STATISTIKA TERAPAN
Jurnal Pembanding:
Jurnal Pembanding:
Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/
jpm/article/download/5460/pdf&ved=2ahUKEwiysda43a7hAhWC7
XMBHTyZA28QFjAGegQIAxAB&usg=AOvVaw3YG3ZDwTaZ4
9559P7msgE3
Jurnal Pembanding:
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.
php/JEPMT/article/download/10767/8444&ved=2ahUKEwiysda43a
7hAhWC7XMBHTyZA28QFjAAegQIBhAC&usg=AOvVaw2CdB
1cnoh3KJ8Oh2DOF6WL
Jurnal Pembanding:
2019
Jurnal Pembanding:
2018
Sholihatun Nisa
Zulkardi
Ely Susanti
Jurnal Pembanding:
Windy Wijayasari
Evie Awuy
Dasa Ismaimuza
Jurnal Pembanding:
04 April 2019
Jurnal Pembanding:
04 April 2019
9 Abstrak
Penelitian
Jurnal Pembanding:
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII IPA 5 dengan jumlah
siswa 40 orang
Jurnal Pembanding:
Jurnal Pembanding:
Jurnal Pembanding:
10 Pendahuluan
Jurnal Pembanding:
11 Metode Penelitian
Jurnal Pembanding:
Ada dua bagian hasil penelitian ini yaitu hasil penelitian pra
tindakan kelas dan hasil pelaksanaan tindakan kelas. Pada pra
tindakan, peneliti memberikan tes awal yang berbentuk uraian
terdiri dari 2 nomor. Hasil analisis tes awal diperoleh presentase
ketuntasan belajar klasikal yaitu 26,6%. Dari 25 siswa yang
terdaftar di kelas XC Keperawatan SMK Nusantara tahun ajaran
2016/2017, hanya 15 siswa yang mengikuti tes awal dan 10 siswa
tidak mengikuti tes awal karena tidak hadir ke sekolah. Dari 15
siswa yang mengikuti tes, ada 4 siswa dinyatakan tuntas mencapai
KKM atau nilai lebih dari atau sama dengan 65, dan 11 siswa
dinyatakan tidak tuntas atau nilai kurang dari 65, hal ini
menunjukan kemampuan siswa masih rendah. Pelaksanaan tindakan
pada penelitian ini terdiri dari dua siklus. Pada siklus I mengenai
materi histogram dan poligon frekuensi, dan pada siklus II
mengenai materi ogive. Pelaksanaan pembelajaran terdiri dari tiga
tahap yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. Tahap pendahuluan
siswa yang mengikuti pembelajaran pada siklus I dan siklus II
sebanyak 25 siswa. Tahap inti pembelajaran diawali dengan fase 1
yaitu orientasi pada masalah. Hasil yang didapatkan pada siklus I
sebagian besar siswa memperhatikan penyampaian peneliti dan aktif
mencari tahu cara menyajikan data dalam bentuk histogram dan
poligon frekuensi, pada siklus II siswa memperhatikan penjelasan
peneliti dengan baik berkaitan permasalahan yang diberikan. Fase 2
yaitu mengorganisasikan siswa untuk belajar pada siklus I dan
siklus II. Hasil yang didapat disiklus I adalah masih ada siswa yang
menunjukkan ketidaksetujuannya kepada peneliti tentang anggota
kelompoknya yang telah ditentukan. Pada siklus II semua siswa
membentuk kelompok sesuai dengan anggota kelompok yang telah
ditentukan oleh guru. Fase 3 yaitu membantu penyelidikan
individual maupun kelompok. Hasil yang didapat adalah siswa
mampu untuk mengungkapkan ide-ide mereka dalam menjawab
masalah yang ada dalam LKPD melalui diskusi kelompok. Pada
fase ini siklus I peneliti masih terlalu banyak memberikan bantuan
sehingga masih perlu diperbaiki. Pada siklus II, siswa mampu
menggambarkan ogive dengan bantuan seperlunya dari peneliti jika
siswa mengalami kesulitan. Fase 4 yaitu mengembangkan dan
menyajikan hasil karya. Hasil yang didapat pada siklus I dan siklus
II adalah siswa mampu mempresentasikan hasil pekerjaan
kelompoknya dengan penguasaan topik dan proses pengerjaan yang
cukup baik. Fase 5 yaitu menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah. Hasil yang didapat adalah siswa mampu
menganalisis hasil proses pemecahan masalah histogram dan
poligon frekuensi pada siklus I dan siklus II masalah ogive pada
hasil presentasi masing-masing kelompok dengan pengetahuan yang
telah diperoleh selama pembelajaran. Hasil wawancara peneliti
dengan siswa NA diperoleh bahwa NA sudah memahami langkah-
langkah menyajikan data dalam bentuk histogram dan poligon
frekuensi, hanya saja pada langkah tertentu NA tidak menuliskan
secara rinci penyelesaiannya karena takut kehabisan waktu
pengerjaan dan siswa kurang teliti dalam membaca tabel. Dari hasil
tes akhir tindakan dan wawancara dengan siswa pada siklus I,
diperoleh sebagian siswa masih belum memahami langkah dalam
membuat histogram dan poligon frekuensi serta siswa masih kurang
teliti dalam membaca tabel distribusi frekuensi. Hasil wawancara
peneliti dengan siswa NA diperoleh informasi bahwa siswa NA
sudah memahami langkah menyajikan data bentuk ogive dan siswa
NA sudah menuliskan secara rinci penyelesaian setiap langkah pada
soal yang diberikan. Dari hasil tes akhir tindakan dan wawancara
dengan siswa diperoleh bahwa siswa sudah memahami langkah
menyajikan data dalam bentuk ogive dengan benar.
