A M M AD
UH
IY
AH
SM K
2
SLEMAN
YOGYAKARTA
Oleh :
BROTO PURWANTO, S.Pd., M.S.I.
Kompetensi Keahlian :
1. Teknik Otomotif Kendaraan Ringan (TOKR)
2. Teknik Bisnis Sepeda Motor (TBSM)
3. Tata Busana (Tabus)
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan
Rahmad, Hidayah dan Nikmat-Nya semoga kita selalu dalam lindungan-Nya.
Proyek Pengembangan Sekolah (PPS) SMK Muhammadiyah 2 Sleman Yogyakarta.
bisa dijadikan sebagai panduan atau pedoman dalam pelaksanaan pengembangan
sekolah khususnya bidang bisnis center sekolah, teaching factory.
Dalam penyusunan PPS ini mengikuti petunjuk dan arahan dari FEB UI masuk di
kelompok Bacth 1. Penyusunan PPS ini berharap bisa digunakan sebagai pedoman
atau petunjuk pelaksanan di SMK Muhammadiyah 2 Sleman Yogyakarta, namun
masih sangat jauh dari sempurna sehingga kami mohon arahan dan masukan dari
semua pihak untuk menjadikan PPS ini menjadi lebih sempurna. Ucapan terima
kasih saya sampaikan sebagai berikut :
1. Kemendikbud yang telah memberi kesempatan kepada kami dalam
mengikuti kegiatan diklat CEO ini.
2. FEB. UI. yang telah membimbing dan memberikan petunjuk-petunjuk
sehingga dapat mengikuti kegiatan dan menyelesaikan proyek
pengembangan sekolah Mini CEO SMK.
3. Bapak Ibu Tim Manajemen Sekolah, Pendidik / Guru dan Tenaga
Kependidikan yang telah mendudung kegiatan serta program proyek
pengembangan sekolah.
4. Keluarga Istri, dan anak-anak yang telah mengijinkan dan mendukung saya
dalam mengikuti kegiatan ini.
Besar harapan kami untuk masukan dan saran demi sempurnanya Panduan Proyek
Pengembangan Sekolah (PPS) SMK Muhammadiyah 2 Sleman Yogyakarta. Kritik
dan saran yang membangun selalu ditunggu. Terima kasih.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………..…………………… i
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………………………………. ii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………….. iii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………… iv
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………………………………….. v
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………………………………….. vi
BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………………………………………….……. 1
DAFTAR PUSTAKA
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
mandiri, dan berbudaya industri; Membentuk peserta didik yang terampil,
andal, dan professional.
B. Tujuan
Tujuan pembuatan Proyek Pengembangan Sekolah (PPS) ini adalah :
1. Sebagai persyaratan kelulusan mini MBA CEO SMK Tahun Ajaran 2020
dengan bimbingan Lembaga Manajemen FEB. UI yang kerjasama dengan
Kemendikbud Republik Indonesia.
2. Melatih Entrepreneur / wirausaha secara nyata bagi siswa kelas X, kelas XI,
dan kelas XII pada mata pelajaran kompetensi produktif Tata Busana
C. Ruang Lingkung
Konveksi dengan Desain tata busana sangat berpotensi karena
merupakan kebutuhan pokok setiap manusia pada segala umur khususnya
sandang / pakaian dan kelengkapannya. Branding konveksi dengan Desain tata
busana di SMK Muhammadiyah 2 Sleman yaitu Konveksi “Automuda”.
Konveksi Automuda mengambil segmen pasar di lingkunagn sekolah,
warga sekitar sekolah, dinas-dinas di sekitar sekolah kapanewon Sleman, dan
juga karyawan-karyawan yang berada di lingkungan sekitar. Pada setiap
pesanan selalu beriringan dengan desain, pola dan menjahit. Sehingga apabila
targetkan 75 pcs jahitan berarti 75 pcs desain yang harus dibuat dan
selanjutnya dijadikan pola dalam pemotongan.
