Anda di halaman 1dari 7

SIRKULASI DARAH JANIN DAN PERKEMBANGAN JANIN

A. Proses Pembentukan Darah Janin

Pembentukan darah janin memerlukan persediaan Fe dalam hati, limpa,


dan sum-sum tulang ibu. Pada permulaan, sel darah janin dibentuk oleh
kantung yolk dalam bentuk megaloblas. Selanjutnya darah janin dibentuk
oleh hati dan sumsum tulang dalam bentuk megalosit dan makrosit. Normosit
dibuat setelah aktifitas penuh sumsum tulang.

Fetal hemoglobin (F) mempunyai kemampuan unutk mengikat O2 dalam


konsentrasi tertentu dari darah ibu dan dengan mudah dapat melepaskan CO2
ke darah ibu. Menjelang persalinan janin membuat Adult Hemoglobin (A)
sebagai persiapan kelahiran sehingga dapat menghisap O2 dengan pernapasan
yang telah aktif.

B. Faktor-faktor yang Mentukan Sirkulasi Darah Janin

1. Foramen Ovale

a. Lubang antara atrum kanan dan atrium kiri.


b. Aliran daranhnya : atrium kanan kiri.
c. Setelah janin lahir akan menutup.

2. Duktus Arteriosus Bothali

a. Pembuluh yang menghubungkan arteri pulmonalis dengan aorta.


b. Menutup setelah lahir.

3. Duktus venousus Aranthii

a. Pembuluh yang berada dalam hepar menuju vena cava inferior.


b. Menutup setelah lahir.

1
4. Vena Umbilcalis

a. Berjumlah satu buah.


b. Membawa zat makanan dan Oksigen (O2) dari sirkulasi darah ibu
(plasenta) ke peredaran darah Janin.

5. Arteri Umbilicalis

a. Berjumlah dua buah.


b. Membawa sisa zat makanan dan CO2 dari janin ke sirkulasi darah ibu.
c. Pembuluh darah yang menghubungkan vena umbilikalis dengan vena
cava inferior.

6. Palsenta

a. Jaringan yang menempel pada endometrium.


b. Tempat pertukaran antara darah janin dengan darah ibu.

C. Proses Sirkulasi Darah Janin

Sirkulasi darah janin dalam rahim tidak sama dengan sirkulasi darah pada
bayi, anak dan orang dewasa. Pada janin organ vital untuk metabolisme masih
belum berfungsi. Organ tersebut adalah paru janin dan alat gastrointestinal
yang seluruhnya diganti oleh plasenta.

2
Proses Sirkulasi Darah Janin ( Fetus )

1. Darah janin dialirkan ke plasenta melalui vena umbilicalies yang


membawa bahan makanan ang berasal dari ibu .
2. Darah ini akan masuk ke badan janin melalui vena umbilikacalis yang
bercabang dua setelah memasuki dinding perut janin .
3. Cabang yang kecil akan bersatu dengan vena porta,darahnya akan beredar
dalam hati dan kemudian dianggkut melalui vena cava hepatica kedalam
vena cava inferior. Dan cabang satu lagi ductus venusus aranthii,akhirnya
masuk ke vena cava inferior. Sebagian O2 dalam darah vena umbilikalis
akan direabsorbsi sehingga konsentrasi O2 menurun .
4. Vena cava inferior, langsung masuk ke atrium kanan, darah ini merupakan
darah yang berkonsentrasi tinggi nutrisi dan O2 yang sebahagian menuju
ventrikel kanan dan sebahagian besar menuju atrium kiri melalui foramen
ovale.
5. Dari ventrikel kanan masuk ke paru-paru,tetapi karena paru-paru belum
berkembang maka darah yang tredapat pada arteri pulmonalis dialirkan
menuju aorta melalui ductus arteriosus Bothalli. Darah yang ke paru-paru
bukan untuk pertukaran gas tetapi untuk memberi makanan kepada paru-
paru yang sedang tumbuh.fadlie.web.id

3
6. Darah ynag berda di aorta disebarkan ke alat-alat badan,tetapi sebelumnya
darah menuju ke aa.hypogastricae ( cabang dari arteri iliaca comunis ) lalu
ke aa. Umbilicalles dan selanjutnya ke plasenta.
7. Selanjutnya sirkulasi darah janin akan berulang kembali. Menerima nutrisi
dan O2 dari plasenta melalui ductus venousus aranthii, menuju vena cava
inferior yang kaya akan O2 dan nutrisi .

Jalur peredaran darah janin dapat digambarkan Sebagai berikut :

Plasenta – vena umbilicalis -hati – ductus venosus /vena hepatica – vena


cava inferior – atrium kanan – foramen oval – Atrium kiri – ventrikel kiri –
aorta – kepala, tangan/abdomen, thorax, kaki – arteri umbilicalis – plasenta.

