Anda di halaman 1dari 34

PROYEK PENGEMBANGAN SEKOLAH (PPS)

KONVEKSI DENGAN DESAIN MODEL TATA BUSANA


SMK MUHAMMADIYAH 2 SLEMAN YOGYAKARTA

A M M AD
UH

IY
AH
SM K

2
SLEMAN
YOGYAKARTA

Oleh :
BROTO PURWANTO, S.Pd., M.S.I.

Kompetensi Keahlian :
1. Teknik Otomotif Kendaraan Ringan (TOKR)
2. Teknik Bisnis Sepeda Motor (TBSM)
3. Tata Busana (Tabus)

Balai Pendidikan Menengah Kabupaten Sleman


Dinas Dikpora. Daerah Istimewa Yogyakarta
Kementrian Pendidikan dan kebudayaan Republik
Indonesia
2020
i
HALAMAN PENGESAHAN

Penyusunan Proyek Pengembangan Sekolah (PPS) Konveksi Desain Tata


Busana SMK Muhammadiyah 2 Sleman sebagai syarat Lulus Mini NBA
Program Diklat Peningkatan Kapabilitas Managerial Kepala SMK
Berbasis Industri Tahun 2020 diselenggarakan FEB UI
bersama Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia.

Jakarta, Desember 2020


Pembimbing FEB. UI. Penyusun,

Niken Andriyanti, M.Psi. Broto Purwanto, S.Pd.,M.S.I.

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan
Rahmad, Hidayah dan Nikmat-Nya semoga kita selalu dalam lindungan-Nya.
Proyek Pengembangan Sekolah (PPS) SMK Muhammadiyah 2 Sleman Yogyakarta.
bisa dijadikan sebagai panduan atau pedoman dalam pelaksanaan pengembangan
sekolah khususnya bidang bisnis center sekolah, teaching factory.
Dalam penyusunan PPS ini mengikuti petunjuk dan arahan dari FEB UI masuk di
kelompok Bacth 1. Penyusunan PPS ini berharap bisa digunakan sebagai pedoman
atau petunjuk pelaksanan di SMK Muhammadiyah 2 Sleman Yogyakarta, namun
masih sangat jauh dari sempurna sehingga kami mohon arahan dan masukan dari
semua pihak untuk menjadikan PPS ini menjadi lebih sempurna. Ucapan terima
kasih saya sampaikan sebagai berikut :
1. Kemendikbud yang telah memberi kesempatan kepada kami dalam
mengikuti kegiatan diklat CEO ini.
2. FEB. UI. yang telah membimbing dan memberikan petunjuk-petunjuk
sehingga dapat mengikuti kegiatan dan menyelesaikan proyek
pengembangan sekolah Mini CEO SMK.
3. Bapak Ibu Tim Manajemen Sekolah, Pendidik / Guru dan Tenaga
Kependidikan yang telah mendudung kegiatan serta program proyek
pengembangan sekolah.
4. Keluarga Istri, dan anak-anak yang telah mengijinkan dan mendukung saya
dalam mengikuti kegiatan ini.
Besar harapan kami untuk masukan dan saran demi sempurnanya Panduan Proyek
Pengembangan Sekolah (PPS) SMK Muhammadiyah 2 Sleman Yogyakarta. Kritik
dan saran yang membangun selalu ditunggu. Terima kasih.

Penyusun

iii
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………..…………………… i
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………………………………. ii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………….. iii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………… iv
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………………………………….. v
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………………………………….. vi
BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………………………………………….……. 1

A. Latar Belakang ………...…………………………………………………………………. 1


B. Tujuan …………………………………………………………………………………………. 2
C. Ruang Lingkup ……………………………………………………………………………… 2
BAB II. ANALISIS KONDISI SAAT INI ……………………………………………………………. 3
A. Potensi Tata Busana ………………………………………………………………………. 3
B. Rencana Target …………………………………………………………………………….. 7
BAB III. ANALISIS SOLUSI ………………………………………………………………………….. 12
A. Penjelasan Solusi Mencapai Target ……………………………………………….. 12
B. Langkah-langkah Implementasi …………………………………………………….. 16
C. Harapan Mencapai Target ……………………………………………………………… 19
D. Hambatan yang dihadapi ……………………………………………………………….. 20
E. Customer Relationship …………………………………………………………………… 22
F. Porter Five Forces Analisis ……………………………………………………………… 23
BAB IV. KESIMPULAN …………………………………………………………………………………. 25
A. Hasil dan Pelajaran Project …………………………………………………………… 25
B. Rekomendasi tindak lanjut …………………………………………………………… 26

DAFTAR PUSTAKA

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Grafik Siswa Tata Busana


Gambar 2. Produk Konveksi Tata Busana

Gambar 3. Peralatan Tata Busana


Gambar 4. Spanduk Konvensik Automuda
Gambar 5. Akun Facebook Tata Busana
Gambar 6. Memasukan ke Market Place
Gambar 7. Form Nota Konveksi
Gambar 8. Aliran Diagram Tulang Ikan
Gambar 9. Spanduk yang Terpasang di Halaman Sekolah
Gambar 10. Nota Konveksi Automuda
Gambar 11. Pola dan Pemotongan Bahan
Gambar 12. Prodauk Hasil Karya Siswa
Gambar 13. Aliran Diagram Tulang Ikan
Gambar 14. Foto Penggunaan jasa Go-Sand
Gambar 15. Analisis Lima Kekuatan Porter

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hasil Wawancara Kondisi Siswa Kelas XII Tata Busana


Tabel 2. Rencana Target Pendapatan Konveksi Automuda

Tabel 3. Plan and Action Proyek Pengembangan Sekolah Konveksi Automuda


Tabel 4. Gann Chart Pengembangan Sekolah Konveksi Automuda
Tabel 5. Segmenting, Targeting, Positioning
Tabel 6. Rencana Target dan Pendapatan Konveksi Automuda
Tabel 7. Potensi atau Kesempatan Target
Tabel 8. Langkah Implementasi Bisnis
Tabel 9. Rencana Target dan Pendapatan Konveksi Automuda

vi
BAB I.
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

SMK Muhammadiyah 2 Sleman terletak di Jalan D. Ronggowarsito No.