Pemasaran konveksi dengan desain tata busana dilakukan oleh tim
konveksi automuda dan warga sekolah. Sebelumnya tim konveksi automuda
memberi sosialisasi kepada bapak ibu guru karyawan kemudian diteruskan ke
para siswa.
2
BAB II.
ANALISIS KONDISI SAAT INI
3
Pada Tahun pertama (2018) siswa mendapat 8 orang siswa,
kemudian tahun kedua (2019) mendapatkan siswa 29, dan ditahun ketiga
(2020) di masa pandemi mendapatkan 20 siswa. Sehingga animo masyarakat
untuk mengambil kompetensi tata busana sangat terbuka dan tetap diminati
oleh masyarakat.
Guru / pendidik di Tata Busana adalah dua guru yang memiliki
kompetensi dangat bagus semua alumni UNY Jurusan Tata Busana, satu di
antara guru tata busana ahli di bidang Desain Tata Busana dan
enterpherneur di bidang Tata Busana. Sehingga mampu membawa siswa
dan sekolah untuk mandiri memanfaatkan setiap kesempatan untuk
dijadikan produk dan memiliki nilai jual.
Berdasarkan hasil analisis swot yang dilakukan di sekolah, untuk
mengembangkan Teaching Factory Tata Busana merupakan peluang yang
sangat menjanjikan. Konveksi dengan Desain tata busana sangat terbuka
peluang bagi peluang bisnis karena setiap orang dengan segala umur semua
membutuhkan kebutuhan pokok yaitu pakaian. Koveksi dengan Desain tata
busana dapat menerima berbagai pesanan atau order karena dapat
mendesain sesuai dengan permintaan pelanggan / konsumen. Contoh jenis
produk yang dibuat di kompetensi Tata buasana ada pada gambar di bawah
ini.
4
- seragam Putih dan Abu-abu
- Seragam IPM
- Seragam Almamater
5
Program pemanfaatan peralatan tata busana dapat menerima obras dan
jahitan dari lingkungan dalam sekolah dan luar sekolah, itu semua merupakan
peluang yang dapat diambil oleh konveksi dengan Desain tata busana di SMK
Muhammadiyah 2 Sleman. Sekaligus menerima konsultasi gratis untuk Desain
Busana sesuai dengan keinginan konsumen. Peralatan yang dimiliki SMK
Muhammadiyah 2 Sleman dengan jenis mesin jahit dari yang manual, portable,
elektrik, dan mesin insdutri, sehingga untuk mengembangkan dan memanfaatkan
peralatan tersebut sangat memungkinkan guna kemandirian sekolah serta melatih
wirausaha muda bagi peserta didik. Ruangan yang dimiliki untuk konveksi tata
busana adalah ruang penerima order, ruang Desain dan pembuatan pola serta
pemotongan, ruang produksi, dan ruang finishing.
Sumber daya manusia yang mengerjakan konveksi dengan Desain tata
busana ini adalah guru produktif tata busana, siswa-siswi yang terlatih, dan tenaga
lepas harian atau outsourcing. Siswa kelas XII yang yang berjumlah 7 informasi dari
guru pembimbing sekaligus wali kelas Ibu Ristriana Pratomi, S.Pd. menjelaskan
bahwa :
Tabel 1. Hasil wawancara Kondisi Siswa Kelas XII Tata Busana
No Nama Siswa DU/DI Keterangan
1 Rudi Sanggrahan Taylor Magang
2 Septi Sekolah Tefa
3 Amel Sekolah Tefa
4 Susmiarti Sekartaji Butik Magang
5 Endah Sekartaji Butik Magang
6 Icha - Blm ada tgj
7 Talia - Blm ada tgj
Sumber : wawancara wali kelas Tabus
Sehingga sumber daya manusia yang mengertakan proyek pengembangan
sekoah Konveksi dengan Desain Tata Busana Äutomuda” SMK Muhammadiyah 2
Sleman ini antara lain :
Penanggung Jawab : Kepala Sekolah
Direktur Konveksi : Yuli Astuti, S.Pd. (Kepala Kompetensi Keahlian)
6
Ka. Bagian Produksi : Ristianan Pratomi, S.Pd. (Guru Tata Busana)
Ka. Bagian Pemaaran : Waka Humas, Waka Kesiswaan.