Diskusi Jurnal Utama :
Penelitian
Karakteristik dari student contribution dan interaktivity juga
merupakan hal yang membantu siswa dalam memahami konsep
yang diajarkan karena menurut Wijaya (2012) siswa memiliki
kebebasan untuk mengembangkan strateginya dalam menyelesaikan
masalah sehingga nantinya diperoleh strategi yang bervariasi
dimana hasil kontruksi siswa tersebut digunakan untuk landasan
pengembangan konsep matematika. Selanjutnya hasil analisis
wawancara, siswa sangat baik melakukan kesalahan pada indikator
analyzing dan interpreting data pada soal nomor 3 dan 4 karena
belum dapat menjawab dengan tepat disebabkan siswa kurang teliti
dan tergesa-gesa dalam mengerjakan. Hal tersebut sejalan dengan
pendapat Tias (2015) bahwa kurang teliti dan tergesa-gesa dalam
mengerjakan soal merupakan beberapa penyebab terjadinya
kesulitan siswa SMA kelas XII dalam menyelesaikan masalah
matematika. Siswa yang berkategori cukup terdiri dari 9 siswa lebih
banyak dari jumlah siswa sangat baik. Hal ini dikarenakan ketika
pembelajaran siswa dapat melakukan interaktivity dalam
mengkontruksi pengetahuannya dengan baik. Namun, siswa kurang
memahami dalam membandingkan sajian data histogram dan
konteks peta wilayah curah hujan untuk menarik kesimpulan. Hal
ini dikarenakan peneliti sebagai guru kurang dapat membimbing
dan mengarahkan siswa yang memiliki kecepatan belajar yang
berbeda-beda. Hal ini pun berdampak pada jumlah siswa yang
kurang yaitu sebanyak 7 siswa. Pada karakteristik interaktivity
siswa kurang cenderung pasif dalam kelompoknya karena sibuk
sendiri tidak memperhatikan teman sekelompoknya, kelompok lain
maupun guru. Berdasarkan hal ini, karakteristik student contribution
juga tidak dapat dilakukan secara optimal. Hasil wawancara hasil tes
menunjukkan siswa menjawab secara prosedur dan tidak memahami
menggunakan penalarannya. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan
Zuhri dkk (2013) yang mengatakan bahwa jika siswa tidak
memahami suatu konsep statistika, maka ketika memprediksi
cenderung asal menjawab atau menggunakan imajinasinya dalam
memberikan alasan karena pemahaman konsep menentukan
pengembangan penalaran siswa sehingga dapat digunakan sebagai
pondasi berfikir siswa.
Jurnal Pembanding:
Jurnal Pembanding:
Kelemahan Kelemahan penelitian pada jurnal utama adalah menurut saya jenis
Penelitian penelitian ini yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas,
dengan desain penelitian ini mengacu pada model Kemmis dan
Mc. Tanggart yang terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Apabila pada jurnal
utama menggunakan jenis penelitian deskriptif yang bertujuan
untuk mengetahui bagaimana gambaran kemampuan penalaran
statistis siswa dideskripsikan secara kuantitatif dan kualitatif itu
baik namun akan lebih efektif jika penelitian ini menggunakan
jenis penelitian
Bahasa yang digunakan peneliti pada jurnal utama sedikit sulit
dipahami pembaca (seperti pada halaman 26 dan lainnya) tidak
seperti jurnal pembading
Jurnal Pembanding:
Jurnal Pembanding:
Saran terhadap jurnal ini adalah bahwa dalam melaksanakan
pembelajaran matematika, diharapkan guru dapat menjadikan model
PBL sebagai alternatif pembelajaran untuk meningkatkan hasil
belajar siswa. Peneliti diharapkan mencoba menerapkan model PBL
pada materi lain, untuk mengetahui efektivitas pembelajaran ini
untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran matematika
dan lebih memperhatikan pengelolaan waktu ysng digunakan agar
pembelajaran dapat berlangsung efektif
Jurnal Pembanding: