2020/2021
Pertemuan 12
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan akurat!
1. Uraikan beberapa cara bersikap proaktif dalam mengembangkan persatuan dan kesatuan bangsebagai
upaya dalam menjaga dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia!
2. Uraikan penilaiannya tentang persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Demokrasi Liberal (17
Agustus 1950 sampai dengan 5 Juli 1959)!
3. Uraikan penilaiannya tentang persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Orde Lama (5 Juli 1959
sampai dengan 11 Maret 1966)!
4. Sebagai warga Negara Indonesia apa rancangan anda tentang persatuan dan kesatuan bangsa sebagai upaya menjaga
dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia?
5. Uraikan cara anda mengkampanyekan persatuan dan kesatuan bangsa sebagai upaya menjaga dan mempertahankan
Negara Kesatuan Republik Indonesia!
6. Tuliskan 7 perilaku warga negara yang berpotensi merusak persatuan dan kesatuan bangsa sebagai upaya menjaga dan
mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia!
7. Menguraikan klasifikasi demokrasi!
8. Jelaskan periodisasi perkembangan demokrasi di Indonesia!
9. Uraikan klasifikasi hukum !
10, Identifikasi peran lembaga peradilan di Indonesia!
11. Uraikan peran Indonesia di PBB!
12. Uraikan peran Indonesia dalam ASEAN!
13. Jelaskan ancaman integrasi nasional di bidang politik!
14. Uraikan strategi mengatasi ancaman di bidang sosial budaya!
15. Jelaskan makna persatuan dan kesatuan bangsa!
16. Jelaskan konsep NKRI menurut UUD Negara RI Tahun 1945!
17. Identifikasi faktor penghambat persatuan dan kesatuan bangsa!
18. Identifikasi hakikat hak warga Negara!
19. Uraikan substansi hak dan kewajiban warga negara dalam nilai dasar Pancasila!
20. Uraikan faktor penyebab pengingkaran kewajiban warga Negara!
21. Uraikan upaya penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga Negara!
22. Jelaskan peran Kejaksaan dalam menjamin keadilan dan kedamaian!
23. Kemukakan berbagai kasus pelanggaran hukum di masyarakat!
24. Identifikasi pengaruh positif kemajuan iptek dalam aspek ekonomi!
25. Identifikasi sikap selektif dalam menghadapi berbagai pengaruh kemajuan iptek!
26. Identifikasi sikap selektif dalam menghadapi berbagai pengaruh kemajuan iptek!
27. Uraikan karakteristik Negara Kesatuan Republik Indonesia!
28. Kemukakan penilaian anda tentang persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Republik
Indonesia Serikat (27 Desember 1949 sampai dengan 17 Agustus 1950)!
-Selamat bekerja-
NAMA : NUR WAQIATUL QADRI
KELAS : XII MIPA 4
LKPD 12 PPKN
Cinta tanah air artinya berbakti kepada negara dan bersedia berkorban membela negara.
Cinta tanah air menjadi sikap penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik,
sosial budaya, ekonomi, dan politik bangsa.Cinta tanah air perlu ditanamkan dan
dikembangkan dalam jiwa setiap individu sejak dini. Cinta tanah air tercermin dari
perilaku:
Semboyan Bhineka Tunggal Ika mencerminkan persatuan dan kesatuan bangsa dan
negara Indonesia. Kemajemukan bangsa Indonesia mampu membangun kesatuan bangsa
yang kokoh.
Prinsip dari persatuan dan kesatuan di Indoesia yaitu menjadi satu atau tunggal yang
menuntut keterpaduan dari kemajemukan bangsa.
Pada masa Republik Indonesia Serikat juga terjadi beberapa gerakan separatis yang di antaranya
adalah sebagai berikut.
Pada periode ini, Indonesia menggunakan Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia
Tahun 1950 (UUDS 1950) yang berlaku mulai tanggal 17 Agustus 1950. UUDS RI 1950
merupakan perubahan dari Konstitusi RIS yang diselenggarakan sesuai dengan Piagam
Persetujuan antara pemerintah RIS dan Pemerintah RI pada tanggal 19 Mei 1950.
Sistem pemerintahan yang dianut adalah sistem pemerintahan parlementer dengan menggunakan
kabinet parlementer yang dipimpin oleh seorang perdana menteri. Praktik sistem pemerintahan
ini ternyata tidak membawa bangsa Indonesia ke arah kemakmuran, keteraturan dan kestabilan
politik.
Hal itu tercermin dari jatuh bangunnya kabinet dalam kurun waktu antara 1950-1959 telah terjadi
7 kali pergantian kabinet Terjadi perdebatan yang tiada ujung pangkal sementara di sisi lain
kondisi negara makin gawat dan tidak terkendali yang mengancam persatuan dan kesatuan
bangsa.
● Pembubaran konstituante.
● Memberlakukan kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya lagi UUDS 1950.
● Pembentukan MPR dan DPA sementara.
● Di tambah lagi, pada periode ini juga terjadi beberapa gerakan separatis yang di
antaranya adalah sebagai berikut.
● Gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII)
● Pemberontakan PRRI/Permesta (Pemerintah Revolusioner Republik
Indonesia/Perjuangan Rakyat Semesta)
Dekret Presiden tanggal 5 Juli 1959 telah membawa kepastian di negara. Indonesia kembali
menggunakan UUD 1945 sebagai konstitusi negara yang berkedudukan sebagai asas
penyelenggaraan negara.
Sejak berlakunya kembali UUD 1945, Presiden berkedudukan sebagai kepala negara dan kepala
pemerintahan. Kabinet yang dibentuk pada tanggal 9 Juli 1959 dinamakan Kabinet Kerja yang
terdiri atas:
● Kabinet Inti, yang terdiri atas seorang perdana menteri yang dijabat oleh Presiden dan 10
orang menteri.
● Menteri-menteri ex officio, yaitu pejabat-pejabat negara yang karena jabatannya diangkat
menjadi menteri. Pejabat tersebut adalah Kepala Staf Angkatan Darat, Laut, Udara,
Kepolisian Negara, Jaksa Agung, Ketua Dewan Perancang Nasional dan Wakil Ketua
Dewan Pertimbangan Agung
● Menteri-menteri muda sebanyak 60 orang.
Pada periode ini muncul pemikiran di kalangan para pemimpin bangsa Indonesia, yang
dipelopori Presiden Soekarno, yang memandang bahwa pelaksanaan demokrasi liberal pada
periode yang lalu hasilnya sangat mengecewakan.Sebagai akibat dari kekecewaan tersebut,
presiden Soekarno mencetuskan konsep demokrasi terpimpin. Pada mulanya, ide demokrasi
terpimpin adalah demokrasi yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
Namun, lama kelamaan, bergeser menjadi dipimpin oleh Presiden/Pemimpin Besar Revolusi.
Maka, akhirnya segala sesuatunya didasarkan kepada kepemimpinan penguasa dalam hal ini
pemerintah.
Kepemimpinan Presiden Soekarno akhirnya jatuh pada tahun 1966. Jatuhnya Soekarno
menandai berakhirnya masa Orde Lama dan digantikan oleh kekuatan baru, yang dikenal
dengan sebutan Orde Baru yang dipimpin Soeharto.
Selama memegang kekuasaan negara, pemerintahan Orde Baru tetap menerapkan sistem
pemerintahan presidensial. Adapun kelebihan dari sistem pemerintahan Orde Baru adalah
sebagai berikut.
Perkembangan pendapatan per kapita masyarakat Indonesia yang pada tahun 1968 hanya 70
dolar Amerika Serikat dan pada 1996 telah mencapai lebih dari 1.000 dolar Amerika Serikat.
Akan tetapi dalam perjalanan pemerintahannya, Orde Baru melakukan beberapa penyimpangan
terhadap Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Beberapa penyimpangan konstitusional
yang paling menonjol adalah sebagai berikut.
● Supremasi hukum tidak dapat ditegakan karena banyaknya oknum penegak hukum yang
cenderung memihak pada orang tertentu sesuai kepentingan.
● Hukum bersifat kebal terhadap penguasa dan konglomerat yang dekat dengan penguasa.
● Berbagai penyimpangan yang telah disebutkan di atas mengakibatkan negara Indonesia
terjebak dalam keadaan krisis multidimensional. Kondisi yang mencemaskan itu akhirnya
membangkitkan gerakan reformasi menumbangkan rezim otoriter orde baru.
● Semangat para mahasiswa dan berbagai pihak lainnya yang peduli terhadap masa depan
bangsa akhirnya berhasil membuat Presiden Soeharto mengundurkan diri pada tanggal 21
Mei 1998.
D. Persatuan dan Kesatuan pada Masa Reformasi
Memasuki masa reformasi, bangsa Indonesia bertekad untuk menciptakan sistem pemerintahan
yang demokratis. Agar tercipta sistem pemerintahan yang diharapkan, perlu disusun
pemerintahan yang konstitusional. Pemerintah konstitusional bercirikan sebagai berikut.
Berdasarkan hal tersebut, salah satu bentuk reformasi yang dilakukan oleh bangsa Indonesia
adalah melakukan perubahan atau amandemen atas Undang-Undang Dasar 1945. Langkahnya
adalah dengan mengamandemen UUD 1945 menjadi konstitusi yang bersifat konstitusional,
sehingga diharapkan dapat terbentuk sistem pemerintahan yang lebih baik dari yang sebelumnya.
● Kedaulatan di tangan rakyat dan dilakukan menurut Undang-Undang Dasar (Pasal 1 ayat
(2)).
● MPR merupakan lembaga bikameral, yaitu terdiri dari anggota DPR dan anggota DPD
(Pasal 2 ayat (1)).
● Presiden dan Wakil Presiden dipilih langsung oleh rakyat (Pasal 6A ayat (1)).