Ini aliran darah yang kaya dengan nutrisi dan oksigen yang berasal dari
sirkulasi darah ibu, namun setelah janin lahir sirkulasi darah janin akan
berubaha pada saat bayi lahir dan menangis,hal ini akan dapat meberikan
perubahan pada organ paru dimana paru-paru mulai berkembang dan aliran
darah akan berubah pada sirkulsi darah seperti orang dewasa.

D. Sirkulasi Darah Janin Setelah Lahir

Pada saat persalinan sebagian besar bayi langsung menangis maka akan
terjadi perubahan besar terhadap sirkulasi darah, diantaranya adalah :

4
1. Paru-paru berkembang dengan sempurna dan langsung dapat berfungsi
untuk pertukaran O2 dan CO2. Akibat perkembangan paru-paru terjadi
perubahan sirkulasi darah diantaranya adalah :

a. Arteri pulmonalis kini langsung mengalirkan darah ke paru sehingga


ductus arteriosus Bothalli akan menutup.
b. Perkembangan paru-paru menyebabkan tekanan negatif pada atrium
kiri,karena drah diserahkan langsung oleh ventrikel kanan dan
dialirkan menuju paru-paru yang telah berfungsi.
c. Akibat tekanan negatif pada atrium kanan, foramen ovale akan
menutup dengan sendirinya,dan tidak lagi menjadi tempat aliran
darah menuju atrium kiri.

2. Pemotongan Tali Pusat

a. Tali pusat di potong setelah bayi menangis dengan nyaring sehingga


akan menambah jumlah darah bayi sekitar 50 %. Ketika tali pusat
dipotong dan diikat, arteri umbilikalis dan duktus venosus arantii akan
mengalami obiliterasi, dengan demikian setelah bayi lahir maka
kebutuhan oksigen dipenuhi oleh udara yang dihisap ke paru-paru dan
kebutuhan nutrisi dipenuhi oleh makanan yang dicerna dengan sistem
pencernaan sendiri.
b. Dengan dilakukannya pemotongan tali pusat berarti perubahan
sirkulasi pada bayi telah berubah menjadi sirkulasi orang dewasa.

Segera setelah bayi lahir akan terjadi perubahan-perubahan sbb:

a. Tahanan vascular paru menurun dan tahanan sistemik meningkat


Tahanan vascular paru menurun dan tahanan sistemik meningkat
sehingga aliran darah ke paru meningkat, Ketika bayi menangis untuk
pertama kalinya akan mengakibatkan paru-paru berkembang, hal itu
akan mengakibatkan tahanan vaskular paru berkurang degan cepat tapi
tidak segera diikuti penurunan tekanan arteri pulmonalis. Penurunan

5
tekanan arteri pulmonalis disebabkan perubahan pada dinding arteiol
paru.
b. Tahanan sistemik meningkat
Tekanan darah sistemik tdk segera meningkat tapi berangsur-
angsur bahkan bisa terjadi penurunan tekanan darah dulu dalam 24 jam
pertama. Pengaruh hipoksi di sini tidak bermakna.

c. Penutupan Duktus arteosus


Penutupan anatomis dimulai segera setelah lahir tapi penutupan
sempurna. Sebagian besar bayi baru terjadi setelah beberapa bulan.
Pada sebagian kecil sampai umur satu tahun. Secara fungsional DA kiri
dan kanan masih dilewati darah sampai beberapa jam bahkan beberapa
hari. Pada hipoksia, pirau kanan ke kiri bertambah. DA persisten sering
terjadi pada keadaan yang menyebabkan hipoksia seperti sindrom
gangguan pernafasan, prematuritas dan bayi lahir di dataran tinggi

d. Penutupan Foramen ovale


Tidak menutup secara fungsinal pada jam-jam pertama setelah
lahir. Pirau kanan ke kiri masih dapat terjadi pada 50% bayi yang
menangis sampai usia 8 hari paska lahir. Meski foramen ovale masih
paten sampai usia sampai usia 5 tahun (50%) dan masih tetap terbuka
pada umur lebih dari 25 tahun (25%) tetapi FO tidak berfungsi lagi
setelah satu minggu. Bila FO menutup sebelum janin lahir akan
menyebabkan kardiomegali in utero yang bisa menyebabkan gagal
jantung kanan.

e. Penutupan Duktus venosus


Bila semua perubahan fisiologis berlangsung normal maka
sirkulasi ekstra uterin yang terjadi akan berlangsung normal yaitu darah
dari paru menuju ke atrium kiri lalu ke ventrikel kiri selanjutnya
menuju aorta ke seluruh tubuh kemudian darah dari perifer melalui vena

6
kava superior dan inferior menuju atrium kanan, ventrikel kanan dan
melalui arteri pulmonalis masuk lagi ke dalam paru.

Anda mungkin juga menyukai