Anda di halaman 1dari 12

Buletin Psikologi, Volume 13, No.

2, Desember 2005 ISSN : 0854-7108

Sekilas Tentang Kesadaran (Consciousness)


Dicky Hastjarjo

Lying at the core of the human condition, consciousness is what makes psychology a unified
discipline (Pickering, 1999).

Pengantar
Kesadaran telah menjadi satu topik 186). Pickering (1999, h. 612) menyatakan
terpenting kajian psikologi dan ilmu lebih tepat kalau kesadaran bukannya
pengetahuan lain dewasa ini. telah pulang kembali ke psikologi
Penelusuran dokumen lewat Proquest melainkan psikologi telah mendapatkan
dengan mengetik kata consciousness akan kembali kesadaran, sebab mengakui
menghasilkan 11.435 artikel, sedangkan kesadaran qua pengalaman sebagai
lewat EBSCO dengan prosedur yang bidang kajian penelitian psikologi berarti
sama menghasilkan 14.094 artikel. Tidak menemukan kembali apa yang
salah jika Zeman (2001) menggambarkan dipandang oleh Wilhelm Wundt dan
minat terhadap kesadaran sebagai air William James sebagai fenomena pokok
pasang yang sedang naik dibarengi psikologi.
dengan gelombang publikasi, jurnal baru Bielecky, Kokoszka dan Holas (2001,
serta pertemuan ilmiah bertopik h. 30) melukiskan bahwa kesadaran telah
kesadaran. Topik kesadaran menurutnya terlepas dari arus utama psikologi di
(Zeman, 2001) telah menjadi satu abad 20, meskipun psikologi modern
tantangan intelektual lintas disiplin bermula dari kajian introspektif
mulai dari neurosains, psikologi sampai mengenai kesadaran pada akhir abad 19.
filsafat. Senada dengan pendapat ini, Selanjutnya kesadaran juga bukan
seorang ahli lain Pawlik (1998, h. 185) menjadi pusat perhatian psikologi
menganalogikan diterimanya kesadaran khususnya ketika psikoanalisa dan
sebagai konstruk psikologi yang sah behaviorisme di negara Barat serta
seperti peristiwa renaissance. Hal ini aliran Pavlov di Eropa Timur
disebabkan riset mengenai hakekat, mendominasi psikologi. Kesadaran baru
struktur dasar serta proses kesadaran kembali memperoleh perhatian para
pada saat ini telah menjadi satu topik peneliti akademis di tahun tujuhpuluhan
hangat bagi psikologi teoretis dan saat budaya Barat secara tiba-tiba
eksperimen, neuropsikologi klinis dan mengembangkan minat pada budaya
eksperimen, neurosains, ilmu-ilmu Timur, diantaranya minat pada kondisi
kognitif serta filsafat (Pawlik 1998, h. khusus kesadaran yang ditimbulkan oleh

