukasikan sebagai nilai moral dan
amanat yang disajikan dalam cerpen, serta menguji keefektifan produk yang
memberi pengaruh terhadap kemampuan menulis cerpen.
Adapun saran dari produk yang kembangkan dapat digunakan oleh guru dan
siswa terutama pada proses pembelajaran. Saran untuk guru produk media yang
dikembangkan dapat memudahkan proses pembelajaran yang berbeda dan
menarik minat siswa dan dapat menambah bahan ajar dengan suasana berbeda
menggantikan metode konvensional yang sering digunakan. Saran untuk siswa
media yang dikembangkan dapat dijadikan sebagai bahan belajar menulis cerpen
dengan mengeksploitasikan kearifan lokal budaya yang dapat ditemui dalam
kehidupan sekitar. Saran untuk peneliti yang selanjutnya melakukan penelitian
pengembangan yang relevan terutama menulis cerpen dapat dikembangkan guna
menambah referensi dari penelitian pengembangan yang belum sempurna menjadi
lebih inovatif, kreatif dan menginspirasi dunia pendidikan sesuai dengan
kebutuhan siswa.
vii
SUMMARY
Keywords: poetry karungut Dayak Ngaju, media use, writing short stories
The use of Dayak Ngaju karungut poetry as a medium for writing short
stories for middle school students produces soft file learning media products.
Learning media developed to make it easier for students to write short stories.
This learning media utilizes the results of the local wisdom of the Central
Kalimantan culture, the poem karungut Dayak Ngaju which exploits cultural
values, ethics, morals, contained in the content and meaning of poetry as forming
characters in students' daily lives through writing short stories. The objectives of
this development research are (1) to produce learning media products that contain
seven menus (homepage, instructions, objectives, material, galleries, modeling,
and exercises) that are implemented using a computer, (2) test the effectiveness of
the product.
This development research uses the Research & Development model
derived from Borg and Gall from ten steps, adapted into seven steps, namely (1)
needs analysis, (2) planning, (3) product design, (4) design validation, (5) product
testing, (6) product revision, and (7) final product improvement. The needs
analysis step is carried out in interviews and literature studies, planning for
determining indicators until media preparation and packaging, product design,
validation, and revision testing, product trials in the field, product revisions, and
final product improvements. The product trial subjects were the validation test
team of learning media experts, Indonesian language and literature learning
experts, namely lecturers in the field of experts, testing practitioners namely
Indonesian language subject teachers, and field tests namely students of class IX-6
Palangkaraya 8 Middle School.
Data collected in this research development qualitative data in the form of
verbal data obtained from data collection research interviews with traditional
leaders and teachers in schools, literature studies of poetry poems karungut Dayak
Ngaju. Verbal data from the development are obtained from the results of
suggestions and enter the validation team for improvement and feasibility of the
products developed. Quantitative data in the form of numbers on development are
obtained from the results of the validation instrument questionnaire scores which
are tested in terms of appearance, content, and language in the media as seen from
the percentage of feasibility validation results to be implemented. Quantitative
data is also obtained from the results of the effectiveness test conducted by one
group pretest-posttest experimental test by looking at the results of the
comparison of the influence of the product being developed.
viii
The results of the research on the development of the use of karungut poetry
as short story writing media are seen from the results of verbal data presented in
the initial product description in terms of appearance, content, and language based
on input and suggestions from the expert team, practitioners, and field tests of font
size, background color , pictures, contents of the material, modeling steps, forms
of training, and the use of interactive language in accordance with the
understanding of junior high school students as a reference for improving the
media by making product revisions and improvements.
The results of the data in the form of numbers seen from the number of
scores that were assessed by the evaluation of expert, practitioner, and field test
validation in terms of appearance were obtained by 85% of media experts, 97.5%
of learning experts, and 95.4% of expert practitioners. The content aspect of the
media was obtained by 83.3% of media experts, 100% of learning experts, and
94% of expert practitioners. In terms of media language, a percentage of 80% of
media experts obtained, 95% of learning experts, and 95% of expert practitioners.
The results of the assessment of 21 students as a field test were obtained at 84.2%.
Based on the percentage results, the validation criteria are feasible to implement.
The results of the product effectiveness test carried out by experiment viewed
from the normality test calculated using SPPS V 16 were obtained at 0.21 and
267> 0.05 for significance which meant that data was normally distributed.
Different tests conducted to see the influence of the media before and after it was
implemented were obtained from the results of the student's work on the pretest
and posttest of 0.00 <0.05 and there was a significant effect from before the media
was implemented and after the media was implemented.
Based on the results of the development research it can be concluded that
the use of Dayak Ngaju karungut poetry as a medium for writing short stories for
middle school students was developed to produce learning media products as
students' ladder to write short stories. In addition, the use of Dayak Ngaju's
karungut poetry as a medium for writing short stories for junior high school
students was also developed as a medium that introduces cultural values, ethics,
the morality of daily life delivered through writing short stories. The poem
Karungut Dayak Ngaju can also help develop the psychology of students as a
generation of today's generation that is edited as a moral value and mandate
presented in a short story and test the effectiveness of products that influence the
ability to write short stories.
The suggestions from the products developed can be used by teachers and
students, especially in the learning process. Suggestions for media product
teachers developed can facilitate different learning processes and attract students'
interest and can add teaching materials with different atmosphere replacing
conventional methods that are often used. Suggestions for students of the
developed media can be used as learning material for writing short stories by
exploiting the local wisdom of a culture that can be found in the life around.
Suggestions for researchers who subsequently conduct relevant development
research especially writing short stories can be developed to add references from
development studies that have not been perfect to be more innovative, creative
and inspire the world of education according to the needs of students.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya penulis
diberikan kelancaran dan kemudahan menyelesaikan tesis dengan judul
“Pemanfaatan Syair Karungut Dayak Ngaju sebagai Media Menulis Cerpen untuk
Siswa SMP” dapat diselesaikan dengan baik.
Pada kesempatan ini penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini
banyak sekali kendala dan kesulitan yang penulis temui. Oleh karena itu, penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
mendukung penulis dalam penyusunan dan penyelesaian tesis ini, terutama kepada:
1. Dr. Endah Tri Priyatni, M.Pd., Dosen Pembimbing I yang sangat sabar
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, dan saran dalam
penulisan tesis ini.
2. Dr. Nita Widiati, M.Pd., Dosen Pembimbing II yang sudah meluangkan waktu
untuk memberikan bimbingan, arahan, dan saran terhadap penulisan tesis ini.
3. Prof. Dr. Wahyudi Siswanto, M.Pd., validator uji ahli media pembelajaran dan
dosen penguji yang sudah meluangkan waktu untuk memberikan saran dan
penilaian untuk perbaikan tesis dan produk yang dikembangkan dari segi
tampilan, isi, dan bahasa.
4. Dr. Siti Cholisotul Hamidah, M.Pd., validator uji ahli pembelajaran sastra
Indonesia dan dosen penguji yang sudah meluangkan waktu untuk memberikan
masukan dan saran untuk perbaikan produk yang dikembangkan dari segi
tampilan, isi, dan bahasa guna penulisan tesis ini.
5. Ruslina, S.Pd., validator praktisi guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP
Negeri 8 Palangka Raya yang telah membantu menguji produk di lapangan dan
Risdalina, S.Pd., Siska Pramadian, S.Pd., pengamat yang telah membantu
peneliti di lapangan, sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan baik dan
lancar, serta siswa kelas IX-6 SMP Negeri 8 Palangka Raya yang telah bersedia
menjadi pengguna media di lapangan dengan mengikuti kegiatan pembelajaran
x
dan memberikan penilaian serta komentar untuk perbaikan produk penelitian
tesis ini.
6. Dr. Yuni Pratiwi, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
Pascasarjana Universitas Negeri Malang yang selalu memberikan semangat,
perhatian, nasihat, saran, dan motivasi kepada penulis dari awal perkuliahan
yang dijalani hingga penulis menyelesaikan tugas akhir tesis dengan baik.
7. Bapak dan Ibu dosen Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana
Universitas Negeri Malang yang telah mengajar dan memberikan ilmu yang
bermanfaat untuk penulis sebagai acuan dalam menyelesaikan tesis syarat
tugas akhir untuk meraih gelar magister.
8. Kedua orang tua Dr. Yuprin Abel Dehen, M.P., dan Ruslina, S.Pd., serta adik
Christalenta Gagah Sewuttara di Palangka Raya Kalimantan Tengah yang
senantiasa memberikan dukungan doa, moril, motivasi, kasih sayang dan
semangat kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik.
9. Teman-teman angkatan 2017 S2 Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia
Pascasarjana Universitas Negeri Malang khusus offering B yang selalu
memberikan semangat dan dukungan dari awal kuliah sampai penulis
menyelesaikan tesis ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian tesis ini sudah berusaha penulis
selesaikan dengan baik, tetapi masih ada kekurangan yang perlu disempurnakan.
Oleh sebab itu, penulis mengharapkan masukan dan saran dari pembaca untuk
kesempurnaan tesis ini. Akhir kata penulis berharap semoga tesis ini dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak yang terkait maupun kepada penulis sendiri.
Penulis
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................. iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................... v
RINGKASAN.......................................................................................... vi
SUMMARY ............................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ............................................................................. x
DAFTAR ISI ........................................................................................... xi
DAFTAR TABEL.................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ xviii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................... 1
1.2 Tujuan Penelitian Pengembangan ...................................... 5
1.3 Spesifikasi Produk ........................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian Pengembangan.................................... 8
1.5 Asumsi dan Pembatasan Penelitian Pengembangan .......... 9
1.6 Definisi Operasional .......................................................... 10
xi
2.4 Syair Karungut Dayak Ngaju ............................................ 20
2.4.1 Pengertian Syair Karungut Dayak Ngaju ....................... 21
2.4.2 Jenis-Jenis Syair Karungut Dayak Ngaju ....................... 23
2.4.3 Struktur Syair Karungut Dayak Ngaju ........................... 23
2.4.4 Nilai-Nilai Syair Karungut Dayak Ngaju....................... 25
2.5 Menulis Cerpen dengan Memanfaatkan Syair Karungut Dayak
Ngaju................................................................................ 25
2.5.1 Tahap-Tahap Menulis Cerpen dengan Memanfaatkan Syair
Karungut Dayak Ngaju .................................................... 27
2.5.2 Pengembangan Teks Cerpen dengan Memanfaatkan Syair
Karungut Dayak Ngaju .................................................... 29
xii
BAB IV DESKRIPSI PRODUK DAN HASIL PENGEMBANGAN
4.1 Deskripsi Produk ............................................................... 52
4.1.1 Tampilan Awal ............................................................... 52
4.1.2 Menu Beranda ................................................................ 53
4.1.3 Menu Petunjuk ................................................................ 54
4.1.4 Menu Tujuan................................................................... 55
4.1.5 Menu Materi ................................................................... 56
4.1.6 Menu Galeri .................................................................... 57
4.1.7 Menu Pemodelan ............................................................ 58
4.1.8 Menu Latihan .................................................................. 60
4.1.9 Menu Keluar ................................................................... 61
4.10 Isi Media.......................................................................... 62
4.11 Deskripsi Produk dari Segi Bahasa ................................. 67
4.2 Hasil Uji Validasi Revisi Produk ...................................... 69
4.2.1 Hasil Uji Validasi Ahli Media Pembelajaran.................. 70
4.2.2 Hasil Uji Validasi Ahli Pembelajaran............................. 72
4.2.3 Uji Validasi Praktisi........................................................ 75
4.2.4 Revisi Produk ................................................................. 77
4.3 Pembahasan Hasil Pengembangan Produk ....................... 87
4.3.1 Penyajian Data Hasil Validasi Ahli ................................ 89
4.3.2 Penyajian Data Hasil Validasi Uji Coba Lapangan ...... 90
4.3.3 Analisis Data Hasil Uji Coba Produk ............................ 91
4.3.4 Hasil Uji Keefektifan Produk......................................... 92
xiii
5.3 Saran.................................................................................. 107
DAFTAR RUJUKAN.............................................................................. 110
LAMPIRAN ......................................................................................... 112
RIWAYAT HIDUP ................................................................................. 202
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Komponen Isi Media ......................................................................... 5
2.1 Syair Karungut Dayak Ngaju............................................................. 22
2.2 Nilai-Nilai Budaya ............................................................................. 25
3.1 KD dan Indikator Pencapaian .......................................................... 38
3.2 Judul Syair Karungut Dayak Ngaju ................................................... 40
3.3 Pengukuran Skala Likert Uji Validasi................................................ 46
3.4 Hasil Validasi Persentase ................................................................... 48
4.1 Isi Produk ......................................................................................... 66
4.2 Hasil Uji Validasi Ahli Media Pembelajaran ..................................... 69
4.3 Hasil Uji Validasi Ahli Pembelajaran ................................................ 70
4.4 Hasil Uji Validasi Praktisi.................................................................. 73
4.5 Hasil Uji Normalitas ........................................................................... 91
4.6 Hasil Uji Beda ................................................................................... 92
5.1 Hasil Penyempurnaan Produk ........................................................... 102
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Proses Pemanfaatan Syair Karungut Dayak Ngaju sebagai Media Menulis
Cerpen .............................................................................................. 26
3.1 Prosedur Tujuh Langkah Penelitian Pengembangan Model R&D .... 35
4.1 Tampilan Awal................................................................................... 51
4.2 Menu Beranda .................................................................................... 52
4.3 Menu Petunjuk ................................................................................... 53
4.4 Menu Tujuan ...................................................................................... 54
4.5 KD dan Indikator................................................................................ 54
4.6 Menu Materi....................................................................................... 55
4.7 Menu Galeri........................................................................................ 56
4.8 Menu Pemodelan................................................................................ 57
4.9 Model Langkah I ............................................................................... 57
4.10 Model Langkah II ............................................................................ 57
4.11 Model Langkah III........................................................................... 58
4.12 Model Langkah IV .......................................................................... 58
4.13 Menu Latihan.................................................................................... 59
4.14 Latihan (Terbimbing & Mandiri) ..................................................... 59
4.15 Tampilan Awal Menu Beranda Sebelum Revisi .............................. 77
4.16 Tampilan Awal Menu Beranda Sesudah Revisi............................... 77
4.17 Menu Petunjuk Sebeum Revisi ........................................................ 78
4.18 Menu Petunjuk Sesudah Revisi........................................................ 78
4.19 Menu Tujuan Sebelum Revisi .......................................................... 79
4.20 Menu Tujuan Sesudah Revisi........................................................... 79
4.21 Isi Indikator pada Menu Tujuan Sebelum dan Sesudah Revisi........ 79
4.22 Menu Materi Sebelum Revisi........................................................... 80
4.23 Menu Materi Sesudah Revisi............................................................ 80
4.24 Menu Galeri Sebelum Revisi............................................................ 81
4.25 Menu Galeri Sesudah Revisi ............................................................ 81
xvi
4.26 Menu Pemodelan Sebelum Revisi.................................................... 83
4.27 Menu Pemodelan Sesudah Revisi .................................................... 83
4.28 Menu Latihan Sebelum Revisi ......................................................... 84
4.29 Menu Latihan Sesudah Revisi.......................................................... 84
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Instrumen Uji Validasi Ahli Media Pembelajaran ............................... 114
2. Instrumen Uji Validasi Ahli Pembelajaran........................................... 119
3. Instrumen Uji Validasi Ahli Praktisi.................................................... 124
4. Instrumen Uji Validasi Uji Lapangan .................................................. 129
5. Panduan Pemanfaatan Syair Karungut Dayak Ngaju sebagai Media Menulis
Cerpen untuk Siswa SMP ..................................................................... 132
6. Hasil Karya Siswa................................................................................ 141
7. Hasil Penilaian...................................................................................... 156
8. Rubrik Penilaian ................................................................................... 180
9. RPP …. ................................................................................................ 183
10. Hasil Wawancara ............................................................................... 184
11. Hasil Catatan Observasi..................................................................... 192
12. Dokumentasi Lapangan...................................................................... 200
16. Sertifikat Uji Plagiasi ......................................................................... 204
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini gagasan pemikiran yang menjadi landasan pendahuluan penulisan
yaitu (1) latar belakang, (2) tujuan penelitian, (3) spesifikasi produk, (4) manfaat
penelitian pengembangan, (5) asumsi pembatasan penelitian pengembangan, dan (6)
definisi operasional.
1
2
perjalanan hidup, pesan, ajakan, nasihat, petuah yang dideskripsikan dari oleh
pencipta atau biasa disebut pengarungut. Syair karungut Dayak Ngaju
mengandung nilai pesan, etika kesopanan, nilai-nilai moral kehidupan yang
ditujukan kepada generasi muda zaman sekarang dan masih dijunjung tinggi oleh
masyarakat Dayak Ngaju.
Syair karungut Dayak Ngaju berasal dari kata karu bahasa sangiang yang
artinya tembang. Syair karungut Dayak Ngaju dilantunkan atau ditembangkan
seperti lagu yang bersifat tematik. Syair karungut Dayak Ngaju juga tersusun
seperti puisi yang dituturkan dengan melantunkan atau mendendangkan secara
lisan. Setiap syair karungut yang diangkat atau dilantunkan memiliki pesan dan
nasihat pada setiap bait terkait konteks budaya dan yang terjadi di kehidupan
masyarakat sekitar.
Dilihat dari kualifikasi syair karungut yang berorientasi pada penyampaian
nilai-nilai lokal yang autentik berisi pesan, ajakan, dan nasihat pada setiap bait
syair karungut Dayak Ngaju dapat dieksploitasikan dalam membentuk karakter
pendidikan. Hal ini dapat membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam
menikmati, menghayati, dan memahami karya sastra dengan menanamkan nilai
moral yang memiliki daya tarik tersendiri dalam ceritanya dan mengandung pesan
atau amanat yang dapat disampaikan kepada pembaca (Suryaman, 2012:37).
Mata pelajaran bahasa Indonesia kurikulum 2013 pendekatan berbasis genre
yang wujudnya dimaknai sebagai teks bentuk fisiknya baik secara lisan maupun
tulis disesuaikan pada konteks dan unsur kebahasaannya. Hal ini dilatarbelakangi
oleh teks pada konteks budaya yang berkaitan dengan nilai-nilai dan kaidah-
kaidah yang ada di masyarakat. Hal ini sejalan dengan pendapat Priyatni
(2014:43) bahwa pada kompetensi dasar ranah keterampilan siswa dituntut untuk
memproduksi teks dengan menelaah, menyunting, merevisi, dan merekonstruksi
teks.
