Contoh Artikel Jurnal
Contoh Artikel Jurnal
Sugeng Haryanto
Program D3 Keuangan dan Perbankan Universitas Merdeka Malang
E mail: p3et@yahoo.com
ABSTRACT
This research explain how women share actively in the effort increasing earnings of
the household. This research done with taking sample at the stone crusher women in
Kecamatan Tugu Kabupaten Trenggalek. Women have potency in giving contri-
bution of earnings of household, especially impecunious household. In impecunious
household, women household member plunge to job market for adding earnings
household felt insufficient. Women contribution can be told as safety valve or sup-
porter for impecunious household to fulfill everyday basic need. This research aim
1) for analyzing contribution of earnings of stone crusher worker women to earn-
ings of family, 2) to know usage of earnings of stone crusher worker women, 3) to
know in working which poured by stone crusher worker women. Research finding
indicate that women who work as stone crusher have enough significant earnings
contribution to earnings of family.
Keywords: stone crusher women, earning contribution, outpouring time
* Penelitian ini merupakan penelitian SKW yang dibiayai oleh DIKTI tahun 2007
Sugeng Haryanto - Peran Aktif Wanita dalam Peningkatan Pendapatan 217
mereka bersedia melakukan pekerjaan apa- wanita pemecah batu terhadap pendapatan
pun, terutama sektor informal yang tidak keluarga, 2) Untuk mengetahui penggunaan
membutuhkan keahlian tertentu, mudah pendapatan pekerja wanita pemecah batu, 3)
untuk dimasuki, luwes, dan tidak membutuh- Untuk mengetahui curahan waktu kerja
kan modal yang besar. pekerja wanita pemecah batu.
Berkaitan dengan pengerahan sumber Tinjauan pustaka dalam penelitian ini
daya ekonomi yang dimiliki rumah tangga sebagai berikut:
miskin, maka telah menuntut wanita sebagai
istri untuk dapat menopang ketahanan ekono- 1. Gender Inequality
mi keluarga. Kondisi demikian merupakan Gender diartikan merupakan konstruksi
dorongan yang kuat bagi wanita untuk sosial-kultural yang membedakan karakteris-
bekerja di luar rumah. Dalam beberapa tahun tik maskulin dan feminin. Gender membagi
terakhir ini keterlibatan wanita pada sektor atribut dan pekerjaan menjadi maskulin dan
publik menunjukkan angka yang terus feminin. Secara realitas sosial menunjukkan
meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa bahwa pembagian peran berdasarkan gender
motivasi wanita untuk bekerja di sektor melahirkan keadaan yang tidak seimbang, di
publik semakin tinggi. mana wanita menjadi tersubordinasi oleh
Wanita pada rumah tangga miskin, rata- laki-laki yang disebut sebagai ketimpangan
rata mempunyai tingkat pendidikan yang gender.
relatif rendah karena kondisi ekonomi yang Analisis gender dalam kegiatan ekonomi
melatarbelakanginya. Wanita ini masuk ke todak dapat dipisahkan dari analisis tentang
pasar kerja dengan tingkat pendidikan rendah keluarga. Ekonomi dan keluarga merupakan
dan ketrampilan rendah. Wanita dengan ting- dua lembaga yang saling berhubungan seka-
kat pendidikan dan ketrampilan yang rendah lipun tampak keduanya terpisah satu sama
inilah yang justru banyak masuk ke lapangan yang lainnya. Ketidakseimbangan berdasar-
kerja, terutama pada sektor informal dengan kan gender (Gender Inequality) mengacu
motivasi menambah pendapatan keluarga. pada ketidakseimbangan pada akses ke
Di daerah Pucanganak Kecamatan Tugu sumber-sumber yang langka dalam masyara-
Trenggalek banyak dijumpai keluarga yang kat. Sunmber yang penting yang ada di
bekerja sebagai pemecah batu, selain sebagai masyarakat ini antara lain meliputi kekuasaan
petani. Dengan kondisi tanah yang berbukit atasmaterial, jasa, prestise, peran dalam
mengakibatkan areal pertanian menjadi ter- masyarakat, kesempatan memperoleh pendi-
batas, mereka banyak bekerja sebagai peme- dikan, kesempatan memperoleh pekerjaan
cah batu yang berada di sekitar sungai di dan sebagainya. Pendapat tentang ketimpa-
daerah tersebut. Pekerjaan sebagai pemecah ngan gender ini tampaknya kurang memper-
batu menjadi dominan karena tingkat kete- hatikan aspek sosial budaya yang mengkon-
rampilan yang dimiliki sangat terbatas dan struksi terjadinya ketimpangan tersebut.
