2. Teori Identitas
berarti kondisi atau kenyataan tentang sesuatu yang sama, suatu keadaan
yang mirip satu sama lain. Identitas umumnya dimengerti sebagai suatu
baik yang diterima dari orang lain maupun yang diimajinasikan sendiri
tentang apa dan siapa dirinya serta apa yang dapat dibuatnya dalam hubungan
dengan diri sendiri dan orang lain.1 Adapun pengertian identitas menurut Erik
dalam lapisan inti jiwa perorangan, tetapi sekaligus menyangkut pula inti
sebuah sintesis ego yang sebagian besar berlangsung secara tidak sadar dan
1
Jabal Tarik Ibrahim, Sosiologi Pedesaan (Malang: UMM Press, 2003), 64.
11
yang mengintegrasikan berbagai macam diri atau aspek diri si individu ke
dalam bentuk kesatuan baru dan ke dalam perspektif diri sentral yang baru
identifikasi efektif serta konsep diri dari masa anak-anak. Secara kodrati
dan internal atau sebagai sebuah konstruk yang terdefenisi secara sosial dan
eksternal. Untuk beberapa individu bagian paling penting dari “self” mungkin
adalah tentang siapa mereka dalam hubungannya dengan orang lain atau lebih
populernya memiliki banyak teman. Tetapi bagi individu lainnya, peran sosial
mungkin dinilai kurang penting dan “self” sangat baik dideskripsikan secara
introspektif.4
identitas tentang siapa seseorang dapat difokuskan pada masa lalu, masa
sekarang dan masa depan. Identitas juga merupakan sikap seseorang dalam
2
Creamers Agus, Jati Diri, Kebudayaan dan Sejarah (Maumere: Ledalero, 2001), 20-21.
3
Howard Friedman dan Miriam Schustack, Kepribadian teori klasik dan riset modern edisi
ketiga, jilid 1 (Jakarta: Erlangga, 2006), 156.
4
Friedman dan Miriam Schustack, Kepribadian teori… 162.
12
memberi makna bagi orang lain yang mampu membentuk suatu konsep diri.
dirinya sendiri.5 Dalam kaitan identitas diri dan konsep diri, seseorang mampu
untuk mengenal dirinya sendiri melalui citra diri dan perasaan diri. Dan itu
berasal dari kata empu yang artinya dihargai.7 Erik Erikson berpendapat
menghadapi satu proses yang berakar dan berlangsung di dalam lapisan inti
lahir juga perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Dalam diri perempuan
5
Mark R Leary and June P Tangney, Handbook of Congress Cataloging (United States of
Amerika: Library of Congress Catalogging, 2012) 69.
6
Subhan Zaitunah, Kodrat Perempuan, (Yogyakarta: PT LKIS Pelangi Aksara, 2004), 07.
7
Jurnal Ilmu dan Kebudayaan, Ulumul Qur’an, No 3, Vol VI, (Jakarta: Lembaga Studi Agama
dan Filsafat, 1995) 113.
8
Zaitunah, Kodrat Perempuan… 13.
13
dan diskriminasi umum yang dialami sebagai subyek perempuan dalam
masyarakat.9
kepada salah satu dari dua jenis kelamin manusia. Dalam kehidupan sosial
selalu dinilai sebagai the other sex (jenis kelamin yang lain), yang sangat
the second sex atau juga sering disebut “ warga kelas dua”, yang
sebagai manusia yang diciptakan segambar dan serupa dengan Allah serta
9
Mudji Sutrisno dan Hendar Putranto, Hermeneutika Pascakolonial Soal Identitas,
(Yogyakarta: Kanisius Anggota IKAPI, 2004) 22.
10
Irwan Abdullah, Sangkan Peran Gender, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997), 03
14
di dalam masyarakat yaitu fungsi mereka dalam keluarga sebagai suatu
keluarga sebagai unit. Hal ini menyeimbangkan unit tersebut dalam unit
hal ekonomi pada masa orde baru, negara memberi kesempatan dan legitimasi
ekonomi. “peran ganda” lahir pada saat itu. Konsep tersebut menggambarkan
ideologi gender yang dipakai negara yakni perluasan peran perempuan dari
luar rumah tangga (modern) yang memberi sumbangan besar pada ekonomi
keluarga dan negara tanpa harus menanggalkan peran alamiah sebagai ibu dan
istri.12
11
Shanty Dellyana, Wanita dan Anak di Mata Hukum, (Yogyakarta: Liberty, 1988), 110.