Pembelajaran menulis cerpen sebagai salah satu pembelajaran yang
menghasilkan teks karya sastra dengan mengembangkan gagasan dan membangun
konflik dalam cerpen sehingga dapat menghasilkan tulisan yang menarik dan
kreatif. Hal ini sejalan dengan pendapat Huda, (2013:6) bahwa pembelajaran
sebagai proses interaksi antara individu dan lingkungan sekitarnya.
3
1.3.1 Wujud
Wujud produk yang dihasilkan pada penelitian pengembangan ini berupa
media komputer software dan dikemas dalam bentuk softfile dengan
memanfaatkan syair karungut Dayak Ngaju sebagai media menulis cerpen. Alasan
yang mendasar untuk menghasilkan produk berupa media, karena sebelumnya
belum pernah diimplementasikan dengan program komputer yang disesuaikan
dengan kebutuhan di lapangan menginginkan media pembelajaran dengan mudah
diaplikasikan dalam pengoperasiannya. Selain itu, prasarana di lapangan
mendukung pada keterbatasan perangkat komputer yang digunakan secara efektif
dan efesien.
1.3.5 Bahasa
Spesifikasi produk pemanfaatan syair karungut Dayak Ngaju sebagai
media pembelajaran menulis cerpen dari segi bahasa dalam media dikembangkan
sebagai berikut.
(1) Bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar,
yakni bahasa Indonesia pada bahasa media yang efektif, tidak bersifat kaku,
ambigu, dan interaktif.
(2) Bahasa komunikatif yang mudah dipahami siswa SMP tidak besifat kaku dan
ambigu.
(3) Pemanfaatan syair karungut Dayak Ngaju ini menambah bahan referensi
dengan memanfaatkan budaya Dayak Ngaju yang dikemas berupa produk
media dengan inovasi yang berbeda sebagai kajian penelitian pendidikan dan
budaya yang relevan untuk peneliti selanjutnya.
(4) Pemanfaatan syair karungut Dayak Ngaju dapat digunakan sebagai sarana
pembelajaran bahasa Indonesia ataupun sebagai inspirasi dengan
memanfaatkan kearifan lokal Dayak Ngaju dikembangkan menjadi materi
dalam pembelajaran menulis cerpen.
(1) Pemanfataan syair karungut Dayak Ngaju sebagai media menulis cerpen ini
difokuskan pada keterampilan menulis cerpen.
(2) Pemanfataan syair karungut Dayak Ngaju sebagai media menulis cerpen
dikembangkan untuk siswa SMP kelas IX-6 di sekolah SMP Negeri 8
Palangka Raya.
(3) Pemanfataan syair karungut Dayak Ngaju sebagai media pembelajaran
menulis cerpen yang dihasilkan hanya berupa unjuk kerja menulis cerpen
karya siswa tanpa adanya bentuk tes objektif lain.
Pada bab ini dipaparkan kajian teori yang menjadi landasan penelitian
pemanfaatan syair karungut Dayak Ngaju sebagai media menulis cerpen meliputi (1)
keterampilan menulis cerpen, (2) media pembelajaran, (3) program komputer software,
(4) syair karungut Dayak Ngaju, dan (5) menulis cerpen dengan memanfaatkan syair
karungut Dayak Ngaju. Kelima subbab tersebut dipaparkan sebagai berikut.
11
12
pesan untuk merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa yang dapat menarik
perhatian dan mendorong terjadinya proses belajar mengajar. Media berfungsi sebagai
pengatur keefektifan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
menjadi tangga untuk siswa mengembangkan alur dan konflik sebagai inspirasi siswa
dalam menciptkan suatu karya dengan menulis cerpen.
Pada hakikatnya media dapat berupa bahan dan alat yang dipergunakan sebagai
perantara untuk menyampaikan informasi. Bahan adalah perangkat lunak (software)
yang disajikan menggunakan alat perangkat keras (hardware) sebagai sarana untuk
menampilakan pesan yang tekandung dari bahan media tersebut (Arief.S, 2010:19).
Media pembelajaran menulis cerpen dapat menggunakan bahan dengan
memanfaatkan syair karungut Dayak Ngaju sebagai media menulis cerpen dan
menggunakan program komputer software sebagai sarana untuk menyampaikan
informasi kepada siswa dengan memperhatikan kompleksitas dan keunikan proses
pembelajaran secara efektif. Media pembelajaran menulis cerpen dilakukan dengan
media sumber informasi dari syair karungut Dayak Ngaju dengan peralatan media
melalui program komputer software sebagai media interaktif siswa dalam pembelajaran
menulis cerpen. Pemanfaatan syair karungut Dayak Ngaju dapat dijadikan sebagai
media siswa menulis cerpen dengan menghasilkan karya sastra dari hasil kebudayaan
lokal Kalimantan Tengah.
komplek, sehingga memberi kemudahan program software untuk digunakan. Salah satu
program komputer perangkat lunak aplikasi multimedia memiliki kemampuan membuat
animasi dan gambar.
yang menjadi pusat pengisahan dan tokoh bawahan adalah tokoh yang kehadirannya
tidak menjadi pusat pengisahan.
Syair karungut Dayak Ngaju menceritakan siklus kehidupan yang dialami tokoh
atau seseorang dalam cerita dari sejak dilahirkan, menginjak dewasa, kemudian
menjalani masa tua, dan mengalami kematian atau akhir hayat. Syair karungut Dayak
Ngaju tidak hanya menceritakan kehidupan dari awal tokoh lahir sampai akhir hayat,
tetapi juga terdapat tema yang menceritakan tentang nasihat, ajakan, pesan untuk anak
muda zaman sekarang sebagai generasi penerus bangsa. Syair karungut Dayak Ngaju
memperlihatkan contoh perilaku tokoh yang dianalisis dan dikelompokkan menjadi dua,
yakni perilaku baik dan buruk. Perilaku baik yang dianalisis melalui tokoh adalah
perbuatan terpuji yang dapat dijadikan panutan seperti sikap dan sifat berserah diri
kepada TYE, sabar, suka menolong orang lain, tidak gegabah dalam bertindak, dan
senantiasa berusaha menegakkan nilai-nilai kebenaran. Perilaku buruk adalah perilaku
yang tidak pantas ditiru sebab hanya membawa kemudaratan misalnya, angkuh,
sombong, menganggap orang lain remeh, tidak jujur, dan menginjak nilai-nilai
kebenaran.
Syair karungut Dayak Ngaju juga mendeskripsikan latar tokoh sebagai
kehidupan yang dianalisis tempat-tempat tertentu, tumbuh-tumbuhan tertentu, hewan
tertentu, dan simbol atau lambang yang menyiratkan makna tertentu. Tempat tertentu
yang dianalisis dalam syair karungut Dayak Ngaju adalah tempat-tempat yang dianggap
asri budaya lokal setempat, misalnya sungai, hutan, desa, dan pulau.
Adapun judul syair karungut Dayak Ngaju yang diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia sesuai dengan siswa SMP sebagai tangga untuk menulis cerpen dengan tema
karungut nasihat adalah sebagai berikut.
terdiri dari paling sedikit dua bait berima a-a-a-a dan menggunakan bahasa Dayak
Ngaju.
Syair karungut Dayak Ngaju digolongan ke dalam puisi tradisional yang terikat
oleh irama, rima, serta penyusunan larik dan bait. Syair karungut Dayak Ngaju disusun
dengan kata-kata bahasa Dayak Ngaju yang dapat membangkitkan perasaan pembaca,
menarik perhatian, dan menimbulkan ajakan dan tanggapan yang jelas dari pengarang.
Syair karungut disusun dengan bentuk visual bait pertama mengucapkan salam dan
mohon maaf, bait terakhir mengucapkan salam penutup dan kata-kata pesan pengarang.
Bunyi sajak berakhiran sama dengan diksi gaya bahasa Dayak Ngaju kiasaan. Hal ini
sejalan dengan pendapat Pradopo, (1987:13) bahwa secara umum struktur kepuitikan
sastra dengan bentuk tipografi susunan bait, kiasan bunyi, pilihan kata, dan gaya bahasa.
Syair karungut Dayak Ngaju diciptakan pengarungut dengan hasil pemikiran
yang bersifat musikal dengan bunyi dan musik dalam setiap syair. Kata-kata disusun
sedemikian rupa untuk memunculkan maksud yang ingin disampaikan pengarang
kepada pembaca.
(Bahasa Indonesia)
Menuntut ilmu jangan tertinggal Ajakan untuk sekolah itu penting, supaya
Supaya hidup pintar cerdas menjadi anak yang pintar dan cerdas.
(Bahasa Indonesia)
Perkataan dijaga baik-baik Sebelum dituturkan lebih baik
Tingkah laku harus diatur dipikirkan dulu, karena kalau salah
Perkataan yang tidak baik jangan ditutur dalam bertutur dapat menyakiti hati
Sulit diperbaiki jika sudah telanjur. orang lain.
25
dalam karya sastra yang mengisahkan tentang kehidupan sehari-hari atau yang dialami
manusia. Cerpen menjadi tempat untuk menyampaikan informasi mengenai suatu
kejadian dalam kehidupan berupa pengalaman maupun imajinasi. Cerpen memiliki sifat
penceritaan yang ringkas, permasalahannya padu, dan plotnya tunggal berfokus pada
akhir cerita.
Menulis cerpen yang diutamakan adalah proses dalam menulis cerpen yang baik.
Cerpen selain berupa karangan narasi yang menceritakan tentang kehidupan sehari-hari,
terdapat nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya. Nilai-nilai yang terkandung
dalam cerpen menjadi tolak ukur sebuah cerpen pada unsur yang membangun dari
dalam cerita sebagai pengatur alur dan konflik pada cerpen. Unsur yang berpengaruh
sebagai pondasi cerita adalah tema dan amanat, tokoh dan penokohan, alur, latar, dan
sudut pandang.
Menulis cerpen dapat dilakukan dengan memanfaatkan syair karungut Dayak
Ngaju sebagai tangga atau jalan mengatur cerita dengan memanfaatkan nilai-nilai lokal
yang dijadikan sebagai alur cerita melalui pesan atau amanat yang tersirat dalam cerpen.
Menulis dengan ide atau gagasan bermuatan kearifan lokal memberi manfaat yang baik
untuk dunia pendidikan dengan mengekploitasikan nilai-nilai budaya yang
dikembangkan ke dalam cerpen.
Menulis cerpen dengan memanfaatkan syair karungut Dayak Ngaju sebagai media
membantu mengembangkan gagasan dengan menyunting peristiwa dalam syair
karungut sebagai alur cerita dan menganalisis nilai-nilai yang terkandung dalam syair
karungut Dayak Ngaju dan dikembangkan menjadi konflik cerita. Syair karungut Dayak
Ngaju beorientasi pada penyampaian nilai-nilai budaya yang autentik disusun menjadi
cerita tentang perjalanan hidup dan pengalaman seseorang untuk memberikan pesan,
ajakan, petuah, dan nasihat.
27
SYAIR
KARUNGUT Program SISWA
DAYAK NGAJU Pembelajaran Komputer (Menulis
software Cerpen)
(Sumber Informasi)
MEDIA
Gambar 2.1 Proses Pemanfaatan Syair Karungut Dayak Ngaju sebagai Media Menulis Cerpen
(f) Menentukan amanat cerita dari nilai-nilai atau makna yang terkandung dalam
syair karungut Dayak Ngaju.
(g) Menggunakan gaya bahasa yang mendeskripsikan dengan majas diganti dengan
bahasa sehari-hari.
4) Menyusun struktur cerpen
(a) Memaparkan gambaran awal cerita (abstrak)
(b) Memaparkan pengenalan tokoh, latar tempat, waktu, dan suasana diawal cerita
(orientasi).
(c) Memaparkan konflik pada peristiwa cerpen di bagian tengah (komplikasi).
(d) Mendeskripsikan puncak konflik pada setiap peristiwa yang dialami tokoh
(evaluasi)
(e) Menyajikan solusi penyelesaian konflik cerita (resolusi).
Alur: Maju
Amanat: Orang sukses dimulai dari etika yang baik, beretika baik akan senantiasa
disenangi orang lain.
33
Bandar
Pada suatu hari di tepi sungai Kahayan ada sebuah desa yang cukup terkenal
yaitu Desa Tanjung Pendeng Kalingu hiduplah keluarga yang sangat kaya raya bernama
Tamanggung. Tamanggung merupakan seorang pengusaha yang sukses di Tanjung
Pendeng Kalingu. Tamanggung memiliki dua anak laki-laki dan perempuan yang diberi
nama Bandar dan Sumbu Kurung.
Bandar dan Sumbu Kurung sudah memulai usia beranjak dewasa, tetapi mereka
sangat menghormati orang tuanya. Meskipun mereka hanya tinggal bersama Ayahnya
Tamanggung mereka tetap menghormati dan menyayangi Ayahnya. Sehingga pada
suatu ketika Tamanggung jatuh sakit yang membuatya harus beristirahat dengan
aktivitasnya.
“Bandar.. Sumbu Kurung, Ayah sudah mulai memasuki usia tua, Ayah tidak
bisa lagi bekerja dan merawat kalian. Ayah yakin suatu saat kalian bisa menjaga diri
kalian baik-baik.”
Tak lama Tamanggung jatuh sakit, tak ada lagi yang bisa melanjutkan usahanya
di Desa Tanjung Pandeng. Akhirnya kehidupan keluarga Tamanggung dan kedua
anaknya jatuh miskin. Hal tersebut membuat Bandar dan Sumbu Kurung sangat sedih
dengan keadaan keuangan keluarga mereka dan keadaan Ayah mereka.
Pada suatu hari Bandar bertekad untuk pergi merantau ke kota untuk mencari
usaha baru membiayai kehidupan keluarga dan pengobatan Ayahnya. Bandar
berpamitan dengan Ayahnya dan Adiknya Sumbu Kurung untuk pergi ke kota.
“Ayah.. Sumbu Kurung Adikku, Aku pamit ingin mencari usaha di kota untuk
bisa membiayai kehidupan dan pengobatan Ayah.”
“Baik Anakku, jaga dirimu baik-baik. Ingat pesan Ayah, jaga sikap, perilaku,
perkataan, dan tata kramamu di kota orang.” Pesan Tamanggung.
“Iya Abang, jaga dirimu baik-baik di sana, jangan melakukan hal yang tidak
baik di kota orang.”
Hidup di kota tidaklah mudah, banyak orang-orang yang tidak dikenal yang bisa
berbuat jahat. Ketika Bandar melewati jalan raya yang didapatinya banyak kendaraan
roda empat yang melintas sangat laju, tanpa memberikan kesempatan untuk pejalan kaki
lewat. Ketika Bandar ingin menyeberangi jalan, tiba-tiba lewat mobil mewah yang
sangat laju dari arah timur ingin menabrak Bandar. Seketika Bandar sangat terkejut dan
untung saja Bandar sempat menghindar dari lampu samping depan mobil. Mobil itu pun
berhenti dan seseorang membuka jendelanya dan berkata,
“Heh! Kamu gak punya mata ya? Udah tau jalan raya nyebrang gak lihat- lihat.
Mau mati apa!” Ucap seseorang yang di dalam mobil dengan nada tinggi dan keras’
“Dasar orang kampung! Bisanya maaf saja. Untung mobil mewah saya tidak
lecet.”
“Maaf Mas, tapi Mas harus hati-hati juga jangan mengemudi terlalu kencang
seperti tadi.”
Bandar memang anak yang baik, dia tidak pernah mengutuk orang lain yang
berbuat tidak baik kepadanya. Selama Bandar tinggal di kota Bandar sangat sabar
menghadapi orang-orang kota yang kasar dan bahkan pernah memaki dirinya.
Tiga bulan sudah Bandar hidup di kota, dan akhirnya Bandar memiliki pekerjaan
sebagai karyawan pabrik tahu yang cukup terkenal di kota tersebut. Karena kegigihan
dan kerajinan, serta perilaku dan sikap Bandar yang rendah hati, baik, jujur, dan
bertanggungjawab, Bandar pun dipercayakan Bosnya untuk membuka cabang usaha
tahu di desanya, Desa Tanjung Pandeng Kalingu. Bandar sangat bersyukur atas
kepercayaan yang diberikan Bosnya, Bandar akhirnya memutuskan kembali ke
kampung halamannya dan membuka cabang usaha tahu di desa. Sumbu Kurung adiknya
yang tahu tentang kesuksesan Kakaknya sangat senang, terlebih lagi Ayahnya
Tamanggung, karena keuletan dan pesan yang diajarkan Tamanggung dari Bandar dan
Sumbu Kurung kecil, dia selalu menanamkan etika dan moral yang baik dari perilaku,
sikap, dan perkataan terutama dengan sesama.
BAB III
METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN
Pada bab ini berisi paparan metode penelitian pengembangan (1) model penelitian
pengembangan, (2) prosedur penelitian pengembangan, dan (3) uji produk yang
meliputi desain produk, uji coba produk, jenis data, instrumen pengumpulan data, dan
teknik analisis data.
35
36
Pengumpulan
informasi
(wawancara)
Penelitian (Research)
Desain Produk
Uji ahli
Penyempurnaan produk
Revisi Produk Uji praktisi
Uji lapangan
Produk Akhir
Gambar 3.1 Prosedur Tujuh Langkah Penelitian Pengembangan Model Research and Depelopment
(R&D)
analisis kebutuhan kendala siswa dalam memahami bahasa Dayak Ngaju, peneliti
sebagai penerjemah langsung syair karungut Dayak Ngaju ke dalam bahasa
Indonesia dengan tidak mengubah isi dan struktur syair karungut Dayak Ngaju, (c)
melakukan analisis nilai-nilai yang terkadung dalam isi dan makna syair karungut
Dayak Ngaju sebagai tangga siswa menulis cerpen.