● Presiden memegang jabatan selama lima tahun dan dapat dipilih kembali dalam jabatan
yang sama untuk satu kali masa jabatan (Pasal 7).
● Pencantuman hak asasi manusia (Pasal 28A-28J).
● Penghapusan DPA sebagai lembaga tinggi negara.
● Presiden bukan mandataris MPR.
● MPR tidak lagi menyusun GBHN.
● Pembentukan Mahkamah Konstitusi (MK) dan Komisi Yudisial (KY) (Pasal 24B dan
24C).
● Anggaran pendidikan minimal 20% (Pasal 31 ayat (4)).
● Negara kesatuan tidak boleh diubah (Pasal 37 ayat (5)).
● Penjelasan Undang-Undang Dasar 1945 dihapus.
Pertama, sikap toleransi yaitu saling menghormati dan menghargai ditengah keberagaman
budaya pada masyarakat. Kedua, menghormati perbedaan dengan selalu bersikap ramah dan
menghilangkan egoisme masing-masing suku dan golongan. Ketiga, peran pemerintah
diperlukan dalam pengambilan keputusan untuk melestarikan keragaman sosial budaya.
Keempat, kesadaran masyarakat menjadi dasar dalam menjaga keanekaragaman tetap utuh di
lingkungannya sendiri.
6. Tindkan warga negara yang mengakibatkan pecahnya persatuan dan kesatuan yaitu :
● Demokrasi Langsung
Demokrasi langsung merupakan suatu bentuk demokrasi dimana setiap rakyat memberikan suara
atau pendapat dalam menentukan suatu keputusan. Dalam sistem ini, setiap rakyat mewakili
dirinya sendiri dalam memilih suatu kebijakan sehingga mereka memiliki pengaruh langsung
terhadap keadaan politik yang terjadi.
● Demokrasi Perwakilan
Dalam demokrasi perwakilan, seluruh rakyat memilih perwakilan melalui pemilihan umum
untuk menyampaikan pendapat dan mengambil keputusan bagi mereka.
Hukum ilmu yang terdapat dalam pandangan para ahli hukum yang terkenal dan
sangat berpengaruh.
b. Penggolongan Hukum Berdasarkan Tempat Berlaku
Ada dua jenis hukum berdasarkan cara mempertahankannya, yakni hukum material dan
hukum formal.
● Hukum material adalah jenis hukum yang mengatur hubungan antara anggota
masyarakat yang berlaku secara umum mengenai hal-hal yang dilarang serta hal-
hal yang dibolehkan untuk dilakukan.
● Hukum formal adalah jenis hukum yang mengatur tentang bagaimana cara
mempertahankan dan melaksanakan hukum material.
f. Penggolongan Hukum Berdasarkan Sifat
● Hukum yang memaksa adalah jenis hukum yang dalam keadaan bagaimana pun,
harus dan mempunyai paksaan yang mutlak.
● Hukum yang mengatur adalah jenis hukum yang dapat dikesampingkan saat
pihak-pihak yang bersangkutan telah membuat peraturan tersendiri dalam suatu
perjanjian.
g. Penggolongan Hukum Berdasarkan Wujud
● Hukum objektif adalah hukum yang mengatur tentang hubungan antar dua orang
atau lebih yang berlaku umum.
● Hukum subjektif yakni hukum yang muncul dari hukum objektif dan berlaku
terhadap seorang atau lebih.
h. Penggolongan Hukum Berdasarkan Isi
Penggolongan hukum berdasarkan isi dibedakan menjadi dua yaitu hukum publik dan
hukum privat. Hukum publik adalah hukum yang mengatur hubungan antara negara
dengan individu atau warga negaranya dan menyangkut kepentingan publik. Hukum
publik dibagi lagi ke dalam beberapa bagian, yakni:
Hukum Pidana: Pelanggaran dan kejahatan, serta memuat larangan dan sanksi.
Hukum Tata Usaha Negara (administratif): Tugas dan kewajiban para pejabat negara.
Sedangkan hukum privat (sipil) adalah hukum yang berguna untuk mengatur hubungan
antara individu satu dengan individu lainnya, termasuk negara sebagai pribadi. Hukum
privat terbagi menjadi:
Hukum Perdata: Hubungan antar individu secara umum. Contoh hukum perdata seperti
hukum keluarga, hukum perjanjian hukum kekayaan, hukum waris, , dan hukum
perkawinan.