12
Lisa Hadiz, Perempuan dalam Wacana Politik Orde Baru, (Jakarta: Pustaka LP3ES
Indonesia, 2004), xiv.
15
Belenky dkk memberikan pemahaman mengenai perempuan yang
pasif, reaktif dan tunduk pada sosok otoritas yang dalam pandangannya
dan menerima pengetahuan yang diberikan orang lain dan oleh karenaitu
dia mulai mendengarkan dan mempercayai suara yang keluar dari dalam
dirinya.
16
Tahap keempat perempuan menjadi rendah hati dalam arti dia bersedia
konstruksi artinya mulai mencari sesuatu yang otentik dan unik, sesuatu
laki-laki dalam suatu keluarga patriarkat dan struktur sosial. Oleh karena itu
dianggap sebagai suatu bentuk evolusi alamiah kaum perempuan itu sendiri
perkembangan penting, karena status atau posisi seseorang pada suatu tatanan
13
Hidayana Irwan M, Benih Bertumbuh, (Yogyakarta: Kelompok Perempuan Pejuang
Perempuan Tertindas, 2000) 538-541
14
Jane C. Olleburger, Helen A. Moore, Sosiologi Wanita, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), 7.
17
sosial berhubungan dengan kekuasaan. Status perempuan di dalam masyarakat
kini dapat dianalisis dalam hubungannya dengan kerugian mereka, baik dalam
dapat ditemukan khususnya dalam pembagian peran sosialnya dalam ike suti
dan suni-auni yang sudah dibahas dalam Bab I bahwa secara garis besar Ike-
suti adalah benda kembar yang berguna bagi setiap perempuan dewasa suku
adalah alat pemintal benang. Sedangkan suni-auni adalah benda kembar yang
berguna bagi setiap laki-laki meto yakni parang dan tombak yang dipakai
dan keyakinan iman masyarakat suku meto mengenai kesetaraan gender, etos
dalam kain tenunan memiliki makna dan nilai bagi kehidupan bermasyarakat.
bukan saja itu menenun menghasilkan sebuah identitas dalam sebuah struktur
sosial masyarakat, identitas diri, pengenalan akan Allah dan juga sebagai
15
Eben Nuban Timo, Sidik Jari Allah Dalam Budaya (Maumere: Ledalero, 2009), 05
18
penopang bagi kehidupan.16 Jika dikatakan identitas umumnya dimengerti
sebagai suatu kesadaran akan kesatuan, kesinambungan pribadi dan juga suatu
dilakukan oleh para perempuan Timor merupakan suatu kesatuan yang unik
Dalam Kejadian 3:21 ini terjadi satu titik balik dari cerita penciptaan.
Di mana Allah telah menciptakan segala sesuatu yang ada dari yang tidak ada.
manusia merupakan ciptaan Allah yang paling mulia dan tidak sama dengan
berbeda dengan ciptaan yang lainnya, manusia diberikan akal budi yang
dan tidak sepenuhnya puas. Sekalipun banyak sekali yang telah dilakukan
untuk dirinya, dia sadar bahwa ada kekurangan. Sang Khalik belum selesai.
Dia sudah berencana untuk menyediakan seorang teman yang akan memenuhi
16
Jes A, Therik 1994, Nusa Tenun Tangan- Nusa Tenggara Timur, (Kupang: Bappeda Propinsi
NTT, 2003), 11.
17
Th Kobong, Iman dan Kebudayaan, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1997) 01.
18
Koentjaraningrat, Pengantar Antropologi 1, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005) 69.
19
berteman, maka dia hanya dapat menikmati hidup sepenuhnya apabila dia
sepadan dengan. Perempuan itu akan menjadi orang yang dapat ikut berbagi
pengertian dan kasih, serta bekerja sama sepenuhnya dengan laki-laki itu
a. Gordon W Allport
19
Charles F. Pfeiffer dan Everett F. Harrison, Tafsiran Alkitab: The Wycliffe Bible
Commentary, (Jawa Timur: Gandum Mas, 2011) 33.
20
Matthew H Olson dan B. R. Hergenhahn, Pengantar Teori-teori Kepribadian Edisi
Kedelapan (Yogyakarta: Pusataka Pelajar, 2011), 01.