79
80 Dicky Hastjarjo

praktek-praktek psikologis seperti dapat diterima semua pihak (Bielecky


meditasi, keadaan tak sadarkan diri et.al, 2001; Natsoulas, 1978; Pawlik, 1998;
(trances) serta pengaruh obat perangsang Richardson, 1999; Zeman, 2001). Zeman
psikologis (Bielecky, et.al., 2001, h. 30) (2001) menguraikan bahwa kata
Meningkatnya minat ilmu lain terhadap consciousness berasal dari bahasa Latin
gejala mental dan kesadaran conscio yang dibentuk dari kata cum yang
dilatarbelakangi oleh empat berarti with (dengan) dan scio yang berarti
perkembangan ilmu pengetahuan know (tahu). Kata menyadari sesuatu (to
(Pawlik, 1998, h.187), yaitu : (1) be conscious of something) dalam bahasa
munculnya ilmu pengetahuan kognitif Latin pengertian aslinya adalah
sebagai kajian lintas disiplin mengenai membagi pengetahuan tentang sesuatu
pemrosesan informasi, inteligensi itu dengan orang lain atau diri sendiri.
artifisial, dan model komputasional Kata conscious (sadar) dan consciousness
fungsi mental, (2) perkembangan pesat (kesadaran) pertama kali muncul dalam
metodologi neurosains dalam bahasa Inggris awal abad 17 (Lewis, 1960
mempelajari sistem syaraf yang seperti dikutip Zeman, 2001).
berkorelasi dengan perubahan kondisi Natsoulas (1978, 1999) lebih
mental, misalnya tehnik pencitraan otak, menyukai pendekatan akal sehat atau
(3) perkembangan metodologi psikologi bagaimana orang awam menggunakan
untuk mempelajari laporan-diri verbal kata kesadaran sebagaimana tercantum
dan gerakan ekspresif sebagai faktor dalam Oxford English Dictionary (OED).
yang berkorelasi dengan variasi Ada enam arti kesadaran yang
perubahan mental, dan (4) kemajuan dilengkapi dengan referensinya menurut
neuropsikologi klinis berkaitan dengan OED yakni (a) pengetahuan bersama (b)
asesmen variasi patologis dalam kondisi pengetahuan atau keyakinan internal (c)
mental, serta dalam kondisi sadar versus keadaan mental yang sedang menyadari
koma. sesuatu (awareness), (d) mengenali
tindakan atau perasaan sendiri (direct
Beberapa Pengertian Kesadaran awareness), (e) kesatuan pribadi yaitu
Kesadaran memang telah menjadi totalitas impresi, pikiran, perasaan yang
satu konsep yang sering digunakan membentuk perasaan sadar dan (f )
psikologi, namun kesadaran merupakan keadaan bangun/terjaga secara normal.
konsep yang membingungkan dalam Pawlik (1998, h. 187) menjelaskan ada
ilmu pengetahuan mengenai pikiran dua rumusan kesadaran, yaitu (a) aspek
(Chalmers, 1995a). Salah satu fungsional kesadaran, dalam pengertian
penyebabnya adalah karena pengertian perhatian dan awareness serta (b) aspek
kesadaran sangat bervariasi sehingga fenomenologis kesadaran, dalam
tidak ada satu pengertian umum yang pengertian kesadaran-diri (self-awareness

ISSN : 0854-7108 Buletin Psikologi, Volume 13, No. 2, Desember 2005


Sekilas Tentang Kesadaran (Consciousness) 81

dan self-consciousness) yang kualitatif dan subjektif pengalaman,


menggambarkan kesadaran internal serta (c) kesadaran sebagai pikiran (mind).
terhadap pengalaman sadar diri Kesadaran digambarkan sebagai
seseorang. Pawlik (1998) juga mengutip keadaan mental yang berisi dengan hal-
pendapat Bisiach (1988) yang hal proposisional, seperti misalnya
membedakan tiga rumusan kesadaran, keyakinan, harapan, kekhawatiran, dan
yakni (a) kesadaran (C1) menunjukkan keinginan.
kemampuan seseorang menyadari Chalmers (1995a & 1995b)
pengalaman subjektifnya, kemampuan menggolongkan permasalahan
seseorang mempersepsi variasi-variasi kesadaran menjadi dua, yaitu
keadaan mental (kesadaran dalam permasalahan mudah (easy problems) dan
pengertian yang sempit), (b) kesadaran permasalahan sukar (hard problem).
(C2) menunjukkan akses yang dipakai Permasalahan mudah kesadaran
oleh sistem kesadaran untuk menuju ke berkaitan dengan masalah yang secara
bagian-bagiannya atau ke proses langsung dapat dipecahkan oleh metode
mentalnya sendiri (kesadaran dalam baku ilmu pengetahuan kognitif.
pengertian awareness) dan (3) kesadaran Permasalahan kesadaran yang tergolong
(C3) menunjuk pada suatu wujud nonfisik mudah itu antara lain adalah (a)
(immaterial mind dari Descartes). bagaimana seseorang melakukan
Zeman (2001) menjelaskan tiga arti pembedaan stimulus sensoris dan
pokok kesadaran, yaitu (a) kesadaran bereaksi secara tepat terhadap stimulus
sebagai kondisi bangun/terjaga. tersebut, (b) bagaimana otak
Kesadaran secara umum disamakan memadukan informasi yang berasal dari
dengan kondisi bangun serta implikasi berbagai sumber berbeda dan kemudian
keadaan bangun. Implikasi keadaan menggunakan informasi tersebut untuk
bangun akan meliputi kemampuan mengendalikan perilaku, (c) bagaimana
mempersepsi, berinteraksi, serta seseorang mampu melaporkan kondisi
berkomunikasi dengan lingkungan internalnya sendiri, (d) bagaimana
maupun dengan orang lain secara kemampuan satu sistem untuk
terpadu.Pengertian ini menggambarkan mengakses kondisi internalnya sendiri,
kesadaran bersifat tingkatan yaitu dari (e) bagaimana soal pemusatan perhatian,
kondisi bangun, tidur sampai koma, (b) (g) bagaimana membedakan antara
kesadaran sebagai pengalaman. kondisi bangun dengan tidur. Gejala-
Pengertian kedua ini menyamakan gejala kesadaran semacam itu dapat
kesadaran dengan isi pengalaman dari dijelaskan oleh mekanisme
waktu ke waktu: seperti apa rasanya komputasional dan neural. Meskipun
menjadi seorang tertentu sekarang. gejala kesadaran diatas bukan masalah
Kesadaran ini menekankan dimensi sepele, kemajuan psikologi kognitif dan

Buletin Psikologi, Volume 13, No. 2, Desember 2005 ISSN : 0854-7108


82 Dicky Hastjarjo

neurosains diharapkan dapat Permasalahan sukar kesadaran


memberikan jawaban terhadap mempertanyakan bagaimana proses-
permasalahan tersebut (Chalmers, 1995a proses fisik yang terjadi didalam otak
& 1995b). menimbulkan pengalaman subjektif ?
Permasalahan kesadaran yang (How physical processes in the brain give rise to
sukar (the hard problem) menyangkut subjective experience?) (Chalmers, 1995a;
permasalahan pengalaman. Chalmers 1995b). Misalnya, mengapa pada saat
(1995b) menggambarkan kesadaran otak kita memproses cahaya dengan
sebagai berikut. Otak manusia secara panjang gelombang tertentu, maka kita
relatif dapat dipahami dari sisi objektif. akan mengalami warna ungu yang
Misalnya, ketika kita membaca tulisan dalam? Mengapa kita memiliki
pada halaman ini maka akan terjadi pengalaman seperti itu? Kesadaran
pemrosesan informasi: photon mengenai subjektif ini menyangkut persoalan
retina, sinyal listrik mengalir ke syaraf “Bagaimana rasanya menjadi sesuatu
optik dan ke beberapa bagian otak. atau bagaimana rasanya mengalami
Sesudah selesai membaca kita mungkin sesuatu (what it is like to be or to experience
akan tersenyum, mengerinyitkan dahi something)?”(Chalmers,1995a, 1995b).
tanda bingung atau melontarkan Permasalahan ini pernah dilontarkan
komentar. Akan tetapi disamping hal-hal oleh Thomas Nagel pada tahun 1974
objektif tersebut terdapat juga aspek dengan bertanya “Bagaimana rasanya
subjektif. Pada saat kita membaca sebagai seekor kelelawar? (What is it like
halaman ini maka kita menyadari bahwa to be a bat?)” (Blackmore, 2001). Tidak
kita sedang membaca halaman ini, secara dapat dipungkiri bahwa kesadaran
langsung kita mengalami gambaran- berasal dari otak atau bahwa
gambaran dan kata-kata sebagai bagian pengalaman subjektif muncul dari
dari kehidupan mental pribadi. Chalmers sebuah proses fisik, namun kita tidak
(1995b) memberikan contoh lain yaitu, tahu bagaimana dan mengapa kesadaran
kita mempunyai kesan yang hidup subjektif muncul dari proses otak
terhadap bunga-bunga berwarna sehingga pertanyaan inilah yang perlu
maupun langit yang cemerlang; ketika dijawab oleh teori kesadaran (Chalmers,
kita menghirup bau yang sama, mungkin 1995a; 1995b).
sejumlah gambaran akan muncul dalam Seorang ahli lain (Block, 2003, h. 47)
pikiran kita dan sejumlah emosi akan malah mengemukakan ada
kita rasakan. Pengalaman-pengalaman permasalahan kesadaran yang lebih
tersebut secara bersama membentuk sukar lagi (the harder problem), yaitu
kesadaran, the subjective, inner life of the mengapa mahkluk yang secara fisik
mind. berbeda mempunyai tumpang-tindih/
overlap secara fenomenologis dalam satu

