Anda di halaman 1dari 63

Konsep Pertumbuhan dan

Perkembangan Anak

Oleh :
Sutarmi, MN
Pediatric Unit Program Studi Keperawatan Blora
Politekhnik Kesehatan Kemenkes Semarang

8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 1


Tujuan instruksional khusus
Setelah proses pembelajaran, mahasiswa mampu :
Menjelaskan definisi pertumbuhan dan
perkembangan
Menjelaskan ciri-ciri tumbuh kembang
Menyebutkan dan menjelaskan prinsip-prinsip
tumbuh kembang
Menyebutkan dan menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi tumbuh kembang
Menyebutkan dan menjelaskan tahap-tahap
tumbuh kembang manusia
Menyebutkan dan menjelaskan teori-teori tumbuh
kembang
Menjelaskan aplikasi konsep tumbuh kembang
dalam keperawatan

8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 2


Pertumbuhan :
perubahan fisik
peningkatan jumlah sel
ukuran
kuantitatif
tinggi badan, berat badan, ukuran tulang, gigi
pola bervariasi

Perkembangan :
kualitatif
maturation
sistematis, progresif dan berkesinambungan

Tumbang _ Sutarmi,MN 8 Juni 2020 3


Proses Tumbang
1. Pertumbuhan : Suatu proses peningkatan
kuantitas (jumlah). Cth. Semakin besar,
lebar. Luas, tinggi.
2. Maturasi : proses penuaan/kematangan
atau peningkatan kompetensi dan adaptasi.
3. Diferensiasi: perubahan struktur sel menjadi
lebih spesifik dan memiliki karakteristik fisik
seta kriteria tertentu
4. Perkembangan: perubahan dalam kualitas
(mutu). Cth.kecerdasan emosi dan
kecerdasan intelektual.
8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 4
Metode pelajari tumbang
Cross sectional
Mengobservasi kelompok anak dgn memperhatikan
berbagai variabel sebelumnya yang mengakibatkan si
anak seperti sekarang ini ketika saat diteliti sehingga
kita dapat mengetahui faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi keadaan si anak skrg.
Longitudinal
Proses observasi dengan cara memberikan
treatement terlebih dahulu kepada kelompok anak
dan baru dapat diketahui setelah beberapa waktu ke
depan akibat pemberian perlakuan tesebut
8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 5
 Directional trends
Pertumbang terjadi secara teratur, sesuai arah, mencerminkan perkembangan
fisik dan kematangan fungsi neuromuskuler
◦ Pola chepalocaudal/head to tail/kepala ke ekor
Arah perkembangan dimulai dari bagian kepala hingga kaki. Dan pola ini
menunjkkan bahwa bagian kepala memiliki daya perkembangan lebih besar
dan kompleks dibandingkan dngan bangian kaki yangsederhana dan
berukuran kecil. Cth. Sang anak dapat mengontrol kepala terlebih dahulu
sebelum ia dapat menggerakkan ekstremitas (kaki dan tangan).
◦ Proksimodistal-near to far-dekat ke jauh
Cth. Perkembangan kontrol gerakan bahu dapat dilakukan bayi terlebiih
dahulu sebelum si anak dapat melakukan gerakan tangannya.
◦ Diferensiasi ( Mass to specific atau simple to complex)
Perkembangan si anak untuk melakukan suatu aktivitas dari proses yang
sederhana hingga proses yang kompleks. Cth. Berguling  merangkak 
jalan  berlari.

Tumbang _ Sutarmi,MN 8 Juni 2020 6


Sequential Trends

Adanya kejelasan batasan atau parameter yang jelas terhadap


tumbang anak. Misalkan pada usia 2 tahun anak harus dapat
merangkak.

 Developmental Pace
Suatu kecepatan tumbang anak untuk dapat melakukan setiap
tindakan berdasarkan sequential trends (parameter tersebut).
Misalkan usia 2 tahun itu sehausnya anak sudah bisa merngkak,
maka apabila dibawah usia itu si anak sudahdapat merangkak,
maka dikatakan developmental pace anak lebih, dan pula
sebaliknya bila usia 2 tahun lebih si anak belum juga bisa
meranklak maka ia megalamai suatu keterlambatan dalam
developmentalnya.
 Periode sensitif
Suatu pola tumbang dimana si anak mulai meniru keadaan di
sekitarnya, sehingga apabila lingkungan sekitar baik maka akan
baik, bila buruk maka buruk pula juga tumbanga anak itu. Oleh
karena itu, lingkungan sekitarnya sangat mempengaruhi kedaan
sianak selama proses tumbang saat masa-masa sensitif ini.