2 Medari Caturharjo Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta, yang berdiri sejak
Tahun 1997 perubahan dari SMA Muhammadiyah 2 Sleman menjadi SMK
Muhammadiyah 2 Sleman. Lokasi strategis di pusat kota Kapanewon Sleman,
Kabupaten Sleman. Sekolah ini beralamatkan di Jalan D. Ronggowarsito No. 2
Medari Caturharjo Sleman Yogyakarta 55515 (unit 1), dan di Jalan Magelang
KM 13,5 Durenan V Triharjo Sleman Yogyakarta 55514 (Unit 2). Luasan tanah
dimiliki SMk Muhmmadiyah 2 Sleman seluas 6.034 m 2 yang terdiri di unit satu
seluas 3.220 m2, di unit dua seluas 2.114 m2, sewa untuk parker kendaraan
seluas 700 m2.
SMK Muhammadiyah 2 Sleman Yogyakarta terdiri dari tiga Kompetensi
Keahlian yaitu Teknik Otomotif Kendaraan Ringan (TOKR); Teknik Bisnis Sepeda
Motor (TBSM); dan Tata Busana (Tabus). Berdasarkan ketiga kompetensi
keahlian tersebut Tata Busana jauh lebih mudah untuk dikembangkan karena
tidak memerlukan modal yang sangat besar namun dapat dan mampu
menghasilkan pendapatan serta profit yang lebih menjanjikan. Selain itu
mengembangkan di bidang konveksi merupakan kebutuhan pokok dari setiap
manusia dari segi sandang, sedangkan competitor di wilayah sekolah
merupakan patner / mitra industri dengan sekolah.
Visi SMK Muhammadiyah 2 SLeman adalah “Mewujudkan Peserta
Didik yang Agamis, Berkarakter, dan Kompeten”. Untuk mencapai visi maka
dirumuskan misi sekolah antara lain : Menanamkan keimanan dan ketaqwaaan
sesuai nilai ajaran agama Islam; Meningkatkan pembelajaran yang disiplin,

1
mandiri, dan berbudaya industri; Membentuk peserta didik yang terampil,
andal, dan professional.

B. Tujuan
Tujuan pembuatan Proyek Pengembangan Sekolah (PPS) ini adalah :
1. Sebagai persyaratan kelulusan mini MBA CEO SMK Tahun Ajaran 2020
dengan bimbingan Lembaga Manajemen FEB. UI yang kerjasama dengan
Kemendikbud Republik Indonesia.
2. Melatih Entrepreneur / wirausaha secara nyata bagi siswa kelas X, kelas XI,
dan kelas XII pada mata pelajaran kompetensi produktif Tata Busana

C. Ruang Lingkung
Konveksi dengan Desain tata busana sangat berpotensi karena
merupakan kebutuhan pokok setiap manusia pada segala umur khususnya
sandang / pakaian dan kelengkapannya. Branding konveksi dengan Desain tata
busana di SMK Muhammadiyah 2 Sleman yaitu Konveksi “Automuda”.
Konveksi Automuda mengambil segmen pasar di lingkunagn sekolah,
warga sekitar sekolah, dinas-dinas di sekitar sekolah kapanewon Sleman, dan
juga karyawan-karyawan yang berada di lingkungan sekitar. Pada setiap
pesanan selalu beriringan dengan desain, pola dan menjahit. Sehingga apabila
targetkan 75 pcs jahitan berarti 75 pcs desain yang harus dibuat dan
selanjutnya dijadikan pola dalam pemotongan.
Pemasaran konveksi dengan desain tata busana dilakukan oleh tim
konveksi automuda dan warga sekolah. Sebelumnya tim konveksi automuda
memberi sosialisasi kepada bapak ibu guru karyawan kemudian diteruskan ke
para siswa.

2
BAB II.
ANALISIS KONDISI SAAT INI

A. Potensi Tata Busana


SMK Muhammadiyah 2 Sleman berlokasi di tempat yang strategis
dekat dengan jalan Magelang KM 15 Medari Caturharjo Sleman. Di sekitar
wilayah sekolah ada pabrik-pabrik kain , mori PT. GKBI Medari, PT.
Primissima dan pabrik Garmen di sekitar wilayah kalurahan Caturharjo.
Sehingga memungkinkan penyerapan tenaga kerja dari lulusan tata busana
dan juga sebagai tempat praktik industry dari para siswa SMK. Bhakan tahun
2020 siswa kelas XI melaksanakan praktik industry di satu pabrik garmen
yaitu PT. Mataran Sleman.
Tahun 2018 SMK Muhammadiyah 2 Sleman melihat peluang untuk
menambah rombongan kelas yang berpotensi untuk siswi-siswi karena
melihat lulusan SMP di sekitar jumlahnya lebih banyak yang jenis kelamin
perempuan. Surve dilakukan oleh tim pengembang sekolah yang
memperoleh data serta mengerucut ke Program Pariwisata yaitu
Kompetensi Keahlian Tata Busana. Tata busana memiliki peluang sebagai
ahli Desainer juga lebih mudah dan murah untuk mencetak wirausaha-
wirausaha muda, maka mulai tahun ajaran 2018/2019 SMK Muhammadiyah
2 SLeman menerima siswa Tata Busana.

Gambar 1. Grafik Siswa Tata Busana

3
Pada Tahun pertama (2018) siswa mendapat 8 orang siswa,
kemudian tahun kedua (2019) mendapatkan siswa 29, dan ditahun ketiga
(2020) di masa pandemi mendapatkan 20 siswa. Sehingga animo masyarakat
untuk mengambil kompetensi tata busana sangat terbuka dan tetap diminati
oleh masyarakat.
Guru / pendidik di Tata Busana adalah dua guru yang memiliki
kompetensi dangat bagus semua alumni UNY Jurusan Tata Busana, satu di
antara guru tata busana ahli di bidang Desain Tata Busana dan
enterpherneur di bidang Tata Busana. Sehingga mampu membawa siswa
dan sekolah untuk mandiri memanfaatkan setiap kesempatan untuk
dijadikan produk dan memiliki nilai jual.
Berdasarkan hasil analisis swot yang dilakukan di sekolah, untuk
mengembangkan Teaching Factory Tata Busana merupakan peluang yang
sangat menjanjikan. Konveksi dengan Desain tata busana sangat terbuka
peluang bagi peluang bisnis karena setiap orang dengan segala umur semua
membutuhkan kebutuhan pokok yaitu pakaian. Koveksi dengan Desain tata
busana dapat menerima berbagai pesanan atau order karena dapat
mendesain sesuai dengan permintaan pelanggan / konsumen. Contoh jenis
produk yang dibuat di kompetensi Tata buasana ada pada gambar di bawah
ini.