(2) Pengembangan dilakukan dengan melakukan perencanaan dan penetapan produk
berupa media interaktif yang dikemas dalam bentuk softfile. Pada pengembangan
desain produk yang dilakukan, meliputi (a) menentukan KD dan indikator
pencapaian sebagai acuan untuk mengembangkan kegiatan pembelajaran dalam
mengembangkan produk, (b) menentukan syair karungut Dayak Ngaju dengan
pemilihan kriteria isi yang sesuai dengan kebutuhan siswa SMP, (c) menentukan
materi, (d) menyusun instrument, (e) menentukan partisipan, (f) pengemasan media
yang dibuat dengan aplikasi komputer program software dengan memanfaatkan
syair karungut Dayak Ngaju, (g) penyusunan media dilakukan setelah penentuan
indikator, penentuan syair karungut Dayak Ngaju beserta terjemahan ke dalam
bahasa Indonesia yang telah dianalisis nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, dan
kegiatan yang dilakukan pada proses menulis cerpen. Penyusunan media
disesuaikan dengan spesifikasi produk yang ditentukan dan rancangan tampilan
media peneliti dibantu oleh ahli dibidangnya.
(3) Pengembangan dilakukan dengan desain pembuatan produk awal dengan
memanfaatkan syair karungut Dayak Ngaju yang dikemas dalam bentuk softfile
menggunakan program komputer software.
(4) Revisi produk dilakukan dengan validasi desain oleh validitas ahli.
(5) Uji coba lapangan (terhadap guru dan siswa)
(6) Revisi produk akhir yang dilakukan oleh tim validator uji ahli, uji praktisi, dan uji
lapangan yang bertujuan untuk pertanggungjawaban produk dari segi kevalidan
secara akademis.
(7) Penyempurnaan produk akhir.
39
informasi temuan untuk penelitian pengembangan yang direncanakan baik dari segi
penentuan teori-teori yang berkaitan dengan media dan penentuan indikator pencapai
dari segi kurikulum.
3.2.2 Perencanaan
Pada tahap perencanaan (planning) dilakukan dengan menentukan perencanaan
yang dikembangkan pada produk mengacu pada penentuan indikator pencapaian,
penentuan syair karungut Dayak Ngaju, penentuan partisipan, pengemasan media, dan
penyusunan media.
Tabel 3.1 KD dan Indikator Pencapaian Pemanfaatan Syair Karungut Dayak Ngaju sebagai Media
Menulis Cerpen untuk Siswa SMP
Kompetensi Dasar 3.5 Mengidentifikasi unsur pembangun karya sastra dalam teks cerita
pendek yang dibaca atau didengar.
4.5 Menyimpulkan unsur-unsur pembangun karya sastra dengan bukti
yang mendukung dari cerita pendek yang dibaca atau didengar.
3.6 Menelaah struktur dan aspek kebahasaan cerita pendek yang dibaca
atau didengar.
4.6 Mengungkapkan pengalaman dan gagasan dalam bentuk cerita pendek
dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan.
No Aktivitas Menulis Cerpen Indikator
(1) Merumuskan tema cerpen (a) Siswa mampu mengidentifikasi isi dan makna syair karungut Dayak
Ngaju yang dikembangkan menjadi peristiwa dalam cerpen.
(b) Siswa mampu merumuskan judul cerpen sesuai isi cerita yang sudah
dikembangkan dari syair karungut Dayak Ngaju.
41
(2) Merumuskan tokoh dan alur cerpen (a) Siswa mampu menentukan tokoh cerpen.
(b) Siswa mampu menentukan watak tokoh cerpen.
(b) Siswa mampu menentukan alur cerita syair karungut Dayak Ngaju
yang dikembangkan menjadi konflik dalam cerpen.
(3) Merumuskan latar dan sudut pandang cerpen (a) Siswa mampu menentukan latar, waktu, dan suasana.
(b) Siswa mampu menentukan sudut pandang atau pengisahan
pengarang yang diceritakan dalam syair karungut Dayak Ngaju.
(4) Merumuskan nilai-nilai moral cerpen (a) Siswa mampu merumuskan amanat cerita dari nilai-nilai dan makna
yang terkandung dalam syair karungut Dayak Ngaju.
(5) Menyusun struktur cerpen (a) Siswa mampu memaparkan gambaran awal cerita.
(b) Siswa mampu memaparkan pengenalan tokoh, latar tempat, waktu,
dan suasana cerpen.
(b) Siswa mampu menciptakan konflik setiap peristiwa cerpen.
(c) Siswa mampu menciptakan puncak konflik pada peristiwa yang
dialami tokoh.
(d) Siswa mampu menciptakan solusi penyelesaian masalah cerpen.
(e) Siswa mampu ,memaparkan pesan dalam cerita.
Pemilihan syair karungut dilihat dari kesesuaian pesan yang disampaikan untuk siswa
SMP yang memiliki nilai kearifan lokal budaya dan mengandung unsur-unsur yang
mudah dipahami siswa dari nilai-nilai moral yang disampaikan secara langsung dalam
segi akademis.
bahasa Indonesia yaitu Ruslina, S.Pd. dan dua orang sebagai pengamat yang lulusan
sarjana pendidikan guru mata pelajaran bahasa Indonesia Risdalina, S.Pd. dan Siska
Pramadian Sari, S.Pd.
(3) Siswa
Pada penelitian pengembangan ini siswa yang berperan sebagai calon pengguna
produk adalah siswa SMP 8 Palangka Raya kelas IX-6. Siswa merupakan subjek uji
lapangan produk yang memberikan penilaian dan memberikan saran terhadap hasil
pengembangan produk.
pemanfaatan syair karungut Dayak Ngaju sebagai media menulis cerpen yang didesain
menggunakan program komputer software. Desain produk dirancang secara sistematis
dan terstruktur yang dikembangkan, yakni (1) bagian awal tampilan (halaman awal), (2)
bagian isi, dan (3) bagian penutup.
diperoleh dari uji ahli, praktisi dan lapangan, yaitu ahli media pembelajaran, ahli
pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, guru mata pelajaran bahasa Indonesia dan
siswa kelas IX yang ada di sekolah.
3.3.4.3 Angket
Instrumen pengumpulan data kuantitatif dalam penelitian pengembangan ini
dilakukan dengan angket untuk mengetahui penilaian dan skor angka dari uji ahli,
48
praktisi, dan siswa sebagai responden. Angket yang digunakan adalah angket tertutup
yang disajikan dengan kolom pernyataan untuk ahli, praktisi dan siswa yang disertai
respon deskriptor dari tiap-tiap skor. Angket yang disajikan terdapat kolom komentar
dan saran untuk diisi subjek uji produk yang digunakan peneliti sebagai data kualitatif.
Angket untuk ahli digunakan untuk mengetahui kelayakan tampilan, isi, dan
bahasa media yang dikembangkan. Angket untuk praktisi digunakan untuk mengetahui
kelayakan media sebagai bahan ajar yang layak digunakan dalam pembelajaran menulis
cerpen, penyajian materi sesuai kompetensi dasar, daya terap materi yang disajikan
dalam media, dan daya tarik media yang memudahkan siswa dalam proses pembelajaran
menulis cerpen. Angket untuk siswa bertujuan untuk mengetahui respon siswa dalam
penggunaan media pada proses pembelajaran, daya serap siswa dengan materi dalam
media yang dikembangkan, kemenarikan media untuk siswa belajar, dan
kebermanfaatan media yang membantu siswa menghasilkan karya berupa cerpen.
Angket validasi ahli, praktisi dan lapangan telah disediakan dengan jawaban yang bisa
dipilih dari skor yang disediakan kolom jawaban dengan memberi tanda (√) dengan
skala penilaian skor empat jawaban alternatif sebagai berikut.
Keterangan:
P: Persentase
X: Jawaban skor responden dalam satu butir
𝑋1: Nilai skor maksimal dalam satu butir
100% : Konstanta
Rumus untuk menghitung data butir secara keseluruhan
∑𝑥
P= ∑𝑋 x 100%
1
Keterangan :
P : Persentase
∑ 𝑥 : Jumlah keseluruhan jawaban responden dalam keseluruhan butir
∑𝑥 1 : Jumlah keseluruhan skor maksimal dalam satu butir
100% : konstanta
50
Keterangan:
(1) Uji kelayakan produk mencapai tingkat persentase 85%-100%, produk sangat layak
dan dapat diimplementasikan.
(2) Uji kelayakan produk mencapai tingkat persentase 75%-84%, produk tergolong
layak dan dapat diimplementasikan.
(3) Uji kelayakan produk mencapai tingkat persentase 56%-74%, produk tergolong
cukup layak tetapi perlu revisi.
(4) Uji kelayakan produk mencapai tingkat persentase kurang dari 55%, produk
tergolong tidak layak dan harus direvisi.
Ngaju sebagai media menulis cerpen dilakukan dan postes saat media pemnfaatan syair
karungut Dayak Ngaju sebagai media menulis cerpen diimplementasikan. Dengan
demikian, dapat dilakukan perbandingan hasil uji keefektifan dengan melihat hasil
perolehan yang didapat dari sebelum produk media diimplementasikan dan dengan yang
sudah diimplementasikan.
Uji praeksperimen ini didesain dengan melihat pengaruh keefektifan media
terhadap hasil nilai dari tulisan tangan siswa sebelum diberi perlakuan dan setelah diberi
perlakuan yang digambarkan sebagai berikut.
Keterangan:
52
53
biodata pengembangan sebagai cover sebelum masuk ke tiap-tiap menu. Halaman awal
terdapat tombol “masuk” untuk masuk ke menu beranda yang menampilkan macam-
macam menu yang ada dalam media pembelajaran dan di bawah samping kiri terletak
simbol gambar volume untuk mengatur bunyi instrumen pada media. Berikut gambar
tampilan awal media pemanfaatan syair karungut Dayak Ngaju sebagai media menulis
cerpen.
struktur cerpen?”, “bagaimana ciri kaidah kebahasaan cerpen?”, “apa saja langkah-
langkah menulis cerpen?”. Isi materi cerpen disajikan dalam bentuk pertanyaan yang
dapat memberi stimulus siswa dalam keingintahuan mengenal dan mengetahui tentang
cerpen. Setelah siswa menguasai materi cerpen dengan saksama, karena media yang
dikembangkan berbasis kearifan lokal dengan mengksploitasi syair karungut Dayak
Ngaju perlunya materi menyajikan dasar-dasar mengenai pengertian “apakah itu syair
karungut Dayak Ngaju?”, “apa saja jenis-jenis syair karungut Dayak Ngaju?”,
“bagaimana struktur syair karungut Dayak Ngaju?”, “contoh syair karungut Dayak
Ngaju” yang disesuaikan dengan indikator tujuan media dikembangkan. Berikut gambar
menu materi media pemanfaatan syair karungut Dayak Ngaju sebagai media menulis
cerpen.
Ngaju terdapat unsur pembangun syair karungut. Menu galeri disajikan lima judul syair
karungut Dayak Ngaju, yakni (1) patiruh anak (menidurkan anak), (2) tingak ajar anak
sakula, (teguran anak sekolah), (3) budaya belum bahemat (budaya hidup hemat), (4)
narkoba, dan (5) jasa guru. Setiap judul dibuat tombol menu dan gambar yang
disesuaikan dengan isi dan makna judul syair karungut Dayak Ngaju.
Video pertunjukkan karungut Dayak Ngaju menampilkan simbol play untuk
pemutaran video dan gambar kartun pakaian adat perang tokoh Dayak terletak di bagian
samping kiri. Bagian samping kanan terdapat tombol “syair” untuk membuka slide teks
syair karungut Dayak Ngaju. Setiap video memiliki durasi maksimal 7 menit yang
diunggah dari sumber daring youtube yang sudah dicantum sumbernya. Video
pertunjukkan karungut disesuaikan dengan tema dan makna setiap judul syair karungut
Dayak Ngaju sebagai “Pembangun konteks” untuk siswa mengenal syair karungut
Dayak Ngaju melalui pertunjukkan singkat karungut. Berikut gambar menu galeri
media pemanfaatan syair karungut Dayak Ngaju sebagai media menulis cerpen.
Gambar 4.7 Menu Galeri (Video Pertunjukkan Karungut & Teks Syair Karungut)
langkah ada empat langkah, tiap slide terdapat tombol navigasi simbol tanda panah yang
terletak di samping kiri untuk slide sebelumnya dan di samping kanan untuk slide
selanjutnya. Di bawah teks berisi langkah terdapat tombol “contoh” untuk melihat
contoh dari langkah-langkah. Contoh ditampilkan menggunakan microsoft word.
Berikut gambar menu pemodelan media pemanfaatan syair karungut Dayak Ngaju
sebagai media menulis cerpen.
Tampilan menu latihan terdapat tombol navigasi simbol tanda panah untuk membuka
slide dan terdapat gambar kartun “pakaian adat bawi Dayak” yang terletak di bagian
bawah samping kanan teks. Berikut gambar menu latihan media pemanfaatan syair
karungut Dayak Ngaju sebagai media menulis cerpen.
dari media pembelajaran yang diberi simbol untuk exit. Setiap menu diletakkan di
atas secara beurutan untuk memudahkan pengguna media dalam pengoperasian. Untuk
kembali atau keluar dari konten menu, dapat mengklik kembali tombol menu atau
62
tombol menu yang selanjutnya dibuka. Konten media ada delapan tombol menu beserta
simbol gambar yang menunjukkan fungsi dan kegunaan setiap menu.
banyak terjadi di berbagai daerah. Mencari kerja sulit, kebutuhan hidup meningkat,
segala sesuatu nilai jual beli naik.
Melalui syair karungut Dayak Ngaju memberikan nasihat atau pesan untuk semua
kalangan dari yang tua sampai yang muda belajar hidup hemat dalam menghadapi
kondisi krisis moneter di era globalisasi sekarang. Untuk menanggulangi hal tersebut di
berbagai pedesaan atau daerah yang masih dapat dijangkau dengan berkebun dan
berladang merupakan salah satu mata pencaharian khas masyarakat suku Dayak, seperti
memantat getah karet, bercocok tanam, bersawah, dan berburu. Usaha juga merupakan
mata pencarian masyarakat suku Dayak dengan berdagang, menggali emas, dan lain-
lain.
(4) Narkoba yang berisi pesan, nasihat, dan teguran khususnya untuk generasi
muda zaman sekarang. Syair karungut ini berbicara tentang dampak dari bahaya
narkoba yang dapat merusak masa depan pendidikan dan kehidupan bahkan membunuh
manusia. Kalangan tua sampai kalangan muda untuk menjaga pergaulan yang dapat
menjerumuskan diri sendiri. Nilai-nilai yang disajikan khususnya untuk siswa SMP
akan bahaya dan dampak narkoba sangat perlu diketahui melalui isi dan makna syair
karungut Dayak Ngaju.
(5) Jasa guru syair karungut yang menceritakan jasa guru sebagai pendidik
pahlawan tanpa jasa yang sering ditemui siswa dalam kehidupan sehari-hari. Syair
karungut yang memberikan nilai-nilai bagaimana menghormati guru di sekolah,
mengajarkan sopan santun, mengingat jasa guru yang sabar dan setia mendidik sampai
sukses, dan sampai bisa menjadi orang. Melalui isi dan makna syair karungut dapat
mengubah psikologi siswa dan menumbuhkan nilai-nilai karakter.
Menu pemodelan berisi langkah-langkah atau cara bagaimana pemanfataan syair
karungut Dayak Ngaju sebagai media menulis cerpen yang menghasilkan pemodelan
cerpen. Menu pemodelan menyajikan lima model syair karungut Dayak Ngaju dan lima
pemodelan teks. Syair karungut yang dijadikan pemodelan dari menu galeri yang telah
dianalisis nilai-nilai yang terkandung dan unsur pembangun syair karngut Dayak Ngaju.
Menu pemodelan dikembangkan untuk menelaah pemodelan teks sebelum masuk
latihan menulis cerpen.
66
bersawah, bercocok tanam, yang hasilnya bisa dijadikan usaha baik untuk kebutahan
kehidupan maupun menghasilkan uang. Kehidupan di desa yang serba dibuat sendiri
tanpa membeli merupakan cara menghidupi diri sendiri. Syair karungut memberikan
contoh dan ajaran untuk pembaca bagaimana memanfaatkan segala sesuatu yang dapat
dilakukan sendiri dengan hidup benar membuahkan hasil yang baik.
(5) Wajib belajar dua belas tahun yang berisi tentang pesan dari pemerintah yang
melakukan program wajib belajar dua belas tahun untuk anak-anak baik yang ada di
desa maupun di kota. Syair karungut memberikan pesan dan nasihat untuk siswa supaya
lebih rajin menimba ilmu selama masih ada kesempatan untuk sekolah, jangan malas-
malasan, jangan melakukan hal yang menyimpang, belajar sungguh-sungguh demi
meraih cita-cita dan membahagiakan orang tua.
Setiap judul syair karungut yang dipilih untuk dikembangkan menjadi cerpen
menyajikan langkah-langkah pemanfaatan syair karungut Dayak Ngaju sebagai media
menulis cerpen, seperti yang sudah ditelaah pada menu pemodelan sebagai acuan untuk
latihan terbimbing. Siswa dapat berlatih pada lembar kerja yang telah disediakan dengan
perintah tiap langkah. Menu latihan juga menyajikan lembar kerja untuk latihan mandiri
menulis cerpen secara utuh, setelah mengikuti langkah-langkah pemanfaatan syair
karungut Dayak Ngaju sebagai media menulis cerpen.
Tabel 4.1 Isi Produk Pemanfaatan Syair Karungut Dayak Ngaju sebagai Media Menulis Cerpen
No Menu Media Keterangan Isi, Tampilan, dan Bahasa Media
1. Beranda Berisi tampilan gambar kartun menulis cerpen dengan latar
ornament Dayak.
Berisi ucapan sapaan selamat datang untuk pengguna media.
Berisi tombol untuk masuk ke menu petunjuk.
2. Petunjuk Berisi petunjuk pemanfaatan media.
Berisi petunjuk penggunaan media .
3. Tujuan Berisi tujuan media dikembangkan.
Berisi tujuan pembelajaran
Kompetensi dasar
Indikator
4. Materi Berisi materi yang menyajikan:
“Apakah itu cerpen?”
Apa saja unsur pembangun cerpen?
Apa saja struktur cerpen?
Bagaimana ciri kaidah kebahasaan cerpen?
Apa saja langkah-langkah menulis cerpen?