20
humanistiknya yang kuat yang berkembang sejak awal hidupnya.
bawah sadar. 21
Akan tetapi, organisasi ini selalu dapat berubah sehingga digunakan kata
terus menerus berkembang dan berubah. Kata lain yang digunakan oleh
dan melakukan sesuatu. Dengan kata lain, kepribadian tidak hanya sekedar
tindakannya.
terlihat, pikiran yang tidak terlihat dan tidak hanya merupakan sesuatu,
21
Hergenhahn, Pengantar Teori… 335.
21
produk dan proses serta struktur dan perkembangan.22 Pada akhirnya
Dalam masa tersebut Costa dan McCrae awalnya hanya berfokus pada dua
kepribadian. Baru pada tahun 1985, mereka mulai melaporkan studi pada
22
Jess Feist dan Gregory J Feist, Teori Kepribadian, (Jakarta: Salemba Humanika, 2010) 85-
86.
23
Brouwer M. A. W, dkk, Kepribadian dan Perubahannya, (Jakarta: PT Gramedia, 1979) 104.
22
dan kesadaran. Lima (5) faktor yang ditemukan oleh Costa dan McCrae
Kepribadian
Emosional sendiri
Kuat
Inovatif Konvensional
Bebas Konservatif
Dermawan Pelit
24
Feist dan Gregory J Feist, Teori Kepribadian… 134-136.
23
Ramah Bermusuhan
Toleran Kritis
Ket tabel: skor tinggi adalah bagian yang kuat dalam jenis kepribadian, sebaliknya
skor rendah menggambarkan bagian yang lemah dari kelima jenis kepribadian.
merupakan dua sifat kepribadian yang sangat kuat dan terjadi di mana-
mempunyai suatu kebutuhan atas akhir yang sempurna serta yang tetap
berhati lembut dengan mereka yang kejam. Faktor yang kelima yakni
disiplin diri.
24
2.7. Kepribadian perempuan yang ditinjau dari aspek sosial, budaya dan
keluarga
memperlakukan anak laki-laki dan anak perempuan berbeda satu sama lain.
pasrah, penurut, sabar, setia, tulus, berbakti pada orang tua, maupun suami
dan lain sebagainya.27 Adapun sifat perempuan lebih terikat pada komunikasi
perasaan dan pembicaraan. Dalam arti dia mempunyai suatu jalan bebas
25
Daniel Cervone dan Lawrence A Pervin, Kepribadian, (Jakarta: Salemba Humanika, 2011)
25
26
Gray Jhon, Mars and Venus Together Forever, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2005)
02.
27
Brouwer M. A. W, dkk, Kepribadian dan…, 109.
28
Jhon, Mars and… 97.
25
Perilaku-perilaku ini terbentuk dari lingkungan dan itu mempengaruhi setiap
kehidupannya.
digambarkan pada pola perilaku yang mana hal tersebut dapat berkembang
sebagai suatu hasil dari keanggotaan dalam suatu kelas sosial dalam budaya
Kelompok sosial seseorang baik kelas bawah ataupun kelas atas, kelas pekerja
misalnya dalam tradisi orang Jawa selalu manaruh hormat pada yang tertinggi
atau kaum bangsawan dan itu muncul dalam berbagai perilaku sosial mereka,
hal itu pula nampak pada karya-karya perempuan dalam mereka membatik
bahwa motif dan warna mencerminkan perilaku sosial. Faktor sosial dalam
menentukan status dari para individu, tugas-tugas yang mereka emban dan
suatu hasil dari keanggotaan mereka pada suatu budaya tertentu. Setiap kultur
29
Daniel Cervone dan Lawrence A Pervin, Kepribadian … 24
26
memiliki pola institusionalisasi dan sanksi tertentu mengenai perilaku yang
suatu komunitas dan nilai serta prinsip-prinsip yang paling penting dalam
kehidupan. Sebagai hasilnya, para anggota dari suatu budaya tertentu dapat
berbagi karakteristik kepribadian yang ada.30 Hal ini Nampak misalnya dalam
seperti keanggotaan pada budaya atau kelas sosial yang sama, faktor-faktor
dari anggota suatu budaya atau kelas tertentu. Salah satu faktor lingkungan
yang paling penting adalah keluarga. Orang tua dapat bersikap hangat dan
mencintai, kasar atau menolak, protektif dan posesif atau peka terhadap
kebutuhan sang anak untuk memiliki kebebasan dan otonomi. Setiap pola
30
Daniel Cervone dan Lawrence A Pervin, Kepribadian, 21-23
27
pada umumnya bahwa perempuan itu memiliki kelembutan hati, kasih sayang
dan juga naluri untuk menjaga serta merawat dalam hal apapun. Serta kaum
dengan jalan berbicara dan berbagi rasa dengan orang-orang lain dalam
dominan. Sebagai ibu dalam rumah tangga ia sebagai ratu yang menata masa
depan anak-anaknya. Akan menjadi apa seorang anak itu tergantung dari
keluarganya serta dia juga memiliki kemampuan naluri yang sangat luar
biasa.32
kepribadian perempuan juga bisa dilihat dari aspek-aspek yang lain dan salah
satunya melalui warna. Warna dalam sebuah kain tenunan sebenarnya juga
31
Jhon, Mars and…, 93.
32
Pr. Darmawijaya, Perempuan Dalam Perjanjian Lama, (Yogyakarta: Kanisius Anggota IKAPI,
2003) 38.
28
2.8. Warna
dalamnya terdapat motif-motif yang tidak terlepas dari unsur penting yakni
perempuan bisa berekspresi dalam memberi warna pada kain tenunan itu juga
dalam kain tenunan juga berhubungan dengan gejolak emosi batin dari si
penenun dan juga si pemakai. Misalnya dalam pembuatan sebuah sarung atau
selimut warna yang digunakan adalah warna merah, kuning dan hijau yang
misalnya dalam acara adat seperti kematian si pemakai lebih memilih warna
gelap atau hitam dibandingkan warna terang. Oleh karena itu, warna juga
dari kain tenunan orang Timor berbeda dengan warna dasar kain tenunan di
suku-suku lain seperti Rote, Sabu, Alor dan lainnya (suku-suku yang ada di
33
Jhon, Mars and … 93.
29
2.8.1. Konsep Warna
Pengertian warna dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti kesan yang
dikenainya. Adapun dalam berbagai warna yakni biru, hijau, merah, putih dan
Hanya bila intensitas cahaya menentukan warna yang ia lihat. Karena itu
cahaya, otak juga merupakan faktor lain yang sangat penting dalam
semua warna itu adalah hasil dari percampuran antara warna hitam dan putih.
Pandangan ini tetap kuat sampai dengan tahun 1666 waktu Sir Isaac Newton
keluar dari prisma itu menghasilkan aneka warna yang ia sebut “konfigurasi”.
salah satu pendekatan untuk memahami system klasifikasi sosial. Hal ini sama
30
dengan studi mengenai rumah, tiang rumah dan berbagai artefak budaya
lainnya.34
dibandingkan dengan warna sintesis karena warna alam mampu bertahan lama
dan memiliki kualitas warna yang baik dibandingkan warna sintesis. Ketika
diperhatikan beberapa hal antara lain bahan pewarna alam, kualitas warna,
daya serap pada kain dan cuaca. Kombinasi faktor-faktor ini dalam pembuatan
yakni akar mengkudu untuk warna merah, kunyit untuk warna kuning,
tanaman pohon (taum) untuk warna hitam dan kebanyakan untuk warna
diambil dari warna kapas yang dibersikan kemudian diolah menjadi benang. 35
Perempuan suku meto atau Timor dahulu hanya mengenal satu bahan
dasar yakni kapas yang dipintal menjadi benang untuk pembuatan setiap kain
tenunan.36 Proses pembuatan menjadi benang yakni kapas yang diambil dari
kebun dipilih yang sudah matang kemudian dijemur di panas matahari. Kapas
yang dijemur itu ditaruh di atas tikar untuk dipisahkan bijinya, agar serat
benang teratur dan tidak memakan tempat. Setelah dibersihkan kapas ditaruh
34
Therik Tom dan Lintje Pellu, Ibadah, Liturgi dan Kontekstualisasi, (Kupang: Artha Wacana
Press, 2000) 10.
35
Iriani Ade, Studi Groundded Theory di UKM Batik Sragen, (Salatiga: Universitas Kristen
Satya Wacana, 2015) 69-71.
36
Eben Nuban Timo, Sidik Jari… 55.
31
sebanyak mungkin di atas tikar dan dipukul dengan tali atau busur untuk
membuat warna dalam selembar kain tenunan tidak terlepas dari warna dasar
kapas yakni putih yang telah dipintal menjadi benang. Adapun warna-warna
lain yang digunakan oleh para perempuan Timor yang diambil dari alam.