Tenaga Jahit : Septi (Siswa Kls XII)
: Amel (Siswa Kls XII)
Rencana pengembangan lebih lanjut adalah dengan memperluas pasar
order sehingga ekspansi keluar dari Wilayan Kapanewon Sleman, sedang
pengembangan peralatan kecuali ada penambahan alat-alat sesuai dengan
perkembangan zaman juga menambah peralatan printing sablon dan border
computer.
Modal yang digunakan untuk membuat bisnis center ini adalah murni dari
sekolah dan sebagaian sumbangan penegmbangan sekolah dari orangtua wali
jurusan Tata Busana (Tabus).
B. RencanaTarget
Pada beberapa bulan selama pandemi ini pembelajaran Teaching Factory
hampir tidak menghasilkan produk dan target apapun. Pada bulan September kita
mulai adakan praktik luring dengan dua kali pertemuan menghasilkan pakaian
daster sejumlah 10 pcs, dan langsung dibeli oleh ibu – ibu guru dan karyawan.
Sehingga pembelajaran tefa pendapatannya benar-benar 0%.
Proyek di Konveksi dengan Desain Tata Busana dengan branding nama
“KONVEKSI AUTOMUDA” yaitu Konveksi Muhammadiyah 2 Sleman mempunyai
target dalam waktu 25 hari ini akan menghidupkan kembali pembelajaran tefa
menjadi bisnis center sekolah, dan berani membuat targer capaian untuk
memperoleh pendapatan 7,5 juta dengan asumsi kita dalam harus memperoleh
pendapatan 300.000 / hari. Misalnya dalam satu hari menpunyai order menjahit
pakaian sebanyak 3 pcs, diasumsikan ongkos 100.000/pcs. Untuk table rencana
target dan realita pendapatan dibuat menjadi satu seklaigus sebagai laporan
bahwa pendapatan baru mencapai 58%, itu saja ditompang karena ada pesanan
7
souvenir masker yang berjumlah 500. Sehingga selama 25 hari yang direncanakan
disimpulkan belum mencapai target yang direncanakan.
Jumlah 7.500.000
C. Implementasi Produksi
Target dari proyek bisnis center di SMK Muhammadiyah 2 Sleman
Yogyakarta Konveksi Tata Busana yang selama ini sudah berjalan adalah dengan
meningkatkan pembelajaran teaching factory, maka perlu ada pergerakan awal
lagi untuk melanjutkan pembelajaran tefa dengan memanfaatkan potensi yang
sumber daya yang ada lingkungan sekolah. Pelaksanaan pembelajaran teaching
factory belum ada target yang penting berjalan menghasilkan produk. Setelah
mendapatkan ilmu-ilmu mini NBA dan didukung oleh Direktur Vokasi Kemdikbud,
maka pembelajaran Teaching Factory harus ditingkatkan dan dikembangkan
dengan target-target yang selalu dievaluasi setiap bulannya.