ISSN : 0854-7108 Buletin Psikologi, Volume 13, No. 2, Desember 2005


Sekilas Tentang Kesadaran (Consciousness) 83

cara tertentu daripada dalam cara yang sebab dengan menekan tombol itu maka
lain?. Sejumlah ahli mengemukakan dokumen apapun dapat ditemukan.
gagasan yang didukung bukti Analoginya, kesadaran mempunyai
neurobiologis bahwa pengalaman kemampuan untuk menciptakan akses
subjektif mungkin dimiliki juga oleh global dalam otak. Baars menggunakan
hewan (Baars, 2005; Panksepp, 2005). teater sebagai metapora untuk
membuktikan bahwa kesadaran
Beberapa Teori Kesadaran berfungsi menciptakan akses global.
Sejumlah teori dari berbagai bidang Sebuah teater menggabungkan antara
berusaha menjelaskan hakekat sedikit peristiwa yang terjadi di
kesadaran, misalnya filsafat (Block, 2003; panggung dengan banyak sekali
Chalmers,1995a; 1995b), psikologi penonton; begitu juga kesadaran akan
(Baars, 1997; 2003; Natsoulas, 1978; 1999; mencakup sedikit informasi yang
2004), neurosains (Crick & Koch, 2003), menciptakan akses kedalam banyak
fisika kuantum (Goswami, 2001; Stapp, sumber pengetahuan tak sadar.
1995), matematika (Bielecky, Kokoszka & Kesadaran merupakan organ publisitas
Holas , 2001), mistik (Forman,1998), dan otak: kesadaran merupakan fasilitas
pendekatan integral (Wilber, 1997). untuk mengakses, menyebarluaskan dan
Baars (1997; 2003) mengkaji saling menukarkan informasi serta
kesadaran secara psikologis dengan melakukan koordinasi dan kontrol secara
mempopulerkan analisis kontrastif global (Baars, 1997, h. 299).
untuk membandingkan kesadaran Secara lebih detil Baars (1997)
dengan ketidaksadaran. Kesadaran itu menggambarkan metafora teater sebagai
bersifat lambat sebab terkait dengan berikut. Sebuah teater terdiri dari
keterbatasan kapasitas baik dalam panggung, operator konteks dibelakang
memori, perhatian selektif maupun layar (sutradara, penata lampu, konteks
sistem serial. Sedangkan ketaksadaran lokal), pemain (aktor/aktris), lampu
bersifat cepat dan paralel. Hal ini sorot, serta penonton. Panggung teater
merupakan teka-teki sebab kesadaran adalah panggung memori-kerja. Para
dan ketaksadaran keduanya merupakan aktor adalah isi dari pengalaman sadar
aspek otak. Menurut Baars teka-teki (pikiran, images, sensasi). Lampu sorot
tersebut dapat dijawab dengan adalah lampu perhatian yang menyorot
menyatakan bahwa kesadaran panggung memori-kerja. Set dibelakang
merupakan pintu gerbang kedalam layar adalah konteks ketidaksadaran
sumber pengetahuan yang tidak yang mempengaruhi kesadaran
disadari (Baars, 1997, h. 298). Kesadaran (misalnya, perhatian selektif dan sistem
dianalogikan sebagai tombol perintah perseptual bersifat spontan dan tak
Global Search pada sebuah komputer sadar). Sementara itu penonton adalah

