Anda di halaman 1dari 7

10.

Komposisi bahan dan konsetrasi yang digunakan pada suspense


 Menurut Encyclopedia of Pharmaceutical Technology Third Edition (Swarbrick,
2007: 3605-3606)
- Bahan pembasah
Bahan pembasah adalah surfaktan yang menurunkan tegangan antar muka dan sudut
kontak antara partikel padat dan pembawa cairan dengan HLB 7-10
Bahan pembasah dan surfaktan yang umum meliputi:
1) jenis anionik (natrium docusate dan natrium lauril sulfat)
2) jenis non-ionik (eter polioksialkil, eter połyoksilakil fenil, minyak jarak
terhidrogenasi polioksi, ester polioksi sorbitan, dan ester sorbitan).
- Bahan deflokulasi dan disperse
Tidak seperti surfaktan, bahan ini tidak cukup menurunkan tegangan permukaan dan
antarmuka sebagian besar deflokulasi bercampur untuk produk internal adalah lesitin.
- Bahan Flokulasi
Flokulasi primer adalah elektrolit netral sederhana dalam larutan yang mampu
mengurangi (- potensial partikel bermuatan tersuspensi menjadi nol. Konsetrasinya
0,01 -1%
- Pengental, Koloid Pelindung, dan Bahan Pensuspensi Konse
Koloid pelindung atau hidrofilik, seperti gelatin, gom alam, dan turunan selulosa,
yang teradsorpsi pada partikel yang tidak larut, meningkatkan kekuatan lapisan
hidrasi yang terbentuk di sekitar partikel tersuspensi melalui ikatan hidrogen dan
interaksi molekul. - tion.
Zat pensuspensi yang biasa digunakan dalam suspensi farmasi meliputi:
1) Selulosa: natrium karboksimetilselulosa, selulosa mikrokristalin (termasuk
kopresipitat dan campuran keduanya), hidroksietilselulosa, hidroksipropil
selulosa, hidroksipropil metilselulosa. methylellulose, pati, natrium pati glikolat,
dan selulosa bubuk
2) Tanah liat: attapulgite, bentonit, magnesium aluminium silikat, kaolin, silikon
dioksida
3) Gum: akasia, agar, algin, karagenan, guar, pektin, tragakan, xantan Polimer:
karbomer, polivinil alkohol, povidon, polietilen oksida
4) Gula: dekstrin, maltitol, sukrosa Lainnya: aluminium monostearat, lilin
pengemulsi, gelatin

 Menurut pharmaceutical the science of dosage form design (Aulton., 2002: 337-338)
- bahan pembasah, beberapa zat padat dengan mudah dibasahi oleh air dan akan
terdispersi dengan mudah ke seluruh fase air dengan hanya sedikit pengadukan.
Konsentrasi rendah (0,05-0,05%)
- surfaktan dengan nilai HBL antara 7 dan 9 cocok digunakan sebagai bahan pembasah
- koloid hidrofilik, bahan-bahan ini termasuk akasia, bentonit, tragakan, alginat, gum
xanthan dan turunan selulosa, atau sebagai koloid pelindung.
- Pelarut, Bahan-bahan seperti alkohol, gliserol dan glikol, yang larut dalam air, akan
mengurangi tegangan antarmuka cairan/udara.
 Menurut Pharmaceutics Dosage Form and Design (Jones,2008: 35-40)
- Vehicle/Pembawa
Pembawa yang paling umum digunakan pada formulasi sediaan cair yaitu air yang
dimurnikan
- Elektrolit
Elektrolit sebagai pengontrol flokulasi dengan mengurangi zeta potensial antar
partikel.
- Surfactan
Surfaktan untuk mengurangi sudut kontak antara artikel tidak telarut. Konsentrasi
yang digunakan umumnya 0,5% b/v.
- Hidrofilik polimer
Digunakan unutk smenjaga stabilitas fisik. Polimer yang biasa digunakan yaitu
Derivate selulosa 3% b/b, magnesium silikat 5%.
- Pengawet
Pengawet yang sering digunakan yaitu paraben (. 0.2% w/v methylhydroxy benzoate
dan 0.02% w/v propylhydroxy benzoate) dan asam organic (circa 0.9% w/v
- Pemanis
Konsentrasi kurang dari 0,1% b/b
- Antioksidan
Konsentrasi kurang dari 0,1% b/b

Dapus :
Swarbick J., 2007, Encyclopedia Of Pharmaceutical Technology, USA:Informa helath Care
Aulton, M. E. 2002. Pharmaseutics The Science of Dosage Form Design 2nd Edition, London :
Churchill Livingstone

Jones, D., 2008, PharmaceuticsDosage Form and Design, London: Pharmaceutical Press
Nbbb

Anda mungkin juga menyukai