Tolok Ukur
No Kegiatan Tujuan Sasaran Lokasi Pelaksana Waktu Dana Metode
Proses Hasil
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Penyusunan Mempunyai Unit Sekolah KS (calon !2-20 Nov UPJ Membuat terlakasana Memiliki
PPS Dokumen PPS untuk produksi CEO) dan 2020 dokumen Dokumen
pengembanganbisni sekolah KKK word dan PPS
s sekolah lancer dan Tabus ppt
profit
8
Tolok Ukur
No Kegiatan Tujuan Sasaran Lokasi Pelaksana Waktu Dana Metode
Proses Hasil
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2 Sosialisasi PPS Menginformasikan Warga Sekolah TIM PPS 16 Nov Ceramah, Terlaksna Warga
ke warga sekolaah sekolah, dan 2020 Spanduk, sekolah
Tabel 3. Gann Chart Proyek Pengembangan Sekolah (PPS) SMK Muh 2 Sleman
Konveksi Dengan Design Tata Busana (KONVEKSI AUTOMUDA)
November 2020 Desember 2021
NO JENIS KEGIATAN PIC
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 01 02 03 04 05 06
1 Penyusunan PPS √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Calon CEO
2 Sosialisasi PPS √ Calon CEO
3 Pembentukan Tim Bisnis Center √ √ KS
4 Pembenahan & persiapan √ √ √ KKK, Ketua
5 Penentuan Rencana Target √ TIM
6 Promosi dan Pemasaran √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ Warga Sekolah
7 Pelaksanaan / Proses Produksi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ KKK, Ketua
8 Dokumentasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ TIM. IT
9 Pelaporan √ √ √ Calon CEO
10 Monitoring dan Evaluasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Calon CEO
9
Untuk menggairahkan dalam pelaksanaan pembelajaran tefa perlu adanya
penyegaran sosialisasi ke warga sekolah dan sekitarnya dengan membuat spanduk
tulisan, brosur-brosur, serta informasi secara lisan secara personal maupun
kelompok dengan bertemu langsung atau melaui sosial media. Inovasi yang dibuat
saat ini adalah melalui media elektronik diantaranya membuat akun facebook,
memasukan di market place, whatshapp dan lain-lain.
1. Spenaduk
10
3. Akun Facebook
4. Market place.
11
BAB III.
ANALISIS SOLUSI
12
memasarkan ke pasar luar sekolah-sekolah sehingga perlu ada penompang
dana pengembangan. Koperasi sekolah guru karyawan SMK Muhammadiyah
2 Sleman dengan nama “Kogukamuda” siap untuk meminjami dana untuk
kepentingan bisnis center di SMK Muhammadiyah 2 Sleman. Methode yang
digunakan dalam bisnis center Konveksi dengan Desain Tata Busana yaitu
Konveksi Automuda dengan menerima pesanan dari coustomer / pelanggan.
Di bawah ini menjelaskan segmen pasar dan target dari Konveksi
dengan Desain Tata Busana / Konveksi “Automuda”
Tabel. 5. Segmenting, Targeting, Positioning
KONVEKSI “AUTOMUDA”
SMK MUHAMMADIYAH 2 SLEMAN YOGYAKARTA
UMUM , DINAS,
Psikografi KARYAWAN Positioing yang Dipilih
MKKS se-SLEMAN
BKSKM se-SLEMAN POSITIOING YANG DIPILIH :
FAMILY GURU & TK 1. KUALITAS BAHAN DAN
2. KUALITAS JAHITAN
Yang menjadi segmen pasar adalah siswa sendiri, guru karyawan, serta
sekolah-sekolah di sekitar mulai dari sekolah dasar sampai sekolah menengah
13
atas. Demografinya dalam Kapanewon Sleman SMK Muhammadiyah 2
Sleman ada di kota kapanewon dan komplek sekolah-sekolah di kapanewon
Sleman. Sedang untuk positioning yang menjadi andalan adalah kualitas
bahan, kualitas jahitan serta return apabila terjadi kesalahan. Pertimbangan
memilih segmen yang menjadi target adalah sekolah memiliki jumlah siswa
yang banyak maka akan mendapatkan kesempatan pesanan yang banyak dan
melalui hubungan antar kepala sekolah sehingga lebih mudah bernegoisasi.
Strategi produk dengan fitur seragam sekolah dengan Brand
“Konveksi Automuda” yang memilki kualitas bagus, jahitan dijamin tahan
lama serta dikemas dengan bagus pada palatik transparan. Informasi produk
melalui secara personal juga melalui media elektronik maupun media social.
Strategi promosi yang dilakukan adalah dengan lobby-lobby antar kepala
sekolah, melaui media tradisonal (brosur-brosur,/lieflet, spanduk / papan
nama, melalui pengajian-pengajian yang dilakukan oleh guru yang sering
berdakwah. Stratergi harga kita lakukan sesuai harga kain, bahan jahitan dan
jasa penjahitannya serta lebih murah 10% dari konveksi di luar.