Buletin Psikologi, Volume 13, No. 2, Desember 2005 ISSN : 0854-7108


84 Dicky Hastjarjo

memori jangka-panjang atau sistem diinterpretasikan secara lokal oleh


produksi atau pengetahuan khusus yang masing-masing pikiran penonton. Secara
bersifat tidak disadari. Baars (1997, h. 301) umum terdapat konvergensi informasi
menggambarkan kesadaran sebagai diatas panggung, namun demikian
berikut. Panggung menerima informasi sesudah informasi menyatu maka
sensoris dan abstrak, namun hanya informasi tersebut akan menyebar
kejadian yang tersorot lampu sorot secara divergen kepada penonton.
diatas panggung adalah kejadian yang Perspektif lain akan mengkaji
betul-betul disadari. Aktor yang tersorot keadaran dari sudut pandang
lampu sorot berbicara ceriwis dan neurobiologis. Crick dan Koch (2003)
memamerkan kepiawaian diatang mengemukakan sebuah kerangka kerja
panggung yang diatur oleh penulis (framework) tentang kesadaran dari sisi
naskah dan sutradara, dengan latar neurobiologi. Teorinya dinamakan neural
belakang yang diciptakan oleh penata correlate of consciousness (NCC) yang
adegan. Pengaruh dibelakang layar ini, didasarkan pada indera penglihatan. Ada
disebut operator konteks, merupakan 10 poin yang diuraikan dalam tulisan
sistem tak sadar yang membentuk Crick & Koch yang dipublikasikan tahun
kejadian sadar. Lampu sorot akan 2003 itu, namun tidak semua akan
memilih aktor paling penting diatas dipaparkan disini. Sistem penglihatan
panggung. Ketika lampu dinyalakan berlandaskan pada kerja sistem korteks
maka pesan aktor didistribusikan kepada didalamnya termasuk cerebral cortex,
penonton yang terdiri dari sumber thalamus, claustrum, basal ganglia dan
pengetahuan dan hal-hal rutin yang cerebellum. Korteks berupa jaringan
tidak disadari. Sumber pengetahuan dan syaraf yang sangat saling berhubungan
hal rutin ini merupakan sekumpulan serta terdapat koalisi maupun kompetisi
alat tak sadar yang kita pergunakan antar neuron. Neuron dalam sebuah
untuk beradaptasi dengan dunia. koalisi akan saling mendukung dan
Satu hal penting juga adalah bahwa meningkatkan aktivitas anggota lain.
dalam teater tersebut input akan bersifat Koalisi neuron yang menang akan
konvergen, sedangkan output bersifat dipertahankan dan menciptakan apa
divergen (Baars, 1997, h.301). Diatas yang disadari seseorang pada saat
panggung terjadilah konvergensi antara tertentu. Pengalaman sadar
para aktor, ucapan-ucapan aktor, kemungkinan terbentuk dari sejumlah
sutradara, juru rias, penata adegan dan koalisi neuron yang menang.
penulis naskah; namun setiap ucapan NCC berasumsi bahwa manusia
aktor akan ditafsirkan secara berbeda memiliki neuron-neuron eksplisit yang
oleh penonton. Sebuah pesan mampu mempersepsi fitur-fitur tertentu
dipancarkan secara global namun dari sebuah objek. Neuron eksplisit

ISSN : 0854-7108 Buletin Psikologi, Volume 13, No. 2, Desember 2005


Sekilas Tentang Kesadaran (Consciousness) 85

tersebut mendeteksi fitur-fitur sebuah klasik tidak mampu menjelaskan dua


objek tanpa membutuhkan lebih lanjut level kualitas eksistensi tersebut.: satu
pemrosesan syaraf yang kompleks. level mengenai entitas lokal yang timbul
Seandainya orang tidak mempunyai menurut hukum matematika dan satu
neuron-neuron eksplisit itu maka orang level lain mengenai entitas yang secara
tersebut tidak akan mampu secara sadar tiba-tiba menjadi ada, entitas yang
mempersepsi fitur-fitur objek secara bersifat keseluruhan utuh yang
langsung (Crick & Koch, 2003, h.121). terbentuk dari entitas lokal di level
Misalnya, dalam kasus achromatopsia bawah. Berbeda dengan fisika klasik,
(kehilangan persepsi terhadap warna), maka fisika kuantum dapat menjelaskan
prosopagnosia (kehilangan kemampuan hal itu yaitu menggambarkan dua aspek
mengenal wajah) serta akinetopsia yang saling jalin-menjalin dari sistem
(kehilangan kemampuan mempersepsi pikiran/otak (Stapp, 1995).
gerakan), maka satu atau sejumlah Goswani (2001, h.536) berpendapat
atribut kesadaran telah hilang, bahwa fisika kuantum akan
sementara aspek lainnya masih menginterpretasikan kesadaran dengan
berfungsi (Crick & Koch, 2003, h.121). berlandaskan filsafat idealisme monistik
Kesadaran juga dijelaskan dari ilmu bukan realisme monistik maupun
fisika kuantum (Goswani, 2001; Stapp, dualisme. Dualisme memandang
1995). Stapp (1995) menyimpulkan kesadaran dan materi sebagai dua
bahwa kesadaran lebih dapat dijelaskan substansi yang sama sekali berbeda,
dari fisika kuantum daripada fisika sehingga membutuhkan perantara untuk
klasik. Fisika klasik memandang dunia menjelaskan interaksi antara kedua
sebagai satu agregat sederhana dari substansi tersebut. Realisme monistik
entitas lokal yang bersifat independen. berpendapat bahwa kutub objek bersifat
Masing-masing entitas hanya riil sedangkan kutub subjek berifat
berinteraksi dengan entitas tetangga epiphenomena. Sebaliknya, idealisme
dekat. Interaksi entitas dapat monistik memandang bahwa baik kutub
membentuk objek dan sistem yang lebih objek dan subjek adalah pengalaman.
besar serta dapat diperinci entitas Fisika kuantum menggambarkan objek-
fungsionalnya. Namun demikian objek sebagai gelombang-gelombang
menurut fisika klasik, entitas fungsional kemungkinan. Matematika kuantum
tadi tidak mendapat sifat khusus atau akan menghitung probabilitas yang
sifat ontologis tambahan. Entitas holistik berkaitan dengan masing-masing
fungsional tadi tetap saja merupakan kemungkinan dari sebuah gelombang
agregat sederhana dari entitas lokal dan kemungkinan. Namun demikian tidak
tidak dapat menjadi entitas pengalaman ada matematika kuantum yang tersedia
holistik (holistik eksperiensial). Fisika untuk menghitung reduksi/pengurangan