“Apa itu syair karungut Dayak Ngaju?”
Apa saja jenis-jenis syair karungut Dayak Ngaju?
Bagaimana struktu syair karungut Dayak Ngaju?
Contoh syair karungut Dayak Ngaju.
69
5. Galeri Berisi tampilan lima judul syair karungut Dayak Ngaju yang
disajikan dengan video singkat pertunjukkan karungut.
Berisi lima teks syair karungut Dayak Ngaju yang berjudul:
Patiruh anak (Menidurkan anak)
Tingak ajar anak sakula (Teguran anak sekolah)
Budaya belum bahemat (Budaya hidup hemat)
Karungut tentang narkoba
Jasa guru
Setiap syair karungut Dayak Ngaju dianalisis nilai-nilai isi dan
makna yang terkandung dan memiliki unsur pembang un syair
karungut Dayak Ngaju.
6. Pemodelan Berisi langkah-langkah pemanfaatan syair karungut Dayak Ngaju
sebagai media menulis cerpen, yaitu:
Langkah I : Analisis syair karungut Dayak Ngaju.
Langkah II : Parafrasakan syair karungut Dayak Ngaju
menjadi cerpen.
Langkah III : Tentukan unsur pembangun cerpen.
Langkah IV : Menyusun struktur cerpen.
Tiap langkah berisi contoh pemodelan teks cerpen.
Bahasa yang digunakan bahasa perintah yang komunikatif dan
efektif.
Bahasa yang digunakan pada pemodelan teks cerpen
menggunakan ragam bahasa cerpen.
7. Latihan Berisikan latihan lima judul syair karungut Dayak Ngaju yang
bebas dipilih, yaitu:
Belum bahadat (Hidup beretika)
Belum malayau (Hidup tidak pada tujuan)
Ela bakulas (Jangan malas)
Harati mambelum arep (Pintar menghidupi diri)
Wajib belajar dua belas tahun.
Latihan disajikan dengan terbimbing menggunakan IV langkah
Evaluasi
pemanfaatan syair karungut Dayak Ngaju dan lembar kerja yang
(Mandiri) disediakan pada masing-masing langkah.
Latihan mandiri disajikan dengan menulis cerpen secara utuh
pada lembar kerja yang disediakan dalam media pembelajaran.
8. Keluar Tombol menu keluar dari aplikasi media pemanfaatan syair
karungut Dayak Ngaju untuk menulis cerpen.
dan saran rekomendasi untuk perbaikan produk validasi. Uji validasi produk pada uji
lapangan dilakukan di SMP Negeri 8 Palangka Raya Kalimantan Tengah. Alasan
pemilihan lokasi daerah dan sekolah adalah media yang dikembangkan berbasis
kearifan lokal budaya Dayak Kalimantan Tengah yang ingin diangkat nilai-nilai pesan
yang terkandung dalam isi dan makna syair karungut Dayak Ngaju ke dunia pendidikan,
khususnya pada pembelajaran menulis cerpen.
Pemanfaatan syair karungut Dayak Ngaju sebagai media menulis cerpen
dikembangkan sebagai media pembelajaran yang dikemas dalam bentuk softfile dan
diimplementasikan menggunakan komputer. SMP Negeri 8 Palangka Raya merupakan
salah satu sekolah SMP Negeri yang ada di Palangka Raya memiliki fasilitas
laboraturium komputer.
Hasil wawancara dengan guru di sekolah, guru masih jarang menggunakan media
pembelajaran berbasis komputer dan komputer yang tersedia hanya digunakan untuk
UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer), jadi produk media yang dikembangkan
peneliti baru pertama kali dilakukan pada proses pembelajaran di sekolah. Respon dari
guru dan siswa saat pengimplemntasikan produk di lapangan diperoleh dari hasil
penilaian angket dan saran untuk perbaikan produk media pembelajaran.
Hasil uji vaildasi produk penelitian pengembangan ini berupa data persentase dan
data dari saran rekomendasi validator. Adapun hasil uji validasi revisi produk yang
dilakukan oleh uji ahli, praktisi, dan lapangan dijelaskan sebagai berikut.
Tabel 4.2 Hasil Uji Validasi Ahli Media Pembelajaran dari Segi Tampilan, Isi, dan Bahasa
Tampilan Media Pemanfaatan Syair Karungut Dayak Ngaju untuk Menulis Cerpen
No Aspek Penilaian X 𝒙𝟏 P (% ) HV
1 Kemudahan menu dalam media pembelajaran untuk Implementasi
3 4 75%
dipahami.
2 Ketepatan letak setiap menu dalam media pembelajaran. 4 4 100% Implementasi
3 Kesesuaian ilustrasi atau gambar dengan tema kearifan Implementasi
3 4 75%
lokal ciri khas Dayak dalam media
4 Ketepatan tata letak gambar pada tampilan media 3 4 75% Implementasi
5 Ketepatan pemilihan jenis dan ukuran huruf dalam media Implementasi
3 4 75%
pembelajaran
6 Kesesuaian video yang digunakan dalam konten dengan Implementasi
3 4 75%
makna isi syair karungut Dayak Ngaju.
7 Kejelasan volume video pada media. 4 4 100% Implementasi
8 Kesesuaian warna yang digunakan pada media Implementasi
3 4 74%
pembelajaran.
9 Kemudahan penjelasan langkah setiap menu dalam Implementasi
4 4 100%
media pembelajaran.
10 Kemudahan tombol navigasi pada media berfungsi Implementasi
4 4 100%
dengan baik.
Rata-rata kelayakan tampilan media pembelajaran 34 40 85% Implementasi
Isi Media Pemanfaatan Syair Karungut Dayak Ngaju untuk Menulis Cerpen
No Aspek Penilaian X 𝒙𝟏 P (% ) HV
Kesesuaian media pembelajaran dengan pemanfaatan
1 3 4 75% Implementasi
syair karungut Dayak Ngaju untuk menulis cerpen.
Kemudahan isi media untuk siswa mengenal syair
2 3 4 75% Implementasi
karungut Dayak Ngaju sebagai media menulis cerpen.
Kesesuaian isi media dengan langkah-langkah
3 pemanfaatan syair karungut Dayak Ngaju dengan 4 4 100% Implementasi
indikator yang dicapai siswa untuk menulis cerpen.
Kesesuaian isi media untuk mengangkat nilai-nilai
4 kearifan lokal dalam syair karungut Dayak Ngaju 4 4 100% Implementasi
sebagai tangga siswa menulis cerpen.
Kejelasan petunjuk untuk mengoperasikan media
5 3 4 75% Implementasi
pembelajaran
72
4.2.2 Hasil Uji Validasi Ahli Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Uji validasi ahli pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia produk pemanfataan
syair karungut Dayak Ngaju sebagai media menulis cerpen untuk siswa SMP ini
dilakukan oleh Dr. Siti Cholisatul Hamidah, M.Pd., dosen Program Studi Pendidikan
Bahasa Indonesia Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Uji validasi ahli
pembelajaran lebih dikhususkan pada isi materi pembelajaran cerpen sebelum
73
Tabel 4.3 Hasil Uji Validasi Ahli Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dari Segi Tampilan,
Isi, dan Bahasa
Tampilan Media Pemanfaatan Syair Karungut Dayak Ngaju untuk Menulis Cerpen
No Aspek Penilaian X 𝒙𝟏 P (% ) HV
1 Kemudahan menu dalam media pembelajaran untuk Implementasi
4 4 100%
dipahami.
2 Ketepatan letak setiap menu dalam media pembelajaran. 4 4 100% Implementasi
3 Kesesuaian ilustrasi atau gambar dengan tema kearifan Implementasi
4 4 100%
lokal ciri khas Dayak dalam media
4 Ketepatan tata letak gambar pada tampilan media 4 4 100% Implementasi
5 Ketepatan pemilihan jenis dan ukuran huruf dalam media Implementasi
4 4 100%
pembelajaran
6 Kesesuaian video yang digunakan dalam konten dengan Implementasi
4 4 100%
makna isi syair karungut Dayak Ngaju.
7 Kejelasan volume video pada media. 4 4 100% Implementasi
8 Kesesuaian warna yang digunakan pada media Implementasi
3 4 75%
pembelajaran.
9 Kemudahan penjelasan langkah setiap menu dalam Implementasi
4 4 100%
media pembelajaran.
10 Kemudahan tombol navigasi pada media berfungsi Implementasi
4 4 100%
dengan baik.
Rata-rata kelayakan tampilan media pembelajaran 39 40 97,5% Implementasi
Isi Media Pemanfaatan Syair Karungut Dayak Ngaju untuk Menulis Cerpen
No Aspek Penilaian X 𝒙𝟏 P (% ) HV
1 Keluasan isi materi yang disajikan dalam media
4 4 100% Implementasi
pembelajaran.
2 Kemudahan memahami isi materi yang disajikan. 4 4 100% Implemetantasi
3 Ketepatan pemilihan materi dengan pemanfaatan syair
4 4 100% Implementasi
karungut Dayak Ngaju sebagai media menulis cerpen
4 Kesesuaian isi materi dengan langkah-langkah 4 4 100% Implementasi
74
Tabel 4.4 Hasil Uji Validasi Praktisi dari Segi Tampilan, Isi, dan Bahasa
Tampilan Media Pemanfaatan Syair Karungut Dayak Ngaju untuk Menulis Cerpen
No Aspek Penilaian X 𝒙𝟏 P (% ) HV
1 Kemudahan menu dalam media pembelajaran untuk Implementasi
3 4 75%
dipahami.
2 Ketepatan letak setiap menu dalam media pembelajaran. 4 4 100% Implementasi
3 Kesesuaian ilustrasi atau gambar dengan tema kearifan Implementasi
4 4 100%
lokal ciri khas Dayak dalam media
4 Ketepatan tata letak gambar pada tampilan media 4 4 100% Implementasi
5 Ketepatan pemilihan jenis dan ukuran huruf dalam media Implementasi
3 4 75%
pembelajaran
6 Kesesuaian video yang digunakan dalam konten dengan Implementasi
4 4 100%
makna isi syair karungut Dayak Ngaju.
7 Kejelasan volume video pada media. 4 4 100% Implementasi
8 Kesesuaian warna yang digunakan pada media Implementasi
4 4 100%
pembelajaran.
9 Kemudahan penjelasan langkah setiap menu dalam Implementasi
4 4 100%
media pembelajaran.
10 Ketepatan tampilan tiap halaman setiap menu berurutan. 4 4 100% Implementasi
11 Kemudahan tombol navigasi pada media berfungsi Implementasi
4 4 100%
dengan baik.
Rata-rata kelayakan tampilan media pembelajaran 42 44 95,4% Implementasi
76
Isi Media Pemanfaatan Syair Karungut Dayak Ngaju untuk Menulis Cerpen
No Aspek Penilaian X 𝒙𝟏 P (% ) HV
1 Kesesuaian materi yang disajikan dengan indikator yang
3 4 75% Implementasi
dicapai.
2 Kesesuaian materi yang disajikan dengan KD 4 4 100% Implementasi
3 Kejelasan penyajian materi mengenal syair karungut
4 4 100% Implementasi
Dayak Ngaju sebagai tangga siswa menulis cerpen.
4 Kejelasan penyajian langkah-langkah menulis cerpen
4 4 100% Implementasi
dengan memanfaatkan syair karungut Dayak Ngaju
5 Ketepatan pemilihan pemodelan teks cerpen disesuaikan
4 4 100% Implementasi
dengan kebutuhan dan kehidupan sehari-hari siswa.
6 Kesesuaian contoh teks cerpen yang disajikan dengan
4 4 100% Implementasi
pemanfaatan syair karungut Dayak Ngaju.
7 Kesesuaian penyajian bentuk latihan untuk mencapai
4 4 100% Implementasi
tujuan pembelajaran.
8 Ketepatan latihan yang dikembangkan untuk menulis
4 4 100% Implementasi
cerpen.
9 Kemudahan dalam memahami isi materi, contoh, dan
3 4 75% Implementasi
latihan dalam media pembelajaran.
Rata-rata kelayakan isi media pembelajaran 34 36 94% Implementasi
Bahasa Media Pemanfaatan Syair Karungut Dayak Ngaju untuk Menulis Cerpen
No Aspek Penilaian X 𝒙𝟏 P (% ) HV
Kesesuaian bahasa yang digunakan dengan siswa SMP
1 3 4 75% Implementasi
sebagai pengguna media pembelajaran.
Ketepatan pemilihan kalimat yang efektif pada media
2 4 4 100% Implementasi
pembelajaran.
Ketepatan penggunaan bahasa yang baku pada media
3 4 4 75% Implementasi
pembelajaran.
Kemudahan dalam memahami bahasa pada media
4 4 4 100% Implementasi
pembelajaran.
Kesesuaian bahasa yang digunakan dalam media tidak
5 4 4 100% Implementasi
bersifa kaku, ambigu, dan komunikatif.
Rata-rata kelayakan bahasa media pembelajaran 19 20 95% Implementasi
Saran dan Rekomendasi Perbaikan Media Pemanfaatan Syair Karungut Dayak Ngaju untuk
Menulis Cerpen
Petunjuk penggunaan lebih dijelaskan lagi.
77
Keterangan:
X : Jawaban skor validasi
𝒙𝟏 : Nilai skor masksimal
P (%) : Persentase
HV : Hasil Validasi
Gambar 4.16 Tampilan Awal (Cover) & Menu Beranda Sesudah Revisi
b. Menu Petunjuk
Menu petunjuk desain awal sebelum perbaikan mengalami kekurangan pada
bahasa media yang kurang interaktif. Warna latar yang kontras dari warna font sehingga
tidak begitu terlihat. Berdasarkan hasil saran dan rekomendasi validator pada menu
80
petunjuk yang diperbaiki pada bahasa media dengan sapaan interaktif untuk pengguna
media dan setiap warna latar konten media dikurangi kontras agar font terlihat jelas.
Berikut sajian gambar menu petunjuk sebelum revisi dan sesudah revisi.
Gambar 4.17 Menu Petunjuk Sebelum Revis i Gambar 4.18 Menu Petunjuk Sesudah Revisi
a. Menu Tujuan
Desain awal menu tujuan bahasa media yang digunakan kurang interaktif dan
menarik. Menu tujuan hanya berisi tujuan pembelajaran yang berkaitan dengan
kompetensi dasar dan indikator, masih belum dicantumkan apa tujuan media
dikembangkan. Tampilan ukuran font terlalu kecil dan kontras warna latar dikurangi
agar font terlihat jelas. Indikator awal berisi dalam bentuk jabaran KD yang disesuaikan
dengan silabus SMP.
Berdasarkan hasil saran dan rekomendasi validasi perlu perbaikan bahasa media
pada menu petunjuk disajikan lebih komunikatif dan tambahkan tujuan media
dikembangkan. Tampilan warna latar dikurangi, ukuran font ditambah, dan isi indikator
81
lebih diringkas sesuaikan dengan tujuan yang harus dikuasai siswa sebagai pengguna
media. Berikut gambar tampilan menu tujuan sebelum revisi produk dan sesudah revisi
produk.
Gambar 4.19 Menu Tujuan Sebelum Revisi Gambar 4.20 Menu Tujuan Sesudah Revisi
Gambar 4.21 Isi Indikator pada Menu Tujuan Sebelum Revisi dan Sesudah Revisi
b. Menu Materi
Menu materi berisi materi tentang “Apa itu cerpen?” dan “Apa itu syair karungut
Dayak Ngaju?” yang menyajikan tentang pengertian, unsur, dan struktur masing-
masing. Hasil dari masukan dan rekomendasi dari uji validasi perlu perbaikan pada
penggunaan kalimat menjadi “Apakah itu cerpen?” dan “Apakah itu syair karungut
Dayak Ngaju?”. Perbaikan bahasa media ditambah lebih komunikatif dan ukuran font
82
diperbesar dengan pengurangan kontras terang pada warna latar. Berikut sajian gambar
menu materi sebelum dan sesudah revisi.
c. Menu Galeri
Menu galeri berisi lima judul syair karungut yang disajikan berupa video dan teks
syair karungut Dayak Ngaju. Desain awal gambar disesuaikan dengan tema dan makna
tiap judul syair karungut. Menu galeri yang mengalami kekurangan berdasarkan hasil
83
dari saran dan rekomendasi validator pada penggunaan bahasa media perintah yang
efektif dan komunikatif. Warna latar lebih digelapkan agar font dan gambar terlihat
jelas serta penempatan gambar yang sesuai. Berikut sajian gambar menu galeri sebelum
dan sesudah revisi.
Gambar 4.24 Menu Galeri Sebelum Revisi Gambar 4.25 Menu Galeri Sesudah Revisi
d. Menu Pemodelan
Desain awal menu pemodelan berisi lima model dan langkah-langkah cara
memanfaatkan syair karungut Dayak Ngaju untuk menghasilkan teks cerpen. Menu
pemodelan mengalami kekurangan pada isi yang terdapat tiga langkah dan tampilan
terlalu dipenuhi teks. Berdasarkan saran dan rekomendasi hasil validasi, perbaikan
dilakukan pada langkah-langkah cara memanfaatkan syair karungut Dayak Ngaju untuk
menghasilkan teks cerpen lebih jelas dan terperinci dengan menambahkan satu langkah
menjadi empat langkah. Tampilan yang diperbaiki dari warna latar dan pemodelan teks
agar tidak memenuhi slide disajikan dengan hyperlink Microsoft word untuk contoh
setiap langkah. Berikut sajian gambar menu pemodelan sebelum dan sesudah revisi.
84
85
Gambar 4.26 Menu Pemodelan Sebelum Revisi Gambar 4.27 Menu Pemodelan Sesudah Revisi
86
e. Menu Latihan
Menu latihan berisi lima judul syair karungut Dayak Ngaju untuk dimanfaatkan
sebagai media menulis cerpen. Menu latihan dari segi isi latihan terbimbing dengan
langkah-langkah cara memanfaatkan syair karungut Dayak Ngaju menjadi teks cerpen.
Menu latihan mengalami perbaikan pada penggunaan bahasa perintah media dan
tampilan kontras warna latar yang sedikit dikurangi pencerahannya. Berikut sajian
gambar tampilan menu latihan sebelum dan sesudah revisi.