pendidikan yang rata-rata memang rendah.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) untuk
mengetahui kontribusi pendapatan pekerja
218 Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 9, No. 2, Desember 2008
2. Pekerja Wanita dan Motivasi Kerja kan terhadap peningkatan pendapatan keluar-
ga. Kontribusi perempuan dapat dikatakan
Wanita mempunyai potensi dalam membe-
sebagai katup pengaman (savety valve) atau
rikan kontribusi pendapatan rumah tangga,
penopang bagi rumah tangga miskin untuk
khususnya rumah tangga miskin. Dalam
memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari.
rumah tangga miskin anggota rumah tangga
wanita terjun ke pasar kerja untuk menambah Wanita Indonesia terutama di pedesaan
pendapatan rumah tangga yang dirasakan sebagai sumber daya manusia cukup nyata
tidak cukup. partisipasinya khususnya dalam memenuhi
fungsi keluarga dan rumah tangga bersama
Peningkatan partisipasi wanita dalam
pria. Beberapa hasil penelitian menunjukkan
kegiatan ekonomi karena: pertama, adanya
peran serta wanita dalam berbagai industri di
perubahan pandangan dan sikap masyarakat
beberapa daerah cukup besar dan menentu-
tentang sama pentingnya pendidikan bagi
kan, dengan pengelolaan usaha yang bersifat
kaum wanita dan pria, serta makin disada-
mandiri (Lestari, dkk: 1997).
rinya perlunya kaum wanita ikut berpartisi-
pasi dalam pembangunan, kedua, adanya Potensi yang dimiliki wanita untuk
kemauan wanita untuk bermandiri dalam menopang ekonomi keluarga memang cukup
bidang ekonomi yaitu berusaha membiayai besar. Namun demikian wanita tidak menon-
kebutuhan hidupnya dan mungkin juga ke- jolkan diri atau mengklaim bahwa mereka
butuhan hidup dari orang-orang yang men- menjadi penyangga utama ekonomi keluarga.
jadi tanggungannya dengan penghasilan Temuan penelitian yang dilakukan oleh
sendiri. Kemungkinan lain yang menyebab- Wibowo (2002) pada pedagang tradisional di
kan peningkatan partisipasi wanita dalam Semarang menunjukkan bahwa kaum wanita
angkatan kerja adalah makin luasnya kesem- pedagang tetap tidak ingin menonjolkan diri
patan kerja yang bisa menyerap pekerja atau mengklaim bahwa aktivitasnya sebagai
wanita, misalnya munculnya kerajinan pedagang adalah utama (pokok), melainkan
tangan dan industri ringan. hanya sekedar mendukung kegiatan suami,
waluapun tidak menutup kemungkinan peng-
Wanita mempunyai potensi dalam mem-
hasilan mereka jauh lebih besar daripada apa
berikan kontribusi pendapatan rumah tangga,
yang diperoleh oleh suami mereka.
khususnya rumah tangga miskin. Dalam
rumah tangga miskin anggota rumah tangga Gambaran mengenai pembagian kerja
wanita terjun ke pasar kerja untuk menambah rumah tangga berdasarkan jenis kelamin
pendapatan rumah tangga yang dirasakan tersebut merupakan sebagian kecil bukti yang
tidak cukup. Hasil penelitian yang dilakukan mencerminkan ketidak seimbangan peran
Mariun (2004) menunjukkan dari 53,44 per- produktif dan peran reproduktif antara wanita
sen perempuan yang bekerja, 72,79 persen dan pria. Gambaran seperti ini banyak
adalah pekerja tetap, artinya perempuan terdapat di berbagai masyarakat, dan keadaan
mempunyai kepastian dalam memperoleh seperti ini tampak kurang menguntungkan
pendapatan. Yuniarti dan Haryanto (2005) wanita dalam meraih kesempatan melakukan
pendapatan para pekerja wanita pada industri kegiatan-kegiatan produktifnya.