Seperti dijelaskan pada Bab II tentang target yang dimulai dari 0
rupiah, mulai dibangkitkan kembali dengan mensosialisasi keberadaan
konveksi di SMK Muhammadiyah 2 Sleman kepada masyarakat yaitu orangtua
siswa dan juga kenalan dari warga sekolah sekitarnya. Sosialisasi dilakukan
melalui informasi langsung, lewat selebaran / brosur-brosur, spanduk di
lingkungan sekolah baik unit 1 dan gedung unit 2. Melaui media elektronik
yaitu media social dan juga facebook serta market place. Untuk mencapai
target pendapatan Rp 7.500.000,- (tujuh juta limaratus ribu rupiah) dengan
menganalisi potensi yang memungkian di bulan November dan Desember
2020 ini yang mampu diperbuat oleh Konveksi Automuda. Untuk melayani
lebih kepada konsumen maka pengiriman kadang diantar langsung dan juga
menggunakan jasa Go send.
14
Rencana dan realita pendapatran konveksi Automuda SMK
Muhammadiyah 2 Sleman menerima jasa menjahit sehingga melakukan
desain setiap menjahit. Urutannya yaitu mengukur, mendesain, membuat
pola sesuai dengan desain, memotong, mengobras jika perlu, kemudian
menjahit, dan finishing (memasang benik, mengecek kualitas jahitan, stlika.
Pengemasan, dan pengiriaman memlaui go-send atau diambil sendiri oleh
konsumen.
Tabel 6. Rencana Target Pendapatan Konveksi Automuda
RENCANA TARGET PENDAPATAN KONVEKSI ÄUTOMUDA
SMK MUHAMMADIYAH 2 SLEMAN
Jumlah 7.500.000
Namun demikian sebagai calon CEO itu justru masa pandemik gini
sangat banyak sekali yang bisa dikerjakan oleh konveksi diantaranya masker;
alat pelindung diri (APD) kesehatan yang hanya dipakai sekali itu merupakan
kesempatan yang harus bisa diraih. Ataupun APD kesehatan yang bisa dipakai
5-14 kali yang bahannya dikeluarkan dari PT. Sritek Sukoharjo. Juga mencari
konsumen-konsumen lain karena sudah mendekati PPDB 2021/2022, bahkan
sudah ada yang memulai melakukan inden pendaftaran siswa baru khususnya
sekolah unggulan-unggulan di sekitar Kapanewon Sleman yang memiliki
kekhususan dalam hal seragam sekolah.
15
Tabel 7. Potensi atau Kesempatan Target.
No Kedinasan Potensi Konveksi Keterangan
1 RS; Puskesmas APD Kesehatan Potensi
- Sergam sekolah
- Samir perpisahan
- Baju Toga
2 Sekolah - Kerudung seragam Potensi
- Baju olahraga
- Maske kain
- Assesoris kain perca
- Seragam kedinasan
3 Dinas Lainya - Baju olahrga Potensi
- Kerudung
- Jasa Jahitan dan obras
- Permak
4 Umum - Gamis, kerudung Potensi
- Daster, Masker, Celemek
- Taplak, sprei dll.
B. Langkah-Langkah Implementasi
Langkah-langkah memulai bisnis Konveksi dengan Desain Tata Busana
“Automuda” di SMK Muhammadiyah 2 Sleman antara lain :
Tabel 8. Langkah Implementasi Bisnis
NO Program Kegiatan PIC
1 Evaluasi diri Menilai evaluasi diri dengan KS; TIM
analisis SWOT internal dan
eksternal.Hasil analisis SWOT
dapat dijasikan pedoman dalam
menentukan bisnis yang akan
dilakukan
2 Ide bisnis Mengupas semua kompetensi KS; TIM
keahlian dengan peluang bisnis
yang ada.