Tumbang _ Sutarmi,MN 8 Juni 2020 7


Ciri-ciri tumbuh kembang

perubahan dalam aspek fisik dan psikis

perubahan dalam proporsi

Lenyapnya tanda-tanda yang lama

Diperoleh tanda-tanda baru

8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 8


Prinsip-prinsip tumbuh kembang

proses yang teratur, berurutan, rapi


dan kontinyu --- maturasi,
lingkungan dan faktor genetik
pola yang sama, konsisten dan
kronologis, dapat diprediksi
variasi waktu muncul (onset), lama,
dan efek dari tiap tahapan tukemb
mempunyai ciri khas

8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 9


Never ending process --seumur
hidup dan meliputi seluruh aspek
Cephalocaudal
Proximodistal
Differensiasi
hal yang unik -- setiap individu
cenderung mencapai potensi
maksimum perkembangannya
Tugas perkembangan

8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 10


perkembangan suatu aspek dapat
dipercepat atau diperlambat
perkembangan aspek-aspek tertentu
berjalan sejajar atau berkorelasi
dengan aspek lainnya
perkembangan terjadi dalam tempo
yang berlainan

8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 11


Faktor-faktor yang mempengaruhi
tumbuh kembang
1. Faktor genetik
 faktor keturunan -- masa konsepsi
 bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang
kehidupan
 menentukan beberapa karakteristik seperti jenis
kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan
fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan
psikologis seperti temperamen
 Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat
berinteraksi dengan lingkungan secara positif
sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal.

8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 12


2. Faktor eksternal / lingkungan
• mempengaruhi individu setiap hari
mulai konsepsi sampai akhir
hayatnya, dan sangat menentukan
tercapai atau tidaknya potensi
bawaan
• faktor eksternal yang cukup baik akan
memungkinkan tercapainya potensi
bawaan, sedangkan yang kurang baik
akan menghambatnya

8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 13


a. Keluarga
nilai, kepercayaan, adat istiadat, dan pola interaksi
dan komunikasi.
Fungsi :bertahan hidup, rasa aman,
perkembangan emosi dan sosial, penjelasan
mengenai masyarakat dan dunia, dan membantu
mempelajari peran dan perilaku
b. Kelompok teman sebaya
lingkungan yang baru dan berbeda, memberi pola
dan struktur yang berbeda dalam interaksi dan
komunikasi, dan memerlukan gaya perilaku yang
berbeda.
fungsi: belajar kesuksesan dan kegagalan,
memvalidasi dan menantang pemikiran dan
perasaan, mendapatkan penerimaan, dukungan
dan penolakan sebagai manusia unik yang
merupakan bagian dari keluarga; dan untuk
mencapai tujuan kelompok dengan memenuhi
kebutuhan dan harapan.
8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 14
c. Pengalaman hidup
pengalaman hidup dan proses pembelajaran

membiarkan individu berkembang dengan


mengaplikasikan apa yang telah dipelajari

Tahapan proses pembelajaran


 mengenali kebutuhan
 penguasaan ketrampilan
 menjalankan tugas
 integrasi ke dalam seluruh fungsi
 mengembangkan penampilan perilaku yang
efektif.
8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 15
d. Kesehatan
Tingkat kesehatan --- respon individu terhadap
lingkungan dan respon orang lain pada individu
Kesehatan prenatal (sebelum bayi lahir)
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
dari fetal (janin)
Nutrisi adekuat
Keseimbangan antara istirahat, tidur dan olahraga
Kondisi sakit --- ketidakmampuan untuk
melaksanakan tugas-tugas perkembangan ---
tumbuh kembang terganggu
e. Lingkungan tempat tinggal
: Musim, iklim, kehidupan sehari-hari dan status
sosial ekonomi

8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 16


Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia

1. Neonatus (lahir – 28 hari)


Pada tahap ini, perkembangan
neonatus sangat memungkinkan
untuk dikembangkan sesuai
keinginan.
Implikasi keperawatan : membantu
orang tua untuk mengidentifikasi dan
menemukan kebutuhan yang tidak
ditemukan.
8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 17
2. Bayi (1 bulan – 1 tahun)
Bayi usia 1-3 bulan :
 mengangkat kepala
 mengikuti obyek dengan mata
 melihat dengan tersenyum
 bereaksi terhadap suara atau bunyi
 mengenal ibunya dengan penglihatan,
penciuman, pendengaran dan kontak
 menahan barang yang dipegangnya
 mengoceh spontan atau bereaksi dengan
mengoceh