sandang mempunyai kontribusi yang signifi-
Sugeng Haryanto - Peran Aktif Wanita dalam Peningkatan Pendapatan 219
mendistribusikan barang dan jasa dengan Usaha sektor informal adalah uasaha mikro
tujuan menciptakan kesempatan kerja bagi dan juga usaha kecil (Binaswadaya, 2002).
dirinya sendiri Sektor informal ini sering Subarsono (1996) mengemukakan
disebut juga dengan aktivitas informal, ke- karakteristik sektor informal adalah: a) sektor
sempatan kerja yang diciptakan (self em- informal ini mudah dimasuki, b) tidak me-
ployment), ekonomi di bawah tanah (under- merlukan ijin untuk beroperasi, c) menggu-
ground economy), causal work, shadow nakan tehnologi sederhana dan padat tenaga
economy (Subarsono, 1998). kerja d) tidak ada akses keinstitut keuangan
Menurut Tobing (2002) umumnya yang formal, e) beroperasi dalam skala kecil dan
terlibat dalam sektor informal adalah berpen- biasanya milik keluarga, f) unit usahanya
didikan rendah, miskin tidak terampil dan tidak terorganisir, g) kesempatan kerja di
kebanyakan para migran, kurang mampu sektor ini tidak terproteksi sebab tidak diatur
mengartikulasikan dan menetapkan kebutu- oleh peraturan pemerintah.
hannya. Karena itu cakrawala mereka terba- Mengapa seseorang memasuki sektor in-
tas untuk memberi kesempatan kerja dan formal? Ada faktor yang menyebabkan sek-
menghasilkan pendapatan langsung bagi tor informal muncul, misalnya karena proses
dirinya sendiri, tidak memaksimasi profit. memperoleh kesempatan untuk memasuki
Berkaitan dengan memaksimasi profit tidak sektor formal ternyata memerlukan biaya
selamanya benar, sebab sebagian besar sektor transaksi yang terlalu tinggi bagi sebagian
informal ternyata mempunyai falsafah profit besar masyarakat urban dan rural. Motif
motive (Effendi, 1997). usaha seseorang masuk sektor informal
Aktivitas sektor informal ditandai adalah alasan ekonomi (Winarno, 1996).
dengan: a) mudah untuk memasukinya, b) Sektor informal saat ini semakin berkem-
bersumber pada sumber daya lokal, c) usaha bang, sebagian akibat dari keterpurukan
milik sendiri d) operasinya dalam skala kecil, sektor formal, banyak angkatan kerja yaang
e) padat karya dan teknologinya bersifat terpental dari sektor formal (Wahyudi, 2001).
adaptif, f) ketrampilan diperoleh dari luar Sektor informal telah mampu menjadi katup
sistem sekolah, g) tidak tersentuh langsung pengaman bagi perkembangan angkatan
oleh regulasi pemerintah, h) pasarnya bersifat kerja yang setiap tahun terus mengalami
kompetitif (Gilbert dan Glugler: 1996: 96). peningkatan (Haryanto, 2000) .
