DISUSUN OLEH :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “Tumor Otak” dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Dan
juga kami berterima kasih kepada ibu selaku Dosen mata kuliah Keperawatan
Medikal Bedah II yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami berharap makalah ini dapat berguna serta dapat menambah wawasan
dan pengetahuan kita mengenai “Keperawatan Medikal Bedah II”. Semoga makalah
yang sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya, Sebelumnya
kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.
Penulis
Cover 1
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
Bab I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan 6
2.1 Definisi 7
2.2 Etiologi 8
2.3 Anatomi Tulang 9
2.4 Pathway 11
2.5 Patofisiologi 11
2.6 Manifestasi Klinik 12
2.7 Komplikasi 14
2.8 Pemeriksaan Penunjang 15
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
2.1 Untuk Mengetahui Definisi Dari Tumor Otak
2.2 Untuk Mengetahui Etiologi Dari Tumor Otak
2.3 Untuk Mengetahui Anatomi Tumor Otak
2.4 Untuk Mengetahui Pathway Dari Tumor Otak
2.5 Untuk Mengetahui Patofisiologi Tumor Otak
2.6 Untuk Mengetahui Manifestasi Tumor Otak
2.7 Untuk Mengetahui Komplikasi Tumor Otak
2.8 Untuk Mengetahui Pemeriksaan Penunjang Tumor Otak
2.9 Untuk Mengetahui Asuhan Keperawatan Dari Tumor Otak
TINJAUAN TEORI
.9 Definisi
Tumor otak atau glioma adalah sekelompok tumor yang timbul dalam
sistem saraf pusat dan dapat dijumpai beberapa derajat diferensiasi glia. (Liau,
2012).
Istilah tumor kurang lebih merupakan sinonim dari istilah neoplasma.
Semua istilah tumor diartikan secara sederhana sebagai pembengkakan atau
gumpalan, dan kadang-kadang istilah “ tumor sejati” dipakai untuk
membedakan neoplasma dengan gumpalan lainnya. Neoplasma dapat
dibedakan berdasarkan sifat-sifatnya ada yang jinak dan ada pula yang ganas
(Price et al., 2012).
Berdasarkan pertumbuhannya tumor dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
malignant tumor (tumor ganas) dan benign tumor (tumor jinak). Perbedaan
keduanya tampak sangat jelas, malignant tumor disebut juga dengan kanker.
Kanker dapat menyerang bahkan merusak jaringan dan bermetastase (gerakan
atau penyebaran sel kanker dari organ ke organ lainnya). Sedangkan benign
tumor tidak menyerang jaringan dan tidak bermetastase, namun dapat tumbuh
besar. Kanker sudah pasti tumor namun tumor belum pasti kanker (Saleh ,
2016).
.9 Etiologi
Tidak ada faktor etiologi jelas yang telah ditemukan untuk tumor otak
primer. Walaupun tipe sel yang berkembang menjadi tumor sering kali dapat
diidentifikasi, mekanisme yang menyebabkan sel bertindak abnormal tetap belum
diketahui. Kecenderungan keluarga, imunosupresi, dan faktor-faktor lingkungan
sedang diteliti. Waktu puncak untuk kejadian tumor otak adalah decade kelima
dan ketujuh. Selain itu, pria terkena lebih sering dari pada wanita.
Penyebab tumor hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti.
Adapun faktor-faktor yang perlu ditinjau, yaitu :
a. Herediter
Riwayat tumor otak dalam satu anggota keluarga jarang ditemukan
kecuali pada meningioma, astrositoma dan neurofibroma dapat dijumpai
pada anggota-anggota sekeluarga. Dibawah 5% penderita glioma
mempunyai sejarah keluarga yang menderita brain tumor. Sklerosis tuberose
atau penyakit Sturge-Weber yang dapat dianggap sebagai manifestasi
pertumbuhan baru, memperlihatkan faktor familial yang jelas. Selain jenis-
jenis neoplasma tersebut tidak ada bukti-bukti yang kuat untuk memikirkan
adanya faktor-faktor hereditas yang kuat pada neoplasma.
b. Sisa-Sisa Sel Embrional (Embryonic Cell Rest)
.9 Pathway
Ketidakseimbangan nutrisi
Kompresi saraf kurang dari kebutuhan
Mayapada Nursing Academy | 10
optikus (N.III/IV) Gangguan penglihatan
Resiko jatuh
Papil edema
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan
Kompresi saraf gangguan
optikus (N.III/IV) penglihatan
.9 Patofisiologi
thofisiologi Tumor intrakranial menyebabakan gangguan neurologis
progresif. Gangguan neurologis pada tumor intrakranial biasanya dianggap
disebabkan oleh dua faktor, yaitu gangguan fokal disebabkan oleh tumor dan
kenaikan tekanan intracranial.
1) Gangguan fokal Terjadi apabila terdapat penekanan pada jaringan
otak, dan infiltrasi atau infasi langsung pada parenkim otak dengan kerusakan
jaringan neuron. Tentu saja disfungsi yang paling besar terjadi pada tumor
yang tumbuh paling cepat (misalnya: gliomablastoma multiforme) Perubahan
suplai darah akibat tekanan yang ditimbulkan tumor yang bertumbuh
menyebabkan nekrosis jaringan otak. Gangguan suplai darah arteri pada
umumnya bermanifestasi sebagai kehilangan fungsi secara akut dan mungkin
dapat dikacaukan dengan gangguan serebrovaskular primer. Serangan kejang
sebagai manifestasi perubahan kepekaan neuron dihubungkan dengan
kompresi, invasi, dan perubahan suplai darah ke jaringan otak. Beberapa
tumor membentuk kista yang juga menekan parenkim otak sekitarnya
sehingga memperberat gangguan neurologis fokal, seperti bicara
terganggu,berdesis, dan afasia.
2) Peningkatan tekanan intracranial. Dapat diakibatkan oleh beberapa
faktor: bertambahnya massa dalam tengkorak, terbentuknya edema sekitar
tumor, dan perubahan sirkulasi cairan serebrospinal. Pertumbuhan tumor
.9 Manifestasi Klinis
1) Sakit kepala (nyeri)
Nyeri dapat digambarkan bersifat dalam, terus-menerus, tumpul, dan
kadang-kadang hebat sekali. Nyeri ini paling hebat saat pagi hari dan
2) Sakit kepala secara bertahap menjadi makin sering dan makin parah
3) Mual atau muntah tanpa sebab
7) Sulit berbicara
.9 Komplikasi
Komplikasi tumor otak menurut Ariani (2012) :
a. Edema Serebral
Peningkatan cairan otak yang berlebih yang menumpuk disekitar lesi
sehingga menambah efek masa yang mendesak (space-occupying).
Edema Serebri dapat terjadi ekstrasel (vasogenik) atau intrasel
(sitotoksik).
b. Hidrosefalus
Peningkatan intracranial yang disebabkan oleh ekspansin massa dalam
rongga cranium yang tertutup dapat di eksaserbasi jika terjadi obstruksi
pada aliran cairan serebrospinal akibat massa.
c. Herniasi Otak
Peningkatan intracranial yang terdiri dari herniasi sentra, unkus, dan
singuli.
d. Epilepsi
Metastase ketempat lain
PEMBAHASAN
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2Saran
DAFTAR PUSTAKA