Mahkamah Agung merupakan lembaga pengadilan tertinggi dari makna kemerdekaan Indonesia
dan semua peradilan di Indonesia. Mahkamah Agung sendiri dalam melaksanakan tugasnya
bebas dari campur tangan pemerintah dan pihak lainnya. Mahkamah Agung (MA) terdiri dari
pimpinan, hakim anggota atau yang biasa dikenal hakin agung , panitera dan sektretaris.Adapun
tugas dan peranan dari Mahkamah Agung sendiri adalah :
Tujuan pelaksanaan otonomi daerah sebagai Peranan Mahkamah Konstitusi atau MK menurut
Undang-Undang No. 24 tahun 2003 sebagai berikut :
Selain peranan diatas, Komisi Yudisial juga mempunyai beberapa tugas untuk mengawasi
hakim. Tugas-tugas Komisi Yudisial seperti :
● Sebagai pihak yang menerima saran, kritik atau laporan masyrakat mengenai tugas
seorang hakim
● Komisi Yudisial wajib meminta laporan secara berkala kepada badan peradilan mengenai
tugas dan hal-hal apa saja yang telah dilakukan hakim di lingkungan peradilan.
● Komisi Yudisial wajib memeriksa setiap pelanggaran hukum yang dilakukan hakim
● Komisi Yudisial juga berhak dan wajib untuk memanggil hakim yang telah terbukti
melakukan pelanggaran hukum.
● Setelah melakukan rangkaian pemeriksaan kepada hakim yang bersalah, Komisi Yudisial
juga wajib membuat laporan hasil pemeriksaan yang nantinya akan diserahkan kepada
MA, MK dan pada akhirnya akan disampaikan juga kepada presiden dan Dewan
Perwakilan Rakyat
4. Pengadilan Negeri
Sistem pemerintahan presidensial dan Peranan dari Pengadilan Negeri adalah sebagai pihak yang
memeriksa, memutuskan perkara pidana di tingkat pertama. Berdasarkan golongan sendiri
hukum terbagi menjadi beberapa seperti : hukum berdasarkan bentuk (hukum tertulis dan tidak
tertulis), hukum berdasarkan wilayah (hukum lokal, hukum nasional dan hukum internasional),
hukum berdasarkan fungsi (hukum marerial dan hukum formal), hukum berdasarkan waktu
(hukum positif yang berlaku di masa sekarang dan masa yang akan datang dan hukum trasitor),
hukum berdasarkan pokok permasalahan (hukum sipil dan hukum negara) dan hukum
berdasarkan sumber (undang-undang, kebiasaana atau adat istiadat atau hukum adat, hukum
traktat dan hukum yurisprudensi).
5. Pengadilan Tinggi
Peranan lembaga peradilan dalam Pengadilan tinggi merupakan lembaga peradilan yang
mempunyai posisi di ibu kota provinsi. Adapun dari peranan pengadilan tinggi adalah :
Pernah mendengar mengenai peradilan agama? Peradilan agama adalah lembaga pengadilan
lembaga yang ada di setiap daerah kabupaten. Peranan peradilan agama ini adalah untuk
memeriksa, memutuskan dan menyelesaikan beberapa perkara seperti pernikahan, warisan, hak
asuh anak dan wakaf. Peradilan Agama sendiri identik dengan memberikan nasehat tentang
hukum islam, namun nasehat itu sendiri dikeluarkan peradilan Agama ketika instansi pemerintah
memintanya.
7. Peradilan Militer
Apa yang kamu ketahui mengenai lembaga peradilan militer? lembaga peradilan milter adalah
sebuah lembaga peradilan yang melaksanakan dan menegakkan hukum di lingkungan angkatan
bersenjata. Selain itu, ketika sebua sistem peradilan di Indonesia dibagi menjadi 2, pertama
lembaga peradilan militer dan lembaga peradilan militer tinggi. Keduanya mempunyai fungsi
yang sama. Perbedaannya adalah lembaga peradilan militer berfungsi untuk memeriksa dan
memutuskan perkara pidana tingkat pertama, dan dalam hal ini terdakwanya adalah prajurit atau
berpangkat dibawah kapten. Sedangkan lembaga peradilan militer tinggi berperan sebagai pihak
yang menyelesaikan, memutuskan dan memeriksa suatau perkara pidana di bidang militer di
tingkat banding.
Lembaga pengadilan tinggi tata usaha negara mempunyai peran yang hampir sama dengan
lembaga peradilan tata usaha negara hanya saja yang membedakannya adalah lembaga
pengadilan tinggi tata usaha negara berperan untuk memeriksa, memutuskan sengketa tata usaha
di tingkat banding atau provinsi.
a. Indonesia berperan aktif dalam menjaga perdamaian dunia sebagai anggota PBB yakni
sebagai berikut:
● Indonesia menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika yang melahirkan Dasasila
Bandung.
● Indonesia menjadi pelopor dari ZOFTAN dan SEANWFZ.
● Indonesia merupakan salah satu pelopor sejarah berdirinya ASEAN dan sejarah
berdirinya Gerakan Non Blok.