- TKRO Jasa servis
- TBSM Jasa Servis spd motor
- Tabus Jasa menjahit, obras,
konsultasi Desain
3 Melihat Peluang Pasar Melihat dan berfikir untuk Bagian
mencari peluang bisnis yang ada Pemasaran
sesuai kebutuhan masyarakat.
16
NO Program Kegiatan PIC
4 Menentukan jenis Bisnis Dari tiga kompetensi keahlian TIM
meentukan satu yang dijadikan
pilot proyek : Memutuskan Tata
Busana
5 Memebentuk Tim SK. Kepala Sekolah KS
6 Tentukan Lokasi Loaksi pengerjan di bengkel Tata TIM
Busana (Tefa) gedung Unit 2
7 Menyiapkan Modal Koperasi sekolah siap KS. Pengurus
menyediakan modalnya. Sisi UPJ Koperasai
jaman dulu masih cukup untuk
menutup modal awal
8 Mulai Bisnis Lounching dengan memasang TIM
spanduk Konveksi Automuda,
menyebarkan lieflet /brosur
Belanja Bahan, Pengerjaan
Pesanan, Proses, Finishing, dan
Pengiriman
9 Adminitrasi Bisnis Catat pengeluaran ketika sudah Admin
mulai bisnis, catat semua
pengeluaran, dan catat semua
pelaggan dan pemasukan. Yang
akan digunakan untuk
mempertahankan pelanggan
10 Risk Manajemen / Gagal Karena pengerjaannya sesuai QC.
pesanan, maka hampir tidak
resiko, tetapi apabila kurang
hati-hati dalam pengerjaan
pemotongan akan menjadi
kegagalan, sehingga diperlukan
komunikasi dengan quality
controlnya (QC)
11 Pengembangan Bisnis Pengembangan akan dilakukan Calon CEO
dengan melihat persaingan
bisnis pada bidang konveksi.
Melihat konveksi di kanan kiri
maka perlu adanya
pengembangan lokasi, peralatan
yang refitalisasi serta
kemudahan dlam pelayanan
14 Pelaporan Laporan setiap bulan untuk Calon CEO
pengeluaran dan pendapatan dan TIM
yang selalu dievaluasi dalam
sebuat dan menambah atau
mengevaluasi target.
Sumber : penulis
17
Tanda adanya bisnis center Konveksi Äutomuda” di SMK
Muhammadiyah 2 Sleman Yogyakarta adalah dengan adanya terpasang
spanduk.
18
Untuk menjaga resiko dalam produksi adalah sejak mulai menerima order
harus sudah dicocokan kepada konsumen, membayangkan bentuk apalagi kalau
ada gambar. Kemudian pada pola dan pemotongan sesuai pola hal ini sangat
penting karena apabila terjadi kesalah memotong akan berakibat fatal yaitu harus
mengganti bahan yang sudah terlanjur ke potong. Demikian juga ketika
melakukan proses menjahit, kualitas jahitan, jarak antar benang, kelurusan
jahitan merupakan nilai jual tinggi pada konveksi tata busana.
Setelah menggambar pola kemudian ditempelkan pada bahan kain yang
akan dipotong.
19
Tabel 7. Rencana dan Realisasi Pendapatan Konveksi Automuda
RENCANA DAN REALISASI PENDAPATAN KONVEKSI ÄUTOMUDA
SMK MUHAMMADIYAH 2 SLEMAN
NO RENCANA PENDAPATAN Target @ Harga Total NO REALISASI PENDAPATAN Target @ Harga Total
1 Mendesain Baju 75 50.000 3.750.000 1 Desain dan Menjahit Seragam Dinas Pak Eko 1 150.000 150.000
2 Proses Menjahit 75 50.000 3.750.000 2 Desain dan Menjahit Seragam Dinas Pak Hartoyo 1 150.000 150.000
3 Desain dan Menjahit Seragam Dinas Ibu Hartini 1 150.000 150.000
4 Desain dan Menjahit Seragam Dinas Mbak Erna 1 150.000 150.000
5 Desain dan Menjahit Seragam Dinas Ibu Dian 1 150.000 150.000
6 Desain dan Menjahit Baju Batik Mas Fuad 1 100.000 100.000
7 Pesanan Masker untuk souvenir 500 7000 3.500.000
Gambar 7. Produk Hasil Karya siswa, Souvenisr masker dan Baju pesta
Gambar di atas adalah siswa yang diberi tugas dalam produksi
souvenir masker dari pesanan sejumlah 500 pcs. Kemudian gambar di
20
sampingnya adalah hasil karya siswa baju pesta yang pengerjaannya
mulai dari desain, pola, petongan, menjahit, dan finishing.