Buletin Psikologi, Volume 13, No. 2, Desember 2005 ISSN : 0854-7108


86 Dicky Hastjarjo

(collapse) gelombang kemungkinan dari individual, psikologi sosial, psikiatri


satu aktualitas unik. Reduksi gelombang klinis, psikologi perkembangan,
kemungkinan dari satu aktualitas kedokteran psikosomatik, keadaan
digambarkan sebagai gerak pilihan yang kesadaran khusus, tradisi Timur dan
terputus yang melengkapi gerak terus- kontemplatif, kesadaran menurut
menerus yang bersifat deterministik pendekatan kuantum serta tenaga dalam.
diantara pengukuran. Mengutip ahli Wilber (1997) menyimpulkan bahwa
matematika von Neumann, maka agen eksistensi itu terbentuk dari 4 (empat)
yang melakukan pilihan harus berupa kuadran, yaitu intensional, keperilakuan,
sebuah kesadaran nonmateri yang kultural dan sosial. Kuadran kiri adalah
mentransendensi ruang, waktu dan kuadran interior, yang terdiri dari
berupa mekanika kuantum sebab mesin kuadran intensional dan kuadran
pengukur (yang terbuat dari gelombang kultural. Kuadran kanan, yang terdiri
kemungkinan materi submikroskopik) dari kuadran keperilakuan dan sosial,
adalah sebuah gelombang kemungkinan merupakan kuadran eksterior. Kuadran
sendiri juga. Permasalahannya adalah atas adalah kuadran individual yaitu
dapatkah kesadaran nonmateri kuadran keperilakuan dan intensional;
bertindak terhadap materi tanpa sedang kuadran bawah adalah kuadran
perantara? (Goswami, 2001, h.537) ? kolektif yang terdiri dari kuadran
Menurut Goswami dualisme ini akan kultural dan sosial. Sehingga dapat
hilang karena kesadaran adalah dasar dijelaskan bahwa (a) kuadran
dari ada dan materi adalah gelombang keperilakuan ada dibagian sebelah kanan
kemungkinan didalam kesadaran (2001, atas dan merupakan kuadran individual-
h. 537). eksterior, (b) kuadran sosial ada
Seorang psikiater mengingatkan disebelah kanan bawah dan bersifat
bagi pengajaran dan penelitian psikiatri kolektif-eksterior, (c) kuadran intensional
untuk mengembalikan lagi pentingnya terletak disebelah kiri atas dan bersifat
kesadaran, jika hal ini tidak dilakukan individual-interior, dan (d) kuadran
maka “we are in danger of developing and kultural terletak di kuadran kiri bawah
propagating a discipline which is, in a dan bersifat kolektif-interior.
fundamental way, lifeless (Meares, 2003, h. Masing-masing kuadran memiliki
694)”. sebuah hirarki yang terdiri dari holon,
Wilber (1997) mengajukan sebuah yaitu satu keseluruhan yang pada saat
teori integratif tentang kesadaran yang yang sama juga merupakan bagian dari
memadukan kekuatan-kekuatan dari sebuah keseluruhan lain. Misalnya, satu
duabelas perspektif lain, yaitu ilmu keseluruhan atom merupakan bagian
pengetahuan kognitif, introspeksion- dari sebuah keseluruhan molekul, sebuah
isme, neuropsikologi, psikoterapi keseluruhan molekul merupakan bagian