Masker Baju Seragam Siswa

4
- seragam Putih dan Abu-abu
- Seragam IPM
- Seragam Almamater

Baju Causal Baju Pesta & Desain


Gambar 2. Produk Konveksi Tata Busana
Produk-produk yang dihasilkan dari konveksi tata busana antara lain :
seragam sekolah abu-abu putih, seragam pramuka, seragam IPM, seragam
identitas sekolah, seragam batik, seragam olahraga, seragam wearpack / palkaian
kerja, Samir wisuda, Baju Toga, Alat Pelindung Diri (APD), tas-tas bingkisan dan
lain-lain. Selain itu produk turunannya dari konveksi tersebut dapat berupa
masker, taplak dari kain perca, selimut atau sprei dari kain perca, dan juga kain
majun. Untuk membuat semua jenis produk perlu adanya peralatan lengkap
dalam menjahit.

Mesin Jahit Porteble Mesin Jahit Industri


Gambar 3. Peralatan Tata Busana

5
Program pemanfaatan peralatan tata busana dapat menerima obras dan
jahitan dari lingkungan dalam sekolah dan luar sekolah, itu semua merupakan
peluang yang dapat diambil oleh konveksi dengan Desain tata busana di SMK
Muhammadiyah 2 Sleman. Sekaligus menerima konsultasi gratis untuk Desain
Busana sesuai dengan keinginan konsumen. Peralatan yang dimiliki SMK
Muhammadiyah 2 Sleman dengan jenis mesin jahit dari yang manual, portable,
elektrik, dan mesin insdutri, sehingga untuk mengembangkan dan memanfaatkan
peralatan tersebut sangat memungkinkan guna kemandirian sekolah serta melatih
wirausaha muda bagi peserta didik. Ruangan yang dimiliki untuk konveksi tata
busana adalah ruang penerima order, ruang Desain dan pembuatan pola serta
pemotongan, ruang produksi, dan ruang finishing.
Sumber daya manusia yang mengerjakan konveksi dengan Desain tata
busana ini adalah guru produktif tata busana, siswa-siswi yang terlatih, dan tenaga
lepas harian atau outsourcing. Siswa kelas XII yang yang berjumlah 7 informasi dari
guru pembimbing sekaligus wali kelas Ibu Ristriana Pratomi, S.Pd. menjelaskan
bahwa :
Tabel 1. Hasil wawancara Kondisi Siswa Kelas XII Tata Busana
No Nama Siswa DU/DI Keterangan
1 Rudi Sanggrahan Taylor Magang
2 Septi Sekolah Tefa
3 Amel Sekolah Tefa
4 Susmiarti Sekartaji Butik Magang
5 Endah Sekartaji Butik Magang
6 Icha - Blm ada tgj
7 Talia - Blm ada tgj
Sumber : wawancara wali kelas Tabus
Sehingga sumber daya manusia yang mengertakan proyek pengembangan
sekoah Konveksi dengan Desain Tata Busana Äutomuda” SMK Muhammadiyah 2
Sleman ini antara lain :
Penanggung Jawab : Kepala Sekolah
Direktur Konveksi : Yuli Astuti, S.Pd. (Kepala Kompetensi Keahlian)

6
Ka. Bagian Produksi : Ristianan Pratomi, S.Pd. (Guru Tata Busana)
Ka. Bagian Pemaaran : Waka Humas, Waka Kesiswaan.
Tenaga Jahit : Septi (Siswa Kls XII)
: Amel (Siswa Kls XII)
Rencana pengembangan lebih lanjut adalah dengan memperluas pasar
order sehingga ekspansi keluar dari Wilayan Kapanewon Sleman, sedang
pengembangan peralatan kecuali ada penambahan alat-alat sesuai dengan
perkembangan zaman juga menambah peralatan printing sablon dan border
computer.
Modal yang digunakan untuk membuat bisnis center ini adalah murni dari
sekolah dan sebagaian sumbangan penegmbangan sekolah dari orangtua wali
jurusan Tata Busana (Tabus).

B. RencanaTarget
Pada beberapa bulan selama pandemi ini pembelajaran Teaching Factory
hampir tidak menghasilkan produk dan target apapun. Pada bulan September kita
mulai adakan praktik luring dengan dua kali pertemuan menghasilkan pakaian
daster sejumlah 10 pcs, dan langsung dibeli oleh ibu – ibu guru dan karyawan.
Sehingga pembelajaran tefa pendapatannya benar-benar 0%.
Proyek di Konveksi dengan Desain Tata Busana dengan branding nama
“KONVEKSI AUTOMUDA” yaitu Konveksi Muhammadiyah 2 Sleman mempunyai
target dalam waktu 25 hari ini akan menghidupkan kembali pembelajaran tefa
menjadi bisnis center sekolah, dan berani membuat targer capaian untuk
memperoleh pendapatan 7,5 juta dengan asumsi kita dalam harus memperoleh
pendapatan 300.000 / hari. Misalnya dalam satu hari menpunyai order menjahit
pakaian sebanyak 3 pcs, diasumsikan ongkos 100.000/pcs. Untuk table rencana
target dan realita pendapatan dibuat menjadi satu seklaigus sebagai laporan
bahwa pendapatan baru mencapai 58%, itu saja ditompang karena ada pesanan

7
souvenir masker yang berjumlah 500. Sehingga selama 25 hari yang direncanakan
disimpulkan belum mencapai target yang direncanakan.

Tabel 2. Rencana Pendapatan Konveksi Automuda


RENCANA TARGET PENDAPATAN KONVEKSI ÄUTOMUDA
SMK MUHAMMADIYAH 2 SLEMAN

NO RENCANA PENDAPATAN Target @ Harga Total


1 Mendesain Baju 75 50.000 3.750.000
2 Proses Menjahit 75 50.000 3.750.000

Jumlah 7.500.000

Sumber : Tim dan Penulis

C. Implementasi Produksi
Target dari proyek bisnis center di SMK Muhammadiyah 2 Sleman
Yogyakarta Konveksi Tata Busana yang selama ini sudah berjalan adalah dengan
meningkatkan pembelajaran teaching factory, maka perlu ada pergerakan awal
lagi untuk melanjutkan pembelajaran tefa dengan memanfaatkan potensi yang
sumber daya yang ada lingkungan sekolah. Pelaksanaan pembelajaran teaching
factory belum ada target yang penting berjalan menghasilkan produk. Setelah
mendapatkan ilmu-ilmu mini NBA dan didukung oleh Direktur Vokasi Kemdikbud,
maka pembelajaran Teaching Factory harus ditingkatkan dan dikembangkan
dengan target-target yang selalu dievaluasi setiap bulannya.

Tabel 3. Plan and Actian Proyek Pengembangan Sekolah Konveksi “Automuda”

Tolok Ukur
No Kegiatan Tujuan Sasaran Lokasi Pelaksana Waktu Dana Metode
Proses Hasil
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Penyusunan Mempunyai Unit Sekolah KS (calon !2-20 Nov UPJ Membuat terlakasana Memiliki
PPS Dokumen PPS untuk produksi CEO) dan 2020 dokumen Dokumen
pengembanganbisni sekolah KKK word dan PPS
s sekolah lancer dan Tabus ppt
profit

8
Tolok Ukur
No Kegiatan Tujuan Sasaran Lokasi Pelaksana Waktu Dana Metode
Proses Hasil
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2 Sosialisasi PPS Menginformasikan Warga Sekolah TIM PPS 16 Nov Ceramah, Terlaksna Warga
ke warga sekolaah sekolah, dan 2020 Spanduk, sekolah

UPJ Rp. 250.000


dan sekitarnya warga sekitarnya Lieflat / dan
tentang Konveksi masyarakat Brousur, sekitar
Autimuda sekitar mengeta
sekolah hui Bisnis
Konveksi
sekolah
3 Pembentukan Memiliki Tim PPS Guru Tabus Sekolah KS (calon 16-17 Membuat Terlaksana Dokumen
Tim Bisnis Sekolah dan siswa CEO) Nov 2020 SK TIM PPS SK, dan
Center Tim
Pelaksan
a
4 Pembenahan & Memiliki ruangan Guru Tabus Sekolah KKK 17-19 Menyusun Terlaksana Memiliki
persiapan dan siap menerima dan siswa Tabus Nov 2020 UPJ dan menata ruang
order dan TIM ruangan unit
unit produksi
produksi Tabus
5 Penentuan Mengetahui target KS dan TIM Sekolah KS dan 19 Nov Menganalisi Belum Mendapa
Rencana Target kegiatan dan KKK 2020 s segmen maksimal t order
pencapaian pasar, seadanya
pendapatan melihat dan
mengambil
peluang
6 Promosi dan Mempropagandakan Warga Sekolah Tim PPS Sepanjan Ceramah, Belum Belum

UPJ Rp. 350.000


Pemasaran tentang konveksi sekolah dan dan dan g waktu Spanduk, Maksimal Maksimal
Tabus. warga sekitarnya Warga Lieflat /
Memasarkan produk lingkungan se- sekolah Brousur,
hasil konveksi sekolah kapanewo
Mencari segmen n Sleman
pasar di sekitar
lingkungan sekolah
7 Menlaksanakan dan Umum, sekolah TIM PPS Sepanjan UPJ Proses Terlasksana Orderaan
Pelaksanaan /
menyelesaikan jasa kedinasan g waktu Produksi sesuai berhasil
Proses
produksi yang ada orderan diselesaik
Produksi
an
8 Memilik Sie, Sekolah TIM PPS Sepanjan UPJ Foto, Video, Terlaksana Memiliki
dokumentasi setiap Dokumentas g waktu Facebook, dokumen
Dokumentasi
progress dan proses i Market
Place
9 Pelaporan dan Memiliki laporan TIM PPS Sekolah TIM PPS Tiap bln UPJ Membuat Terlaksana Adanya
Rapat setiap bulan laporan laporan
10 Memonitor, KS Sekolah TIM PPS mingguan Memonitor Terlaksana Adanya
Monitoring dan
mengawasi dan kegaitan upj kegiatan
Evaluasi
mengevaluasi monitoring

Tabel 3. Gann Chart Proyek Pengembangan Sekolah (PPS) SMK Muh 2 Sleman
Konveksi Dengan Design Tata Busana (KONVEKSI AUTOMUDA)
November 2020 Desember 2021
NO JENIS KEGIATAN PIC
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 01 02 03 04 05 06
1 Penyusunan PPS √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Calon CEO
2 Sosialisasi PPS √ Calon CEO
3 Pembentukan Tim Bisnis Center √ √ KS
4 Pembenahan & persiapan √ √ √ KKK, Ketua
5 Penentuan Rencana Target √ TIM
6 Promosi dan Pemasaran √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ Warga Sekolah
7 Pelaksanaan / Proses Produksi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ KKK, Ketua
8 Dokumentasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ TIM. IT
9 Pelaporan √ √ √ Calon CEO
10 Monitoring dan Evaluasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Calon CEO

9
Untuk menggairahkan dalam pelaksanaan pembelajaran tefa perlu adanya
penyegaran sosialisasi ke warga sekolah dan sekitarnya dengan membuat spanduk
tulisan, brosur-brosur, serta informasi secara lisan secara personal maupun
kelompok dengan bertemu langsung atau melaui sosial media. Inovasi yang dibuat
saat ini adalah melalui media elektronik diantaranya membuat akun facebook,
memasukan di market place, whatshapp dan lain-lain.