Perspektif pelaku ekonomi dapat dibe- Keberadaan sektor informal saat ini
dakan kedalam dua kelompok besar, yaitu menjadi sangat penting karena beberapa fak-
sektor usaha formal dan sektor informal. tor. Sektor informal selain sebagai penyedia
Sektor formal diasosiasikan dengan usaha lapangan kerja, juga keberadaan dan kemam-
baik kecil, menengah maupun besar yang puan sektor informal ini bertahan di perko-
memiliki badan hukum dan menjadi bagian taan tanpa bantuan dari pemerintah adalah
dari sistem ekonomi formal. Sektor informal karena kebutuhan akan berbagai macam
adalah sektor ekonomi yang ditandai dengan pruduk dan jasa yang dihasilkan oleh sektor
ketiadaan badan hukum serta ruang gerak informal ini. Selain itu sektor formalpun
yang di luar kerangka aturan yang legal. membutuhkan keberadaan sektor informal ini
dan sektor informal dan formal saling
Sugeng Haryanto - Peran Aktif Wanita dalam Peningkatan Pendapatan 221
berkaitan dan melengkapi. Peran sektor patan seluruh keluarga, jumlah anak dan data
informal sebagai basis ekonomi kerakyatan lainnya.
di beberapa kawasan kota besar memegang
fungsi strategis sebagai sector resccue dan Populasi dan sampel
penyangga yang menyelamatkan subsistensi Populasi dalam penelitian ini adalah wanita
sebagian besar penduduk yang hidup di pemecah batu di Desa Pucanganak Kecama-
bawah urban stress (Wahyudi, 2001). tan Tugu Trenggalek. Sampel diambil secara
diambil dengan menggunakan metode pur-
METODE PENELITIAN posive random sampling, yaitu sebagai beri-
kut: Menentukan pekerja wanita sebaga
Definisi Operasional Variabel pemecah batu yang yang berada di beberapa
1. Pendapatan rumah tangga, yang dimak- perdukuhan berada di Daerah Pucanganak,
sud dengan pendapatan rumah tangga kemudian menentukan pekerja waniat seba-
dalam penelitian ini adalah jumlah rupiah gai pemecah batu yang menjadi sampel se-
yang diperoleh oleh istri dan suami dari cara random.
bekerja, yang diukur dengan rupiah rata-
rata perminggunya. Lokasi Penelitian
2. Pekerja wanita, yang dimaksud dengan Lokasi penelitian dilakukan di Desa Pucang-
pekerja wanita dalam penelitian ini anak Kecamatan Tugu Trenggalek. Penen-
adalah wanita yang bekerja sebagai pe- tuan lokasi ini didasari bahwa daerah ini
mecah batu kali di daerah Pucanganak tanahnya relatif kurang subur dengan to-
Kecamatan Tugu Trenggalek. pografi yang berbukit-bukit serta tanah perta-
3. Peran aktif wanita, yang dimaksud engan niannya relatif sempit. Sehingga meraka
peran aktif wanita dalam penelitian ini banyak memfaatkan potensui alam berupa
adalah curahan waktu rata-rata perhari batuan di sungai untuk dijual sebagai bahan
yang diberikan wanita untuk bekerja bangunan.
sebagai pemecah batu untuk memperoleh
pendapatan dalam bentuk rupiah. Teknik Pengumpulan Data
4. Rumah tangga miskin, yang dimaksud Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan rumah tangga miskin dalam melalui:
penelitian diguna indikator rumah tangga • Kuesioner terbimbing, yaitu penyebaran
penerima Bantuan Tunai Langsung kuesioner dengan memberikan bimbing-
(BLT). an secara langsung kepada responden.
Hal ini dilakukan karena mayoritas res-
Jenis data ponden yang kemampuan membaca dan
Jenis data dalam penelitian ini adalah data menulisnya yang rendah.
primer, yang berupa data pekerja wanita se- • Wawancara mendalam (in-depth inter-
bagai pemecah batu di Desa Pucang anak viewing, wawancara ini dilakukan untuk
Kecamatan Tugu Trenggalek, Waktu bekerja, memperdalam informasi dari para res-
kegiatan sosial kemasyarakatan, pendapatan ponden
dari hasil penjualan batu pecahan, penda-
222 Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 9, No. 2, Desember 2008
• Observasi langsung, dua metode ini para wanita ini rata-rata rendah dan bahkan
(wawancara secara mendalam dan obser- tidak pernah mengenyam dunia pendidikan
vasi langsung) sejalan dengan teknik ob- formal. Hampir 97 persen hanya maksimum
servasi pasif. berpendidikan SD, dimana 33.33 persen
tidak pernah sekolah dan 30 persen pernah
Teknik Analisis Data sekolah di SD dan 33.33 lulus SD. Sedang-
Teknik analisis data yang digunakan dalam kan yang pernah dekolah sampai SMP hanya
penelitian ini adalah dengan analisis deskrip- 3.33 persen.