ISSN : 0854-7108 Buletin Psikologi, Volume 13, No. 2, Desember 2005


Sekilas Tentang Kesadaran (Consciousness) 87

dari sebuah keseluruhan sel. Sebuah untuk menentukan kontur dari


holon dalam kuadran keperilakuan akan manifestasi tertentu kesadaran.
eksis bersama dengan holon kolektif atau
kelompok. Holon kolektif tersebut Pendekatan orang pertama
terdapat dalam kuadran sosial. Kuadran Valentine (1999) membedakan
keperilakuan dan sosial terdiri dari antara perspektif orang pertama
holon-holon yang dapat dipersepsi (internalis) dengan perspektif orang
pancaindera, empiris, realitas objektif ketiga (eksternalis). Perspektif orang
dan interobjektif. Demikian juga setiap pertama menggambarkan kesadaran
holon dalam kuadran intensional akan subjektif atau bagaimana rasanya
ada bersama dengan holon kolektif dalam menjadi atau mengalami sesuatu.
kuadran kultural. Kuadran kiri ini Misalnya, seorang ibu yang baru
bersifat interpretatif, subjektif, dan melahirkan menceriterakan bagaimana
intersubjektif. rasanya mengalami persalinan.
Teori kesadaran menurut Wilber Sebaliknya, perspektif orang ketiga
(1997) haruslah mencakup “semua adalah gambaran ilmiah pengalaman ibu
kuadran, semua-level”. Kesadaran bukan tadi yang terungkap ketika seorang ahli
berlokasi dalam diri organisme, namun kandungan menjelaskan rasanya
kesadaran adalah sebuah peristiwa seorang ibu bersalin. Menurut Valentine
menyangkut empat kuadran. Kesadaran (1999, h.537) pernyataan-pernyataan
terdistribusi kedalam semua kuadran, ilmiah itu bersifat objektif, publik,
baik kuadran keperilakuan, sosial, umum, dan inferensial namun
intensional dan kultural. Jika kita pernyataan tersebut didasarkan atas
menghapus satu kuadran saja, maka pengalaman subjektif, privat, dan
semuanya akan menghilang, sebab khusus. Dengan kata lain, objektivitas
masing-masing kuadran secara intrinsik sebenarnya berakar pada
perlu untuk keberadaan kuadran yang intersubjektifitas, yaitu kesepakatan
lain. Kesadaran tidak hanya dilekatkan publik mengenai observasi-observasi
pada otak (fisik), tapi juga dilekatkan privat. Pengalaman sadar dengan
pada intensionalitas yang tidak dapat demikian memiliki dua pengertian.
dijelaskan oleh fisik. Kesadaran tidak Pengertian sebagai sebuah perspektif
hanya diterangkan oleh faktor epistemologis serta sebuah konstruk
individual, yaitu intensionalitas dan teoretis. Pengalaman fenomenologis
otak namun juga membutuhkan makna sebagai sebuah konstruk teoretis dapat
kultural sebab tanpa praktek serta digunakan dalam psikologi dan bahkan
makna kultural maka intensi tidak akan keadaan mental privat ini mempunyai
berkembang. Kesadaran juga bukti publik dalam bentuk laporan
terdistribusi kedalam sistem sosial verbal, data perilaku serta indikator

Buletin Psikologi, Volume 13, No. 2, Desember 2005 ISSN : 0854-7108


88 Dicky Hastjarjo

neurofisiologis (Valentine, 1999, h. 537). menimbulkan pengalaman subjektif ?


Valentine (1999, h.541) menyimpulkan Apakah permasalahan kesadaran yang
bahwa kesadaran dapat dan perlu benar-benar sukar diatas akan
dipelajari. senantiasa menghantui kita selamanya?
Pickering (1999) mengamati bahwa (Blackmore, 2001). Dia sendiri
psikologi lebih menyukai perspektif menjawabnya “I doubt it. I think that one
orang ketiga daripada perspektif orang day psychologist will look back and laugh at
pertama oleh karena psikologi the silly muddle we got ourselves into. To them
mengadopsi model ilmu alam. Sains the way out will be obvious. The trouble is that
kognitif yang dewasa ini banyak right now, like everyone else in the field, I cannot
mengkaji kesadaran ternyata juga see it” (Blackmore, 2001). Kita pada
memiliki etos bebas-budaya, mekanistik, umumnya termasuk orang yang
objektif dan kuantitatif padahal digambarkan dalam kalimat terakhir
pengalaman manusia bersifat terikat- Blackmore tadi, terlebih kalau kita tidak
budaya, organik, subjektif dan kualitatif, begitu peduli pada topik consciousness.
sehingga situasi ini disebut oleh
Pickering (1999, h. 613) sebagai aporia,
menantang permasalahan tanpa satu KEPUSTAKAAN
solusi. Pickering menyarankan adanya
keseimbangan antara perspektif orang
Baars, B. J.1997. In the Theatre of
pertama dengan orang ketiga dalam
Consciousness: Global Workspace
mempelajari kesadaran sehingga
Theory, A Rigorous Scientific Theory
psikologi berkembang menjadi ilmu
of Consciousness. Journal of
pengetahuan tentang kehidupan mental
Consciousness Studies, 4, No. 4, p. 292-
yang tidak dipisahkan dari konteks
306.
biologis maupun kultural (1999, h. 620).