Konsep untuk merealisasikan atau mengimplementasikan kegiatan proyek


pengemabngan sekolah (PPS) ini, logistic yang harus disiapkan antara lain :

1. Spenaduk

Gambar 4. Spanduk Konveksi Automuda

2. Lieflet atau brousur

Gambar 4a. Brosur Konveksi Automuda

10
3. Akun Facebook

Gambar 5. AKun Facebook Tata Busana Koveksi Automuda

4. Market place.

Gambar 6. Memasukan Produk ke Market Place

5. Nota / Kuitansi Konveksi Automuda

Gambar 7. Form Nota

11
BAB III.
ANALISIS SOLUSI

A. Penjelasan Solusi Mencapai Target


Strategi solusi mencapai target yang telah ditentukan dengan
menggunakan potensi sumber daya yang dimiliki sekolah antara lain : perlatan
yang lengkap. Ruang dan gedung memadai, sumber daya manusia dimiliki
serta informasi-informasi yang disampaikan kepada semua calon konsumen
baik secara langsung / tradisional maupun melalui media elektronik dan
media sosial. Menawarkan potensi Konveksi dengan Desain tata busana SMK
Muhammadiyah 2 Sleman yaitu Konveksi Automuda dengan keunggulan-
keunggulan yang dimiliki yaitu tiadak ada biaya untuk konsultasi Desain
busana, kualitas jahitan bagus, dikerjakan dengan mesin yang modern /
kekinian, dan ketepatan waktu dalam menyelesaikan order / pesanan.

Gambar 8. Aliran Diagram Tulang Ikan


Berdasarkan aliran diagram tulang ikan yang memuat (Man, Material
/ Money, Measurement, Methode, Machine, dan Environment), maka untuk
kebutuhan manusia tukang jahit yang permanen sesuai dengan jam kerja.
Untuk material /money karena konveksi ini mengerjakan sesuai dengan
pesanan maka untuk kebutuhan keuangan belum membutuhkan yang cukup
besar, namun demikian pada perkembangannya kita akan memproduksi dan

12
memasarkan ke pasar luar sekolah-sekolah sehingga perlu ada penompang
dana pengembangan. Koperasi sekolah guru karyawan SMK Muhammadiyah
2 Sleman dengan nama “Kogukamuda” siap untuk meminjami dana untuk
kepentingan bisnis center di SMK Muhammadiyah 2 Sleman. Methode yang
digunakan dalam bisnis center Konveksi dengan Desain Tata Busana yaitu
Konveksi Automuda dengan menerima pesanan dari coustomer / pelanggan.
Di bawah ini menjelaskan segmen pasar dan target dari Konveksi
dengan Desain Tata Busana / Konveksi “Automuda”
Tabel. 5. Segmenting, Targeting, Positioning
KONVEKSI “AUTOMUDA”
SMK MUHAMMADIYAH 2 SLEMAN YOGYAKARTA

SEGMENTING, TARGETING, POSITIONING

Segmenting Targeting Positioning


Demografi Segment yang Dipilih Pertimbangan Melakukan Positioning

USAHA KONVEKSI YANG SANGAT


MEMPERHATIKAN :
MASYARAKAT UMUM, 1. KUALITAS BAHAN
DINAS, INSTANSI, INSTANSI SEKOLAH 2. KUALITAS JAHITAN
KARYAWAN 3. KEMAMPUAN PRODUKSI DALAM
Se-KAPANEWON
SD/MI, SMP / MTs, JUMLAH BESAR
4. KETEPATAN WAKTU PENYELESAIAN
SLEMAN SMA/SMK, 5. KONSULTASI MODEL SERAGAM
MASYARAKAT GRATIS

UMUM , DINAS,
Psikografi KARYAWAN Positioing yang Dipilih

MKKS se-SLEMAN
BKSKM se-SLEMAN POSITIOING YANG DIPILIH :
FAMILY GURU & TK 1. KUALITAS BAHAN DAN
2. KUALITAS JAHITAN

Lainnya Pertimbangan Memilih Segmen yang


Dijadikan Target

DIPILIH BERDASARKAN : PERTIMBANGAN :


1. BESAR KECILNYA 1. TIAP TAHUN SISWA BUTUH SERAGAM
SEKOLAH 2. INSTANSI DAN KARYAWAN SERAGAM
2. JARAK SEKOLAH 3. SERAGAM DINAS
4. TREND BAJU BATIK
5. TREND BERSEPEDA / GROUP LAINYA

Yang menjadi segmen pasar adalah siswa sendiri, guru karyawan, serta
sekolah-sekolah di sekitar mulai dari sekolah dasar sampai sekolah menengah

13
atas. Demografinya dalam Kapanewon Sleman SMK Muhammadiyah 2
Sleman ada di kota kapanewon dan komplek sekolah-sekolah di kapanewon
Sleman. Sedang untuk positioning yang menjadi andalan adalah kualitas
bahan, kualitas jahitan serta return apabila terjadi kesalahan. Pertimbangan
memilih segmen yang menjadi target adalah sekolah memiliki jumlah siswa
yang banyak maka akan mendapatkan kesempatan pesanan yang banyak dan
melalui hubungan antar kepala sekolah sehingga lebih mudah bernegoisasi.
Strategi produk dengan fitur seragam sekolah dengan Brand
“Konveksi Automuda” yang memilki kualitas bagus, jahitan dijamin tahan
lama serta dikemas dengan bagus pada palatik transparan. Informasi produk
melalui secara personal juga melalui media elektronik maupun media social.
Strategi promosi yang dilakukan adalah dengan lobby-lobby antar kepala
sekolah, melaui media tradisonal (brosur-brosur,/lieflet, spanduk / papan
nama, melalui pengajian-pengajian yang dilakukan oleh guru yang sering
berdakwah. Stratergi harga kita lakukan sesuai harga kain, bahan jahitan dan
jasa penjahitannya serta lebih murah 10% dari konveksi di luar.
Seperti dijelaskan pada Bab II tentang target yang dimulai dari 0
rupiah, mulai dibangkitkan kembali dengan mensosialisasi keberadaan
konveksi di SMK Muhammadiyah 2 Sleman kepada masyarakat yaitu orangtua
siswa dan juga kenalan dari warga sekolah sekitarnya. Sosialisasi dilakukan
melalui informasi langsung, lewat selebaran / brosur-brosur, spanduk di
lingkungan sekolah baik unit 1 dan gedung unit 2. Melaui media elektronik
yaitu media social dan juga facebook serta market place. Untuk mencapai
target pendapatan Rp 7.500.000,- (tujuh juta limaratus ribu rupiah) dengan
menganalisi potensi yang memungkian di bulan November dan Desember
2020 ini yang mampu diperbuat oleh Konveksi Automuda. Untuk melayani
lebih kepada konsumen maka pengiriman kadang diantar langsung dan juga
menggunakan jasa Go send.