tif kuantitatif, yaitu dengan melakukan pena-
laran logis. Data temuan lapangan disusun
Tidak Lulus
secara sistematis yang menunjukkan bagai- SMP, Tidak
3.33% sekolah,
mana peran aktif wanita dalam peningkatan Lulus SD,
33.33%
33.33%
ekonomi rumah tangga.
Tidak lulus
SD,
HASIL PENELITIAN DAN 30.00%
PEMBAHASAN
Tidak sekolah Tidak lulus SD Lulus SD Tidak Lulus SMP
Pendapatan Jumlah
40.00% 35.71% 35.71%
Kurang dari 40.000 12
30.00% Rp 40.000-≤60.000 13
21.43% Rp 61.000-≤80.000 3
20.00%
Rp 81.000-≤100.000 0
Lebih dari 100.000 0
10.00% 7.14%
0.00%
Petani dan Tukang Pemecah Lainnya Pendapatan suami yang relatif tinggi,
buruh tani Bangunan Batu
yaitu lebih dari Rp 61.000 karena mereka
Sumber: Data primer merasakan suami mereka bekerja relatif
Gambar 3. Pekerjaan Suami Wanita Pemecah kontinue. Jam kerja suami para pekerja
Batu wanita rata-rata perminggu berkisar antara 3
sampai dengan 5 jam sebanyak 5 orang
sedangkan yang bekerja antara 5 sampai
Kontribusi Pendapatan Pekerja Wanita dengan 8 sebanyak 20 orang dan lebih dari
Pemecah Batu terhadap Pendapatan
8 jam sebanyak 5 orang. Rendahnya jumlah
Keluarga
jam kerja ini mereka rasakan karena untuk
Pendapatan merupakan uang yang diterima yang bekerja di sektor pertanian pekerjaan-
seseorang karena seseorang bekerja. Penda- nya tidak rutin sepanjang waktu.
patan keluarga terdiri dari pendapatan yang
Sedangkan yang bekerja di sektor
diperoleh oleh suami yang bekerja ditambah
bangunan juga merasa tidak kontinyu.
dengan pendapatan yang diperoleh karena
Rendahnya jumlah jam kerja ini berpenga-
istri yang bekerja.
ruh pada tingkat pendapatan yang mereka
Besarnya pendapatan suami para pekerja peroleh. Selain sumber pendapatan yang
wanita ini disajikan pada tabel 1. Pendapatan berasal dari suami dan istri ada juga sum-
ini dihitung selama satu minggu. Pendapatan ber pendapatan yang berasal dari anak. 67
suami yang besarnya kurang dari Rp40.000 persen menyatakan ada sumber pendapatan
sebanyak 12 orang dan antara Rp40.000 yang berasal dari anak, sedangkan 33
sampai dengan Rp60.000 sebanyak 13 orang. persen tidak ada sumber pendapatan selain
Banyak pendapatan yang berkisar diangka dari suami dan istri.
tersebut dikarenakan pekerjaan yang sifatnya
Besarnya pendapatan yang diperoleh
dipertanian dan bangunan relatif tidak dapat
oleh wanita yang bekerja sebagai pemecah
dipastikan sepanjang waktu. Sehingga res-
batu rata-rata perminggu rata-rata sebesar
ponden membuat pendapatan tersebut adalah
53,57 persen berkisar Rp40.000 -
rata-ratanya.
Rp60.000. Tingkat pendapatan pekerja
wanita pemecah batu secara keseluruhan
disajikan pada Gambar 4.