Misalnya warna hitam menggunakan daun tarum (taum) yang direndam dalam
air selama satu malam kemudian tiriskan dan untuk menghasilkan warna
hitam yang baik mereka mencampurkan dengan kapur sirih. Untuk warna
merah, menggunakan kulit atau akar pohon mengkudu yang dicampur dengan
selama 1-2 hari untuk kemudian diwarnai pada bagian kain yang dikhususkan
untuk warna merah. Untuk warna biru bahan yang digunakan adalah daun
tarum, kapur sirih, abu dan buah pohon kemiri. Daun tarum yang cukup tua
kirinya seperti yang dijelaskan dalam bukunya Jhon Gray “Mars dan Venus”.
dari pemilihan warna yang cocok untuk sebuah kain tenunan. Kesabaran
harus bersabar dalam hal ia mencari dan mengambil bahan-bahan alam serta
37
Jes A Therik, Tenun Ikat dari Timur, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1989), 35.
32
pada tahap ia meraciknya menjadi sebuah warna pada benang. Waktu yang
lama dalam proses pewarnaan itulah yang menghasilkan warna yang baik dan
hal lain dalam kaitannya dengan keunggulan dari perempuan yakni ketelitian
digunakan harus sesuai dengan jarak yang ditentukan agar terlihat rapi dan
indah. Hal ini mau mengatakan bahwa perempuan memiliki pola perhitungan
rasional yang baik dan karena itu menjadi tolak ukur dalam menentukan
adapun daya imajinasi perempuan yang sangat tinggi ketika dia menentukan
disosialisasikan dengan suatu sifat dari seseorang, benda, atau pun peristiwa.
Secara alami merah diasosiasikan dengan darah, kuning dengan energi, putih
dengan kesucian, keemasan dengan perayaan dan pesta, ungu muda dengan
pengharapan, biru tua, ungu tua dan hitam dengan kekecewaan dan dukacita
warna dalam selembar kain tenunan terukir iman dan kepercayaan masyarakat
yang diekspresikan lewat motif-motif pada kain tenun. Warna dalam setiap
33
motif itu menggambarkan pesan-pesan spiritual tentang hidup dan mati,
Misalnya pemakaian warna merah pada kain Molo (suku di Timor) dengan
dari keturunan raja dan karena itu kaum bangsawan atau rakyat biasa tidak
lebih kepada hal-hal yang bersifat ghaib, gelap dan juga jarang orang
memakainya dalam setiap acara adat. Oleh karena itu warna hitam lebih
khusus digunakan misalnya pada acara-acara kematian. Dari semua hal di atas
dengan mitos asal mula atau rai lien (bahasa tanah). Wehali sebagai tempat
38
Eben Nuban Timo, Sidik Jari… 65.
34
mereka adalah seorang wanita dan karena itu wanita diklasifikasikan sebagai
lambang dari sakral. Sarung hitam yang dikenakan wanita Wehali dianggap
warna putih. Dalam upacara adat pakaian sakral seorang laki-laki adalah
sarung tenunan warna putih. Adapun tenunan dengan warna merah yang
dipakai baik laki-laki dan perempuan dalam pesta adat yang bermakna
kuning dan hijau terungkap dalam ritus panen jagung (hamiis). Jagung yang
sudah siap dipanen “masak” (tesak) dan yang belum siap dipanen berada
transisi dan karena itu ia tidak dikategorikan sebagai yang penting dan berarti.
keadaan alam atau benda tertentu. Warna biru dan ungu berasal dari sejenis
kerang laut yang banyak terdapat di laut tengah. Kerang ini dianggap sebagai
makanan yang lezat dan karena itu ia dijual dengan harga mahal. Rupanya
karena itu ia dianggap sebagai warna kerajaan. Dalam Yehezkiel 23: 6 ungu
tua merupakan warna pakaian bangsawan Asyur. 39 Adapun dalam contoh lain
sebagai tambahan dalam ibadah dimana ada semangat Calvinis dan Puritan
39
Therik Tom dan Lintje Pellu, Ibadah, Liturgi …11-13.
35
disitu pakaian-pakaian tambahan dan kain-kain warna dicabut. Pendeta-
40
Therik Tom dan Lintje Pellu, Ibadah, Liturgi …52-53.
36