14
Rencana dan realita pendapatran konveksi Automuda SMK
Muhammadiyah 2 Sleman menerima jasa menjahit sehingga melakukan
desain setiap menjahit. Urutannya yaitu mengukur, mendesain, membuat
pola sesuai dengan desain, memotong, mengobras jika perlu, kemudian
menjahit, dan finishing (memasang benik, mengecek kualitas jahitan, stlika.
Pengemasan, dan pengiriaman memlaui go-send atau diambil sendiri oleh
konsumen.
Tabel 6. Rencana Target Pendapatan Konveksi Automuda
RENCANA TARGET PENDAPATAN KONVEKSI ÄUTOMUDA
SMK MUHAMMADIYAH 2 SLEMAN

NO RENCANA PENDAPATAN Target @ Harga Total


1 Mendesain Baju 75 50.000 3.750.000
2 Proses Menjahit 75 50.000 3.750.000

Jumlah 7.500.000

Namun demikian sebagai calon CEO itu justru masa pandemik gini
sangat banyak sekali yang bisa dikerjakan oleh konveksi diantaranya masker;
alat pelindung diri (APD) kesehatan yang hanya dipakai sekali itu merupakan
kesempatan yang harus bisa diraih. Ataupun APD kesehatan yang bisa dipakai
5-14 kali yang bahannya dikeluarkan dari PT. Sritek Sukoharjo. Juga mencari
konsumen-konsumen lain karena sudah mendekati PPDB 2021/2022, bahkan
sudah ada yang memulai melakukan inden pendaftaran siswa baru khususnya
sekolah unggulan-unggulan di sekitar Kapanewon Sleman yang memiliki
kekhususan dalam hal seragam sekolah.

15
Tabel 7. Potensi atau Kesempatan Target.
No Kedinasan Potensi Konveksi Keterangan
1 RS; Puskesmas APD Kesehatan Potensi
- Sergam sekolah
- Samir perpisahan
- Baju Toga
2 Sekolah - Kerudung seragam Potensi
- Baju olahraga
- Maske kain
- Assesoris kain perca
- Seragam kedinasan
3 Dinas Lainya - Baju olahrga Potensi
- Kerudung
- Jasa Jahitan dan obras
- Permak
4 Umum - Gamis, kerudung Potensi
- Daster, Masker, Celemek
- Taplak, sprei dll.

B. Langkah-Langkah Implementasi
Langkah-langkah memulai bisnis Konveksi dengan Desain Tata Busana
“Automuda” di SMK Muhammadiyah 2 Sleman antara lain :
Tabel 8. Langkah Implementasi Bisnis
NO Program Kegiatan PIC
1 Evaluasi diri Menilai evaluasi diri dengan KS; TIM
analisis SWOT internal dan
eksternal.Hasil analisis SWOT
dapat dijasikan pedoman dalam
menentukan bisnis yang akan
dilakukan
2 Ide bisnis Mengupas semua kompetensi KS; TIM
keahlian dengan peluang bisnis
yang ada.
- TKRO Jasa servis
- TBSM Jasa Servis spd motor
- Tabus Jasa menjahit, obras,
konsultasi Desain
3 Melihat Peluang Pasar Melihat dan berfikir untuk Bagian
mencari peluang bisnis yang ada Pemasaran
sesuai kebutuhan masyarakat.

16
NO Program Kegiatan PIC
4 Menentukan jenis Bisnis Dari tiga kompetensi keahlian TIM
meentukan satu yang dijadikan
pilot proyek : Memutuskan Tata
Busana
5 Memebentuk Tim SK. Kepala Sekolah KS
6 Tentukan Lokasi Loaksi pengerjan di bengkel Tata TIM
Busana (Tefa) gedung Unit 2
7 Menyiapkan Modal Koperasi sekolah siap KS. Pengurus
menyediakan modalnya. Sisi UPJ Koperasai
jaman dulu masih cukup untuk
menutup modal awal
8 Mulai Bisnis Lounching dengan memasang TIM
spanduk Konveksi Automuda,
menyebarkan lieflet /brosur
Belanja Bahan, Pengerjaan
Pesanan, Proses, Finishing, dan
Pengiriman
9 Adminitrasi Bisnis Catat pengeluaran ketika sudah Admin
mulai bisnis, catat semua
pengeluaran, dan catat semua
pelaggan dan pemasukan. Yang
akan digunakan untuk
mempertahankan pelanggan
10 Risk Manajemen / Gagal Karena pengerjaannya sesuai QC.
pesanan, maka hampir tidak
resiko, tetapi apabila kurang
hati-hati dalam pengerjaan
pemotongan akan menjadi
kegagalan, sehingga diperlukan
komunikasi dengan quality
controlnya (QC)
11 Pengembangan Bisnis Pengembangan akan dilakukan Calon CEO
dengan melihat persaingan
bisnis pada bidang konveksi.
Melihat konveksi di kanan kiri
maka perlu adanya
pengembangan lokasi, peralatan
yang refitalisasi serta
kemudahan dlam pelayanan
14 Pelaporan Laporan setiap bulan untuk Calon CEO
pengeluaran dan pendapatan dan TIM
yang selalu dievaluasi dalam
sebuat dan menambah atau
mengevaluasi target.
Sumber : penulis

17
Tanda adanya bisnis center Konveksi Äutomuda” di SMK
Muhammadiyah 2 Sleman Yogyakarta adalah dengan adanya terpasang
spanduk.