Dayak Ngaju dapat dijadikan sebagai unsur yang dikembangkan menjadi cerpen. Nilai-
nilai yang terkandung dalam syair karungut Dayak Ngaju dapat diangkat menjadi
konflik dalam cerpen yang menghasilkan pesan atau amanat dalam cerita.
(2) parafrasa syair karungut Dayak Ngaju menjadi bentuk cerpen
Salah satu langkah pemanfaatan syair karungut Dayak Ngaju pada lembar kerja II
dengan memparafrasakan isi dan makna syair karungut Dayak Ngaju dan dikembangkan
menggunakan bahasa dan imajinasi cerita dengan menambahkan frasa, kalimat, kata
ganti tokoh, dan dialog dalam cerpen.
(3) menentukan unsur cerpen tokoh, penokohan, latar, sudut pandang, alur, tema, dan
amanat yang wajib terdapat dalam cerpen pada lembar kerja III.
(4) menyusun struktur cerpen sesuai dengan alur yang dikembangkan dapat dimulai
dari konflik, resolusi, orientasi, dan abstrak pada cerita yang dihasilkan pada lembar
kerja IV.
Hasil cerpen karya siswa dengan menggunakan media pemanfaatan syair karungut
Dayak Ngaju dilihat dari kemampuan siswa mengembangkan syair karungut Dayak
Ngaju menjadi cerpen. Kualifikasi syair karungut Dayak Ngaju yang berorientasi
dengan nilai-nilai secara autentik dapat diangkat menjadi konflik dalam cerpen. Cerpen
karya siswa lebih dominan menceritakan kehidupan sehari-hari dengan
mengembangkan konflik dan nilai-nilai moral terkandung dalam syair karungut Dayak
Ngaju,
Penggunaan media pemanfaatan syair karungut Dayak Ngaju memudahkan siswa
untuk tidak kesulitan mencari tema yang ingin ditulis, mengembangkan alur menjadi
peristiwa, menciptakan konflik dan penyelesaian. Syair karungut Dayak Ngaju juga
terdapat majas perumpamaan yang dapat dikembangkan sebagai pendeskripsian cerita
yang ditambah dengan menggunakan bahasa sendiri. Penilaian cerpen hasil karya siswa
mengacu pada indikator yang dilampirkan dan disesuaikan dengan tujuan pembelajaran.
Unjuk kerja yang dihasilkan dalam penggunaan media pemanfaatan syair
karungut Dayak Ngaju untuk menulis cerpen dilihat dari proses menulis dan penilaian
hasil menulis cerpen. Proses menulis dari lembar kerja empat langkah pemanfaatan dan
karya cerpen siswa secara utuh dengan memperhatikan unsur, struktur, dan kaidah
89
kebahasaannya yang dilihat dari penilaian pada subbab 4.3.4.3 pembahasan hasil uji
keefektifan produk hasil karya siswa.
Hasil pengembangan produk pemanfaatan syair karungut Dayak Ngaju sebagai
media menulis cerpen juga dihasilkan berupa persentase uji validasi ahli, praktisi, dan
lapangan untuk menghasilkan kelayakan produk yang diimplementasi. Hasil penilaian
uji validasi diperoleh dari lembar angket yang digunakan sebagai dasar perbaikan
produk yang dikembangkan.
Kelayakan produk pemanfaatan syair karungut Dayak Ngaju sebagai media
menulis cerpen dilihat dari pencapaian persentase yang disesuaikan dengan hasil
validasi dengan kategori skor kualifikasi kelayakan produk untuk diimplementasikan.
Untuk mengetahui persentase kelayakan produk, peneliti melakukan uji lapangan dan
uji validasi ahli media pembelajaran, ahli pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Uji
lapangan dilakukan untuk mengetahui respon guru sebagai praktisi dan siswa sebagai
pengguna media saat produk diimplementasikan guna menghasilkan saran dan
rekomendasi kekurangan produk yang perlu direvisi.
Hasil data yang diperoleh pada penelitian pengembangan ini dijabarkan melalui
hasil dari penilaian uji validasi ahli media pembelajaran, pembelajaran bahasa dan sastra
Indonesia, praktisi, dan lapangan dari segi aspek tampilan, isi, dan bahasa dari skor
yang telah diisi pada angket validasi sebagai berikut.
pembelajaran sebesar 85% dapat dilihat pada halaman subbab 4.2.1 yang menunjukkan
segi tampilan media yang dikembangkan sudah baik, tetapi masih pada kriteria
kelayakan belum mencapai sangat baik dari aspek kesesuaian warna latar, ukuran font,
gambar, dan ada yang perlu ditambahkan. Segi isi media diperoleh persentase sebesar
83,3% dan dari segi bahasa media diperoleh persentase sebesar 80% Segi isi materi
penilaian persentase masih sedikit rendah dari segi tampilan yang artinya materi masih
perlu disempurnakan. Segi bahasa diperoleh penilaian belum mencapai kriteria sangat
baik dan sedikit rendah dari hasi penilaian dari segi tampilan dan segi isi, karena hampir
semua aspek penilaian bahasa masih kriteria baik.
Uji ahli yang kedua dilakukan oleh ahli pembelajaran bahasa dan sastra
Indonesia Dr. Siti Cholisatul Hamidah, M.Pd., dosen pembelajaran sastra Indonesia di
Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Universitas Negeri Malang.
Peneliti melakukan uji validasi ahli pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia pada
produk pemanfaatan syair karungut Dayak Ngaju sebagai media menulis cerpen ini
didasarkan pada pembelajaran sastra, baik syair karungut dan cerpen. validasi
pembelajaran bahasa dan sastra lebih difokuskan pada isi materi pembelajaran dalam
media tentang syair karungut sebagai puisi lama dan cerpen sebagai prosa fiksi.
Persentase dari segi tampilan media diperoleh sebesar 97,5 %, segi isi materi
media diperoleh persentase sebesar 100% dapat dilihat pada subbab 4.2.2 dan bahasa
media diperoleh persentase sebesar 95%. Penilaian dari segi tampilan yang diperoleh
sudah memenuhi kelayakan implementasi dengan kriteria sangat baik, tetapi pada aspek
tampilan warna yang belum mencapai dan masih dilakukan perbaikan. Segi isi materi
untuk penilaian mencapai kriteria sangat baik dari segi tampilan dan segi bahasa dengan
kelayakan semua aspek sudah sangat baik. Segi bahasa perolehan persentase sedikit
rendah dari segi tampilan dan segi isi, karena ada aspek yang belum mencapai kriteria
maksimal sangat baik pada bagian ketepatan bahasa baku pada media dan ragam cerpen
pada bahasa cerpen.
coba lapangan dilakukan di SMP Negeri 8 Palangka Raya Kalimantan Tengah. Peneliti
melakukan dua uji validasi di lapangan, yakin kepada guru mata pelajaran Bahasa
Indonesia sebagai praktisi dan siswa sebagai pengguna media.
Uji coba lapangan dilakukan untuk memeroleh respon guru dan siswa saat
media diimplementasikan dengan memberi penilaian melalui skor validasi dan saran
atau komentar terhadap media pembelajaran yang dikembangkan. Untuk mengetahui
kelayakan produk yang diimplementasikan dari segi tampilan, isi, dan bahasa yang
sesuai dengan siswa SMP dilihat dari perolehan persentase skor kualifikasi
implementasi.
Hasil uji coba lapangan dari praktisi yakni guru mata pelajaran Bahasa
Indonesia di SMP Negeri 8 Palangka Raya dari segi tampilan persentase yang diperoleh
sebesar 95,4% dapat dilihat pada subbab 4.2.3 kriteria sudah cukup sangat baik dari
segi isi dan segi bahasa, hanya pada aspek kemudahan menu dan ukuran font yang
masih belum mencapai kriteria sangat baik. Segi isi media yang mencakup materi yang
disesuaikan dengan silabus SMP kompetensi dasar dan indikator yang harus dicapai
siswa dalam pembelajaran persentase yang diperoleh sebesar 94% penilaian yang
diperoleh sedikit turun dari penilaian segi tampilan dan bahasa, karena ada beberapa
aspek kemudahan dalam memahami materi, contoh, dan latihan yang perlu diringkas
lagi sesuai dengan pemahaman anak SMP dan segi bahasa diperoleh persentase sebesar
95% hampir sama dengan segi tampilan sudah mencapai kriteria sangat baik, hanya
satu aspek yang perlu diperbaiki pada bahasa media yang harus lebih menarik dan
interaktif untuk siswa SMP sebagai pengguna media.
Hasil dari uji coba produk pada siswa IX-6 secara keseluruhan diperoleh dari
hasil penilaian angket serta saran dan komentar untuk kekurangan dan kelebihan media
yang dikembangkan. Hasil skor penilaian angket yang diperoleh berupa persentase
keriteria kelayakan media pembelajaran yang diimplementasikan. Berdasarkan
persentase hasil penilaian siswa IX-6 yang dianalisis diperoleh sebesar 84,2% dari
aspek deskriptor angket dari segi tampilan, isi, dan bahasa. Persentase tersebut
menunjukkan kriteria dari 13 aspek yang dinilai berbeda-beda kriteria dari kriteria
kurang, baik, dan sangat baik untuk diimplementasikan yang dapat dilihat pada
lampiran IV
hasil tulisan tangan siswa berupa cerpen dari 21 siswa kelas IX-6 SMP Negeri 8
Palangka Raya.
Tahap kedua, yakni mengukur kemampuan menulis cerpen siswa setelah
proses pembelajaran yang dilakukan menggunakan media pemanfaatan syair karungut
Dayak Ngaju sebagai media menulis cerpen diimplementasikan. Skor penilaian postes
diperoleh dari hasil karya siswa berupa latihan menulis cerpen yang disediakan dalam
konten media pemanfaatan syair karungut Dayak Ngaju sebagai media menulis cerpen.
Tahap ini memiliki persamaan dengan tahap pertama, karena sama-sama dinilai dari
hasil cerpen siswa. Perbedaan dari kedua tahap ini, tahap pertama hasil tulisan tangan
siswa dikerjakan setelah proses pembelajaran konvensional tanpa diberikan media
apapun, sedangkan tahap kedua dikerjakan setelah proses pembelajaran yang diberikan
media pemanfaatan syair karungut Dayak Ngaju sebagai media menulis cerpen sebagai
pengganti model pembelajaran konvensional. Siswa belajar menggunakan media pada
komputer masing-masing. Hasil tulisan tangan siswa pada tahap pretes dikerjakan
secara manual tulis tangan pada kertas polio bergaris. Pada tahap postes hasil cerpen
siswa dikerjakan secara sistematis melalui langkah-langkah berupa latihan dan lembar
kerja mandiri dengan mengetik menggunakan komputer program miscrosoft word.
Pada tahap pelaksanaan proses pembelajaran sebelum dilakukan pretes, guru
masih menjelaskan di depan kelas dan media yang digunakan berupa buku bahan ajar.
Pada tahap pelaksanaan postes, proses pembelajaran yang dilakukan menggunakan
media pemanfaatan syair karungut Dayak Ngaju sebagai media menulis cerpen, dari
materi, membangun konteks, pemodelan, dan latihan. Guru hanya menjelaskan panduan
penggunaan media dan memberi pengarahan kepada siswa.
Cases
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Berdasarkan tabel 4.5 hasil uji normalitas kemampuan menulis cerpen, terdapat
Case Processing Summary 21 data yang dianalisis tidak terdapat missing valuenya,
sehingga tingkat datanya adalah 100%, sedangkan Uji Normalitas dapat dilihat dari
signifikansi yang >0,5 untuk pretes signifikansinya 0,21 dan postes signifikansinya 267
yang berarti data tersebut terdistribusi normal.
Setelah melakukan uji normalitas, uji keefektifan produk dilakukan dengan Uji
Paired Test, yakini uji beda pada dua data berpasangan yang diberi perlakuan berbeda
dengan cara melihat perbandingan beda rata-rata nilai dua kelompok tersebut. Berikut
hasil uji beda pada kelompok pretes dan postes terhadap kemampuan siswa dalam
menulis cerpen yang disajikan pada tabel 4.6.
95
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Difference
Std. Std. Error Sig. (2-
Mean Deviation Mean Lower Upper t df tailed)
Pair 1 Pretes -
-6.952 7.379 1.610 -10.311 -3.594 -4.318 20 .000
Postes
N Correlation Sig.
perbedaan yang signifikan antara hasil belajar pada tahap pretes dan postes. Jika nilai
sig. (2-triled) <0,05, maka terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar pada
tahap pretes dan postes.
Dilihat dari Paired Samples Correlations hasil uji beda test nilai sig. (2-tailed)
yang diperoleh sebesar 0,00 < 0,05, maka terdapat perbedaan yang signifikan antara
hasil tulisan tangan siswa pada tahap pretes sebelum media pemanfaatan syair karungut
Dayak Ngaju sebagai media menulis cerpen diimplementasikan dengan hasil cerpen
siswa pada tahap postes sesudah media pemanfaatan syair karungut Dayak Ngaju
sebagai media menulis cerpen diimplementasikan. Dengan demikian, dapat disimpulkan
media pemanfaatan syair karungut Dayak Ngaju sebagai media menulis cerpen efektif
untuk diimplementasikan pada proses pembelajaran menulis cerpen khusus untuk siswa
kelas IX SMP.
menentukan unsur dan menyusun struktur cerpen, dari kaidah kebahasaan masih belum
mencapai. Hal ini dapat dilihat dari penulisan tanda baca dan EYD yang kurang sesuai.
Penggunaan majas dan bahasa cerpen yang belum ditonjolkan. Cerpen yang ditulis
tangan siswa cukup menarik dengan berbagai tema yang tidak jauh dari kehidupan
sehari-hari siswa, seperti tentang keluarga, persahabatan, sekolah. Karena pretes siswa
diminta tulis tangan di kertas polio bergaris, ada tulisan tangan siswa yang sulit terbaca,
ada juga tema ceritanya sudah menarik tetapi tidak diceritakan dengan baik saat
keterbatasan waktu siswa dalam menulis sesuai dengan jam mata pelajaran yang
membuat cerpen hasil tulisan tangan siswa terutama pada kaidah kebahasaan belum
mencapai indikator.
Oleh karena itu, saat pembelajaran dilakukan dengan media pemanfaatan syair
karungut Dayak Ngaju diimplementasikan dengan program komputer yang
memudahkan siswa salah satunya pada proses pembelajaran yang dibuat secara
menarik. Siswa dipersilakan mengeksplor pembelajaran dengan menggunakan komputer
yang berisi aplikasi softfile produk media secara individu tanpa harus ada guru yang
menjelaskan di depan. Siswa juga dapat dengan mudah menulis cerpen tanpa bingung
memikirkan tema apa yang ingin dijadikan cerpen, bagaimana menentukan unsur cerpen
dengan memanfaatkan syair karungut Dayak Ngaju sebagai tangga siswa menulis
cerpen. Pada postes siswa menulis cerpen dilakukan dengan mengetik pada lembar kerja
yang disediakan dalam konten media, sehingga siswa dengan mudah menulis cerpen
dengan memanfaatkan syair karungut Dayak Ngaju.
Hasil nilai postes siswa paling tinggi 100 dan paling rendah 70. Pemanfaatan
syair karungut Dayak Ngaju sebagai media siswa menulis cerpen dapat mengangkat
nilai-nilai yang terkandung di dalam syair menjadi nilai pesan atau amanat dalam
cerpen. Isi dan makna syair yang menonjolkan nilai-nilai etika dan budaya masyarakat
Dayak Ngaju dapat memberi nilai karakter kepada siswa melalui cerpen.
Hasil uji keefektifan produk yang dijelaskan dapat disimpulkan produk media
pemanfaatan syair karungut Dayak Ngaju yang dikembangkan memberi pengaruh
terhadap kendala siswa dalam menulis cerpen dari hasil tulisan tangan siswa sebelum
produk media diimplementasikan. Dapat dilihat hasil nilai pretes dan postes pada
lampiran dari 21 siswa signifikan dengan peningkatan kemampuan menulis cerpen.
BAB V
KAJIAN PRODUK DAN SARAN
Bab ini berisi gagasan dari hasil kajian pengembangan produk dan penutup yang
berisi simpulan dan saran yang diuraikan secara subbab, meliputi (1) kajian
penyempurnaan produk, (2) simpulan, dan (3) saran yang dijelaskan sebagai berikut.
98
99
dari tampilan, isi, dan bahasa yang rupa awal desain, revisi produk, hingga
penyempurnaan produk yang dikembangkan berdasarkan kajian berikut.
ada bentuk huruf yang tidak lazim. Ukuran huruf disesuaikan dengan kebutuhan teks
dan informasi yang terdapat di dalam media.
Produk media yang ditampilkan pada menu galeri terdapat video audio visual
yang disajikan untuk membangun konteks siswa mengenal secara visual syair karungut
Dayak Ngaju melalui pertunjukkan singkat karungut. Video yang disajikan bersifat
suara dan gambar yang lebih nyata dengan kehidupan. Melalui video singkat
pertunjukkan karungut, siswa dapat lebih mengetahui secara konkret suatu konteks
secara visual untuk membangun pemahaman awal dengan menyaksikan video sebelum
disajikan pemodelan. Audio visual digunakan untuk penyerapan konteks melalui
pandangan dan pendengaran terhadap pemahaman gambar, simbol, dan kata. (Arsyad,
2011:30).
Tata letak tujuh menu disajikan berurutan dan sistematis untuk memudahkan
siswa mengoperasikan secara runtut dengan petunjuk penggunaan. Tiap tombol menu
diberi gambar simbol menu sesuai dengan konten dan penggunaannya. Tombol navigasi
disajikan pada setiap isi konten menu untuk membuka slide selanjutnya dan
sebelumnya. Tata letak teks disesuaikan dengan tata letak gambar secara seimbang.
Tiap teks isi konten ditampilankan satu sampai dua gambar agar terlihat lebih menarik
dan tidak membosankan. Dari segi tampilan yang dikembangkan pada penyempurnaan
produk ini dikembangkan berdasarkan kajian yang disesuaikan dengan tema
mengangkat kearifan lokal budaya Dayak Ngaju Kalimantan Tengah untuk siswa SMP.
dalam isi dan makna yang terkandung melalui cerpen. Seperti sekarang pendidikan
perlu direkonstruksi ulang agar dapat menghasilkan lulusan yang lebih berkualitas dan
siap menghadapi tantangan masa depan yang memiliki jiwa lokal, yakni: memiliki
kepandaian sekaligus kecerdasan, memiliki kreativitas tinggi sekaligus sopan dan
santun dalam berkomunikasi, serta memiliki kejujuran dan kedisiplinan sekaligus
memiliki tanggung jawab yang tinggi dalam menghargai nilai-nilai kearifan lokal.