8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 18


Bayi usia 3-6 bulan :
• mengangkat kepala sampai 90°
• mengangkat dada dengan bertopang
tangan
• belajar meraih benda-benda yang ada
dalam jangkauannya atau diluar
jangkauannya
• menaruh benda-benda di mulutnya,
• berusaha memperluas lapang pandang
• tertawa dan menjerit karena gembira bila
diajak bermain
• mulai berusaha mencari benda-benda
yang hilang

8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 19


Bayi 6-9 bulan :
duduk tanpa dibantu
tengkurap dan berbalik sendiri
merangkak meraih benda atau mendekati
seseorang
memindahkan benda dari satu tangan ke tangan
yang lain
memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari
telunjuk
bergembira dengan melempar benda-benda
mengeluarkan kata-kata tanpa arti
mengenal muka anggota keluarga dan takut pada
orang lain
mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk
tangan

8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 20


Bayi 9-12 bulan :
berdiri sendiri tanpa dibantu
berjalan dengan dituntun
menirukan suara
mengulang bunyi yang didengarnya
belajar menyatakan satu atau dua kata
mengerti perintah sederhana atau larangan
minat yang besar dalam mengeksplorasi
sekitarnya
ingin menyentuh apa saja dan memasukkan
benda-benda ke mulutnya
berpartisipasi dalam permainan

Implikasi keperawatan : mengontrol lingkungan


sekitar bayi sehingga kebutuhan perkembangan
fisik dan psikologis bayi dapat terpenuhi.
8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 21
3. Todler (1-3 tahun)
peningkatan kemampuan psikososial dan
perkembangan motorik
Anak usia 12-18 bulan :
mulai mampu berjalan dan mengeksplorasi
rumah serta sekeliling rumah
menyusun 2 atau 3 kotak
dapat mengatakan 5-10 kata
memperlihatkan rasa cemburu dan rasa
bersaing

8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 22


Anak usia 18-24 bulan :
mampu naik turun tangga
menyusun 6 kotak
menunjuk mata dan hidungnya
menyusun dua kata
belajar makan sendiri
menggambar garis di kertas atau pasir
mulai belajar mengontrol buang air besar
dan buang air kecil
menaruh minat kepada apa yang
dikerjakan oleh orang yang lebih besar
memperlihatkan minat kepada anak lain
dan bermain-main dengan mereka
8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 23
Anak usia 2-3 tahun :
 anak belajar meloncat, memanjat, melompat
dengan satu kaki
 membuat jembatan dengan 3 kotak
 mampu menyusun kalimat
 mempergunakan kata-kata saya
 Bertanya
 mengerti kata-kata yang ditujukan kepadanya
 menggambar lingkaran
 bermain dengan anak lain
 menyadari adanya lingkungan lain di luar
keluarganya

Implikasi keperawatan : keamanan sangat


penting. Strategi untuk mencegah risiko
keselamatan harus dilakukan secara seimbang
agar perkembangan anak tetap optimal.
8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 24
4. Pre sekolah (3-6 tahun)
Dunia pre sekolah berkembang. Selama bermain, anak
mencoba pengalaman baru dan peran sosial. Pertumbuhan
fisik lebih lambat.
Anak usia 3-4 tahun:
berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga
berjalan pada jari kaki
belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri
menggambar garis silang
menggambar orang (hanya kepala dan badan)
mengenal 2 atau 3 warna
bicara dengan baik
bertanya bagaimana anak dilahirkan
mendengarkan cerita-cerita
bermain dengan anak lain
menunjukkan rasa sayang kepada saudara-saudaranya
dapat melaksanakan tugas-tugas sederhana.

8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 25


Anak usia 4-5 tahun :
mampu melompat dan menari
menggambar orang terdiri dari kepala,
lengan dan badan
dapat menghitung jari-jarinya
mendengar dan mengulang hal-hal
penting dan cerita
minat kepada kata baru dan artinya
memprotes bila dilarang apa yang
diinginkannya
membedakan besar dan kecil
menaruh minat kepada aktivitas orang
dewasa.