Baars, B. J. 2005. Subjective Experience is


Penutup
Probably not Limited to Humans:
Kesadaran telah menjadi topik yang
the Evidence from Neurobiology &
sedang in dalam psikologi maupun ilmu
Behavior. Consciousness and Cognition,
terkait lain, meskipun demikian definisi
Vol. 4, 1, 7-21.
tentang kesadaran bervariasi. Kesadaran
seringkali digolongkan kedalam
Bielecki, A., Kokoszka, A., & Holas, P.
permasalahan mudah dan
2000. Dynamic Systems Theory:
permasalahan sukar (Chalmers, 1995a,
Approach to Consciousness.
1995b). Permasalahan sukar harus
International Journal of Neuroscience, vol.
mampu menjelaskan bagaimana proses-
104, p. 29-47.
proses fisik yang terjadi didalam otak

ISSN : 0854-7108 Buletin Psikologi, Volume 13, No. 2, Desember 2005


Sekilas Tentang Kesadaran (Consciousness) 89

Blackmore, S. 2001. State of the Art — the Natsoulas, T. 1978. Consciousness.


Psychology of Consciousness. American Psychologist, October, 906-
http://www.susanblackmore.co.uk/ 914.
Articles/psych01.htm. Diambil 20
Oktober 2005. Natsoulas, T. 1999. The Concepts of
Consciousness6: The General State
Block, N. 2003. The Harder Problem of Meaning. Journal for the Theory for
Consciousness. Disputatio, 15, p. 5-49 Social Behavior, 20, 1, 59-87.

Chalmers, D.J. 1995a. Facing Up to the Panksepp, J. 2005. Toward a Science of


Problem of Consciousness. Journal of Ultimate Concern. Consciousness and
Consciousness Studies, 2 (3), p. 200-219. Cognition, Vol. 4, 1, 22-24..
h t t p : / / w w w. i m p r i n t . c o . u k /
chalmers.html Diambil tgl. 19 Juni Pawlik, K. 1998. The Neuropsychology
2005 of Consciousness: The Mind-Body
Problem Re-addressed. International
Chalmers, D.J. 1995b. The Puzzle of Journal of Psychology, 33 (3), 185-189.
Conscious Experience. Scientific
American, Vol. 273 (6), p. 90-100. Pickering. 1999. Consciousness and
Psychological Science. British Journal
Crick, F., & Koch, C. 2003. A Framework of Psychology, 90, 611-624.
for Consciousness. Nature
Neuroscience, Vol. 6, No.2, p. 119-126. Richardson, A. 1999. Subjective
Experience: Its Conceptual Status,
Forman, R.K.C. 1998. What Does Method of Investigation, and
Mysticism Have to Teach us About Psychological Significance. Journal
Consciousness? Journal of of Psychology, 133, (5), 649-483.
Consciousness Studies, 2, p. 195-201.
Stapp, H. P.1995. Why Classical
Goswami. 2001. Physics Within Nondual Mechanics Cannot Naturally
Consciousness. Philosophy East and Accommodate Consciousness but
West, 51, 4, p. 533-544. Quantum Mechanics Can. Psyche, 2
(5). http://
Meares, R. 2003. Towards a Psyche for psyche.cs.monash.edu.au/v2/
Psychiatry. Australian and New psyche-2-05-stapp.html. Diambil
Zealand Journal of Psychiatry, 37, 689- tanggal 21 Juni 2005.
695.

Buletin Psikologi, Volume 13, No. 2, Desember 2005 ISSN : 0854-7108


90 Dicky Hastjarjo

Wilber, K.1997. An Integral Theory of Zeman, A. 2001. Consciousness. Brain, Vol.


Consciousness. Journal of 124, No. 7, p.1263-1289.
Consciousness Studies, 4 (1), pp. 71-92.

Valentine, E. R. 1999. The Possibility of a


Science of Experience: An
Examination of Some Conceptual
Problems Facing the Study of
Consciousness. British Journal of
Psychology, 90, 535-542..

ISSN : 0854-7108 Buletin Psikologi, Volume 13, No. 2, Desember 2005

Anda mungkin juga menyukai