21
kemudian diajak untuk memasarkan dan mempromosikan konveksi
sekolah ke halayak umum yang diberi reword sebagai langkah inovasi.
E. Customer Relationship
Customer relationship adalah menjaga hubungan baik dengan
konsumen / customer bisnis merupakan suatu kewajiban. Keberadaan
pelaku bisnis menjaga hubungan baik konsumen dengan mejalin
komunikasi yang bagus guna mengikat pembeli yang berulang-ulang.
Meskipun terkesan sulit, namun membangun komunikasi merupakan hal
yang sangat penting. Komunikasi dapat membuat perusahaan menjadi
lebih baik dalam peluncuran produk, serta bentuk pelayanan kepada
konsumen.
22
perusahaan dapat mendengar keluhan konsumen, serta berusaha untuk
memberikan yang terbaik kepada konsumen. Biasanya informasi dari
pelanggan ini kita melihat dengan diagram Pareto. Menjaga hubungan
dengan pelanggan dilakukan dengan memberikan ketepatan waktu
pengerjaan seperti yang dijanjikan, serta memberi potongan harga dlam
jumlah penggunaan jas yang besar.
23
1. Ancaman Produk Pengganti
Produk / jasa yang dihasilkan dapat diganti oleh robot, maka konveksi
ini mungkin dikerjakan secara masal, sehingga untuk menghadapi
ancaman ini perlu kita beri layanan yang sangat baik.
Daya Tawar
Konsumen
Ancaman
Daya Tawar
Pendatang
Pemasok
Baru
Ancaman
Ancaman
Produk
Pesaing
Pengganti
2. Ancaman Pesaing
Ancaman pesaing di dekat lokasi bisnis adalah penambahan teknologi
yang berkenan dengan alat, konveksi di smk kita memperhatikan
selalu perkembangan pasar di bidang konveksi dan selalu direvitalisasi.
3. Ancaman Pendatang Baru
Untuk pendatang baru sejenis sekolah, jarak sekolah yang
kompetensinya sama adalah berjarak 6-7 kilometer sehingga masih
berpotensi untuk menampung konsumen di radius tersebut sesuai
dengan target.
4. Daya Tawar Pemasok
Daya tawar pemasok kita menjalin hubungan baik dengan pemasok,
jika ada pemasok yang kualitasnya lebih baik atau sama dengan harga
yang lebih rendah maka bisa pindah ke pemasok tersebut.
5. Daya Tawar Konsumen
Daya tawar konsumen disbanding dengan sekitar lokasi, konveksi
automuda lebih murah 10% dari daya tawar konsumen di sekitar.
24
BAB IV.
KESIMPULAN
25
harus cepat dalam beradaptasi
dengan situasi.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Analisis_lima_kekuatan_Porter&actio
n=edit§ion=1
https://e-journal.unair.ac.id/JMTT/article/view/2710/1969
Porter, M.E. (1979), How competitive forces shape strategy, Harvard Business Review,
March/April 1979.
26
FORMULIR BIMBINGAN PPS
MEDIA BIMBINGAN
HARI TANGGAL MATERI BIMBINGAN VERIFIKASI
Telpon/WA/Email/Vidcon
Kolom VERIFIKASI berisi bukti bimbingan, tetapi hanya tuliskan jenis dokumennya saja seperti Chat WA, dokumen
koreksi (koreksi/catatan dari pembimbing), email, kecuali telepon tidak ada buktinya.
27
28