Gambar 6. Spanduk Konveksi “Automuda” Terpasang

Konveksi dengan Desain tata busana konveksi Automuda SMK


Muhammadiyah 2 Sleman menerima dan melayani konsultasi Desain tata
busana, jahitan pakaian priya/wanita, jenis seragam sekolah, seragam
karyawan, kantor-kantor, alat pelindung diri (APD), permak dan obras.
Semua itu didukung oleh peralatan praktik Tata Busana yang lengkap.
Setiap terjadi transaksi dengan konsumen / coustemer maka selalu
menggunakan nota atau kuitansi yang ada dengan contoh format nota di
Konveksi Automuda yaitu :

Gambar 10. Nota Konveksi Automuda

18
Untuk menjaga resiko dalam produksi adalah sejak mulai menerima order
harus sudah dicocokan kepada konsumen, membayangkan bentuk apalagi kalau
ada gambar. Kemudian pada pola dan pemotongan sesuai pola hal ini sangat
penting karena apabila terjadi kesalah memotong akan berakibat fatal yaitu harus
mengganti bahan yang sudah terlanjur ke potong. Demikian juga ketika
melakukan proses menjahit, kualitas jahitan, jarak antar benang, kelurusan
jahitan merupakan nilai jual tinggi pada konveksi tata busana.
Setelah menggambar pola kemudian ditempelkan pada bahan kain yang
akan dipotong.

Gambar 11. Pola dan pemotongan


Pekerjaan yang perlu ketelitian dan imanjinasi yang sangat tinggi
untuk mengurangi resiko kegagalan dalam memproduksi jasa menjahit.

C. Hasil Pencapaian Target


Hasil yang dicapai dalam pembelajaran teaching factory SMK
Muhammadiyah 2 Sleman dengan Konveksi Automuda dengan table
sebagai berikut :

19
Tabel 7. Rencana dan Realisasi Pendapatan Konveksi Automuda
RENCANA DAN REALISASI PENDAPATAN KONVEKSI ÄUTOMUDA
SMK MUHAMMADIYAH 2 SLEMAN

NO RENCANA PENDAPATAN Target @ Harga Total NO REALISASI PENDAPATAN Target @ Harga Total
1 Mendesain Baju 75 50.000 3.750.000 1 Desain dan Menjahit Seragam Dinas Pak Eko 1 150.000 150.000
2 Proses Menjahit 75 50.000 3.750.000 2 Desain dan Menjahit Seragam Dinas Pak Hartoyo 1 150.000 150.000
3 Desain dan Menjahit Seragam Dinas Ibu Hartini 1 150.000 150.000
4 Desain dan Menjahit Seragam Dinas Mbak Erna 1 150.000 150.000
5 Desain dan Menjahit Seragam Dinas Ibu Dian 1 150.000 150.000
6 Desain dan Menjahit Baju Batik Mas Fuad 1 100.000 100.000
7 Pesanan Masker untuk souvenir 500 7000 3.500.000

Jumlah 7.500.000 Jumlah 4.350.000

BELUM MENCAPAI TARGET 58%

Berdasarkan data diatas bahwa target dari yang direncanakan belum


tercapai karena baru 58% dari hasil pendapatan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi antara lain : Pemasaran produk, penguasaan segmen pasar,
Masih minimnya tenaga produksi karena menggunakan tenaga sebagian
siswa, serta adanya pandemic corona ini.
Bukti-bukti hasil pelaksanaan konveksi dengan desain tata busana di
SMK Muhammadiyah 2 Sleman.

Gambar 7. Produk Hasil Karya siswa, Souvenisr masker dan Baju pesta
Gambar di atas adalah siswa yang diberi tugas dalam produksi
souvenir masker dari pesanan sejumlah 500 pcs. Kemudian gambar di

20
sampingnya adalah hasil karya siswa baju pesta yang pengerjaannya
mulai dari desain, pola, petongan, menjahit, dan finishing.

D. Hambatan yang dihadapi


Hambatan yang dihadapi pada Konveksi dengan Desain Tata Busana
Automuda SMK Muhammadiyah 2 Sleman adalah tenaga ahli menjahit dan
bagian pemasaran. Seperti pada gambar

Gambar 13. ALiran Diagram Tulang Ikan

Hambatan dari segi manusian (SDM) adalah tenaga Ahli menjahit,


dan tenaga pemasaran. Namun demikian saat ini masih bisa diselesaikan
oleh tenaga ahli bagian produksi tetapi masing dengan kerbatasan karena
masih mengajar kelas yang lain. Apabila mendapatkan order dalam jumlah
banyak, maka perlu adanya outsourching dengan konveksi sekitar.
Penyelesaian dalam tenaga ahli menjahit adalah dengan mengadakan
rekruitmen ahli menjahit yang digaji sebagai toolman sekaligus pelaku
bisnis center. Karena di sekolah belum ada toolmen tata busana. Sedang
untuk pemeliharaan rutin dilakukan oleh guru dan siswa-siswa ketika akan
dan sesudah praktik.

Sedangkan hambatan di bagian pemasaran, perlu adanya rapat dan


evaluasi dari tim yang kemudian diinformasikan ke warga sekolah

21
kemudian diajak untuk memasarkan dan mempromosikan konveksi
sekolah ke halayak umum yang diberi reword sebagai langkah inovasi.

Hambatan pada material dan money, hamper tidak ada karena


sudah ditompang oleh dana koperasi guru karyawan SMK Muhammadiyah
2 Sleman. Hambatan dalam Measurenment ini merupakan aspek resiko
yang ada, sehingga dengan ketelitian dan kehati-hatian maka factor resiko
dapat diatasi dengan sebaik-baiknya.

Hambatan pada methode adalah ketika menjelaskan kepada


produksi yang ditangani oleh para siswa, ini membutuhkan energi untuk
menjelaskan secara berulang-ulang agar tidak terjadi resiko yang tidak
diinginkan. Sedangkan kendala yanglain bahwa produksi ini masih dilantai
dua sehingga perluadanya rencana pengembangan selanjutnya untuk
lahan dan gedunguntuk proes produksi tata busana. Demikian uuga
perlatanya selalu direvitalisasi sehingga mampu mengikuti perkembangan
jaman yang ada.