● Indonesia mengirimkan beberapa kontingen untuk menjaga perdamaian dunia,
diantaranya adalah (1) Pasukan Garuda (1957) dikirimkan oleh Indonesia sebagai
pasukan pemelihara perdamaian PBB untuk menyelesaikan Perang Arab-Israel; (2)
Pasukan Garuda II dan III (1960) sebagai pasukan pemelihara perdamaian PBB dalam
rangka menyelesaikan perang saudara di Kongo; dan (3) Pasukan Garuda XIV (1993)
sebagai pasukan pemelihara perdamaian PBB di Bosnia. Pahami juga peran Indonesia di
ASEANi dalam bidang pangan dan peran Indonesia dalam Misi Garuda.
b. Peran Indonesia sebagai pemimpin dan anggota tetap beberapa organisasi di PBB
Selain menjaga perdamaian dunia, Indonesia juga aktif sebagai pemimpin dan anggota tetap
beberapa organisasi di PBB. Peran aktif tersebut diantaranya yakni:
● Indonesia pada tahun 1971 yang diwakili Adam Malik pernah ditunjuk untuk menjadi
presiden di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa.
● Indonesia terdaftar dalam beberapa lembaga di bawah PBB, diantaranya adalah ECOSOC
(Dewan Ekonomi dan Sosial), ILO (Organisasi Buruh Internasional), dan FAO
(Organisasi Pangan dan Pertanian.
● Indonesia terpilih sebanyak tiga kali menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB.
Indonesia terpilih menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB untuk periode
1974 – 1975.
● Indonesia kembali terpilih untuk kedua kalinya menjadi anggota tidak tetap Dewan
Keamanan PBB untuk periode 1995 – 1996. Pada massa keanggotaan Indonesia di
Dewan Keamanan PBB untuk periode tersebut, Wakil Tetap RI Nugroho Wisnumurti
tercatat sebanyak dua kali menjadi Presiden DK PBB.
● Indonesia terpilih ketiga kalinya sebagai anggota tidak tetap DK PBB untuk periode 2007
– 2009. Pemilihan dilakukan oleh Majelis Umum PBB melalui pemungutan suara.
Indonesia memperoleh 158 suara dukungan dari keseluruhan 192 negara anggota yang
memiliki hak pilih.
● Indonesia terpilih sebanyak sebelas kali sebagai anggota Dewan Ekonomi dan Sosial
PBB, dua kali ditunjuk sebagai presiden dari Dewan Ekonomi dan Sosial PBB, dan tiga
kali terpilih sebagai wakil presiden dari Dewan Ekonomi dan Sosial PBB.
● Indonesia bahkan terpilih sebanyak 3 kali menjadi anggota Dewan Hak Asasi Manusia
Perserikatan Bangsa-Bangsa. Indonesia menjadi salah satu anggota pertama Dewan Hak
Asasi Manusia dari 47 negara anggota PBB lainnya yang dipilih tahun 2006. Indonesia
selanjutnya terpilih kembali menjadi anggota Dewan HAM pada periode 2007 -2010.
Selain itu, Indonesia juga ditunjuk sebagai wakil presiden dari Dewan Hak Asasi
Manusia pada periode tahun 2009 – 2010.
● Indonesia mencatat prestasi di Komisi Hukum Internasional PBB/ International Law
CommissionI (ILC) dengan terpilihnya mantan Menteri Luar Negeri Mochtar Kusuma
Atmadja sebagai anggota ILC untuk periode 1992 – 2001. Selain itu, pada Sidang Majelis
Umum PBB ke-61 pun Duta Besar Nugroho Wisnumurti terpilih sebagai anggota ILC
untuk periode 2007 – 2011 setelah bersaing dengan 10 kandidat lainnya dari Asia. Baca
juga peran Indonesia dalam globalisasi dan peran Indonesia dalam hubungan
internasional.
c. Peran Indonesia dengan memberi bantuan kemanusiaan di berbagai negara
● Indonesia selalu berusaha berperan aktif untuk memberikan bantuan kemanusiaan di
berbagai negara. Bantuan kemanusiaan tersebut diantaranya adalah
Terdapat 3 makna penting di dalam persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia, yaitu:
● Rasa persatuan dan kesatuan menjalin rasa kebersamaan dan saling melengkapi antara
satu dengan yang lain.
● Menjalin rasa kemanusiaan dan sikap saling toleransi serta rasa harmonis untuk hidup
berdampingan.
● Menjalin rasa persahabatan, kekeluargaan, dan sikap tolong menolong antar sesama, serta
sikap nasionalisme.
15. Persatuan adalah menyatunya beberapa unsur menjadi satu kesatuan. Sedangkan, kesatuan
adalah keadaan yang berupa satu keutuhan. Konsep kesatuan bangsa Indonesia berupa:
Aspek Alamiah atau konsep kewilayahan yang berupa darat, laut, dan udara.
Aspek Sosial -berupa politik, sosial, budaya, ekonomi, pertahanan, dan keamanan.
Konsep ini sering disebut juga dengan "Wawasan Nusantara". Wawasan Nusantara adalah cara
pandang bangsa terhadap diri serta lingkungannya dan cara menyikapinya yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.
16. Konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia menurut UUD 1945 adalah :
Pasal 1 ayat 1 yang berbunyi : " Negara Indonesia ialah negara kesatuan yang berbentuk
Republik". Republik Indonesia berada dibawah kepala negara dan kepala pemerintahan yaitu
presiden.
