Anda di halaman 1dari 2

3.

Jenis Gangguan:
A. Gangguam Kefasihan
Seorang yang menderita gangguan kefasihan berbicara atau fluency disorder biasanya
juga mengalami latah, kegagapan, pengulangan kata, silaba atau memperpanjang bunyi.
Gangguan kefasihan atau fluency disorder pada umumnya terjadi pada anak-anak, seiring
dengan bertambahnya usia dan pengetahuan anak tentang bahasa, gangguan kefasihan yang
dialami anak bisa hilang. Namun gangguan tersebut bisa saja bertahan hingga dewasa
sehingga dapat menghambat interaksi social pada anak.
Gagap pada umumnya diderita oleh anak-anak dan biasanyahilang seiring pertambahan
usianya, tetapi tidak menutup kemungkinan orang dewasa dapat menderita gagap. Orang
yang gagap sebenarnya tahu bahwa kata-kata yang mereka hasilkan tidak benar, namun
mereka tidak mampu mengendalikan kata-kata yang sedang mereka ucapkan.
4. Gangguan Artikulasi :
Artikulsasi bunyi melibatkan organ bicara seperti lidah, gigi, bibir, dan palatal.
Faktor-faktor terjadinya gangguan artikulasi dapat disebabkan karena kanker mulut dan
tenggorokan, kecelakaan, bawaan lahir (seperti celah bibir) atau fakor lain yang
mengakibatkan rusaknya organ bicara.
Gangguan artikulasi pada anak-anak masih dianggap normal, namun jika gangguan
artikulasi masih terjadi pada saat masa perkembangannya atau saat dewasa, maka hal tersebut
dapat dianggap sebagai sebuah kelainan atau penyakit. Walaupun gangguan artikulasi pada
anak-anak tidak menghambat dalam hal berkomunikasi, namun pada usia sekolah biasanya
mereka menjadi bahan tertawaan teman-temannya.
Selain faktor rusaknya organ bicara, juga ada beberapa faktor yang juga dapat
mengakibatkan gangguan artikulasi seperti gangguan neurologis misalnya dysarthria dan
apraxia. Dysarthria adalah gangguan motoric yang diakibatkan oleh lesi pada otak didaerah
yang bertanggung jawab untuk perencanaan, eksekusi, dan pengendalian gerakan otot yang
dibutuhkan untuk berbicara.
5. Gangguan Apraxia
Gangguan apraxia adalah gangguan yang diakibatkan oleh kerusakan bagian otak
yang berhubungan dengan proses bicara yang mengakibatkan ketidakmampuan
menerjemahkan bentuk gramatikal kedalam susunan fonetik yang benar.
Apraxia pada anak-anak ditandai dengan keterlambatan bicara. Anak-anak yang
mengalami gangguan tersebut tidak melewati tahap babbling. Anak yang mengalami masalah
dengan kemampuan otaknya berdampak terhadap pengolahan dan penyampaian sinyal yang
dibutuhkan untuk berbicara.
Diantara faktor yang menyebabkan keterlambatan bicara pada anak antara lain,
gangguan pendengaran, gangguan pada otot bicara, keterbatasan kemampuan kognitif,
mengalami gangguan pervasive dan lain-lain.
6. Gangguan Suara
Gangguan suara meliputi gangguan kenyaringan, gangguan nada dan gangguan
kualitas bunyi. Gangguan suara dapat berupa kemonotonan nada, suara parau, suara serak,
bunyi yang terlalu rendah atau terlalu tinggi. Faktor terjadinya gangguan suara dapat
disebabkan oleh kecelakaan, kerusakan atau penyakit pada tenggorokan.
7. Gangguan Spasmodic Dysphonia
Merupakan salah satu faktor terjadinya gangguan suara yang disebabkan oleh
kejangnya pita suara. Hal tersebut dapat mengganggu aliran udara yang terdapat pada pita
suara sehingga dapat menghasilkan bunyi tersendat, gemetar, dan suara merintih.

Anda mungkin juga menyukai