8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 26


Anak usia 6 tahun:
• ketangkasan meningkat
• melompat tali
• bermain sepeda
• menguraikan objek-objek dengan gambar
• mengetahui kanan dan kiri
• memperlihatkan tempertantrum
• mungkin menentang dan tidak sopan

Implikasi keperawatan : beri kesempatan


untuk bermain dan berinteraksi sosial
8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 27
5. Usia sekolah (6-12 tahun)
Kelompok teman sebaya mempengaruhi perilaku
anak. Perkembangan fisik, kognitif dan sosial
meningkat. Anak meningkatkan kemampuan
komunikasi.
Anak usia 6-7 tahun :
 membaca seperti mesin
 mengulangi tiga angka mengurut ke belakang
 membaca waktu untuk seperempat jam
 anak wanita bermain dengan wanita
 anak laki-laki bermain dengan laki-laki
 cemas terhadap kegagalan
 kadang malu atau sedih
 peningkatan minat pada bidang spiritual

8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 28


Anak usia 8-9 tahun:
 kecepatan dan kehalusan aktivitas motorik
meningkat
 menggunakan alat-alat seperti palu
 peralatan rumah tangga
 ketrampilan lebih individual
 ingin terlibat dalam segala sesuatu
 menyukai kelompok dan mode
 mencari teman secara aktif

8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 29


Anak usia 10-12 tahun:
• pertambahan tinggi badan lambat
• pertambahan berat badan cepat
• perubahan tubuh yang berhubungan dengan pubertas
mungkin tampak
• mampu melakukan aktivitas seperti mencuci dan menjemur
pakaian sendiri
• memasak, menggergaji, mengecat
• menggambar, senang menulis surat atau catatan tertentu
• membaca untuk kesenangan atau tujuan tertentu
• teman sebaya dan orang tua penting
• mulai tertarik dengan lawan jenis
• sangat tertarik pada bacaan, ilmu pengetahuan

Implikasi keperawatan : memberikan waktu dan energi


agar anak dapat mengejar hoby dan aktivitas sekolah.
Mengakui dan mendukung prestasi anak.

8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 30


6. Remaja (12-18/20 tahun)
Konsep diri berubah sesuai dengan
perkembangan biologi
Mencoba nilai-nilai yang berlaku
Pertambahan maksimum pada tinggi,berat badan
Stres meningkat terutama saat terjadi konflik
Anak wanita mulai mendapat haid, tampak lebih
gemuk
Berbicara lama di telepon, suasana hati berubah-
ubah (emosi labil), kesukaan seksual mulai terlihat
menyesuaikan diri dengan standar kelompok
anak laki-laki lebih menyukai olahraga, anak
wanita suka bicara tentang pakaian, make-up
hubungan anak-orang tua mencapai titik terendah,
mulai melepaskan diri dari orang tua
takut ditolak oleh teman sebaya

8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 31


Pada akhir masa remaja : mencapai
maturitas fisik, mengejar karir, identitas
seksual terbentuk, lebih nyaman dengan
diri sendiri, kelompok sebaya kurang begitu
penting, emosi lebih terkontrol, membentuk
hubungan yang menetap.

Implikasi keperawatan: bantu remaja


untuk mengembangkan kemampuan
koping atau strategi mengatasi konflik.

8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 32


Teori-teori tumbuh kembang
Development task theory (Robert
Havighurst) --- 6 stages
1. Infancy & Early Childhood (masa bayi
dan kanak-kanak awal)
Belajar berjalan, mengambil makanan padat
Belajar bicara
Belajar mengontrol eliminasi (urin & fekal)
Belajar tentang perbedaan jenis kelamin
Membentuk konsep-konsep sederhana
mengenai kenyataan sosial dan fisik
Belajar membedakan mana yang benar dan
mana yang salah, mengembangkan hati nurani
Belajar mengadakan hubungan emosi
8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 33
2. Middle childhood (masa sekolah)
 Membangun perilaku yang sehat
 Belajar ketrampilan fisik yang diperlukan untuk
permainan-permainan yang luar biasa
 Belajar bergaul dengan teman sebaya
 Belajar peran sosial terkait dengan maskulinitas
dan feminitas
 Mengembangkan ketrampilan dasar seperti
membaca, menulis dan berhitung
 Mengembangkan konsep-konsep yang
dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari
 Membangun moralitas, hati nurani dan nilai-nilai
 Pencapaian kemandirian
 Membangun perilaku dalam kelompok sosial
maupun institusi (sekolah)
8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 34
3. Adolescence (remaja )
Membina hubungan baru yang lebih dewasa dengan teman
sebaya baik laki maupun perempuan
Pencapaian peran sosial maskulinitas atau feminitas
Pencapaian kemandirian emosi dari orang tua, orang lain
Pencapaian kemandirian dalam mengatur keuangan
Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan secara efektif
Memilih dan mempersiapkan pekerjaan
Mempersiapkan pernikahan dan kehidupan keluarga
Membangun ketrampilan dan konsep-konsep intelektual
yang perlu bagi warga negara
Pencapaian tanggungjawab sosial
Memperolah nilai-nilai dan system etik sebagai penuntun
dalam berperilaku