Pembukaan UUD 1945 alinea IV yaitu "... untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia
yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Maksudnya
negara Indonesia harus memiliki pemerintahan yang kuat dan mampu melindungi negara dari
berbagai ancaman baik dalam maupun luar negeri. Kemudian juga mampu menyejahterakan
rakyatnya.
Kondisi ini dapat menjadi penghambat persatuan dan kesatuan bangsa apabila tidak diiringi
dengan sikap saling menghargai, menghormati, serta adanya toleransi yang telah menjadi
karakter khas masyarakat Indonesia. Keberagaman tersebut dapat mengakibatkan munculnya
perbedaan pendapat yang memicu lepas kendali, tumbuhnya perasaan kedaerahan yang
berlebihan yang dapat memicu terjadinya konflik antardaerah atau antarsuku bangsa.
2. Geografis
Wilayah Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau dan kepulauan memiliki karakteristik yang
berbeda-beda. Kondisi ini dapat semakin memperlemah persatuan dan kesatuan bangsa apabila
ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan masih belum
dapat diatasi.
Nilai-nilai budaya bangsa dapat melemah akibat kuatnya pengaruh budaya asing yang tidak
sesuai dengan kepribadian bangsa, baik melalui kontak langsung maupun kontak tidak langsung.
Kontak langsung antara lain melalui unsur-unsur pariwisata. Kontak tidak langsung antara lain
melalui media cetak (majalah, tabloid), atau media elektronik (televisi, radio, film, internet,
telepon seluler yang mempunyai fitur atau fasilitas lengkap).
18. hakikat hak dan kewajiban warga negara yakni dua hal yang tidak bisa terpisah satu sama
lain dan saling melengkapi, seorang warga negara Indonesia wajib melakukan apa-apa yang
harus dilakukan seperti bayar pajak misalnya, namun di sisi lain dari pajak tersebut seorang
warga negara juga berhak mendapatkan hak-haknya seperti tunjangan pendidikan, tunjangan
listrik, dan berbagai tunjangan lainnya.
3. Substansi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Nilai Praksis Sila-Sila Pancasila
Nilai praksis merupakan realisasi nilai-nilai instrumental suatu pengalaman dalam kehidupan
sehari-hari. Nilai praksis Pancasila senantiasa berkembang dan selalu dapat dilakukan perubahan
dan perbaikan sesuai perkembangan zaman dan aspirasi masyarakat. Hal tersebut dikarenakan
Pancasila merupakan ideologi yang terbuka. Hak asasi manusia dalam nilai praksis Pancasila
dapat terwujud apabila nilai-nilai dasar dan instrumental Pancasila itu sendiri dapat dilaksanakan
dalam kehidupan sehari-hari oleh seluruh warga negara. Hal tersebut dapat diwujudkan apabila
setiap warga negara menunjukkan sikap positif dalam kehidupan sehari- hari. Adapun, sikap
positif tersebut di antaranya sebagai berikut.
20. Pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara di antaranya disebabkan oleh
faktor-faktor berikut.
a. Sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri. Sikap ini akan menyebabkan
seseorang selalu menuntut haknya, sementara kewajibannya sering diabaikan. Seseorang
yang mempunyai sikap seperti ini akan menghalalkan segala cara supaya haknya bisa
terpenuhi, meskipun caranya tersebut dapat melanggar hak orang lain.
b. Rendahnya kesadaran berbangsa dan bernegara. Hal ini akan menyebabkan pelaku
pelanggaran berbuat seenaknya. Pelaku tidak mau tahu bahwa orang lain pun mempunyai
hak yang harus dihormati. Sikap tidak mau tahu ini berakibat muncul perilaku atau
tindakan penyimpangan terhadap hak dan kewajiban warga negara.
c. Sikap tidak toleran. Sikap ini akan menyebabkan munculnya saling tidak menghargai dan
tidak menghormati atas kedudukan atau keberadaan orang lain. Sikap ini pada akhirnya
akan mendorong orang untuk melakukan pelanggaran kepada orang lain.
d. Penyalahgunaan kekuasaan. Di dalam masyarakat terdapat banyak kekuasaan yang
berlaku. Kekuasaan di sini tidak hanya menunjuk pada kekuasaan pemerintah, tetapi juga
bentuk-bentuk kekuasaan lain yang terdapat di dalam masyarakat.
Salah satu contohnya adalah kekuasaan di dalam perusahaan. Para pengusaha yang tidak
memperdulikan hak-hak buruhnya jelas melanggar hak warga negara.Oleh karena itu,
setiap penyalahgunaan kekuasaan mendorong timbulnya pelanggaran hak dan kewajiban
warga negara.
e. Ketidaktegasan aparat penegak hukum. Aparat penegak hukum yang tidak bertindak
tegas terhadap setiap pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara, tentu
saja akan mendorong timbulnya pelanggaran lainnya.Penyelesaian kasus pelanggaran
yang tidak tuntas akan menjadi pemicu bagi munculnya kasuskasus lain.Para pelaku
cenderung mengulangi perbuatannya, dikarenakan mereka tidak menerima sanksi yang
tegas atas perbuatannya itu.