Dengan kata lain, pendidikan harus mampu mengemban misi pembentukan karakter
(character building) tanpa mengabaikan nilai-nilai kearifan lokal (Saputro, Edi dan
Nurlaksana, 2014).
Produk media memiliki tujuh konten menu yang berisi tiga bagian, yakni bagian
pendahuluan, bagian isi, dan bagian penutup. Bagian isi dimulai dari menu tujuan yang
berisi tujuan media dikembangkan dan tujuan pembelajaran yang disajikan kompetensi
dasar dan indikator yang harus dicapai siswa. Berdasarkan kurikulum 2013
pembelajaran menulis cerpen diajarkan pada jenjang SMP kelas IX kompetensi dasar
3.5 mengidentifikasi unsur pembangun karya sastra dalam teks cerita pendek yang
dibaca atau didengar, 4.5 menyimpulkan unsur-unsur pembangun karya sastra dengan
bukti yang mendukung dari cerita pendek yang dibaca atau didengar, 3.6 menelaah
struktur dan aspek kebahasaan cerita pendek yang dibaca atau didengar, 4.6
mengungkapkan pengalaman dan gagasan dalam bentuk cerita pendek dengan
memperhatikan struktur dan kebahasaan (Kemendikbud, 2016:8).
Pada menu materi berisi materi tentang cerpen secara definisi untuk siswa
mengenal apa itu cerpen sebelum berlatih menulis cerpen. Seperti yang diketahui materi
merupakan bahan pembelajaran yang memiliki relevansi dengan kebutuhan belajar dan
psikologis siswa (Andayani, Pratiwi, dan Priyatni, 2017:1). Cerpen sebagai bagian dari
prosa fiksi yang mengarahkan siswa pada nilai-nilai kehidupan sehari-hari, melalui
cerpen siswa dapat menghayati sesuatu yang positif melalui karya menulis. Cerpen juga
dapat dijadikan wadah karya sastra yang menanamkan karakter melalui gagasan dan ide
cerita yang menarik dan kreatif. Menu materi juga berisi definisi syair karungut Dayak
Ngaju, struktur, dan kebahasaan masing- masing yang harus dikuasai siswa.
Materi yang disajikan disesuaikan dengan KD dan indikator pada pembelajaran
menulis cerpen. Mengenal unsur pembangun cerpen, struktur cerpen, dan kaidah
102
kebahasaan cerpen. Setelah siswa memahami pengetahuan tentang cerpen dan syair
karungut Dayak Ngaju, pada menu galeri yang disajikan berisi video dan teks syair
karungut Dayak Ngaju. Menu galeri siswa dapat menggali tentang syair karungut Dayak
Ngaju sebagai pembangun konteks yang dimanfaatkan menjadi cerpen. Melalui video
berupa gambar dan suara dapat membantu siswa menemukan ide dan terdorong untuk
menceritakan dari apa yang dilihat dari tayangan video dalam membangun gagasan
cerita (Munadi, 2013:89). Selain disajikan video berupa audio visual juga disajikan lima
teks syair karungut Dayak Ngaju yang sudah dianalisis unsur-unsurnya.
Produk media memiliki tujuan untuk memudahkan siswa dalam menulis cerpen
dengan syair karungut Dayak Ngaju yang sudah dilihat pada menu galeri sebelum
berlatih menulis cerpen, siswa disajikan menu pemodelan yang berisi langkah-langkaj
pemanfaatan syair karungut Dayak Ngaju menjadi cerpen beserta contoh yang
menghasilkan pemodelan cerpen. Pemodelan digunakan untuk menunjukkan model atau
contoh yang dapat dijadikan referensi siswa bagaimana cara menentukan unsur
pembangun cerpen, menyusun struktur cerpen, dan langkah-langkah menulis cerpen
untuk menampilkan suatu karya (Muslich, 2009:43). Pada pemodelan ada empat
langkah pemanfaatan syair karungut Dayak untuk menulis cerpen, yakni langkah I
analisis syair karungut Dayak Ngaju, langkah II parafrasakan syair karungut Dayak
Ngaju menjadi cerpen, langkah III tentukan unsur cerpen, dan langkah IV menyusun
struktur cerpen. Pada menu pemodelan terdapat empat model syair karungut, sintak, dan
cerpen.
Pemodelan juga dapat digunakan sebagai media pendukung panutan siswa
sebelum berlatih secara mandiri, serta dapat memotivasi siswa dalam memberi inspirasi.
Pada menu latihan berisi lima judul stair karungut Dayak Ngaju yang bebas dipilih
siswa yang mana ingin dikembangkan menjadi cerpen dengan latihan terbimbing
mengikuti langkah-langkah pemanfaatan syair karungut Dayak Ngaju yang
dikembangkan menjadi teks cerpen. Menulis tidak hanya menuangkan ide, tetapi
membuat suatu proses dengan menciptakan gagasan. Siwa harus menulis berdasarkan
langkah-langkah tertentu untuk menciptakan sebuah tulisan (Mustafa dan Efendi, 2016).
Menu latihan juga menyajikan lembar kerja yang dapat diisi langsung oleh siswa
dengan mempelajari pemodelan tiap langkah, siswa dapat berlatih menulis cerpen
103
dengan memanfaatkan syair karungut Dayak Ngaju. Syair karungut Dayak Ngaju yang
dipilih memiliki berbagai ragam isi, makna, dan cerita yang dapat memudahkan siswa
mengeksplor imajinasi menggali ide gagasan dengan mengembangkan tema, alur,
peristiwa, sudut pandang, dan nilai-nilai yang tekandung dalam syair karungut Dayak
Ngaju.
Berdasarkan isi media yang dikembangkan disesuaikan dengan kemampuan dan
pemahaman anak SMP dengan materi dan tujuan pembelajaran KD dan indikator
pembelajaran menulis cerpen untuk siswa SMP kelas IX, serta kajian yang mendukung
isi konten media pembelajaran.
Tabel 5.1 Hasil Penyempurnaan Produk Media Pemanfaatan Syair Karungut Dayak Ngaju sebagai
Media Menulis Cerpen untuk Siswa SMP
5.2 Simpulan
Tujuan penelitian dan pengembangan ini dilakukan untuk menghasilkan produk
pemanfaatan syair karungut Dayak Ngaju untuk siswa SMP sebagai media menulis
cerpen yang dikembangkan berupa media pembelajaran dan dikemas berbentuk softfile
dengan menggunakan program komputer software. Produk yang dikembangkan dapat
dioperasikan dengan media alat komputer dan digunakan saar proses pembelajaran.
Media pembelajaran yang dikemas berupa softfile dapat digunakan untuk belajar
di rumah dengan data file yang dikembangkan sebagai media dengan memanfaatkan
kearifan lokal budaya syair karungut Dayak Ngaju dikembangkan menjadi cerpen.
Selain dapat membantu memudahkan siswa menulis cerpen, pemanfaatan syair karungut
Dayak Ngaju juga dapat dikembangkan sebagai hasil kearifan lokal budaya Kalimantan
Tengah sebagai tempat untuk siswa mengenal nilai-nilai karakter melalui kegiatan
menulis cerpen. Nilai-nilai etika, budaya, moral yang terkandung dalam isi dan makna
syair karungut Dayak Ngaju dapat diekploitasi untuk perkembangan psikologi siswa
sebagai generasi muda zaman sekaran. Nasihat, pesan, dan cerita yang mengisahkan
tentang hidup untuk menghadapi tuntutan zaman dari nenek moyang dapat diedukasikan
sebagai nilai moral atau amanat yang disajikan melalui karya sastra cerpen.
Penelitian pengembangan ini juga menguji keefektifan produk yang dihasilkan
terhadap pengaruh hasil tulisan tangan siswa, serta membantu mengembangkan media
pembelajaran yang lebih inovatif dan kreatif. Produk media ini tidak hanya
diimplementasikan saat penelitian pengembangan berlangsung, tetapi dapat digunakan
oleh guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran sebagai menarik minat siswa
yang selama ini hanya diimplementasikan model pembelajaran konvensional.
107
Produk media dapat menjadi perangkat untuk mendukung bahan ajar khususnya
mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pemanfaatan syair karungut juga merupakan salah
satu media untuk mengenalkan hasil budaya sendiri dengan tahu tidak semua hasil
kearifan lokal budaya hanya dikenal di dunia seni, tetapi juga dapat dieksploitasi dalam
dunia pendidikan.
Produk media pemanfaatan syair karungut Dayak Ngaju sebagai media menulis
cerpen sebagai produk yang diimplementasikan juga dilakukan uji kelayakan dengan uji
validasi yang dilihat dari segi tampilan, isi, dan bahasa. Uji validasi dilakukan oleh uji
ahli media pembelajaran, ahli pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, ahli praktisi,
dan uji lapangan. Hasil dari penilaian uji validasi dari segi tampilan masing-masing
validasi sebesar 85-97% dengan kualifikasi layak untuk diimplementasikan. Segi isi
diperoleh hasil validasi sebesar 83-100% dan segi bahasa diperoleh hasil sebesar 80-
95% dengan kualifikasi layak untuk diimplemetasikan.
Hasil uji keefektifan produk yang didapat dari uji praeksperimen hasil penilaian
pretes dan postes. Dillihat dari hitungan uji normalitas yang terdistribusi normal dan
hasil uji beda pengaruh sebelum dan sesudah media diimplementasikan terhitung
siginifikan dengan adanya peningkatan hasil kemampuan siswa menulis cerpen setelah
produk media diimplementasikan.
5.3 Saran
Produk yang dihasilkan penelitian pengembangan ini berbentuk media
pembelajaran yang dapat dioperasikan dengan menggunakan komputer. Media yang
dikembangkan memiliki kegunaan untuk memudahkan setiap pengguna dengan
dikemas berupa softfile yang dapat dengan mudah untuk mengoperasikannya tidak
hanya pada tempat tertentu.
Pemanfaatan syair karungut Dayak Ngaju sebagai media menulis cerpen ini
dikembangkan untuk siswa SMP terutama pada pembelajaran menulis cerpen yang
bertujuan untuk memudahkan siswa dalam menulis cerpen. Media pembelajaran
dikembangkan dengan inovasi dan sistematis yang diharapkan peneliti dapat diteliti dan
dikembangkan lebih lanjut. Adapun untuk penelitian yang relevan dengan penelitian
108
pengembangan ini peneliti memberikan saran baik dari pemanfaatan dan penggunaan
media yang dapat digunakan pada proses pembelajaran.
Saran untuk guru produk media yang dihasilkan dapat memudahkan model
pembelajaran saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung, memberi motivasi
untuk siswa dengan model yang berbeda dan menarik minat siswa untuk semangat
belajar. Produk media pembelajaran ini juga dapat menggantikan metode pembelajaran
konvensional yang sering dilakukan saat proses pembelajaran. Produk media
pembelajaran dapat membantu guru memberi bahan pemodelan teks dengan
mengeksploitasi budaya kearifan lokal seperti syair karungut Dayak Ngaju. Media
pembelajaran berbasis komputer dapat memberikan suasana berbeda pada proses
pembelajaran dengan alat media yang digunakan dan mengajar siswa menggunakan alat
teknologi komputer di jenjang SMP.
Saran untuk siswa sebagai pengguna media dapat dilakukan di luar ruangan dan
dapat dijadikan bahan belajar di rumah dengan softfile data yang bisa dioperasikan di
berbagai komputer, laptop, android, dan notebook di rumah. Dengan demikian siswa
dapat belajar dan berlatih menulis cerpen menggunakan media pemanfaatan syair
karungut Dayak Ngaju sebagai media menulis cerpen.
Media pembelajaran juga memberikan suasana baru untuk siswa mengeksplor
pengetahuan tentang menggunakan teknologi dan siswa bisa belajar sendiri
menggunakan media. Siswa dapat mengenal budaya dari gambar yang disajikan dalam
media dan syair karungut Dayak Ngaju, tidak hanya dikenal sebagai seni pertunjukkan
karungut yang sering ditemui di acara-acara adat formal maupun nonformal, tetapi nilai-
nilai yang terkandung dalam isi dan makna syair dapat dijadikan sebagai nasihat atau
pesan untuk generasi muda zaman sekarang.
Saran bagi peneliti selanjutnya yang melakukan penelitian pengembangan
diharapkan dapat menambah referensi yang relevan guna menambah kekurangan dari
penelitian pengembangan yang belum sempurna. Hasil-hasil dari produk yang
dihasilkan terutama berkaitan dengan menulis cerpen sudah banyak dan beragam baik
berupa bahan ajar, modul, buku teks, dan media. Oleh karena itu, penelitian selanjutnya
dapat meneliti hal serupa dengan pengembangan yang lebih inovatif, kreatif, dan
menginspirasi dunia pendidikan guna memenuhi kebutuhan siswa.
109
Semoga hasil penelitian pengembangan ini dapat menjadi referensi dan inovasi
dengan memanfaatkan syair karungut Dayak Ngaju yang selama ini hanya dikenal di
dunia seni pertunjukkan, tetapi melalui penelitian pengembangan ini pemanfaatan syair
karungut Dayak Ngaju tidak hanya berhenti dikembangkan menjadi media menulis
cerpen dapat juga dimanfaatkan untuk pembentuk karakter siswa sebagai penerus
pendidikan masa depan.
DAFTAR RUJUKAN
Andianto, M. 1987. Sastra Lisan Dayak Ngaju. Jakarta: Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa.
Andayani, R., Pratiwi, Y., & Priyatni, E. T. (2017). Pengembangan Modul
Pembelajaran Menulis Cerpen Bermuatan Motivasi Berprestasi Untuk
Siswa Kelas XI SMA. BASINDO : Jurnal Kajian Bahasa, Sastra
Indonesia, Dan Pembelajarannya, 1(1), 103–116.
https://doi.org/10.17977/um007v1i12017p103.
Allesi, S.M & Trollip, S.R. 2001. Multimedia for Learning (third edition). Boston,
MA: Allyn & Bacon, Inc.
Arief, S. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grapindo.
Arikunto, S. 2008. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arsyad, A. 2006. Media pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Arsyad, A. 2014. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Bellyrina. 2012. Kumpulan Syair Karungut. Palangka Raya: Kepala Dinas dan
Kebudayaan Pariwisata Kota Palangka Raya.
Borg & Gall, 1983. Educational Research: an Introduction. New York: Longma,
Inc.
Culler, J. 1977. Structuralist Poetics, Structuralism, Linguistics, and The Study of
Literature. London: Routledge & Kegan Paul.
Daryanto. 2013. Media Pembelajaran Peranannya sangat Penting dalam
Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Dewi,P.P. 2012. Pengembangan Media Bangun Multifiksi untuk Peningkatan
Kompetensi Menulis Cerita Pendek Siswa SMP. Journal of Primary
Educational JPE 1 (1)(2012). Dari
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpe.
Diponegoro, M. 1994. Yuk, Nulis Cerpen Yuk. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Effendi. 2002. Apresiasi Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.
110
111
114
115
116
117
118
Lampiran 2
ANGKET PENILAIAN UNTUK AHLI PEMBELAJARAN
A. Pengantar
Penulisan tesis ini sebagai syarat tugas akhir untuk memperoleh gelar
Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana
Universitas Negeri Malang melakukan penelitian Pemanfaatan Syair Karungut
Dayak Ngaju sebagai Media Pembelajaran Menulis Cerpen untuk Siswa SMP
dengan mengembangkan produk media memanfaatkan kearifan lokal syair
karungut Dayak Ngaju sebagai tangga siswa untuk menulis cerpen.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk yang memiliki
keefektifan dan kelayakan dengan dilakukan uji validasi guna mengetahui
kelebihan dan kekurangan produk yang dikembangkan sebagai perbaikan sebelum
dilakukan uji coba lapangan pada proses pembelajaran di kelas. Oleh karena itu,
saya memohon kesediaan Bapak/Ibu dalam bidang ahli media untuk mengisi
angket yang sudah tersedia berikut ini. Atas kesediaan dan bantuan Bapak/Ibu
saya sampaikan terima kasih.
119
120
121
122
123
Lampiran 3
ANGKET PENILAIAN UNTUK GURU/PRAKTISI
A. Pengantar
Penulisan tesis ini sebagai syarat tugas akhir untuk memperoleh gelar
Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana
Universitas Negeri Malang dengan melakukan penelitian pengembangan
Pemanfaatan Syair Karungut Dayak Ngaju sebagai Media Pembelajaran Menulis
Cerpen untuk Siswa SMP dengan memanfaatkan kearifan lokal syair karungut
Dayak Ngaju sebagai tangga siswa menulis cerpen.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk yang memiliki
keefektifan dan kelayakan dengan uji coba produk lapangan untuk mengetahui
kelebihan dan kekurangan produk yang dikembangkan saat digunakan pada
proses pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, saya memohon kesediaan
Bapak/Ibu guru mata pelajaran Bahasa Indonesia selaku bidang ahli praktisi untuk
mengisi angket yang sudah tersedia berikut ini. Atas kesediaan dan bantuan
Bapak/Ibu saya sampaikan terima kasih.
124
125
126
127
128
129
Data Hasil Uji Media Pemanfaatan Syair Karungut Dayak Ngaju sebagai Media Menulis Cerpen oleh Siswa IX-6
SMP Negeri 8 Palangka Raya
memanfaatkan
syair karungut
Dayak Ngaju.
6 Media ini
memudahkan
saya mengikuti
langkah-langkah
menulis cerpen
dengan 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 89,2% I
memanfaatkan
syair karungut
Dayak Ngaju
dalam media
pembelajaran.
7 Media ini
menyajikan
tampilan gambar
dan animasi 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 1 4 3 4 2 2 2 4 4 84,5% I
sederhana,
menarik, dan
tidak berlebihan.
8 Pemilihan ukuran
dan jenis huruf
dalam media 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 4 3 2 3 4 2 78,5% I
pembelajaran
tidak berlebihan.