8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 35


4. Early Adulthood (dewasa muda)
Memilih pasangan
Belajar hidup bersama orang lain sebagai
pasangan
Mulai berkeluarga
Membesarkan anak
Mengatur rumah tangga
Mulai bekerja
Mendapat tanggungjawab sebagai warga
negara
Menemukan kelompok sosial yang cocok

8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 36


Teori Perkembangan Psikoseksual
(Sigmund Freud)
a. Tahap oral-sensori (lahir sampai usia 12 bulan)
karakteristik :
• aktivitas melibatkan mulut
(sumber utama kenyamanan)
• Perasaan dependen (bergantung pada orang lain)
• Individu yang terfiksasi --- kesulitan mempercayai
orang lain, menunjukkan perilaku seperti
menggigit kuku, mengunyah permen karet,
merokok, menyalahgunakan obat, minum alkohol,
makan terlalu banyak, overdependen.
Implikasi : prosedur pemberian makan sebaiknya
memberikan kenyamanan dan keamanan.

8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 37


b. Tahap anal-muskular (usia 1-3 tahun / toddler)
Karakteristik :
Organ anus dan rectum merupakan sumber
kenyamanan
Masa “toilet training” --- dapat terjadi konflik
Mengotori adalah aktivitas yang umum
Gangguan pada tahap ini dapat menimbulkan
kepribadian obsesif-kompulsif seperti keras
kepala, kikir, kejam dan tempertantrum

Implikasi : “toilet training” sebaiknya adalah


sebagai pengalaman yang menyenangkan, pujian
yang tepat dapat menimbulkan kepribadian yang
kreatif dan produktif

8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 38


c. Tahap falik (3-6 tahun / pra sekolah)
Karakteristik :
 Organ genital sebagai sumber kenyamanan
 Masturbasi dimulai dan keingintahuan seksual
menjadi terbukti
 Dapat mengalami kompleks Oedipus atau
kompleks Elektra
 Hambatan pada tahap ini dapat menyebabkan
kesulitan dalam indentitas seksual dan
bermasalah dengan otoritas, ekspresi malu, dan
takut.

Implikasi : mengembangkan identitas seksual.


Anak sebaiknya mengenali hubungan dengan
orang lain di luar anggota keluarga.

8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 39


d. Tahap latensi (6-12 tahun / masa sekolah)
Karakteristik :
energi digunakan untuk aktivitas fisik dan
intelektual
Ini adalah periode tenang, dimana kegiatan sexual
tidak muncul (tidur).
Anak mungkin terikat dalam aktivitas erogenus
(perasaan erotik) dengan teman sebaya yang
sama jenis kelaminnya.
Penggunaan koping dan mekanisme pertahanan
diri muncul pada waktu ini
Konflik yang tidak diatasi pada masa ini dapat
menyebabkan obsesif dan kurang motivasi diri.

Implikasi : anjurkan anak mencari aktivitas fisik


dan intelektual

8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 40


e. Genital (13 tahun keatas / pubertas atau remaja
sampai dewasa)
Karakteristik :
 genital menjadi pusat dari tekanan dan
kesenangan seksual
 Produksi hormon seksual menstimulasi
perkembangan heteroseksual
 Energi ditujukan untuk mencapai hubungan
seksual yang matur
 Pada awal fase sering terjadi emosi yang belum
matang, kemudian mulai berkembang kemampuan
untuk menerima dan memberi cinta

Implikasi : anjurkan untuk mandiri, dapat


membuat keputusan sendiri dan berpisah dengan
kedua orang tua

8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 41


Teori perkembangan Psikososial
(Erik H Erickson )
a. Trust vs mistrust -- bayi (lahir – 12 bulan)
Indikator positif : belajar percaya pada orang lain
Indikator negatif : tidak percaya, menarik diri dari
lingkungan masyarakat, pengasingan.
Pemenuhan kepuasan untuk makan dan
mengisap, rasa hangat dan nyaman, cinta dan
rasa aman ---- menghasilkan kepercayaan.
Pada saat kebutuhan dasar tidak terpenuhi secara
adekuat --- bayi menjadi curiga, penuh rasa takut,
dan tidak percaya. Hal ini ditandai dengan perilaku
makan, tidur dan eliminasi yang buruk.