Selain hal tersebut, aparat penegak hukum yang bertindak sewenang-wenang juga
merupakan bentuk pelanggaran terhadap hak warga negara dan menjadi contoh yang
tidak baik, serta dapat mendorong timbulnya pelanggaran yang dilakukan oleh
masyarakat.
Selain itu juga, kemajuan teknologi dalam bidang produksi ternyata dapat menimbulkan
dampak negatif, misalnya munculnya pencemaran lingkungan yang bisa mengakibatkan
terganggunya kesehatan manusia
● Mengoptimalkan peran seluruh lembaga selain lembaga tinggi negara yang berwenang
dalam rangka penegakan hak dan kewajiban warga negara seperti Komisi Pemberantasan
Korupsi ( KPK ), Lembaga Ombudsman Republik Indonesia, Komisi Nasional Hak Asasi
Manusia ( Komnas HAM ), Komisi Perlindungan Anak Indonesia ( KPAI ), serta Komisi
Anti Kekerasan terhadap Perempuan ( Komnas Perempuan ).
● Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk menghindari terjadinya berbagai bentuk
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban seorang warga negara oleh pemerintah.
● Meningkatkan pengawasan dari masyarakat dan seluruh lembaga politik terhadap setiap
upaya penegakan hak dan kewajiban warga negara.
● Meningkatkan persebarluasan berbagai prinsip mengenai kesadaran bernegara kepada
masyarakat melalui lembaga pendidikan formal ( sekolah atau perguruan tinggi ) maupun
non – formal ( berbagai kegiatan keagamaan dan kursus ).
● Meningakatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan negara.
● Meningkatkan kerja sama yang harmonis dan rukun antar kelompok masyarakat atau
golongan dalam masyarakat agar bisa saling menghormati keyakinan dan penadapat
masing-masing pihak.
Kejaksaan (sebagai salah satu lembaga penegak hukum) dituntut untuk lebih berperan dalam
menegakkan supremasi hukum, perlindungan kepentingan umum, penegakan hak asasi manusia,
serta pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
Kejaksaan berada di poros dan menjadi filter antara proses penyelidikan penyidikan dan proses
pemeriksaan di persidangan serta sebagai pelaksana penetapan dan keputusan pengadilan.
Kejaksaan juga merupakan satu-satunya instansi pelaksana putusan pidana (executive
ambtenaar).
Di samping itu, peran kejaksaan RI lainnya yaitu dapat mewakili pemerintah dalam perkara
perdata dan tata usaha negara sebagai jaksa pengacara negara. Jaksa sebagai pelaksana
kewenangan tersebut diberi wewenang sebagai penuntut umum serta melaksanakan putusan
pengadilan dan wewenang lain berdasarkan undang-undang (seperti yang disebut di atas).
Penuntutan adalah tindakan sebagai penuntut umum di pengadilan negeri dan melimpahkan
perkara ke pengadilan negeri yang berwenang dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam
hukum acara pidana dengan permintaan supaya diperiksa dan diputus oleh hakim di sidang
pengadilan.
23. Contih kasus pelnggaran hukum yaitu :
Dengan ceroboh, kita sering kali berkata, “Coba Indonesia seperti Singapura, yang menerapkan
hukuman denda bagi yang buang sampah sembarangan, pasti Indonesia jadi bersih.” Sebenarnya,
hukum negara tentang pembuangan sampah sudah diatur dengan baik. Di berbagai daerah di
Indonesia, sudah ada peraturan agar semua masyarakat berpartisipasi aktif dalam melaporkan
pelanggaran pembuangan sampah yang tidak pada tempatnya. Di Jakarta, misalnya, ada Perda
no. 3 tahun 2013 yang jelas-jelas memuat aturan tentang pembuangan sampah.
Namun, letak kesalahan sepertinya bukan pada undang-undang atau hukuman denda. Letak
kesalahannya adalah mental kita sendiri yang tidak merasa bertanggung jawab terhadap sekitar.
Kita menjaga rumah kita dengan bersih, namun ketika di jalan kita membuang sampah
sembarangan karena menganggap itu bukan bagian dari rumah kita. Sebelum memprotes
peraturan pemerintah, mari instropeksi diri dulu bersama-sama.
Ini adalah kasus klasik yang sepertinya terjadi di seluruh bagian di Indonesia. Kita selalu punya
1001 alasan untuk tidak memakai helm. “Kan cuma mau ke warung. Dekat, kok.”, “Aduh, ribet
pakai helm. Lagipula cuma sebentar, kok.” dan sebagainya, begitu seterusnya. Padahal tidak
butuh waktu lama untuk memakai helm, yang pada dasarnya berfungsi untuk melindungi nyawa
kita.