E. Customer Relationship
Customer relationship adalah menjaga hubungan baik dengan
konsumen / customer bisnis merupakan suatu kewajiban. Keberadaan
pelaku bisnis menjaga hubungan baik konsumen dengan mejalin
komunikasi yang bagus guna mengikat pembeli yang berulang-ulang.
Meskipun terkesan sulit, namun membangun komunikasi merupakan hal
yang sangat penting. Komunikasi dapat membuat perusahaan menjadi
lebih baik dalam peluncuran produk, serta bentuk pelayanan kepada
konsumen.

Menjaga konsumen yang dilakukan sekolah adalah memberi


hubungan dengan pelanggan ini bisa berupa bentuk penyediaan fasilitas
informasi yang lebih lengkap untuk konsumen. Dari informasi tersebut,

22
perusahaan dapat mendengar keluhan konsumen, serta berusaha untuk
memberikan yang terbaik kepada konsumen. Biasanya informasi dari
pelanggan ini kita melihat dengan diagram Pareto. Menjaga hubungan
dengan pelanggan dilakukan dengan memberikan ketepatan waktu
pengerjaan seperti yang dijanjikan, serta memberi potongan harga dlam
jumlah penggunaan jas yang besar.

Untuk melayani konsumen dengan alih teknologi kekinian, maka


daam pengiriman jasa produksi kadang menggunkan jasa Go-Jeg.

Gambar 14. Foto Penggunaan jasa Go-Sand dan foto konsumen


menerima baju jahitannya.

Gambar diatas adalah kiriman dari Ristriana penanggungjawab


prosuksi Tata Busana Automuda SMK Muhammadiyah 2 Sleman yang
menggunakan jasa Go-Sand di wilayah Sleman Yogyakarta

F. Porter Five Forces Analysis


Analisis lima kekuatan Porter adalah suatu kerangka kerja untuk
analisis industri dan pengembangan strategi bisnis yang dikembangkan
oleh Michael Porter. Menurutnya ada lima kekuatan yang menentukan
intensitas persaingan dalam suatu industri, yaitu :

23
1. Ancaman Produk Pengganti
Produk / jasa yang dihasilkan dapat diganti oleh robot, maka konveksi
ini mungkin dikerjakan secara masal, sehingga untuk menghadapi
ancaman ini perlu kita beri layanan yang sangat baik.

Daya Tawar
Konsumen

Ancaman
Daya Tawar
Pendatang
Pemasok
Baru

Ancaman
Ancaman
Produk
Pesaing
Pengganti

Gambar 15. Analisis Lima Kekuatan Porter

2. Ancaman Pesaing
Ancaman pesaing di dekat lokasi bisnis adalah penambahan teknologi
yang berkenan dengan alat, konveksi di smk kita memperhatikan
selalu perkembangan pasar di bidang konveksi dan selalu direvitalisasi.
3. Ancaman Pendatang Baru
Untuk pendatang baru sejenis sekolah, jarak sekolah yang
kompetensinya sama adalah berjarak 6-7 kilometer sehingga masih
berpotensi untuk menampung konsumen di radius tersebut sesuai
dengan target.
4. Daya Tawar Pemasok
Daya tawar pemasok kita menjalin hubungan baik dengan pemasok,
jika ada pemasok yang kualitasnya lebih baik atau sama dengan harga
yang lebih rendah maka bisa pindah ke pemasok tersebut.
5. Daya Tawar Konsumen
Daya tawar konsumen disbanding dengan sekitar lokasi, konveksi
automuda lebih murah 10% dari daya tawar konsumen di sekitar.

24
BAB IV.
KESIMPULAN

A. Hasil dan Pelajaran Proyek


Kompetensi Tata Busana berpotensi untuk bisnis yang menjanjikan
karena berhubungan langsung dengan kebutuhan pokok manusia yaitu
sandang. Konveksi tata busana dapat diwarnai pada bagian Desain, nilai jual
akan tinggi jika sudah diakui keahlian dalam mendesain.
Pembelajaran yang dapat diambil dari proyek pengembangan sekolah
ini antara lain:
1. Kepemimpinan suatu organisasi
2. Manajerial seorang pemimpin
3. Plan, Do, Action, Corection
4. Manajemen Perubahan
5. Manajemen Pemasaran
6. Manajemen Resiko

Konveksi Automuda dalam dua puluh lima hariproyek pengembangan


sekolah, belum mencapai target yang direncanakan,ada beberapa factor
yang mempengaruhinya yaitu : pemasaran, tenaga ahli menjahit, dan masa
pandemic.

B. Rekomendasi Tindak Lanjut

NO ALASAN TINDAK LANJUT WAKTU KET


1 Pemasaran Perbaikan struktur organisasi Desember Urgent
menunjuk Koordinasi Pemasaran 2020
2 Ahli Menjahit Merekrut Toolman yang sekaligus Januari
ahli dalam menjahit (Alumni) 2021
3 Masa Pandemi Masa pandemic menjadikan
kehidupan baru, sehingga kita

25
harus cepat dalam beradaptasi
dengan situasi.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Analisis_lima_kekuatan_Porter&actio
n=edit&section=1
https://e-journal.unair.ac.id/JMTT/article/view/2710/1969

Porter, M.E. (1979), How competitive forces shape strategy, Harvard Business Review,
March/April 1979.

26
FORMULIR BIMBINGAN PPS

Nama : Broto Purwanto Nama Pembimbing : Niken Ardiyanti

MEDIA BIMBINGAN
HARI TANGGAL MATERI BIMBINGAN VERIFIKASI
Telpon/WA/Email/Vidcon

Selasa, 10-11-2020 Luring Perbaikan Proposal PPS dengan


catatan-catatan pada halaman judul
Bab I dan Bab II, pembuatan facebook
proyek, inovasi melalui marker place
Ahad 06-12-2020 WA, revisi dikirim lewat WA

Jum’at 12-12-2020 WA, konsultasi tentang pengiriman laporan

Kolom VERIFIKASI berisi bukti bimbingan, tetapi hanya tuliskan jenis dokumennya saja seperti Chat WA, dokumen
koreksi (koreksi/catatan dari pembimbing), email, kecuali telepon tidak ada buktinya.

27
28

Anda mungkin juga menyukai