224 Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 9, No. 2, Desember 2008
60 53.57
desa yang mempunyai rasa nrima, selain
50
Jumlah Responden
30
Kebutuhan yang tidak begitu besar tersebut
20
17.86 karena anak-anak mereka yang sudah
10
bekerja atau anak mereka masih kecil,
0
0 0
sehingga kebutuhannya juga belum begitu
Lebih dari
100.000
Rp 81.000-
≤100.00
Rp 61.000-
≤80.00
Rp 40.000-
≤60.00
Kurang dari
40.000
besar.
Pendapatan
Hal ini karena lokasi pekerjaan untuk meme- Hal ini karena pekerjaan pemecahan batu
cah batu tersebut berada dekat dengan tersebut jangka panjang akan merusak
rumahnya. Selain itu pekerjaan tersebut lingkungan.
tidak ada sifat pemaksaan waktunya. Mere-
ka dapat bekerja sesuai dengan keingi- DAFTAR PUSTAKA
nannya sendiri. Sehingga jika dirasakan ada
pekerjaan di rumah atau keperluan lainnya, Arjani, Ni Luh. 2002. Gender dan Perma-
maka pekerjaan pemecah batu tersebut salahannya. Pusat Studi Wanita Uni-
dapat ditinggal. versitas Udayana.
Arjani, Ni Luh. 2003. Ketimpangan Gender
KESIMPULAN di Beberapa Bidang Pembangunan di
Bali. Jurnal Studi Jender Vol. III No. 2
Berdasarkan hasil penelitian yang telah di- Tahun 2003
lakukan dapat diambil beberapa kesimpu-
Binaswadaya. 2002. Masalah UKM dan
lan sebagai berikut:
Peran LSM. Buletin 19 Februari 2002.
1. Pendapatan yang diperoleh oleh pekerja
Effendi, Abbas. 1997. Transformasi Struk-
wanita tersebut menurut mereka dirasa-
tural dan Kesejahteraan Masyarakat
kan sudah cukup. Kontribusi penda-
Pedesaan. Jurnal Populasi. Vol. 8 No. 2
patan pekerja wanita terhadap penda-
patan suami cukup signifikan. Gilbert, allen dan Gugler, Josef. 1996. Prop-
erty and Development: Urbanization in
2. Pendapatan wanita pemecah batu juga
the Third World. Terjemahan Anshori.
merupakan pendapatan keluarga. Peng-
Tiara Wacana Yogyakarta.
gunaan pendapatan merupakan penggu-
naan atau belanja untuk kebutuhan Haryono, Suyono.1997. Saatnya Wanita
keluarga. Penggunaan untuk kebutuhan (desa) Terjun ke Dunia Usaha. Warta
keluarga tersebut, antara lain untuk men- Demografi Th 27 No. 4.
cukupi kebutuhan pokok sehari-hari, Indaryani, Mamik. 1997. Peran Wanita
untuk kebutuhan sekolah dan juga un- dalam Menunjang Ekonomi dalam
tuk kebutuhan yang sifatnya sosial, Rumah Tangga Miskin: Studi Kasus di
seperti arisan, bowo (menyumbang orang Kecamatan Selogiri Kabupaten Wono-
yang punya hajatan). giri Jawa Tengah. Warta Demografi Th
3. Para wanita pemecah batu ini rata-rata 27. No. 4.
bekerja sebagai pemecah batu sehari se- Jenskin, M. 1993. Extending Social Security
lama 5 sampai dengan 8 jam (73,33 Protection to the Entire Population:
persen). Namun demikian waktu yang Problem and Issues. International
dialokasikan tersebut relatif fleksibel. Social Security Review.
Berdasarkan temuan penelitian saran Ken, Suratyah dkk. 1994. Marginalisasi
yang dapat disampaikan yaitu adanya Pekerja Wanita di Pedesaan: Studi Ka-
pembinaan kemampuan dan keterampilan sus pada IRT Pangan di Sulsel.
bagi pekerja wanita, sehingga dapat Yogyakarta: PPK UGM.
mengembangkan keterampilan yang lain.
Sugeng Haryanto - Peran Aktif Wanita dalam Peningkatan Pendapatan 227