8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 42


b. Otonomi vs ragu-ragu dan malu (autonomy vs
shame & doubt) -- todler (1-3 tahun)
Indikator positif : kontrol diri tanpa kehilangan
harga diri
Indikator negatif : terpaksa membatasi diri atau
terpaksa mengalah
Anak mulai mengembangkan kemandirian
membuka dan memakai baju, berjalan,
mengambil, makan sendiri, dan ke toilet. Mulai
terbentuk kontrol diri.
Jika kemandirian todler tidak didukung oleh orang
tua, mungkin anak memiliki kepribadian yang
ragu-ragu
jika anak dibuat merasa buruk pada saat
melakukan kegagalan, anak akan menjadi pemalu.

8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 43


c. Inisiatif vs merasa bersalah (initiative vs guilt) -- pra sekolah (
3-6 tahun)

Indikator positif : mempelajari tingkat ketegasan dan tujuan


mempengaruhi lingkungan. Mulai mengevaluasi kebiasaan
(perilaku) diri sendiri.
Indikator negatif : kurang percaya diri, pesimis, takut salah.
Pembatasan dan kontrol yang berlebihan terhadap aktivitas
pribadi
Inisiatif, mencoba hal-hal baru, perilaku kuat, imajinatif dan
intrusif, perkembangan perasaan bersalah dan identifikasi
dengan orang tua yang berjenis kelamin sama.
Pembatasan --- mencegah anak dari perkembangan inisiatif.
Rasa bersalah mungkin muncul pada saat melakukan
aktivitas yang berlawanan dengan orang tua.
Anak perlu belajar untuk memulai aktivitas tanpa merusak
hak-hak orang lain.

8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 44


d. Industri vs inferior (industry vs inferiority) -- usia sekolah (6-
12 tahun)

Indikator positif : mulai kreatif, berkembang, manipulasi.


Membangun rasa bersaing dan ketekunan.
Indikator negatif : hilang harapan, merasa cukup, menarik
diri dari sekolah dan teman sebaya.
Anak mendapatkan pengenalan melalui demonstrasi
ketrampilan dan produksi benda-benda serta
mengembangkan harga diri melalui pencapaian
Anak dipengaruhi oleh guru dan sekolah.
Perasaan inferior --- terjadi pada saat orang dewasa
memandang usaha anak untuk belajar bagaimana sesuatu
bekerja melalui menipulasi adalah sesuatu yang bodoh atau
merupakan masalah.
Perasaaan inferior --- ketidaksuksesan di sekolah,
ketidaksuksesan dalam perkembangan ketrampilan fisik dan
mencari teman.

8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 45


e. Identitas vs bingung peran (identity vs role
confusion) -- remaja (12 - 18 tahun)

Indikator positif : menghubungkan sesuatu dengan


perasaan diri, merencanakan aktualisasi diri
Indikator negatif : kebingungan, ragu-ragu, dan
tidak mampu menemukan identitas diri
Individu mengembangkan penyatuan rasa “ diri
sendiri”.
Teman sebaya mempunyai pengaruh yang kuat
terhadap perilaku.
Kegagalan untuk mengembangkan rasa identitas
--- kebingungan peran, yang sering muncul dari
perasaan tidak adekuat, isolasi dan keragu-
raguan.

8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 46


f. Intimasi vs isolasi (intimacy vs isolation) –
dewasa muda (18-25 sampai 45 tahun)

indikator positif : berhubungan intim dengan


orang lain. Mempunyai komitmen dalam bekerja
dan berhubungan dengan orang lain.
Indikator negatif : menghindari suatu hubungan,
komitmen gaya hidup atau karir
Individu mengembangkan kedekatan dan berbagi
hubungan dengan orang lain, yang mungkin
termasuk pasangan seksual.
Ketidakpastian individu mengenai diri sendiri
akan mempunyai kesulitan mengembangkan
keintiman.
Seseorang tidak bersedia atau tidak mampu
berbagi mengenai diri sendiri, akan merasa
sendiri.

8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 47


Teori perkembangan Kognitif Piaget (1952)
a. fase sensorimotor (lahir – 2 tahun)
 tahap 1 : Penggunaan aktivitas refleks
(lahir – 1 bulan)
 tahap 2 : reaksi sirkular primer (1-4 bulan)
 tahap 3 : reaksi sirkular sekunder
(4-8 bulan)
 tahap 4 : koordinasi dari skema sekunder
(8-12 bulan)
 tahap 5 : reaksi sirkular tersier
(12-18 bulan)
 tahap 6 : intervensi dari arti baru
(18-24 bulan)

8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 48


b. fase preoperasional (2-7 tahun)
simbol seperti kata untuk mewakili manusia,
benda dan tempat.
kemampuan berfokus hanya pada satu aspek
pada satu waktu, dan pemikiran sering terlihat
tidak logis
mobil menabrak anjing karena anak laki-laki
marah pada anjing tersebut
- tahap pre konseptual (2-4 tahun)
sangat egosentris, “saya”, Perkembangan bahasa,
kata-kata dengan objek
- tahap intuituf (4-7 tahun)
Egosentris anak mulai berkurang, Klasifikasi
sesuatu dengan satu atribut biasanya warna atau
bentuk

8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 49


c. fase konkret operasional (7-11 tahun)
 memecahkan masalah konkret
 mulai mengerti tentang suatu hubungan misalnya
ukuran, mengerti kanan dan kiri
 Anak dapat membuat alasan mengenai apa itu,
tapi tidak dapat membuat hipotesa mengenai apa
kemungkinannya dan dengan demikian tidak
dapat berpikir mengenai masalah ke depan

d. Fase formal operasional (11-15 tahun)


 pemikiran rasional, bersifat keakanan
 kemampuan untuk berperilaku yang abstrak, dan
muncul pemikiran ilmiah
 menyadari masalah moral dan politik dari berbagai
pandangan yang ada

8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 50


Teori perkembangan moral Kohlberg (1968)

a. Tingkat premoral (prekonvensional) : lahir sampai 9 tahun


kewaspadaan terhadap moral yang bisa diterima secara
sosial
Kontrol didapatkan dari luar.
Anak menggabungkan label baik dan buruk, benar dan
salah dalam perilaku
tawar menawar, pembagian yang seimbang dan kejujuran
menjadi muncul
Hidup dinilai dengan bagaimana anak dapat memuaskan
kebutuhan dari orang lain.

- tahap orientasi hukuman dan kepatuhan (lahir - 6 tahun) :


Peraturan diikuti untuk menghindari hukuman
- tahap orientasi egoistik secara sederhana (6-9 tahun) :
Anak menyesuaikan minat diri sendiri dengan aturan,
berasumsi bahwa penghargaan atau bantuan akan diterima.

8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 51


b. Tingkat moralitas konvensional : 9-13 tahun
Usaha dilakukan untuk menyenangkan orang lain.
Kontrol didapat dari dalam
Anak setia dan peduli pemeliharaan dan pengharapan
keluarga tanpa memperhatikan konsekuensinya

- tahap “ anak laki-laki yang baik, anak perempuan yang manis”


(9-10 tahun)
 Keinginan untuk menyenangkan dan membantu orang lain
merupakan hal yang paling sering.
 Anak menyesuaikan diri untuk menghindari penolakan
 Hidup dinilai dari seberapa bagus hubungan interpersonal
dengan mengidentifikasi kepentingan individu secara
emosional.
- tahap autoritas memeprtahankan moralitas (10-13 tahun)
 Anak melakukan kewajiban untuk menghindari kritik oleh
yang berwenang
 Identifikasi pergeseran pada agama atau institusi sosial
seperti sekolah

8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 52


c. Tingkat moralitas pasca konvensional : 13 tahun sampai
meninggal
individu memperoleh nilai moral yang benar
kontrol adalah dari dalam
Pencapaian nilai moral yang benar terjadi setelah dicapai
formal operasional
Tidak semua orang mencapai tingkat ini

- orientasi kontraktual dan legalistik


Individu memilih prinsip moral untuk mematuhi atau
meninggalkan aturan
Individu berhati-hati untuk tidak melanggar hak-hak dan
kehendak orang lain
Terjadi konflik pandangan moral dan legal
Orang akan bekerja untuk mengubah aturan.
- orientasi prinsip etis yang universal
Individu bersikap dalam cara yang menghargai martabat.
Tahapan ini jarang dicapai. Jika rancangan pemikiran dari
dalam diganggu, akan muncul rasa bersalah.