9 Media
pembelajaran ini
menyajikan
tampilan menu 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 88% I
praktis dan
mudah
digunakan.
10 Media
pembelajaran ini
memberi 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 4 4 88% I
kemudahan
bentuk latihan
131
untuk saya
memahami
langkah-langkah
menulis cerpen
dengan
memanfaatkan
syair karungut
Dayak Ngaju.
11 Penggunaan
bahasa media
pembelajaran
4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 2 2 3 4 4 85,7% I
komunikatif dan
mudah saya
pahami.
12 Media
pembelajaran ini
memberikan
4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 2 2 4 4 4 3 2 3 4 3 82% I
motivasi dan
minat saya untuk
menulis cerpen.
13 Media
pembelajaran ini
menyajikan
tampilan , isi, dan
bahasa 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 2 2 3 2 80% I
keseluruhan
mudah dan
menarik untuk
saya.
Jumlah skor 52 47 44 39 50 42 39 43 47 47 46 45 36 52 48 46 38 31 34 49 45
Persentase Kelayakan 84,2% I
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
BUKU PANDUAN
MEDIA
PEMANFAATAN SYAIR KARUNGUT DAYAK
NGAJU SEBAGAI MEDIA MENULIS CERPEN
UNTUK SISWA SMP
Disusun oleh:
Yulina Mingvianita
170211858039
142
HALAMAN AWAL
untuk nonaktifkan
bunyi instumen.
143
MENU BERANDA
MENU PETUNJUK
untuk masuk
ke menu petunjuk. (3) Untuk mempelajari
petunjuk pemanfaatan
media ini, sobat pintar
Untuk kembali ke slide sebelumnya sobat pintar bisa klik tombol panah
dan untuk menuju slide selanjutya yang berisi petunjuk penggunaan media
MENU TUJUAN
Slide di atas berisi menu tujuan media dan tujuan pembelajaran. Sobat
pintar harus tahu apa KD dan indikator yang harus dicapai setelah
MENU MATERI
MENU GALERI
(2) Sobat pintar bisa klik tombol ini untuk membuka setiap
video singkat pertunjukkan karungut beserta syair karungut
Dayak Ngaju secara berurutan ya…
tombol di awal
menu galeri.
tombol untuk
menuju ke slide yang berisi
syair karungut dan unsur
pembangunnya.
150
MENU PEMODELAN
MENU LATIHAN
Kelas: IX6
Saya menceritakan untuk saudara kalian. Dari kota sampai desa terutama
untuk kaum remaja dan untuk yang sudah berkeluarga. Seperti saya yang merasa
masih berjiwa muda. Pekerjaan saya siang malam keluar rumah berkeliaran cuci
mata ke karoke,diskotik yang hanya tempat hiburan sementara Seperti itulah cara
saya mengatur waktu. Ini sudah tahun ketiga saya sendiri, setelah perceraian saya
dan istri saya. Jika kembali mengulang saya sangat menyesal. Kejadian itu
berawal ketika saya mulai diangkat bekerja menjadi manejer di salah satu
perusahaan ternama. Saya sangat bang, karena bisa bekerja menghidupi istri dan
anak saya satu-satunya.
Hingga pada suatu hari, saya diajak rrekan saya meeting di salah satu tempat
hiburan. Awalnya niat saya hanya bertemu klien, ternyata tempat hiburan itu
membuat saya khilaf dan kalap saat saya bertemu sosok wanita cantik yang datang
mendekati dan merayu saya. Saya disuguhi minuman keras oleh wanita tersebut
dan sampai larut malam saya tak sadar pulang dalam keadaan mabuk.
Ini adalah pelajaran hidup ketika saya mengambil jalan yang salah jangan
dilakukan, lebih baik mengikuti ajaran yang baik. Perbuatan seperti ini bahaya
besar kalau tidak sanggup menahan diri. Kebiasaan yang buruk dibuang jauh jauh
agar keluarga rukun, damai, tentram, dan tidak bercerai berai seperti saya.
159
Tema : Keluarga
Amanat : Jika tidak bisa menahan diri dengan membuang kenbiasaan buruk
jauh-jauh, maka akan berdampak bagi keluarga yang bercerai berai.
162
STRUKTUR CERPEN
(Abstrak)
Saya menceritakan untuk saudara kalian. Dari kota sampai desa terutama untuk
kaum remaja dan untuk yang sudah berkeluarga. Seperti saya yang merasa masih
berjiwa muda. Pekerjaan saya siang malam keluar rumah berkeliaran cuci mata ke
karoke,diskotik yang hanya tempat hiburan sementara
(Orientasi)
Seperti itulah cara saya mengatur waktu. Ini sudah tahun ketiga saya sendiri,
setelah perceraian saya dan istri saya. Jika kembali mengulang saya sangat
menyesal. Kejadian itu berawal ketika saya mulai diangkat bekerja menjadi
manejer di salah satu perusahaan ternama. Saya sangat bang, karena bisa bekerja
menghidupi istri dan anak saya satu-satunya.
(Komplikasi)
Hingga pada suatu hari, saya diajak rrekan saya meeting di salah satu tempat
hiburan. Awalnya niat saya hanya bertemu klien, ternyata tempat hiburan itu
membuat saya khilaf dan kalap saat saya bertemu sosok wanita cantik yang datang
mendekati dan merayu saya.
Saya disuguhi minuman keras oleh wanita tersebut dan sampai larut malam saya
tak sadar pulang dalam keadaan mabuk.
(Evaluasi)
Keesokan harinya, saya berencana kembali datang ke tempat tersebut, tiba-tiba
anak saya bertanya “Papah kemarin kok pulang malam?” dengan wajah polosnya.
Saya jawab “Papah banyak kerjaan.” begitulah alasan saya kepada istri dan anak
saya. Itulah cara saya membohongi keluarga kecil saya demi jalan sesat yang saya
dijalani.
Sampai malam hari saya pulang sempoyongan mabuk berjalan dibantu wanita
cantik yang sering menemani saya minum menggotong memegang pinggang saya.
Seperti itu kelakuan saya sebagai kepala keluarga dan suami setiap hari, keluarga
tak diurus, tidak peduli anak, asal keinginan saya dapat terpenuhi untuk
bersenang-senang.
Akhirnya pagi-pagi buta saya pulang dalam keadaan mabuk. Melihat keadaan
saya dengan mata yang merah seperti ikan Peang, istri saya terkejut dan kecewa
melihat perbuatan saya yang selama ini pulang dari kantor keluyuran mabuk-
mabukan dengan wanita cantik.
(Resolusi)
Selama hampir kurang lebih 3 bulan saya melakukan hal yang tidak baik. Hingga
akhirnya istri saya tidak tahan dan memutuskan untuk menceraikan saya. Saya
sangat menyesal telah ditinggal istri dan anak saya sampai sekarang saya hanya
bisa meratapi nasib seorang diri.
(Koda)
Ini adalah pelajaran hidup ketika saya mengambil jalan yang salah jangan
dilakukan, lebih baik mengikuti ajaran yang baik. Perbuatan seperti ini bahaya
163
besar kalau tidak sanggup menahan diri. Kebiasaan yang buruk dibuang jauh jauh
agar keluarga rukun, damai, tentram, dan tidak bercerai berai seperti saya.
164
165
166
Nama:ERISJESINTA
Kelas:IX.6
Aku menceritakan untuk semua saudara dari kota sampai desa terutama untuk
kaum remaja sekalian dan juga untuk yang sudah berkeluarga. Saudara yang masih
berjiwa muda ,siang malam keluar rumah berkeliaran kesana-kesini ,karoke diskotik itu
hanya hiburan sementara.
Dulu waktu aku masih tinggal di Desa Tewang Manyangen, ada seorang
perempuan yang terkenal cantik di desa tersebut, usianya sekitar 21 tahun yang
bernama Neneng. Neneng dikenal semua warga di desa sebagai biduan dangdut yang
mengisi suaranya di acara hajatan di desa. Aku suka sekali mendengar suaranya kalau
menyanyikan lagu dangdut.
Pada suatu hari, Neneng pergi ke kota karena katanya ada tawaran menyanyi di
sana. Hampir satu bulan tak pulang-pulang, keluarganya sangat cemas. Hanya tiga bulan
aku tinggal di desa, akhirnya aku dan keluarga pindah ke kota, karena Ibuku pindah
tugas mengajar sekolah di kota. Paginya tak sengaja di kota, aku bertemu dengan
Neneng di jalan tepatnya di depan diskotik. Kulihat ia sedang mabuk berjalan tak teratur
sembari menyanyi tidak jelas. Matanya merah seperti ikan peang, tubuhnya kurus bagai
diperas habis. Melihat itu kudekati ia dan kubantu berjalan ke rumahku. Sesampai di
rumah kuberi segelas air putih. Setelah setengah sadar, akhirnya aku bertanya apa yang
dikerjakannya selama di kota. Ternyata Neneng yang dikenal perempuan paling cantik di
Desa Tewang Manyangen sibuk melayani bos-bos yang ada di diskotik untuk menemani
minum. Selama ini Neneng tidak berkeja sebagai penyanyi di kota, tetapi menemani
lelaki-lekaki yang tidak baik di diskotik. Aku yang mendengar penuturan Neneng sangat
terkejut.
Akhirnya malam tiba aku dan ibuku membiarkan Neneng tinggal di rumah kami,
daripada ia harus kembali ke diskotik. Aku dan ibuku menyarankan supaya Neneng
kembali ke desa, karena kasihan keluarganya cemas dengan keadaannya. Neneng bisa
pergi ke kota karena tawaran temannya yang tinggal di kota untuk menemani bos-bos
minum, dari perkerjaan itu ia mendapat bayaran tanpa harus lelah menyanyi kesana
kemari. Ibuku memberi nasihat agar Neneng lebih baik menjadi penyanyi dangdut saja,
karena itu pekerjaan yang halal dan tidak merusak diri sendiri, serta tidak memalukan
keluarganya di kampung.
Keesokan harinya, Neneng bergegas pulang ke desa. Aku dan ibu hanya
mengantarnya sampai terminal bus saja. Setelah kejadian itu Neneng merasa menyesal
167
karena sudah membohongi keluarga di desa dan ia berterima kasih kepada aku dan
ibuku yang sudah mau menampungnya tinggal di rumah sementara.
Hal ini dapat menjadi pelajaran bagi kita jika jalan yang salah hendaknya tidak
dilakukan agar tidak jatuh dan terjerumus ke jalan yang salah. Tindakan seperti itu dapat
menimbulkan bahaya besar kalau tidak dapat menahan diri sendiri untuk tidak
melakukan hal tersebut. Jadi biasakan lah diri agar menjauhnya hal yang tidak baik agar
semua yang ingin di capai tercapai.
168
21. Ini juga menjadi pelajaran ada di diskotik untuk menemani minum.
Jalan yang salah jangan dilakukan Selama ini Neneng tidak berkeja sebagai
Lebih baik melewati ajaran dahulu penyanyi di kota, tetapi menemani lelaki-lekaki
Yang dilakukan dari zaman ke yang tidak baik di diskotik. Aku yang
zaman.
mendengar penuturan Neneng sangat terkejut.
22. Perbuatan seperti ini bahaya besar
Kalau tidak sanggup menahan diri Akhirnya malam tiba aku dan ibuku
Saling melempar tutup panci membiarkan Neneng tinggal di rumah kami,
Bercerai-berai jodoh lari.
daripada ia harus kembali ke diskotik. Aku dan
23. Bisa dijadikan sebagai bandingan
Penyakit yang parah dirasakan ibuku menyarankan supaya Neneng kembali ke
Kalau sudah jadi kebiasaan desa, karena kasihan keluarganya cemas
Memang susah sekali dihilangkan. dengan keadaannya. Neneng bisa pergi ke kota
24. Sepertinya sampai di sini cerita karena tawaran temannya yang tinggal di kota
berjalan untuk menemani bos-bos minum, dari
Mengajar menegur kelakuan yang perkerjaan itu ia mendapat bayaran tanpa
tidak baik harus lelah menyanyi kesana kemari.
Kebiasaan yang buruk dibuang
jauh-jauh Ibuku memberi nasihat agar Neneng lebih baik
Agar keluarga rukun bahagia menjadi penyanyi dangdut saja, karena itu
suatu hari nanti.
pekerjaan yang halal dan tidak merusak diri
sendiri, serta tidak memalukan keluarganya di
kampung.
Tema :Nasihat
Suasana : Mengejutkan
Sudut Pandang : Sudut pandang orang pertama sebagai tokoh utama (akuan)
STRUKTUR CERPEN
(Abstrak)
Aku menceritakan untuk semua saudara dari kota sampai desa terutama untuk kaum
remaja sekalian dan juga untuk yang sudah berkeluarga. Saudara yang masih berjiwa
muda ,siang malam keluar rumah berkeliaran kesana-kesini ,karoke diskotik itu hanya
hiburan sementara.
(Orientasi)
Dulu waktu aku masih tinggal di desa Tewang Manyangen, ada seorang perempuan
yang terkenal cantik di desa tersebut, usianya sekitar 21 tahun yang bernama Neneng.
Neneng dikenal semua warga di desa sebagai biduan dangdut yang mengisi suaranya di
acara hajatan di desa. Aku suka sekali mendengar suaranya kalau menyanyikan lagu
dangdut.
(Komplikasi)
Pada suatu hari, Neneng pergi ke kota karena katanya ada tawaran menyanyi di sana.
Hampir satu bulan tak pulang-pulang, keluarganya sangat cemas. Hanya tiga bulan aku
tinggal di desa, akhirnya aku dan keluarga pindah ke kota karena Ibuku pindah tugas
mengajar sekolah di kota. Paginya tak sengaja di kota, aku bertemu dengan Neneng di
jalan tepatnya di depan diskotik. Kulihat ia sedang mabuk be rjalan tak teratur sembari
menyanyi tidak jelas. Matanya merah seperti ikan peang, tubuhnya kurus bagai diperas
habis.
(Evaluasi)
Melihat itu kudekati ia dan kubantu berjalan ke rumahku. Sesampai di rumah kuberi
segelas air putih. Setelah setengah sadar, akhirnya aku bertanya apa yang dikerjakannya
selama di kota. Ternyata Neneng yang dikenal perempuan paling cantik di desa Tewang
Manyangen sibuk melayani bos-bos yang ada di diskotik untuk menemani minum.
Selama ini Neneng tidak berkeja sebagai penyanyi di kota, tetapi menemani lelaki-lekaki
yang tidak baik di diskotik. Aku yang mendengar penuturan Neneng sangat terkejut.
Akhirnya malam tiba aku dan ibuku membiarkan Neneng tinggal di rumah kami,
daripada ia harus kembali ke diskotik. Aku dan ibuku menyarankan supaya Neneng
kembali ke desa, karena kasihan keluarganya cemas dengan keadaannya. Neneng bisa
pergi ke kota karena tawaran temannya yang tinggal di kota untuk menemani bos-bos
minum, dari perkerjaan itu ia mendapat bayaran tanpa harus lelah menyanyi kesana
kemari.
172
(Resolusi)
Ibuku memberi nasihat agar Neneg lebih baik menjadi penyanyi dangdut saja, karena itu
pekerjaan yang halal dan tidak merusak diri sendiri, serta tidak memalukan keluarganya
di kampung.
Keesokan harinya, Neneng bergegas pulang ke desa. Aku dan ibu hanya mengantarnya
sampai terminal bus saja. Setelah kejadian itu Neneng merasa menyesal karena sudah
membohongi keluarga di desa dan ia berterima kasih kepada aku dan ibuku yang sudah
mau menampungnya tinggal di rumah sementara.
(Koda)
Hal ini dapat menjadi pelajaran bagi kita jika jalan yang salah hendaknya tidak dilakukan
agar tidak jatuh dan terjerumus ke jalan yang salah. Tindakan seperti itu dapat
menimbulkan bahaya besar kalau tidak dapat menahan diri sendiri untuk tidak
melakukan hal tersebut. Jadi biasakan lah diri agar menjauhnya hal yang tidak baik agar
semua yang ingin di capai tercapai.
173
174
Nama:Febriyan hidayat
Kelas:IX-6
Dimulai kepergian ayahku, aku dan ibuku merasa sangat terpukul. Terlebih
ibuku yang harus menanggung beban hidup sebagai orang tua tunggal. Pekerjaan
ibuku yang hanya sebagai ibu rumah tangga dan mengharapkan uang pensiun
ayahku, tidaklah cukup. Hali itu yang membuat ibuku sangat bingung, dan pada
akhirnya ibuku memutuskan jalan yang salah. Sudah beberapa bulan ini ibuku
selalu keluar malam berkeliaran dengan pakaian mini dan riasan wajah yang
mencolok. Ibu tak pernah terbuka denganku apa yang dikerjakannya, dia selalu
bilang “Ibu bekerja dulu.” Ucapnya berbohong kepadaku. Pekerjaan ibuku hampir
setiap malam dan pulang pagi.
33. Ini juga menjadi pelajaran Aku sebagai anak bingung. Aku tahu ibuku
Jalan yang salah jangan dilakukan terpaksa bekerja seperti itu demi membiayai
Lebih baik melewati ajaran dahulu hidupku. Bagaimanapun juga dia adalah ibuku
Yang dilakukan dari zaman ke yang melahirkan aku. Setelah beberapa tahun
zaman.
berlalu, aku pun lulus sekolah. Aku
34. Perbuatan seperti ini bahaya besar
memutuskan untuk tidak melanjutkan
Kalau tidak sanggup menahan diri
Saling melempar tutup panci pendidikan ke perguruan tinggi, tetapi bekerja
Bercerai-berai jodoh lari. di salah satu super market dengan modal
35. Bisa dijadikan sebagai bandingan ijazah SMA.
Penyakit yang parah dirasakan
Kalau sudah jadi kebiasaan Semenjak aku bekerja, akhirnya aku menyuruh
Memang susah sekali dihilangkan. ibuku berhenti bekerja menjadi wanita malam.
36. Sepertinya sampai di sini cerita Biar aku yang bekerja menggantikan ibuku.
berjalan Dan akhirnya ibu berhenti dari pekerjaannya
Mengajar menegur kelakuan yang yang tidak patut untuk dicontoh terutama
tidak baik untuk anak-anak seusiaku.
Kebiasaan yang buruk dibuang
jauh-jauh Inilah pelajaran yang kudapat dari ibuku,
Agar keluarga rukun bahagia bahwa segala sesuatu yang dihasilkan dengan
suatu hari nanti.
jalan sesat maka akan berdampak buruk untuk
keluarga dan orang-orang yang disayang.
177
Tema : Keluarga
Tempat : Rumah
STRUKTUR CERPEN
(Abstrak)
Ini merupakan pengalaman yang sangat pahit kurasakan, begitu hidup dan masa
depanku tercoreng akibat perbuatan yang sudah seperti malaikat hidupku. Aku yang
sduah tumbuh menjadi remaja menjadi pelajaran berherga buatku terutama kaum
remaja dan yang sudah berkeluarga.
(Orientasi)
Dimulai kepergian ayahku, aku dan ibuku merasa sangat terpukul. Terlebih ibuku yang
harus menanggung beban hidup sebagai orang tua tunggal. Pekerjaan ibuku yang hanya
sebagai ibu rumah tangga dan mengharapkan uang pensiun ayahku, tidaklah cukup. Hali
itu yang membuat ibuku sangat bingung, dan pada akhirnya ibuku memutuskan jalan
yang salah. Sudah beberapa bulan ini ibuku selalu keluar malam berkeliaran dengan
pakaian mini dan riasan wajah yang mencolok. Ibu tak pernah terbuka denganku apa
yang dikerjakannya, dia selalu bilang “Ibu bekerja dulu.” Ucapnya berbohong kepadaku.
Pekerjaan ibuku hampir setiap malam dan pulang pagi.
(Komplikasi)
Suatu pagi kulihat ibuku pulang sembari berjalan sempoyongan dan matanya memerah
seperti ikan Peang, yang tandanya ibuku mabuk berat. Melihat itu hatiku teiris sedih,
aku tak tau apa yang dilakukan ibuku. Tetapi aku tahu setiap malam ibuku pergi ke
diskotik yang awalnya kupikir hanya bekerja sebagai pengantar minum dan makan.
Ternyata ibuku bekerja menemani bos-bos kaya.
(Evaluasi)
Akibat pekerjaan itu, tubuh ibuku menjadi terlihat kurus. Rumah tak terurus, aku tak
dipedulikan, dan juga ibuku menjadi omongan tetangga sekitar. Aku sebagai anak
bingung. Aku tahu ibuku terpaksa bekerja seperti itu demi membiayai hidupku.
Bagaimanapun juga dia adalah ibuku yang melahirkan aku. Setelah beberapa tahun
berlalu, aku pun lulus sekolah. Aku memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi, tetapi bekerja di salah satu super market dengan modal ijazah SMA.
(Resolusi)
Semenjak aku bekerja, akhirnya aku menyuruh ibuku berhenti bekerja menjadi wanita
malam. Biar aku yang bekerja menggantikan ibuku. Dan akhirnya ibu berhenti dari
pekerjaannya yang tidak patut untuk dicontoh terutama untuk anak-anak seusiaku.
179
(Koda)
Inilah pelajaran yang kudapat dari ibuku, bahwa segala sesuatu yang dihasilkan dengan
jalan sesat maka akan berdampak buruk untuk keluarga dan orang-orang yang disayang.
180
DAFTAR NILAI
HASIL TULISAN TANGAN SISWA
KELAS IX-6
SMP NEGERI 8 PALANGKA RAYA
NILAI
NO NAMA
PRETES POSTES
1 Ahmad Hafiz Anwar 70 80
2 Aldeonatha 70 80
3 Anto 70 80
4 Apriasy DL Usup 80 95
5 Ariel Saron 80 85
6 Astry Monica 95 100
7 Ega Asswara 70 95
8 Saplin Kerisnie 80 90
9 Dessy Natalia 95 95
10 Egrit 85 75
11 Erisjesinta 89 90
12 Febriyan Hidayat 95 95
13 Maria Kristina 95 100
14 Mayatie 75 90
15 Meidy Mahardika 70 85
16 Meli Amelia Putri 85 90
17 Muhammad Aditya 78 90
18 Muhammad Lexsi 85 85
19 Muhammad Ade S 75 80
20 Muhammad Adi Saputra 67 70
21 Muhammad Afrizal 95 100
181
182
183
Aspek yang
No Deskriptor Skor
Dinilai
1. Unsur Mampu mengidentifikasi isi dan makna syair 5
Pembangun karungut Dayak Ngaju yang dikembangkan
Cerpen menjadi peristiwa dalam cerpen.
Mampu merumuskan judul cerpen. 5
Mampu merumuskan tokoh cerpen. 5
Mampu merumuskan watak tokoh cerpen. 5
Mampu merumuskan alur cerpen. 5
Mampu merumuskan latar, waktu, dan suasana 5
cerpen.
5
Mampu merumuskan sudut pandang cerpen.
5
Mampu merumuskan amanat cerita dari nilai-
nilai dan makna yang terkandung dalam syair
karungut Dayak Ngaju.
40
2. Struktur Mampu menyajikan gambaran awal cerita. 5
Mampu memaparkan pengenalan tokoh, latar 5
tempat, waktu, dan suasana.
Mampu memaparkan konflik setiap peristiwa. 10
Mampu menentukan klimaks cerita. 10
Mampu menyajikan solusi penyelesaian cerita. 10
40
3. Kebahasaan Gaya bahasa yang digunakan sehari-hari. 5
Mampu menggunakan kalimat efektif. 5
Mampu menggunakan kalimat deskriptif yang 5
menggambarkan sesuatu.
Mampu menggunakan diksi yang tepat. 5
20
Skor maksimal 100
A. Kompetensi Inti
No Kompetensi Inti
1 KI-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara
2 KI-2
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
3 KI-3 rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampakmata
Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah
4 KI-4 abstrak(menulis, membaca, menghitung,menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajaridi sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori
C. Tujuan Pembelajaran:
Pertemuan pertama
Setelah pembelajaran ini peserta didik diharapkan mampu:
Membangunan konteks dan pemodelan teks cerita pendek.
Memahami unsur pembangun cerita pendek.
Memahami struktur teks cerita pendek.
Memahami kaidah kebahasaan teks cerita pendek.
Pertemuan kedua
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan:
Menginterpretasi isi syair karungut Dayak Ngaju ke dalam cerita pendek.
Mengonversi syair karungut Dayak Ngaju menjadi teks cerita pendek.
Memproduksi teks cerita pendek.
Fokus nilai-nilai sikap
1. Peduli
2. Jujur berkarya
3. Tanggung jawab
4. Toleran
5. Kerjasama
6. Proaktif
7. Kreatif
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Pengetahuan
a. Fakta
Contoh teks cerpen
Akan terus Bertahan
Kesedihan masih mendera diriku. Setelah ditinggal pergi pendamping hidupku, kini
anakku satu-satunya juga telah tiada. Hujan air mata tentu saja menetes di sini; di mataku.
Terkadang aku merasa, Tuhan mengujiku terlalu berat. Ingin menghakimi-Nya, namun apa
daya, aku tak bisa. Sungguh aku tak sanggup memaki Pencipta diriku yang telah
menyelamatkanku dari sebuah insiden naas beberapa tahun yang lalu. Aku percaya ada
hikmah dari semua ini. Aku sungguh percaya bahwa Dia tidak akan menjahatiku. ucapku
kepada batinku sendiri.
Tak terasa ini sudah 40 hari kepergian istriku, dan 7 hari kepergian anakku. Sedih dan duka
itu tentu masih ada, namun menipis, setipis kain tissue yang sering aku gunakan untuk
menyeka air mata dan ingusku karena berduka.
Namun aku sadar, bahwa berduka terlalu lama tak akan ada gunanya. Menjalani hidup sekuat
mungkin adalah solusi atas kekosongan dan kesedihanku ini.
186
Ada pepatah yang bilang, bahwa kesibukan bisa membuat kita lalai dari kesedihan dan
keresahan hati kita. Dan ternyata itu benar. Kesibukan yang kujalani sebagai layouter cukup
menguras hati dan pikiran. Bayang-bayang sang pendamping hidup, serta bayang-bayang
sang anak tidak terlalu sering menghantuiku; membuat air mata menetes di mataku.
Tak pernah kupikirkan siapa yang akan menggantikan pendamping hidupku di dunia ini.
Yang aku pikirkan saat ini adalah bagaimana menjalani hidupku sebaik mungkin dan tidak
larut dalam duka. Dan aku akan terus bertahan, terus menjalani hidupku, hingga nanti aku
menyusul anak dan kekasihku di Sana.
b. Konsep
Pengertian teks cerpen
c. Prinsip
Unsur pembangun teks cerita pendek
Struktur teks cerita pendek
Kaidah kebahasaan cerita pendek
d. Prosedur
Menyusun teks cerpen
2. Materi Pembelajaran Keterampilan
Menulis teks cerita pendek
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Pedagogic Genre
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan)
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Ke-1 (3 x 40 menit ) Waktu
Kegiatan Pendahuluan 10
Guru : menit
Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
Apersepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan dengan
kehidupan sehari-hari.
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang
akan dilakukan.
Motivasi
Memberikan gambaran dan manfaat kegiatan dalam menggunakan media
aplikasi softfile yang menarik minat peserta didik pada pelajaran yang akan
187
Mengamati
Pembangunan konteks dan pemodelan teks cerpen
Membaca
Peserta didik diminta untuk membaca secara saksama
syair karungut Dayak Ngaju dan unsur pembangun
yang dikembangkan menjadi teks cerpen
Menyimak,
penjelasan pengantar kegiatan perintah media
secara garis besar mengenai : Pembangunan
Konteks dan pemodelan teks cerita pendek
Menelaah Model Menanya
Peserta didik masuk ke menu pemodelan dengan
memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengamati, membaca, memahami, dan menanya 5 model
teks cerpen berkaitan dengan video dan syair karungut
Dayak Ngaju yang disajikan.
Mengajukan pertanyaan tentang :
188
Mengonstruksi Mengkomunikasikan
Mandiri Peserta didik menyimpulkan unsur-unsur pembangun
cerita pendek.
Peserta didik menelaah struktur cerita pendek.
Peserta didik menyajikan hasil analisis unsur
pembangun dan struktur teks cerita pendek pada lembar
kerja yang telah disediakan.
Kegiatan Penutup 10
Peserta didik : menit
Mengagendakan kegiatan peggunaan dan pemanfaatan media pada
pembelajaran pertemuan berikutnya.
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang telah diselesai peserta didik dengan benar
diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat.
189
Mengonstruksi Mengkomunikasikan
Mandiri Peserta didik memproduksi teks cerita pendek
Menulis cerita pendek secara tertulis dengan menggunakan
191
b. Pengetahuan
Tes tertulis
c. Keterampilan
Kinerja
2. Instrumen Penilaian
Terlampir
Palangka Raya,
RUSLINA, S.Pd.
NIP 19751213 200501 2 009
192
TRANSKRIP WAWANCARA
STUDI PENDAHULUAN PENGUMPULAN INFORMASI
SYAIR KARUNGUT DAYAK NGAJU
Peneliti : Keahlian apa yang pengarang miliki untuk menciptakan syair karungut
Dayak Ngaju?
Narasumber : Yang dimiliki pengarang karungut yaitu daya khayal yang ingin
diungkapkan melalui karungut, misalnya pengarang menceritakan
tentang perjalanan dari kota Palangka Raya ke Kabupaten Gunung Mas
Kuala Kurun. Di perjalanan ia ungkapkan apa yang dilihat, tetapi
pertama yang dilantunkan dengan salam pembuka. Banyak salam
pembuka yang diungkapkan, contohnya “Tabe salamat lingu nalatai,
salam hormat pahari handiai” dengan akhiran rima yang sama seperti a-
a-a-a.
Peneliti : Bagaiaman Bapak melihat kualitas syair karungut zaman sekarang?
Narasumber :Kalau dilihat dari kualitas syair karungut zaman sekarang sangat kurang
dengan syair karungut zaman dulu, syair karungut zaman sekarang hanya
mengulang dan menambahkan syar karungut yang sudah ada. Dan
bahasa yang digunakan tidak seperti bahasa zaman dulu. Bahasa zaman
dulu menggunakan bahasa Tanding Tampenyang yang artinya lima
perbandingan, seperti “Pelum tingang nuntuk mate, nampaharing
lamaung matei” banyak terdapat bahasa kiasan. Syair karungut zaman
sekarang lebih kepada pesan-pesan dan bahasa tidak menggunakan
bahasa kiasan zaman dulu.
Peneliti : Bagaimana kondisi tulis syair karungut zaman sekarang di era digital
untuk pengarang zaman sekarang. Kalau zaman dulu tema karungut
bersifat magis kepercayaan zaman dulu?
193
Narasumber : Ya, ada yang sampai ratusan. Karena menceritakan perjalanan hidup.
Ada yang paling 12 atau 15 bait.
Peneliti : Bahasa apa selain Dayak Ngaju yang terdapat di syair karungut?
Narasumber : Tergantung daerah masing- masing, misalnya Dayak siang,
Basasangiang, dan lain-lain. Bahkan bahasa Indonesia sekarang sudah
ada.
Peneliti : Apa sekarang ada syair karungut yang dibukukan?
Narasumber : Sekarang sudah tidak ada lagi, karena syair karungut sudah dilisankan
dengan dilantunkan dan dijadikan sebagai seni pertunjukkan seni.
Peneliti : Nilai-nilai yang terkandung di syair karungut yang paling berperan apa?
Narasumber : Paling banyak nilai budaya yang terkandung di dalam syair karungut
Dayak Ngaju. Nilai-nilai pesan untuk masyarakat, untuk generasi muda.
Peneliti : Apa ada syair karungut yang dikarang dalam bentuk fiksi?
Narasumber : Ada. Dari daya khayal biasanya bertema cinta, tidak harus tentang
perjalanan hidup. Tiap bait karungut, bait pertama dan kedua berisi
sampiran dan bait ketiga dan keempat berisi isi. Ada juga berisa
pertanyaan dan jawaban tiap struktur bait.
Peneliti : Unsur instrinsik apa ada juga terkandung dalam syair karungut Dayak
Ngaju?
Narasumber : Iya ada. Terutama tokoh dan karungut juga bisa menceritakan
seseorang seperti kampanye.
Peneliti : Apa syair karungut Dayak Ngaju juga terdapat makna atau simbol
seperti syair karungut zaman dulu yang terdapat kiasan?
Narasumber : Sama saja, juga menggunakan simbol misalnya kemajuan zaman,
pembangunan gedung-gedung dengan mendeskripsikan simbol bahwa ini
tanda dan bukti yang disimbolkan secara langsung.
Peneliti : Baik, ini pertanyaan terakhir Pak. Pertunjukkan karungut yang sering
diadakan?
Narasumber : Pertunjukkan karungut yang sering diadakan sekarang seperti lomba-
lomba budaya, acara pernikahan adat Dayak Ngaju, dan lagu-lagu Dayak
yang dilantunkan.
195
Peneliti : Oh begitu Pak. Baik, terima kasih atas informasinya Pak mengenai
informasi tentang syair karungut Dayak Ngaju.
Narasumber : Iya sama-sama.
196
Pertanyaan:
1. Apakah Bapak/Ibu sebelumnya sudah pernah menggunakan media berupa program
komputer software selain bahan ajar saat proses pembelajaran khususnya
pembelajaran menulis cerpen?
Jawab: Sebelumnya di sekolah belum pernah diadakan penelitian pembelajaran
berbasis komputer, terutama guru media pembelajaran masih minim yang
menggunakan alat proyektor dan laptop. Padahal sekolah sudah memiliki fasilitas
yang memadai. Kebanyakan masih menggunakan buku bahan ajar dan metode
pembelajaran konvensional.
2. Apakah Bapak/Ibu sudah pernah mengaitkan pembelajaran khususnya mata pelajaran
Bahasa Indonesia berbasis kearifan lokal budaya di Kalimantan Tengah?
Jawab: Pembelajaran hanya disesuaikan dengan materi dari silabus dan buku bahan
ajar. Untuk mengaitkan dengan kearifan lokal budaya Kalimantan Tengah masih
belum pernah.
3. Apakah penerapan pembelajaran yang sekarang khususnya menulis cerpen sudah
mencapai indikator kemampuan siswa?
Jawab: Dari hasil tulisan tangan siswa. Siswa sudah mampu mencapai indikator
menulis cerpen, tetapi hanya dari aspek kebahasaan yang kurang dari tanda baca,
penggunaan EYD, dan kata baku. Mengidentifikasi unsur dan struktur cerpen rata-
rata siswa sudah bisa.
4. Apakah siswa sudah sangat mudah menulis cerpen melalui proses pembelajaran yang
diterapkan Bapak/Ibu?
197
Jawab: Mungkin ada, tetapi mungkin lebih baik dimotivasi dengan hal-hal menarik,
karena setiap diberi tugas menulis cerpen dengan cara manual tulis tangan, siswa
banyak yang mengeluh dan kecukupan waktu pelajaran yang terbatas. Padahal hasil
karya cerpen siswa banyak yang menarik. Mungkin jika diterapkan dengan metode
berbasis komputer bisa membantu siswa untuk mudah dan cepat menulis cerpen.
5. Apakah latihan menulis cerpen hasil karya siswa sudah sesuai dengan indikator yang
ingin dicapai?
Jawab: Sudah, rata-rata siswa sudah cukup paham dan bisa menentukan unsur
pembangun dan menyusun struktur cerpen. Hanya dari segi bahasa yang kurang dari
majas dan pendeskripsian yang digunakan, serta tanda baca dan EYD yang perlu
diperhatikan lagi.
6. Apa tema yang sering gunakan siswa dalam menulis cerpen?
Jawab: Tema yang sering digunakan siswa dalam menulis cerpen lebih ke kehidupan
sehari-hari mereka, misalnya tentang keluarga, sahabat, dan sekolah.
7. Bagaimana hasil karya cerpen siswa, apa sudah sesuai dengan unsur, struktur, dan
kebahasaannya?
Jawab: Sudah baik dan sesuai hanya dari kebahasaannya saja yang perlu diperhatikan
lagi.
198
199
200
DOKUMENTASI LAPANGAN
201
202
203
204
204
RIWAYAT HIDUP
204