Peraturannya sudah tertera jelas di UU no 2 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Kita wajib berkendaraan bermotor dengan menggunakan helm yang telah terstandarisasi.
Pelanggaran aturan ini bisa dikenakan hukuman penjara selama sebulan atau denda sebanyak dua
ratus lima puluh ribu rupiah. Namun, jika “tertangkap basah” tidak memakai helm oleh polisi,
kita biasanya akan menempuh jalan “damai”. Baik aparat dan warga sama-sama tidak taat
hukum. Lucu rasanya jika kita bertanya kenapa negara ini tidak maju.
Polisi tidur sering kali dibuat secara serampangan di jalan-jalan kecil atau kawasan kompleks
perumahan. Dengan alasan agar kendaraan memelankan lajunya ketika masuk ke kawasan
tertentu, kita senang sekali membuat polisi tidur seolah tindakan itu tidak melanggar hukum.
Padahal, sudah jelas ada undang-undang yang berlaku yang mengatur tentang pembangunan
polisi tidur.
Kita sering kali mengeluhkan masalah macet dan polusi di kota kita, namun di sisi lain sangat
bersemangat untuk menyicil dan membeli kendaraan baru. Banyak sekali dari kita yang rela
hidup pas-pasan dan menabung demi bisa memiliki kendaraan. Padahal belum tentu kita
berkompenten dan mampu dalam mengendarai kendaraan tersebut. Berapa persen dari kita
semua yang masih menggunakan SIM “tembak”?
Kita tidak sadar bahwa berkendara itu sama saja seperti memegang senjata. Kita bisa
melenyapkan nyawa orang jika teledor dengan kendaraan kita. Sudah terlalu banyak contoh
kecelakaan maut yang memilukan akibat pengendara yang tidak bertanggung jawab. Padahal
sistem registrasi SIM sekarang sudah bisa dilakukan secara online dan biaya membuat SIM
secara resmi relatif murah. Namun, kita sepertinya lebih suka main “kucing-kucingan”.
Ini memang sedikit kontroversial. Banyak orang yang menentang kebijakan pemerintah soal
memberikan uang/santunan kepada peminta-minta atau pengamen di jalanan. Kita beranggapan,
“pemerintah kok lucu, ya? Kita kan mau beramal, mau berbuat baik. Kenapa dilarang?”. Oleh
karena itu, peraturan ini sering kita langgar dan kita masih memberi santunan kepada mereka
yang meminta-minta di jalan.
Anda tentu cukup pintar untuk mengetahui bahwa orang-orang yang meminta-minta di jalan
(meski penampilannya lusuh dan kumal) memiliki pemasukan yang besar. Hal ini membuat
mereka malas bekerja karena meminta-minta saja bisa menghasilkan ratusan ribu per hari. Kita
sudah sering mendengar para pengemis yang menyimpan uang jutaan di kantong lusuhnya.
Bersedekah dan menyantuni orang tidak mampu adalah perbuatan mulia. Namun, sebelum repot-
repot memberi sedekah di jalanan, sebaiknya kita lihat ke sekeliling kita. Masih banyak panti
asuhan dekat rumah, masjid, gereja, yayasan atau bahkan tetangga yang lebih membutuhkan
sedekah kita. Jika semua orang “memelihara” lingkungannya dengan bersedekah, tentu tidak
akan ada yang turun ke jalan untuk meminta-minta.
25. Berikut ini adalah contoh sikap selektif terhadap kemajuan IPTEK di berbagai bidang,
seperti politik, hukum, ekonomi, sosial budaya, Bidang Politik ;
26. Berikut ini ialah merupakan sikap selektif dalam menghadapi pengaruh kemajuan IPTEK :
● Bersifat sukarela, yaitu bersedia sukarela dalam melestarikan kesatuan bangsa dan
negara.
● Bersatu dalam segala perbedaan, yaitu dalam membangun suatu proyek negara harus
menghormati keberagaman budaya pada tempat yang sedang dilaksanakan proyek
tersebut.
● Rasa kebanggaan, yaitu kebanggaan pada budaya yang ada di Indonesia perlu dikuatkan
agar tercipta rasa nasionalisme yang kuat.
● Rasa saling percaya diri, yaitu dalam pembangunan proyek harus memiliki hubungan
saling percaya antara proyek dengan daerah yang dilakukan proyek tersebut.
● Persaingan positif, yaitu suatu negara memungkinkan adanya persaingan dalam berbagai
hal misal, bidang seni, bidang teknologi, bidang pengetahuan dan sebagainya yang
memiliki aturan-aturan agar tidak menyimpang dari tujuan negara.
28. Pada masa itu persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia pada masa Republik Indonesia
Serikat mengalami perpecahan di mana bangsa Indonesia terpecah menjadi beberapa negara
karena adanya konflik dan perbedaan kepentingan antar Pulau atau masing" budaya
Penjelasan:
DOKUMENTASI :