8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 53


DETEKSI DINI TUMBANG

PEMERIKSAAN PERTUMBUHAN
ANTROPOMETRIK
BB, TB, LKEP, LLA
PEMERIKSAAN FISIK
LABORATORIUM
RADIOLOGY

8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 54


ANTROPOMETRI
BERAT BADAN
Kenaikan berat badan pada bayi cukup bulan kembali pada hari
ke-10.
Umur 10 hari : BBL
Umur 5 balan : 2 x BBL
Umur 1 tahun : 3 x BBL
Umur 2 tahun : 4 x BBL
Pra sekolah : meningkat 2 kg/tahun
Adolecent : meningkat 3-3,5 kg/tahun

8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 55


Kenaikan BB pada tahun pertama kehidupan
Trimester I : 700-1000 gram/bulan
Trimester II : 500-600 gram/bulan
Trimester III : 350-450 gram/bulan
Trimester IV : 250-350 gram/bulan
Perkiraan BB dalam kilogram
Usia 3-12 bulan : umur (bulan) + 9)
2
Usia 1-6 tahun : umur (tahun) x 2 + 8
Usia 6-12 tahun : umur (tahun) x 7 – 5
2

8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 56


Atau dengan rumus Behrman

Lahir = 50 cm
Mur 1 tahun = 75 cm
Umur 2 – 12 tahun = umur (tahun) x 6 + 77
Atau berdasarkan potensi genetik TB akhir :
Wanita = (TB ayah – 13 cm) +TB ibu ±8,5 cm
2
Pria = (TB ibu + 13 cm) + TB ayah ± 8,5 cm
2
8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 57
LINGKAR KEPALA

Peningkatan volume
6 -9 bulan kehamilan = 3 gram/24 jam
Lahir-6 bulan = 2 gram/24 jam
6 blan- 3 tahun = 0,35 gram/24 jam
3-6 tahun = 0,15 gram/24 jam

8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 58


LINGKAR LENGAN ATAS

Digunakan untuk menilai jaringan


lemak dan otot, tetapi penilaian ini
banyak berpengaruh pada keadaan
jaringan tubuh apabila dibanding
dengan BB. Penilaian ini juga dapat
dipakai untuk menilai status gizi pada
anak usia pra sekolah.

8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 59


TINGGI BADAN
TB meningkat sampai tinggi Maksimal dicapai,
meningkat pesat pada usia bayi dan adolecent
dan berhenti pada usia 18 – 20 tahun.
TB dapat diperkirakan sebagai berikut :
Umur 1 tahun = 1,5 x TB lahir
Umur 4 tahn = 2 x TB lahir
Umur 6 tahun = 1,5 x TB setahun
Umur 13 tahun = 3 x TB lahir
Dewasa = 3,5 x TB lahir atau 2 x TB umur 2 tahun)

8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 60


PEMERIKSAAN PERKEMBANGAN

DDST (Denver development screnning test)


KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
KPAP ( Kuesioner Perilaku Anak Pra Sekolah
Tes Daya Lihat dan tes Kesehataan Mata Anak Pra
Sekolah

Tes Daya Dengar Anak (TDD)

8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 61


Aplikasi konsep tumbuh kembang
dalam keperawatan
Teori perkembangan hanya menjelaskan satu
aspek --- perawat perlu mengaplikasikan beberapa
teori perkembangan untuk memahami tumbuh
kembang klien saat melakukan pengkajian
maupun implementasi tindakan keperawatan
Tiap-tiap individu berbeda dan tidak mudah untuk
disamakan antara individu yang satu dengan yang
lain terhadap tugas-tugas perkembangannya.
Teori-teori tumbuh kembang bermanfaat untuk
pengkajian, mengetahui tingkatan perilaku klien,
dan memberikan intervensi keperawatan
Konsep pertumbuhan dan perkembangan manusia
ini dapat dijadikan sebagai dasar dalam
mempelajari konsep tumbuh kembang pada
berbagai usia
8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 62
SEMOGA SUKSES

8 Juni 2020 Tumbang _ Sutarmi,MN 63

Anda mungkin juga menyukai